Turki: Perbedaan antara revisi
k Perubahan dalam memperbaiki/merapikan suntingan. Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Perubahan dalam memperbaiki/merapikan suntingan. Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{pindah ke|Turkiye}} |
|||
{{Turki infobox}} |
{{Turki infobox}} |
||
'''Turkiye'''<ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=B. B. C.|title=Turkiye Jadi Nama Baru Turki, Negara-negara Ini Juga Ganti Nama|url=https://news.detik.com/bbc-world/d-6112150/turkiye-jadi-nama-baru-turki-negara-negara-ini-juga-ganti-nama|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2023-04-01}}</ref> atau '''Türkiye''' secara resmi disebut sebagai '''Republik Turkiye'''<ref>{{Cite web|last=Intan|first=Putu|title=Ingat Lagi Turki Ganti Nama Jadi Turkiye, Ini Alasannya|url=https://travel.detik.com/travel-news/d-6123285/ingat-lagi-turki-ganti-nama-jadi-turkiye-ini-alasannya|website=detikTravel|language=id|access-date=2023-04-01}}</ref> ({{lang-tr|Türkiye Cumhuriyeti}}) adalah sebuah negara [[Negara kesatuan|kesatuan]] dengan [[sistem presidensial]] di kawasan [[Eurasia]]. Wilayahnya terbentang dari Semenanjung [[Anatolia]] di Asia Barat Laut hingga daerah [[Balkan]] di [[Eropa]] Tenggara. Turkiye berbatasan dengan [[Laut Hitam]] di sebelah utara; [[Bulgaria]] di sebelah barat laut; [[Yunani]] dan [[Laut Aegea]] di sebelah barat; [[Georgia]] di timur laut; [[Armenia]], [[Azerbaijan]], dan [[Iran]] di sebelah timur; [[Irak]] dan [[Suriah]] di tenggara; dan [[Laut Mediterania]] di sebelah selatan. [[Laut Marmara]] yang merupakan bagian dari Turkiye digunakan untuk menandai batas wilayah benua [[Eropa]] dan benua [[Asia]], sehingga Turkiye dikenal sebagai negara [[transkontinental]]. |
'''Turkiye'''<ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=B. B. C.|title=Turkiye Jadi Nama Baru Turki, Negara-negara Ini Juga Ganti Nama|url=https://news.detik.com/bbc-world/d-6112150/turkiye-jadi-nama-baru-turki-negara-negara-ini-juga-ganti-nama|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2023-04-01}}</ref> atau '''Türkiye''' secara resmi disebut sebagai '''Republik Turkiye'''<ref>{{Cite web|last=Intan|first=Putu|title=Ingat Lagi Turki Ganti Nama Jadi Turkiye, Ini Alasannya|url=https://travel.detik.com/travel-news/d-6123285/ingat-lagi-turki-ganti-nama-jadi-turkiye-ini-alasannya|website=detikTravel|language=id|access-date=2023-04-01}}</ref> ({{lang-tr|Türkiye Cumhuriyeti}}) adalah sebuah negara [[Negara kesatuan|kesatuan]] dengan [[sistem presidensial]] di kawasan [[Eurasia]]. Wilayahnya terbentang dari Semenanjung [[Anatolia]] di Asia Barat Laut hingga daerah [[Balkan]] di [[Eropa]] Tenggara. Turkiye berbatasan dengan [[Laut Hitam]] di sebelah utara; [[Bulgaria]] di sebelah barat laut; [[Yunani]] dan [[Laut Aegea]] di sebelah barat; [[Georgia]] di timur laut; [[Armenia]], [[Azerbaijan]], dan [[Iran]] di sebelah timur; [[Irak]] dan [[Suriah]] di tenggara; dan [[Laut Mediterania]] di sebelah selatan. [[Laut Marmara]] yang merupakan bagian dari Turkiye digunakan untuk menandai batas wilayah benua [[Eropa]] dan benua [[Asia]], sehingga Turkiye dikenal sebagai negara [[transkontinental]]. |
||
Baris 9: | Baris 10: | ||
== Etimologi == |
== Etimologi == |
||
Nama |
Nama Turkiye atau ''Türkiye'' dalam [[bahasa Turkiye]] terdiri dari dua komponen, yaitu: etnonim ''Türk'' dan akhiran abstrak ''–iye'' yang berarti "pemilik", "tanah" (berasal dari akhiran dalam [[bahasa Arab]] ''–iyya'' yang serupa dengan akhiran ''–ia'' dalam [[bahasa Yunani]] dan [[Latin (bahasa)|Latin]]). Catatan awal istilah "Türk" atau "Türük" sebagai [[Antonim|autonim]] terdapat dalam tulisan-tulisan Orkhon oleh kaum Göktürk (''Turki Samawi'') dari Asia Tengah (c. abad ke-8 M). ''Tu–kin'' dijadikan bukti pada awal tahun 177 SM sebagai nama pemberian bangsa Tiongkok kepada penduduk di wilayah selatan [[Pegunungan Altai]] di Asia Tengah. Nama Indonesia "Turkiye" berasal dari bahasa Latin Pertengahan iaitu ''Turchia'' (c. 1369). Nama ini [[Kata kerabat|berkerabat dekat]] dengan ''Tourkia dalam ''bahasa Yunani, yang awalnya digunakan oleh bangsa [[Bizantium]] untuk menyebut [[Hungaria]] pada abad pertengahan (karena bangsa Hungaria dan Turkiye mempunyai leluhur yang sama) tetapi kemudian mereka mulai menggunakan nama ini untuk menamai wilayah hasil penaklukkan Seljuk di [[Anatolia]], ratusan tahun setelah [[Pertempuran Manzikert]] pada tahun 1071. |
||
=== Perubahan nama resmi === |
=== Perubahan nama resmi === |
||
Pada bulan Januari 2020, Majelis Eksportir |
Pada bulan Januari 2020, Majelis Eksportir Turkiye - organisasi payung ekspor Turkiye- mengumumkan bahwa mereka akan menggunakan "Made in Türkiye" pada semua labelnya, dalam upaya untuk menstandarkan merek dan identitas bisnis Turkiye di panggung internasional, dengan menggunakan istilah 'Türkiye' di semua bahasa di seluruh dunia.<ref name=":0">{{Cite web|title=Why Turkey is now 'Turkiye', and why that matters|url=https://www.trtworld.com/magazine/why-turkey-is-now-turkiye-and-why-that-matters-52602|website=TRT World|language=en|access-date=2023-02-04}}</ref> |
||
Pada bulan Desember 2021, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan surat edaran yang menyerukan agar ekspor diberi label "Made in Türkiye" serta mendidik preferensi nama 'Türkiye' dalam hubungan pemerintahan.<ref>{{Cite web|title=Exports to be labeled ‘Made in Türkiye’ - Latest News|url=https://www.hurriyetdailynews.com/exports-to-be-labeled-made-in-turkiye-169885|website=Hürriyet Daily News|language=|access-date=2023-02-04}}</ref><ref>{{Cite web|date=4 desember 2021|title=Genelge 2021/24 Marka Olarak Türkiye İbaresinin Kullanımı|url=https://www.resmigazete.gov.tr/eskiler/2021/12/20211204-5.pdf|website=Resmî Gazete|language=Turki|trans-title=Edaran 2021/24 Penggunaan Türkiye sebagai Merek Dagang|access-date=4 februari 2023}}</ref> Alasan yang diberikan dalam surat edaran untuk memilih Türkiye adalah karena "mewakili dan mengekspresikan budaya, peradaban, dan nilai-nilai bangsa |
Pada bulan Desember 2021, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan surat edaran yang menyerukan agar ekspor diberi label "Made in Türkiye" serta mendidik preferensi nama 'Türkiye' dalam hubungan pemerintahan.<ref>{{Cite web|title=Exports to be labeled ‘Made in Türkiye’ - Latest News|url=https://www.hurriyetdailynews.com/exports-to-be-labeled-made-in-turkiye-169885|website=Hürriyet Daily News|language=|access-date=2023-02-04}}</ref><ref>{{Cite web|date=4 desember 2021|title=Genelge 2021/24 Marka Olarak Türkiye İbaresinin Kullanımı|url=https://www.resmigazete.gov.tr/eskiler/2021/12/20211204-5.pdf|website=Resmî Gazete|language=Turki|trans-title=Edaran 2021/24 Penggunaan Türkiye sebagai Merek Dagang|access-date=4 februari 2023}}</ref> Alasan yang diberikan dalam surat edaran untuk memilih Türkiye adalah karena "mewakili dan mengekspresikan budaya, peradaban, dan nilai-nilai bangsa Turkiye". Menurut lembaga penyiaran pemerintah Turkiye, [[TRT World]] mengatakan bahwa perubahan tersebut juga menghindari peyorasi dengan ungkapan yang berarti kalkun dalam bahasa inggris ([[:en:Turkey (bird)]]).<ref name=":0" /> Dilaporkan pada Januari 2022 bahwa pemerintah berencana untuk mendaftarkan Türkiye ke [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]].<ref>{{Cite web|title=Turkey to register its new name Türkiye to UN in coming weeks|url=http://www.middleeasteye.net/news/turkey-turkiye-new-name-register-un-weeks|website=Middle East Eye|language=en|access-date=2023-02-04}}</ref> Menteri Luar Negeri [[Mevlüt Çavuşoğlu]] mengirim surat kepada PBB dan organisasi internasional lainnya pada tanggal 31 Mei 2022, meminta agar mereka menggunakan Türkiye. PBB setuju dan segera mengimplementasikan permintaan tersebut.<ref>{{Cite web|title=UN to use 'Türkiye' instead of 'Turkey' after Ankara's request|url=https://www.trtworld.com/turkey/un-to-use-türkiye-instead-of-turkey-after-ankara-s-request-57633|website=TRT World|language=en|access-date=2023-02-04}}</ref><ref>{{Cite news|date=2022-06-02|title=Turkey wants to be called Türkiye in rebranding move|url=https://www.bbc.com/news/world-europe-61671913|newspaper=BBC News|language=en-GB|access-date=2023-02-04}}</ref> |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
{{Main|Sejarah |
{{Main|Sejarah Turkiye}} |
||
=== Anatolia Prasejarah dan Trakia Timur === |
=== Anatolia Prasejarah dan Trakia Timur === |
||
Baris 23: | Baris 24: | ||
{{see also|Anatolia kuno|Kerajaan kuno Anatolia|Bangsa Trakia}} |
{{see also|Anatolia kuno|Kerajaan kuno Anatolia|Bangsa Trakia}} |
||
[[Berkas:Lion Gate, Hattusa 01.jpg|jmpl|kiri|Gerbang Singa [[Hattusa]], ibu kota [[Bangsa Het|Kerajaan Het]].]] |
[[Berkas:Lion Gate, Hattusa 01.jpg|jmpl|kiri|Gerbang Singa [[Hattusa]], ibu kota [[Bangsa Het|Kerajaan Het]].]] |
||
[[Semenanjung Anatolia]] adalah salah satu wilayah berpenduduk yang tertua di dunia. Berbagai populasi Anatolia kuno menetap di [[Anatolia]], dimulai pada periode [[Neolitikum]] hingga ditaklukkan oleh [[Aleksander Agung]].<ref name="SteadmanMcMahon2011"/> Bahasa yang digunakan adalah [[Rumpun bahasa Anatolia|bahasa Anatolia]], cabang bahasa dari [[rumpun bahasa Indo-Eropa]].<ref name="UCLA">{{cite web|url=http://www.linguistics.ucla.edu/people/Melchert/The%20Position%20of%20Anatolian.pdf|archiveurl=https://www.webcitation.org/6GNtCVWdz?url=http://www.linguistics.ucla.edu/people/Melchert/The%20Position%20of%20Anatolian.pdf|archivedate=2013-05-05|title=The Position of Anatolian|format=PDF|accessdate=4 May 2013|dead-url=yes}}</ref> Bahkan, para peneliti telah mengusulkan Anatolia sebagai pusat hipotesis, di mana bahasa Indo-Eropa menyebar.<ref name="AnatoliaIndoEuropean">{{Cite journal|last=Balter|first=Michael|title=Search for the Indo-Europeans: Were Kurgan horsemen or Anatolian farmers responsible for creating and spreading the world's most far-flung language family?|journal=[[Science (journal)|Science]]|volume=303|issue=5662|page=1323|date=27 February 2004|doi=10.1126/science.303.5662.1323|pmid=14988549}}</ref> Bagian wilayah |
