Lompat ke isi

Gunung Sago: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kaldera Sago: perbaikan tulisan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Menghapus Gunung_Sago_Sumatera_Barat.jpg karena telah dihapus dari Commons oleh Taivo; alasan: Copyright violation; see c:Commons:Licensing (F1): [[:c:Commons:Deletion re
 
(15 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2: Baris 2:
| name = Gunung Sago
| name = Gunung Sago
| other_name = ''Mount Sago'' <br />ْ جَبَلْ سَاغَو
| other_name = ''Mount Sago'' <br />ْ جَبَلْ سَاغَو
| photo =
| photo = [[Berkas:Tanjung Bonai Lintau Di Lembah Gunung Sago.jpg|jmpl|300px|Gunung Sago dari arah [[Lintau]]]]
Gunung Sago dari arah Lintau.jpg
| photo_caption = Gunung Sago dari arah [[Lintau]]
| elevation_m = 2.261
| elevation_m = 2.261
| elevation_ft =
| elevation_ref = <ref>sumbar.bps.go.id [http://sumbar.bps.go.id/?page=artikel&fd=artikel&act=lihat&idtopik=201&idartikel=80 Nama Gunung, Lokasi dan Tingginya]</ref>
| elevation_ref = <ref>sumbar.bps.go.id [http://sumbar.bps.go.id/?page=artikel&fd=artikel&act=lihat&idtopik=201&idartikel=80 Nama Gunung, Lokasi dan Tingginya]</ref>
| prominence = Puncak Sago Malintang <br /> Puncak Rabuang <br / > Puncak Batu
| prominence =
| prominence_m =
| prominence_ft =
| prominence_ref =
| parent_peak =
| listing = [[Ribu]]
| listing = [[Ribu]]
| location = [[Kabupaten Lima Puluh Kota]] dan [[Kabupaten Tanah Datar]], [[Sumatra Barat]], [[Indonesia]]
| location = [[Kabupaten Lima Puluh Kota]] dan [[Kabupaten Tanah Datar]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]
| range = [[Bukit Barisan]]
| range = [[Bukit Barisan]]
| map = Indonesia Sumatra#Indonesia
| map = Indonesia Sumatra
| map_alt =
| map_caption =
| map_size = 210px
| coordinates = {{coord|0|19|37|S|100|40|14|E|type:mountain}}
| coordinates = {{coord|0|19|37|S|100|40|14|E|type:mountain}}
| label_position = right
| label_position = right
| lat_d = 0 | lat_m = 19 | lat_s = 37 | lat_NS = S
| lat_d = 0
| lat_m = 19
| lat_s = 37
| lat_NS = S
| long_d= 100| long_m= 40 | long_s= 14 | long_EW= E
| long_d = 100
| long_m = 40
| long_s = 14
| long_EW = E
| topo =
| topo =
| relief = 1
| relief = 1
| type = [[Gunung berapi gabungan|Compleks Volcano]] Non Aktif
| topo =
| volcanic_arc/belt = [[Busur Sunda]] / [[Sabuk alpida]]
| type = [[Gunung berapi gabungan|Compleks Volcano]] Tidak Aktif
| volcanic_arc/belt = [[Busur Sunda]]
| age =
| age =
| last_eruption = ± 1600
| last_eruption = ± [[1600]] M
| first_ascent =
| first_ascent =
| easiest_route = Sikabu Kabu
| easiest_route = Sikabu Kabu
| normal_route = Situjuh <br /> Sikabu Kabu <br /> Lintau
| part_type =
| part =
}}
}}
[[Berkas:Mount Sago Payakumbuh - panoramio.jpg|thumb|Gunung Sago yang tertutup awan dari arah [[Payakumbuh]]]]



