Negara kesatuan: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(31 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{More citations needed|date=Desember 2023}} |
|||
[[Berkas:Map of unitary states.svg|300px|thumb|right|Peta negara-negara yang berbentuk kesatuan (berwarna biru).]] |
|||
{{Bersayap}} |
|||
[[Berkas:Palace of Westminster, London - Feb 2007.jpg|300px|thumb|right|[[Britania Raya]] adalah negara kesatuan...]] |
|||
[[Berkas: |
[[Berkas:Map of unitary states.svg|300px|jmpl|ka|Peta negara-negara yang berbentuk kesatuan (berwarna biru).]] |
||
{{Bentuk dasar pemerintahan}} |
|||
'''Negara kesatuan''' adalah [[negara]] berdaulat yang diselenggarakan sebagai satu kesatuan tunggal, di mana [[pemerintah pusat]] adalah yang tertinggi dan [[pembagian administratif|satuan-satuan subnasionalnya]] hanya menjalankan kekuasaan-kekuasaan yang dipilih oleh [[pemerintah]] pusat untuk didelegasikan. [[Bentuk pemerintahan]] kesatuan diterapkan oleh banyak negara di dunia. |
'''Negara kesatuan''' adalah [[negara]] berdaulat yang diselenggarakan sebagai satu kesatuan tunggal, di mana [[pemerintah pusat]] adalah yang tertinggi dan [[pembagian administratif|satuan-satuan subnasionalnya]] hanya menjalankan kekuasaan-kekuasaan yang dipilih oleh [[pemerintah]] pusat untuk didelegasikan. [[Bentuk pemerintahan]] kesatuan diterapkan oleh banyak negara di dunia. |
||
Negara kesatuan adalah bentuk negara yang faqihh secara konstitusional sebagai satu unit yang mandiri, dengan satu lembaga legislator yang diciptakan secara konstitusional pula. Kekuasaan politis dari negara kesatuan dapat ditransfer kepada pemerintahan yang lebih rendah namun pemerintah (pusat) tetap memegang hak dasar untuk mencabut kembali kewenangan yang telah ditransfer tersebut. Pemerintah dapat menambah atau mengurangi kewenangan tanpa persetujuan dari lembaga bersangkutan. Dalam hal ini, desentralisasi dapat diaplikasikan untuk unit pemerintahan yang lebih rendah asal didudukkan dalam kerangka negara kesatuan. Pada saat yang sama, desentralisasi tersebut dapat diikuti pula dengan dekonsentrasi, devolusi, ataupun delegasi.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Susanto|first=Sri Nur Hari|date=2019-11-02|title=Desentralisasi Asimetris dalam Konteks Negara Kesatuan|url=http://dx.doi.org/10.14710/alj.v2i4.631-639|journal=Administrative Law and Governance Journal|volume=2|issue=4|pages=631–639|doi=10.14710/alj.v2i4.631-639|issn=2621-2781}}</ref> |
|||
Patrick Meagher dan Mancur Olson mengkritik negara kesatuan atau rezim yang sentralistis karena sering mengalami kekurangan sarana seperti infrastruktur komunikasi untuk mengatur wilayah yang luas. Untuk mengatasi masalah ini, disarankan agar dibentuk unit pemerintahan yang lebih kecil. Devas juga mengemukakan permasalahan lain yaitu lemahnya kontrol yang dilakukan pusat terhadap unit pemerintahan di bawahnya. Kontrol pusat seringkali menimbulkan masalah yang lebih banyak daripada yang dapat diselesaikan, seperti adanya keterlambatan, ongkos/biaya ekstra, atau kemungkinan perilaku yang kurang terpuji.<ref name=":0" /> |
|||
⚫ | |||
Negara kesatuan bertentangan dengan [[Federasi|negara federal]] (federasi): |
Negara kesatuan bertentangan dengan [[Federasi|negara federal]] (federasi): |
||