[[Semenanjung Anatolia]] adalah salah satu wilayah berpenduduk yang tertua di dunia. Berbagai populasi Anatolia kuno menetap di [[Anatolia]], dimulai pada periode [[Neolitikum]] hingga ditaklukkan oleh [[Aleksander Agung]].<ref name="SteadmanMcMahon2011"/> Bahasa yang digunakan adalah [[Rumpun bahasa Anatolia|bahasa Anatolia]], cabang bahasa dari [[rumpun bahasa Indo-Eropa]].<ref name="UCLA">{{cite web|url=http://www.linguistics.ucla.edu/people/Melchert/The%20Position%20of%20Anatolian.pdf|archiveurl=https://www.webcitation.org/6GNtCVWdz?url=http://www.linguistics.ucla.edu/people/Melchert/The%20Position%20of%20Anatolian.pdf|archivedate=2013-05-05|title=The Position of Anatolian|format=PDF|accessdate=4 May 2013|dead-url=yes}}</ref> Bahkan, para peneliti telah mengusulkan Anatolia sebagai pusat hipotesis, di mana bahasa Indo-Eropa menyebar.<ref name="AnatoliaIndoEuropean">{{Cite journal|last=Balter|first=Michael|title=Search for the Indo-Europeans: Were Kurgan horsemen or Anatolian farmers responsible for creating and spreading the world's most far-flung language family?|journal=[[Science (journal)|Science]]|volume=303|issue=5662|page=1323|date=27 February 2004|doi=10.1126/science.303.5662.1323|pmid=14988549}}</ref> Bagian wilayah Turkiye di Eropa disebut [[Trakia Timur]]. Wilayah ini tidak berpenduduk sejak empat ribu tahun yang lalu, dan memasuki masa Neolithikum sekitar tahun 6000 SM dengan penduduknya yang mulai bercocok tanam.<ref name="MET"/> |
||
[[Göbekli Tepe]] adalah sebuah situs yang dikenal sebagai struktur tempat suci tertua yang dibuat oleh manusia sekitar 10.000 [[Sebelum Masehi|SM]],<ref name="ArchMag">{{cite web|url=http://www.archaeology.org/0811/abstracts/turkey.html|title=The World's First Temple|work= Archaeology magazine |date=Nov/Dec 2008|page=23}}</ref> sementara Çatalhöyük yang merupakan permukiman [[Neolitikum]] dan [[Zaman tembaga|Kalkolitikum]] di Anatolia selatan, sekitar tahun 7500 SM sampai 5700 SM. Pada Juli 2012, kedua situs ini masuk dalam daftar [[Situs Warisan Dunia UNESCO]].<ref>{{cite web|url=http://globalheritagefund.org/onthewire/blog/catalhoyuk_world_heritage_list|title=Çatalhöyük added to UNESCO World Heritage List|publisher=Global Heritage Fund|date=3 July 2012|accessdate=9 February 2013|archive-date=2013-01-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20130117025024/http://globalheritagefund.org/onthewire/blog/catalhoyuk_world_heritage_list|dead-url=yes}}</ref> Permukiman di [[Troya]] dimulai pada Zaman Neolitikum dan terus berlanjut sampai [[Zaman Besi]]. |
[[Göbekli Tepe]] adalah sebuah situs yang dikenal sebagai struktur tempat suci tertua yang dibuat oleh manusia sekitar 10.000 [[Sebelum Masehi|SM]],<ref name="ArchMag">{{cite web|url=http://www.archaeology.org/0811/abstracts/turkey.html|title=The World's First Temple|work= Archaeology magazine |date=Nov/Dec 2008|page=23}}</ref> sementara Çatalhöyük yang merupakan permukiman [[Neolitikum]] dan [[Zaman tembaga|Kalkolitikum]] di Anatolia selatan, sekitar tahun 7500 SM sampai 5700 SM. Pada Juli 2012, kedua situs ini masuk dalam daftar [[Situs Warisan Dunia UNESCO]].<ref>{{cite web|url=http://globalheritagefund.org/onthewire/blog/catalhoyuk_world_heritage_list|title=Çatalhöyük added to UNESCO World Heritage List|publisher=Global Heritage Fund|date=3 July 2012|accessdate=9 February 2013|archive-date=2013-01-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20130117025024/http://globalheritagefund.org/onthewire/blog/catalhoyuk_world_heritage_list|dead-url=yes}}</ref> Permukiman di [[Troya]] dimulai pada Zaman Neolitikum dan terus berlanjut sampai [[Zaman Besi]]. |
||
Catatan penduduk Anatolia yang paling awal adalah [[Bangsa Het|Bangsa Hatti]] dan [[Bangsa Hurri|Bangsa Huri]], bangsa-bangsa non-Indo-Eropa yang menghuni Anatolia tengah dan timur, masing-masing pada awal 2300 SM. [[Bangsa Het]] datang ke Anatolia pada tahun 2000-1700 SM. Kerajaan besar pertama di daerah tersebut didirikan oleh bangsa Het, dari abad kedelapan belas hingga abad ke-13 SM. [[Asiria]] menaklukkan wilayah bagian tenggara |
Catatan penduduk Anatolia yang paling awal adalah [[Bangsa Het|Bangsa Hatti]] dan [[Bangsa Hurri|Bangsa Huri]], bangsa-bangsa non-Indo-Eropa yang menghuni Anatolia tengah dan timur, masing-masing pada awal 2300 SM. [[Bangsa Het]] datang ke Anatolia pada tahun 2000-1700 SM. Kerajaan besar pertama di daerah tersebut didirikan oleh bangsa Het, dari abad kedelapan belas hingga abad ke-13 SM. [[Asiria]] menaklukkan wilayah bagian tenggara Turkiye dan menetap di sana pada awal 1950 SM sampai tahun 612 SM.<ref>{{cite web|url=http://www3.uakron.edu/ziyaret/timeline_3period.html|title=Ziyaret Tepe – Turkey Archaeological Dig Site|publisher=uakron.edu|accessdate=4 September 2010|archive-date=2016-03-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20160303194000/http://www3.uakron.edu/ziyaret/timeline_3period.html|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.aina.org/articles/assyrianidentity.pdf|title=Assyrian Identity in Ancient Times And Today'|format=PDF|accessdate=4 September 2010}}</ref> |
||
Setelah runtuhnya kerajaan Het pada tahun 1180 SM, [[Bangsa Frisia|Kerajaan Frigia]] berkuasa di Anatolia sampai kerajaan mereka dihancurkan oleh [[Suku Kimmeri]] pada abad ke-7 SM.<ref name="TroyHittiteEmpirePhrygians">{{cite web|url=http://www.metmuseum.org/toah/ht/03/waa/ht03waa.htm|archiveurl=https://web.archive.org/web/20060910042040/http://www.metmuseum.org/toah/ht/03/waa/ht03waa.htm|archivedate=2006-09-10|title=Anatolia and the Caucasus, 2000–1000 B.C. in ''Timeline of Art History.''|author=The Metropolitan Museum of Art, New York|authorlink=Metropolitan Museum of Art|publisher=New York: The Metropolitan Museum of Art|accessdate=21 December 2006|date=October 2000|dead-url=no}}</ref> |
Setelah runtuhnya kerajaan Het pada tahun 1180 SM, [[Bangsa Frisia|Kerajaan Frigia]] berkuasa di Anatolia sampai kerajaan mereka dihancurkan oleh [[Suku Kimmeri]] pada abad ke-7 SM.<ref name="TroyHittiteEmpirePhrygians">{{cite web|url=http://www.metmuseum.org/toah/ht/03/waa/ht03waa.htm|archiveurl=https://web.archive.org/web/20060910042040/http://www.metmuseum.org/toah/ht/03/waa/ht03waa.htm|archivedate=2006-09-10|title=Anatolia and the Caucasus, 2000–1000 B.C. in ''Timeline of Art History.''|author=The Metropolitan Museum of Art, New York|authorlink=Metropolitan Museum of Art|publisher=New York: The Metropolitan Museum of Art|accessdate=21 December 2006|date=October 2000|dead-url=no}}</ref> |
||
Baris 35: | Baris 36: | ||
{{see also|Kekaisaran Bizantium|Konstantinopel|Kerajaan Odrysia}} |
{{see also|Kekaisaran Bizantium|Konstantinopel|Kerajaan Odrysia}} |
||
[[Berkas:Turkey-3019 - Hagia Sophia (2216460729).jpg|jmpl|ka|Pada awalnya berfungsi sebagai gereja, lalu berubah menjadi masjid, dan kemudian berubah lagi menjadi museum, dan selanjutnya pada tahun 2020 berubah kembali menjadi mesjid hingga sekarang. [[Hagia Sophia]] dibangun pada masa [[Kekaisaran Bizantium]].]] |
[[Berkas:Turkey-3019 - Hagia Sophia (2216460729).jpg|jmpl|ka|Pada awalnya berfungsi sebagai gereja, lalu berubah menjadi masjid, dan kemudian berubah lagi menjadi museum, dan selanjutnya pada tahun 2020 berubah kembali menjadi mesjid hingga sekarang. [[Hagia Sophia]] dibangun pada masa [[Kekaisaran Bizantium]].]] |
||
Sekitar tahun 1200 SM, pantai Anatolia dikuasai oleh [[suku Aiolia]] dan [[suku Ionia]] [[Yunani kuno|Yunani]]. Banyak kota-kota penting yang didirikan, seperti [[Miletos]], [[Ephesos]], [[Smirna]], dan [[Bizantium]], dan yang terakhir didirikan adalah [[Megara]] pada tahun 657 SM. Negara pertama yang disebut [[Armenia]] oleh wilayah lain adalah negara [[dinasti Orontid]] Armenia, yang termasuk bagian dari |
Sekitar tahun 1200 SM, pantai Anatolia dikuasai oleh [[suku Aiolia]] dan [[suku Ionia]] [[Yunani kuno|Yunani]]. Banyak kota-kota penting yang didirikan, seperti [[Miletos]], [[Ephesos]], [[Smirna]], dan [[Bizantium]], dan yang terakhir didirikan adalah [[Megara]] pada tahun 657 SM. Negara pertama yang disebut [[Armenia]] oleh wilayah lain adalah negara [[dinasti Orontid]] Armenia, yang termasuk bagian dari Turkiye timur yang dimulai pada abad ke-6 SM. Di Turkiye barat daya, kelompok suku yang paling berpengaruh di Trakia adalah suku Odyrisia, yang didirikan oleh Teres I.<ref name="LewisBoardman1994">{{cite book|author1=D. M. Lewis|author2=John Boardman|title=The Cambridge Ancient History|url=http://books.google.com/books?id=vx251bK988gC&pg=PA462|accessdate=7 April 2013|year=1994|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-23348-4|pages=444–}}</ref> |
||
Anatolia ditaklukkan oleh [[Kekaisaran Akhemeniyah]] dari Persia selama abad ke-6 dan ke-5 SM lalu kemudian jatuh ke tangan [[Aleksander Agung]] pada tahun 334 SM,<ref name="PersiansInAsiaMinor">{{cite web|url=http://www.wsu.edu/~dee/GREECE/PERSIAN.HTM|archiveurl=https://www.webcitation.org/5uNLYWJA2?url=http://www.wsu.edu/~dee/GREECE/PERSIAN.HTM|archivedate=2010-11-20|title=Ancient Greece: The Persian Wars|author=Hooker, Richard|publisher=Washington State University, Washington, United States|accessdate=22 December 2006|date=6 June 1999|dead-url=no}}</ref> yang menyebabkan meningkatnya homogenitas kebudayaan dan [[Helenisasi]] di wilayah tersebut.<ref name="SteadmanMcMahon2011"/> Setelah kematian Aleksander pada tahun 323 SM, Anatolia kemudian dibagi menjadi beberapa [[Periode Hellenistik|kerajaan Helenistik]], yang semuanya menjadi bagian dari [[Republik Romawi]] pada pertengahan abad ke-1 SM.<ref name="AlexanderToRome">{{cite web|url=http://www.metmuseum.org/toah/ht/04/waa/ht04waa.htm|archiveurl=https://web.archive.org/web/20061214003932/http://www.metmuseum.org/toah/ht/04/waa/ht04waa.htm|archivedate=2006-12-14|title=Anatolia and the Caucasus (Asia Minor), 1000 B.C. – 1 A.D. in ''Timeline of Art History.''|author=The Metropolitan Museum of Art, New York|authorlink=Metropolitan Museum of Art|publisher=New York: The Metropolitan Museum of Art|accessdate=21 December 2006|date=October 2000|dead-url=no}}</ref> Proses [[Helenisasi]] yang dimulai dengan penaklukan Aleksander dipercepat saat berada di bawah kekuasaan Romawi, sehingga pada awal abad Masehi bahasa Anatolia dan budaya setempat telah punah digantikan oleh bahasa Yunani.<ref name="FreedmanMyers2000"/><ref name="Hout2011">{{cite book|author=Theo van den Hout|title=The Elements of Hittite|url=http://books.google.com/books?id=QDJNg5Nyef0C&pg=PA1|accessdate=24 March 2013|date=27 October 2011|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-1-139-50178-1|page=1}}</ref> |
