Wikipedia:Warung Kopi (Bahasa): Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 92: | Baris 92: | ||
(Diskusi ini menggunakan '''spasi''' sebagai tanda pemenggalan kata) Dalam KBBI, kata 'kaidah' dipenggal menjadi 'ka i dah', namun kata 'kaisar' dipenggal menjadi 'kai sar'. Jadi bingung. Apakah itu benar? Juga dalam KBBI, kata 'putra' dipenggal menjadi 'put ra' namun kata 'sutra' dipenggal menjadi 'su tra'. Kata 'transmigrasi' dipenggal menjadi 'trans mig ra si' namun dibaca sebagai 'trans mi gra si'. Kata 'caplak' dipenggal menjadi 'cap lak' namun dibaca sebagai 'ca plak'. Namun, kata 'kilogram' dipenggal sebagai 'ki lo gram', sesuai dengan pembacaannya. Aturannya di sini: http://dhewiqu-bbi.blogspot.com/2013/04/pemenggalan-kata-dasar-menurut-eyd.html. Jadi, bagaimana? Menurut konsensus pengguna, kata 'citra' dipenggal (menggunakan '''spasi''') menjadi apa? [[Istimewa:Kontribusi pengguna/111.94.163.80|111.94.163.80]] 24 Maret 2016 04.24 (UTC) |
(Diskusi ini menggunakan '''spasi''' sebagai tanda pemenggalan kata) Dalam KBBI, kata 'kaidah' dipenggal menjadi 'ka i dah', namun kata 'kaisar' dipenggal menjadi 'kai sar'. Jadi bingung. Apakah itu benar? Juga dalam KBBI, kata 'putra' dipenggal menjadi 'put ra' namun kata 'sutra' dipenggal menjadi 'su tra'. Kata 'transmigrasi' dipenggal menjadi 'trans mig ra si' namun dibaca sebagai 'trans mi gra si'. Kata 'caplak' dipenggal menjadi 'cap lak' namun dibaca sebagai 'ca plak'. Namun, kata 'kilogram' dipenggal sebagai 'ki lo gram', sesuai dengan pembacaannya. Aturannya di sini: http://dhewiqu-bbi.blogspot.com/2013/04/pemenggalan-kata-dasar-menurut-eyd.html. Jadi, bagaimana? Menurut konsensus pengguna, kata 'citra' dipenggal (menggunakan '''spasi''') menjadi apa? [[Istimewa:Kontribusi pengguna/111.94.163.80|111.94.163.80]] 24 Maret 2016 04.24 (UTC) |
||
:Mungkin boleh merujuk ke [[Pedoman_Umum_Ejaan_Bahasa_Indonesia_yang_Disempurnakan#E._Suku_Kata]]. Butir (d) menyebutkan ''Jika di tengah kata dasar ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu.'', jadi berdasarkan aturan ini, "citra" menjadi "cit ra". Ini pun konsisten dengan entri di KBBI Daring yang menuliskannya sebagai "[http://kateglo.com/?mod=dictionary&action=view&phrase=citra cit·ra]". Mengenai pembacaan sesuai kenyataan dan sesuai aturan, mungkin saja bisa berbeda, karena menurut saya, KBBI/EYD itu disusun oleh para ahli bahasa yang menginginkan bahasa yang konsisten dengan aturan yang mereka buat, sementara orang awam tidak begitu peduli dengan aturan-aturan tersebut. '''·· [[Pengguna:Kenrick95|Kℇℵ]][[Pembicaraan Pengguna:Kenrick95|℟ℑℭK]]''' 24 Maret 2016 05.48 (UTC) |
