Hukum Kasih: Perbedaan antara revisi
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 61.247.61.119) dan mengembalikan revisi 15022022 oleh Raka santosa |
Tian x-way (bicara | kontrib) |
||
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Kristen|state=collapsed}} |
{{Kristen|state=collapsed}} |
||
'''Hukum Kasih''' atau '''Hukum yang terutama''' adalah dua hukum terutama dari [[Taurat]] yang diajarkan oleh [[Yesus Kristus]] yang tercatat dalam {{Mat|22|37|40}} dan {{Mrk|12|29|31}}, serta sebagai jawaban dari pertanyaan yang diberikan Yesus yang tercatat dalam {{Luk|10|27}}. Hukum pertama mencakup hubungan dengan [[Yahweh|Tuhan]] [[Allah (Kristen)|Allah]], sedangkan hukum kedua berhubungan dengan [[etika timbal balik]]. Hukum pertama dikutip dari {{Ayat Alkitab|Ulangan|6|5}} dan hukum kedua dari {{Ayat Alkitab|Imamat|19|18}}. |
|||
⚫ | |||
'''Hukum Kasih''' atau '''Hukum yang terutama''' adalah inti ajaran [[Yesus Kristus]] yang terdapat pada ketiga [[Injil Sinoptik]]: {{Mat|22|37|40}}, {{Mrk|12|28|34}}, dan {{Luk|10|25|28}}. |
|||
⚫ | |||
Hukum ini diungkapkan Yesus ketika ada [[Farisi|orang-orang Farisi]] yang ingin mencobai Yesus dan menanyakan "Guru, hukum manakah yang terutama dalam [[Taurat|hukum Taurat]]?" ({{Alkitab|Matius 22:36}}) |
|||
=== Injil Matius === |
|||
{{cquote|Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia: "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" Jawab Yesus kepadanya: "'''''Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.''''' Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: '''''Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.''''' Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."|source={{Mat|22|34|40}}}} |
|||
== |
=== Injil Markus === |
||
{{cquote|"Jawab Yesus |
{{cquote|Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?" Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. '''''Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu'''''. Dan hukum yang kedua ialah: '''''Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri'''''. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."|source={{Mrk|12|28|31}}}} |
||
⚫ | |||
=== Injil Lukas === |
|||
⚫ | |||
{{cquote|Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?" Jawab orang itu: "'''''Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.'''''" Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup."|source={{Luk|10|25|28}}}} |
|||
== Ayat referensi == |
|||
⚫ | |||
=== Hukum pertama === |
|||
{{cquote|"Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu."|source={{Ayat Alkitab|Ulangan|6|5}}}} |
|||
=== Hukum kedua === |
|||
{{cquote|"Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN."|source={{Ayat Alkitab|Imamat|19|18}}}} |
|||
== "''Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri''" == |
|||
⚫ | |||
Hukum kedua yang berbunyi: "''Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri''," juga dikenal sebagai rumusan dari [[etika timbal balik]] yang juga disebut [[Aturan Emas]] (sejak 1300 SM).<ref name="Plaut pp.892">[[Gunther Plaut|Plaut]], ''The Torah — A Modern Commentary''; Union of American Hebrew Congregations, New York 1981; pp.892.</ref> Lebih lanjut, [[Yesus]] juga menjelaskan tentang siapakah ''sesama manusia'' dalam [[perumpamaan orang Samaria yang murah hati]]. |
|||
== Lihat pula == |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
{{Puji Syukur}} |
|||
{{s-start}} |
{{s-start}} |
||
{{s-hou|[[Kronologi kehidupan Yesus|Kehidupan Yesus]]}} |
{{s-hou|[[Kronologi kehidupan Yesus|Kehidupan Yesus]]}} |
Revisi terkini sejak 10 Agustus 2023 04.43
Bagian dari seri tentang |
Kekristenan |
---|
Portal Kristen |
Hukum Kasih atau Hukum yang terutama adalah dua hukum terutama dari Taurat yang diajarkan oleh Yesus Kristus yang tercatat dalam Matius 22:37-40 dan Markus 12:29-31, serta sebagai jawaban dari pertanyaan yang diberikan Yesus yang tercatat dalam Lukas 10:27. Hukum pertama mencakup hubungan dengan Tuhan Allah, sedangkan hukum kedua berhubungan dengan etika timbal balik. Hukum pertama dikutip dari Ulangan 6:5 dan hukum kedua dari Imamat 19:18.
Ayat utama
[sunting | sunting sumber]Injil Matius
[sunting | sunting sumber]Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia: "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Injil Markus
[sunting | sunting sumber]Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?" Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
Injil Lukas
[sunting | sunting sumber]Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?" Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup."
Ayat referensi
[sunting | sunting sumber]Hukum pertama
[sunting | sunting sumber]"Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu."
Hukum kedua
[sunting | sunting sumber]"Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN."
"Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri"
[sunting | sunting sumber]Hukum kedua yang berbunyi: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri," juga dikenal sebagai rumusan dari etika timbal balik yang juga disebut Aturan Emas (sejak 1300 SM).[1] Lebih lanjut, Yesus juga menjelaskan tentang siapakah sesama manusia dalam perumpamaan orang Samaria yang murah hati.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Hukum Kasih
| ||
Didahului oleh: Pertanyaan orang Saduki tentang kebangkitan |
Injil Matius pasal 22 Minggu Sengsara |
Diteruskan oleh: Hubungan antara Yesus dan Daud |
Injil Markus pasal 12 Minggu Sengsara | ||
Didahului oleh: Ucapan syukur dan bahagia |
Injil Lukas pasal 10 |
Diteruskan oleh: Perumpamaan orang Samaria yang murah hati |