* Di negara kesatuan, satuan subnasional diciptakan dan dihapus oleh pemerintah pusat, dan kekuasaan subnasional itu dapat diperluas atau dipersempit oleh pemerintah pusat. Meskipun kekuasaan politik di negara kesatuan dapat didelegasikan melalui proses [[devolusi]] kepada [[pemerintah daerah]] berdasarkan perundang-undangan yang dibuat [[parlemen]], pemerintah pusat tetaplah yang paling berkuasa; pemerintah pusat dapat membatalkan peraturan-peraturan daerah atau membatasi kekuasaan mereka. |
* Di negara kesatuan, satuan subnasional diciptakan dan dihapus oleh pemerintah pusat, dan kekuasaan subnasional itu dapat diperluas atau dipersempit oleh pemerintah pusat. Meskipun kekuasaan politik di negara kesatuan dapat didelegasikan melalui proses [[devolusi]] kepada [[pemerintah daerah]] berdasarkan perundang-undangan yang dibuat [[parlemen]], pemerintah pusat tetaplah yang paling berkuasa; pemerintah pusat dapat membatalkan peraturan-peraturan daerah atau membatasi kekuasaan mereka. |
||
** [[Britania Raya]] adalah contoh negara kesatuan. [[Skotlandia]], [[Wales]], dan [[Irlandia Utara]], bersama-sama dengan [[Inggris]] adalah [[negara konstituen|negara-negara konstituen]] dari [[Britania Raya]], mereka memiliki satu taraf kekuasaan devolutif otonom - yakni [[Pemerintah Skotlandia]] dan [[Parlemen Skotlandia]] di Skotlandia, [[Majelis Pemerintah Wales]] dan [[Majelis Nasional Wales]] di Wales, dan [[Eksekutif Irlandia Utara]] dan [[Majelis Irlandia Utara]] di Irlandia Utara. Tetapi kekuasan devolutif itu hanya didelegasikan oleh [[Pemerintah Britania Raya]], lebih spesifiknya oleh [[Parlemen Britania Raya]], yang tertinggi di bawah doktrin [[kedaulatan parlementer]]. Lebih jauhnya, pemerintah-pemerintah devolutif [[Konstitusi Britania Raya|secara konstitusional]] tidak dapat menentang [[undang-undang]] yang dihasilkan oleh parlemen Britania Raya, dan kekuasaan pemerintah-pemerintah devolutif tidak dapat diperluas atau dipersempit oleh pemerintah pusat (parlemen dengan suatu pemerintahan yang terdiri dari [[Kabinet Britania Raya|Kabinet]], yang dikepalai oleh [[Perdana Menteri Britania Raya|perdana menteri]]). Misalnya, Majelis Irlandia Utara pernah dibubarkan sebanyak empat kali, dan kekuasaannya dialihkan kepada [[Kantor Irlandia Utara]] yang dijalankan pemerintah pusat. |
** [[Britania Raya]] adalah contoh negara kesatuan. [[Skotlandia]], [[Wales]], dan [[Irlandia Utara]], bersama-sama dengan [[Inggris]] adalah [[negara konstituen|negara-negara konstituen]] dari [[Britania Raya]], mereka memiliki satu taraf kekuasaan devolutif otonom - yakni [[Pemerintah Skotlandia]] dan [[Parlemen Skotlandia]] di Skotlandia, [[Majelis Pemerintah Wales]] dan [[Majelis Nasional Wales]] di Wales, dan [[Eksekutif Irlandia Utara]] dan [[Majelis Irlandia Utara]] di Irlandia Utara. Tetapi kekuasan devolutif itu hanya didelegasikan oleh [[Pemerintah Britania Raya]], lebih spesifiknya oleh [[Parlemen Britania Raya]], yang tertinggi di bawah doktrin [[kedaulatan parlementer]]. Lebih jauhnya, pemerintah-pemerintah devolutif [[Konstitusi Britania Raya|secara konstitusional]] tidak dapat menentang [[undang-undang]] yang dihasilkan oleh parlemen Britania Raya, dan kekuasaan pemerintah-pemerintah devolutif tidak dapat diperluas atau dipersempit oleh pemerintah pusat (parlemen dengan suatu pemerintahan yang terdiri dari [[Kabinet Britania Raya|Kabinet]], yang dikepalai oleh [[Perdana Menteri Britania Raya|perdana menteri]]). Misalnya, Majelis Irlandia Utara pernah dibubarkan sebanyak empat kali, dan kekuasaannya dialihkan kepada [[Kantor Irlandia Utara]] yang dijalankan pemerintah pusat. |
||
