Lompat ke isi

Zainuddin MZ: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
Pandujaya.w2 (bicara | kontrib)
Perbaikan Infobox
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(25 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox religious biography
{{Infobox religious biography
| honorific-prefix = [[Kiai]] [[Haji (gelar)|Haji]]
| honorific-prefix = [[Kiai]] [[Haji (gelar)|Haji]]
| name = Zainuddin MZ
| name = Zainuddin MZ
Baris 6: Baris 6:
| imagesize =
| imagesize =
| caption =
| caption =
| birth_name = Zainuddin
| birth_name = Zainuddin Hamidi
| birth_date = {{birth date|1952|3|2}}
| birth_date = {{birth date|1952|3|2}}
| birth_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| birth_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
Baris 13: Baris 13:
| deathcause =
| deathcause =
| known =
| known =
| occupation = Penceramah<br/>[[Politisi]]
| occupation = [[Penceramah]] <br/>[[Politisi]]
| title =
| title =
| salary =
| salary =
Baris 19: Baris 19:
| predecessor =
| predecessor =
| successor =
| successor =
| party = [[Partai Persatuan Pembangunan]] (1977-1982, 1998-2003)<ref>{{Cite web|last=Wiyanti|first=Sri|date=2015-07-04|title=Jejak politik KH Zainuddin MZ, dari PPP hingga PBR|url=https://m.merdeka.com/peristiwa/jejak-politik-kh-zainuddin-mz-dari-ppp-hingga-pbr.html|website=merdeka.com|language=en|access-date=2022-04-28}}</ref><ref>{{Cite web|last=Tempo.Co|title=Pengunduran diri Zainuddin MZ|url=https://nasional.tempo.co/read/426/hamzah-haz-menyayangkan-pengunduran-diri-zainuddin-mz|website=tempo.co|access-date=28 April 2022}}</ref>{{br}}[[Partai Bintang Reformasi]] (2003-2009){{br}}[[Partai Gerakan Indonesia Raya]] (2009-2011)
| party = [[Partai Persatuan Pembangunan]] (1977–1982, 1998–2003)<ref>{{Cite news|last=Wiyanti|first=Sri|date=2015-07-04|title=Jejak politik KH Zainuddin MZ, dari PPP hingga PBR|url=https://m.merdeka.com/peristiwa/jejak-politik-kh-zainuddin-mz-dari-ppp-hingga-pbr.html|work=[[Merdeka.com]]|language=id|access-date=2022-04-28}}</ref><ref>{{Cite news|last=Tempo.Co|title=Hamzah Haz Menyayangkan Pengunduran Diri Zainuddin MZ|url=https://nasional.tempo.co/read/426/hamzah-haz-menyayangkan-pengunduran-diri-zainuddin-mz|work=[[Tempo.co]]|access-date=28 April 2022|language=id}}</ref>{{br}}[[Partai Bintang Reformasi]] (2003–2009){{br}}[[Partai Gerakan Indonesia Raya]] (2009–2011)
| boards =
| boards =
| religion = [[Islam]]
| religion = [[Islam]]
Baris 25: Baris 25:
| spouse = Siti Kholilah, Rostiati
| spouse = Siti Kholilah, Rostiati
| partner =
| partner =
| children = 7, termasuk [[Fikri Haikal MZ, Dian Layalia, Nur Hadi Akmal Mz]]
| children = [[Fikri Haikal MZ]], M. Zaki MZ, Kiki MZ, Lutfi Manfaluti MZ, Dian Layalia MZ, Nur Hadi Akmal MZ, M. Syauqi MZ
| relations =
| relations =
| website =
| website =
Baris 33: Baris 33:
| weight =
| weight =
}}
}}
'''[[Kiai|K]].[[Haji|H]]. Zainuddin Hamidi''' atau dikenal sebagai '''K.H. Zainuddin MZ'''<ref>[http://news.detik.com/read/2011/07/06/105059/1675640/10/misteri-mz-pada-nama-zainuddin-mz Misteri MZ pada Nama Zainuddin MZ], detikNews, diakses pada 7 Juli 2011.</ref> ({{lahirmati|[[Jakarta]]|2|3|1952|[[Jakarta]]|5|7|2011}}) adalah seorang pemuka agama [[Islam]] di [[Indonesia]] yang populer melalui ceramah-ceramahnya di [[radio]] dan [[televisi]]. Julukannya adalah "Dai Sejuta Umat" karena dakwahnya yang dapat menyentuh seluruh lapisan [[masyarakat]]. Ia pernah menjabat sebagai ketua umum [[Partai Bintang Reformasi]], kemudian digantikan oleh [[Bursah Zarnubi]].<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2009-03-13|title=Zainuddin MZ Pindah ke Partai Gerindra|url=https://tekno.kompas.com/read/2009/03/13/19111224/~Nasional|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2022-04-28}}</ref>
'''[[Kiai|K]].[[Haji|H]]. Zainuddin Hamidi''' atau dikenal sebagai '''K.H. Zainuddin MZ'''<ref>[http://news.detik.com/read/2011/07/06/105059/1675640/10/misteri-mz-pada-nama-zainuddin-mz Misteri MZ pada Nama Zainuddin MZ], detikNews, diakses pada 7 Juli 2011.</ref> ({{lahirmati|[[Jakarta]]|2|3|1952|[[Jakarta]]|5|7|2011}}) adalah seorang pemuka agama [[Islam]] di [[Indonesia]] yang populer melalui ceramah-ceramahnya di [[radio]] dan [[televisi]]. Julukannya adalah "Dai Berjuta Umat" karena dakwahnya yang dapat menyentuh seluruh lapisan [[masyarakat]]. Ia pernah menjabat sebagai ketua umum [[Partai Bintang Reformasi]], kemudian digantikan oleh [[Bursah Zarnubi]].<ref>{{Cite news|date=2009-03-13|title=Zainuddin MZ Pindah ke Partai Gerindra|url=https://tekno.kompas.com/read/2009/03/13/19111224/~Nasional|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-04-28}}</ref>