'''Gunung Sago''' adalah sebuah [[Gunung]] yang terletak di perbatasan daerah [[kecamatan]] [[Lareh Sago Halaban, Lima Puluh Kota|Lareh Sago Halaban]], [[Luhak, Lima Puluh Kota|Luhak]], [[Situjuh Lima Nagari, Lima Puluh Kota|Situjuh Lima Nagari]], [[kabupaten Lima Puluh Kota]] dan [[Lintau Buo Utara, Tanah Datar|Lintau Buo Utara]], [[kabupaten Tanah Datar]], provinsi [[Sumatra Barat]], [[Indonesia]]. Gunung Sago adalah gunung berapi yang sudah tidak aktif, meskipun dulu sempat menjadi salah satu gunung aktif. Gunung Sago jika dilihat dari udara akan tampak memiliki kaldera besar. Kalderanya ini adalah kaldera mati yang terbuka ke arah [[Lintau Buo Utara, Tanah Datar|Lintau]]. Dari Kaldera inilah berhulu Sungai Batang Tampo yang mengalir di Lintau. Dari Lintau, Gunung Sago akan terlihat seperti dua dan disambung oleh tebing kaldera yang disebut juga Sago malintang<ref>https://www.kompasiana.com/image/akbarisation/551073d8813311583bbc62ed/gunung-sago-misteri-di-balik-sejuta-keindahan?page=2</ref>
'''Gunung Sago''' adalah sebuah [[Gunung]] yang terletak di perbatasan daerah [[kecamatan]] [[Lareh Sago Halaban, Lima Puluh Kota|Lareh Sago Halaban]], [[Luhak, Lima Puluh Kota|Luhak]], [[Situjuh Lima Nagari, Lima Puluh Kota|Situjuh Lima Nagari]], [[kabupaten Lima Puluh Kota]] dan [[Lintau Buo Utara, Tanah Datar|Lintau Buo Utara]], [[kabupaten Tanah Datar]], provinsi [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Gunung Sago adalah gunung berapi yang sudah tidak aktif, meskipun dulu sempat menjadi salah satu gunung aktif. Gunung Sago jika dilihat dari udara akan tampak memiliki kaldera besar. Kalderanya ini adalah kaldera mati yang terbuka / Bukaan kalderanya ke arah [[Lintau Buo Utara, Tanah Datar|Lintau]]. Dari Kaldera inilah berhulu Sungai Batang Tampo yang mengalir di Lintau. Dari Lintau, Gunung Sago akan terlihat seperti dua dan disambung oleh tebing kaldera yang disebut juga Sago malintang<ref>{{Cite web |url=https://www.kompasiana.com/image/akbarisation/551073d8813311583bbc62ed/gunung-sago-misteri-di-balik-sejuta-keindahan?page=2 |title=Salinan arsip |access-date=2022-06-12 |archive-date=2022-06-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220620150035/https://www.kompasiana.com/image/akbarisation/551073d8813311583bbc62ed/gunung-sago-misteri-di-balik-sejuta-keindahan?page=2 |dead-url=no }}</ref>


==Jalur Pendakian==
==Jalur Pendakian==
File PDF jalur pendakian Gunung Sago ==><ref>https://www.gunungbagging.com/wp-content/maps/peta-jalur-pendakian-gunung-sago.pdf/{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
* JALUR SIKABU KABU<ref>{{Cite web |url=https://www.pendakicantik.com/kenali-berikut-jalur-pendakian-gunung-sago/ |title=Salinan arsip |access-date=2022-06-12 |archive-date=2023-08-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230810193451/https://www.pendakicantik.com/kenali-berikut-jalur-pendakian-gunung-sago/ |dead-url=no }}</ref>

1. JALUR SIKABU KABU<ref>https://www.pendakicantik.com/kenali-berikut-jalur-pendakian-gunung-sago/</ref>

Untuk bisa mendaki Gunung Sago, kamu bisa menggunakan beberapa jalur, salah satunya adalah dengan menggunakan jalur Sikabu Kabu yang paling sering digunakan oleh para pendaki.
Untuk bisa mendaki Gunung Sago, kamu bisa menggunakan beberapa jalur, salah satunya adalah dengan menggunakan jalur Sikabu Kabu yang paling sering digunakan oleh para pendaki.


Jalur ini selalu dipilih untuk menjadi jalur pendakian menuju Gunung Sago karena aksesnya yang mudah dan jalur pendakian yang mudah serta nyaman untuk dilalui.
Jalur ini selalu dipilih menjadi jalur pendakian menuju Gunung Sago karena aksesnya yang mudah dan jalur pendakian yang tidak terlalu sulit, serta nyaman untuk dilalui.