Anatolia ditaklukkan oleh [[Kekaisaran Akhemeniyah]] dari Persia selama abad ke-6 dan ke-5 SM lalu kemudian jatuh ke tangan [[Aleksander Agung]] pada tahun 334 SM,<ref name="PersiansInAsiaMinor">{{cite web|url=http://www.wsu.edu/~dee/GREECE/PERSIAN.HTM|archiveurl=https://www.webcitation.org/5uNLYWJA2?url=http://www.wsu.edu/~dee/GREECE/PERSIAN.HTM|archivedate=2010-11-20|title=Ancient Greece: The Persian Wars|author=Hooker, Richard|publisher=Washington State University, Washington, United States|accessdate=22 December 2006|date=6 June 1999|dead-url=no}}</ref> yang menyebabkan meningkatnya homogenitas kebudayaan dan [[Helenisasi]] di wilayah tersebut.<ref name="SteadmanMcMahon2011"/> Setelah kematian Aleksander pada tahun 323 SM, Anatolia kemudian dibagi menjadi beberapa [[Periode Hellenistik|kerajaan Helenistik]], yang semuanya menjadi bagian dari [[Republik Romawi]] pada pertengahan abad ke-1 SM.<ref name="AlexanderToRome">{{cite web|url=http://www.metmuseum.org/toah/ht/04/waa/ht04waa.htm|archiveurl=https://web.archive.org/web/20061214003932/http://www.metmuseum.org/toah/ht/04/waa/ht04waa.htm|archivedate=2006-12-14|title=Anatolia and the Caucasus (Asia Minor), 1000 B.C. – 1 A.D. in ''Timeline of Art History.''|author=The Metropolitan Museum of Art, New York|authorlink=Metropolitan Museum of Art|publisher=New York: The Metropolitan Museum of Art|accessdate=21 December 2006|date=October 2000|dead-url=no}}</ref> Proses [[Helenisasi]] yang dimulai dengan penaklukan Aleksander dipercepat saat berada di bawah kekuasaan Romawi, sehingga pada awal abad Masehi bahasa Anatolia dan budaya setempat telah punah digantikan oleh bahasa Yunani.<ref name="FreedmanMyers2000"/><ref name="Hout2011">{{cite book|author=Theo van den Hout|title=The Elements of Hittite|url=http://books.google.com/books?id=QDJNg5Nyef0C&pg=PA1|accessdate=24 March 2013|date=27 October 2011|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-1-139-50178-1|page=1}}</ref> |
||
Pada tahun 324, [[Konstantinus |
Pada tahun 324, [[Konstantinus Agung]] memilih [[Bizantium]] menjadi ibu kota baru [[Kekaisaran Romawi]], kemudian diubah menjadi [[Roma Baru]]. Setelah kematian [[Theodosius I]] pada tahun 395 dan pembagian permanen Kekaisaran Romawi antara kedua putranya, [[Konstantinopel]] menjadi ibu kota [[Kekaisaran Romawi Timur]], yang akan memerintah sebagian besar wilayah Turkiye sampai [[Akhir Abad Pertengahan]].<ref>{{cite web|url=http://depts.washington.edu/silkroad/cities/turkey/istanbul/istanbul.html|title=Constantinople/Istanbul|author=Daniel C. Waugh|publisher=University of Washington, Seattle, Washington|accessdate=26 December 2006|year=2004}}</ref> |
||
=== Seljuk dan Kesultanan Utsmaniyah === |
=== Seljuk dan Kesultanan Utsmaniyah === |
||
{{Main|Dinasti Seljuk|Kesultanan Utsmaniyah}} |
{{Main|Dinasti Seljuk|Kesultanan Utsmaniyah}} |
||
{{See also|Migrasi Bangsa |
{{See also|Migrasi Bangsa Turkiye|Turkiyefikasi|Kesultanan Seljuk Raya|Kesultanan Rûm}} |
||
[[Berkas:Ottoman empire.svg|jmpl|300px|Teritorial Utsmaniyah yang diperoleh antara [[1481]] dan [[1683]].]] |
[[Berkas:Ottoman empire.svg|jmpl|300px|Teritorial [[Kesultanan Utsmaniyah]] yang diperoleh antara [[1481]] dan [[1683]].]] |
||
[[Dinasti Seljuk]] adalah cabang dari ''Kinik'' [[Oguz|Oğuz]] |
[[Dinasti Seljuk]] adalah cabang dari ''Kinik'' [[Oguz|Oğuz]] Turkiye yang tinggal di [[Khagan]] Yabghu wilayah persekutuan Oğuz, sebelah utara [[Laut Kaspia]] dan [[Laut Aral]], pada abad ke-9.<ref>{{Cite book|title=Al Hind: The Making of the Indo Islamic World, Vol. 1, Early Medieval India and the Expansion of Islam, 7th–11th Centuries|first=Andre|last=Wink|publisher=Brill Academic Publishers|year=1990|isbn=90-04-09249-8}}</ref> Pada abad ke-10, bangsa Seljuk mulai bermigrasi dari tanah air leluhur mereka ke [[Persia]], yang menjadi awal dari [[Kesultanan Seljuk Raya]]. |
||
Pada paruh kedua abad ke-11, Seljuk mulai menembus ke wilayah timur [[Anatolia]]. Pada 1071, Seljuk Turk mengalahkan Bizantium dalam [[Pertempuran Manzikert]], sekaligus dimulainya [[ |
Pada paruh kedua abad ke-11, Seljuk mulai menembus ke wilayah timur [[Anatolia]]. Pada 1071, Seljuk Turk mengalahkan Bizantium dalam [[Pertempuran Manzikert]], sekaligus dimulainya [[Turkiyefikasi]] di wilayah tersebut, [[bahasa Turkiye]] dan [[Islam]] diperkenalkan ke [[Anatolia]] secara bertahap menyebar dan transisi yang lambat dari Anatolia yang didominasi [[Kekristenan]] dan [[Bahasa Yunani|berbahasa Yunani]] menjadi didominasi [[Islamisme|Islam]] dan [[Bahasa Turkiye|berbahasa Turkiye]] yang terus berlangsung.<ref name="Abazov2009">{{cite book|author=Rafis Abazov|title=Culture and Customs of Turkey|url=http://books.google.com/books?id=kx-hnRY6E94C|accessdate=25 March 2013|year=2009|publisher=Greenwood Publishing Group|isbn=978-0-313-34215-8}}</ref> |
||
Pada tahun 1243, tentara Seljuk dikalahkan oleh [[Kekaisaran Mongolia|bangsa Mongol]], menyebabkan kekuatan Dinasti Seljuk perlahan-lahan hancur. Salah satu [[beylik]] yang diperintah oleh [[Osman I]] kelak selama 200 tahun ke depan akan mengembangkannya menjadi [[Kesultanan Utsmaniyah]], serta memperluas wilayah ke seluruh [[Anatolia]], [[Balkan]], [[Levant]] dan [[Afrika Utara]].<ref name="Ottomans">{{Cite book|title=The Ottoman Centuries: The Rise and Fall of the Turkish Empire|url=https://archive.org/details/ottomancenturies0000kinr_d1b1|first=Patrick|last=Kinross|publisher=Morrow|year=1977|isbn=0-688-03093-9}}</ref> Pada tahun 1453, |
Pada tahun 1243, tentara Seljuk dikalahkan oleh [[Kekaisaran Mongolia|bangsa Mongol]], menyebabkan kekuatan Dinasti Seljuk perlahan-lahan hancur. Salah satu [[beylik]] yang diperintah oleh [[Osman I]] kelak selama 200 tahun ke depan akan mengembangkannya menjadi [[Kesultanan Utsmaniyah]], serta memperluas wilayah ke seluruh [[Anatolia]], [[Balkan]], [[Levant]] dan [[Afrika Utara]].<ref name="Ottomans">{{Cite book|title=The Ottoman Centuries: The Rise and Fall of the Turkish Empire|url=https://archive.org/details/ottomancenturies0000kinr_d1b1|first=Patrick|last=Kinross|publisher=Morrow|year=1977|isbn=0-688-03093-9}}</ref> Pada tahun 1453, Kesultanan Utsmaniyah menaklukkan Kekaisaran Romawi Timur dengan menguasai ibu kotanya, [[Konstantinopel]]. |
||
Pada tahun 1514, Sultan [[Selim I]] (1512-1520) berhasil memperluas wilayah perbatasan selatan dan timur dengan mengalahkan Shah [[Ismail I]] dari [[dinasti Safawiyah]] dalam [[Pertempuran Chaldiran]]. Pada 1517, Selim I memperluas pemerintahan |
Pada tahun 1514, Sultan [[Selim I]] (1512-1520) berhasil memperluas wilayah perbatasan selatan dan timur dengan mengalahkan Shah [[Ismail I]] dari [[dinasti Safawiyah]] dalam [[Pertempuran Chaldiran]]. Pada 1517, Selim I memperluas pemerintahan Kesultanan Utsmaniyah ke [[Aljazair]] dan [[Mesir]], dan menciptakan angkatan laut di [[Laut Merah]]. Selanjutnya, persaingan dimulai antara pihak Kesultanan Utsmaniyah dan [[Kerajaan Portugal]] untuk menjadi kekuatan laut yang dominan di [[Samudra Hindia]], dengan berbagai pertempuran angkatan laut di Laut Merah, [[Laut Arab]] dan [[Teluk Persia]]. Kehadiran Kerajaan Portugal di Samudera Hindia itu dianggap sebagai ancaman bagi monopoli Kesultanan Utsmaniyah atas rute perdagangan kuno antara [[Asia Timur]] dan [[Eropa Barat]] (dikenal dengan nama [[Jalan Sutera]]). Monopoli ini semakin terganggu menyusul penemuan [[Tanjung Harapan]] oleh penjelajah Portugal [[Bartolomeu Dias]] pada tahun 1488, yang berdampak cukup besar terhadap perekonomian Kesultanan Utsmaniyah. |
||
Kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah dan prestisi mencapai puncaknya pada abad ke-16 dan ke-17, khususnya selama pemerintahan [[Suleiman I]]. Kesultanan ini sering berseteru dengan [[Kekaisaran Romawi Suci]].<ref name=autogenerated1>{{cite book|author=Stanford J. Shaw|title=History of the Ottoman Empire and Modern Turkey|url=http://books.google.com/books?id=Xd422lS6ezgC&pg=PA213|accessdate=15 June 2013|volume=1|date=29 October 1976|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-29163-7|page=213}}</ref> Di laut, Angkatan Laut Utsmaniyah berseteru dengan beberapa |
Kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah dan prestisi mencapai puncaknya pada abad ke-16 dan ke-17, khususnya selama pemerintahan [[Suleiman I]]. Kesultanan ini sering berseteru dengan [[Kekaisaran Romawi Suci]].<ref name="autogenerated1">{{cite book|author=Stanford J. Shaw|title=History of the Ottoman Empire and Modern Turkey|url=http://books.google.com/books?id=Xd422lS6ezgC&pg=PA213|accessdate=15 June 2013|volume=1|date=29 October 1976|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-29163-7|page=213}}</ref> Di laut, Angkatan Laut Kesultanan Utsmaniyah berseteru dengan beberapa Liga Kudus (saat itu terdiri dari [[Spanyol Habsburg]], [[Republik Genova]], [[Republik Venesia]], Knights of St John, [[Negara Gereja]], Grand Duchy of Tuscany dan [[Kadipaten Savoy]]) untuk mengendalikannya dari [[Laut Mediterania]]. Di timur, Kesultanan Utsmaniyah yang kadang-kadang berperang dengan pihak Safawiyah Persia atas konflik yang timbul dari sengketa teritorial atau perbedaan agama antara abad ke-16 dan abad ke-18.<ref>{{Cite book|title=A Short History of the Middle East|first=George E.|last=Kirk|publisher=Brill Academic Publishers|year=2008|page=58|isbn=1-4437-2568-4}}</ref> |
||
Dimulai pada awal abad ke-19 dan seterusnya, Kesultanan Utsmaniyah mulai melemah. Seperti wilayah, kekuatan militer dan kekayaan yang menurun, bahkan banyak |
Dimulai pada awal abad ke-19 dan seterusnya, Kesultanan Utsmaniyah mulai melemah. Seperti wilayah, kekuatan militer dan kekayaan yang menurun, bahkan banyak Kaum Islam Balkan yang bermigrasi ke jantung Kekaisaran di Anatolia,<ref>{{cite book|last=Mann|first=Michael|title=The Dark Side of Democracy: Explaining Ethnic Cleansing|url=http://books.google.com/books?id=cGHGPgj1_tIC&pg=PA118|accessdate=28 February 2013|year=2005|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-53854-1|page=118}}</ref><ref name="Illinois2009">{{cite book|last=Todorova|first=Maria|title=Imagining the Balkans|url=http://books.google.com/books?id=WZweAIJI0ZwC&pg=PA175|accessdate=15 June 2013|date=18 March 2009|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-972838-1|page=175}}</ref> bersama dengan bangsa Sirkassia yang melarikan diri dari penaklukan Rusia di [[Kaukasus]]. Melemahnya Kesultanan Utsmaniyah menyebabkan meningkatnya sentimen nasionalis di antara masyarakat yang menyebabkan peningkatan ketegangan etnis yang kadang-kadang berubah menjadi kekerasan, seperti pembantaian etnis Hamid. |
||
