Bus kota di Surabaya

Ini adalah artikel bagus. Klik untuk informasi lebih lanjut.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bus Kota


Kenampakan beberapa unit bus kota sedang parkir dan mengantre jam pemberangkatan di peron Terminal Purabaya, 5 Juni 2021.
Didirikan20 Juli 1975
PendiriPemkot Surabaya dan operator Perum DAMRI (pelopor)
Mulai beroperasi06.00–17.00 WIB
Wilayah layananSurabaya dan Sidoarjo
Kelasekonomi, patas dan patas AC
Rute terpendek9,5 km
Rute terpanjang36 km
Penumpang harian5.411.727 (2014)[1]
Jenis bahan bakarsolar
Operatormulti-operator

Kota Surabaya memiliki sejumlah layanan angkutan umum berupa bus kota reguler milik Perum DAMRI dan beberapa perusahaan otobus swasta, yang diatur sesuai izin trayek oleh dinas perhubungan setempat. Layanan tersebut telah beroperasi jauh sebelum layanan Suroboyo Bus dan Trans Semanggi Suroboyo hadir di kota ini. Layanan bus kota pertama kali diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Surabaya pada 20 Juli 1975, menggantikan fungsi angkutan trem sebagai angkutan perkotaan utama kala itu. Sampai tahun 2017, populasi bus kota dengan berbagai macam sasis (kerangka) dan bodi mencapai 274 unit yang tersebar pada 20 trayek berbeda. Awal dekade tahun 2010-an, populasi bus kota semakin menurun seiring dengan banyaknya unit yang sudah tidak laik dan mulai munculnya berbagai layanan angkutan daring di kota ini. Awal tahun 2022, terdapat 13 perusahaan otobus (PO) sebagai operator yang menyediakan layanan bus kota pada 2 trayek ekonomi, 2 trayek patas dan 3 trayek patas AC. Trayek-trayek tersebut menghubungkan Terminal Purabaya atau Terminal Larangan di selatan kota dengan beberapa prasarana angkutan umum di utara kota seperti Terminal Bratang, Jembatan Merah Plaza (JMP), Ujung Baru (Tanjung Perak) dan Terminal Tambak Osowilangon.

Sejarah dan perkembangan

Bus pengumpan trem

Deret bus pengumpan trem terparkir di depan Stasiun Wonokromo Kota, 1936.

Layanan bus kota sudah hadir di Surabaya sebagai bus pengumpan atau penjemput penumpang trem milik perusahaan Oost-Java Stoomtram Maatschappij (OJS) sejak tahun 1889. Unit bus banyak ditempatkan di beberapa prasarana pemberhentian trem seperti Stasiun Wonokromo Kota, Willemplein dan Ujung. Seiring dengan meredupnya masa keemasan trem, Pemkot mulai menghentikan seluruh operasional trem pada tahun 1969. Hasilnya, bus pengumpan trem berubah status menjadi moda transportasi umum utama di kota ini.[2][3][4][5][6][7]

Bus kota pelopor Perum DAMRI

Antrean bus kota milik Perum DAMRI dengan sasis produksi Tata Motors seri LP 1210 trayek JoyoboyoJembatan Merah di peron Terminal Joyoboyo, 1991.

Selepas dari berhentinya operasional trem, Pemkot mulai melakukan proyek pendirian dan pengadaan layanan bus kota yang terikat pada trayek tetap, dengan bekerjasama dengan operator pelopor Perum DAMRI. Layanan bus kota oleh Perum DAMRI ini resmi diluncurkan pada 20 Juli 1975 dengan jumlah 20 unit bus besar produksi Robur. Seiring dengan meningkatnya minat masyarakat, Perum DAMRI mulai menambah jumlah bus sebanyak 50 unit pada tahun 1976 dan 92 unit pada tahun 1978. Per tahun 1979, tercatat 5 rute bus kota beroperasi di Surabaya, antara lain sebagai berikut.[8][9][10][11]

  1. Joyoboyo – Jembatan Merah (via Darmo)
  2. Joyoboyo – Jembatan Merah (via Kupang)
  3. Joyoboyo – Tanjung Perak
  4. Kutisari – Jalan Demak
  5. Aloha – Jembatan Merah.

Sampai 1982, rute bus kota bertambah menjadi 9 dengan dilayani sejumlah 168 unit bus. Empat rute baru tersebut antara lain sebagai berikut.[8][9][10][11]

  1. Kutisari – Karang Menjangan
  2. Jalan Demak – Karang Menjangan
  3. Aloha – Tugu Pahlawan (via Darmo)
  4. Aloha – Tugu Pahlawan (via Kupang).

Bus tingkat

Berkas:Bus tingkat dengan sasis produksi Leyland Motors rute Aloha – Tugu Pahlawan terparkir di garasi Perum DAMRI Surabaya, 1991.jpg
Bus tingkat dengan sasis produksi Leyland Motors rute Aloha – Tugu Pahlawan terparkir di garasi Perum DAMRI Surabaya, 1991.

Tahun 1981, Perum DAMRI meluncurkan 5 trayek bus tingkat. Menyusul 1982, Perum DAMRI menambah 2 trayek bus tingkat dan 1 trayek bus patas. Tahun 1983, Perum DAMRI kembali meluncurkan 3 jalur trayek baru. Per tahun 1989, operasional bus tingkat mulai dihentikan. Salah satu faktor penyebabnya adalah prasarana pada jalan arteri yang masih belum mendukung untuk operasional dan keterjangkauan moda transportasi bus desain bertingkat. Seluruh unit bus milik bus tingkat akhirnya mulai digantikan kembali dengan bus biasa.[8][9][10][11]

Bus RMB

Unit bus kota trayek P1 RMB dan trayek P5 bersasis GMM 0306 dan bodi Starion OH408 di peron Terminal Purabaya, 23 Juni 2013.