Untuk bisa mendaki Gunung Sago lewat jalur Sikabu Kabu, terlebih dahulu kamu harus menuju ke arah Selatan dari Kota Payakumbuh, yaitu Nagari Sikabu Kabu, Padang Panjang, dan Tanjuang Haro.
Untuk bisa mendaki Gunung Sago lewat jalur Sikabu Kabu, terlebih dahulu kamu harus menuju ke arah Selatan dari Kota Payakumbuh, yaitu Nagari Sikabu Kabu, Padang Panjang, dan Tanjuang Haro.


Kemudian, kamu bisa menemukan pos pendakian pada Panorama Kayu Kolek di Sikabu Kabu. Kamu bisa menggunakan kendaraan roda 2 atau kendaraan roda 4 dengan jarak tempuh dari kota ke pusat untuk melapor adalah 20 menit.
Kemudian, kamu bisa menemukan pos pendakian pada Panorama Kayu Kolek di Sikabu Kabu. Kamu bisa menggunakan kendaraan roda 2 atau kendaraan roda 4 dengan jarak tempuh dari kota ke pusat untuk melapor adalah 20 menit.

*Pos Kayu Kolek dan Shelter
Setelah kamu melakukan perjalanan selama 20 menit, kamu akan tiba pada pos pendakian yang bernama Pos Kayu Kolek.
Setelah kamu melakukan perjalanan selama 20 menit, kamu akan tiba pada pos pendakian yang bernama Pos Kayu Kolek.


Kamu bisa menemukan sumber air yang bisa dimanfaatkan untuk mengisi stok air agar tidak dehidrasi selama perjalanan mendaki Gunung Sago.
Kamu bisa menemukan sumber air yang bisa dimanfaatkan untuk mengisi stok air agar tidak dehidrasi selama perjalanan mendaki Gunung Sago.


Setelah berjalan dari Pos Kayu Kolek, lanjutkan perjalanan untuk menuju ke shelter Galanggang Antu. Kamu akan menemui jalur yang agak landai sehingga diharapkan untuk selalu berhati-hari.
Setelah berjalan dari Pos Kayu Kolek, lanjutkan perjalanan untuk menuju ke shelter Galanggang Hantu. Kamu akan menemui jalur yang agak landai sehingga diharapkan untuk selalu berhati-hari.
Untuk mencapai shelter Galanggang Antu, hanya diperlukan waktu 2 jam perjalanan. Shelter ini cukup untuk dimanfaatkan para pendaki untuk mendirikan tenda. Namun, tidak terdapat sumber air di shelter ini.
Untuk mencapai shelter Galanggang Antu, hanya diperlukan waktu 2 jam perjalanan. Shelter ini cukup untuk dimanfaatkan para pendaki untuk mendirikan tenda. Namun, tidak terdapat sumber air di shelter ini.


Baris 52: Baris 67:


Harap untuk berhati-hati karena daerah sekitar sumber air ini licin dan agak curam. Untuk para pendaki, diharapkan mengisi air disini karena ketika di puncak nanti tidak akan menemui sumber air.
Harap untuk berhati-hati karena daerah sekitar sumber air ini licin dan agak curam. Untuk para pendaki, diharapkan mengisi air disini karena ketika di puncak nanti tidak akan menemui sumber air.

*Puncak Robuang
Kemudian, lanjutkan perjalanan untuk menuju Puncak Robuang yang memiliki jarak tempuh 2 jam perjalanan.
Kemudian, lanjutkan perjalanan untuk menuju Puncak Robuang yang memiliki jarak tempuh 2 jam perjalanan.


Untuk mencapainya, kamu akan memasuki hutan-hutan yang didalamnya banyak terdapat lumut dan tidak terdapat sumber air.
Untuk mencapainya, kamu akan memasuki hutan-hutan yang didalamnya banyak terdapat lumut dan tidak terdapat sumber air.


Disini, kamu bisa mendirikan sekitar tenda. Keindahan alam dari atas puncak gunung ini sangat cantik dan menakjubkan.
Disini, kamu bisa mendirikan tenda. Keindahan alam dari atas puncak gunung ini sangat cantik dan menakjubkan.


Terlebih jika kamu tiba pada waktu sunrise maupun sunset. Udara yang masih sangat sejuk menjadi ciri khas yang bisa kamu nikmati disini.
Terlebih jika kamu tiba pada waktu sunrise maupun sunset. Udara yang masih sangat sejuk menjadi ciri khas yang bisa kamu nikmati disini.