Seiring pergantian tersebut, terjadilah fraksi di dalam partai. Zainuddin yang pernah aktif di [[Partai Persatuan Pembangunan]] (PPP) kemudian dikabarkan kembali ke partai berlambang Ka'bah itu atas tawaran Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PPP [[Suryadharma Ali]]. Zainuddin menempuh pendidikan tinggi di [[IAIN Syarif Hidayatullah]] dan berhasil mendapatkan gelar [[doktor honoris causa]] dari [[Universitas Kebangsaan Malaysia]].
Seiring pergantian tersebut, terjadilah fraksi di dalam partai. Zainuddin yang pernah aktif di [[Partai Persatuan Pembangunan]] (PPP) kemudian dikabarkan kembali ke partai berlambang Ka'bah itu atas tawaran Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PPP [[Suryadharma Ali]]. Zainuddin menempuh pendidikan tinggi di [[IAIN Syarif Hidayatullah]]. Ia berhasil mendapatkan gelar [[doktor honoris causa]] dari [[Universitas Kebangsaan Malaysia]].<ref>{{Cite web|last=Harian Republika|date=2011-07-08|title=Mengenang KH Zainuddin MZ: Album Rekaman Hingga Negeri Jiran {{!}} Republika ID|url=https://republika.id/posts/32639/mengenang-kh-zainuddin-mz-album-rekaman-hingga-negeri-jiran|website=republika.id|language=id|access-date=2023-05-30}}</ref>


