Qiraat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
NaufalF (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
NaufalF (bicara | kontrib)
k Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 2: Baris 2:
'''Qiraah''' ({{lang-ar|قراءة|translit=Qirā{{hamza}}ah|lit=pembacaan}}; {{Abbr|pl.|plural}} {{Lang|ar|قراءات}} ''{{transl|la|'''Qirā{{hamza}}āt'''}}'') atau '''Ilmu Qiraah''' adalah [[ilmu Al-Qur'an]] yang membahas perbedaan lafaz [[Al-Qur'an]], kitab suci umat [[Islam]], baik dari segi penulisan maupun pengucapan.<ref>{{Cite book|last=Hamzah|first=Muchotob|date=2003|title=Studi Al-Qur'an Komprehensif|publisher=Gama Media|isbn=979-9552-61-3|url-status=live}}</ref><ref name="Salahi-AN-16-7-2001">{{cite news |last1=Salahi |first1=Adil |title=Scholar Of Renown: Ibn Mujahid |url=https://www.arabnews.com/node/213868 |access-date=26 Maret 2021 |agency=Arab News |date=16 Juli 2001}}</ref> Qira'ah juga dapat diartikan sebagai bentuk-bentuk linguistik, leksikal, fonetis, morfologis, atau sintaksis (penulisan) yang diperbolehkan dalam [[Resitasi|membaca]] Al-Qur'an.<ref>{{Cite book|date=2010|url=https://books.google.com/books?id=H_m14NlQQMYC&dq=Qira%CA%BCat+quran&pg=PA271|title=Islamic Beliefs, Practices, and Cultures|publisher=Marshall Cavendish|isbn=978-0-7614-7926-0|language=en}}</ref><ref name="Kahteran-2006-233">{{cite book|last1=Kahteran|first1=Nevad|date=2006|title=The Qur'an: An Encyclopedia|publisher=Routledge|isbn=9780415326391|editor1-last=Leaman|editor1-first=Oliver|page=233|chapter=Hafiz/Tahfiz/Hifz/Muhaffiz|access-date=4 Juli 2020|chapter-url=https://books.google.com/books?id=isDgI0-0Ip4C&dq=Qira%27at&pg=PA233|url-status=live}}</ref> Tiap-tiap qira'ah dapat memiliki perbedaan kecil dalam aturan [[Hukum mad|pemanjangan]], intonasi, dan pengucapan kata,<ref name="Khatib-variant-2019">{{cite web|last1=Khatib|first1=Ammar|last2=Khan|first2=Nazir|date=23 Agustus 2019|title=The Origins of the Variant Readings of the Qur'an|url=https://yaqeeninstitute.org/ammar-khatib/the-origins-of-the-variant-readings-of-the-quran/|website=Yaqueen Institute|accessdate=21 Juli 2020}}</ref> tetapi juga dapat berbeda dalam menentukan letak berhenti,{{efn|Contohnya, dalam Q.S. Al-Baqarah/1: 2, ''Żālikal-kitābu lā raib'' atau ''Żālikal-kitābu lā raiba fīh''.<ref name=Bewley>{{Cite web|url=https://bewley.virtualave.net/qira.html|title=Seven Qira'at (Page 1)|website=bewley.virtualave.net}}</ref>}} suku kata,{{efn|Contohnya, ''suddan'' (سُدًّ) dengan ''saddan'' (سَدًّ).<ref name=Bewley/>}} konsonan (yang menimbulkan perbedaan dalam kata ganti dan bentuk kata kerja),{{efn|(1) Perbedaan tanda diakritik, seperti ''turja‘ūna'' (ترجعون, kalian kembali) dengan ''yurja‘ūna'' (يرجعون, mereka kembali). (2) Perbedaan penekanan (huruf ber[[tasydid]] dengan tidak bertasydid).<ref name=Bewley/>}} dan hingga perbedaan kata (sangat jarang).{{efn|Contohnya, dalam Q.S. An-Nisa/4: 94, kata ''fa-tabayyanū'' (فتبيّنوا) dan ''fa-taṡabbatū'' (فتثبّتوا). Keduanya berasal dari rasm Utsmani ڡىىىىـوا, yang sama-sama berarti "mengonfirmasikan" atau "mencari kebenaran".<ref name="Younes">{{cite book |last1=Younes |first1=Munther |title=Charging Steeds or Maidens Performing Good Deeds: In Search of the Original Qur'an |date=2019 |publisher=Routledge. |page=3 |isbn=9781351055000 |url=https://books.google.com/books?id=eQuWDwAAQBAJ |access-date=2 July 2020}}</ref>}}
'''Qiraah''' ({{lang-ar|قراءة|translit=Qirā{{hamza}}ah|lit=pembacaan}}; {{Abbr|pl.|plural}} {{Lang|ar|قراءات}} ''{{transl|la|'''Qirā{{hamza}}āt'''}}'') atau '''Ilmu Qiraah''' adalah [[ilmu Al-Qur'an]] yang membahas perbedaan lafaz [[Al-Qur'an]], kitab suci umat [[Islam]], baik dari segi penulisan maupun pengucapan.<ref>{{Cite book|last=Hamzah|first=Muchotob|date=2003|title=Studi Al-Qur'an Komprehensif|publisher=Gama Media|isbn=979-9552-61-3|url-status=live}}</ref><ref name="Salahi-AN-16-7-2001">{{cite news |last1=Salahi |first1=Adil |title=Scholar Of Renown: Ibn Mujahid |url=https://www.arabnews.com/node/213868 |access-date=26 Maret 2021 |agency=Arab News |date=16 Juli 2001}}</ref> Qira'ah juga dapat diartikan sebagai bentuk-bentuk linguistik, leksikal, fonetis, morfologis, atau sintaksis (penulisan) yang diperbolehkan dalam [[Resitasi|membaca]] Al-Qur'an.<ref>{{Cite book|date=2010|url=https://books.google.com/books?id=H_m14NlQQMYC&dq=Qira%CA%BCat+quran&pg=PA271|title=Islamic Beliefs, Practices, and Cultures|publisher=Marshall Cavendish|isbn=978-0-7614-7926-0|language=en}}</ref><ref name="Kahteran-2006-233">{{cite book|last1=Kahteran|first1=Nevad|date=2006|title=The Qur'an: An Encyclopedia|publisher=Routledge|isbn=9780415326391|editor1-last=Leaman|editor1-first=Oliver|page=233|chapter=Hafiz/Tahfiz/Hifz/Muhaffiz|access-date=4 Juli 2020|chapter-url=https://books.google.com/books?id=isDgI0-0Ip4C&dq=Qira%27at&pg=PA233|url-status=live}}</ref> Tiap-tiap qira'ah dapat memiliki perbedaan kecil dalam aturan [[Hukum mad|pemanjangan]], intonasi, dan pengucapan kata,<ref name="Khatib-variant-2019">{{cite web|last1=Khatib|first1=Ammar|last2=Khan|first2=Nazir|date=23 Agustus 2019|title=The Origins of the Variant Readings of the Qur'an|url=https://yaqeeninstitute.org/ammar-khatib/the-origins-of-the-variant-readings-of-the-quran/|website=Yaqueen Institute|accessdate=21 Juli 2020}}</ref> tetapi juga dapat berbeda dalam menentukan letak berhenti,{{efn|Contohnya, dalam Q.S. Al-Baqarah/1: 2, ''Żālikal-kitābu lā raib'' atau ''Żālikal-kitābu lā raiba fīh''.<ref name=Bewley>{{Cite web|url=https://bewley.virtualave.net/qira.html|title=Seven Qira'at (Page 1)|website=bewley.virtualave.net}}</ref>}} suku kata,{{efn|Contohnya, ''suddan'' (سُدًّ) dengan ''saddan'' (سَدًّ).<ref name=Bewley/>}} konsonan (yang menimbulkan perbedaan dalam kata ganti dan bentuk kata kerja),{{efn|(1) Perbedaan tanda diakritik, seperti ''turja‘ūna'' (ترجعون, kalian kembali) dengan ''yurja‘ūna'' (يرجعون, mereka kembali). (2) Perbedaan penekanan (huruf ber[[tasydid]] dengan tidak bertasydid).<ref name=Bewley/>}} dan hingga perbedaan kata (sangat jarang).{{efn|Contohnya, dalam Q.S. An-Nisa/4: 94, kata ''fa-tabayyanū'' (فتبيّنوا) dan ''fa-taṡabbatū'' (فتثبّتوا). Keduanya berasal dari rasm Utsmani ڡىىىىـوا, yang sama-sama berarti "mengonfirmasikan" atau "mencari kebenaran".<ref name="Younes">{{cite book |last1=Younes |first1=Munther |title=Charging Steeds or Maidens Performing Good Deeds: In Search of the Original Qur'an |date=2019 |publisher=Routledge. |page=3 |isbn=9781351055000 |url=https://books.google.com/books?id=eQuWDwAAQBAJ |access-date=2 July 2020}}</ref>}}


