Stasiun Gambir: Perbedaan antara revisi
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k KCJ sudah deprecated sejak 2017, replaced: KAI Commuter Jabodetabek → KRL Commuter Line (2) |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 19: | Baris 19: | ||
| renovated = 1992 |
| renovated = 1992 |
||
| oldname = {{unbulleted list|Station Weltevreden|Station Batavia-koningsplein}} |
| oldname = {{unbulleted list|Station Weltevreden|Station Batavia-koningsplein}} |
||
| operator = [[Daerah Operasi I Jakarta]] |
| operator = [[Daerah Operasi I Jakarta]]<br>[[KAI Wisata]]<br>(Rail Transit Suite) |
||
| class = Besar tipe A |
| class = Besar tipe A |
||
| nomor = 0430 |
| nomor = 0430 |
Revisi per 28 Mei 2022 16.36
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Lokasi |
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Koordinat | 6°10′36.178″S 106°49′49.829″E / 6.17671611°S 106.83050806°E | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ketinggian | +16 m | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Operator |
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Letak | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jumlah peron | Dua peron pulau antara jalur 1 dan 2 maupun jalur 3 dan 4 yang sama-sama tinggi | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jumlah jalur | 4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Layanan | Argo Bromo Anggrek, Argo Cheribon, Argo Dwipangga, Argo Lawu, Argo Muria, Argo Sindoro, Argo Parahyangan, Bima, Brawijaya, Gajayana, Pangandaran, Purwojaya, Sembrani, dan Taksaka | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Konstruksi | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jenis struktur | Atas tanah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Akses difabel | Ya | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Informasi lain | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kode stasiun |
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Klasifikasi | Besar tipe A[2] | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sejarah | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dibuka | 15 September 1871 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dibangun kembali | 1992 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nama sebelumnya |
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Fasilitas dan teknis | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Fasilitas | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tipe persinyalan |
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lokasi pada peta | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Stasiun Gambir (GMR) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di Kelurahan Gambir, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, tepatnya di sebelah timur Monumen Nasional (Monas), serta terhubung akses jalan menuju Monas. Stasiun yang terletak pada ketinggian +16 meter ini termasuk ke dalam Daerah Operasi I Jakarta. Lokasi stasiun juga terletak di sebelah barat Gedung Kwartir Nasional Pramuka serta Gereja Immanuel Gambir.
Pada masa Hindia Belanda, nama stasiun ini adalah Station Weltevreden yang kemudian berganti nama menjadi Station Batavia Koningsplein setelah dilakukan perbaikan pada dasawarsa 1930-an. Pada dasawarsa 1950-an, nama stasiun ini kembali mengalami perubahan menjadi Stasiun Gambir dan kemudian dilakukan perbaikan besar-besaran menjadi stasiun jalur layang pada tahun 1990-an.
Stasiun Gambir adalah stasiun terminus bagi kereta api kelas eksekutif dan sebagian kecil kelas campuran (KA Argo Parahyangan dan Argo Cheribon) dari wilayah Jabodetabek menuju ke wilayah Bandung Raya, Kabupaten dan Kota Cirebon di provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur. KRL Commuter Line tidak melayani sebagai stasiun pemberhentian sejak pertengahan tahun 2012,[4] sedangkan untuk sebagian kereta api kelas campuran dan kelas ekonomi, serta sebagian perjalanan KRL Commuter Line dilayani di Stasiun Pasar Senen. Di Stasiun Gambir tersedia layanan bus DAMRI, salah satu rute yang dimilikinya yaitu menuju Bandara Soekarno-Hatta.
Sejarah
Stasiun atas tanah (1884–1992)
Stasiun ini merupakan stasiun kereta api yang terletak di ruas pertama jalur kereta api Batavia–Buitenzorg yang diresmikan oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), yaitu ruas Batavia–Weltevreden. Pada awalnya, stasiun ini kemungkinan merupakan stasiun kecil (halte) yang diresmikan pada 15 September 1871, bersamaan dengan pembukaan ruas pertama tersebut.[5][6] Halte ini dulu sangat kecil dan sederhana.