== Riwayat Hidup ==
== Riwayat Hidup ==


=== Masa kecil ===
=== Masa kecil ===
Terlahir dengan nama '''Zainuddin Hamidi''', kiai kelahiran Jakarta, 2 Maret 1952 ini lebih tersohor dengan sebutan '''Zainuddin M.Z.''' Huruf M dan Z pada nama belakangnya diambil dari nama ayahnya Turmudzi.<ref name="tagar">{{Cite web|last=News|first=Tagar|date=2017-12-23|title=Zainudin MZ, Mengenang Delapan Tahun Dai Sejuta Umat|url=https://www.tagar.id/zainudin-mz-mengenang-delapan-tahun-dai-sejuta-umat|website=TAGAR|language=id|access-date=2022-04-28}}</ref><ref name="detik">{{Cite web|title=Misteri MZ pada Nama Zainuddin MZ|url=https://news.detik.com/berita/d-1675640/misteri-mz-pada-nama-zainuddin-mz|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2022-04-28}}</ref>
Terlahir dengan nama '''Zainuddin Hamidi''', kiai kelahiran Jakarta, 2 Maret 1952 ini lebih tersohor dengan sebutan '''Zainuddin M.Z.''' Huruf M dan Z pada nama belakangnya diambil dari nama ayahnya Turmudzi.<ref name="tagar">{{Cite web|last=News|first=Tagar|date=2017-12-23|title=Zainudin MZ, Mengenang Delapan Tahun Dai Sejuta Umat|url=https://www.tagar.id/zainudin-mz-mengenang-delapan-tahun-dai-sejuta-umat|website=TAGAR|language=id|access-date=2022-04-28}}</ref><ref name="detik">{{Cite news|title=Misteri MZ pada Nama Zainuddin MZ|url=https://news.detik.com/berita/d-1675640/misteri-mz-pada-nama-zainuddin-mz|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2022-04-28}}</ref>


Zainuddin merupakan anak tunggal buah cinta pasangan Turmudzi dan Zainabun dari keluarga [[Betawi]] asli. Ayahnya yang pensiunan pegawai [[PLN]] adalah seorang yang taat beragama, sementara ibunya seorang ibu rumah tangga.<ref name=detik/> Sejak umur dua tahun, Zainudin sudah ditinggal sang ayah. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Udin -nama panggilan keluarganya- kecil sering membantu sang ibu untuk berjualan nasi uduk.<ref name=tagar/>
Zainuddin merupakan anak tunggal buah cinta pasangan Turmudzi dan Zainabun dari keluarga [[Betawi]] asli. Ayahnya yang pensiunan pegawai [[PLN]] adalah seorang yang taat beragama, sementara ibunya seorang ibu rumah tangga.<ref name=detik/> Sejak umur dua tahun, Zainudin sudah ditinggal sang ayah. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Udin -nama panggilan keluarganya- kecil sering membantu sang ibu untuk berjualan nasi uduk.<ref name=tagar/>
Baris 46: Baris 46:
Sejak kecil memang sudah tampak mahir berpidato. Udin suka naik ke atas meja untuk berpidato di depan tamu yang berkunjung ke rumah kakeknya. ‘Kenakalan’ berpidatonya itu tersalurkan ketika mulai masuk [[Madrasah Tsanawiyah]] hingga tamat [[Madrasah Aliyah]] di Darul Ma’arif, [[Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan|Cipete]], [[Jakarta Selatan]].
Sejak kecil memang sudah tampak mahir berpidato. Udin suka naik ke atas meja untuk berpidato di depan tamu yang berkunjung ke rumah kakeknya. ‘Kenakalan’ berpidatonya itu tersalurkan ketika mulai masuk [[Madrasah Tsanawiyah]] hingga tamat [[Madrasah Aliyah]] di Darul Ma’arif, [[Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan|Cipete]], [[Jakarta Selatan]].


Selama enam tahun Zainudin mengenyam pendidikan di bawah asuhan K.H. [[Idham Chalid]], ulama kharismatik asal Kalimantan, sekaligus politisi ulung yang pernah menjabat sebagai Ketua MPR dan Ketua DPR pada periode 1971-1977.<ref name=tagar/>
Selama enam tahun Zainudin mengenyam pendidikan di bawah asuhan [[K]].[[H]]. [[Idham Chalid]], ulama kharismatik asal Kalimantan, sekaligus politisi ulung yang pernah menjabat sebagai [[Ketua MPR]] dan [[Ketua DPR]] pada periode 1971-1977.<ref name=tagar/>