Qiraat yang diakui saat ini ada sepuluh, didasarkan pada bacaan imam-imam qiraah ([[qari]], pl. ''qāriʾūn'' or ''qurr'aʿ''). Nama qiraah diambil dari imam-imam qiraah tersebut, seperti [[Nafi' al-Madani]], [[Ibnu Katsir al-Makki]], [[Abu Amru al-Bashri]], [[Ibnu Amir asy-Syami|Ibnu Amir ad-Dimasyqi]], [[Ashim bin Abi an-Najud]], [[Hamzah al-Kufi|Hamzah az-Zaiyyat]], dan [[Al-Kisa'i]]. Para qira' tersebut hidup pada abad ke-2 dan ke-3 [[Sejarah Islam|keislaman]], sementara ulama yang mengakui tujuh qiraat pertama, [[Abu Bakar bin Mujahid]], hidup satu abad kemudian. Meskipun demikian, masing-masing qiraah memiliki rantai periwayatan (seperti sanad [[hadis]]) yang dapat dilacak hingga Muhammad.<ref name="Salahi-AN-16-7-20012">{{cite news|last1=Salahi|first1=Adil|date=16 July 2001|title=Scholar Of Renown: Ibn Mujahid|url=https://www.arabnews.com/node/213868|agency=Arab News|access-date=26 March 2021}}</ref> Qiraah tersebut juga menjadi bagian dari suatu rantai periwayatan baru, yaitu diturunkan pula menjadi ''riwayah'' oleh seorang ''rawi''.{{Efn|Dengan demikian, cara menyebut suatu qiraah Al-Qur'an lebih tepat dengan riwayahnya, yakni "inilah riwayah [imam perawi]" bukan "inilah [imam perawi]". Contohnya, disebut "ini riwayat Hafs" bukan "ini Hafs". Untuk lebih lengkapnya, dapat ditambahkan pula imam qiraahnya dengan cara "ini riwayah [imam perawi] dari [imam qiraah]". Contohnya, "ini riwayat Hafs dari ′Ashim".<ref name=Bewley/>}} Riwayah diturunkan menjadi ''thariq'' (pl. ''thuruq''), kemudian ''thariq'' diturunkan menjadi ''wajh'' (pl. ''wujuh'').<ref name="Bewley" /><ref>{{Cite journal|last=Salim|first=Muhammad Agus|date=2022|title=QIRA’AH, RIWAYAH, THARIQ DAN WAJH DALAM VARIASI BACAAN AL-QUR’AN: Studi Sample Riwayat Hafsh dari Imam Ashim|url=https://ejournal.iainu-kebumen.ac.id/index.php/el-mujam/article/view/557/430|journal=El-Muljam: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Al-Hadis|volume=2|issue=1|pages=1–13|doi=10.33507/el-mujam.v2i1.557}}</ref>
Qiraat yang diakui saat ini ada sepuluh, didasarkan pada bacaan imam-imam qiraah ([[qari]], pl. ''qāriʾūn'' atau ''qurr'aʿ''). Nama qiraah diambil dari imam-imam qiraah tersebut, seperti [[Nafi' al-Madani]], [[Ibnu Katsir al-Makki]], [[Abu Amru al-Bashri]], [[Ibnu Amir asy-Syami|Ibnu Amir ad-Dimasyqi]], [[Ashim bin Abi an-Najud]], [[Hamzah al-Kufi|Hamzah az-Zaiyyat]], dan [[Al-Kisa'i]]. Para qira' tersebut hidup pada abad ke-2 dan ke-3 [[Sejarah Islam|keislaman]], sementara ulama yang mengakui tujuh qiraat pertama, [[Abu Bakar bin Mujahid]], hidup satu abad kemudian. Meskipun demikian, masing-masing qiraah memiliki rantai periwayatan (seperti sanad [[hadis]]) yang dapat dilacak hingga Muhammad.<ref name="Salahi-AN-16-7-20012">{{cite news|last1=Salahi|first1=Adil|date=16 July 2001|title=Scholar Of Renown: Ibn Mujahid|url=https://www.arabnews.com/node/213868|agency=Arab News|access-date=26 March 2021}}</ref> Qiraah tersebut juga menjadi bagian dari suatu rantai periwayatan baru, yaitu diturunkan pula menjadi ''riwayah'' oleh seorang ''rawi''.{{Efn|Dengan demikian, cara menyebut suatu qiraah Al-Qur'an lebih tepat dengan riwayahnya, yakni "inilah riwayah [imam perawi]" bukan "inilah [imam perawi]". Contohnya, disebut "ini riwayat Hafs" bukan "ini Hafs". Untuk lebih lengkapnya, dapat ditambahkan pula imam qiraahnya dengan cara "ini riwayah [imam perawi] dari [imam qiraah]". Contohnya, "ini riwayat Hafs dari ′Ashim".<ref name=Bewley/>}} Riwayah diturunkan menjadi ''thariq'' (pl. ''thuruq''), kemudian ''thariq'' diturunkan menjadi ''wajh'' (pl. ''wujuh'').<ref name="Bewley" /><ref>{{Cite journal|last=Salim|first=Muhammad Agus|date=2022|title=QIRA’AH, RIWAYAH, THARIQ DAN WAJH DALAM VARIASI BACAAN AL-QUR’AN: Studi Sample Riwayat Hafsh dari Imam Ashim|url=https://ejournal.iainu-kebumen.ac.id/index.php/el-mujam/article/view/557/430|journal=El-Muljam: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Al-Hadis|volume=2|issue=1|pages=1–13|doi=10.33507/el-mujam.v2i1.557}}</ref>