* JALUR SITUJUAH GADANG<ref>https://www.gunungbagging.com/wp-content/maps/peta-jalur-pendakian-gunung-sago.pdf/{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
2. JALUR SITUJUAH GADANG


Rute kedua lewat Nagari Situjuah Gadang Kab. 50 Kota, puncaknya ada batu besar. Disini kita sebut saja "Puncak Batu". Disekitar batu besar ini kita dapat mendirikan tenda. Rutenya lumayan panjang dengan sumber air yang agak susah.
Rute kedua yaitu dari Nagari Situjuah Gadang Kab. 50 Kota, dari rute jalur ini, nanti di puncaknya akan di temui batu besar. Oleh karena itu puncaknya dikenal dengan"Puncak Batu". Disekitar batu besar ini kita dapat mendirikan tenda. Rutenya lumayan panjang dengan sumber air yang agak susah.


3. JALUR SIBALADUANG
* JALUR SIBALADUANG


Rute ketiga via Sibaladuang. Rutenya menengah, lebih panjang dari rute via Sikabukabu tapi lebih singkat dari rute via Situjuah. Sumber air rute ini paling mudah karena rutenya memang melewati aliran air tapi cuma satu sama juga dengan lainnya. Rute ini selanjutnya menuju Puncak Rabuang jadi nanti ada persimpangan diatas ketemu dengan rute Sikabukabu.
Rute ketiga via Sibaladuang. Rutenya menengah, lebih panjang dari rute via Sikabu kabu tetapi, lebih singkat dari rute via Situjuah. Sumber air rute ini paling mudah, karena rutenya memang melewati aliran air tapi, cuma satu, sama juga dengan yang lainnya. Rute ini selanjutnya menuju Puncak Robuang jadi, nanti ada persimpangan diatas ketemu dengan rute Sikabu kabu.


==Kaldera Sago==
==Kaldera Sago==


<ref>https://www.xplorewisata.com/2020/03/porter-dan-mountain-guide-gunung.html?m=1</ref>
<ref>{{Cite web |url=https://www.xplorewisata.com/2020/03/porter-dan-mountain-guide-gunung.html?m=1 |title=Salinan arsip |access-date=2022-06-12 |archive-date=2022-07-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220711140235/https://www.xplorewisata.com/2020/03/porter-dan-mountain-guide-gunung.html?m=1 |dead-url=no }}</ref>
Gunung Sago di perbatasan Limapuluh Kota dan Tanah Datar, Sumatera Barat, memiliki [[Kaldera]] yang sangat luas, yakni mencapai 10 kilometer. Kaldera gunung ini termasuk kaldera mati, dan sudah ditumbuhi banyak pepohonan. Mirip sekali dengan [[Gunung Baluran|Kaldera Gunung Baluran]] di Jawa Timur.
Gunung Sago di perbatasan Limapuluh Kota dan Tanah Datar, Sumatera Barat, memiliki [[Kaldera]] yang sangat luas, yakni mencapai 10 kilometer. Kaldera gunung ini termasuk kaldera mati, dan sudah ditumbuhi banyak pepohonan. Mirip sekali dengan [[Gunung Baluran|Kaldera Gunung Baluran]] di Jawa Timur.


Baris 79: Baris 94:


[[Berkas:Batusangkar 2022 Bennylin 55.jpg|thumb|Gunung Sago dari arah [[Batusangkar (kota)|Batusangkar]]]]
[[Berkas:Batusangkar 2022 Bennylin 55.jpg|thumb|Gunung Sago dari arah [[Batusangkar (kota)|Batusangkar]]]]
"Gunung Sago, Misteri di Balik Sejuta Keindahan"<ref>https://www.kompasiana.com/akbarisation/551073d8813311583bbc62ed/gunung-sago-misteri-di-balik-sejuta-keindahan</ref>