Di sekolah ini ia belajar pidato dalam forum ''Ta’limul Muhadharah'' (belajar berpidato). Kebiasaannya membanyol dan mendongeng terus berkembang. Setiap kali tampil, ia memukau teman-temannya. Kemampuannya itu terus terasah, berbarengan permintaan ceramah yang terus mengalir.
Di sekolah ini ia belajar pidato dalam forum ''Ta’limul Muhadharah'' (belajar berpidato). Kebiasaannya membanyol dan mendongeng terus berkembang. Setiap kali tampil, ia memukau teman-temannya. Kemampuannya itu terus terasah, berbarengan permintaan ceramah yang terus mengalir.
Baris 53: Baris 53:
Karena ceramahnya sering dihadiri puluhan ribu ummat, maka tak salah kalau pers menjulukinya ‘Dai Sejuta Umat’. Suami Hj. Kholilah ini semakin dikenal masyarakat ketika ceramahnya mulai memasuki dunia rekaman. Kasetnya beredar bukan saja di seluruh pelosok Nusantara, tetapi juga ke beberapa negara Asia. Sejak itu, dai yang punya hobi mendengarkan lagu-lagu [[dangdut]] ini mulai dilirik oleh beberapa stasiun televisi. Bahkan dikontrak oleh sebuah biro perjalanan [[haji]] yang bekerjasama dengan televisi swasta bersafari bersama artis ke berbagai daerah yang disebut "Nada dan Dakwah".
Karena ceramahnya sering dihadiri puluhan ribu ummat, maka tak salah kalau pers menjulukinya ‘Dai Sejuta Umat’. Suami Hj. Kholilah ini semakin dikenal masyarakat ketika ceramahnya mulai memasuki dunia rekaman. Kasetnya beredar bukan saja di seluruh pelosok Nusantara, tetapi juga ke beberapa negara Asia. Sejak itu, dai yang punya hobi mendengarkan lagu-lagu [[dangdut]] ini mulai dilirik oleh beberapa stasiun televisi. Bahkan dikontrak oleh sebuah biro perjalanan [[haji]] yang bekerjasama dengan televisi swasta bersafari bersama artis ke berbagai daerah yang disebut "Nada dan Dakwah".


Kepiawaian ceramahnya sempat mengantarkan Zainuddin ke dunia politik. Pada tahun 1977-1982 ia bergabung dengan partai berlambang Ka’bah (PPP). Jabatannya pun bertambah, selain dai juga sebagai [[politikus]]. Selain itu, keterlibatannya dalam PPP tidak bisa dilepaskan dari guru ngajinya, KH [[Idham Chalid]]. Sebab, gurunya yang pernah jadi ketua umum [[PBNU]] itu salah seorang deklarator PPP. Dia mengaku lama nyantri di Ponpes Idham Khalid yang berada di bilangan Cipete, yang belakangan identik sebagai kubu dalam NU.
Kepiawaian ceramahnya sempat mengantarkan Zainuddin ke dunia politik. Pada tahun 1977-1982 ia bergabung dengan partai berlambang Ka’bah ([[PPP]]). Jabatannya pun bertambah, selain dai juga sebagai [[politikus]]. Selain itu, keterlibatannya dalam PPP tidak bisa dilepaskan dari guru ngajinya, [[KH]] [[Idham Chalid]]. Sebab, gurunya yang pernah jadi ketua umum [[PBNU]] itu salah seorang deklarator PPP. Dia mengaku lama nyantri di Ponpes Idham Khalid yang berada di bilangan Cipete, yang belakangan identik sebagai kubu dalam NU.