Kesultanan Utsmaniyah memasuki [[Perang Dunia I]] di sisi [[Blok Sentral]] dan akhirnya kalah. Selama perang, diperkirakan 1.500.000<ref name="Heidenrich2001">{{cite book|author=John G. Heidenrich|title=How to prevent genocide: a guide for policymakers, scholars, and the concerned citizen|url=http://books.google.com/books?id=z7SDOxidP5EC&pg=PA5|accessdate=26 February 2012|year=2001|publisher=Greenwood Publishing Group|isbn=978-0-275-96987-5|page=5}}</ref><ref>{{cite web | url = http://www.britannica.com/EBchecked/topic/35323/Armenian-massacres/35323suppinfo/Supplemental-Information | title = Encyclopædia Britannica | contribution = Death toll of the Armenian Massacres }}</ref><ref name |
Kesultanan Utsmaniyah memasuki [[Perang Dunia I]] di sisi [[Blok Sentral]] dan akhirnya kalah. Selama perang, diperkirakan 1.500.000<ref name="Heidenrich2001">{{cite book|author=John G. Heidenrich|title=How to prevent genocide: a guide for policymakers, scholars, and the concerned citizen|url=http://books.google.com/books?id=z7SDOxidP5EC&pg=PA5|accessdate=26 February 2012|year=2001|publisher=Greenwood Publishing Group|isbn=978-0-275-96987-5|page=5}}</ref><ref>{{cite web | url = http://www.britannica.com/EBchecked/topic/35323/Armenian-massacres/35323suppinfo/Supplemental-Information | title = Encyclopædia Britannica | contribution = Death toll of the Armenian Massacres }}</ref><ref name="Bryce">{{Cite journal | title = The Treatment of Armenians in the Ottoman Empire 1915–16: Documents presented to Viscount Grey of Falloden, Secretary of State for Foreign Affairs | author = Viscount Bryce | place = New York and London | publisher = GP Putnam's Sons, for His Majesty's Stationary Office | year = 1916 }}</ref><ref>Justin McCarthy, ''The End of Ottoman Anatolia'', in ''Muslims and Minorities: The Population of Ottoman Anatolia and the End of the Empire'', New York Univ. Press, 1983.</ref> warga Armenia dideportasi dan dibunuh saat [[Genosida Armenia]] berlangsung.<ref>{{cite web|url=http://www.umd.umich.edu/dept/armenian/facts/genocide.html|title=Fact Sheet: Armenian Genocide|publisher=[[University of Michigan]]|accessdate=15 July 2010|archive-date=2007-10-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20071014004943/http://www.umd.umich.edu/dept/armenian/facts/genocide.html|dead-url=yes}}</ref><ref>Totten, Samuel, Paul Robert Bartrop, Steven L. Jacobs (eds.) ''Dictionary of Genocide''. Greenwood Publishing Group, 2008, p. 19. ISBN 0-313-34642-9.</ref> Pemerintah Turkiye menyangkal bahwa terdapat Genosida Armenia dan mengklaim bahwa Armenia hanya dipindahkan dari zona perang timur.<ref name="Sr.2010">{{cite book|author=Patrick J. Roelle, Sr.|title=Islam's Mandate- a Tribute to Jihad: The Mosque at Ground Zero|url=http://books.google.com/books?id=KL0RTx77lrwC&pg=PA33|accessdate=9 February 2013|date=27 September 2010|publisher=AuthorHouse|isbn=978-1-4520-8018-5|page=33}}</ref> Pembantaian besar-besaran juga dilakukan terhadap kelompok minoritas lainnya seperti bangsa Yunani dan bangsa Assyria.<ref name="Bloxham2005">{{cite book|author=Donald Bloxham|title=The Great Game of Genocide: Imperialism, Nationalism, And the Destruction of the Ottoman Armenians|url=http://books.google.com/books?id=TSRkGNoEPFwC&pg=PA150|accessdate=9 February 2013|year=2005|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-927356-0|page=150}}</ref><ref name="Levene">{{cite journal|last=Levene|first=Mark|title=Creating a Modern 'Zone of Genocide': The Impact of Nation- and State-Formation on Eastern Anatolia, 1878–1923|journal=Holocaust and Genocide Studies|date=Winter 1998|volume=12|issue=3|pages=393–433|url=http://hgs.oxfordjournals.org/cgi/content/abstract/12/3/393|doi=10.1093/hgs/12.3.393}}</ref><ref name="Ferguson">{{cite book|last=Ferguson|first=Niall|title=The War of the World: Twentieth-Century Conflict and the Descent of the West|url=https://archive.org/details/warofworldhistor0000ferg_w3s6|year=2007|publisher=Penguin Group (USA) Incorporated|isbn=978-0-14-311239-6|page=[https://archive.org/details/warofworldhistor0000ferg_w3s6/page/180 180]}}</ref> |
||
Setelah [[Gencatan Senjata Mudros]] pada tanggal 30 Oktober 1918, kemenangan [[Blok Sekutu |
Setelah [[Gencatan Senjata Mudros]] pada tanggal 30 Oktober 1918, kemenangan [[Blok Sekutu dalam Perang Dunia I|Pihak Sekutu]] berusaha untuk membagi wilayah Kesultanan Utsmaniyah melalui [[Persetujuan Sèvres]] pada tahun 1920.<ref name="Ottomans" /> |
||
=== Republik |
=== Republik Turkiye === |
||
{{Main|Sejarah Republik |
{{Main|Sejarah Republik Turkiye|Reformasi Atatürk}} |
||
[[Berkas:Atatürk vatandaşla sohbet ediyor (30 Aralık 1931).jpg|300px|jmpl|[[Mustafa Kemal Atatürk|Kemal Atatürk]], presiden pertama |
[[Berkas:Atatürk vatandaşla sohbet ediyor (30 Aralık 1931).jpg|300px|jmpl|[[Mustafa Kemal Atatürk|Kemal Atatürk]], presiden pertama Turkiye, di antara bangsanya. (1931)]] |
||
[[Pendudukan Konstantinopel]] dan [[ |
[[Pendudukan Konstantinopel]] dan [[Smirna]] oleh Sekutu pada masa setelah Perang Dunia I mendorong pembentukan Gerakan Nasional Turkiye.<ref name="Ottoman_Turkey" /> Di bawah kepemimpinan [[Mustafa Kemal Atatürk]], seorang komandan militer yang telah membedakan dirinya selama [[Kampanye Gallipoli|Pertempuran Gallipoli]], [[Perang Kemerdekaan Turkiye]] dilancarkan dengan tujuan mencabut ketentuan [[Persetujuan Sèvres]].<ref name="Atatürk" /> |
||
Pada 18 September 1922, tentara pendudukan dikalahkan, dan [[Pemerintah Majelis Nasional Agung|rezim |
Pada 18 September 1922, tentara pendudukan dikalahkan, dan [[Pemerintah Majelis Nasional Agung|rezim Turkiye yang berbasis di Ankara]], yang menyatakan diri sebagai pemerintah yang sah pada bulan April 1920, mulai meresmikan transisi hukum dari Kesultanan Utsmaniyah yang lama ke sistem politik Republik Turkiye yang baru. Pada tanggal 1 November, parlemen baru didirikan dan secara resmi menghapuskan sistem [[Kesultanan]], sehingga mengakhiri 623 tahun pemerintahan Kesultanan Utsmaniyah. [[Perjanjian Lausanne]] tanggal 24 Juli 1923 mendapat pengakuan internasional terhadap kedaulatan negara "Republik Turkiye" yang baru dibentuk sebagai negara penerus dari Kesultanan Utsmaniyah, dan secara resmi dinyatakan pada tanggal 29 Oktober 1923 di [[Ankara]], ibu kota Turkiye yang baru.<ref name="Ottoman_Turkey" /> [[Perjanjian Lausanne]] menetetapkan adanya pertukaran populasi antara Yunani dan Turkiye, di mana 1,1 juta orang Yunani meninggalkan Turkiye menuju Yunani dan 380.000 umat Islam dipindahkan dari Yunani ke Turkiye.<ref name="Clogg">{{cite book|last=Clogg|first=Richard|title=A Concise History of Greece|url=http://books.google.com/books?id=H5pyUIY4THYC|accessdate=9 February 2013|date=20 June 2002|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-00479-4|page=101}}</ref> |
||
Mustafa Kemal menjadi Presiden pertama dan kemudian melakukan banyak reformasi |
Mustafa Kemal Atatürk menjadi Presiden pertama dan kemudian melakukan banyak reformasi dengan tujuan mengubah negara Kesultanan Utsmaniyah-Republik Turkiye menjadi [[republik]] [[sekularisme]] baru.<ref name="BoweringCrone2012">{{cite book|author1=Gerhard Bowering|author2=Patricia Crone|author3=Wadad Kadi|coauthors=Devin J. Stewart, Muhammad Qasim Zaman, Mahan Mirza|title=The Princeton Encyclopedia of Islamic Political Thought|url=http://books.google.com/books?id=JHcZlo12SGoC&pg=PA49|accessdate=14 August 2013|date=28 November 2012|publisher=Princeton University Press|isbn=978-1-4008-3855-4|pages=49–|quote=Following the revolution, Mustafa Kemal became an important figure in the military ranks of the Ottoman Committee of Union and Progress (CUP) as a protégé ... Although the sultanate had already been abolished in November 1922, the republic was founded in October 1923. ... ambitious reform programme aimed at the creation of a modern, secular state and the construction of a new identity for its citizens.}}</ref> Dengan adanya UU Pemberian Julukan tahun 1934, [[Parlemen Turkiye]] memberikan gelar ''Atatürk'' (Bapak Bangsa Turkiye) kepada Mustafa Kemal Atatürk.<ref name="Atatürk" /> |
||
Turkiye tetap netral selama [[Perang Dunia II]], namun masuk pada saat akhir perang di [[Blok Sekutu dalam Perang Dunia II|Pihak Sekutu]] pada tanggal 23 Februari 1945. Pada tanggal 26 Juni 1945, Turkiye menjadi anggota [[piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa]].<ref name="Turkey_UN">{{cite web|url=http://www.un.org/Overview/growth.htm|title=Growth in United Nations membership (1945–2005)|publisher=United Nations|accessdate=30 October 2006|date=3 July 2006}}</ref> Setelah perang, Yunani menghadapi kesulitan dalam mengatasi [[Perang Saudara Yunani|pemberontakan komunis]], bersamaan dengan tuntutan [[Uni Soviet]] untuk membangun pangkalan militer di Selat Turkiye. Hal itu mendorong Amerika Serikat untuk menyatakan [[Doktrin Truman]] pada tahun 1947, untuk menjamin keamanan Turkiye dan Yunani.<ref name="Truman Doctrine">{{Cite book|title=Outposts and Allies: U.S. Army Logistics in the Cold War, 1945–1953|first=James A.|last=Huston|publisher=Susquehanna University Press|year=1988|isbn=0-941664-84-8|url=http://books.google.com/?id=ID4E3Lm8TsgC&pg=PA198&lpg=PA198&dq=turkey+cold+war|page=134}}</ref> Yunani dan Turkiye tergabung dalam [[Rencana Marshall]] dan OEEC untuk membangun kembali ekonomi Eropa pada tahun 1948, dan kemudian menjadi anggota pendiri OECD pada tahun 1961. |
|||
Setelah ikut serta dengan pasukan PBB dalam [[Perang Korea]], |
Setelah ikut serta dengan pasukan PBB dalam [[Perang Korea]], Turkiye bergabung dengan [[Pakta Pertahanan Atlantik Utara]] pada tahun 1952, dan menjadi benteng untuk melawan ekspansi Uni Soviet ke [[Laut Tengah]]. Setelah satu dekade kekerasan antarkomunitas Siprus dan kudeta di Siprus pada 15 Juli 1974 yang dilakukan organisasi paramiliter EOKA B, untuk menggulingkan Presiden [[Makarios III]] dan menerapkan pro-Enosis (persatuan dengan Yunani) dengan Nikos Sampson sebagai diktator, Turkiye menginvasi Siprus pada tanggal 20 Juli 1974.<ref name="Uslu2003">{{cite book|last=Uslu|first=Nasuh|title=The Cyprus question as an issue of Turkish foreign policy and Turkish-American relations, 1959–2003|url=http://books.google.com/books?id=RYHWMKL2-CQC&pg=PA119|accessdate=16 August 2011|year=2003|publisher=Nova Publishers|isbn=978-1-59033-847-6|page=119}}</ref> Sembilan tahun kemudian, [[Siprus Utarа|Republik Turki Siprus Utara]], yang hanya diakui oleh Turkiye, didirikan.<ref>{{Cite news|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/europe/1021835.stm|title=Timeline: Cyprus|publisher=BBC|accessdate=25 December 2006|date=12 December 2006}}</ref> |
||
