Lompat ke isi

Wikipedia:Warung Kopi (Bahasa)

Bagian baru
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Komentar terbaru: 11 tahun yang lalu oleh Hariadhi pada topik Serie A vs Seri A
Warung Kopi - diskusi bahasa   kirim topik baru

Bagian ini digunakan untuk mendiskusikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa Indonesia di Wikipedia berpedoman kepada ejaan yang disempurnakan. Lihat pula:

Ingat beri tanda tangan dan tanggal pada akhir pesan Anda dengan cara mengetikkan ~~~~. Harap menambahkan topik baru hanya di bagian bawah halaman ini.
Warung Kopi
Warung Kopi
Kebijakan
Kebijakan
Usulan
Usulan
Teknis
Teknis
Bahasa
Bahasa
Berita
Berita
Lain-lain
Lain-lain
Komunitas
Komunitas
Semua
Semua
Kembali ke atas
Kembali ke atas


serapan untuk Chadic

mau nanya, serapan untuk Chadic apa ya? Chadic languages

Irfan aldin (bicara) 1 Maret 2013 06.57 (UTC)Balas

Chadic languages => rumpun bahasa Chad. alagos 1 Maret 2013 07.11 (UTC)Balas

Anatomical models

Boleh tanya? apa bahasa Indonesia untuk anatomical models? Model anatomi (tubuh manusia)? Midori (bicara) 2 Maret 2013 14.37 (UTC)Balas

Model tubuh manusia? SpartacksCompatriot lapak stensil 11 Maret 2013 13.40 (UTC)Balas

Serie A vs Seri A

Mengutip mas Ayun G. Aribowo di grup FB:


Pendapat, rekan-rekan? SpartacksCompatriot lapak stensil 11 Maret 2013 13.31 (UTC)Balas

Coba dicek dulu penulisan yang umum di surat kabar dan mungkin lembaga pemerintahan yg berhubungan dengan olahraga, Serie A atau Seri A? Dengan alasan seperti di atas, implikasinya nanti FA Cup, UEFA Europa League pun seharusnya jadi tidak boleh diterjemahkan. Hariadhi - Ngobrol 12 Maret 2013 09.23 (UTC)Balas
Di surat kabar olahraga, biasanya ditulis Serie A. alagos 14 Maret 2013 12.17 (UTC)Balas
Jika memang benar itu berhak cipta dan bermerek dagang, maka tidak perlu diterjemahkan. -- Adiputra बिचर -- 14 Maret 2013 01.09 (UTC)Balas

Setahu saya Serie A itu berhak cipta dan bermerek dagang, begitupun seluruh liga sepak bola di dunia. Serie A juga amat umum digunakan di media luar maupun lokal. Kalau kita ingin mengubah Seri A menjadi Serie A, pun kita harus merubah Seri B menjadi Serie B, Seri C jadi Serie C, pun seterusnya. Bagaimana, sepakat berubah "Seri" menjadi "Serie"? SpartacksCompatriot lapak stensil 15 Maret 2013 10.30 (UTC)Balas

Kalau sudah dipastikan surat kabar menggunakan nama tersebut, silakan saja. Hariadhi - Ngobrol 20 Maret 2013 06.51 (UTC)Balas

Eupatorium inulifolium

Sy mendengar bahwa Eupatorium inulifolium punya nama daerah: sembahulu (Gayo), kirinyuh, teklan. Yg jadi masalah, "nama resmi" tumbuhan itu gak ada. Maksud sy ttg nama resmi itu misalnya Strobilanthes crispus disebut keci beling dan Hemigraphis alternata disebut sambang getih.

