Salat Istisqa: Perbedaan antara revisi
k Memperbaiki kesalahan |
menambahkan isi artikel dan referensi |
||
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Ensiklopedia Islam|Muhammad}} |
|||
{{More citations needed|date=November 2020}} |
|||
'''Salat istisqa''' ([[bahasa Arab]]: صلاة الاستسقاء) adalah [[salat Sunah|salat sunah]] yang dilakukan untuk meminta diturunkannya [[hujan]]. [[Salat]] ini dilakukan bila terjadi [[kemarau]] yang panjang atau karena dibutuhkannya hujan untuk keperluan/hajat tertentu. |
'''Salat istisqa''' ([[bahasa Arab]]: صلاة الاستسقاء) adalah [[salat Sunah|salat sunah]] yang dilakukan untuk meminta diturunkannya [[hujan]]. [[Salat]] ini dilakukan bila terjadi [[kemarau]] yang panjang atau karena dibutuhkannya hujan untuk keperluan/hajat tertentu. |
||
Baris 20: | Baris 20: | ||
Hadis terkait salat istisqa: |
Hadis terkait salat istisqa: |
||
* Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiallaahu anhu ia berkata, "Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam ke luar dengan berpakaian sederhana, penuh tawaduk dan kerendahan. Sehingga tatkala sampai di musala, dia naik ke atas mimbar, tetapi tidak berkhutbah sebagaimana khutbah kalian ini. Ia terus menerus berdoa, merendah kepada Allah, bertakbir kemudian salat dua rakaat seperti salat ketika Ied". (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi dan di hasankan oleh al-Albani) |
* Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiallaahu anhu ia berkata, "Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam ke luar dengan berpakaian sederhana, penuh tawaduk dan kerendahan. Sehingga tatkala sampai di musala, dia naik ke atas mimbar, tetapi tidak berkhutbah sebagaimana khutbah kalian ini. Ia terus menerus berdoa, merendah kepada Allah, bertakbir kemudian salat dua rakaat seperti salat ketika Ied". (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi dan di hasankan oleh al-Albani) |
||
== Keutamaan == |
|||
Salat istisqa dilakukan untuk memperoleh kepastian terhadap turunnya hujan. Hal ini disebutkan dalam beberapa hadits yang berkaitan dengan salat istisqa. Kemudian, keutamaan lainnya adalah menjadikan seorang muslim sebagai hamba Allah yang mampu melakukan pertaubatan. Keterangan ini diperoleh dari firman Allah pada [[Surah Hud]] ayat 52. Ayat ini menyebutkan bahwa doa memohon hujan dilakukan setelah melakukan pertaubatan dan permohonan ampunan kepada Allah. Selain itu, ayat ini juga menyebutkan manfaat dari permohonan tersebut yaitu bertambahnya kekuatan pada diri seseorang. Selain itu, ayat ini juga memuat larangan untuk kembali melakukan dosa.<ref>{{Cite book|last=Hambali|first=Muhammad|date=2017|url=|title=Panduan Muslim Kaffah Sehari-Hari: Dari Kandungan hingga Kematian|location=Yogyakarta|publisher=Laksana|isbn=978-602-407-185-1|editor-last=Rusdianto|pages=216|url-status=live}}</ref> |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
<references /> |
|||
== Pranala luar == |
|||
* Kumpulan Salat-Salat Sunnat, Drs. Moh. Rifa'i, CV Toha Putra, Semarang, 1993 |
* Kumpulan Salat-Salat Sunnat, Drs. Moh. Rifa'i, CV Toha Putra, Semarang, 1993 |
||
* {{id icon}} [http://www.dzikir.org/b_salat14.htm Tuntunan salat sunnat, Dzikir.org] |
* {{id icon}} [http://www.dzikir.org/b_salat14.htm Tuntunan salat sunnat, Dzikir.org] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140808073309/http://www.dzikir.org/b_salat14.htm |date=2014-08-08 }} |
||
* {{id icon}} [http://nursyifa.hypermart.net/keilmuan/pawang_hujan.html Nursyifa, tata cara salat istisqa'] |
* {{id icon}} [http://nursyifa.hypermart.net/keilmuan/pawang_hujan.html Nursyifa, tata cara salat istisqa'] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060717042235/http://nursyifa.hypermart.net/keilmuan/pawang_hujan.html |date=2006-07-17 }} |
||
* {{id icon}} [http://alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihatannur&id=158 Salat-salat sunnah, Yayasan Al Sofwah] |
* {{id icon}} [http://alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihatannur&id=158 Salat-salat sunnah, Yayasan Al Sofwah] |
||
{{Salat}} |
{{Salat}} |
Revisi terkini sejak 28 Januari 2022 02.08
Bagian dari seri |
Islam |
---|
Salat istisqa (bahasa Arab: صلاة الاستسقاء) adalah salat sunah yang dilakukan untuk meminta diturunkannya hujan. Salat ini dilakukan bila terjadi kemarau yang panjang atau karena dibutuhkannya hujan untuk keperluan/hajat tertentu.