Salah satu bentuk peningkatan pelayanan bus kota dari operator Perum DAMRI pada awal dekade tahun 2000-an adalah dengan pengoperasian bus rute metode baru (RMB). Perbedaan mendasar bus RMB dengan bus lainnya adalah terdapatnya berbagai pembenahan dan perbaikan kualitas pelayanan seperti penambahan fasilitas interior, sistem keamanan, kapasitas jumlah penumpang, jadwal keberangkatan, jarak antar keberangkatan (headway), titik pemberhentian (halte), metode pembayaran, kompetensi awak kru hingga sistem penggajian. Bus RMB ini dirancang sebagai proyek percontohan untuk perbaikan kualitas pada trayek-trayek yang lain. Bus RMB ini merupakan awal dari pengembangan bus kota dengan fasilitas pendingin udara (AC), sehingga nantinya unit-unit bus ini lebih dikenal sebagai bus kota patas AC.[12][13]

Bus patas AC

Deret rangka bekas unit bus kota patas AC trayek E1 dan PAC1 dengan sasis Mercedes-Benz OH-1521 dan bodi Rahayu Sentosa Celcius dikandangkan di garasi Perum DAMRI Surabaya, 2022.

Per 5 Juli 2007, Perum DAMRI mulai melakukan peremajaan unit bus kota kelas patas secara bertahap menggunakan unit kelas patas dengan fasilitas pendingin udara (AC) dan pintu otomatis. Tahap awal dilakukan dengan meremajakan 20 unit bus kota trayek P1 jurusan Purabaya – Tanjung Perak via Darmo dengan bus kota trayek PAC1. Menyusul pada 3 April 2012, 10 unit bus kota trayek P8 jurusan Purabaya – Tambak Osowilangon via Tol mulai diremajakan dengan menggunakan bus kota trayek PAC8.[14][15]

Bus wanita

Unit bus khusus wanita trayek PAC1 berbodi Trisakti Mini Titan GX dan sasis Mercedes-Benz OF1113 terparkir di garasi Perum DAMRI Surabaya, 19 Maret 2015.

Per 30 April 2012, Pemkot bekerjasama dengan Perum DAMRI mulai mengoperasikan layanan bus kota khusus wanita atau disebut bus wanita. Layanan tersebut bertujuan meminimalisir terjadinya kasus pelecehan seksual dan tindak kriminal terhadap kaum wanita di dalam angkutan umum. Jumlah unit yang disediakan oleh Perum DAMRI untuk layanan tersebut sebanyak 13 unit bus besar. Per 2 Juli 2012, 6 unit bus wanita mulai beroperasi dengan menggunakan trayek P1 jurusan Purabaya – Tanjung Perak via Darmo. Rendahnya okupansi penumpang membuat jumlah bus yang beroperasi terus dikurangi. Hingga 13 Juli 2012, hanya 4 unit bus wanita yang beroperasi. Operasional yang tidak efektif serta tidak adanya umpan balik berupa evaluasi dan rencana jangka panjang dari Pemkot membuat layanan ini perlahan mulai berhenti beroperasi. Unit bus wanita mulai difungsikan kembali sebagai bus kota reguler dengan mengangkut penumpang berbagai gender.[16][17][18][19][20]

BRT Trans Sidoarjo

Bekas unit bus Trans Sidoarjo dengan sasis Hino RK8/R260 dan bodi Laksana Discovery terparkir di garasi Perum DAMRI Surabaya, 2022.

Perum DAMRI bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo meresmikan layanan Trans Sidoarjo (sebagai bagian dari pengembangan angkutan aglomerasi Trans Gerbang Kertasusila) dengan jumlah total 30 unit bus besar berdesain dek tinggi (highdeck) bantuan dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) pada 21 September 2015. Trans Sidoarjo merupakan sistem transportasi berbasis bus rapid transit (BRT) menggunakan bus cepat, murah dan ber-AC pada kawasan di seputar Sidoarjo. Rute Trans Sidoarjo menghubungkan Terminal Purabaya dengan Terminal Porong via Tol, Terminal Larangan dan Tanggulangin. Rendahnya okupansi penumpang membuat Perum DAMRI merugi, sehingga secara bertahap mengurangi jumlah unit bus yang beroperasi hingga tersisa 10 unit. Sejak PPKM akibat pandemi covid-19, Trans Sidoarjo berhenti beroperasi. Saat ini, seluruh unit bus Trans Sidoarjo dialihfungsikan pada trayek bus kota trayek P4 rute Purabaya – Tanjung Perak via Tol.[21][22][23][24][25][info 1]

Operator dan trayek

Operator

Operator layanan bus kota di Surabaya terdiri dari operator BUMN dan operator swasta. Operator BUMN merujuk pada unit angkutan bus kota (UABK) Perum DAMRI cabang Surabaya, sedangkan operator swasta merujuk pada unit kerjasama operasional (KSO) dan konsorsium dari beberapa perusahaan otobus lokal di Jawa Timur, yang unitnya dikaryakan untuk divisi bus kota. Beberapa operator swasta yang melayani bus kota di Surabaya antara lain sebagai berikut. [26][27][28]

  1. Grup PT Akas Kisara Barokah
     • PO Akas II NR
     • PO Dua Putra
     • PO Robana
  2. Grup PO Arjuna Sakti
     • PO Arjuna Muda (nonaktif)
     • PO Arjuna Sakti (nonaktif)
  3. Grup PT Dharma Lautan Utama (DLU)
     • PO Dharmamarga Ekatama (DME)
     • PO Estraa Mandiri Prima
     • PO Roda Kota (Rodta)
  4. PO Indrapura 88
  5. PO Jaya Utama (nonaktif)
  6. PO Ladju II
  7. PO Mandala Surabaya (nonaktif)
  8. PO Mandiri Putra Baruna (MPB)
  9. Grup PO Restu Malang
     • PO Restu (nonaktif)
     • PO Pemudi (nonaktif)
  10. PO Sabar Indah
  11. PO Sari Indah (Grup PT Madjoe Muda Mandiri)

Perum DAMRI merupakan satu-satunya perusahaan otobus (PO) yang menerapkan sistem gaji tetap bagi kru bus kota di Surabaya, baik pengemudi maupun kondektur.[29][30] Selain Perum DAMRI, seluruh PO lainnya menerapkan sistem setoran dan bagi hasil bagi kru bus kota. Kru mendapat penghasilannya berdasarkan pada jumlah uang yang harus disetorkan kepada perusahaan. Setelah jumlah uang yang dihasilkan dikurangi dengan uang setoran, sisanya dibagi kepada kru.[31][32][33]

