Lompat ke isi

Gunung Guntur: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fenomena Pendakian: Cuma nitip link, gak ada referensi dari sumber itu
Tag: Menghilangkan referensi Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 18: Baris 18:
}}
}}
[[Berkas:Guntur.png|jmpl|250px|Gunung Guntur dilukis oleh [[Franz Wilhelm Junghuhn]] (1856)]]
[[Berkas:Guntur.png|jmpl|250px|Gunung Guntur dilukis oleh [[Franz Wilhelm Junghuhn]] (1856)]]
'''Gunung Guntur''' ([[Aksara Sunda Baku]]: {{sund|ᮌᮥᮔᮥᮀ ᮌᮥᮔ᮪ᮒᮥᮁ}}) adalah sebuah [[gunung berapi]] bertipe [[stratovolcano]] yang terdapat di Kelurahan Pananjung dan Desa Pasawahan, [[Tarogong Kaler, Garut|Tarogong Kaler]], [[Kabupaten Garut]], [[Jawa Barat]], dan memiliki ketinggian 2.249 [[meter]] dpl.
'''Gunung Guntur''' ([[Aksara Sunda Baku]]: {{sund|ᮌᮥᮔᮥᮀ ᮌᮥᮔ᮪ᮒᮥᮁ}}) adalah [[gunung berapi kerucut]] aktif yang terdapat di Kelurahan Pananjung dan Desa Pasawahan, [[Tarogong Kaler, Garut|Tarogong Kaler]], [[Kabupaten Garut]], [[Jawa Barat]], dan memiliki ketinggian 2.249 [[meter]] dpl.


Gunung Guntur pernah menjadi gunung berapi paling aktif di Pulau Jawa pada dekade 1800-an. Namun, sejak itu aktivitasnya kembali menurun. Erupsinya pada umumnya disertai dengan lelehan lava, [[lapili]] dan objek material lainnya. Erupsi Gunung Guntur yang tercatat adalah pada tahun 1847, 1843, 1841, 1840, 1836, 1834-35, 1833, 1832, 1832, 1829, 1828, 1827, 1825, 1818, 1816, 1815, 1809, 1807, 1803, 1800, 1780, 1777, 1690.
Gunung Guntur pernah menjadi gunung berapi paling aktif di Pulau Jawa pada dekade 1800-an. Namun, sejak itu aktivitasnya kembali menurun. Erupsinya pada umumnya disertai dengan lelehan lava, [[lapili]] dan objek material lainnya. Erupsi Gunung Guntur yang tercatat adalah pada tahun 1847, 1843, 1841, 1840, 1836, 1834-35, 1833, 1832, 1832, 1829, 1828, 1827, 1825, 1818, 1816, 1815, 1809, 1807, 1803, 1800, 1780, 1777, 1690.

Revisi per 3 Oktober 2021 01.37

Gunung Guntur
Gunung Guntur dilihat dari kawasan pemandian Cipanas, Garut
Titik tertinggi
Ketinggian2.249 m (7.378 kaki)
Geografi
Gunung Guntur di Jawa
Gunung Guntur
Gunung Guntur
Letak Gunung Guntur di pulau Jawa
LetakGarut, Jawa Barat, Indonesia
Geologi
Jenis gunungStratovolcano
Letusan terakhir1847
Gunung Guntur dilukis oleh Franz Wilhelm Junghuhn (1856)

Gunung Guntur (Aksara Sunda Baku: ᮌᮥᮔᮥᮀ ᮌᮥᮔ᮪ᮒᮥᮁ) adalah gunung berapi kerucut aktif yang terdapat di Kelurahan Pananjung dan Desa Pasawahan, Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dan memiliki ketinggian 2.249 meter dpl.

Gunung Guntur pernah menjadi gunung berapi paling aktif di Pulau Jawa pada dekade 1800-an. Namun, sejak itu aktivitasnya kembali menurun. Erupsinya pada umumnya disertai dengan lelehan lava, lapili dan objek material lainnya. Erupsi Gunung Guntur yang tercatat adalah pada tahun 1847, 1843, 1841, 1840, 1836, 1834-35, 1833, 1832, 1832, 1829, 1828, 1827, 1825, 1818, 1816, 1815, 1809, 1807, 1803, 1800, 1780, 1777, 1690.

Gunung Guntur berdekatan dengan gunung-gunung lainya yang mengelilingi kota Garut. Di sebelah selatan Gunung Guntur, ada Gunung Putri yang berhadapan dengan Gunung Cikuray dan Gunung Papandayan, kemudian di sebelah barat ada Gunung Masigit, Gunung Parupuyan, dan gunung lainnya. Di sekitar kaki Gunung Guntur tepatnya di daerah Kecamatan Tarogong Kaler ada banyak hotel dan penginapan dengan dilengkapi fasilitas pemandian air panas yang sumber air panasnya didapatkan dari Gunung Guntur.

Karakteristik

Gunung Guntur sendiri mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, Hutan Dipterokarp Atas, Hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Di kawasan puncak Gunung Guntur terdapat kaldera yang sangat besar dan dalam yang berasal dari bekas letusan. Karakteristik Gunung Guntur umunya berpasir sehingga tidak banyak ditumbuhi tanaman dan tampak gersang. Sebagian kawasan banyak ditumbuhi dengan ilalang dan terlihat seperti padang savana. Di puncak hanya ada beberapa tanaman cantigi yang tumbuh. Selain cantigi, pohon pinus lebih banyak tumbuh di gunung ini.

Fenomena Pendakian

Gunung Guntur mulai ramai didaki oleh para pendaki gunung dari berbagai daerah. Volume jumlah pendaki semakin bertambah pada tahun 2013-an hingga saat ini.

Seiring perjalanan waktu, juga mulai banyak warung-warung yang ada di tiap pos pendakian. Selain itu juga banyak terdapat isu banyaknya barang hilang karena dicuri oleh oknum sekitar.

Gunung Guntur meliki banyak Kisah Mistis, Banyak Kejadian Pendaki yang Hilang secara misterius di Gunung Guntur ini. Namun pendaki yang hilang itu bisa Selamat dan sehat setelah di temukan.

Lihat pula

Referensi

Pranala luar