Lompat ke isi

Umi Azizah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Obets451 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
MesinKetik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(18 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Officeholder
{{Infobox Officeholder
|name = Hj. Umi Azizah<br />
| name = Hj. Umi Azizah
|image =
| image = Umi Azizah.jpg
|imagesize = 200px
| imagesize = 200px
|caption = Hj. Umi Azizah
| caption = Umi Azizah, 2019
|office = Bupati Tegal
| office = Bupati Tegal
|order = ke 48
| order = ke-48
|term_start = 8 Januari 2019
| term_start = 5 November 2018
|term_end =
| term_end = 8 Januari 2024
|predecessor = [[Enthus Susmono]]
| predecessor = [[Enthus Susmono]]
|successor =
| successor = Amir Makhmud (Plh.)<br>[[Agustyarsyah]] (Pj.)
|lieutenant = [[Sabilillah Ardie]]
| lieutenant = [[Sabilillah Ardie]] (2019–2024)
|appointed =
| appointed =
|birth_date = 1960 <!---{{birth date|1960|6|21}}--->
| birth_date = 1960 <!---{{birth date|1960|6|21}}--->
|birth_place = {{negara|Indonesia}}
| birth_place = [[Bojong, Tegal|Bojong]], [[Kabupaten Tegal|Tegal]]
| death_date =
[[Kabupaten Tegal]], [[Jawa Tengah]]
|death_date =
| death_place =
|death_place =
| nationality = [[Indonesia]]
| party =
|nationality = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]
|party =
| spouse =
|spouse =
| relations =
|relations =
| president = [[Joko Widodo]]
|president = [[Joko Widodo]]
| governor = [[Ganjar Pranowo]]<br>[[Nana Sudjana]] (Pj.)
|governor = [[Ganjar Pranowo]]
| children =
|children =
| alma_mater =
|alma_mater =
| occupation = [[Bupati]]
|occupation = [[Bupati]]
| profession =
|profession =
| religion = [[Islam]]
|religion = [[Islam]]
| signature =
|signature =
| website =
|website =
| footnotes =
|footnotes =
}}
}}
'''Hj. Umi Azizah''' (lahir di [[Kabupaten Tegal|Tegal]], [[Jawa Tengah]], 1960; umur {{umur|1960|0|0}} tahun) adalah [[bupati]] [[Kabupaten Tegal]] yang menjabat sejak 8 Januari 2019.
'''Hj. Umi Azizah''' (lahir di [[Bojong, Tegal|Bojong]], [[Kabupaten Tegal|Tegal]], 1960; umur {{umur|1960|0|0}} tahun) adalah [[bupati]] [[Kabupaten Tegal]] yang menjabat sejak 8 Januari 2019.


== Latar belakang ==
== Latar belakang ==
Umi dilahirkan di [[Tuwel, Bojong, Tegal|desa Tuwel, Bojong]], [[kabupaten Tegal]] pada tahun 1960. Dia adalah puteri kedua pasangan KH. Zainal Arifin (Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hikmah) dan Nyai Hj. Masyitoh. Sejak muda Umi dididik di lingkungan agamais. Saat melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan menengah, ia dikirim orang tuanya ke Madrasah Aliyah (MA) Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar [[Jombang]] di bawah asuhan KH. Bisri Samsyuri (kakek [[Gus Dur]]). Selepas menamatkan MA, Umi Azizah melanjutkan pendidikan di [[Universitas Diponegoro]] pada Jurusan Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), lulus tahun 1985 sebagau wisudawan terbaik FISIP. Di bidang sosial, Umi Azizah mengawali kiprahnya dengan mendedikasikan diri untuk Fatayat [[Nahdlatul Ulama]] sebahai ketua selama dua periode (1987-1992 dan 1992-1997).
Umi dilahirkan di [[Tuwel, Bojong, Tegal|desa Tuwel, Bojong]], [[Tegal]] pada tahun 1960. Dia adalah puteri kedua pasangan KH. Zainal Arifin (Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hikmah) dan Nyai Hj. Masyitoh. Sejak muda Umi dididik di lingkungan agamais. Saat melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan menengah, ia dikirim orang tuanya ke Madrasah Aliyah (MA) Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar [[Jombang]] di bawah asuhan KH. Bisri Samsyuri (kakek [[Gus Dur]]). Selepas menamatkan MA, Umi Azizah melanjutkan pendidikan di [[Universitas Diponegoro]] pada Jurusan Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), lulus tahun 1985 sebagau wisudawan terbaik FISIP. Di bidang sosial, Umi Azizah mengawali kiprahnya dengan mendedikasikan diri untuk Fatayat [[Nahdlatul Ulama]] sebahai ketua selama dua periode (1987-1992 dan 1992-1997).