Kelas layanan

Layanan bus kota di Surabaya terbagi dalam tiga tingkatan kelas perjalanan berdasarkan perbedaan kualitas akomodasi. Urutan kelas layanan dari yang terendah adalah kelas ekonomi, patas dan patas AC.[info 2] Bus ekonomi hanya mempunyai rute lintasan di jalan arteri dalam kota, tarif lebih murah daripada kelas diatasnya, serta dapat menampung penumpang berdiri (jika kapasitas kursi terisi penuh). Bus patas (akronim dari cepat-terbatas) mempunyai rute lintasan di jalan arteri maupun tol dalam kota, waktu tempuh lebih cepat dari bus ekonomi, serta mengangkut penumpang terbatas sesuai kapasitas maksimal kursi. Sedangkan bus patas AC merupakan bus patas dengan tambahan fasilitas berupa penyejuk udara (AC). Sebagian besar unit bus patas AC di Surabaya merupakan unit milik Perum DAMRI. Unit bus patas yang sudah tidak laik dan berusia lebih dari 15 tahun akan digantikan dengan unit bus patas AC secara bertahap.[34][35][36]

Daftar trayek

Pemkot mulai melakukan penambahan dan penyesuaian trayek bus kota pada periode tahun 1991–1993. Penyesuaian trayek tersebut dilakukan pasca dioperasikannya beberapa prasarana transportasi publik baru di kota ini seperti Terminal Purabaya, Terminal Tambak Osowilangon, Jalan Raya Ahmad Yani dan Jalan Tol Surabaya–Gresik. Berikut merupakan rincian 32 trayek bus kota yang pernah beroperasi ataupun masih aktif di Surabaya pada periode tahun 1991–sekarang.[37][38][39]

Data trayek bus kota di Surabaya
No Kode
trayek
Rute jangkauan trayek (PP) Jarak
(km)
Ekonomi (tidak lewat tol kota)
1 A2 Purabaya – Ngagel – Semut 16
2 B Purabaya – Demak – Tanjung Perak 22
3 C Purabaya – Darmo – Tanjung Perak 21
4 D Purabaya – Bratang 9,5
5 E Purabaya – Darmo – Tambak Osowilangon 26
6 E1 Purabaya – Joyoboyo 8
7 E2 Purabaya – Darmo – JMP – Semut 17
8 F Purabaya – Diponegoro – Tambak Osowilangon 25
9 F1 Purabaya – Diponegoro – JMP – Diponegoro – Purabaya 17
10 G Purabaya – Sepanjang – Darmo Permai 17
11 H Kutisari – Ngagel – Demak 19
12 L Ujung Baru – JMP – Tambak Osowilangon 18
Patas (tidak lewat tol kota)
13 P1 Purabaya – Darmo – Tanjung Perak 21
14 P2 Purabaya – Darmo – Jalan Gresik – Tambak Osowilangon 26
15 P11 Purabaya – Bratang 9,5
Patas (lewat 1 pintu tol kota)
16 P4 Purabaya – Tol Waru – Demak – Tanjung Perak 26
17 P5 Purabaya – Tol Waru – JMP – Semut 24
18 P6 Purabaya – Diponegoro – Demak – Tol Tandes – Tambak Osowilangon 24
Patas (lewat 2 pintu tol kota)
19 P3 Sidoarjo – Tol Sidoarjo – Tol Waru – Dupak – JMP – Semut 36
20 P7 Purabaya – Tol Satelit – Tol Tandes – Tambak Osowilangon 27
21 P8 Purabaya – Tol Waru – Tol Tandes – Tambak Osowilangon 26
22 P9 Sidoarjo – Tol Sidoarjo – Tol Waru – Tol Tandes – Tambak Osowilangon 31
Patas AC
23 PAC1 Purabaya – Darmo – Tanjung Perak 21
24 PAC2 Purabaya – Darmo – Jalan Gresik – Tambak Osowilangon 26
25 PAC3 Sidoarjo – Tol Sidoarjo – Tol Waru – Dupak – JMP – Semut 36
26 PAC4 Purabaya – Tol Waru – Demak – Tanjung Perak 26
27 PAC5 Purabaya – Tol Waru – JMP – Semut 24
28 PAC6 Purabaya – Diponegoro – Demak – Tol Tandes – Tambak Osowilangon 24
29 PAC8 Purabaya – Tol Waru – Tol Tandes – Tambak Osowilangon 26
Lain-lain
30 CAD Cadangan -
31 JND Purabaya – Tol Waru – Juanda 17
32 KAMAL KamalBangkalanBurneh 24

Statistik

Berdasarkan statistik data dari dishub setempat, terdapat penurunan jumlah izin trayek bus kota dalam kurun waktu antara tahun 2009–2017. Jumlah total izin trayek bus kota pada tahun 2009 sebanyak 426 unit yang tersebar pada 22 trayek aktif, sedangkan total izin trayek bus kota pada tahun 2017 mengalami penurunan hingga 36%, dengan rincian terdapat 274 unit tersebar pada 20 trayek aktif.[27][40]