Periode sistem satu partai berakhir pada tahun 1945. Hal ini diikuti oleh transisi menjadi demokrasi multipartai selama beberapa dekade mendatang, yang terganggu oleh kudeta militer pada tahun 1960, 1971, 1980 dan 1997.<ref name="TRPoliticsandMilitary">{{Cite book|title=Turkish Politics and the Military|url=https://archive.org/details/turkishpoliticsm00hale|first=William Mathew|last=Hale|publisher=Routledge, UK|year=1994|isbn=0-415-02455-2}}</ref> Pada tahun 1984, [[Partai |
Periode sistem satu partai berakhir pada tahun 1945. Hal ini diikuti oleh transisi menjadi demokrasi multipartai selama beberapa dekade mendatang, yang terganggu oleh kudeta militer pada tahun 1960, 1971, 1980 dan 1997.<ref name="TRPoliticsandMilitary">{{Cite book|title=Turkish Politics and the Military|url=https://archive.org/details/turkishpoliticsm00hale|first=William Mathew|last=Hale|publisher=Routledge, UK|year=1994|isbn=0-415-02455-2}}</ref> Pada tahun 1984, [[Partai Buruh Kurdistan|kelompok separatis Kurdi (PKK)]] memulai kampanye perlawanan terhadap pemerintah Turkiye, yang sampai saat ini telah merenggut lebih dari 40.000 jiwa.<ref>{{Cite news|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/8352934.stm|title=Turkey's PKK peace plan delayed|publisher=BBC|accessdate=6 February 2010|date=10 November 2009}}</ref> Namun, proses perdamaian sedang berlangsung.<ref>{{cite news|title=Kurdish Rebel Group to Withdraw From Turkey|author=Sebnem Arsu|url=http://www.nytimes.com/2013/04/26/world/europe/kurdish-rebel-group-to-withdraw-from-turkey.html?_r=0|newspaper=The New York Times|date=25 April 2013|accessdate=29 April 2013}}</ref><ref>{{cite news|title=Murat Karayilan announces PKK withdrawal from Turkey|url=http://www.bbc.co.uk/news/world-europe-22293966|date=25 April 2013|accessdate=29 April 2013}}</ref> Sejak liberalisasi ekonomi Turkiye selama tahun 1980, negara ini telah mengalami pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik yang kuat.<ref name="80sLiberalization" /> Pada tahun 2013, sejumlah protes terjadi di banyak provinsi di Turkiye, yang dipicu oleh rencana untuk menghancurkan Taman Taksim Gezi.<ref>{{cite news|title=What's driving unrest and protests in Turkey?|author=Jethro Mullen and Susannah Cullinane|url=http://www.cnn.com/2013/06/03/world/europe/turkey-conflict-explainer/?hpt=hp_t1|newspaper=CNN|date=4 June 2013|accessdate=6 June 2013}}</ref> |
||
== Geografi == |
== Geografi == |
||
Turkiye adalah negara transbenua. Wilayah Turkiye yang termasuk [[Asia]] mencakup 97 persen dari negara, wilayah ini terpisah dari Eropa Turkiye oleh [[Selat Bosporus]], [[Laut Marmara]], dan [[Selat Dardanella]]. Wilayah Eropa Turkiye terdiri 3 persen negara. Wilayah Turkiye memiliki panjang lebih dari 1.600 kilometer (990 mil) dan 800 kilometer (500 mil) luas, dengan bentuk persegi panjang kasar. Negara ini terletak antara garis lintang 35 ° dan 43 ° U, dan bujur 25 ° dan 45 lahan ° T. Turkiye, termasuk danau, Turkiye menempati lahan seluas 783.562 kilometer persegi (302.535 mil persegi), areal seluas 755.688 kilometer persegi (291.773 mil persegi) berada di Asia Barat Daya dan 23.764 kilometer persegi (9.175 mil persegi) di Eropa. [154] Turkiye adalah negara 37 terbesar di dunia dalam hal luas. Negara ini dikelilingi oleh lautan di tiga sisi: [[Laut Aegea]] di sebelah barat, [[Laut Hitam]] di utara dan [[Laut Tengah]] di selatan. Terdapat juga [[Laut Marmara]] di barat laut. |
|||
Bagian Eropa dari |
Bagian Eropa dari Turkiye, Thrace Timur (wilayah paling timur semenanjung Balkan), membentuk perbatasan Turkiye dengan [[Yunani]] dan [[Bulgaria]]. Bagian Asia dari negara ini sebagian besar terdiri oleh semenanjung Anatolia, yang terdiri dari dataran tinggi dengan dataran pantai sempit, antara Koroglu dan pegunungan Pontic di utara dan [[Pegunungan Taurus]] di selatan. Turkiye timur, terletak di wilayah dataran tinggi barat Armenia, memiliki lanskap berupa pegunungan dan merupakan hulu berbagai sungai seperti sungai [[Sungai Efrat|Efrat]], [[sungai Tigris|Tigris]] dan [[sungai Aras|Aras]], terdapat pula [[Gunung Ararat]], titik tertinggi di Turkiye dengan ketinggian 5137 meter (16.854 kaki), dan [[Danau Van]], danau terbesar di negara ini. |
||
=== Keanekaragaman hayati === |
=== Keanekaragaman hayati === |
||
{{main|Flora di |
{{main|Flora di Turkiye|Fauna di Turkiye}} |
||
{{see also|Masalah lingkungan di |
{{see also|Masalah lingkungan di Turkiye}} |
||
Ada dua jenis utama dari pola vegetasi alami: padang rumput-padang rumput, yang terjadi terutama di Anatolia tengah dan tenggara tetapi juga ditemukan di dataran rendah Thrace dan lembah Anatolia Timur; dan hutan belantara dan hutan kayu, yang menutupi sebagian negara. Akan tetapi, di sebagian besar |
Ada dua jenis utama dari pola vegetasi alami: padang rumput-padang rumput, yang terjadi terutama di Anatolia tengah dan tenggara tetapi juga ditemukan di dataran rendah Thrace dan lembah Anatolia Timur; dan hutan belantara dan hutan kayu, yang menutupi sebagian negara. Akan tetapi, di sebagian besar Turkiye, jenis vegetasi alami ini telah banyak dimodifikasi oleh tindakan manusia, baik secara langsung (melalui penebangan dan pembukaan lahan untuk pertanian) dan secara tidak langsung (melalui kegiatan hewan yang digembalakan). |
||
== Politik == |
== Politik == |
Revisi per 2 April 2023 04.10
Republik Turki Türkiye Cumhuriyeti (bahasa Turki) | |
---|---|
Semboyan: Egemenlik, kayıtsız şartsız Milletindir ("Kedaulatan tanpa syarat adalah milik Bangsa") | |
Lokasi Turki (hijau gelap) di Eropa (abu-abu) | |
Ibu kota | Ankara 39°55′N 32°50′E / 39.917°N 32.833°E |
Kota terbesar | Istanbul 41°1′N 28°57′E / 41.017°N 28.950°E |
Bahasa resmi | Turki |
Agama (2019)[1] |
|
Pemerintahan | Kesatuan presidensial republik konstitusional |
• Presiden | Recep Tayyip Erdoğan |
Cevdet Yılmaz | |
Legislatif | Büyük Millet Meclisi |
Pendirian | |
1299 | |
19 Mei 1919 | |
23 April 1920 | |
24 Juli 1923 | |
• Republik dibentuk | 29 Oktober 1923 |
• Konstitusi saat ini | 7 November 1982 |
Luas | |
- Total | 783,562 km2 (37) |
1,3 | |
Penduduk | |
- Perkiraan 2022 | 84.680.273[2] (18) |
110[3]/km2 (107) | |
PDB (KKB) | 2022 |
- Total | $3,32 triliun[4] (11) |
$38.759[4] (46) | |
PDB (nominal) | 2022 |
- Total | $853 miliar[4] (20) |
$9.961[4] (79) | |
Gini (2019) | 41,9[5] sedang |
IPM (2021) | 0,838[6] sangat tinggi · 48 |
Mata uang | Lira Turki (₺) ( TRY ) |
Zona waktu | EET (UTC+2) |
- Musim panas (DST) | UTC+3 (EEST) |
Lajur kemudi | kanan |
Kode telepon | +90 |
Kode ISO 3166 | TR |
Ranah Internet | .tr |
Situs web resmi www | |
Turkiye[7] atau Türkiye secara resmi disebut sebagai Republik Turkiye[8] (bahasa Turki: Türkiye Cumhuriyeti) adalah sebuah negara kesatuan dengan sistem presidensial di kawasan Eurasia. Wilayahnya terbentang dari Semenanjung Anatolia di Asia Barat Laut hingga daerah Balkan di Eropa Tenggara. Turkiye berbatasan dengan Laut Hitam di sebelah utara; Bulgaria di sebelah barat laut; Yunani dan Laut Aegea di sebelah barat; Georgia di timur laut; Armenia, Azerbaijan, dan Iran di sebelah timur; Irak dan Suriah di tenggara; dan Laut Mediterania di sebelah selatan. Laut Marmara yang merupakan bagian dari Turkiye digunakan untuk menandai batas wilayah benua Eropa dan benua Asia, sehingga Turkiye dikenal sebagai negara transkontinental.
Bangsa Turkiye mulai bermigrasi ke daerah yang dinamakan Turkish pada abad ke-11. Proses migrasi ini semakin dipercepat setelah kemenangan Kesultanan Seljuk melawan Kekaisaran Bizantium pada pertempuran Manzikert. Beberapa Beylik (Emirat Turki) dan Kesultanan Seljuk Rûm memerintah Anatolia sampai dengan invasi Kekaisaran Mongol. Mulai abad ke-13, beylik-beylik Ottoman menyatukan Anatolia dan membentuk kekaisaran yang daerahnya merambah sebagian besar Eropa Tenggara, Asia Barat, dan Afrika Utara. Setelah Kesultanan Utsmaniyah runtuh setelah kalah pada Perang Dunia I dan masalah internal (pemberontakan Gerakan Turkiye Muda dan Pemberontak bangsa Arab) sebagian wilayahnya diduduki oleh para Sekutu yang memenangi Perang Dunia I. Mustafa Kemal Atatürk kemudian mengorganisasikan gerakan perlawanan melawan Sekutu. Pada tahun 1923, gerakan perlawanan ini berhasil mendirikan Republik Turkiye Modern dengan Mustafa Kemal Atatürk menjabat sebagai presiden pertamanya.
Ibu kota Turkiye berada di Ankara namun kota terbesar di negara ini adalah Istanbul atau Konstantinopel dahulu merupakan ibukota dari kekaisaran Bizantium dan Kesultanan Utsmaniyah. Disebabkan oleh lokasinya yang strategis di persilangan dua benua, budaya Turkiye merupakan campuran budaya Timur dan Barat yang unik yang sering diperkenalkan sebagai jembatan antara dua peradaban. Dengan adanya kawasan yang kuat dari Adriatik ke Tiongkok dalam jalur darat di antara Rusia dan India, Turkiye telah memperoleh kepentingan strategis yang bertambah pesat.
Turkiye adalah sebuah negara republik konstitusional yang demokratis, bersatu bersistem Republik Presidensial sejak era presiden Recep Tayyip Erdoğan. Turkiye telah berangsur-angsur bergabung dengan negara barat Uni Eropa namun keanggotaannya masih ditangguhkan, sementara di saat yang sama menjalin hubungan dengan dunia Timur. Negara ini merupakan salah satu anggota pendiri PBB,[9] Organisasi Konferensi Islam (OKI),[10] OECD,[11] dan OSCE,[12] serta negara anggota Dewan Eropa sejak tahun 1949,[13] dan NATO sejak tahun 1952.[14] Sejak tahun 2005, Turkiye adalah satu-satunya negara Islam pertama yang berunding menyertai Uni Eropa, setelah merupakan anggota koalisi sejak tahun 1963.[15] Turkiye juga merupakan anggota negara industri G20 yang mempertemukan 20 buah ekonomi yang terbesar di dunia.
Etimologi
Nama Turkiye atau Türkiye dalam bahasa Turkiye terdiri dari dua komponen, yaitu: etnonim Türk dan akhiran abstrak –iye yang berarti "pemilik", "tanah" (berasal dari akhiran dalam bahasa Arab –iyya yang serupa dengan akhiran –ia dalam bahasa Yunani dan Latin). Catatan awal istilah "Türk" atau "Türük" sebagai autonim terdapat dalam tulisan-tulisan Orkhon oleh kaum Göktürk (Turki Samawi) dari Asia Tengah (c. abad ke-8 M). Tu–kin dijadikan bukti pada awal tahun 177 SM sebagai nama pemberian bangsa Tiongkok kepada penduduk di wilayah selatan Pegunungan Altai di Asia Tengah. Nama Indonesia "Turkiye" berasal dari bahasa Latin Pertengahan iaitu Turchia (c. 1369). Nama ini berkerabat dekat dengan Tourkia dalam bahasa Yunani, yang awalnya digunakan oleh bangsa Bizantium untuk menyebut Hungaria pada abad pertengahan (karena bangsa Hungaria dan Turkiye mempunyai leluhur yang sama) tetapi kemudian mereka mulai menggunakan nama ini untuk menamai wilayah hasil penaklukkan Seljuk di Anatolia, ratusan tahun setelah Pertempuran Manzikert pada tahun 1071.