Jadi, dlm Wikipedia ini, nama tumbuhan itu apakah harus mendekati bahasa Indonesia (sembahalu dlm Bahasa Gayo), atau kirinyuh/teklan (nampaknya dari Bahasa Jawa/Bahasa Bali). --Akbar ini dari Kalbar 13 Maret 2013 08.11 (UTC)Balas

Menurut saya sih, gunakan yang umum diketahui/dipakai. Bahasa apapun boleh, tidak ada kecenderungan. Berangkat dari konvensi tersebut... yang mengganjal pikiran saya... kok jengkol diberi judul jering ya? Jujur saja, lingkungan saya lebih mengenal jengkol daripada jering, dan KBBI memuat penjelasannya dalam lema jengkol, bukan jering. Atau Anda boleh survei lingkungan Anda, mana yang lebih sering diucapkan, jengkol atau jering? Intinya, kita pakai yang sering dipakai, bukan merujuk pada daerah tertentu saja. Jadi, saya mengusulkan pemindahan artikel tersebut. -- Adiputra बिचर -- 13 Maret 2013 13.02 (UTC)Balas
Jadi, kita ini menggunakan yg paling sering digunakan saja, 'tho? --Akbar ini dari Kalbar 13 Maret 2013 13.15 (UTC)Balas
Ya, karena pembaca lebih akrab dengan nama/istilah yg sering dipakai + ada di KBBI juga. -- Adiputra बिचर -- 13 Maret 2013 13.23 (UTC)Balas
Aslinya dalam bahasa Indonesia ya Jering, sedangkan Jengkol itu serapan dari bahasa daerah. Tampaknya ini contoh serapan bahasa daerah lebih populer daripada bahasa Indonesia asli (Melayu) sendiri. Sebagai perbandingan istilah berbagai tempat: jv: jengkol, su: jengkol, bjn: jaring, ms: jering, min: jariang. Gombang (bicara) 14 Maret 2013 13.22 (UTC)Balas
Maksudnya bahasa Melayu ya pak? Tapi yang populer adalah istilah jengkol itu (kalau tak salah dari Jawa ya?). bahasa Indonesia kan menyerap berbagai bahasa daerah. Mungkin ada beberapa kata dari bahasa tertentu yang lebih populer daripada bahasa Melayu itu sendiri (contohnya bisa dicari), jadi tidak apa-apa kalau memakai kata-kata Jawa, Sunda, atau mana saja yang lebih populer. Lagipula dalam KBBI, definisinya diberikan dalam lema jengkol. -- Adiputra बिचर -- 16 Maret 2013 01.30 (UTC)Balas
Yang paling sering, karena ini ensiklopedia. :) Dibuat jadi yang paling mudah dipahami pembacanya. Soal nama dari daerah lain, bisa diberi info "atau dikenal juga di daerah XXX sebagai Yyyyy" Hariadhi - Ngobrol 13 Maret 2013 16.57 (UTC)Balas
Tapi perlu diperhatikan ejaannya pula. Meskipun sering dipakai, kadangkala ada ejaan yang tidak konsisten (contohnya kasus kecibeling itu). Maka dari itu, perlu diperiksa ejaannya (yang benar) di KBBI. -- Adiputra बिचर -- 14 Maret 2013 01.07 (UTC)Balas
Jadi, gimana cara mengurusi disambiguasinya mirip sawi tanah (masalahnya, nama daerahnya itu tempuyung) dan tempuyung? --Akbar ini dari Kalbar 15 Maret 2013 08.57 (UTC)Balas
Saya berpikir sederhana. Buat halaman disambiguasi tempuyung, isi dengan berbagai pranala "tempuyung" yang diikuti tanda kurung "(...)". Di samping pranalanya diberi keterangan mengenai perbedaannya. -- Adiputra बिचर -- 16 Maret 2013 15.42 (UTC)Balas

