Lompat ke isi

Commuter Line Yogyakarta

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 7 Agustus 2024 22.42 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Mengganti kategori Transportasi di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Transportasi di Yogyakarta)
Commuter Line Yogyakarta
KRL KfW i9000 meninggalkan
Stasiun Palur dan akan diletakkan di Stabling Solo Balapan

Commuter Line Yogyakarta
Peta
Ikhtisar
JenisKereta komuter
SistemCommuter Line
StatusBeroperasi
Lokasi
TerminusYogyakarta
Stasiun13
Situs webwww.krl.co.id
Operasi
Dibuka10 Februari 2021 (2021-02-10) (fase I)
17 Agustus 2022 (2022-08-17) (fase II)
Pemilik
OperatorKAI Commuter
DepoSolo Jebres (SK)
Data teknis
Panjang lintas65,393 km (40,633 mi)
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)
Elektrifikasi1.500 V DC listrik aliran atas
Peta rute
ke Kemiri
PL
Palur
Batik Solo Trans Batik Solo Trans
SK
Solo Jebres
Batik Solo Trans Trans Jateng Kereta Api Indonesia
KA BIAS
ke Kadipiro
SLO
Solo Balapan
KA Batara Kresna
ke Solo Kota
PWS
Purwosari
PWS–BI
GW
Gawok
DL
Delanggu
CE
Ceper
KT
Klaten
SWT
Srowot
BBN
Brambanan
Jawa Tengah
DIY
Kali Opak
MGW
Maguwo
Trans Jogja Bandara Adi Sutjipto
Kali Gajah Wong
LPN
Lempuyangan
Kali Code
YK
Yogyakarta
Kutoarjo Line
ke Patukan
Keterangan:

Teks tebal menandakan penumpang dapat mengawali/mengakhiri perjalanan
ataupun transit antarmoda transportasi umum di stasiun tersebut.

Commuter Line Yogyakarta, juga disebut Lin Yogyakarta adalah layanan kereta komuter di Indonesia yang menghubungkan kota penting di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu Kota Yogyakarta dan Surakarta. Sebagai proyek jalur KRL rel berat di luar Daerah Operasi I Jakarta,[1] Layanan ini beroperasi untuk menggantikan Kereta api Prambanan Ekspres dalam melayani koridor Solo–Yogyakarta. Pada peta perjalanan Commuter Line, relasi ini diberi warna merah, sehingga sering disebut sebagai Yogyakarta Red Line.

Sejarah

Latar belakang

Wacana pembangunan KRL Solo–Yogyakarta tercantum dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (Ripnas) tahun 2030 yang telah disusun Direktorat Jenderal Perkeretaapian sejak tahun 2011.[2] Pola operasi Prambanan Ekspres yang masih terbatas dan menggunakan armada yang sudah tua menyebabkan banyak calon penumpang tidak mendapatkan tiket.[3] Pada tahun 2015, PT KAI DAOP VI Yogyakarta telah menargetkan penumpang harian sekitar 7.000 penumpang per hari. Pengoperasian KRL diharapkan dapat meningkatkan mobilitas kaum komuter serta mendukung pariwisata yang berkesinambungan di wilayah Solo–Yogyakarta.[4]

Konstruksi dan perencanaan operasi

Untuk mewujudkan jalur KRL Solo–Yogyakarta, maka pada tahun 2016, tiang listrik aliran atas mulai ditimbun di Stasiun Solo Jebres;[3] dan pada saat itulah, proyek ini menjadi mangkrak selama kurang lebih tiga tahun sehingga proses elektrifikasi jalur menjadi terhambat.[5][6] Proyek elektrifikasi jalur tersebut pada akhirnya mulai dilakukan pada JanuariFebruari 2020, yang ditandai dengan pemasangan tiang listrik aliran atas di Stasiun Klaten. Selanjutnya, Direktorat Jenderal Perkeretaapian melalui Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Jawa bagian Tengah memutuskan untuk memulai elektrifikasi di jalur ruas Yogyakarta–Klaten.[7][8]