Perhentian ini kemudian digantikan dengan Station Weltevreden yang lebih menetap, dibuka pada 4 Oktober 1884 di tempat Stasiun Gambir kini berada.[7] Sampai tahun 1906, stasiun ini merupakan stasiun pemberangkatan untuk tujuan Bandung dan Surabaya. Pada bangunan stasiun ini mempunyai atap yang bertumpu pada bantalan besi cor menurut rancangan SS (Staatsspoorwegen)—demikian keterangan pada tahun 1881. NIS hingga saat itu tidak menempatkan atap-atap jenis tersebut, sementara SS telah menempatkannya di beberapa tempat.[8][9]
Pada tahun 1928, setelah pengambilalihan SS pada tahun 1913, stasiun tersebut diperbesar dan pada satu tahun kemudian mengalami perubahan besar-besaran sehingga memiliki gaya bangunan Art Deco. Atap penutup diperpanjang pada tahun 1928 hingga ke sisi utara sepanjang 55 meter. Pada 16 November 1937, stasiun tersebut diresmikan sebagai Stasiun Batavia-Koningsplein dan nama stasiun kemudian diubah menjadi Gambir per tahun 1950.[9][10][11]
Stasiun ini tidak mengalami perubahan bentuk setelah kemerdekaan Indonesia hingga pada pertengahan dasawarsa 1980-an.
Jalur layang dan masa depan (1992-sekarang)
Pada Februari 1988, bersamaan dengan pembangunan jalur layang Jakarta Kota–Manggarai, stasiun lama yang berlanggam Art Deco peninggalan Hindia Belanda dibongkar dan diganti dengan bangunan baru yang masih ada hingga saat ini. Majalah Tempo edisi 13 Juni 1992 sempat mencatatkan peristiwa peresmian jalur layang ruas Manggarai–Jakarta Kota. Pada 5 Juni 1992, Presiden Soeharto beserta ibu negara Siti Hartinah dan jajaran pemerintahan meresmikan Stasiun Gambir baru dengan menaiki KRL dari Gambir menuju Stasiun Jakarta Kota.[12] Bangunan stasiun ini sepenuhnya modern dengan sentuhan panel berwarna hijau pupus yang sampai hari ini masih dipertahankan. Warna cat tidak mengalami perubahan, hanya tiang peron yang mengalami pewarnaan ulang menjadi hijau lumut. Proyek ini telah menghabiskan dana sebesar Rp432,5 miliar rupiah dan belum sepenuhnya selesai pada saat diresmikan hingga akhirnya bisa beroperasi penuh setahun kemudian.[13][14] Setelah pembangunan stasiun layang selesai, jalur kereta di bawah mulai dicabut dan kawasan yang pada awalnya merupakan emplasemen Stasiun Gambir lama sudah beralih menjadi halaman parkir mobil mulai tahun 1994.
Berdasarkan rencana induk yang dibuat oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, stasiun ini direncanakan untuk digunakan sebagai stasiun khusus KRL. Rencana induk tersebut kembali muncul ketika Stasiun Manggarai direncanakan untuk digunakan sebagai pemberhentian akhir kereta api penumpang non-KRL yang bertujuan untuk mengurangi kepadatan antrean kereta api penumpang di jalur layang yang terkadang mengganggu perjalanan KRL Commuter Line. Sebagai akibat dari rencana tersebut, maka Kemenhub memutuskan untuk memisahkan jalur kereta api non-KRL dan KRL Commuter Line setelah pembangunan stasiun tersebut selesai.[15][16] Dengan selesainya pembangunan stasiun tersebut sebagai stasiun sentral, nantinya semua kereta penumpang jarak jauh/menengah yang memiliki stasiun ujung di Stasiun Gambir akan dipindahkan ke Stasiun Manggarai.[17][18]
Mulai Februari 2022 sistem persinyalan elektrik lama produksi Siemens tipe SSI di sepanjang jalur layang tersebut sudah digantikan dengan yang terbaru produksi PT Len Industri.