Jumlah unit bus kota di Surabaya yang mengantongi izin trayek pada tahun 2009 dan 2017.
No Kode
trayek
Kelas Lintasan via– Jumlah izin trayek bus
2009 2017
1 Purabaya – Bratang
D ekonomi Jemursari 28 15
2 Purabaya – Joyoboyo
E1 ekonomi Ahmad Yani 28 16
3 Purabaya – JMP
F1 ekonomi Diponegoro 14 9
4 Purabaya – Darmo Permai
G ekonomi Sepanjang 8 0
5 Purabaya – Semut
A2 ekonomi Ngagel 19 6
E2 ekonomi Darmo–JMP 8 4
P5 patas Tol–JMP 24 23
PAC5 patas AC Tol–JMP 8 5
6 Purabaya – Tanjung Perak
C ekonomi Darmo 28 1
P1 patas Darmo 53 23
P4 patas Tol 21 30
PAC1 patas AC Darmo 13 44
PAC4 patas AC Tol 0 3
7 Ujung Baru – Tambak Osowilangon
L ekonomi JMP 14 0
8 Purabaya – Tambak Osowilangon
E ekonomi Darmo 14 3
F ekonomi Diponegoro 42 25
P2 patas Darmo 12 9
P6 patas Diponegoro 19 13
P7 patas Joyoboyo–Tol 4 1
P8 patas Tol 18 13
PAC2 patas AC Darmo 3 0
PAC6 patas AC Diponegoro 3 2
PAC8 patas AC Tol 2 13
9 Bus cadangan
Cadangan bus patas 26 8
Cadangan bus ekonomi 17 8
Jumlah total 426 274
Catatan: Data tidak termasuk jumlah bus kota trayek P3/PAC3.

Rute perjalanan

Awal tahun 2022

Peta jaringan transportasi umum metropolitan Surabaya oleh FDTS versi 2.0.0 (akurat per tanggal 10 Februari 2021).

Sampai awal tahun 2022, terdapat enam rute perjalanan berbeda pada tujuh trayek aktif bus kota di Surabaya.[info 3] Ketujuh trayek tersebut terdiri dari 2 trayek bus ekonomi, 2 trayek bus patas dan 3 trayek bus patas AC. Ketujuh trayek tersebut menghubungkan ujung selatan kota seperti Terminal Purabaya dan/atau Terminal Larangan dengan prasarana transportasi umum di utara kota seperti Terminal Bratang, Jembatan Merah Plaza (JMP), Ujung Baru (Tanjung Perak) ataupun Terminal Tambak Osowilangon. Adapun rute perjalanan ketujuh trayek tersebut terdapat pada pranala berikut.[41][42]

  1. Purabaya – Bratang [info 4]
  2. Purabaya – JMP (via Diponegoro)
  3. Sidoarjo – JMP (via Tol)
  4. Purabaya – Tanjung Perak (via Tol)
  5. Purabaya – JMP (via Tol)
  6. Purabaya – Tambak Osowilangon (via Tol)

Periode tahun 2013–2020

Unit bus kota di Surabaya mempunyai peron atau jalur pemberangkatan tersendiri di Terminal Purabaya sejak revitalisasi gedung terminal pada Maret 2013. Jumlah peron yang disediakan sebanyak 10 jalur, merujuk pada 10 trayek bus kota yang mempunyai izin trayek aktif dan okupansi penumpang yang tinggi. Kesepuluh trayek tersebut masih beroperasi rutin pada periode tahun 2013–2020. [43] Namun seluruh unit bus kota pada seluruh trayek berhenti beroperasi setelah Pemkot menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) akibat pandemi covid-19 di kota ini. Beberapa trayek mulai dioperasikan kembali sejak Pemkot mulai menurunkan level PPKM dan Terminal Purabaya mulai disinggahi oleh unit bus antarkota. Namun terdapat beberapa trayek yang mengalami kekosongan unit bus laik, sehingga beberapa trayek tersebut tidak dioperasikan lagi (nonaktif).[44][45][46] [47] Berikut merupakan rute perjalanan pada trayek bus kota yang pernah aktif pada periode tahun 2013–2020 di kota ini.

  1. Purabaya – Ngagel – Semut
  2. Purabaya – Joyoboyo
  3. Purabaya – Tanjung Perak (via Darmo)
  4. Purabaya – Tanjung Perak (via Tol)
  5. Purabaya – Tambak Osowilangon (via Diponegoro)
  6. Purabaya – Tambak Osowilangon (via Tol)

Spesifikasi unit bus

Kenampakan bus kota milik PO Rodta trayek D dengan bodi ditutupi stiker iklan sebuah produk furnitur, 25 Mei 2013.

Secara umum, hampir seluruh unit bus kota di Surabaya (terkecuali bus patas AC) mempunyai corak seragam (livery) yang serupa pada bodi bus. Seragam pada bodi bus menggunakan warna dasar putih dan bumper berwarna khusus sesuai dengan tingkatan kelas layanan. Beberapa unit bahkan menambahkan tempelan stiker berukuran besar yang mencolok dari iklan produk komersial seperti minuman ringan, obat sakit kepala, pakan burung, alas kaki, furnitur, ranjang, dan lain sebagainya.[48][49]

Per tahun 2009, sebagian unit bus kota milik Perum DAMRI yang tidak laik (usia di atas 15 tahun) mulai diremajakan dan diganti menggunakan bus patas AC.[info 5] Sejak pertengahan tahun 2018, Perum DAMRI mengganti sebagian unit bus pada trayek yang dimiliki dengan bus bantuan teknis Kemenhub RI tahun anggaran 2014. Bus bersasis Hino RK8 R260 dan bodi Laksana Discovery tersebut merupakan bekas unit Trans Sidoarjo.[50][51][52]

Berbeda dengan Perum DAMRI, sebagian besar unit bus milik operator swasta menggunakan bus bekas berbagai spesifikasi sasis dan bodi rombakan.[info 6] Umumnya unit bus diperoleh dengan memanfaatkan bus bekas milik operator, ataupun membeli bus bekas dari perusahaan otobus lain. Hal tersebut menyebabkan unit-unit bus milik operator swasta memiliki tingkat keberagaman yang tinggi daripada unit bus milik Perum DAMRI.[53]

Sistem pembayaran layanan

Kenampakan karcis bus kota Surabaya trayek PAC4 dan Trans Sidoarjo milik Perum DAMRI sebagai alat bukti pembayaran, 2018.