Mushaf-mushaf Al-Qur'an yang saat ini umum digunakan hampir seluruh umat Islam di dunia adalah [[Sejarah Al-Qur'an|edisi Mesir 1924]].{{efn|Hampir 95% Muslim dunia menurut situs Muslimprophet.<ref name="Muslimprophets">{{cite web |title=Quran - Comparing Hafs & Warsh for 51 textual variants |url=http://muslimprophets.com/article.php?aid=64 |website=Muslim prophets |access-date=29 Oktober 2020}}</ref>}} Mushaf ini didasarkan pada qiraat [[Hafsh bin Sulaiman al-Kufi|Hafṣ]] dari [[Ashim bin Abi an-Najud|‘Asim]] (Hafṣ adalah ''rawī'', atau periwayat; sementara ‘Asim adalah ''qarī'', atau imam qiraah tersebut).{{sfn|Böwering|2008|p=74}}
Mushaf-mushaf Al-Qur'an yang saat ini umum digunakan hampir seluruh umat Islam di dunia adalah [[Sejarah Al-Qur'an|edisi Mesir 1924]].{{efn|Hampir 95% Muslim dunia menurut situs Muslimprophet.<ref name="Muslimprophets">{{cite web |title=Quran - Comparing Hafs & Warsh for 51 textual variants |url=http://muslimprophets.com/article.php?aid=64 |website=Muslim prophets |access-date=29 Oktober 2020}}</ref>}} Mushaf ini didasarkan pada qiraat [[Hafsh bin Sulaiman al-Kufi|Hafṣ]] dari [[Ashim bin Abi an-Najud|‘Asim]] (Hafṣ adalah ''rawī'', atau periwayat; sementara ‘Asim adalah ''qarī'', atau imam qiraah tersebut).{{sfn|Böwering|2008|p=74}}