Sebelum masuk DPP, dia sudah menjadi pengurus aktif PPP, yakni menjadi anggota dewan penasihat DPW DKI Jakarta. Lebih jauh lagi, berkat kelihaiannya mengomunikasikan ajaran agama dengan gaya tutur yang luwes, sederhana, dan dibumbui humor segar, partai yang merupakan fusi beberapa partai Islam itu jauh-jauh hari (sejak Pemilu 1977) sudah memanfaatkannya sebagai vote-getter. Bersama Raja Dangdut [[Rhoma Irama]], Zainuddin berkeliling berbagai wilayah mengampanyekan partai yang saat itu bergambar Ka’bah -sebelum berganti gambar bintang. Hasil yang diperoleh sangat signifikan dan memengaruhi dominasi [[Golkar]]. Tak ayal, kondisi itu membuat penguasa [[Orde Baru]] waswas. Totalitas Zainuddin untuk PPP bisa dirunut dari latar belakangnya. Pertama, secara kultural dia warga [[nahdliyin]], atau menjadi bagian dari keluarga besar [[NU]]. Dengan posisinya tersebut, dia ingin memperjuangkan NU yang saat itu menjadi bagian dari [[fusi]] PPP yang dipaksakan Orde Baru pada 5 Januari 1971. Untuk diketahui, ormas lain yang menjadi bagian fusi itu, antara lain, [[Muslimin Indonesia]] (MI), [[Perti]], dan [[PSII]].
Sebelum masuk DPP, dia sudah menjadi pengurus aktif PPP, yakni menjadi anggota dewan penasihat DPW DKI Jakarta. Lebih jauh lagi, berkat kelihaiannya mengomunikasikan ajaran agama dengan gaya tutur yang luwes, sederhana, dan dibumbui humor segar, partai yang merupakan fusi beberapa partai Islam itu jauh-jauh hari (sejak Pemilu 1977) sudah memanfaatkannya sebagai vote-getter. Bersama Raja Dangdut [[Rhoma Irama]], Zainuddin berkeliling berbagai wilayah mengampanyekan partai yang saat itu bergambar Ka’bah -sebelum berganti gambar bintang. Hasil yang diperoleh sangat signifikan dan memengaruhi dominasi [[Golkar]]. Tak ayal, kondisi itu membuat penguasa [[Orde Baru]] waswas. Totalitas Zainuddin untuk PPP bisa dirunut dari latar belakangnya. Pertama, secara kultural dia warga [[nahdliyin]], atau menjadi bagian dari keluarga besar [[NU]]. Dengan posisinya tersebut, dia ingin memperjuangkan NU yang saat itu menjadi bagian dari [[fusi]] PPP yang dipaksakan Orde Baru pada 5 Januari 1971. Untuk diketahui, ormas lain yang menjadi bagian fusi itu, antara lain, [[Muslimin Indonesia]] (MI), [[Perti]], dan [[PSII]].

Zaiuddin MZ pernah diangkat menjadi Anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia]] periode 1997–1999.<ref>https://books.google.co.id/books?id=0lRC73GkRzgC&pg=PA80</ref>


Selain itu, keterlibatannya dalam PPP tidak bisa dilepaskan dari guru ngajinya, KH Idham Chalid. Sebab, gurunya yang pernah jadi ketua umum PB NU itu salah seorang deklarator PPP. Pada 20 Januari 2002 K.H. Zainudiin M.Z. bersama rekan-rekannya mendeklarasikan [[PPP Reformasi]] yang kemudian berubah nama menjadi Partai Bintang Reformasi dalam Muktamar Luar Biasa pada 8-9 April 2003 di Jakarta. Ia juga secara resmi ditetapkan sebagai calon [[presiden]] oleh partai ini. Zainuddin MZ menjabat sebagai Ketua umum PBR sampai tahun 2006.
Selain itu, keterlibatannya dalam PPP tidak bisa dilepaskan dari guru ngajinya, KH Idham Chalid. Sebab, gurunya yang pernah jadi ketua umum PB NU itu salah seorang deklarator PPP. Pada 20 Januari 2002 K.H. Zainudiin M.Z. bersama rekan-rekannya mendeklarasikan [[PPP Reformasi]] yang kemudian berubah nama menjadi Partai Bintang Reformasi dalam Muktamar Luar Biasa pada 8-9 April 2003 di Jakarta. Ia juga secara resmi ditetapkan sebagai calon [[presiden]] oleh partai ini. Zainuddin MZ menjabat sebagai Ketua umum PBR sampai tahun 2006.
Baris 62: Baris 64:
{{sect-stub}}
{{sect-stub}}
Zainuddin meninggal dunia pada [[5 Juli]] [[2011]] dalam perjalanan menuju [[Rumah Sakit Pusat Pertamina]], karena [[serangan jantung]] dan [[gula darah]].<ref>{{Cite web |url=http://metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/07/05/131445/Zainuddin-MZ-Meninggal-karena-Serangan-Jantung |title=Situs web MetroTV News |access-date=2011-07-28 |archive-date=2011-08-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110807232445/http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/07/05/131445/Zainuddin-MZ-Meninggal-karena-Serangan-Jantung |dead-url=yes }}</ref> Ia meninggal setelah sarapan bersama keluarga di rumahnya Gandaria I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Zainuddin meninggal dunia pada [[5 Juli]] [[2011]] dalam perjalanan menuju [[Rumah Sakit Pusat Pertamina]], karena [[serangan jantung]] dan [[gula darah]].<ref>{{Cite news|url=http://metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/07/05/131445/Zainuddin-MZ-Meninggal-karena-Serangan-Jantung |title=Situs web MetroTV News |access-date=2011-07-28 |archive-date=2011-08-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110807232445/http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/07/05/131445/Zainuddin-MZ-Meninggal-karena-Serangan-Jantung |dead-url=yes |work=[[MetroTV|Metrotvnews.com]] }}</ref> Ia meninggal setelah sarapan bersama keluarga di rumahnya Gandaria I, [[Kebayoran Baru]], [[Jakarta Selatan]].