Penggunaan huruf kapital

Saya mau menanyakan penggunaan huruf kapital di wikipedia: 1. setiap judul artikel atau sub bab dan sub-sub bab, huruf kapital berarti hanya dipakai di depan kalimat saja ya (meskipun -kalau tidak ada perubahan- menurut EYD, penamaan judul itu harus menggunakan huruf kapital di depan setiap kata [kecuali kata penghubung])?
2. mengenai Pembicaraan:Siddhartha Gautama, saya jadi bingung juga. Soalnmya selama ini kalau saya menulis gelar atau panggilan kehormatan atau kata ganti kedua/ketiga orang terhormat/suci, saya selalu menulis dengan huruf kapital. Malah menulis Dewa yang merujuk kepada dewa-dewi mitologis kuno (misalnya dewa-dewi yunani), saya juga menulis dengan huruf kapital. Bagaimana dengan ketentuan di wikipedia? Apakah menulis panggilan untuk merujuk orang-orang/makhluk-makhluk suci di agama samawi juga menggunakan ketentuan yang sama seperti yang disebutkan dalam pembicaraan tersebut? terima kasih :)
Okkisafire (bicara) 16 Maret 2013 05.48 (UTC)Balas

Bukankah dijelaskan di sini? -- Adiputra बिचर -- 16 Maret 2013 08.01 (UTC)Balas
1. Tentang huruf kapital dalam judul, kemarin lusa saya sepertinya menemukan artikel yg menjelaskan spt yg saya tanyakan itu. Tapi tadi siang kok saya cari2 tdk ketemu artikelnya, takut mengetik artikelnya tdk sesuai standar. Apalagi kalau sudah menjadi judul artikel, kan repot kalau mau diganti.
2. Saya juga biasanya menggunakan huruf kapital spt pada penjelasan EYD itu. Tapi mungkin wiki memiliki ketentuan lain utk menjaga isi artikel tetap netral? Atau mungkin ada artikel yg sudah membahasnya? Okkisafire (bicara) 16 Maret 2013 13.17 (UTC)Balas
Maksud saya, saya juga sudah membaca poin ke-3 (Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan.). Tetapi waktu membaca halaman pembicaraan tersebut, saya jadi bingung lagi, apalagi slm ini di artikel2 en.wikipedia yg saya terjemahkan, kebanyakan menggunakan huruf kecil utk memulai kata2 spt "god", "divine" (dlm hal ini, penggunaannya adl sbg kata ganti sesosok entitas suci). Demikian juga pada bbrp artikel wiki dlm bahasa Ind, ada yg menggunakan huruf kecil utk kata2 spt "dewa", "beliau". Jadi tegasnya bagaimana? Supaya saya memiliki "dasar hukum per-Wiki-an" yg pasti :) trims Okkisafire (bicara) 16 Maret 2013 13.28 (UTC)Balas
Kalau anda melihat templat seperti pada screenshoot ini: http://prntscr.com/wjfpw pada sebuah artikel, itu berarti halaman tersebut adalah "dasar hukum per-Wiki-an" (seperti kata anda). Jadi jangan ragu-ragu untuk mentaatinya.  ‹› Iwan Novirion™ Kirim Pesan  20.50, 16 Maret 2013 (WIB)
Seperti kata Pak Iwan. Itulah kebijakannya. Kalau Anda menemukan penulisan yang Anda rasa tidak konsisten, itu bukannya karena tidak ada aturan, tapi karena penulisnya yang belum tahu aturan. Maklum, Wikipedia ini tidak ditulis beberapa orang saja, tapi ribuan orang. Ada yang baca aturan, dan ada yang tidak.
Mengenai pembicaraan yang Anda maksud, saya rasa itu (penulisannya) adalah usaha agar artikelnya terkesan netral. Buddha bukanlah Tuhan atau bukanlah salah satu nama Tuhan, jadi memang tidak pantas untuk memakai kata ganti untuk Tuhan. -- Adiputra बिचर -- 16 Maret 2013 15.36 (UTC)Balas
Terima kasih penjelasannya Okkisafire (bicara) 17 Maret 2013 07.55 (UTC)Balas
Tambah sedikit, pemakaian kata 'beliau' biasanya dihindarkan karena berkesan meninggikan (= tidak netral). Biasanya yang dipakai ialah kata ganti ia/dia/nya. Salam, Naval Scene (bicara) 19 Maret 2013 04.52 (UTC)Balas