Perubahan nama resmi
Pada bulan Januari 2020, Majelis Eksportir Turkiye - organisasi payung ekspor Turkiye- mengumumkan bahwa mereka akan menggunakan "Made in Türkiye" pada semua labelnya, dalam upaya untuk menstandarkan merek dan identitas bisnis Turkiye di panggung internasional, dengan menggunakan istilah 'Türkiye' di semua bahasa di seluruh dunia.[16]
Pada bulan Desember 2021, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan surat edaran yang menyerukan agar ekspor diberi label "Made in Türkiye" serta mendidik preferensi nama 'Türkiye' dalam hubungan pemerintahan.[17][18] Alasan yang diberikan dalam surat edaran untuk memilih Türkiye adalah karena "mewakili dan mengekspresikan budaya, peradaban, dan nilai-nilai bangsa Turkiye". Menurut lembaga penyiaran pemerintah Turkiye, TRT World mengatakan bahwa perubahan tersebut juga menghindari peyorasi dengan ungkapan yang berarti kalkun dalam bahasa inggris (en:Turkey (bird)).[16] Dilaporkan pada Januari 2022 bahwa pemerintah berencana untuk mendaftarkan Türkiye ke Perserikatan Bangsa-Bangsa.[19] Menteri Luar Negeri Mevlüt Çavuşoğlu mengirim surat kepada PBB dan organisasi internasional lainnya pada tanggal 31 Mei 2022, meminta agar mereka menggunakan Türkiye. PBB setuju dan segera mengimplementasikan permintaan tersebut.[20][21]
Sejarah
Anatolia Prasejarah dan Trakia Timur
Semenanjung Anatolia adalah salah satu wilayah berpenduduk yang tertua di dunia. Berbagai populasi Anatolia kuno menetap di Anatolia, dimulai pada periode Neolitikum hingga ditaklukkan oleh Aleksander Agung.[22] Bahasa yang digunakan adalah bahasa Anatolia, cabang bahasa dari rumpun bahasa Indo-Eropa.[23] Bahkan, para peneliti telah mengusulkan Anatolia sebagai pusat hipotesis, di mana bahasa Indo-Eropa menyebar.[24] Bagian wilayah Turkiye di Eropa disebut Trakia Timur. Wilayah ini tidak berpenduduk sejak empat ribu tahun yang lalu, dan memasuki masa Neolithikum sekitar tahun 6000 SM dengan penduduknya yang mulai bercocok tanam.[25]
Göbekli Tepe adalah sebuah situs yang dikenal sebagai struktur tempat suci tertua yang dibuat oleh manusia sekitar 10.000 SM,[26] sementara Çatalhöyük yang merupakan permukiman Neolitikum dan Kalkolitikum di Anatolia selatan, sekitar tahun 7500 SM sampai 5700 SM. Pada Juli 2012, kedua situs ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.[27] Permukiman di Troya dimulai pada Zaman Neolitikum dan terus berlanjut sampai Zaman Besi.
Catatan penduduk Anatolia yang paling awal adalah Bangsa Hatti dan Bangsa Huri, bangsa-bangsa non-Indo-Eropa yang menghuni Anatolia tengah dan timur, masing-masing pada awal 2300 SM. Bangsa Het datang ke Anatolia pada tahun 2000-1700 SM. Kerajaan besar pertama di daerah tersebut didirikan oleh bangsa Het, dari abad kedelapan belas hingga abad ke-13 SM. Asiria menaklukkan wilayah bagian tenggara Turkiye dan menetap di sana pada awal 1950 SM sampai tahun 612 SM.[28][29]
Setelah runtuhnya kerajaan Het pada tahun 1180 SM, Kerajaan Frigia berkuasa di Anatolia sampai kerajaan mereka dihancurkan oleh Suku Kimmeri pada abad ke-7 SM.[30]
Antikuitas dan Periode Bizantium
Sekitar tahun 1200 SM, pantai Anatolia dikuasai oleh suku Aiolia dan suku Ionia Yunani. Banyak kota-kota penting yang didirikan, seperti Miletos, Ephesos, Smirna, dan Bizantium, dan yang terakhir didirikan adalah Megara pada tahun 657 SM. Negara pertama yang disebut Armenia oleh wilayah lain adalah negara dinasti Orontid Armenia, yang termasuk bagian dari Turkiye timur yang dimulai pada abad ke-6 SM. Di Turkiye barat daya, kelompok suku yang paling berpengaruh di Trakia adalah suku Odyrisia, yang didirikan oleh Teres I.[31]
Anatolia ditaklukkan oleh Kekaisaran Akhemeniyah dari Persia selama abad ke-6 dan ke-5 SM lalu kemudian jatuh ke tangan Aleksander Agung pada tahun 334 SM,[32] yang menyebabkan meningkatnya homogenitas kebudayaan dan Helenisasi di wilayah tersebut.[22] Setelah kematian Aleksander pada tahun 323 SM, Anatolia kemudian dibagi menjadi beberapa kerajaan Helenistik, yang semuanya menjadi bagian dari Republik Romawi pada pertengahan abad ke-1 SM.[33] Proses Helenisasi yang dimulai dengan penaklukan Aleksander dipercepat saat berada di bawah kekuasaan Romawi, sehingga pada awal abad Masehi bahasa Anatolia dan budaya setempat telah punah digantikan oleh bahasa Yunani.[34][35]
Pada tahun 324, Konstantinus Agung memilih Bizantium menjadi ibu kota baru Kekaisaran Romawi, kemudian diubah menjadi Roma Baru. Setelah kematian Theodosius I pada tahun 395 dan pembagian permanen Kekaisaran Romawi antara kedua putranya, Konstantinopel menjadi ibu kota Kekaisaran Romawi Timur, yang akan memerintah sebagian besar wilayah Turkiye sampai Akhir Abad Pertengahan.[36]
Seljuk dan Kesultanan Utsmaniyah
Dinasti Seljuk adalah cabang dari Kinik Oğuz Turkiye yang tinggal di Khagan Yabghu wilayah persekutuan Oğuz, sebelah utara Laut Kaspia dan Laut Aral, pada abad ke-9.[37] Pada abad ke-10, bangsa Seljuk mulai bermigrasi dari tanah air leluhur mereka ke Persia, yang menjadi awal dari Kesultanan Seljuk Raya.
Pada paruh kedua abad ke-11, Seljuk mulai menembus ke wilayah timur Anatolia. Pada 1071, Seljuk Turk mengalahkan Bizantium dalam Pertempuran Manzikert, sekaligus dimulainya Turkiyefikasi di wilayah tersebut, bahasa Turkiye dan Islam diperkenalkan ke Anatolia secara bertahap menyebar dan transisi yang lambat dari Anatolia yang didominasi Kekristenan dan berbahasa Yunani menjadi didominasi Islam dan berbahasa Turkiye yang terus berlangsung.[38]
Pada tahun 1243, tentara Seljuk dikalahkan oleh bangsa Mongol, menyebabkan kekuatan Dinasti Seljuk perlahan-lahan hancur. Salah satu beylik yang diperintah oleh Osman I kelak selama 200 tahun ke depan akan mengembangkannya menjadi Kesultanan Utsmaniyah, serta memperluas wilayah ke seluruh Anatolia, Balkan, Levant dan Afrika Utara.[39] Pada tahun 1453, Kesultanan Utsmaniyah menaklukkan Kekaisaran Romawi Timur dengan menguasai ibu kotanya, Konstantinopel.
Pada tahun 1514, Sultan Selim I (1512-1520) berhasil memperluas wilayah perbatasan selatan dan timur dengan mengalahkan Shah Ismail I dari dinasti Safawiyah dalam Pertempuran Chaldiran. Pada 1517, Selim I memperluas pemerintahan Kesultanan Utsmaniyah ke Aljazair dan Mesir, dan menciptakan angkatan laut di Laut Merah. Selanjutnya, persaingan dimulai antara pihak Kesultanan Utsmaniyah dan Kerajaan Portugal untuk menjadi kekuatan laut yang dominan di Samudra Hindia, dengan berbagai pertempuran angkatan laut di Laut Merah, Laut Arab dan Teluk Persia. Kehadiran Kerajaan Portugal di Samudera Hindia itu dianggap sebagai ancaman bagi monopoli Kesultanan Utsmaniyah atas rute perdagangan kuno antara Asia Timur dan Eropa Barat (dikenal dengan nama Jalan Sutera). Monopoli ini semakin terganggu menyusul penemuan Tanjung Harapan oleh penjelajah Portugal Bartolomeu Dias pada tahun 1488, yang berdampak cukup besar terhadap perekonomian Kesultanan Utsmaniyah.
Kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah dan prestisi mencapai puncaknya pada abad ke-16 dan ke-17, khususnya selama pemerintahan Suleiman I. Kesultanan ini sering berseteru dengan Kekaisaran Romawi Suci.[40] Di laut, Angkatan Laut Kesultanan Utsmaniyah berseteru dengan beberapa Liga Kudus (saat itu terdiri dari Spanyol Habsburg, Republik Genova, Republik Venesia, Knights of St John, Negara Gereja, Grand Duchy of Tuscany dan Kadipaten Savoy) untuk mengendalikannya dari Laut Mediterania. Di timur, Kesultanan Utsmaniyah yang kadang-kadang berperang dengan pihak Safawiyah Persia atas konflik yang timbul dari sengketa teritorial atau perbedaan agama antara abad ke-16 dan abad ke-18.[41]
Dimulai pada awal abad ke-19 dan seterusnya, Kesultanan Utsmaniyah mulai melemah. Seperti wilayah, kekuatan militer dan kekayaan yang menurun, bahkan banyak Kaum Islam Balkan yang bermigrasi ke jantung Kekaisaran di Anatolia,[42][43] bersama dengan bangsa Sirkassia yang melarikan diri dari penaklukan Rusia di Kaukasus. Melemahnya Kesultanan Utsmaniyah menyebabkan meningkatnya sentimen nasionalis di antara masyarakat yang menyebabkan peningkatan ketegangan etnis yang kadang-kadang berubah menjadi kekerasan, seperti pembantaian etnis Hamid.
Kesultanan Utsmaniyah memasuki Perang Dunia I di sisi Blok Sentral dan akhirnya kalah. Selama perang, diperkirakan 1.500.000[44][45][46][47] warga Armenia dideportasi dan dibunuh saat Genosida Armenia berlangsung.[48][49] Pemerintah Turkiye menyangkal bahwa terdapat Genosida Armenia dan mengklaim bahwa Armenia hanya dipindahkan dari zona perang timur.[50] Pembantaian besar-besaran juga dilakukan terhadap kelompok minoritas lainnya seperti bangsa Yunani dan bangsa Assyria.[51][52][53]
Setelah Gencatan Senjata Mudros pada tanggal 30 Oktober 1918, kemenangan Pihak Sekutu berusaha untuk membagi wilayah Kesultanan Utsmaniyah melalui Persetujuan Sèvres pada tahun 1920.[39]
Republik Turkiye
Pendudukan Konstantinopel dan Smirna oleh Sekutu pada masa setelah Perang Dunia I mendorong pembentukan Gerakan Nasional Turkiye.[54] Di bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Atatürk, seorang komandan militer yang telah membedakan dirinya selama Pertempuran Gallipoli, Perang Kemerdekaan Turkiye dilancarkan dengan tujuan mencabut ketentuan Persetujuan Sèvres.[55]
Pada 18 September 1922, tentara pendudukan dikalahkan, dan rezim Turkiye yang berbasis di Ankara, yang menyatakan diri sebagai pemerintah yang sah pada bulan April 1920, mulai meresmikan transisi hukum dari Kesultanan Utsmaniyah yang lama ke sistem politik Republik Turkiye yang baru. Pada tanggal 1 November, parlemen baru didirikan dan secara resmi menghapuskan sistem Kesultanan, sehingga mengakhiri 623 tahun pemerintahan Kesultanan Utsmaniyah. Perjanjian Lausanne tanggal 24 Juli 1923 mendapat pengakuan internasional terhadap kedaulatan negara "Republik Turkiye" yang baru dibentuk sebagai negara penerus dari Kesultanan Utsmaniyah, dan secara resmi dinyatakan pada tanggal 29 Oktober 1923 di Ankara, ibu kota Turkiye yang baru.[54] Perjanjian Lausanne menetetapkan adanya pertukaran populasi antara Yunani dan Turkiye, di mana 1,1 juta orang Yunani meninggalkan Turkiye menuju Yunani dan 380.000 umat Islam dipindahkan dari Yunani ke Turkiye.[56]
Mustafa Kemal Atatürk menjadi Presiden pertama dan kemudian melakukan banyak reformasi dengan tujuan mengubah negara Kesultanan Utsmaniyah-Republik Turkiye menjadi republik sekularisme baru.[57] Dengan adanya UU Pemberian Julukan tahun 1934, Parlemen Turkiye memberikan gelar Atatürk (Bapak Bangsa Turkiye) kepada Mustafa Kemal Atatürk.[55]
Turkiye tetap netral selama Perang Dunia II, namun masuk pada saat akhir perang di Pihak Sekutu pada tanggal 23 Februari 1945. Pada tanggal 26 Juni 1945, Turkiye menjadi anggota piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.[58] Setelah perang, Yunani menghadapi kesulitan dalam mengatasi pemberontakan komunis, bersamaan dengan tuntutan Uni Soviet untuk membangun pangkalan militer di Selat Turkiye. Hal itu mendorong Amerika Serikat untuk menyatakan Doktrin Truman pada tahun 1947, untuk menjamin keamanan Turkiye dan Yunani.[59] Yunani dan Turkiye tergabung dalam Rencana Marshall dan OEEC untuk membangun kembali ekonomi Eropa pada tahun 1948, dan kemudian menjadi anggota pendiri OECD pada tahun 1961.