Baru-baru ini masyarakat dikejutkan dengan adanya kabar yang menyebutkan bahwa Gunung Sago telah aktif kembali. Sete­lah beratus tahun lalu dinya­takan mati dan tidak aktif, kini Gunung Sago di Kabu­paten Limapuluh Kota mulai meng­geliat dan mengeluarkan kepu­lan asap hitam. Diduga kuat gunung setinggi 2.262 meter itu terbangun dari tidur panjang­nya. Kondisi ini mem­buat masyarakat setempat lebih meningkatkan kewas­padaan.
<ref>{{Cite web |url=https://www.kompasiana.com/akbarisation/551073d8813311583bbc62ed/gunung-sago-misteri-di-balik-sejuta-keindahan |title=Salinan arsip |access-date=2022-06-12 |archive-date=2022-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220712140910/https://www.kompasiana.com/akbarisation/551073d8813311583bbc62ed/gunung-sago-misteri-di-balik-sejuta-keindahan |dead-url=no }}</ref>Baru-baru ini masyarakat dikejutkan dengan adanya kabar yang menyebutkan bahwa Gunung Sago telah aktif kembali. Sete­lah beratus tahun lalu dinya­takan mati dan tidak aktif, kini Gunung Sago di Kabu­paten Limapuluh Kota mulai meng­geliat dan mengeluarkan kepu­lan asap hitam. Diduga kuat, gunung setinggi 2.262 meter itu terbangun dari tidur panjang­nya. Kondisi ini mem­buat masyarakat setempat lebih meningkatkan kewas­padaan.


Mulainya peningkatan aktivitas di Gunung Sago mengingatkan kembali, bahwa masih ada beberapa gunung api di [[Sumatera Barat|Sumbar]] yang masih tidur. Seperti [[Gunung Singgalang]] yang berketinggian 2.872 meter, [[Gunung Pasaman]] yang berketinggian 1.984 meter dan [[Gunung Talamau]] yang berketinggian 2.918 meter.
Mulainya peningkatan aktivitas di Gunung Sago mengingatkan kembali, bahwa masih ada beberapa gunung api di [[Sumatera Barat|Sumbar]] yang masih tidur. Seperti [[Gunung Singgalang]] yang berketinggian 2.872 meter, [[Gunung Pasaman]] yang berketinggian 1.984 meter dan [[Gunung Talamau]] yang berketinggian 2.918 meter.
Baris 90: Baris 104:
Ia juga menyampaikan kepada masyarakat sekitar untuk waspada dengan aktivitas Gunung Sago seminggu belakangan ini. Karena dampak dari aktivitas gunung api yang biasanya diam dan tiba-tiba mengeluarkan energi, akan berdam­pak besar dibanding gunung yang sering aktif, terutama untuk dampak erupsinya.
Ia juga menyampaikan kepada masyarakat sekitar untuk waspada dengan aktivitas Gunung Sago seminggu belakangan ini. Karena dampak dari aktivitas gunung api yang biasanya diam dan tiba-tiba mengeluarkan energi, akan berdam­pak besar dibanding gunung yang sering aktif, terutama untuk dampak erupsinya.


“Gunung Sago dapat disamakan seperti [[Gunung Sinabung]] yang meletus pada tahun 2010 silam. Masyarakat sekitar menganggap Gunung Sinabung tersebut sebagai Gunung Mati, Namun kenyataannya gunung tersebut meletus dengan kekuatan yang besar,” ujar Nuzuir.
Gunung Sago dapat disamakan seperti [[Gunung Sinabung]] yang meletus pada tahun 2010 silam. Masyarakat sekitar menganggap Gunung Sinabung tersebut sebagai Gunung Mati, Namun kenyataannya gunung tersebut meletus dengan kekuatan yang besar,” ujar Nuzuir.


==Objek Wisata Seputaran Gunung Sago==
==Objek Wisata Seputaran Gunung Sago==
Baris 111: Baris 125:


{{DEFAULTSORT:Sago, Gunung}}
{{DEFAULTSORT:Sago, Gunung}}
[[Kategori:Gunung di Sumatra Barat]]
[[Kategori:Gunung di Sumatera Barat]]
[[Kategori:DAS Indragiri]]

Revisi terkini sejak 17 Mei 2024 10.11

Gunung Sago
Mount Sago
ْ جَبَلْ سَاغَو
Gunung Sago dari arah Lintau
Titik tertinggi
Ketinggian2.261 m (7.418 ft)[1]
PuncakPuncak Sago Malintang
Puncak Rabuang
Puncak Batu
Masuk dalam daftarRibu
Koordinat0°19′37″S 100°40′14″E / 0.32694°S 100.67056°E / -0.32694; 100.67056
Geografi
PegununganBukit Barisan
Geologi
Jenis gunungCompleks Volcano Non Aktif
Busur/sabuk vulkanikBusur Sunda / Sabuk alpida
Letusan terakhir± 1600 M
Pendakian
Rute termudahSikabu Kabu
Rute normalSitujuh
Sikabu Kabu
Lintau