Pada saat pandemi Covid-19, proyek ini tetap berjalan hingga selesai pada akhir tahun 2020.[9] Proyek ini menelan biaya Rp1,2 triliun.[10] Untuk meningkatkan layanan KRL dan menanggapi animo masyarakat yang makin tinggi dengan kehadiran layanan KRL Yogyakarta–Solo, pada tahun 2021, elektrifikasi dilanjutkan melewati Stasiun Solo Jebres ke Stasiun Palur di Kabupaten Karanganyar dengan jarak sejauh 10 kilometer (6,2 mi).[11] Perpanjangan jalur terelektrifikasi dilaksanakan bersama dengan pembangunan depo KRL dan gardu listrik untuk mendukung listrik aliran atas.[12]

Pada tahun 2022, jalur kereta api Solo Balapan–Palur telah selesai menjalani proses elektrifikasi sehingga Stasiun Palur menjadi titik terminus bagi KRL Commuter Line. Hingga pada 17 Agustus 2022, jalur ini menjalani uji coba publik KRL Commuter Line Lin Yogyakarta sebagai bagian dari rencana perpanjangan Lin Yogyakarta.[13]

Armada

KRL JR 205 SLO 32 (sekarang BOO 32) berangkat dari Stasiun Maguwo, dan sudah mengenakan motif batik Parang Barong.
KRL KfW i9000 melintas dengan latar belakang Bukit Boko, Prambanan.

Armada yang digunakan untuk pengoperasian Commuter Line di Lin Yogyakarta adalah KRL EA202 (KfW i9000), yang sebelumnya digunakan di Lin Tanjung Priok di Jakarta. KRL ini kemudian dilakukan rehabilitasi keseluruhan di INKA sehingga skema warna mengalami perubahan dari hitam-biru-jingga menjadi merah dengan penambahan corak batik Parang khas Yogyakarta. Pembangunan prasarana pendukung pengoperasian KRL yang terbengkalai dalam waktu lama mengakibatkan pengoperasian layanan KRL ini tertunda.[14][15]

KRL JR 205 yang akan diberangkatkan sebagai KRL uji coba Yogyakarta-Solo. Sekarang dipindahkan ke Jakarta sejak 2022, digunakan untuk Lintas Bogor.

Selain mengoperasikan KRL KfW EA202, KAI Commuter juga sempat mengoperasikan dua rangkaian KRL seri 205 di Lin Yogyakarta.[16] Kedua rangkaian KRL seri 205 ini didatangkan dari Jepang pada tahun 2020. Setiba di Jakarta, kedua rangkaian KRL ini kemudian dilakukan modifikasi di Depo KRL Depok, dilakukan uji coba di Jakarta,[17] dan kemudian dilakukan pengiriman ke Stasiun Srowot, Klaten[18] dan Stasiun Solo Balapan, Surakarta.[19] Rangkaian KRL seri 205 dengan nomor lama KeYo M22 (SLO 32) dan KeYo M23 (SLO 9) dengan stamformasi 8 kereta ini pun akhirnya menjalani dinas terakhirnya di Lin Yogyakarta pada 3 September 2022. Mulai Tanggal 5 September 2022 kedua Rangkaian KRL seri 205 (KeYo M22 (SLO 32) dan KeYo M23 (SLO 9)) ini akan dipulangkan kembali ke Stasiun Depok (tepatnya di Depo KRL Depok) untuk perawatan ataupun berdinas di Daerah Operasi I Jakarta untuk digunakan di Bogor/Nambo-Jakarta Kota PP, sehingga pelayanan Lin Yogyakarta diambil alih sepenuhnya oleh KRL KfW EA202.[20]

Stasiun

No. stasiun Y Stasiun Antarmoda penghubung Keterangan Objek wisata dan tempat umum terdekat Lokasi
Y01P01YA01 Yogyakarta Kota Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta
Y02 Lempuyangan
  • Stasiun pemberhentian kereta api antarkota lintas selatan dan tengah Jawa serta aglomerasi
  • Integrasi dengan Trans Jogja
  • Stadion Kridosono
Y03 Maguwo Sleman
Perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta
Perbatasan Provinsi Jawa Tengah
Y04 Brambanan Klaten Jawa Tengah
Y05 Srowot
Y06AS01 Klaten
Y07 Ceper
Y08 Delanggu
Y09 Gawok
  • Desa Industri Rotan Trangsan
Sukoharjo
Y10BK01