:Mungkin boleh merujuk ke [[Pedoman_Umum_Ejaan_Bahasa_Indonesia_yang_Disempurnakan#E._Suku_Kata]]. Butir (d) menyebutkan ''Jika di tengah kata dasar ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu.'', jadi berdasarkan aturan ini, "citra" menjadi "cit ra". Ini pun konsisten dengan entri di KBBI Daring yang menuliskannya sebagai "[http://kateglo.com/?mod=dictionary&action=view&phrase=citra cit·ra]". Mengenai pembacaan sesuai kenyataan dan sesuai aturan, mungkin saja bisa berbeda, karena menurut saya, KBBI/EYD itu disusun oleh para ahli bahasa yang menginginkan bahasa yang konsisten dengan aturan yang mereka buat, sementara orang awam tidak begitu peduli dengan aturan-aturan tersebut. '''·· [[Pengguna:Kenrick95|Kℇℵ]][[Pembicaraan Pengguna:Kenrick95|℟ℑℭK]]''' 24 Maret 2016 05.48 (UTC) |
||
::Kalau begitu mengapa "bunga" dipenggal menjadi "bu nga", dan "bunyi" dipenggal menjadi "bu nyi"? Masih agak bingung sedikit, karena tidak tahu apakah kata "citra" juga termasuk perkecualian di atas. Di KBBI, kata "putra" menjadi "put ra", namun kata "sutra" menjadi "su tra". Jadi, menurut aturan bahasa Indonesia yang baku sesuai EYD, sebenarnya pemenggalan suku kata untuk "citra" itu apa (menggunakan '''spasi''' untuk pemenggalan suku kata)? |
::Kalau begitu mengapa "bunga" dipenggal menjadi "bu nga", dan "bunyi" dipenggal menjadi "bu nyi"? Masih agak bingung sedikit, karena tidak tahu apakah kata "citra" juga termasuk perkecualian di atas. Di KBBI, kata "putra" menjadi "put ra", namun kata "sutra" menjadi "su tra". Jadi, menurut aturan bahasa Indonesia yang baku sesuai EYD, sebenarnya pemenggalan suku kata untuk "citra" itu apa (menggunakan '''spasi''' untuk pemenggalan suku kata)? [[Istimewa:Kontribusi pengguna/111.94.163.17|111.94.163.17]] 24 Maret 2016 06.39 (UTC) |
Revisi per 24 Maret 2016 06.39
Warung Kopi - diskusi bahasa kirim topik baru | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian ini digunakan untuk mendiskusikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa Indonesia di Wikipedia berpedoman kepada ejaan yang disempurnakan. Lihat pula: | |||||||||||||
Ingat beri tanda tangan dan tanggal pada akhir pesan Anda dengan cara mengetikkan . Harap menambahkan topik baru hanya di bagian bawah halaman ini.
| |||||||||||||
|
Diskusi:
|
Setek dan cangkok
Adakah di sini yang tahu apa bahasa inggris cangkok dan setek? --A.A.T. 'Dahler' Het Pontianaksch Volk 6 Februari 2016 12.58 (UTC)
- Stek = cuttage ; cangkok = layering, marcotting Ilham Cahyo Nugroho Obrolan I'am 19 Februari 2016 22.42 (UTC)
Akhiran vora → vor
Ketika saya cek di KBBI dan Kateglo (sesuai saran), saya temukan bahwa istilah biologi–zoologi dengan akhiran ~vore seharusnya diserap dengan akhiran ~vor bukan ~vora. Karena saya tidak tahu apakah mungkin karena sudah ada konsensus sebelumnya di idwiki tentang penulisan ini, saya tanyakan dulu di sini. Namun jika belum, sebaiknya artikel-artikel berikut ini dipindahkan:
- Omnivora → Omnivor
- Karnivora → Karnivor
- Herbivora → Herbivor (Tukar pengalihan)
- Insektivora → Insektivor
Juga bagaimana sebaiknya tentang penyerapan istilah ~vore yang lainnya di idwiki (sejauh ini KBBI dan Kateglo hanya mencantumkan 4 istilah di atas)? Misalnya:
- Piscivore → Piscivor(?), Piskivor(?), Piscivora(?), Piskivora(?)