* Sebaliknya, di negera [[federal]], [[negara bagian]] (atau satuan subnasional lainnya) berbagi kedaulatan dengan pemerintah pusat, dan negara bagian memiliki fungsi kewujudan dan fungsi kekuasaan yang tidak dapat diubah secara sepihak oleh pemerintah pusat. Di dalam beberapa kasus, misalnya di [[Amerika Serikat]], hanya pemerintah federal yang secara langsung memiliki kekuasaan-kekuasaan pendelegasian. |
* Sebaliknya, di negera [[federal]], [[negara bagian]] (atau satuan subnasional lainnya) berbagi kedaulatan dengan pemerintah pusat, dan negara bagian memiliki fungsi kewujudan dan fungsi kekuasaan yang tidak dapat diubah secara sepihak oleh pemerintah pusat. Di dalam beberapa kasus, misalnya di [[Amerika Serikat]], hanya pemerintah federal yang secara langsung memiliki kekuasaan-kekuasaan pendelegasian. |
||
** Satu contoh negara federal adalah [[Amerika Serikat]]; di bawah [[Konstitusi Amerika Serikat]], kekuasaan dibagi antara [[pemerintah federal Amerika Serikat]] dan [[Daftar negara bagian di Amerika Serikat|semua negara bagiannya]]. Terdapat beberapa negara federal yang juga memiliki satuan-satuan pembagian wilayah yang lebih rendah yang berbentuk kesatuan; Amerika Serikat adalah federal, sedangkan semua negara bagiannya adalah kesatuan-kesatuan di bawah [[Aturan Dillon]] - [[County (Amerika Serikat)|county]] dan [[munisipalitas]] hanya memiliki wewenang yang diberikan kepada mereka oleh masing-masing pemerintah negara bagian di Amerika Serikat berdasarkan [[konstitusi negara bagian]] atau [[parlemen negara bagian (Amerika Serikat)|peraturan daerah]]. |
** Satu contoh negara federal adalah [[Amerika Serikat]]; di bawah [[Konstitusi Amerika Serikat]], kekuasaan dibagi antara [[pemerintah federal Amerika Serikat]] dan [[Daftar negara bagian di Amerika Serikat|semua negara bagiannya]]. Terdapat beberapa negara federal yang juga memiliki satuan-satuan pembagian wilayah yang lebih rendah yang berbentuk kesatuan; Amerika Serikat adalah federal, sedangkan semua negara bagiannya adalah kesatuan-kesatuan di bawah [[Aturan Dillon]] - [[County (Amerika Serikat)|county]] dan [[munisipalitas]] hanya memiliki wewenang yang diberikan kepada mereka oleh masing-masing pemerintah negara bagian di Amerika Serikat berdasarkan [[konstitusi negara bagian]] atau [[parlemen negara bagian (Amerika Serikat)|peraturan daerah]]. |
||
Sebagian besar negara yang menjalankan [[sistem Westminster]] adalah negara kesatuan kecuali [[India]], [[Australia]], [[Kanada]], dan [[Malaysia]], yang berbentuk federal. Negara-negara ini dapat dipandang sebagai campuran kedua-dua sistem itu, menggunakan sentralitas sistem kesatuan pada tingkatan federal, dan berbagi kekuasaan dengan negara bagian, provinsi, atau teritori yang dijumpai di dalam sistem federal. |
Sebagian besar negara yang menjalankan [[sistem Westminster]] adalah negara kesatuan kecuali [[India]], [[Australia]], [[Kanada]], dan [[Malaysia]], yang berbentuk federal. Negara-negara ini dapat dipandang sebagai campuran kedua-dua sistem itu, menggunakan sentralitas sistem kesatuan pada tingkatan federal, dan berbagi kekuasaan dengan negara bagian, provinsi, atau teritori yang dijumpai di dalam sistem federal. |
||
Devolusi (seperti federasi) bisa saja simetris, dengan semua satuan subnasional yang memiliki kekuasaan dan status yang sama, bisa juga tak-simetris, dengan status dan kekuasaan tiap-tiap wilayah tidak seragam. |