Tahun 1988, Umi Azizah menjadi pengajar di [[Sekolah Tinggi Agama Islam Bakti Negara]] (STAIBN) [[Slawi]]. Di STAIBN ini Umi juga menjabat sebagai Wakil Ketua Yayasan Pengembangan dan Pengkajian Islam Ki Gede Sebayu dari tahun 2011. Tahun 2005, Umi Azizah terpilih untuk memimpin organisasi perempuan Muslimat NU Kabupaten Tegal periode 2005-2010 dan Wakil Ketua Korda Muslimat NU [[Keresidenan Pekalongan|Karesidenan Pekalongan]], tahun 2007. Selesai memimpin Muslimat NU Kabupaten Tegal untuk satu periode, pada tahun 2010, Umi Azizah terpilih kembali untuk memimpin Muslimat NU Kabupaten Tegal periode 2010-2015.
Tahun 1988, Umi Azizah menjadi pengajar di [[Sekolah Tinggi Agama Islam Bakti Negara]] (STAIBN) [[Slawi]]. Di STAIBN ini Umi juga menjabat sebagai Wakil Ketua Yayasan Pengembangan dan Pengkajian Islam Ki Gede Sebayu dari tahun 2011. Tahun 2005, Umi Azizah terpilih untuk memimpin organisasi perempuan Muslimat NU Kabupaten Tegal periode 2005-2010 dan Wakil Ketua Korda Muslimat NU [[Keresidenan Pekalongan|Karesidenan Pekalongan]], tahun 2007. Selesai memimpin Muslimat NU Kabupaten Tegal untuk satu periode, pada tahun 2010, Umi Azizah terpilih kembali untuk memimpin Muslimat NU Kabupaten Tegal periode 2010-2015.


Saat [[Partai Kebangkitan Bangsa]] (PKB) baru berdiri, dia terlibat aktif sebagai juru kampanye (jurkam). Tawaran untuk aktif menduduki jabatan struktural di partai atau menjadi caleg ia tampik karena ia tetap ingin mengabdi dan berjuang untuk masyarakat tanpa harus terlibat dalam aktivitas politik. Tapi pada tahun 2013 setelah diminta oleh para kyai kabupaten Tegal untuk mendampingi Ki Enthus Susmono untuk maju dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tegal periode 2013-2018.
Saat [[Partai Kebangkitan Bangsa]] (PKB) baru berdiri, dia terlibat aktif sebagai juru kampanye (jurkam). Tawaran untuk aktif menduduki jabatan struktural di partai atau menjadi caleg ia tampik karena ia tetap ingin mengabdi dan berjuang untuk masyarakat tanpa harus terlibat dalam aktivitas politik. Tapi pada tahun 2013 setelah diminta oleh para kyai kabupaten Tegal untuk mendampingi Ki [[Enthus Susmono]] untuk maju dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tegal periode 2013-2018 dan berhasil terpilih.

Pada Pilkada Kabupaten Tegal 2018, pasangan [[petahana]] ini kembali mencalonkan diri untuk periode 2018-2023. Namun [[Enthus Susmono]] meninggal pada bulan Mei 2018. Mengantisipasi kondisi mendadak tersebut, Umi yang semula hendak maju kembali sebagai calon [[wakil bupati]], akhirnya maju sebagai calon bupati berpasangan dengan [[Sabilillah Ardie]] dan memenangi kontestasi Pilkada serentak, pada 27 Juni 2018.<ref>{{Cite web
|url=http://umi-ardie.com/umi-azizah/
|website=Umi-Ardie
|title=Profil Umi Azizah
|access-date=7 Maret 2019
|archive-date=2019-03-08
|archive-url=https://web.archive.org/web/20190308002855/http://umi-ardie.com/umi-azizah/
|dead-url=yes
}}</ref><ref>{{Cite web
|url=http://m.detik.com/news/berita-jawa-tengah/d-4287800/umi-azizah-resmi-dilantik-jadi-bupati-tegal-gantikan-ki-enthus
|website=Detik
|title=Umi Azizah Resmi Dilantik Jadi Bupati Tegal Gantikan Ki Enthus
|access-date=7 Maret 2019
}}{{Pranala mati|date=Juni 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{Cite web
|url=http://jateng.tribunnews.com/2019/01/08/hari-ini-dilantik-sebagai-bupati-dan-wakil-bupati-tegal-yuk-mengenal-lebih-dekat-sosok-umi-ardie
|website=Jateng TribunNews
|title=Hari Ini Dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tegal, Yuk Mengenal Lebih Dekat Sosok Umi-Ardie!
|access-date=7 Maret 2019
}}</ref>


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 50: Baris 69:
{{Kepala daerah di Jawa Tengah}}
{{Kepala daerah di Jawa Tengah}}
{{Kepala daerah petahana Indonesia}}
{{Kepala daerah petahana Indonesia}}