== Pendidikan ==
== Pendidikan ==


* S-1 [[IAIN Syarif Hidayatullah]]
* [[Sarjana Muda]] (B.A) [[IAIN Syarif Hidayatullah]]<ref>https://books.google.co.id/books?id=IOReDwAAQBAJ&pg=PA131</ref>
* Dr. (H.C.) [[Universitas Kebangsaan Malaysia]]
* Dr. [[Universitas Kebangsaan Malaysia]]


== Filmografi ==
== Filmografi ==


* "''[[Nada dan Dakwah]]''" (1991)
* "''[[Nada dan Dakwah]]''" (1991)

== Acara Televisi ==
* ''Tabligh Akbar Ramadhan'' ([[Indosiar]], Ramadhan 2000-2001)
* ''Pengantar Sahur dan Berbuka Puasa'' (Indosiar, Ramadhan 1999-2002)
* ''Dakwah Puasa'' ([[SCTV]], 1991-2001)
* ''Gema Ramadhan'' ([[SCTV]], 1994-2001)

==Lihat pula==
* [[Rhoma Irama]]
* [[Abdul Somad Batubara]]
* [[Muhammad Rizieq Shihab]]
* [[Amien Rais]]
* [[Titiek Puspa]]
* [[Prabowo Subianto]]


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 101: Baris 117:
[[Kategori:Politikus Partai Bintang Reformasi]]
[[Kategori:Politikus Partai Bintang Reformasi]]
[[Kategori:Kematian akibat serangan jantung]]
[[Kategori:Kematian akibat serangan jantung]]
[[Kategori:Pendakwah muslim Indonesia]]

Revisi terkini sejak 3 Juli 2024 04.20


Zainuddin MZ
Informasi pribadi
Lahir
Zainuddin Hamidi

(1952-03-02)2 Maret 1952
Meninggal5 Juli 2011(2011-07-05) (umur 59)
AgamaIslam
PasanganSiti Kholilah, Rostiati
AnakFikri Haikal MZ, M. Zaki MZ, Kiki MZ, Lutfi Manfaluti MZ, Dian Layalia MZ, Nur Hadi Akmal MZ, M. Syauqi MZ
Partai politikPartai Persatuan Pembangunan (1977–1982, 1998–2003)[1][2]
Partai Bintang Reformasi (2003–2009)
Partai Gerakan Indonesia Raya (2009–2011)
AlmamaterIAIN Syarif Hidayatullah
PekerjaanPenceramah
Politisi

K.H. Zainuddin Hamidi atau dikenal sebagai K.H. Zainuddin MZ[3] (2 Maret 1952 – 5 Juli 2011) adalah seorang pemuka agama Islam di Indonesia yang populer melalui ceramah-ceramahnya di radio dan televisi. Julukannya adalah "Dai Berjuta Umat" karena dakwahnya yang dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Ia pernah menjabat sebagai ketua umum Partai Bintang Reformasi, kemudian digantikan oleh Bursah Zarnubi.[4]