KIDE777✉ 23 Februari 2016 04.04 (UTC)
- Mungkin hal tersebut agar sesuai dengan Pedoman EYD bagian "Penulisan Unsur Serapan". Coba lihat bagian paling akhir:
- "-oir(e) menjadi -oar"
- "-or, -eur (Belanda) menjadi -ur, -ir"
- "-or tetap -or"
- Tidak dijelaskan mengenai -vore.
- Tapi saya kira kemungkinan besar ini merupakan serapan dari bahasa Belanda dan bukan bahasa Inggris. Dengan kata lain, dari -voor, misalnya nl:Omnivoor, sehingga cukup logis kalau jadi -vor. Mungkin @IvanLanin: dapat membantu. ·· Kℇℵ℟ℑℭK 23 Februari 2016 04.11 (UTC)
- Kalau memang dari bahasa Belanda ~voor saya semakin menganjurkan halaman-halaman tersebut dipindahkan saja ke akhiran ~vor. Karena dari SD hingga kuliah hampir semua literatur dan guru menggunakan akhiran ~vora, saya tanyakan dulu di sini siapa tahu sudah ada keputusan sebelumnya. Jika seandainya belum ada dan rekan-rekan yang lain setuju, saya akan pindahkan ke akhiran ~vor. (Syukur-syukur ada yang mau memindahkan. Hahaha...)
- KIDE777✉ 23 Februari 2016 05.17 (UTC)
Tanya
Kira-kira terjemahan yang pas untuk kalimat berikut apa ya?
- It aired two back-to-back episodes on SBS on Saturdays at 24:10 and 24:40 from July 4 to September 5, 2015.
Terima kasih atas bantuannya. PecintaKpop (bicara) 26 Februari 2016 02.01 (UTC)
- @PecintaKpop: "(Tayangan/acara/program ini) Disiarkan dalam bentuk/format dua episode berkelanjutan di SBS setiap hari Sabtu pukul 24.10 dan 24.40 dari tanggal 4 Juli hingga 5 September 2015."
- KIDE777✉ 28 Februari 2016 10.27 (UTC)
- Hmmm, sejak kapan ada pukul 24.10 dan 24.40? ·· Kℇℵ℟ℑℭK 28 Februari 2016 14.48 (UTC)
- Saya kurang tahu juga karena saya hanya mengambil kalimat tersebut dari artikel Late Night Restaurant di Wikipedia Bahasa Inggris. Saya ingin menerjemahkannya tapi agak bingung pada bagian ini. Mohon bantuan semuannya. PecintaKpop (bicara) 29 Februari 2016 02.23 (UTC)
- @Kenrick95 dan PecintaKpop: Hahaha... Benar juga. Mungkin karena di Inggris dan Asia Timur menggunakan jam bisnis yang bisa tembus sampai 26.00 (walau tidak standar dan jarang digunakan). Saya cek di artikel kowiki-nya, di sana digunakan istilah "토요일 밤" (Sabtu malam) juga. Saya rasa "malam minggu pukul 00.10 dan 00.40" lebih baik untuk artikel di idwiki.