Sistem pembayaran layanan bus kota di Surabaya sebagian besar masih menggunakan sistem konvensional, yaitu pembayaran dengan uang tunai secara langsung kepada kondektur di atas bus.[54][55] Perum DAMRI juga pernah menerapkan sistem karcis, yaitu pembayaran dilakukan dengan membayarkan uang tunai kepada kondektur yang kemudian ditukar dengan karcis sebagai bukti pembayaran.[56][57][58] Jenis tarif layanan yang diberlakukan merupakan tarif tetap, yang berarti bahwa besaran tarif diberlakukan sama baik untuk jarak dekat maupun jauh. Besaran tarif layanan bus kota pada seluruh trayek diatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota Surabaya Nomor 76 Tahun 2014.[59][60] Kendala dari beberapa faktor seperti maraknya angkutan daring, kenaikan harga bahan bakar, penurunan jumlah penumpang harian, dan efek pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) serta pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) membuat seluruh operator mulai menyesuaikan besaran tarif layanan beberapa kali.[61][info 7]

Layanan lainnya

Bus pemadu moda

Antrean bus pemadu moda (bandara–terminal bus) milik Perum DAMRI menggunakan unit medium bus sasis Mercedes-Benz OF 917 L dan bodi rakitan karoseri Piala Mas di Terminal Purabaya, 11 Maret 2022.

Guna mengimplementasikan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 35 Tahun 2003, Perum DAMRI mulai membuka layanan bus perkotaan sebagai bus pemadu moda di Surabaya sejak tahun 2004. Bus pemadu moda tersebut menunjang konektivitas antarmoda (angkutan darat, air dan udara) dengan sifat layanan tanpa hambatan (seamless), efisien dan berlanjut (sustainable).[62][63] Perum DAMRI bekerjasama dengan PT Angkasa Pura I menyediakan layanan bus pemadu moda penghubung bandara–terminal bus[info 8] dari terminal 1 domestik (T1) dan terminal 2 internasional (T2) Bandara Juanda dengan menggunakan unit angkutan khusus bandara (UAKB). Sampai April 2021, Perum DAMRI melayani 5 trayek bus pemadu moda pada 3 trayek bandara–terminal bus dan 2 trayek pelabuhan–terminal bus.[info 9] Kelima trayek bus pemadu moda tersebut adalah sebagai berikut.[64][65]

  1. T1 Juanda – Purabaya (via Aloha)
  2. T1 Juanda – Gresik (via Tol)
  3. T1 Juanda – Mojokerto (via Tol)
  4. GSN Perak – Purabaya (via Tol)
  5. GSN Perak – Tambak Osowilangon (via Tol)

Bus antarkota dalam aglomerasi

Antrean bus antarkota trayek Joyoboyo – Mojokerto di area parkir utara gedung Terminal Intermoda Joyoboyo, 18 Mei 2021.

Semenjak dua terminal penumpang tipe A dibangun di kawasan perbatasan Surabaya seperti Bungurasih dan Tambak Osowilangon pada dekade tahun 1990-an, seluruh izin trayek bus antarkota mulai dipindahkan ke kedua terminal tersebut. Namun terdapat beberapa layanan bus antarkota dalam aglomerasi (selain Trans Jatim) memiliki izin trayek yang menjangkau kawasan dalam kota. Hal tersebut menyebabkan bus antarkota dapat menaikturunkan penumpang di halte atau titik pemberhentian yang sama dengan trayek bus kota yang berhimpitan. Berikut merupakan trayek bus antarkota di Surabaya yang mempunyai titik lintasan di kawasan dalam kota.[66][info 10]

  1. JMPSidoarjo (via Tol)[info 11]
  2. JoyoboyoMojokerto
  3. Tambak OsowilangonPaciran

Galeri

Kenampakan beberapa unit bus kota di beberapa titik di Surabaya dan Sidoarjo seperti Terminal Purabaya, Garasi Perum DAMRI Jagir, Jembatan Merah (JMP), Ujung Baru (Tanjung Perak), Terminal Tambak Osowilangon dan Terminal Larangan.
Galeri bus kota di Surabaya, 2020-2022.

Catatan

  1. ^ Layanan Trans Sidoarjo akan digantikan dengan layanan angkutan aglomerasi kawasan Gerbang Kertasusila berbasis buy the service (BTS) bernama Trans Jatim pada kuartal pertama tahun 2022. Koridor awal yang dioperasikan adalah koridor I rute SidoarjoSurabayaGresik.
  2. ^ Warna bumper pada tiap unit bus kota di Surabaya menunjukkan identitas kelas perjalanan pada bus tersebut. Bumper biru tua digunakan oleh unit bus ekonomi, sedangkan bumper warna merah oranye digunakan oleh unit bus patas. Namun unit bus patas AC tidak menggunakan identitas tersebut, melainkan mempertahankan bumper asli produksi perusahaan karoseri.
  3. ^ Seluruh unit bus efektif beroperasi mulai pukul 06.00–17.00 WIB dengan waktu tunggu (headway) minimal 25 menit dari setiap terminal dan titik pemberhentian.
  4. ^ Jalur lintasan bus kota trayek D akan berhimpitan dengan rencana jalur lintasan koridor 6 Trans Semanggi Suroboyo rute Terminal Purabaya - UNAIR Kampus C. Koridor tersebut direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2022.
  5. ^ Sebelum tahun 2007, hampir seluruh unit bus kota milik Perum DAMRI didominasi bus bersasis Mercedes-Benz O325 dan bodi Volgren atau Starion. Sejak Juli 2007, unit bus tersebut mulai digantikan dengan bus berpenyejuk udara (AC) dengan dominasi bus bersasis Mercedes-Benz OH1521 dan bodi Rahayu Sentosa Celcius.
  6. ^ Beberapa sasis yang banyak digunakan unit bus kota milik operator swasta antara lain seperti Nissan CB, Mitsubishi BM, Hino (seri AK3HR/AK174/RK174), dan lain sebagainya. Sedangkan bodi yang banyak digunakan antara lain seperti Malindo kapsul, Laksana Sprinter, New Armada Travego/Panorama 2, Tugas Anda, Tentrem Old Inspiro, Trijaya Union, dan lain sebagainya.
  7. ^ Per tahun 2021 (pasca PPKM), seluruh operator bus kota pada keenam trayek aktif serentak untuk menaikkan tarif layanan hingga Rp10.000,00. Seluruh unit bus diwajibkan untuk menempelkan stiker perubahan tarif di kaca bus sebagai bentuk publikasi.
  8. ^ Perum DAMRI pernah mengoperasikan beberapa trayek pemadu moda bandara–terminal bus seperti berikut.
    1. T1 Juanda – Tanjung Perak
    2. T1 Juanda – Joyoboyo
    3. T1 Juanda – DTC Wonokromo
    4. T1 Juanda – Bangkalan
    5. T1 Juanda – Paciran
    6. T2 Juanda – Purabaya
    7. T1 Juanda – T2 Juanda (angkutan shuttle gratis).
    Namun trayek-trayek tersebut dinonaktifkan karena rendahnya okupansi penumpang.
  9. ^ Per 14 April 2021, Perum DAMRI bekerjasama dengan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) dan PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III) mengoperasikan layanan pemadu moda pelabuhan–terminal bus dari Gapura Surya Nusantara (GSN) Pelabuhan Tanjung Perak. Layanan tersebut mempermudah konektivitas antarmoda penumpang kapal tanpa harus berjalan kaki menuju Halte Ujung Baru. Jadwal keberangkatan bus menyesuaikan dengan jadwal sandar kapal.
  10. ^ Bus antarkota dalam provinsi (AKDP) trayek SurabayaMadura (via Suramadu) mempunyai rute lintasan di kawasan dalam kota. Mengacu pada hasil kesepakatan antara perusahaan otobus dengan organisasi angkutan darat (organda) setempat, unit bus hanya diizinkan mengangkut penumpang terbatas dari Ujung Baru (Tanjung Perak) dan Halte Kedinding Lor.
  11. ^ Bus kota trayek P3/PAC3 dapat diklasifikasikan sebagai bus antarkota, karena melintasi dua wilayah administratif yang berbeda di Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo (dengan mengecualikan Terminal Purabaya).