Devolusi (seperti federasi) bisa saja simetris, dengan semua satuan subnasional yang memiliki kekuasaan dan status yang sama, bisa juga tak-simetris, dengan status dan kekuasaan tiap-tiap wilayah tidak seragam.{{Negara Kesatuan dan Federal}} |
||
⚫ | |||
{{Negara Kesatuan dan Federal}} |
|||
== Daftar negara kesatuan == |
== Daftar negara kesatuan == |
||
{{Div col |colwidth=17em}} |
|||
{{columns-list|3| |
|||
* [[Afghanistan]] |
* [[Afghanistan]] |
||
⚫ | |||
* [[Albania]] |
* [[Albania]] |
||
* [[Algeria]] |
* [[Algeria]] |
||
* [[Angola]] |
* [[Angola]] |
||
* [[Antigua dan Barbuda]] |
* [[Antigua dan Barbuda]] |
||
⚫ | |||
* [[Armenia]] |
* [[Armenia]] |
||
* [[Aruba]] |
* [[Aruba]] |
||
* [[Azerbaijan]] |
* [[Azerbaijan]] |
||
* [[Bangladesh]] |
* [[Bangladesh]] |
||
* [[ |
* [[Belanda]] |
||
* [[Belarusia]] |
|||
* [[Belize]] |
* [[Belize]] |
||
* [[Benin]] |
* [[Benin]] |
||
Baris 35: | Baris 40: | ||
* [[Bolivia]] |
* [[Bolivia]] |
||
* [[Botswana]] |
* [[Botswana]] |
||
⚫ | |||
* [[Brunei]] |
* [[Brunei]] |
||
* [[Bulgaria]] |
* [[Bulgaria]] |
||
* [[Burkina Faso]] |
* [[Burkina Faso]] |
||
* [[Burundi]] |
* [[Burundi]] |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
* [[Chad]] |
* [[Chad]] |
||
* [[Chili]] |
* [[Chili]] |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
* [[Curaçao]] |
* [[Curaçao]] |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
* [[Denmark]] |
* [[Denmark]] |
||
* [[ |
* [[Jibuti]] |
||
* [[Dominika]] |
* [[Dominika]] |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
* [[Ekuador]] |
* [[Ekuador]] |
||
⚫ | |||
* [[El Salvador]] |
* [[El Salvador]] |
||
* [[Equatorial Guinea]] |
* [[Equatorial Guinea]] |
||
Baris 68: | Baris 57: | ||
* [[Estonia]] |
* [[Estonia]] |
||
* [[Fiji]] |
* [[Fiji]] |
||
* [[Filipina]] |
|||
* [[Finlandia]] |
* [[Finlandia]] |
||
⚫ | |||
* [[Gabon]] |
* [[Gabon]] |
||
⚫ | |||
* [[Georgia (negara)|Georgia]] |
* [[Georgia (negara)|Georgia]] |
||
* [[Ghana]] |
* [[Ghana]] |
||
⚫ | |||
* [[Grenada]] |
* [[Grenada]] |
||
* [[Guatemala]] |
* [[Guatemala]] |
||
Baris 82: | Baris 71: | ||
* [[Honduras]] |
* [[Honduras]] |
||
* [[Hungaria]] |
* [[Hungaria]] |
||
⚫ | |||
* [[Indonesia]] |
* [[Indonesia]] |
||
* [[Iran]] |
* [[Iran]] |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
* [[Israel]] |
* [[Israel]] |
||
* [[ |
* [[Italia]] |
||
* [[Jamaika]] |
* [[Jamaika]] |
||
* [[Jepang]] |
* [[Jepang]] |
||
* [[ |
* [[Kamboja]] |
||
⚫ | |||
* [[Kazakhstan]] |
* [[Kazakhstan]] |
||
* [[Kenya]] |
* [[Kenya]] |
||
* [[Kepulauan Marshall]] |
|||
* [[Kepulauan Solomon]] |
|||
⚫ | |||
* [[Kiribati]] |
* [[Kiribati]] |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
* [[Kuwait]] |
* [[Kuwait]] |
||
⚫ | |||
* [[Laos]] |
* [[Laos]] |
||
* [[Latvia]] |
* [[Latvia]] |
||
Baris 104: | Baris 101: | ||
* [[Liechtenstein]] |
* [[Liechtenstein]] |
||
* [[Lithuania]] |
* [[Lithuania]] |
||
* [[ |
* [[Luksemburg]] |
||
⚫ | |||
* [[Madagaskar]] |
* [[Madagaskar]] |
||
⚫ | |||
* [[Malawi]] |
* [[Malawi]] |
||
⚫ | |||
* [[Mali]] |
* [[Mali]] |
||
* [[Malta]] |
* [[Malta]] |
||
* [[ |
* [[Maroko]] |
||
* [[Mauritania]] |
* [[Mauritania]] |
||
* [[Mauritius]] |
* [[Mauritius]] |
||
⚫ | |||
* [[Moldova]] |
* [[Moldova]] |
||
* [[Monako]] |
* [[Monako]] |
||
* [[Mongolia]] |
* [[Mongolia]] |
||
* [[Montenegro]] |
* [[Montenegro]] |
||
⚫ | |||
* [[Mozambik]] |
* [[Mozambik]] |
||
* [[Myanmar]] |
* [[Myanmar]] |
||
* [[Namibia]] |
* [[Namibia]] |
||
* [[Nauru]] |
* [[Nauru]] |
||
⚫ | |||
* [[Selandia Baru]] |
|||
* [[Nikaragua]] |
|||
* [[Niger]] |
* [[Niger]] |
||
* [[ |
