Bahasa Yunani
Bahasa Yunani (bahasa Yunani Modern: Ελληνικά Elliniká; bahasa Yunani Kuno: Ἑλληνική, translit. Hellēnikḗ) adalah suatu bahasa Indo-Eropa yang dituturkan di Yunani, Siprus, Albania bagian selatan, dan sebagian daerah-daerah di pesisir Laut Hitam, Anatolia, dan Semenanjung Italia bagian selatan. Bahasa ini memiliki bukti tertulis kedua tertua dalam lingkup rumpun Indo-Eropa, setelah bahasa Het, dan bahasa Indo-Eropa hidup yang masih memiliki catatan sejarah terpanjang, selama 3.400 tahun.[6] Bahasa ini ditulis dalam Alfabet Yunani, yang telah digunakan selama 2.800 tahun;[7][8] sebelumnya, bahasa Yunani tercatat dalam aksara Linear B dan Siprus.[9] Alfabet Yunani diturunkan dari abjad Fenisia, dan alfabet ini menurunkan alfabet Latin, Kiril, Armenia, Kubti, Gotik, dan banyak aksara lainnya lainnya.
Bahasa Yunani menduduki tempat yang sangat penting dalam peradaban Dunia Barat. Dimulai dari wiracarita yang ditulis oleh Homeros, sastra Yunani Kuno mencakup banyak karya penting terhadap norma-norma kesusastraan Dunia Barat. Bahasa Yunani juga merupakan bahasa di mana banyak naskah dasar dalam ilmu pengetahuan dan filsafat awalnya disusun. Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen juga aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.[10][11] Bersama dengan bahasa Latin, naskah-naskah Yunani dan masyarakat Yunani kuno merupakan objek penelitian disiplin Peradaban Klasik Eropa.
Selama Zaman Klasik Eropa, bahasa Yunani merupakan basantara yang paling banyak digunakan di pesisir Laut Tengah. Bahasa ini juga menjadi bahasa resmi Kekaisaran Romawi Timur pada tahap Pertengahan.[12] Dalam bentuknya yang modern, bahasa Yunani merupakan bahasa resmi di Republik Yunani dan Siprus, serta salah satu dari dua puluh empat bahasa resmi di Uni Eropa. Bahasa ini memiliki jumlah penutur sebanyak 15 juta yang banyak terkonsentrasi di Yunani, Siprus, Italia bagian selatan, Albania bagian selatan, Turki, pesisir Laut Hitam di Ukraina, serta perantau lainnya di penjuru dunia.
Pengakaran kata yang diadopsi dari bahasa Yunani telah digunakan secara luas selama berabad-abad dan terus digunakan secara luas untuk menciptakan kata-kata baru dalam bahasa lain. Bahasa Yunani dan Latin adalah sumber utama kosakata ilmiah internasional.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Artikel ini adalah bagian dari seri: |
Topik Indo-Eropa |
---|
Bahasa Yunani telah digunakan di semenanjung Balkan sejak sekitar abad ke-3 SM.[13] Bukti tertulis paling awal adalah tablet tanah liat Linear B yang ditemukan di Messenia yang ditulis sekitar 1450 dan 1350 SM.[14] Penemuan tersebut menjadikan bahasa Yunani sebagai bahasa tertua yang masih digunakan hingga sekarang di dunia. Di antara bahasa-bahasa Indo-Eropa, tanggal pengesahan tertulis paling awal hanya cocok dengan rumpun bahasa Anatolia yang sudah punah.
Tahap
[sunting | sunting sumber]Bahasa Yunani secara umum dibagi menjadi periode-periode berikut:
- Proto-Helenik: leluhur terakhir semua ragam Yunani bersama bahasa Makedonia Kuno yang tidak memiliki bukti tertulis. Kesatuan penutur Pra-Helenik dan Proto-Helenik telah berakhir ketika memasuki Semenanjung Yunani pada zaman Neolitikum Akhir hingga Zaman Perunggu Awal.[note 1]
- Yunani Mikenai: bahasa yang dituturkan di Peradaban Mikenai. Bahasa ini ditulis dalam aksara Linear B pada abad ke-16–12 SM.
- Yunani Kuno: yang terbagi-bagi menjadi banyak dialek, pada zaman Arkais hingga Klasik.