Bangunan dan tata letak
Stasiun Gambir memiliki empat jalur kereta api dengan jalur 2 dan 3 merupakan sepur lurus.
Pasca Lebaran 2012, stasiun ini tidak dijadikan stasiun pemberhentian bagi KRL Commuter Line, tetapi dialihkan ke stasiun terdekatnya, yaitu Gondangdia dan Juanda.[4]
Stasiun ini terdiri dari tiga tingkat. Aula utama, loket, beberapa restoran dan toko, serta mesin ATM terdapat pada tingkat pertama. Tingkat kedua adalah ruang tunggu dengan beberapa restoran cepat saji dan kafetaria, sedangkan peron berada pada tingkat ketiga. Karena stasiun ini termasuk stasiun besar, maka pengumuman diberitahukan dengan menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan Inggris.
Stasiun ini kini dilengkapi dengan Rail Transit Suite, yaitu hotel transit khusus untuk para penumpang kereta api yang hendak beristirahat.[19]
Ciri khas
Stasiun Gambir memiliki ciri khas berupa bel bersuara lagu instrumental "Kicir-Kicir" yang sering diputar pada setiap kedatangan KA penumpang jarak jauh dan menengah.
Layanan kereta api
Jalur lintas utara Jawa
- Eksekutif
- Argo Bromo Anggrek, tujuan Surabaya Pasarturi
- Sembrani, tujuan Surabaya Pasarturi
- Argo Muria, tujuan Semarang Tawang
- Argo Sindoro, tujuan Semarang Tawang
- Campuran
- Eksekutif-ekonomi
- Argo Cheribon, tujuan Cirebon dan Tegal
- Eksekutif-ekonomi
Jalur lintas tengah Jawa
- Eksekutif
- Brawijaya, tujuan Malang via Solo Jebres
Jalur lintas selatan Jawa
- Eksekutif
- Bima, tujuan Surabaya Gubeng
- Argo Parahyangan Tambahan, tujuan Bandung (hanya di setiap akhir pekan)
- Gajayana, tujuan Malang
- Argo Dwipangga, tujuan Solo Balapan
- Argo Lawu, tujuan Solo Balapan
- Taksaka, tujuan Yogyakarta
- Purwojaya, tujuan Cilacap
- Campuran
- Eksekutif-ekonomi
- Argo Parahyangan, tujuan Bandung
- Pangandaran, tujuan Banjar (dihentikan sementara)
- Eksekutif-ekonomi
Antarmoda pendukung
Jenis angkutan umum | Trayek | Tujuan |
---|---|---|
BRT Transjakarta | Harmoni-Pulo Gadung 1 (di halte Gambir 1 dan Gambir 2) | |
Rawa Buaya-Pulo Gadung 1 (di halte Gambir 1 dan Gambir 2) | ||
Kalideres-ASMI (di halte Gambir 1 dan Gambir 2) | ||
Kampung Rambutan-Harmoni (di halte Gambir 1 dan Gambir 2) | ||
Bus kota Transjakarta | 6H | Terminal Pasar Senen-Lebak Bulus (di halte Gambir 1) |
1P | Terminal Pasar Senen-Bundaran Senayan | |
2P | Terminal Pasar Senen-Stasiun Gondangdia | |
2Q | Balai Kota DKI Jakarta-Stasiun Gondangdia | |
Mikrotrans Transjakarta | JAK 10B | Stasiun Cikini-Stasiun Gondangdia (via Kramat Raya - Kwitang) |
DAMRI Bandara Soekarno-Hatta | Stasiun Gambir–Bandara Soekarno-Hatta | |
DAMRI (JR Connexion) | Stasiun Gambir–Halte Kemang Pratama |
Akses jalan tol
Jalan tol | Gerbang tol | km |
---|---|---|
Jalan Tol Lingkar Dalam Kota Jakarta | Rawamangun | 4,8 |
Cempaka Putih | 7,2 |
Galeri
-
Stasiun Gambir dilihat dari Monumen Nasional
-
Sisi utara dari stasiun Gambir
-
Kereta api Argo Jati Tambahan (rangkaian Sembrani) tiba di jalur 3 Stasiun Gambir dari arah Utara
-
Stasiun Gambir dengan Kereta api Argo Jati Fakultatif (rangkaian Sembrani)
Referensi
- ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.
- ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2020-02-27. Diakses tanggal 2020-05-09.
- ^ a b "KRL tak Berhenti di Gambir dan Pasar Senen | Republika Online". Republika Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-25. Diakses tanggal 2018-05-24.
- ^ Lohanda, Mona. (2007). Sejarah para pembesar mengatur Batavia (edisi ke-Cet. 1). Depok: Masup Jakarta. ISBN 978-979-25-7295-7. OCLC 225750927.
- ^ Burgerlijke Openbare Werken (1896). Statistiek van het vervoer op de spoorwegen en tramwegen met machinale beweegkracht in Nederlandsch-Indië. Batavia: Landsdrukkerij.
- ^ "Bekendmaking Nederlandsch-Indische Spoorweg-Maatschappij". Java-bode. 1884-10-04. hlm. 3. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-07.
- ^ Ensikopedi Jakarta. Jakarta: Dinas Kebudayaan dan Permuseuman, DKI Jakarta. 2005. hlm. 417.
- ^ a b Tjandrasasmita, Uka (2000). Sejarah Perkembangan Kota Jakarta. Jakarta: Dinas Museum dan Pemugaran, DKI Jakarta. hlm. 50.
- ^ "Kroniek der Indische Spoorwegen 1–15 September 1937: Naamsverandering van twee stations te Batavia". Spoor en Tramwegen (dalam bahasa Belanda). Vol. 21. 12 Oktober 1937. hlm. 483. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-06. Diakses tanggal 2020-05-03.
- ^ Buku Djarak Singkat. Djawatan Kereta Api. 1950.
- ^ Rudi, Alsadad (30 Agustus 2013). "Setelah 22 Tahun, Proyek Jalur Layang Kereta Jakarta Dilanjutkan". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-30. Diakses tanggal 30 Agustus 2017.
- ^ Kayang, U. (2019). Keping-keping Kota. Bantul: Basabasi. hlm. 92.
- ^ "Kereta Layang: Melayang di Atas Jalur Kumuh". Majalah Tempo. 22: 32. 1992.
- ^ Kusuma, Hendra. "Gambir Hanya Layani KRL dan Kereta Khusus Mulai 2021". detikfinance. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-08. Diakses tanggal 2019-10-08.
- ^ Anwar, Muhammad Choirul. "Mulai 2021, Naik KRL Bisa Berhenti di Stasiun Gambir". news. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-08. Diakses tanggal 2019-10-08.
- ^ Anwar, Muhammad Choirul. "Meraba Masa Depan Stasiun Gambir & Manggarai, Sekeren Apa Ya?". news. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-08. Diakses tanggal 2019-10-08.
- ^ Hamdani, Trio. "Mengintip Suasana Stasiun Manggarai yang Bakal Gantikan Gambir". detikfinance. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-08. Diakses tanggal 2019-10-08.
- ^ "Ini Penampakan Hotel Transit Berbintang di Stasiun Gambir". Detikcom.[pranala nonaktif permanen]
Pranala luar
(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api
Stasiun sebelumnya | Lintas Kereta Api Indonesia | Stasiun berikutnya | ||
---|---|---|---|---|
Juanda menuju
|
Lintas Jakarta Jakarta Kota–Manggarai Jakarta Kota–Manggarai
|
Gondangdia menuju
|