Referensi

  1. ^ Dinas Perhubungan Kota Surabaya (2014). "Arus kendaraan dan penumpang yang datang dan berangkat menurut jenis kendaraan melalui Terminal Purabaya 2008-2014". BPS Kota Surabaya. Diakses tanggal 22 Februari 2022. 
  2. ^ Mahar Jalu Primadana; Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari (2019). "Terminal Joyoboyo Surabaya Tahun 1970–1991". Jurusan Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga. 
  3. ^ Afaf Nadiyah Rifa (24 April 2020). "Melirik kembali jejak trem di Indonesia". Clapeyron Media. Diakses tanggal 18 Februari 2022. 
  4. ^ Mokhamad Dofir (6 Februari 2021). "Riwayat trem warisan Belanda di Surabaya". Faktual News. Diakses tanggal 18 Februari 2022. 
  5. ^ "Trem riwayatmu dulu". Majalah Tempo. 26 Mei 2013. Diakses tanggal 18 Februari 2022. 
  6. ^ Muhammad Firman (8 Juli 2013). "Jejak dan sosok dibalik trem Surabaya". Ayo Rek. Diakses tanggal 18 Februari 2022. 
  7. ^ M.F. Mukthi (5 Mei 2015). "Sepenggal perjalanan sejarah trem di Surabaya". Historia. Diakses tanggal 18 Februari 2022. 
  8. ^ a b c Henrry Jaladara Eka Atmaja; Masliyah; Nugroho Utomo (2013). "Analisa operasional halte bus kota pada rute Terminal Purabaya-Tanjung Perak (via jalan raya Darmo) menurut tinjauan standar kelayakan dan aspek aksesibilitas Henrry". Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 
  9. ^ a b c Hikmah Tri Susiloningtyas; Nasution (2015). "Dinamika DAMRI sebagai sarana transportasi di Surabaya tahun 1970–1982". Avatara, e-Journal Pendidikan Sejarah. 3 (1): 127–134. 
  10. ^ a b c Alin Wiyudha Permana; Dewa Agung Gedhe Agung; Yuliati (2017). "Perkembangan bus kota DAMRI di Surabaya tahun 1975–1989 dan nilai pendidikannya". Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. 
  11. ^ a b c Taufiqurrahman; Thomas Kukuh (20 Januari 2017). "Kenangan DAMRI, bus kota, dan transportasi masal Surabaya". Jawa Pos. Diakses tanggal 18 Februari 2022. 
  12. ^ James Paul; RA Dewi Iswari P. (2002). "Upaya peningkatan pelayanan bus kota RMB ditinjau dari segi waktu tempuhnya". Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Kristen Petra. 
  13. ^ Rudy Setiawan (2004). "Upaya peningkatan pelayanan bus kota RMB ditinjau dari segi waktu tempuhnya". Seminar Nasional Rekayasa Perencanaan II 2004 Pascasarjana Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 
  14. ^ Marmorittarieta Stiltaurantia (5 April 2007). "20 unit diluncurkan: Bus DAMRI baru, ber-AC dan bebas copet". Suara Surabaya. Diakses tanggal 18 Februari 2022. 
  15. ^ Purna Budi Nugraha (30 April 2012). "DAMRI luncurkan 10 unit bus patas AC". Kabar Bisnis. Diakses tanggal 18 Februari 2022. 
  16. ^ Moch. Andriansyah (30 April 2012). "Bus khusus perempuan di Surabaya untuk hindari pelecehan". Merdeka. Diakses tanggal 18 Februari 2022. 
  17. ^ Moch. Andriansyah (30 April 2012). "10 bus khusus kaum hawa diluncurkan di Surabaya". Merdeka. Diakses tanggal 18 Februari 2022. 
  18. ^ M. Said Sutomo (19 Juni 2012). "Launching bus kota Surabaya khusus perempuan: Hanya isapan jempol". YLPK Jatim. Diakses tanggal 18 Februari 2022. 
  19. ^ Dinny Octaviane Wasistya; Lukman Arif (2013). "Pelayanan transportasi umum bus DAMRI khusus wanita di kota Surabaya (Studi kasus di Terminal Purabaya kota Surabaya)". Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 
  20. ^ Cocos Nusi Vera; Tukiman (2013). "Minat masyarakat dalam menggunakan bus kota DAMRI khusus wanita di Surabaya". Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 
  21. ^ Nur Hadi (21 September 2015). "Bus Trans Sidoarjo resmi beroperasi hari ini". Tempo. Diakses tanggal 18 Februari 2022. 
  22. ^ Bintang Iman Prakoso; Wahju Herijanto (2016). "Evaluasi kinerja dan pelayanan bus Trans Sidoarjo". Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. 
  23. ^ Nuraini Faiq; Titis Jati Permata (18 Januari 2018). "Tak diminati, bus Trans Sidoarjo dialihkan angkut penumpang ke Tanjung Perak Surabaya". Tribun News. Diakses tanggal 18 Februari 2022. 
  24. ^ Nuraini Faiq; Parmin (10 Desember 2018). "Keberangkatan bus Trans Sidoarjo dikeluhkan, penumpang pilih tidur di dalam bus". Tribun News. Diakses tanggal 18 Februari 2022. 
  25. ^ M. Sholahuddin (9 Oktober 2021). "Bus Trans Sidoarjo tidak beroperasi, halte-halte pun mangkrak". Jawa Pos. Diakses tanggal 18 Februari 2022. 