- Yunani Koine (juga disebut Yunani Helenistik): Hampir semua dialek-dialek kuno terlebur ke dalam tahap ini. Dialek Ionia dan Attika, memulai proses yang menghasilkan penciptaan dialek Yunani umum pertama, yang menjadi basantara di hampir seluruh pesisir Laut Tengah, Anatolia, dan Syam. Bahasa Yunani Koine awalnya dapat dilacak di dalam pasukan dan wilayah taklukan Aleksander Agung, setelah penjajahan Helenistik di dunia yang dikenal, bentuk bahasa ini juga sempat dituturkan di Mesir hingga ke pinggiran subbenua India bagian barat. Setelah penaklukan Romawi atas Yunani, dwibahasa Yunani dan Latin menjadi sumber kesusastraan di Roma dan bahasa Yunani menjadi bahasa kalangan terpelajar di Kekaisaran Romawi. Asal mula Kekristenan juga dapat ditelusuri melalui bahasa Yunani Koine karena para rasul menggunakan bentuk bahasa ini untuk menyebarkan Kekristenan. Karena bahasa ini merupakan bahasa asli Perjanjian Baru. Perjanjian Lama diterjemahkan ke dalam bahasa ini sebagai Septuaginta, beberapa ragam bahasa Yunani Koine untuk menulis sumber-sumber Kekristenan juga dapat disebut sebagai bahasa Yunani Perjanjian Baru atau Yunani Alkitabiah.
- Yunani Pertengahan (juga disebut Yunani Romawi TImur atau Yunani Bizantium): kelanjutan bahasa Yunani Koine hingga runtuhnya Romawi Timur pada abad ke-15. Yunani Abad Pertengahan adalah istilah penutup untuk kesinambungan gaya berbahasa dan penulisan yang berbeda, mulai dari kelanjutan vernakular Koine lisan yang sudah mendekati bahasa Yunani Modern dalam banyak hal, hingga bentuk yang sangat dipelajari yang meniru Attika klasik. Sebagian besar bahasa Yunani tertulis yang digunakan sebagai bahasa resmi Kekaisaran Romawi Timur adalah ragam krama yang didasarkan pada tradisi tulisan Koine.
- Yunani Modern (juga disebut Helenik Baru):[15] Berasal dari bahasa Yunani Abad Pertengahan, penggunaan bahasa Yunani Modern dapat ditelusuri pada periode Romawi Timur, pada awal abad ke-11. Tahap ini adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat Yunani modern, tepatnya bahasa Yunani Baku Modern beserta dialek-dialeknya.
Penggolongan
[sunting | sunting sumber]Bahasa Yunani adalah cabang dari Helenik. Bahasa kuno yang paling dekat hubungannya dengan Yunani kemungkinan Makedonia (bukan Makedonia Utara yang bagian dari Slavia),[16] yang menurut banyak pakar bahasa menduga bahwa bahasa tersebut merupakan dialek Yunani Doria,[17][18][19] tetapi bahasa tersebut kurang memiliki bukti tertulis dan sulit untuk disimpulkan. Terlepas dari pertanyaan tentang penggolongan Makedonia, beberapa cendekiawan telah mengelompokkan bahasa Yunani ke dalam hipotesis rumpun Yunani-Frigia, karena Yunani dan Frigia yang punah sama-sama memiliki fitur yang tidak ditemukan dalam bahasa-bahasa Indo-Eropa lainnya.[20] Di antara bahasa-bahasa yang hidup, beberapa pakar Indo-Eropa berpendapat bahwa bahasa Yunani mungkin paling dekat hubungannya dengan bahasa Armenia (lihat Hipotesis Yunani-Armenia) atau Rumpun bahasa Indo-Eropa (lihat Hipotesis Yunani-Arya), tetapi sedikit bukti pasti yang ditemukan untuk mengelompokkan cabang-cabang hidup dari bahasa-bahasa tersebut.[21] Selain itu, bahasa Albania juga dianggap berkerabat dekat dengan bahasa Yunani dan Armenia oleh beberapa ahli bahasa. Jika terbukti dan diakui, ketiga bahasa tersebut akan membentuk sub-cabang baru Balkan dengan bahasa-bahasa Eropa punah lainnya.[22]
Daerah tutur
[sunting | sunting sumber]Bahasa Yunani dituturkan di kawasan Yunani dan pulau-pulau di laut Aegea dengan jumlah penutur kurang lebih 14 juta jiwa. Meskipun demikian, penutur bahasa Yunani juga dijumpai di bagian selatan Albania, bagian selatan Republik Makedonia bekas Yugoslavia, Bulgaria, Rumania hingga kawasan Georgia dan Ukraina. Di Italia, penutur bahasa ini juga dijumpai di daerah Calabbria. Sedangkan di Turki, komunitas berbahasa Yunani banyak ditemui di Gokceada, Bozca ada dan kota Istambul dalam jumlah sangat kecil.
