Bahasa Osing
Bahasa Using (Using: Basa Using; Hanacaraka: ꦨꦯꦲꦸꦯꦶꦁ; Pegon: باسه اوسيڠ) adalah bahasa yang dituturkan di daerah Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jember, Jawa Timur. Secara linguistik, bahasa ini termasuk dari cabang Formosa dalam rumpun bahasa Austronesia.
Sistem pengucapan atau fonologi
Bahasa Using mempunyai keunikan dalam sistem pelafalannya, antara lain:
- Adanya diftong [ai] untuk vokal [i]: semua leksikon berakhiran "i" pada Bahasa Using khususnya Banyuwangi selalu terlafal "ai". Seperti misalnya "geni" (api) terbaca "genai", "bengi" (malam) terbaca "bengai", "gedigi" (begini) terbaca "gedigai".
- Adanya diftong [au] untuk vokal [u]: leksikon berakhiran "u" hampir selalu terbaca "au". Seperti "gedigu" (begitu) terbaca "gedigau", "asu" (anjing) terbaca "asau", "awu" (itu) terbaca "awau".
- Lafal konsonan [k] untuk konsonan [ʔ] selalu dibaca "k". antara lain "apik" (bagus/apik) terbaca "apiK", "manuk" (burung) terbaca "manuK", dan seterusnya.
- Konsonan glotal [ʔ] tidak ada seperti kata [piro'] (berapa), [kiwo'] (kiri) dan demikian seterusnya.
- Palatalisasi [y]. Dalam Bahasa Using, kerap muncul pada leksikon yang mengandung [ba], [ga], [da], [wa]. Contoh Pada Bahasa Using Seperti kata "barong" (barong) dilafalkan menjadi "byarong", "uwak" (tante/om) dilafalkan "uwyak", "embah" (kakek/nenek) dilafalkan "embyah", "dhawuk" (dauk) dibaca "dhyawuk", adapun kata "Banyuwangi" pengucapannya gabungan antara Diftong [ai] dan juga Palatalisasi [y], sehingga pelafalannya ialah "Byanyuwangai".
Varian Bahasa Using
Bahasa Using mempunyai kesamaan dan memiliki kosakata Bahasa Jawa Kuna yang masih tertinggal. Namun di wilayah Banyuwangi sendiri terdapat variasi penggunaan dan kekunaan juga terlihat di situ. Varian yang dianggap Kunoan terdapat utamanya diwilayah Giri, Glagah dan Licin, di mana Bahasa Using di sana masih dianggap murni. Sedangkan Bahasa Using di Kabupaten Jember telah banyak terpengaruh oleh Bahasa Madura dan Bahasa Jawa sehingga membuat Bahasa Using di Jember berbeda dan terkesan tercampur-campur/tidak murni jika dibandingkan dengan Bahasa Using di Banyuwangi yang lebih asli dan murni.
Gaya Penggunaan Bahasa
Di kalangan masyarakat Osing, dikenal dua gaya bahasa yang digunakan di situasi yang berbeda. Yakni Cara Osing dan Cara Besiki. Cara Osing adalah gaya bahasa yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari yang digunakan oleh tua-muda, miskin-kaya, pejabat-rakyat biasa, egaliter dan tidak ada perbedaan khusus diantara semuanya. Yang menjadi pembeda hanyalah intonasi serta pronomina yang disesuaikan dengan kedudukan lawan bicara, misalnya:
- Siro wis madhang? = kau sudah makan?
- Riko wis madhang? = kamu sudah makan?
- Ndiko wis madhang? = anda sudah makan?
Tingkatan pronomina
- Hiro/Iro = digunakan/lawan bicara untuk yang lebih muda(umur)
- Siro = digunakan/lawan bicara untuk yang selevel(umur)
- Riko = digunakan/lawan bicara untuk yang di atas kita (umur)
- Ndiko = digunakan/lawan bicara untuk orang tua dan tokoh yang dihormati
Sedangkan Cara Besiki adalah bentuk yang dianggap sebagai bentuk wicara ideal. Berbeda dengan masyarakat Jawa, Sunda, ataupun bali yang menggunakan Bahasa alus(krama inggil) kepada orang yang lebih tua, di dalam masyarakat Osing Cara Besiki ini hanya dipergunakan untuk kondisi-kondisi khusus/sakral yang bersifat keagamaan dan ritual, selain itu juga digunakan untuk acara pertemuan menjelang perkawinan.
Kosakata
Kosakata Bahasa Using merupakan turunan langsung dari Bahasa Jawa Kuna, akan tetapi menurut penelitian oleh Prof. Dr. Suparman Heru Santosa : Bahasa Using sudah memisahkan diri dari Bahasa Jawa Kuna sejak tahun 1114, dengan demikian sebelum Kerajaan Majapahit berdiri pun Bahasa Using sudah berkembang dan digunakan di tanah Blambangan(Suku Osing merupakan turunan langsung dari orang Blambangan). Sehingga ada beberapa kata pada Bahasa Using yang berasal dari Bahasa Jawa Kuna, serta pengaruh Bahasa Bali juga sedikit signifikan terlihat dalam bahasa ini, seperti kosakata sing (tidak) dan bojog (monyet).
Lihat pula
- Wikipedia Bahasa Osing (Incubator)
- https://kemiren.com
- http://korjetnew.blogspot.com/2015/10/bahasa-osing-aset-terbesar-banyuwangi.html?m=1
Catatan kaki
- ^ https://www.ethnologue.com/language/osi; diakses pada: 4 Januari 2019.
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Bahasa Using". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "Bahasa Osing". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
Pranala luar
(Inggris) Bahasa Osing di Ethnologue