Seiring pergantian tersebut, terjadilah fraksi di dalam partai. Zainuddin yang pernah aktif di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kemudian dikabarkan kembali ke partai berlambang Ka'bah itu atas tawaran Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PPP Suryadharma Ali. Zainuddin menempuh pendidikan tinggi di IAIN Syarif Hidayatullah. Ia berhasil mendapatkan gelar doktor honoris causa dari Universitas Kebangsaan Malaysia.[5]

Riwayat Hidup

[sunting | sunting sumber]

Masa kecil

[sunting | sunting sumber]

Terlahir dengan nama Zainuddin Hamidi, kiai kelahiran Jakarta, 2 Maret 1952 ini lebih tersohor dengan sebutan Zainuddin M.Z. Huruf M dan Z pada nama belakangnya diambil dari nama ayahnya Turmudzi.[6][7]

Zainuddin merupakan anak tunggal buah cinta pasangan Turmudzi dan Zainabun dari keluarga Betawi asli. Ayahnya yang pensiunan pegawai PLN adalah seorang yang taat beragama, sementara ibunya seorang ibu rumah tangga.[7] Sejak umur dua tahun, Zainudin sudah ditinggal sang ayah. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Udin -nama panggilan keluarganya- kecil sering membantu sang ibu untuk berjualan nasi uduk.[6]

Sejak kecil memang sudah tampak mahir berpidato. Udin suka naik ke atas meja untuk berpidato di depan tamu yang berkunjung ke rumah kakeknya. ‘Kenakalan’ berpidatonya itu tersalurkan ketika mulai masuk Madrasah Tsanawiyah hingga tamat Madrasah Aliyah di Darul Ma’arif, Cipete, Jakarta Selatan.

Selama enam tahun Zainudin mengenyam pendidikan di bawah asuhan K.H. Idham Chalid, ulama kharismatik asal Kalimantan, sekaligus politisi ulung yang pernah menjabat sebagai Ketua MPR dan Ketua DPR pada periode 1971-1977.[6]

Di sekolah ini ia belajar pidato dalam forum Ta’limul Muhadharah (belajar berpidato). Kebiasaannya membanyol dan mendongeng terus berkembang. Setiap kali tampil, ia memukau teman-temannya. Kemampuannya itu terus terasah, berbarengan permintaan ceramah yang terus mengalir.

Karena ceramahnya sering dihadiri puluhan ribu ummat, maka tak salah kalau pers menjulukinya ‘Dai Sejuta Umat’. Suami Hj. Kholilah ini semakin dikenal masyarakat ketika ceramahnya mulai memasuki dunia rekaman. Kasetnya beredar bukan saja di seluruh pelosok Nusantara, tetapi juga ke beberapa negara Asia. Sejak itu, dai yang punya hobi mendengarkan lagu-lagu dangdut ini mulai dilirik oleh beberapa stasiun televisi. Bahkan dikontrak oleh sebuah biro perjalanan haji yang bekerjasama dengan televisi swasta bersafari bersama artis ke berbagai daerah yang disebut "Nada dan Dakwah".

Kepiawaian ceramahnya sempat mengantarkan Zainuddin ke dunia politik. Pada tahun 1977-1982 ia bergabung dengan partai berlambang Ka’bah (PPP). Jabatannya pun bertambah, selain dai juga sebagai politikus. Selain itu, keterlibatannya dalam PPP tidak bisa dilepaskan dari guru ngajinya, KH Idham Chalid. Sebab, gurunya yang pernah jadi ketua umum PBNU itu salah seorang deklarator PPP. Dia mengaku lama nyantri di Ponpes Idham Khalid yang berada di bilangan Cipete, yang belakangan identik sebagai kubu dalam NU.