Revisi per 19 Februari 2024 13.39

Qiraah (Arab: قراءة, translit. Qirāʼah, har. 'pembacaan'; pl. قراءات Qirāʼāt) atau Ilmu Qiraah adalah ilmu Al-Qur'an yang membahas perbedaan lafaz Al-Qur'an, kitab suci umat Islam, baik dari segi penulisan maupun pengucapan.[1][2] Qira'ah juga dapat diartikan sebagai bentuk-bentuk linguistik, leksikal, fonetis, morfologis, atau sintaksis (penulisan) yang diperbolehkan dalam membaca Al-Qur'an.[3][4] Tiap-tiap qira'ah dapat memiliki perbedaan kecil dalam aturan pemanjangan, intonasi, dan pengucapan kata,[5] tetapi juga dapat berbeda dalam menentukan letak berhenti,[a] suku kata,[b] konsonan (yang menimbulkan perbedaan dalam kata ganti dan bentuk kata kerja),[c] dan hingga perbedaan kata (sangat jarang).[d]

Qiraat yang diakui saat ini ada sepuluh, didasarkan pada bacaan imam-imam qiraah (qari, pl. qāriʾūn atau qurr'aʿ). Nama qiraah diambil dari imam-imam qiraah tersebut, seperti Nafi' al-Madani, Ibnu Katsir al-Makki, Abu Amru al-Bashri, Ibnu Amir ad-Dimasyqi, Ashim bin Abi an-Najud, Hamzah az-Zaiyyat, dan Al-Kisa'i. Para qira' tersebut hidup pada abad ke-2 dan ke-3 keislaman, sementara ulama yang mengakui tujuh qiraat pertama, Abu Bakar bin Mujahid, hidup satu abad kemudian. Meskipun demikian, masing-masing qiraah memiliki rantai periwayatan (seperti sanad hadis) yang dapat dilacak hingga Muhammad.[8] Qiraah tersebut juga menjadi bagian dari suatu rantai periwayatan baru, yaitu diturunkan pula menjadi riwayah oleh seorang rawi.[e] Riwayah diturunkan menjadi thariq (pl. thuruq), kemudian thariq diturunkan menjadi wajh (pl. wujuh).[6][9]