{{Bio-stub}}
[[Kategori:Alumni Universitas Diponegoro]]
[[Kategori:Alumni Universitas Diponegoro]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh dari Tegal]]
[[Kategori:Tokoh Tegal]]
[[Kategori:Tokoh dari Slawi]]
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Bojong]]
[[Kategori:Tokoh Nahdlatul Ulama]]
[[Kategori:Tokoh Nahdlatul Ulama]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
Baris 59: Baris 80:
[[Kategori:Bupati Tegal]]
[[Kategori:Bupati Tegal]]
[[Kategori:Wakil Bupati Tegal]]
[[Kategori:Wakil Bupati Tegal]]


{{Indo-politikus-stub}}

Revisi terkini sejak 10 Juli 2024 14.18

Hj. Umi Azizah
Umi Azizah, 2019
Bupati Tegal ke-48
Masa jabatan
5 November 2018 – 8 Januari 2024
PresidenJoko Widodo
GubernurGanjar Pranowo
Nana Sudjana (Pj.)
WakilSabilillah Ardie (2019–2024)
Sebelum
Pengganti
Amir Makhmud (Plh.)
Agustyarsyah (Pj.)
Informasi pribadi
Lahir1960
Bojong, Tegal
KebangsaanIndonesia
PekerjaanBupati
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Hj. Umi Azizah (lahir di Bojong, Tegal, 1960; umur 64 tahun) adalah bupati Kabupaten Tegal yang menjabat sejak 8 Januari 2019.

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]

Umi dilahirkan di desa Tuwel, Bojong, Tegal pada tahun 1960. Dia adalah puteri kedua pasangan KH. Zainal Arifin (Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hikmah) dan Nyai Hj. Masyitoh. Sejak muda Umi dididik di lingkungan agamais. Saat melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan menengah, ia dikirim orang tuanya ke Madrasah Aliyah (MA) Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang di bawah asuhan KH. Bisri Samsyuri (kakek Gus Dur). Selepas menamatkan MA, Umi Azizah melanjutkan pendidikan di Universitas Diponegoro pada Jurusan Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), lulus tahun 1985 sebagau wisudawan terbaik FISIP. Di bidang sosial, Umi Azizah mengawali kiprahnya dengan mendedikasikan diri untuk Fatayat Nahdlatul Ulama sebahai ketua selama dua periode (1987-1992 dan 1992-1997).

Tahun 1988, Umi Azizah menjadi pengajar di Sekolah Tinggi Agama Islam Bakti Negara (STAIBN) Slawi. Di STAIBN ini Umi juga menjabat sebagai Wakil Ketua Yayasan Pengembangan dan Pengkajian Islam Ki Gede Sebayu dari tahun 2011. Tahun 2005, Umi Azizah terpilih untuk memimpin organisasi perempuan Muslimat NU Kabupaten Tegal periode 2005-2010 dan Wakil Ketua Korda Muslimat NU Karesidenan Pekalongan, tahun 2007. Selesai memimpin Muslimat NU Kabupaten Tegal untuk satu periode, pada tahun 2010, Umi Azizah terpilih kembali untuk memimpin Muslimat NU Kabupaten Tegal periode 2010-2015.

Saat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) baru berdiri, dia terlibat aktif sebagai juru kampanye (jurkam). Tawaran untuk aktif menduduki jabatan struktural di partai atau menjadi caleg ia tampik karena ia tetap ingin mengabdi dan berjuang untuk masyarakat tanpa harus terlibat dalam aktivitas politik. Tapi pada tahun 2013 setelah diminta oleh para kyai kabupaten Tegal untuk mendampingi Ki Enthus Susmono untuk maju dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tegal periode 2013-2018 dan berhasil terpilih.

Pada Pilkada Kabupaten Tegal 2018, pasangan petahana ini kembali mencalonkan diri untuk periode 2018-2023. Namun Enthus Susmono meninggal pada bulan Mei 2018. Mengantisipasi kondisi mendadak tersebut, Umi yang semula hendak maju kembali sebagai calon wakil bupati, akhirnya maju sebagai calon bupati berpasangan dengan Sabilillah Ardie dan memenangi kontestasi Pilkada serentak, pada 27 Juni 2018.[1][2][3]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Profil Umi Azizah". Umi-Ardie. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-08. Diakses tanggal 7 Maret 2019. 
  2. ^ "Umi Azizah Resmi Dilantik Jadi Bupati Tegal Gantikan Ki Enthus". Detik. Diakses tanggal 7 Maret 2019. [pranala nonaktif permanen]
  3. ^ "Hari Ini Dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tegal, Yuk Mengenal Lebih Dekat Sosok Umi-Ardie!". Jateng TribunNews. Diakses tanggal 7 Maret 2019.