AS02

Purwosari
  • Stasiun pemberhentian kereta api antarkota lintas selatan dan tengah Jawa, aglomerasi, serta terminus untuk bus rel
  • Stasiun pemberhentian AS KA BIAS
  • Integrasi dengan Batik Solo Trans
Kota Surakarta
Y11

AS03

Solo Balapan
  • Monumen 45 Banjarsari
  • Pasar Legi
Y12 Solo Jebres
  • Stasiun pemberhentian kereta api antarkota lintas utara Jawa
Y13 Palur Karanganyar

Referensi

  1. ^ Sunaryo, Arie. Putra, Idris Rusadi, ed. "Tak Hanya Jakarta, Solo-Jogja Juga Bakal Punya Kereta Listrik". Merdeka.com. KapanLagi Youniverse. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  2. ^ Rencana Induk Perkeretaapian Nasional 2030 (PDF). Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. 2011. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-03-31. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  3. ^ a b Syalaby, Achmad (2016-04-10). "Akhir Tahun Ini, Yogyakarta Operasikan KRL". Republika. Mahaka Media. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  4. ^ Yuliastuti, Nusarina. "Daop VI bersiap realisasikan KRL Yogyakarta-Solo". ANTARA News. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  5. ^ JawaPos.com (2018-03-30). "Proyek KRL Molor, Tiang Mangkrak di Stasiun Solo Jebres". radarsolo.jawapos.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-20. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  6. ^ Media, Harian Jogja Digital (2019-08-22). "KRL Solo-Jogja Ditarget Beroperasi 2020, Saat Ini Masuk Tahap Lelang Elektrifikasi". Harianjogja.com. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  7. ^ Media, Rohmah Ermawati-Solopos Digital (2019-10-16). "Jaringan Listrik KRL Solo–Jogja Dibangun Akhir Tahun 2019". SOLOPOS.com. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  8. ^ JawaPos.com (2020-02-12). "Proyek KRL Solo-Jogja Masih Tahap Konstruksi". radarsolo.jawapos.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-20. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  9. ^ "Proyek KRL Solo-Jogja Terhambat Wabah Covid-19: Pekerja Minim, Material Susah Didapat". Solopos.com. 2020-04-19. Diakses tanggal 2020-05-25. 
  10. ^ "Investasi Elektrifikasi KRL Yogyakarta-Solo Capai Rp 1,2 T". Republika Online. 2021-01-20. Diakses tanggal 2021-04-24. 
  11. ^ Fatimah, Siti (2021-02-19). "KRL Perpanjang Jaringan Sampai Stasiun Palur". Radio Republik Indonesia Surakarta. Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-26. Diakses tanggal 2021-07-26. 
  12. ^ Fatimah, Siti (2021-02-19). "KRL Perpanjang Jaringan Sampai Stasiun Palur". Radio Republik Indonesia Kota Surakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-09. Diakses tanggal 2021-07-02. 
  13. ^ Sushmita, Chelin Indra (2022-08-17WIB10:44:57+00:00). "Cek! Jadwal KRL Solo-Jogja Sampai ke Palur mulai 17 Agustus 2022". Solopos.com. Diakses tanggal 2022-08-17. 
  14. ^ "Berita INKA - PT INKA : 2017 Kereta Listrik Melintasi Solo-Jogja". www.inka.co.id. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  15. ^ "Berita INKA - Kereta Rel Listrik Solo-Yogya Akan Gantikan KA Prameks". www.inka.co.id. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  16. ^ Malik, Dusep (2020-11-19). "KRL Yogya-Klaten Siap Beroperasi, Begini Tampang Kerennya". VIVA.co.id. Diakses tanggal 2021-02-10. 
  17. ^ "Dua Rangkaian KRL Seri 205 Diujicoba dengan Formasi Pendek". www.redigest.web.id. Diakses tanggal 2021-07-26. 
  18. ^ "KRL Seri 205 Rangkaian SLO9 Dikirim ke Daop 6 Yogyakarta". www.redigest.web.id. Diakses tanggal 2021-07-26. 
  19. ^ "KRL Seri 205 Rangkaian SLO32 Dikirim ke Solo Balapan". www.redigest.web.id. Diakses tanggal 2021-07-26. 
  20. ^ Instrail, author (2022-09-03). "Terimaksih atas jasa yang sudah diberikan oleh KRL JR205 untuk..." Twitter.com. Diakses tanggal 2022-09-03.