Gunung Sago adalah sebuah Gunung yang terletak di perbatasan daerah kecamatan Lareh Sago Halaban, Luhak, Situjuh Lima Nagari, kabupaten Lima Puluh Kota dan Lintau Buo Utara, kabupaten Tanah Datar, provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Gunung Sago adalah gunung berapi yang sudah tidak aktif, meskipun dulu sempat menjadi salah satu gunung aktif. Gunung Sago jika dilihat dari udara akan tampak memiliki kaldera besar. Kalderanya ini adalah kaldera mati yang terbuka / Bukaan kalderanya ke arah Lintau. Dari Kaldera inilah berhulu Sungai Batang Tampo yang mengalir di Lintau. Dari Lintau, Gunung Sago akan terlihat seperti dua dan disambung oleh tebing kaldera yang disebut juga Sago malintang[2]

Jalur Pendakian

[sunting | sunting sumber]
  • JALUR SIKABU KABU[3]

Untuk bisa mendaki Gunung Sago, kamu bisa menggunakan beberapa jalur, salah satunya adalah dengan menggunakan jalur Sikabu Kabu yang paling sering digunakan oleh para pendaki.

Jalur ini selalu dipilih menjadi jalur pendakian menuju Gunung Sago karena aksesnya yang mudah dan jalur pendakian yang tidak terlalu sulit, serta nyaman untuk dilalui.

Untuk bisa mendaki Gunung Sago lewat jalur Sikabu Kabu, terlebih dahulu kamu harus menuju ke arah Selatan dari Kota Payakumbuh, yaitu Nagari Sikabu Kabu, Padang Panjang, dan Tanjuang Haro.

Kemudian, kamu bisa menemukan pos pendakian pada Panorama Kayu Kolek di Sikabu Kabu. Kamu bisa menggunakan kendaraan roda 2 atau kendaraan roda 4 dengan jarak tempuh dari kota ke pusat untuk melapor adalah 20 menit.

Setelah kamu melakukan perjalanan selama 20 menit, kamu akan tiba pada pos pendakian yang bernama Pos Kayu Kolek.

Kamu bisa menemukan sumber air yang bisa dimanfaatkan untuk mengisi stok air agar tidak dehidrasi selama perjalanan mendaki Gunung Sago.

Setelah berjalan dari Pos Kayu Kolek, lanjutkan perjalanan untuk menuju ke shelter Galanggang Hantu. Kamu akan menemui jalur yang agak landai sehingga diharapkan untuk selalu berhati-hari. Untuk mencapai shelter Galanggang Antu, hanya diperlukan waktu 2 jam perjalanan. Shelter ini cukup untuk dimanfaatkan para pendaki untuk mendirikan tenda. Namun, tidak terdapat sumber air di shelter ini.

Kemudian, kamu akan menemukan shelter selanjutnya yang hanya berjarak 1,5 jam. Pada shelter ini baru akan ditemui sumber air yang bisa kamu manfaatkan.

Harap untuk berhati-hati karena daerah sekitar sumber air ini licin dan agak curam. Untuk para pendaki, diharapkan mengisi air disini karena ketika di puncak nanti tidak akan menemui sumber air.

Kemudian, lanjutkan perjalanan untuk menuju Puncak Robuang yang memiliki jarak tempuh 2 jam perjalanan.

Untuk mencapainya, kamu akan memasuki hutan-hutan yang didalamnya banyak terdapat lumut dan tidak terdapat sumber air.

Disini, kamu bisa mendirikan tenda. Keindahan alam dari atas puncak gunung ini sangat cantik dan menakjubkan.

Terlebih jika kamu tiba pada waktu sunrise maupun sunset. Udara yang masih sangat sejuk menjadi ciri khas yang bisa kamu nikmati disini.

  • JALUR SITUJUAH GADANG[4]

Rute kedua yaitu dari Nagari Situjuah Gadang Kab. 50 Kota, dari rute jalur ini, nanti di puncaknya akan di temui batu besar. Oleh karena itu puncaknya dikenal dengan"Puncak Batu". Disekitar batu besar ini kita dapat mendirikan tenda. Rutenya lumayan panjang dengan sumber air yang agak susah.