* [[Nikaragua]] |
||
* [[Norwegia]] |
* [[Norwegia]] |
||
* [[Oman]] |
* [[Oman]] |
||
* [[Palau]] |
* [[Palau]] |
||
* [[Panama]] |
* [[Panama]] |
||
⚫ | |||
* [[Papua Nugini]] |
* [[Papua Nugini]] |
||
* [[Paraguay]] |
* [[Paraguay]] |
||
* [[Peru]] |
* [[Peru]] |
||
* [[ |
* [[Polandia]] |
||
* [[Poland]] |
|||
* [[Portugal]] |
* [[Portugal]] |
||
⚫ | |||
* [[Qatar]] |
* [[Qatar]] |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
* [[Romania]] |
* [[Romania]] |
||
* [[Rwanda]] |
* [[Rwanda]] |
||
Baris 146: | Baris 149: | ||
* [[San Marino]] |
* [[San Marino]] |
||
* [[Sao Tome dan Principe]] |
* [[Sao Tome dan Principe]] |
||
* [[ |
* [[Selandia Baru]] |
||
* [[Senegal]] |
* [[Senegal]] |
||
* [[Serbia]] |
* [[Serbia]] |
||
Baris 153: | Baris 156: | ||
* [[Singapura]] |
* [[Singapura]] |
||
* [[Sint Maarten]] |
* [[Sint Maarten]] |
||
* [[ |
* [[Siprus]] |
||
* [[Slovenia]] |
* [[Slovenia]] |
||
* [[ |
* [[Slowakia]] |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
* [[Spanyol]] |
* [[Spanyol]] |
||
* [[Sri Lanka]] |
* [[Sri Lanka]] |
||
⚫ | |||
* [[Suriname]] |
* [[Suriname]] |
||
* [[Swaziland]] |
* [[Swaziland]] |
||
* [[Swedia]] |
* [[Swedia]] |
||
* [[Suriah]] |
|||
⚫ | |||
* [[Tajikistan]] |
* [[Tajikistan]] |
||
* [[Tanjung Verde]] |
|||
* [[Tanzania]] |
* [[Tanzania]] |
||
* [[Thailand]] |
* [[Thailand]] |
||
* [[ |
* [[Timor Leste]] |
||
* [[Togo]] |
* [[Togo]] |
||
* [[Tonga]] |
* [[Tonga]] |
||
* [[Trinidad dan Tobago]] |
* [[Trinidad dan Tobago]] |
||
* [[Tunisia]] |
* [[Tunisia]] |
||
* [[ |
* [[Turki]] |
||
* [[Turkmenistan]] |
* [[Turkmenistan]] |
||
* [[Tuvalu]] |
* [[Tuvalu]] |
||
* [[Uganda]] |
* [[Uganda]] |
||
* [[ |
* [[Ukraina]] |
||
⚫ | |||
* [[Uruguay]] |
* [[Uruguay]] |
||
* [[Uzbekistan]] |
* [[Uzbekistan]] |
||
Baris 184: | Baris 184: | ||
* [[Kota Vatikan|Vatikan]] |
* [[Kota Vatikan|Vatikan]] |
||
* [[Vietnam]] |
* [[Vietnam]] |
||
* [[ |
* [[Yaman]] |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
* [[Zambia]] |
* [[Zambia]] |
||
* [[Zimbabwe]] |
* [[Zimbabwe]] |
||
{{Div col end}} |
|||
}} |
|||
== |
== Pranala luar == |
||
* [http://openlearn.open.ac.uk/mod/resource/view.php?id=177023 Open University - UK & Unitary state] |
* [http://openlearn.open.ac.uk/mod/resource/view.php?id=177023 Open University - UK & Unitary state] |
||
* [http://openlearn.open.ac.uk/mod/resource/view.php?id=177041 Open University - The UK model of devolution] |
* [http://openlearn.open.ac.uk/mod/resource/view.php?id=177041 Open University - The UK model of devolution] |
||
* [http://openlearn.open.ac.uk/mod/resource/view.php?id=177043 Open University - Devolution in Scotland] |
* [http://openlearn.open.ac.uk/mod/resource/view.php?id=177043 Open University - Devolution in Scotland] |
Revisi terkini sejak 22 Februari 2024 00.30
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Desember 2023) |
Gaya penulisan artikel atau bagian ini mengandung kata bersayap yang mengandung opini. Silakan lihat halaman pembicaraan. Lihat juga panduan menulis artikel yang lebih baik. |
Bagian dari seri Politik |
Bentuk dasar dari pemerintahan |
---|
Portal Politik |
Negara kesatuan adalah negara berdaulat yang diselenggarakan sebagai satu kesatuan tunggal, di mana pemerintah pusat adalah yang tertinggi dan satuan-satuan subnasionalnya hanya menjalankan kekuasaan-kekuasaan yang dipilih oleh pemerintah pusat untuk didelegasikan. Bentuk pemerintahan kesatuan diterapkan oleh banyak negara di dunia.