Tata cara pelaksanaan
[sunting | sunting sumber]Pra salat
[sunting | sunting sumber]Tiga hari sebelum salat Istisqa dilaksanakan terlebih dahulu seorang pemimpin seperti ulama, aparat pemerintah atau lainnya menyerukan kepada masyarakat agar berpuasa dan bertaubat meninggalkan segala bentuk kemaksiatan serta kembali beribadah, menghentikan perbuatan yang zalim dan mengusahakan perdamaian bila terdapat konflik.
Hari
[sunting | sunting sumber]Pada hari pelaksanaan, seluruh penduduk diperintahkan untuk berkumpul (bahkan membawa binatang ternak) di tempat yang telah dipersiapkan untuk salat istisqa (tanah lapang). Penduduk sebaiknya memakai pakaian yang sederhana, tidak berhias dan tidak pula memakai wewangian.
Salat istisqa dilaksanakan dalam dua rakaat kemudian setelah itu diikuti oleh khutbah dua kali oleh seorang khatib.
Khutbah salat istisqa sendiri memiliki ciri/ketentuan tersendiri antara lain:
- Khatib disunahkan memakai selendang
- Pada khutbah pertama hendaknya membaca istigfar 9 kali sedangkan pada khutbah kedua 7 kali.
- Khutbah berisi anjuran untuk beristighfar (memohon ampun) dan merendahkan diri kepada Allah serta berkeyakinan bahwa permintaan akan dikabulkan oleh-Nya.
- Pada khutbah ke-dua khatib berpaling ke arah kiblat (membelakangi makmum) dan berdo'a bersama-sama.
- Saat berdoa hendaknya mengangkat tangan tinggi-tinggi.
Niat salat
[sunting | sunting sumber]Niat salat ini, sebagaimana juga salat-salat yang lain cukup diucapkan di dalam hati, yang terpenting adalah niat hanya semata karena Allah semata dengan hati yang ikhlas dan mengharapkan Ridho Nya. Insya allah akan di kabulkan....Walahualam.
Hadis terkait
[sunting | sunting sumber]Hadis terkait salat istisqa:
- Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiallaahu anhu ia berkata, "Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam ke luar dengan berpakaian sederhana, penuh tawaduk dan kerendahan. Sehingga tatkala sampai di musala, dia naik ke atas mimbar, tetapi tidak berkhutbah sebagaimana khutbah kalian ini. Ia terus menerus berdoa, merendah kepada Allah, bertakbir kemudian salat dua rakaat seperti salat ketika Ied". (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi dan di hasankan oleh al-Albani)
Keutamaan
[sunting | sunting sumber]Salat istisqa dilakukan untuk memperoleh kepastian terhadap turunnya hujan. Hal ini disebutkan dalam beberapa hadits yang berkaitan dengan salat istisqa. Kemudian, keutamaan lainnya adalah menjadikan seorang muslim sebagai hamba Allah yang mampu melakukan pertaubatan. Keterangan ini diperoleh dari firman Allah pada Surah Hud ayat 52. Ayat ini menyebutkan bahwa doa memohon hujan dilakukan setelah melakukan pertaubatan dan permohonan ampunan kepada Allah. Selain itu, ayat ini juga menyebutkan manfaat dari permohonan tersebut yaitu bertambahnya kekuatan pada diri seseorang. Selain itu, ayat ini juga memuat larangan untuk kembali melakukan dosa.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Hambali, Muhammad (2017). Rusdianto, ed. Panduan Muslim Kaffah Sehari-Hari: Dari Kandungan hingga Kematian. Yogyakarta: Laksana. hlm. 216. ISBN 978-602-407-185-1.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Kumpulan Salat-Salat Sunnat, Drs. Moh. Rifa'i, CV Toha Putra, Semarang, 1993
- (Indonesia) Tuntunan salat sunnat, Dzikir.org Diarsipkan 2014-08-08 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Nursyifa, tata cara salat istisqa' Diarsipkan 2006-07-17 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Salat-salat sunnah, Yayasan Al Sofwah