  26. ^ Ridani Suwito; Supriyanto (2014). "Peningkatan kualitas pelayanan jasa transportasi angkutan bus DAMRI kota Surabaya (Studi kasus di Terminal Tambak Osowilangun – Surabaya Barat)". Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Wijaya Putra. 
  27. ^ a b Bidang Pengendalian Operasional Dinas Perhubungan Kota Surabaya (2015). Naskah akademik rancangan peraturan daerah kota Surabaya tentang izin penyelenggaraan bengkel umum kendaraan bermotor. Dinas Perhubungan Kota Surabaya. 
  28. ^ Portal bus Indonesia (2019). Informasi seputar bus Indonesia. Google Book. Diakses tanggal 18 Februari 2022. 
  29. ^ Direksi Perum DAMRI; Serikat Karyawan DAMRI (15 November 2018). "Komitmen bersama antara manajemen dengan skarda dan SPD untuk perundingan perjanjian kerja bersama (PKB) periode 2018–2020" (PDF). PPID DAMRI. Diakses tanggal 18 Februari 2022. 
  30. ^ Muhammad Fathan Radityasani; Agung Kurniawan (17 Juli 2021). "Bahas bagaimana sistem gaji pengemudi bus AKAP". Kompas. Diakses tanggal 18 Februari 2022. 
  31. ^ Cholis Aunurrohman; Henry Feriadi; Perminas Pangeran (2013). "Kepribadian, sikap, dan sistem pendapatan supir bus kota di Yogyakarta: Suatu model penanganan konflik dalam bidang transportasi". Program Studi Perdamaian dan Transformasi Konflik, Fakultas Theologia, Universitas Kristen Duta Wacana. 
  32. ^ Suwardi (2007). "Analisis penetapan tarif bus kota dengan manajemen terpadu di kota Surakarta". Publikasi Ilmiah Universitas Muhammadiyah Surakarta. 7 (2): 198–202. 
  33. ^ Hendaru Tri Hanggoro (12 Apr 2019). "Kegagalan bus kota tanpa kondektur". Historia. Diakses tanggal 18 Februari 2022. 
  34. ^ Handhika Eko (10 Juli 2019). "Belum tau kelas apa saja yang ada di bus? cek dulu biar ga ketinggalan". Mobil Komersial. Diakses tanggal 24 Maret 2022. 
  35. ^ Anton Hari Wirawan (16 November 2017). "Bagi yang belum tahu arti bus patas, cepat baca! daripada dibilang kuper". Gridoto. Diakses tanggal 24 Maret 2022. 
  36. ^ Arif Nugrahadi; Aditya Maulana (20 April 2021). "Simak, ini tarif bus patas jurusan Surabaya-Yogyakarta". Kompas. Diakses tanggal 24 Maret 2022. 
  37. ^ Pemerintah Provinsi Jawa Timur (2005). "Peraturan gubernur Jawa Timur nomor 9 tahun 2005 tentang tarif dasar angkutan penumpang bus kota kelas ekonomi menggunakan mobil bus umum di propinsi Jawa Timur" (PDF). JDIH MKRI. Diakses tanggal 18 Februari 2022. 
  38. ^ Pemerintah Kota Surabaya (2008). "Peraturan walikota Surabaya nomor 26 tahun 2008 tentang penetapan tarif angkutan penumpang umum (mikrolet), tarif angkutan bus kota (angkutan perbatasan) dan tarif angkutan taksi argometer dalam wilayah kota Surabaya" (PDF). JDIHN. Diakses tanggal 18 Februari 2022. 
  39. ^ Peggy Laoh; Moedjio Slamet (1985). "Meningkatkan pelayanan angkutan kota khususnya bemo melalui penyediaan pangkalan bemo, Suatu studi kasus di Manukan Kulon". Jurusan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Airlangga. 
  40. ^ Dinas Perhubungan Kota Surabaya (2017). "Data jumlah mikrolet di kota Surabaya tahun 2017" (PDF). DPM PTSP. Diakses tanggal 18 Februari 2022. 
  41. ^ Media Center Dinas Komunikasi dan Informasi Pemerintah Kota Surabaya (14 September 2015). "Transportasi kota Surabaya". Surabaya. Diakses tanggal 18 Februari 2022. 
  42. ^ Adriansyah Yasin; Fagra Hanif (21 Mei 2018). "Public transport network map of Surabaya Metropolitan area, consist of Suroboyo Bus service, DAMRI city buses, and the infrequent commuter rail network" (PDF). Transport for Jakarta. Diakses tanggal 18 Februari 2022. 
  43. ^ Dadang Supriyatno; Ari Widayanti (2010). "Kinerja layanan bis kota di kota Surabaya" (PDF). Jurnal Transportasi. 10 (1): 43–52. doi:10.26593/jtrans.v10i1.374.%25p. 
  44. ^ Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (1 April 2020). "Keputusan Walikota Nomor 188.45/101/436.1.2/2020 Tahun 2020 tentang Penetapan Status Keadaan Darurat Bencana Wabah Penyakit akibat Corona Virus Disease 2O19 (Covid-19) di Kota Surabaya". JDIH Surabaya. Diakses tanggal 27 Maret 2022. 
  45. ^ Bakesbangpol Linmas (24 April 2020). "Peraturan Walikota Nomor 16 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Surabaya". JDIH Surabaya. Diakses tanggal 27 Maret 2022. 
  46. ^ Bakesbangpol Linmas (13 Juli 2020). "Peraturan Walikota Nomor 33 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Surabaya Nomor 28 Tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru pada Kondisi Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Surabaya". JDIH Surabaya. Diakses tanggal 27 Maret 2022. 