Negara kesatuan adalah bentuk negara yang faqihh secara konstitusional sebagai satu unit yang mandiri, dengan satu lembaga legislator yang diciptakan secara konstitusional pula. Kekuasaan politis dari negara kesatuan dapat ditransfer kepada pemerintahan yang lebih rendah namun pemerintah (pusat) tetap memegang hak dasar untuk mencabut kembali kewenangan yang telah ditransfer tersebut. Pemerintah dapat menambah atau mengurangi kewenangan tanpa persetujuan dari lembaga bersangkutan. Dalam hal ini, desentralisasi dapat diaplikasikan untuk unit pemerintahan yang lebih rendah asal didudukkan dalam kerangka negara kesatuan. Pada saat yang sama, desentralisasi tersebut dapat diikuti pula dengan dekonsentrasi, devolusi, ataupun delegasi.[1]
Patrick Meagher dan Mancur Olson mengkritik negara kesatuan atau rezim yang sentralistis karena sering mengalami kekurangan sarana seperti infrastruktur komunikasi untuk mengatur wilayah yang luas. Untuk mengatasi masalah ini, disarankan agar dibentuk unit pemerintahan yang lebih kecil. Devas juga mengemukakan permasalahan lain yaitu lemahnya kontrol yang dilakukan pusat terhadap unit pemerintahan di bawahnya. Kontrol pusat seringkali menimbulkan masalah yang lebih banyak daripada yang dapat diselesaikan, seperti adanya keterlambatan, ongkos/biaya ekstra, atau kemungkinan perilaku yang kurang terpuji.[1]
Perbedaan dengan negara federal[sunting | sunting sumber]
Negara kesatuan bertentangan dengan negara federal (federasi):
- Di negara kesatuan, satuan subnasional diciptakan dan dihapus oleh pemerintah pusat, dan kekuasaan subnasional itu dapat diperluas atau dipersempit oleh pemerintah pusat. Meskipun kekuasaan politik di negara kesatuan dapat didelegasikan melalui proses devolusi kepada pemerintah daerah berdasarkan perundang-undangan yang dibuat parlemen, pemerintah pusat tetaplah yang paling berkuasa; pemerintah pusat dapat membatalkan peraturan-peraturan daerah atau membatasi kekuasaan mereka.
- Britania Raya adalah contoh negara kesatuan. Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara, bersama-sama dengan Inggris adalah negara-negara konstituen dari Britania Raya, mereka memiliki satu taraf kekuasaan devolutif otonom - yakni Pemerintah Skotlandia dan Parlemen Skotlandia di Skotlandia, Majelis Pemerintah Wales dan Majelis Nasional Wales di Wales, dan Eksekutif Irlandia Utara dan Majelis Irlandia Utara di Irlandia Utara. Tetapi kekuasan devolutif itu hanya didelegasikan oleh Pemerintah Britania Raya, lebih spesifiknya oleh Parlemen Britania Raya, yang tertinggi di bawah doktrin kedaulatan parlementer. Lebih jauhnya, pemerintah-pemerintah devolutif secara konstitusional tidak dapat menentang undang-undang yang dihasilkan oleh parlemen Britania Raya, dan kekuasaan pemerintah-pemerintah devolutif tidak dapat diperluas atau dipersempit oleh pemerintah pusat (parlemen dengan suatu pemerintahan yang terdiri dari Kabinet, yang dikepalai oleh perdana menteri). Misalnya, Majelis Irlandia Utara pernah dibubarkan sebanyak empat kali, dan kekuasaannya dialihkan kepada Kantor Irlandia Utara yang dijalankan pemerintah pusat.