  • JALUR SIBALADUANG

Rute ketiga via Sibaladuang. Rutenya menengah, lebih panjang dari rute via Sikabu kabu tetapi, lebih singkat dari rute via Situjuah. Sumber air rute ini paling mudah, karena rutenya memang melewati aliran air tapi, cuma satu, sama juga dengan yang lainnya. Rute ini selanjutnya menuju Puncak Robuang jadi, nanti ada persimpangan diatas ketemu dengan rute Sikabu kabu.

Kaldera Sago

[sunting | sunting sumber]

[5] Gunung Sago di perbatasan Limapuluh Kota dan Tanah Datar, Sumatera Barat, memiliki Kaldera yang sangat luas, yakni mencapai 10 kilometer. Kaldera gunung ini termasuk kaldera mati, dan sudah ditumbuhi banyak pepohonan. Mirip sekali dengan Kaldera Gunung Baluran di Jawa Timur.

Gunung Sago sendiri juga terbilang sepi dan minim informasi seputar pendakian. Hal ini ditegaskan dengan kondisi geografis yang rapat. Puncaknya berupa dinding kaldera yang luas. kaldera mati Gunung Sago juga diberi nama yaitu kaldera Tingga.

Dikabarkan Kembali Aktif

[sunting | sunting sumber]
Gunung Sago dari arah Batusangkar

[6]Baru-baru ini masyarakat dikejutkan dengan adanya kabar yang menyebutkan bahwa Gunung Sago telah aktif kembali. Sete­lah beratus tahun lalu dinya­takan mati dan tidak aktif, kini Gunung Sago di Kabu­paten Limapuluh Kota mulai meng­geliat dan mengeluarkan kepu­lan asap hitam. Diduga kuat, gunung setinggi 2.262 meter itu terbangun dari tidur panjang­nya. Kondisi ini mem­buat masyarakat setempat lebih meningkatkan kewas­padaan.

Mulainya peningkatan aktivitas di Gunung Sago mengingatkan kembali, bahwa masih ada beberapa gunung api di Sumbar yang masih tidur. Seperti Gunung Singgalang yang berketinggian 2.872 meter, Gunung Pasaman yang berketinggian 1.984 meter dan Gunung Talamau yang berketinggian 2.918 meter.

Dilansir dari harian surat kabar lokal, Kabid Geologi Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumbar, Nuzuir menyatakan Gu­nung Sago termasuk gunung yang aktif dan telah tercatat di pusat geologi Sumatera Barat. “Gunung Sago itu memang gunung yang aktif. Namun sejak tahun 1600-an tidak pernah menam­pakkan aktivitas seperti Gunung Marapi, Tandikek dan Talang. Jika sekarang gunung tersebut menam­pakkan aktivitasnya, itu biasa,” katanya.

Ia juga menyampaikan kepada masyarakat sekitar untuk waspada dengan aktivitas Gunung Sago seminggu belakangan ini. Karena dampak dari aktivitas gunung api yang biasanya diam dan tiba-tiba mengeluarkan energi, akan berdam­pak besar dibanding gunung yang sering aktif, terutama untuk dampak erupsinya.

Gunung Sago dapat disamakan seperti Gunung Sinabung yang meletus pada tahun 2010 silam. Masyarakat sekitar menganggap Gunung Sinabung tersebut sebagai Gunung Mati, Namun kenyataannya gunung tersebut meletus dengan kekuatan yang besar,” ujar Nuzuir.

Objek Wisata Seputaran Gunung Sago

[sunting | sunting sumber]

1. Lareh Sago Halaban

2. Lintau Buo Utara

  • Puncak Rajo Sago
  • Panorama Gunung Ledang
  • Panorama Jorong Bukik
  • Puncak Pato
  • Panorama Kelok Tamam
  1. ^ sumbar.bps.go.id Nama Gunung, Lokasi dan Tingginya
  2. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-20. Diakses tanggal 2022-06-12. 
  3. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-10. Diakses tanggal 2022-06-12. 
  4. ^ https://www.gunungbagging.com/wp-content/maps/peta-jalur-pendakian-gunung-sago.pdf/[pranala nonaktif permanen]
  5. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-11. Diakses tanggal 2022-06-12. 
  6. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-12. Diakses tanggal 2022-06-12.