Di luar kawasan itu, komunitas berbahasa Yunani dapat dijumpai di Mesir, khususnya wilayah Iskandariyah dan Kairo. Mereka kebanyakan telah bermukim di wilayah-wilayah tersebut semenjak zaman sebelum Masehi.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Catatan
[sunting | sunting sumber]- ^ Ikhtisar lengkap di J.T. Hooker's Mycenaean Greece (Hooker 1976, Chapter 2: "Before the Mycenaean Age", pp. 11–33 and passim); untuk hipotesis berbeda yang mengecualikan migrasi besar-besaran dan mendukung skenario awal, lihat Colin Renfrew's "Problems in the General Correlation of Archaeological and Linguistic Strata in Prehistoric Greece: The Model of Autochthonous Origin" (Renfrew 1973, hlm. 263–276, especially p. 267) dalam Bronze Age Migrations oleh R.A. Crossland and A. Birchall, eds. (1973).
Referensi
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Ethnologue (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-25, 19), Dallas: SIL International, ISSN 1946-9675, OCLC 43349556, Wikidata Q14790, diakses tanggal 23 April 2022
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Yunani". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011.
- ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022.
- ^ "Bahasa Yunani". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
- ^ "Greek language". Encyclopædia Britannica. Encyclopædia Britannica, Inc. Diakses tanggal 29 April 2014.
- ^ Haviland, William A.; Prins, Harald E. L.; Walrath, Dana; McBride, Bunny (2013). "Chapter 15: Language and Communication". Anthropology: The Human Challenge (dalam bahasa Inggris). Cengage Learning. hlm. 394. ISBN 978-1-285-67758-3.
Most of the alphabets used today descended from the Phoenician one. The Greeks adopted it about 2,800 years ago, modifying the characters to suit sounds in their own language.
- ^ Comrie, Bernard (1987). The World's Major Languages (dalam bahasa Inggris). Routledge (dipublikasikan tanggal 2018). ISBN 978-1-317-29049-0.
... the Greek alphabet has served the Greek language well for some 2,800 years since its introduction into Greece in the tenth or ninth century BC.
- ^ Adrados, Francisco Rodríguez (2005). A history of the Greek language : from its origins to the present. Leiden: Brill. ISBN 978-90-04-12835-4. OCLC 59712402.
- ^ Kurt Aland, Barbara Aland The text of the New Testament: an introduction to the critical 1995 p. 52.
- ^ Archibald Macbride Hunter Introducing the New Testament 1972 p. 9.
- ^ Manuel, Germaine Catherine (1989). A study of the preservation of the classical tradition in the education, language, and literature of the Byzantine Empire. HVD ALEPH.
- ^ Renfrew 2003; Georgiev 1981.
- ^ "Ancient Tablet Found: Oldest Readable Writing in Europe". National Geographic Society. 30 March 2011. Diakses tanggal 22 November 2013.
- ^ "Greek". Ethnologue (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 12 April 2020.
- ^ Hamp 2013, hlm. 8–10, 13.
- ^ Crespo, Emilio (2018). "The Softening of Obstruent Consonants in the Macedonian Dialect". Dalam Giannakis, Georgios K.; Crespo, Emilio; Filos, Panagiotis. Studies in Ancient Greek Dialects: From Central Greece to the Black Sea. Walter de Gruyter. hlm. 329. ISBN 978-3-11-053081-0.
- ^ Hatzopoulos, Miltiades B. (2018). "Recent Research in the Ancient Macedonian Dialect: Consolidation and New Perspectives". Dalam Giannakis, Georgios K.; Crespo, Emilio; Filos, Panagiotis. Studies in Ancient Greek Dialects: From Central Greece to the Black Sea. Walter de Gruyter. hlm. 299. ISBN 978-3-11-053081-0.
- ^ Babiniotis 1992, hlm. 29–40; Dosuna 2012, hlm. 65–78.
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Graeco-Phrygian". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ Renfrew 1990; Gamkrelidze & Ivanov 1990, hlm. 110–116; Renfrew 2003, hlm. 17–48; Gray & Atkinson 2003, hlm. 435–439.
- ^ Holm 2008, hlm. 628–636.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Alexiou, Margaret (1982). "Diglossia in Greece". Dalam Haas, William. Standard Languages: Spoken and Written. Manchester: Manchester University Press. hlm. 156–192. ISBN 978-0-389-20291-2.
- Androutsopoulos, Jannis (2009). "'Greeklish': Transliteration Practice and Discourse in a Setting of Computer-Mediated Digraphia" (PDF). Dalam Georgakopoulou, Alexandra; Silk, Michael. Standard Languages and Language Standards: Greek, Past and Present. Aldershot: Ashgate Publishing Limited. hlm. 221–249.[pranala nonaktif permanen]
- Atkinson, Quentin D.; Gray, Russel D. (2006). "Chapter 8: How Old is the Indo-European Language Family? Illumination or More Moths to the Flame?". Dalam Forster, Peter; Renfrew, Colin. Phylogenetic Methods and the Prehistory of Languages. Cambridge, England: McDonald Institute for Archaeological Research. hlm. 91–109. ISBN 978-1-902937-33-5.