- Sebaliknya, di negera federal, negara bagian (atau satuan subnasional lainnya) berbagi kedaulatan dengan pemerintah pusat, dan negara bagian memiliki fungsi kewujudan dan fungsi kekuasaan yang tidak dapat diubah secara sepihak oleh pemerintah pusat. Di dalam beberapa kasus, misalnya di Amerika Serikat, hanya pemerintah federal yang secara langsung memiliki kekuasaan-kekuasaan pendelegasian.
- Satu contoh negara federal adalah Amerika Serikat; di bawah Konstitusi Amerika Serikat, kekuasaan dibagi antara pemerintah federal Amerika Serikat dan semua negara bagiannya. Terdapat beberapa negara federal yang juga memiliki satuan-satuan pembagian wilayah yang lebih rendah yang berbentuk kesatuan; Amerika Serikat adalah federal, sedangkan semua negara bagiannya adalah kesatuan-kesatuan di bawah Aturan Dillon - county dan munisipalitas hanya memiliki wewenang yang diberikan kepada mereka oleh masing-masing pemerintah negara bagian di Amerika Serikat berdasarkan konstitusi negara bagian atau peraturan daerah.
Sebagian besar negara yang menjalankan sistem Westminster adalah negara kesatuan kecuali India, Australia, Kanada, dan Malaysia, yang berbentuk federal. Negara-negara ini dapat dipandang sebagai campuran kedua-dua sistem itu, menggunakan sentralitas sistem kesatuan pada tingkatan federal, dan berbagi kekuasaan dengan negara bagian, provinsi, atau teritori yang dijumpai di dalam sistem federal.
Devolusi (seperti federasi) bisa saja simetris, dengan semua satuan subnasional yang memiliki kekuasaan dan status yang sama, bisa juga tak-simetris, dengan status dan kekuasaan tiap-tiap wilayah tidak seragam.
Negara Kesatuan | Negara Federal | Otonomi daerah |
---|---|---|
Setiap daerah memiliki perda (dibawah UU) | Setiap daerah mempunyai UUD daerah yang tidak bertentangan dengan UUD negara (hukum tersendiri) | Setiap daerah memiliki perda (dibawah UU) |
Perda terikat dengan UU | UUD daerah tidak terikat dengan UU negara | Perda terikat dengan UU |
Hanya Presiden/Raja berwenang mengatur hukum | Presiden/Raja berwenang mengatur hukum untuk negara sedangkan kepala daerah untuk daerah | Hanya Presiden/Raja berwenang mengatur hukum |
DPRD (provinsi/negara bagian/dst) tidak punya hak veto terhadap UU negara yang disahkan DPR | DPRD (provinsi/negara bagian/dst) punya hak veto terhadap UU negara yang disahkan DPR | DPRD (provinsi/negara bagian/dst) tidak punya hak veto terhadap UU negara yang disahkan DPR |
Perda dicabut pemerintah pusat | Perda dicabut DPR dan DPD setiap daerah | Perda dicabut pemerintah pusat |
Sentralisasi | Desentralisasi | Semi sentralisasi |
Bisa interversi dari kebijakan pusat | Tidak bisa interversi dari kebijakan pusat | Bisa interversi dari kebijakan pusat |
Perjanjian dengan pihak asing/luar negeri harus melalui pusat | Perjanjian dengan pihak asing/luar negeri harus melalui pusat | Perjanjian dengan pihak asing/luar negeri harus melalui pusat |
APBN dan APBD tergabung | APBD untuk setiap daerah dan APBN hanya untuk negara | APBN dan APBD tergabung |
Pengeluaran APBN dan APBD dihitung perbandingan | Pengeluaran APBN dan APBD dihitung pembagian | Pengeluaran APBN dan APBD dihitung perbandingan |
Setiap daerah tidak diakui sebagai negara berdaulat | Setiap daerah diakui sebagai negara berdaulat dan sejajar | Setiap daerah tidak diakui sebagai negara berdaulat |
Daerah diatur pemerintah pusat | Daerah harus mandiri | Daerah harus mandiri |