Sebelum masuk DPP, dia sudah menjadi pengurus aktif PPP, yakni menjadi anggota dewan penasihat DPW DKI Jakarta. Lebih jauh lagi, berkat kelihaiannya mengomunikasikan ajaran agama dengan gaya tutur yang luwes, sederhana, dan dibumbui humor segar, partai yang merupakan fusi beberapa partai Islam itu jauh-jauh hari (sejak Pemilu 1977) sudah memanfaatkannya sebagai vote-getter. Bersama Raja Dangdut Rhoma Irama, Zainuddin berkeliling berbagai wilayah mengampanyekan partai yang saat itu bergambar Ka’bah -sebelum berganti gambar bintang. Hasil yang diperoleh sangat signifikan dan memengaruhi dominasi Golkar. Tak ayal, kondisi itu membuat penguasa Orde Baru waswas. Totalitas Zainuddin untuk PPP bisa dirunut dari latar belakangnya. Pertama, secara kultural dia warga nahdliyin, atau menjadi bagian dari keluarga besar NU. Dengan posisinya tersebut, dia ingin memperjuangkan NU yang saat itu menjadi bagian dari fusi PPP yang dipaksakan Orde Baru pada 5 Januari 1971. Untuk diketahui, ormas lain yang menjadi bagian fusi itu, antara lain, Muslimin Indonesia (MI), Perti, dan PSII.

Zaiuddin MZ pernah diangkat menjadi Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia periode 1997–1999.[8]

Selain itu, keterlibatannya dalam PPP tidak bisa dilepaskan dari guru ngajinya, KH Idham Chalid. Sebab, gurunya yang pernah jadi ketua umum PB NU itu salah seorang deklarator PPP. Pada 20 Januari 2002 K.H. Zainudiin M.Z. bersama rekan-rekannya mendeklarasikan PPP Reformasi yang kemudian berubah nama menjadi Partai Bintang Reformasi dalam Muktamar Luar Biasa pada 8-9 April 2003 di Jakarta. Ia juga secara resmi ditetapkan sebagai calon presiden oleh partai ini. Zainuddin MZ menjabat sebagai Ketua umum PBR sampai tahun 2006.

Zainuddin kembali fokus untuk menebarkan dakwah dan kembali berada di tengah-tengah umat.

Zainuddin meninggal dunia pada 5 Juli 2011 dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Pusat Pertamina, karena serangan jantung dan gula darah.[9] Ia meninggal setelah sarapan bersama keluarga di rumahnya Gandaria I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Filmografi

[sunting | sunting sumber]

Acara Televisi

[sunting | sunting sumber]
  • Tabligh Akbar Ramadhan (Indosiar, Ramadhan 2000-2001)
  • Pengantar Sahur dan Berbuka Puasa (Indosiar, Ramadhan 1999-2002)
  • Dakwah Puasa (SCTV, 1991-2001)
  • Gema Ramadhan (SCTV, 1994-2001)

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Wiyanti, Sri (2015-07-04). "Jejak politik KH Zainuddin MZ, dari PPP hingga PBR". Merdeka.com. Diakses tanggal 2022-04-28. 
  2. ^ Tempo.Co. "Hamzah Haz Menyayangkan Pengunduran Diri Zainuddin MZ". Tempo.co. Diakses tanggal 28 April 2022. 
  3. ^ Misteri MZ pada Nama Zainuddin MZ, detikNews, diakses pada 7 Juli 2011.
  4. ^ "Zainuddin MZ Pindah ke Partai Gerindra". Kompas.com. 2009-03-13. Diakses tanggal 2022-04-28. 
  5. ^ Harian Republika (2011-07-08). "Mengenang KH Zainuddin MZ: Album Rekaman Hingga Negeri Jiran | Republika ID". republika.id. Diakses tanggal 2023-05-30. 
  6. ^ a b c News, Tagar (2017-12-23). "Zainudin MZ, Mengenang Delapan Tahun Dai Sejuta Umat". TAGAR. Diakses tanggal 2022-04-28. 
  7. ^ a b "Misteri MZ pada Nama Zainuddin MZ". detikcom. Diakses tanggal 2022-04-28. 
  8. ^ https://books.google.co.id/books?id=0lRC73GkRzgC&pg=PA80
  9. ^ "Situs web MetroTV News". Metrotvnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-08-07. Diakses tanggal 2011-07-28. 
  10. ^ https://books.google.co.id/books?id=IOReDwAAQBAJ&pg=PA131

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Jabatan politik
Didahului oleh:
Jabatan baru
Ketua Umum Partai Bintang Reformasi
2003-2006
Diteruskan oleh:
Bursah Zarnubi