- Babiniotis, George (1992). "The Question of Mediae in Ancient Macedonian Greek Reconsidered". Dalam Brogyanyi, Bela; Lipp, Reiner. Historical Philology: Greek, Latin and Romance. Amsterdam and Philadelphia: John Benjamins Publishing Company. hlm. 29–40. ISBN 9789027277473.
- Beekes, Robert Stephen Paul (2009). Etymological Dictionary of Greek. Leiden and Boston: Brill. ISBN 978-90-04-17418-4.
- Browning, Robert (1983) [1969]. Medieval and Modern Greek. Cambridge, UK: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-23488-7.
- Dawkins, Richard McGillivray; Halliday, William Reginald (1916). Modern Greek in Asia Minor: A Study of Dialect of Silly, Cappadocia and Pharasa with Grammar, Texts, Translations and Glossary. Cambridge, England: Cambridge University Press.
- Dosuna, Julián Víctor Méndez (2012). "Ancient Macedonian as a Greek Dialect: A Critical Survey on Recent Work". Dalam Giannakis, Georgios K. Ancient Macedonia: Language, History and Culture (dalam bahasa Yunani). Thessaloniki: Centre for the Greek Language. hlm. 65–78.
- Gamkrelidze, Tamaz V.; Ivanov, Vyacheslav (March 1990). "The Early History of Indo-European Languages". Scientific American. 262 (3): 110–116. Bibcode:1990SciAm.262c.110G. doi:10.1038/scientificamerican0390-110. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 January 2014.
- Georgiev, Vladimir Ivanov (1981). Introduction to the History of the Indo-European Languages. Sofia: Bulgarian Academy of Sciences. ISBN 9789535172611.
- Gray, Russel D.; Atkinson, Quentin D. (2003). "Language-tree Divergence Times Support the Anatolian Theory of Indo-European Origin". Nature. 426 (6965): 435–439. Bibcode:2003Natur.426..435G. doi:10.1038/nature02029. PMID 14647380.
- Hamp, Eric P. (August 2013). "The Expansion of the Indo-European Languages: An Indo-Europeanist's Evolving View" (PDF). Sino-Platonic Papers. 239.
- Holm, Hans J. (2008). "The Distribution of Data in Word Lists and its Impact on the Subgrouping of Languages". Dalam Preisach, Christine; Burkhardt, Hans; Schmidt-Thieme, Lars; Decker, Reinhold. Data Analysis, Machine Learning, and Applications. Proceedings of the 31st Annual Conference of the Gesellschaft für Klassifikation e.V., Albert-Ludwigs-Universität Freiburg, March 7–9, 2007. Berlin-Heidelberg: Springer-Verlag. hlm. 628–636. ISBN 978-3-540-78246-9.
- Hooker, J.T. (1976). Mycenaean Greece. London: Routledge & Kegan Paul. ISBN 9780710083791.
- Jeffries, Ian (2002). Eastern Europe at the Turn of the Twenty-First Century: A Guide to the Economies in Transition. London and New York: Routledge (Taylor & Francis). ISBN 978-0-415-23671-3.
- Ralli, Angeliki (2001). Μορφολογία [Morphology] (dalam bahasa Yunani). Athens: Ekdoseis Pataki.
- Renfrew, Colin (1973). "Problems in the General Correlation of Archaeological and Linguistic Strata in Prehistoric Greece: The Model of Autochthonous Origin". Dalam Crossland, R. A.; Birchall, Ann. Bronze Age Migrations in the Aegean; Archaeological and Linguistic Problems in Greek Prehistory: Proceedings of the first International Colloquium on Aegean Prehistory, Sheffield. London: Gerald Duckworth and Company Limited. hlm. 263–276. ISBN 978-0-7156-0580-6.
- Renfrew, Colin (2003). "Time Depth, Convergence Theory, and Innovation in Proto-Indo-European: 'Old Europe' as a PIE Linguistic Area". Dalam Bammesberger, Alfred; Vennemann, Theo. Languages in Prehistoric Europe. Heidelberg: Universitätsverlag Winter GmBH. hlm. 17–48. ISBN 978-3-8253-1449-1.
- Renfrew, Colin (1990) [1987]. Archaeology and Language: The Puzzle of Indo-European Origins. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-38675-3.
- Scheler, Manfred (1977). Der englische Wortschatz [English Vocabulary] (dalam bahasa Jerman). Berlin: E. Schmidt. ISBN 978-3-503-01250-3.
- Tsitselikis, Konstantinos (2013). "A Surviving Treaty: The Lausanne Minority Protection in Greece and Turkey". Dalam Henrard, Kristin. The Interrelation between the Right to Identity of Minorities and their Socio-economic Participation. Leiden and Boston: Martinus Nijhoff Publishers. hlm. 287–315. ISBN 9789004244740.