Keputusan pemda diatur pemerintah pusat | Keputusan pemda tidak ada hubungan dengan pemerintah pusat | Keputusan pemda diatur pemerintah pusat |
Tidak ada perjanjian antar daerah jika SDM/SDA dilibatkan | Ada perjanjian antar daerah jika SDM/SDA dilibatkan | Tidak ada perjanjian antar daerah jika SDM/SDA dilibatkan |
Masalah daerah merupakan tanggung jawab bersama | Masalah daerah merupakan tanggung jawab pemda | Masalah daerah merupakan tanggung jawab bersama |
3 kekuasaan daerah tidak diakui | 3 kekuasaan daerah diakui | 3 kekuasaan daerah tidak diakui |
Hanya hari libur nasional diakui | Hari libur terdiri dari pusat dan daerah | Hanya hari libur nasional diakui |
Bendera nasional hanya diakui | Bendera nasional serta daerah diakui dan sejajar | Bendera nasional hanya diakui |
Hanya bahasa nasional diakui | Beberapa bahasa selain nasional diakui setiap daerah | Hanya bahasa nasional diakui |
Daftar negara kesatuan[sunting | sunting sumber]
- Afghanistan
- Afrika Selatan
- Albania
- Algeria
- Angola
- Antigua dan Barbuda
- Arab Saudi
- Armenia
- Aruba
- Azerbaijan
- Bangladesh
- Belanda
- Belarusia
- Belize
- Benin
- Bhutan
- Bolivia
- Botswana
- Britania Raya
- Brunei
- Bulgaria
- Burkina Faso
- Burundi
- Chad
- Chili
- Curaçao
- Denmark
- Jibuti
- Dominika
- Ekuador
- El Salvador
- Equatorial Guinea
- Eritrea
- Estonia
- Fiji
- Filipina
- Finlandia
- Gabon
- Gambia
- Georgia
- Ghana
- Grenada
- Guatemala
- Guinea
- Guinea-Bissau
- Guyana
- Haiti
- Honduras
- Hungaria
- Indonesia
- Iran
- Islandia
- Israel
- Italia
- Jamaika
- Jepang
- Kamboja
- Kamerun
- Kazakhstan
- Kenya
- Kepulauan Marshall
- Kepulauan Solomon
- Kirgizstan
- Kiribati
- Kolombia
- Korea Selatan
- Korea Utara
- Kosta Rika
- Kroasia
- Kuba
- Kuwait
- Laos
- Latvia
- Lebanon
- Lesotho
- Liberia
- Libya
- Liechtenstein
- Lithuania
- Luksemburg
- Madagaskar
- Maladewa
- Malawi
- Mali
- Malta
- Maroko
- Mauritania
- Mauritius
- Mesir
- Moldova
- Monako
- Mongolia
- Montenegro
- Mozambik
- Myanmar
- Namibia
- Nauru
- Niger
- Nikaragua
- Norwegia
- Oman
- Palau
- Panama
- Pantai Gading
- Papua Nugini
- Paraguay
- Peru
- Polandia
- Portugal
- Prancis
- Qatar
- Republik Afrika Tengah
- Republik Ceko
- Republik Demokratik Kongo
- Republik Dominika
- Republik Irlandia
- Republik Kongo
- Makedonia
- Republik Rakyat Tiongkok
- Republik Tiongkok (Taiwan)
- Romania
- Rwanda
- Saint Lucia
- Saint Vincent dan Grenadines
- Samoa
- San Marino
- Sao Tome dan Principe
- Selandia Baru
- Senegal
- Serbia
- Seychelles
- Sierra Leone
- Singapura
- Sint Maarten
- Siprus
- Slovenia
- Slowakia
- Spanyol
- Sri Lanka
- Suriah
- Suriname
- Swaziland
- Swedia
- Tajikistan
- Tanjung Verde
- Tanzania
- Thailand
- Timor Leste
- Togo
- Tonga
- Trinidad dan Tobago
- Tunisia
- Turki
- Turkmenistan
- Tuvalu
- Uganda
- Ukraina
- Uruguay
- Uzbekistan
- Vanuatu
- Vatikan
- Vietnam
- Yaman
- Yordania
- Yunani
- Zambia
- Zimbabwe
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
- Open University - UK & Unitary state
- Open University - The UK model of devolution
- Open University - Devolution in Scotland
Lihat pula[sunting | sunting sumber]
- ^ a b Susanto, Sri Nur Hari (2019-11-02). "Desentralisasi Asimetris dalam Konteks Negara Kesatuan". Administrative Law and Governance Journal. 2 (4): 631–639. doi:10.14710/alj.v2i4.631-639. ISSN 2621-2781.