- KIDE777✉ 29 Februari 2016 03.52 (UTC)
- Hmmm, sejak kapan ada pukul 24.10 dan 24.40? ·· Kℇℵ℟ℑℭK 28 Februari 2016 14.48 (UTC)
Terjemahan nama kota
Apakah ada sumber tempat mengecek apakah terjemahan nama suatu kota di Bahasa Indonesia? Misal, Kairo (bukan al-Qahirah), Aljir (bukan Algiers atau Al-Jazair), Moskwa (bukan Moskow), Venesia (bukan Venice atau Venezia)? HaEr48 (bicara) 1 Maret 2016 15.33 (UTC)
- Secara umum, mungkin dapat merujuk ke Wikipedia:Pedoman penamaan/Lokasi geografis#Pedoman_8_.28nama_internasional.29. Namun saya tidak tahu adanya sumber menmeriksa terjemahan nama geografis internasional. Salam. ·· Kℇℵ℟ℑℭK 1 Maret 2016 16.00 (UTC)
- Terima kasih, kalo secara umum mengikuti nama lokal, apakah sebaiknya Oran diterjemahkan menjadi Wahran? Soalnya bahasa setempatnya adalah Arab dan bahasa Arabnya adalah Wahran. Oran sepertinya nama yang dipakai di bahasa-bahasa Eropa seperti Bahasa Inggris. HaEr48 (bicara) 3 Maret 2016 06.46 (UTC)
Acqui-hire
Saya ingin menambahkan artikel tentang bisnis dan manajemen baru dari wikipedia english yang berjudul Acqui-hiring, yaitu istilah yang dibuat dari kalimat acquisition (akuisisi) dan hire (perekrutan pekerjaan) yang merupakan kondisi dimana sebuah perusahaan mengakuisisi perusahaan lain untuk merekrut staf-stafnya. Sebaiknya bagaimana ya penerjemahan istilah ini? Hape~idwiki (bicara) 14 Maret 2016 09.18 (UTC)
- "Rekrut-akuisisi"? Muhraz (bicara) 15 Maret 2016 08.48 (UTC)
- Kalau saya boleh usul, bisa pakai judul "Perekrutan melalui akuisisi" terlebih dulu. Ya, walaupun agak panjang, tapi minimal maknanya lebih jelas. ardhan (bicara) 18 Maret 2016 07.32 (UTC)
Pemenggalan kata 'citra'
Menurut EYD, kata 'citra' apabila dipenggal menurut suku katanya menjadi apa ya? 118.137.130.95 20 Maret 2016 12.42 (UTC)
- Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang benar adalah /cit-ra/, /men-cit-ra-kan/, /cit-ra-an/. JohnThorne (Bicara) 22 Maret 2016 14.55 (UTC)
- Kata 'citra' itu dibaca 'ci tra', dan menurut KBBI pemenggalannya 'cit ra'. Soalnya mau membuat program yang bisa memenggal suku kata Bahasa Indonesia (menggunakan spasi), dan salah satu testing kata-nya adalah 'citra'. Jadi, jika kata 'citra' dipenggal sesuai suku katanya dengan menggunakan spasi (bukan tanda hubung), jadinya apa? 139.195.29.152 22 Maret 2016 15.44 (UTC)
- Mengenai aturan pemenggalan kata dalam dilihat di situs ini, antara lain: /trans-mig-ra-si/. JohnThorne (Bicara) 22 Maret 2016 17.11 (UTC)
- Kata 'citra' itu dibaca 'ci tra', dan menurut KBBI pemenggalannya 'cit ra'. Soalnya mau membuat program yang bisa memenggal suku kata Bahasa Indonesia (menggunakan spasi), dan salah satu testing kata-nya adalah 'citra'. Jadi, jika kata 'citra' dipenggal sesuai suku katanya dengan menggunakan spasi (bukan tanda hubung), jadinya apa? 139.195.29.152 22 Maret 2016 15.44 (UTC)
Kata dasarnya 'penyetaraan'
Sebenarnya, kata dasarnya 'penyetaraan' itu apa? Katanya guru SMA bahasa Indonesia saya sih 'setara' tetapi katanya kateglo itu 'tara'. Jadi, kata dasarnya 'penyetaraan' yang benar itu apa? 'Setara' atau 'Tara'? Terima kasih. 111.94.163.17 22 Maret 2016 22.29 (UTC)
- Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata dasar "setara" adalah "tara". Silakan dilihat pranala ini. JohnThorne (Bicara) 22 Maret 2016 23.47 (UTC)