  47. ^ Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (22 Desember 2020). "Peraturan Walikota Nomor 67 Tahun 2020 tentang Penerapan Protokol Kesehatan dalam Rangka Pencegahan dan Memutus Mata Rantai Penyebaran Covid-19 di Kota Surabaya". JDIH Surabaya. Diakses tanggal 27 Maret 2022. 
  48. ^ Dinas Perhubungan Kota Surabaya (19 Mei 2009). "Peraturan Walikota Nomor 026 Tahun 2009 tentang pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 7 Tahun 2006 tentang penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umum". JDIH Surabaya. Diakses tanggal 24 Maret 2022. 
  49. ^ Taufiqurrahman; Thomas Kukuh (23 Desember 2016). ""Menikmati" Surabaya dengan si Mercy tua, "om telolet om" pun tak sanggup". Jawa Pos. Diakses tanggal 24 Maret 2022. 
  50. ^ "Bus kota bobrok diganti". Tribun News. 25 Juli 2009. Diakses tanggal 24 Maret 2022. 
  51. ^ "Bandung jadi kota percontohan penggunaan bus DAMRI baru". Detik News. 9 Maret 2015. Diakses tanggal 24 Maret 2022. 
  52. ^ Rizqi Wahyu Pratama; Hanny Hafiar; Centurion Chendy Priyatna (2018). "Implementasi program "Ayo Naik Bus" oleh Perum DAMRI Bandung". Jurnal Avant Garde. 6 (2): 116–139. 
  53. ^ Adi Suprayitno; Siti Afifiyah (20 September 2019). "Mengenang angkutan umum tempo dulu di Surabaya". Tagar. Diakses tanggal 24 Maret 2022. 
  54. ^ Esa Wahyu Endarti; Miftah Thoha (2006). "Interaksi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam pelayanan transportasi publik perkotaan: Studi pada pelayanan transportasi bus kota di Surabaya". Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Pascasarjana, Universitas Gajah Mada. 
  55. ^ Inanta Indra P. (29 Januari 2020). "Pemenuhan atas hak pelayanan transportasi manusiawi di kota Surabaya". Transportologi. Diakses tanggal 18 Februari 2022. 
  56. ^ Moch. Ihsan Hidayatullah; Misbahuddin Azzuhri (2013). "Perumusan strategi Perum DAMRI unit bus kota Surabaya, dalam rangka menjaga kelangsungan usaha dan meningkatkan keunggulan kompetitif". Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya. 
  57. ^ Purwo Mahardi; Tri Sudibyo; Fitri Rohmah Widayanti (2019). "Analisis kualitas pelayanan bus kota Surabaya berdasarkan persepsi pengguna dengan metode importance performance analysis (IPA)". Publikasi Riset Orientasi Teknik Sipil (PROTEKSI). 1 (1): 22–29. doi:10.26740/proteksi.v1n1.p22-29. 
  58. ^ Adhi Muhtadi; Sapto Budi Wasono; I Putu Artaya; Sri Wiwoho Mudjanarko (2012). "Evaluasi pelayanan bus dan MPU kota Surabaya untuk menunjang sistem transportasi berkelanjutan". Prosiding Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil (KNPTS) 2012: 1–6. 
  59. ^ Thomas Pulungan (1 Oktober 2021). "3 nostalgia bus kota di Jakarta, kamu pernah coba di era mana". Sindo News. Diakses tanggal 18 Februari 2022. 
  60. ^ Pemerintah Kota Surabaya (2014). "Peraturan walikota Surabaya nomor 76 tahun 2014 tentang perubahan kedua atas peraturan walikota Surabaya nomor 41 tahun 2013 tentang penetapan tarif penumpang kelas ekonomi untuk angkutan orang dalam trayek dan pemberian persetujuan tarif penumpang untuk angkutan orang tidak dalam trayek dengan menggunakan taksi dalam wilayah kota Surabaya". JDIHN. Diakses tanggal 18 Februari 2022. 
  61. ^ "Tarif bus DAMRI melonjak naik di pelabuhan GSN PT Pelindo 3 Surabaya". Tabloid Suksesi Nasional. 18 Juli 2021. Diakses tanggal 18 Februari 2022. 
  62. ^ Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (2003). "Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum". JDIH Dephub. Diakses tanggal 25 Maret 2022. 
  63. ^ Hernawan Nugroho (31 Desember 2015). "Layanan pemadu moda sebagai upaya dukungan konektivitas kawasan antara Wonosari - Yogyakarta". Bappeda Jogjaprov. Diakses tanggal 25 Maret 2022. 
  64. ^ Humas Angkasa Pura I (2017). "Profil bandar udara internasional Juanda" (PDF). DPM PTSP. Diakses tanggal 18 Februari 2022. 
  65. ^ Ardhani Indra J. (2014). "Indeks kepuasan masyarakat pada pelayanan bus DAMRI khusus bandara Juanda" (PDF). Kebijakan dan Manajemen Publik. 2 (1): 1–9. 
  66. ^ Pemerintah Provinsi Jawa Timur (2016). "Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Timur Nomor 27 Tahun 2016 Tentang Tarif Dasar, Tarif Jarak Batas Atas dan Batas Bawah Angkutan Penumpang Antar Kota Dalam Provinsi Kelas Ekonomi Menggunakan Mobil Bis Umum di Provinsi Jawa Timur". JDIH BPK RI. Diakses tanggal 23 Maret 2022. 

Pranala luar