Mushaf-mushaf Al-Qur'an yang saat ini umum digunakan hampir seluruh umat Islam di dunia adalah edisi Mesir 1924.[f] Mushaf ini didasarkan pada qiraat Hafṣ dari ‘Asim (Hafṣ adalah rawī, atau periwayat; sementara ‘Asim adalah qarī, atau imam qiraah tersebut).[11]

Catatan kaki

  1. ^ Contohnya, dalam Q.S. Al-Baqarah/1: 2, Żālikal-kitābu lā raib atau Żālikal-kitābu lā raiba fīh.[6]
  2. ^ Contohnya, suddan (سُدًّ) dengan saddan (سَدًّ).[6]
  3. ^ (1) Perbedaan tanda diakritik, seperti turja‘ūna (ترجعون, kalian kembali) dengan yurja‘ūna (يرجعون, mereka kembali). (2) Perbedaan penekanan (huruf bertasydid dengan tidak bertasydid).[6]
  4. ^ Contohnya, dalam Q.S. An-Nisa/4: 94, kata fa-tabayyanū (فتبيّنوا) dan fa-taṡabbatū (فتثبّتوا). Keduanya berasal dari rasm Utsmani ڡىىىىـوا, yang sama-sama berarti "mengonfirmasikan" atau "mencari kebenaran".[7]
  5. ^ Dengan demikian, cara menyebut suatu qiraah Al-Qur'an lebih tepat dengan riwayahnya, yakni "inilah riwayah [imam perawi]" bukan "inilah [imam perawi]". Contohnya, disebut "ini riwayat Hafs" bukan "ini Hafs". Untuk lebih lengkapnya, dapat ditambahkan pula imam qiraahnya dengan cara "ini riwayah [imam perawi] dari [imam qiraah]". Contohnya, "ini riwayat Hafs dari ′Ashim".[6]
  6. ^ Hampir 95% Muslim dunia menurut situs Muslimprophet.[10]

Referensi

  1. ^ Hamzah, Muchotob (2003). Studi Al-Qur'an Komprehensif. Gama Media. ISBN 979-9552-61-3. 
  2. ^ Salahi, Adil (16 Juli 2001). "Scholar Of Renown: Ibn Mujahid". Arab News. Diakses tanggal 26 Maret 2021. 
  3. ^ Islamic Beliefs, Practices, and Cultures (dalam bahasa Inggris). Marshall Cavendish. 2010. ISBN 978-0-7614-7926-0. 
  4. ^ Kahteran, Nevad (2006). "Hafiz/Tahfiz/Hifz/Muhaffiz". Dalam Leaman, Oliver. The Qur'an: An Encyclopedia. Routledge. hlm. 233. ISBN 9780415326391. Diakses tanggal 4 Juli 2020. 
  5. ^ Khatib, Ammar; Khan, Nazir (23 Agustus 2019). "The Origins of the Variant Readings of the Qur'an". Yaqueen Institute. Diakses tanggal 21 Juli 2020. 
  6. ^ a b c d e "Seven Qira'at (Page 1)". bewley.virtualave.net. 
  7. ^ Younes, Munther (2019). Charging Steeds or Maidens Performing Good Deeds: In Search of the Original Qur'an. Routledge. hlm. 3. ISBN 9781351055000. Diakses tanggal 2 July 2020. 
  8. ^ Salahi, Adil (16 July 2001). "Scholar Of Renown: Ibn Mujahid". Arab News. Diakses tanggal 26 March 2021. 
  9. ^ Salim, Muhammad Agus (2022). "QIRA'AH, RIWAYAH, THARIQ DAN WAJH DALAM VARIASI BACAAN AL-QUR'AN: Studi Sample Riwayat Hafsh dari Imam Ashim". El-Muljam: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Al-Hadis. 2 (1): 1–13. doi:10.33507/el-mujam.v2i1.557. 
  10. ^ "Quran - Comparing Hafs & Warsh for 51 textual variants". Muslim prophets. Diakses tanggal 29 Oktober 2020. 
  11. ^ Böwering 2008, hlm. 74.