- Pertanyaannya lebih jelasnya: Kata 'penyetaraan' jika dihilangkan semua imbuhannya (stemming) menjadi apa? Apakah 'setara' itu understemming, ataukan 'tara' yang overstemming? Jadi agak bingung sih. http://indodic.com juga mengatakan kata dasarnya 'tara'. 111.94.163.17 22 Maret 2016 23.57 (UTC)
- Dalam bahasa Indonesia, stemming "penyetaraan" menghasilkan "tara", dari: pe + se + tara + an. Kata "tara" tidak bisa diperkecil lagi, sehingga merupakan akar kata. Jika dilihat dari maknanya, maka "tara" mengandung arti "yang sama (tingkatnya, kedudukannya, dan sebagainya). Kemudian "setara" dibentuk dari "satu" + "tara", yaitu "satu tingkatan" atau "sejajar", "sama tingkatnya". Selanjutnya, penambahan imbuhan "pe-" dan "-an" menghasilkan "penyetaraan" yaitu cara atau proses untuk menghasilkan "tara" yang sama ("setara"). JohnThorne (Bicara) 23 Maret 2016 00.10 (UTC)
- Pertanyaannya lebih jelasnya: Kata 'penyetaraan' jika dihilangkan semua imbuhannya (stemming) menjadi apa? Apakah 'setara' itu understemming, ataukan 'tara' yang overstemming? Jadi agak bingung sih. http://indodic.com juga mengatakan kata dasarnya 'tara'. 111.94.163.17 22 Maret 2016 23.57 (UTC)
Ketidakkonsistenan pemenggalan kata dalam KBBI
(Diskusi ini menggunakan spasi sebagai tanda pemenggalan kata) Dalam KBBI, kata 'kaidah' dipenggal menjadi 'ka i dah', namun kata 'kaisar' dipenggal menjadi 'kai sar'. Jadi bingung. Apakah itu benar? Juga dalam KBBI, kata 'putra' dipenggal menjadi 'put ra' namun kata 'sutra' dipenggal menjadi 'su tra'. Kata 'transmigrasi' dipenggal menjadi 'trans mig ra si' namun dibaca sebagai 'trans mi gra si'. Kata 'caplak' dipenggal menjadi 'cap lak' namun dibaca sebagai 'ca plak'. Namun, kata 'kilogram' dipenggal sebagai 'ki lo gram', sesuai dengan pembacaannya. Aturannya di sini: http://dhewiqu-bbi.blogspot.com/2013/04/pemenggalan-kata-dasar-menurut-eyd.html. Jadi, bagaimana? Menurut konsensus pengguna, kata 'citra' dipenggal (menggunakan spasi) menjadi apa? 111.94.163.80 24 Maret 2016 04.24 (UTC)
- Mungkin boleh merujuk ke Pedoman_Umum_Ejaan_Bahasa_Indonesia_yang_Disempurnakan#E._Suku_Kata. Butir (d) menyebutkan Jika di tengah kata dasar ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu., jadi berdasarkan aturan ini, "citra" menjadi "cit ra". Ini pun konsisten dengan entri di KBBI Daring yang menuliskannya sebagai "cit·ra". Mengenai pembacaan sesuai kenyataan dan sesuai aturan, mungkin saja bisa berbeda, karena menurut saya, KBBI/EYD itu disusun oleh para ahli bahasa yang menginginkan bahasa yang konsisten dengan aturan yang mereka buat, sementara orang awam tidak begitu peduli dengan aturan-aturan tersebut. ·· Kℇℵ℟ℑℭK 24 Maret 2016 05.48 (UTC)
- Kalau begitu mengapa "bunga" dipenggal menjadi "bu nga", dan "bunyi" dipenggal menjadi "bu nyi"? Masih agak bingung sedikit, karena tidak tahu apakah kata "citra" juga termasuk perkecualian di atas. Di KBBI, kata "putra" menjadi "put ra", namun kata "sutra" menjadi "su tra". Jadi, menurut aturan bahasa Indonesia yang baku sesuai EYD, sebenarnya pemenggalan suku kata untuk "citra" itu apa (menggunakan spasi untuk pemenggalan suku kata)? 111.94.163.17 24 Maret 2016 06.39 (UTC)