Setelah ikut serta dengan pasukan PBB dalam Perang Korea, Turkiye bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara pada tahun 1952, dan menjadi benteng untuk melawan ekspansi Uni Soviet ke Laut Tengah. Setelah satu dekade kekerasan antarkomunitas Siprus dan kudeta di Siprus pada 15 Juli 1974 yang dilakukan organisasi paramiliter EOKA B, untuk menggulingkan Presiden Makarios III dan menerapkan pro-Enosis (persatuan dengan Yunani) dengan Nikos Sampson sebagai diktator, Turkiye menginvasi Siprus pada tanggal 20 Juli 1974.[60] Sembilan tahun kemudian, Republik Turki Siprus Utara, yang hanya diakui oleh Turkiye, didirikan.[61]
Periode sistem satu partai berakhir pada tahun 1945. Hal ini diikuti oleh transisi menjadi demokrasi multipartai selama beberapa dekade mendatang, yang terganggu oleh kudeta militer pada tahun 1960, 1971, 1980 dan 1997.[62] Pada tahun 1984, kelompok separatis Kurdi (PKK) memulai kampanye perlawanan terhadap pemerintah Turkiye, yang sampai saat ini telah merenggut lebih dari 40.000 jiwa.[63] Namun, proses perdamaian sedang berlangsung.[64][65] Sejak liberalisasi ekonomi Turkiye selama tahun 1980, negara ini telah mengalami pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik yang kuat.[66] Pada tahun 2013, sejumlah protes terjadi di banyak provinsi di Turkiye, yang dipicu oleh rencana untuk menghancurkan Taman Taksim Gezi.[67]
Geografi
Turkiye adalah negara transbenua. Wilayah Turkiye yang termasuk Asia mencakup 97 persen dari negara, wilayah ini terpisah dari Eropa Turkiye oleh Selat Bosporus, Laut Marmara, dan Selat Dardanella. Wilayah Eropa Turkiye terdiri 3 persen negara. Wilayah Turkiye memiliki panjang lebih dari 1.600 kilometer (990 mil) dan 800 kilometer (500 mil) luas, dengan bentuk persegi panjang kasar. Negara ini terletak antara garis lintang 35 ° dan 43 ° U, dan bujur 25 ° dan 45 lahan ° T. Turkiye, termasuk danau, Turkiye menempati lahan seluas 783.562 kilometer persegi (302.535 mil persegi), areal seluas 755.688 kilometer persegi (291.773 mil persegi) berada di Asia Barat Daya dan 23.764 kilometer persegi (9.175 mil persegi) di Eropa. [154] Turkiye adalah negara 37 terbesar di dunia dalam hal luas. Negara ini dikelilingi oleh lautan di tiga sisi: Laut Aegea di sebelah barat, Laut Hitam di utara dan Laut Tengah di selatan. Terdapat juga Laut Marmara di barat laut.
Bagian Eropa dari Turkiye, Thrace Timur (wilayah paling timur semenanjung Balkan), membentuk perbatasan Turkiye dengan Yunani dan Bulgaria. Bagian Asia dari negara ini sebagian besar terdiri oleh semenanjung Anatolia, yang terdiri dari dataran tinggi dengan dataran pantai sempit, antara Koroglu dan pegunungan Pontic di utara dan Pegunungan Taurus di selatan. Turkiye timur, terletak di wilayah dataran tinggi barat Armenia, memiliki lanskap berupa pegunungan dan merupakan hulu berbagai sungai seperti sungai Efrat, Tigris dan Aras, terdapat pula Gunung Ararat, titik tertinggi di Turkiye dengan ketinggian 5137 meter (16.854 kaki), dan Danau Van, danau terbesar di negara ini.
Keanekaragaman hayati
Ada dua jenis utama dari pola vegetasi alami: padang rumput-padang rumput, yang terjadi terutama di Anatolia tengah dan tenggara tetapi juga ditemukan di dataran rendah Thrace dan lembah Anatolia Timur; dan hutan belantara dan hutan kayu, yang menutupi sebagian negara. Akan tetapi, di sebagian besar Turkiye, jenis vegetasi alami ini telah banyak dimodifikasi oleh tindakan manusia, baik secara langsung (melalui penebangan dan pembukaan lahan untuk pertanian) dan secara tidak langsung (melalui kegiatan hewan yang digembalakan).
Politik
Turki adalah republik presidensial sejak 9 Juli 2018. Sejak didirikan sebagai sebuah republik pada tahun 1923, Turki telah mengembangkan tradisi kuat sekularisme.[68] Konstitusi Turki mengatur kerangka hukum negara. Ini menetapkan prinsip-prinsip utama pemerintah dan menetapkan Turki sebagai negara terpusat kesatuan. Presiden dari Republik adalah kepala negara dan memiliki peran seremonial. Presiden dipilih untuk masa jabatan lima tahun oleh pemilihan langsung dan Tayyip Erdoğan adalah presiden pertama yang terpilih melalui pemungutan suara langsung.
Kekuasaan eksekutif dijalankan oleh Perdana Menteri dan Dewan Menteri yang membentuk pemerintah, sedangkan kekuasaan legislatif dipegang oleh parlemen unikameral, Majelis Agung Nasional Turki. Peradilan independen dari eksekutif dan legislatif, dan Mahkamah Konstitusi dibebankan dengan memerintah pada kesesuaian hukum dan keputusan dengan konstitusi. Dewan Negara adalah pengadilan dari terakhir untuk kasus administrasi, dan Pengadilan Tinggi Banding untuk kasus yang lain.[69]
Perdana menteri dipilih oleh parlemen melalui mosi percaya dalam pemerintahan dan yang paling sering kepala dari partai yang memiliki kursi terbanyak di parlemen. Perdana menteri sekarang adalah Binali Yıldırım, yang menggantikan Ahmet Davutoğlu pada tanggal 24 Mei 2016.
Hak pilih universal untuk kedua jenis kelamin telah diterapkan di seluruh Turki sejak tahun 1933, dan setiap warga negara Turki yang telah berusia 18 tahun memiliki hak untuk memilih. Ada 550 anggota parlemen yang dipilih untuk masa jabatan empat tahun oleh sistem daftar-partai proporsional dari 85 daerah pemilihan. Mahkamah Konstitusi dapat menghentikan pembiayaan publik partai politik yang dianggap anti-sekuler atau separatis, atau melarang keberadaan mereka sama sekali.[70][71] Electoral threshold adalah 10 persen suara.[72]
Pendukung reformasi Atatürk disebut Kemalis, yang dibedakan dari Islamis, mewakili dua ekstrem pada kontinum keyakinan tentang peran yang tepat dari agama dalam kehidupan publik.[73] Posisi Kemalis umumnya menggabungkan semacam demokrasi dengan konstitusi laic dan gaya hidup sekuler kebarat-baratan, sementara mendukung intervensi negara dalam ekonomi, pendidikan, dan pelayanan publik lainnya.[73] Sejak tahun 1980, kenaikan ketimpangan pendapatan dan perbedaan kelas telah melahirkan populisme Islam, sebuah gerakan yang dalam teori mendukung kewajiban untuk otoritas, solidaritas komunal dan keadilan sosial, meskipun apa yang mengikuti dalam praktiknya sering diperdebatkan.[73]
Pembagian administratif
Turki dibagi menjadi 81 provinsi:
Demografi
Populasi sejarah | ||
---|---|---|
Tahun | Jumlah Pend. | ±% p.a. |
1927 | 13.554.000 | — |
1930 | 14.440.000 | +2.13% |
1940 | 17.728.000 | +2.07% |
1950 | 20.807.000 | +1.61% |
1960 | 27.506.000 | +2.83% |
1970 | 35.321.000 | +2.53% |
1980 | 44.439.000 | +2.32% |
1990 | 55.120.000 | +2.18% |
2000 | 64.252.000 | +1.54% |
2010 | 73.003.000 | +1.29% |
2017 | 79.815.000 | +1.28% |
Sumber: Turkstat[74] |
Menurut Sistem Pencatatan Populasi Berbasis Alamat Turki, populasi negara tersebut 74.7 juta penduduk pada tahun 2011.[75]
Pasal 66 Konstitusi Turki mendefinisikan "Orang Turki" sebagai "siapapun yang terikat ke negara Turki melalui ikatan kewarganegaraan", oleh karena itu, penggunaan hukum istilah "Turki" sebagai warga negara Turki berbeda dengan definisi etnik.[77] Namun, mayoritas penduduk Turki adalah Etnis Turk. Mereka diperkirakan mencapai 70-75 persen.
Bahasa
Bahasa resmi dari negara ini adalah Bahasa Turki, yang diucapkan oleh 85.4 persen populasi sebagai Bahasa ibu.[79] 11.9 persen populasi berbicara dalam dialek Bahasa Kurdi yakni Kurmanji.
Agama
Turki adalah negara sekuler tanpa agama resmi, Konstitusi Turki mengatur kebebasan beragama dan hati nurani.[81][82]
Menurut sumber terkini oleh Ipsos, pada 2016 Islam adalah agama utama di Turki yang hanya terdiri dari 82% dari keseluruhan populasi, diikuti oleh orang-orang yang tidak terafiliasi (tidak mengikuti cabang manapun), yang terdiri dari 18% populasi, dan Kekristenan dengan 2%.
Kuliner
Turki memiliki berbagai macam masakan, yang paling terkenal adalah Baklava, Doner kebab, Pilaf, dan Puding nasi.
Galeri
-
Penari tradisional Turki
Lihat pula
Referensi
- ^ "Optimar'dan din-inanç anketi: Yüzde 89 Allah'ın varlığına ve birliğine inanıyor".
- ^ "Explore all countries–Turkey-Turkiye". World Fact Book. Diakses tanggal 24 Oktober 2022.
- ^ "The Results of Address Based Population Registration System, 2021". Turkish Statistical Institute. 4 February 2022. Diakses tanggal 7 February 2022.
- ^ a b c d "World Economic Outlook Database, October 2022". Imf. International Monetary Fund. Diakses tanggal 11 October 2022.
- ^ "Gini index (World Bank estimate) – Turkey". World Bank. 2019. Diakses tanggal 15 November 2021.
- ^ "Human Development Report 2021/2022" (PDF) (dalam bahasa Inggris). United Nations Development Programme. 8 September 2022. Diakses tanggal 8 September 2022.
- ^ Indonesia, B. B. C. "Turkiye Jadi Nama Baru Turki, Negara-negara Ini Juga Ganti Nama". detiknews. Diakses tanggal 2023-04-01.
- ^ Intan, Putu. "Ingat Lagi Turki Ganti Nama Jadi Turkiye, Ini Alasannya". detikTravel. Diakses tanggal 2023-04-01.
- ^ PBB (3 Juli 2006). "Pertumbuhan anggota PBB (1945-2005)". PBB. Diakses tanggal 30 Oktober 2006.
- ^ OKI (2006). "Keanggotaan OKI". OKI. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2001-02-21. Diakses tanggal 30 Oktober 2006.
- ^ OECD (2006). "Keahlian OECD". OECD. Diakses tanggal 30 Oktober 2006.
- ^ OSCE (2005). "Negara-negara peserta OSCE". OSCE. Diakses tanggal 30 Oktober 2006.
- ^ Dewan Eropa (27 Oktober 2006). "Turki dan Dewan Eropa". Dewan Eropa. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2004-02-23. Diakses tanggal 30 Oktober 2006.
- ^ NATO. "Yunani dan Turki menyertai Pakta Pertahanan Atlantik Utara". NATO. Diakses tanggal 30 Oktober 2006.
- ^ Sekretariat Turki untuk Urusan Uni Eropa. "Kronologi hubungan Turki-Uni Eropa". Sekretariat Turki untuk Urusan Uni Eropa. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-05-15. Diakses tanggal 30 Oktober 2006.
- ^ a b "Why Turkey is now 'Turkiye', and why that matters". TRT World (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-02-04.
- ^ "Exports to be labeled 'Made in Türkiye' - Latest News". Hürriyet Daily News. Diakses tanggal 2023-02-04.
- ^ "Genelge 2021/24 Marka Olarak Türkiye İbaresinin Kullanımı" [Edaran 2021/24 Penggunaan Türkiye sebagai Merek Dagang] (PDF). Resmî Gazete (dalam bahasa Turki). 4 desember 2021. Diakses tanggal 4 februari 2023.
- ^ "Turkey to register its new name Türkiye to UN in coming weeks". Middle East Eye (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-02-04.
- ^ "UN to use 'Türkiye' instead of 'Turkey' after Ankara's request". TRT World (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-02-04.
- ^ "Turkey wants to be called Türkiye in rebranding move". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2022-06-02. Diakses tanggal 2023-02-04.
- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaSteadmanMcMahon2011
- ^ "The Position of Anatolian" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2013-05-05. Diakses tanggal 4 May 2013.
- ^ Balter, Michael (27 February 2004). "Search for the Indo-Europeans: Were Kurgan horsemen or Anatolian farmers responsible for creating and spreading the world's most far-flung language family?". Science. 303 (5662): 1323. doi:10.1126/science.303.5662.1323. PMID 14988549.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaMET
- ^ "The World's First Temple". Archaeology magazine. Nov/Dec 2008. hlm. 23.
- ^ "Çatalhöyük added to UNESCO World Heritage List". Global Heritage Fund. 3 July 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-17. Diakses tanggal 9 February 2013.
- ^ "Ziyaret Tepe – Turkey Archaeological Dig Site". uakron.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-03. Diakses tanggal 4 September 2010.
- ^ "Assyrian Identity in Ancient Times And Today'" (PDF). Diakses tanggal 4 September 2010.
- ^ The Metropolitan Museum of Art, New York (October 2000). "Anatolia and the Caucasus, 2000–1000 B.C. in Timeline of Art History.". New York: The Metropolitan Museum of Art. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-09-10. Diakses tanggal 21 December 2006.
- ^ D. M. Lewis; John Boardman (1994). The Cambridge Ancient History. Cambridge University Press. hlm. 444–. ISBN 978-0-521-23348-4. Diakses tanggal 7 April 2013.
- ^ Hooker, Richard (6 June 1999). "Ancient Greece: The Persian Wars". Washington State University, Washington, United States. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-11-20. Diakses tanggal 22 December 2006.
- ^ The Metropolitan Museum of Art, New York (October 2000). "Anatolia and the Caucasus (Asia Minor), 1000 B.C. – 1 A.D. in Timeline of Art History.". New York: The Metropolitan Museum of Art. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-12-14. Diakses tanggal 21 December 2006.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaFreedmanMyers2000
- ^ Theo van den Hout (27 October 2011). The Elements of Hittite. Cambridge University Press. hlm. 1. ISBN 978-1-139-50178-1. Diakses tanggal 24 March 2013.
- ^ Daniel C. Waugh (2004). "Constantinople/Istanbul". University of Washington, Seattle, Washington. Diakses tanggal 26 December 2006.
- ^ Wink, Andre (1990). Al Hind: The Making of the Indo Islamic World, Vol. 1, Early Medieval India and the Expansion of Islam, 7th–11th Centuries. Brill Academic Publishers. ISBN 90-04-09249-8.
- ^ Rafis Abazov (2009). Culture and Customs of Turkey. Greenwood Publishing Group. ISBN 978-0-313-34215-8. Diakses tanggal 25 March 2013.
- ^ a b Kinross, Patrick (1977). The Ottoman Centuries: The Rise and Fall of the Turkish Empire. Morrow. ISBN 0-688-03093-9.
- ^ Stanford J. Shaw (29 October 1976). History of the Ottoman Empire and Modern Turkey. 1. Cambridge University Press. hlm. 213. ISBN 978-0-521-29163-7. Diakses tanggal 15 June 2013.
- ^ Kirk, George E. (2008). A Short History of the Middle East. Brill Academic Publishers. hlm. 58. ISBN 1-4437-2568-4.
- ^ Mann, Michael (2005). The Dark Side of Democracy: Explaining Ethnic Cleansing. Cambridge University Press. hlm. 118. ISBN 978-0-521-53854-1. Diakses tanggal 28 February 2013.
- ^ Todorova, Maria (18 March 2009). Imagining the Balkans. Oxford University Press. hlm. 175. ISBN 978-0-19-972838-1. Diakses tanggal 15 June 2013.
- ^ John G. Heidenrich (2001). How to prevent genocide: a guide for policymakers, scholars, and the concerned citizen. Greenwood Publishing Group. hlm. 5. ISBN 978-0-275-96987-5. Diakses tanggal 26 February 2012.
- ^ "Encyclopædia Britannica". Parameter
|contribution=
akan diabaikan (bantuan) - ^ Viscount Bryce (1916). "The Treatment of Armenians in the Ottoman Empire 1915–16: Documents presented to Viscount Grey of Falloden, Secretary of State for Foreign Affairs". New York and London: GP Putnam's Sons, for His Majesty's Stationary Office.
- ^ Justin McCarthy, The End of Ottoman Anatolia, in Muslims and Minorities: The Population of Ottoman Anatolia and the End of the Empire, New York Univ. Press, 1983.
- ^ "Fact Sheet: Armenian Genocide". University of Michigan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-14. Diakses tanggal 15 July 2010.
- ^ Totten, Samuel, Paul Robert Bartrop, Steven L. Jacobs (eds.) Dictionary of Genocide. Greenwood Publishing Group, 2008, p. 19. ISBN 0-313-34642-9.
- ^ Patrick J. Roelle, Sr. (27 September 2010). Islam's Mandate- a Tribute to Jihad: The Mosque at Ground Zero. AuthorHouse. hlm. 33. ISBN 978-1-4520-8018-5. Diakses tanggal 9 February 2013.
- ^ Donald Bloxham (2005). The Great Game of Genocide: Imperialism, Nationalism, And the Destruction of the Ottoman Armenians. Oxford University Press. hlm. 150. ISBN 978-0-19-927356-0. Diakses tanggal 9 February 2013.
- ^ Levene, Mark (Winter 1998). "Creating a Modern 'Zone of Genocide': The Impact of Nation- and State-Formation on Eastern Anatolia, 1878–1923". Holocaust and Genocide Studies. 12 (3): 393–433. doi:10.1093/hgs/12.3.393.
- ^ Ferguson, Niall (2007). The War of the World: Twentieth-Century Conflict and the Descent of the West. Penguin Group (USA) Incorporated. hlm. 180. ISBN 978-0-14-311239-6.
- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaOttoman_Turkey
- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaAtatürk
- ^ Clogg, Richard (20 June 2002). A Concise History of Greece. Cambridge University Press. hlm. 101. ISBN 978-0-521-00479-4. Diakses tanggal 9 February 2013.
- ^ Gerhard Bowering; Patricia Crone; Wadad Kadi (28 November 2012). The Princeton Encyclopedia of Islamic Political Thought. Princeton University Press. hlm. 49–. ISBN 978-1-4008-3855-4. Diakses tanggal 14 August 2013.
Following the revolution, Mustafa Kemal became an important figure in the military ranks of the Ottoman Committee of Union and Progress (CUP) as a protégé ... Although the sultanate had already been abolished in November 1922, the republic was founded in October 1923. ... ambitious reform programme aimed at the creation of a modern, secular state and the construction of a new identity for its citizens.
- ^ "Growth in United Nations membership (1945–2005)". United Nations. 3 July 2006. Diakses tanggal 30 October 2006.
- ^ Huston, James A. (1988). Outposts and Allies: U.S. Army Logistics in the Cold War, 1945–1953. Susquehanna University Press. hlm. 134. ISBN 0-941664-84-8.
- ^ Uslu, Nasuh (2003). The Cyprus question as an issue of Turkish foreign policy and Turkish-American relations, 1959–2003. Nova Publishers. hlm. 119. ISBN 978-1-59033-847-6. Diakses tanggal 16 August 2011.
- ^ "Timeline: Cyprus". BBC. 12 December 2006. Diakses tanggal 25 December 2006.
- ^ Hale, William Mathew (1994). Turkish Politics and the Military. Routledge, UK. ISBN 0-415-02455-2.
- ^ "Turkey's PKK peace plan delayed". BBC. 10 November 2009. Diakses tanggal 6 February 2010.
- ^ Sebnem Arsu (25 April 2013). "Kurdish Rebel Group to Withdraw From Turkey". The New York Times. Diakses tanggal 29 April 2013.
- ^ "Murat Karayilan announces PKK withdrawal from Turkey". 25 April 2013. Diakses tanggal 29 April 2013.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama80sLiberalization
- ^ Jethro Mullen and Susannah Cullinane (4 June 2013). "What's driving unrest and protests in Turkey?". CNN. Diakses tanggal 6 June 2013.
- ^ Çarkoğlu, Ali (2004). Religion and Politics in Turkey. Routledge, UK. ISBN 0-415-34831-5.
- ^ Turkish Directorate General of Press and Information (17 October 2001). "Turkish Constitution". Turkish Prime Minister's Office. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 February 2007. Diakses tanggal 16 December 2006.
- ^ "Euro court backs Turkey Islamist ban". BBC. 31 July 2001. Diakses tanggal 14 December 2006.
- ^ "Turkey's Kurd party ban criticised". BBC. 14 March 2003. Diakses tanggal 14 December 2006.
- ^ Turkish Directorate General of Press and Information (24 August 2004). "Political Structure of Turkey". Turkish Prime Minister's Office. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 February 2007. Diakses tanggal 14 December 2006.
- ^ a b c Kate Fleet; Suraiya Faroqhi; Reşat Kasaba (17 April 2008). The Cambridge History of Turkey. Cambridge University Press. hlm. 357–358. ISBN 978-0-521-62096-3. Diakses tanggal 13 June 2013.
- ^ "Mid-year population estimations, 1927–1985; Mid-year population estimations and projections, 1986–2011". Turkish Statistical Institute. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-15. Diakses tanggal 23 Oktober 2017.
- ^ "The Results of Address Based Population Registration System, 2011". Turkish Statistical Institute. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-10. Diakses tanggal 15 February 2012.
- ^ Edgecomb, Diane; Ahmed, Mohammed M. A.; Özel, Çeto (2007). A fire in my heart: Kurdish tales. Westport CT: Libraries Unlimited. hlm. xv. ISBN 159158437X.
The outlines of the map of Kurdistan were taken from two sources: first, a map produced by the CIA in 1992 depicting areas with a Kurdish majority [...]
- ^ Albayrak, Özlem. "Herkes Türk müdür, Türk mü olmalıdır? – Is everyone Turk or should be Turk?". yenisafak.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-06-25. Diakses tanggal 23 Oktober 2017.
- ^ Ahmet Buran & Berna Yüksel Çak, Türkiye'de Diller ve Etnik Gruplar, Akçağ Yayınları, Ankara, 2012, p. 318. ISBN 978-6055413545.
- ^ "Türkiye'nin yüzde 85'i 'anadilim Türkçe' diyor". Milliyet.com.tr. Diakses tanggal 23 Oktober 2017.
- ^ "Religion, Ipsos Global Trends". Ipsos. 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 September 2017.
- ^ Axel Tschentscher. "International Constitutional Law: Turkey Constitution". Servat.unibe.ch. Diakses tanggal 23 Oktober 2017.
- ^ "Turkey: Islam and Laicism Between the Interests of State, Politics, and Society" (PDF). Peace Research Institute Frankfurt. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 28 October 2008. Diakses tanggal 23 Oktober 2017.
Bacaan lebih lanjut
- Mango, Andrew (2004). The Turks Today. Overlook. ISBN 1-58567-615-2.
- Pope, Hugh; Pope, Nicole (2004). Turkey Unveiled. Overlook. ISBN 1-58567-581-4.
- Reed, Fred A. (1999). Anatolia Junction: a Journey into Hidden Turkey. Burnaby, B.C.: Talonbooks [sic]. 320 p., ill. with b&w photos. ISBN 0-88922-426-9
- Revolinski, Kevin (2006). The Yogurt Man Cometh: Tales of an American Teacher in Turkey. Çitlembik. ISBN 9944-424-01-3.
- Roxburgh, David J. (ed.) (2005). Turks: A Journey of a Thousand Years, 600–1600. Royal Academy of Arts. ISBN 1-903973-56-2.
- Turkey: A Country Study (1996). Federal Research Division, Library of Congress. ISBN 0-8444-0864-6.
- Cîrlig, Carmen-Cristina (2013). Turkey's regional power aspirations (PDF). Library of the European Parliament.
- Negara dan Bangsa Jilid 2: Afrika, Asia. Jakarta: Widyadara. 1988. ISBN 979-8087-01-1. (Indonesia)
Pranala luar
- Umum
- turkey.com – Topical multilingual website about Turkey.
- Turkey di CIA World Factbook.
- Turkey profile from the BBC News
- Turkey at Encyclopædia Britannica
- Turkey Diarsipkan 2012-06-09 di Wayback Machine. from UCB Libraries GovPubs
- Turki di Curlie (dari DMOZ)
- Key Development Forecasts for Turkey from International Futures
- OpenStreetMap memiliki data geografis tentang Turki
- Pemerintahan
- Official website of the Presidency of the Republic of Turkey Diarsipkan 2010-06-05 di Wayback Machine.
- Official website of the Grand National Assembly of Turkey Diarsipkan 2015-01-23 di Wayback Machine.
- Pariwisata
- Peta Turkey di Wikimedia Atlas
- Panduan perjalanan Turki di Wikiwisata
- Turkey's Official Tourism Portal
- Official website of the Ministry of Culture and Tourism
- Turkey profile from UNESCO
- Turkey profile from Lonely Planet
- Ekonomi
- Turki
- Mediterania Timur
- Negara E7
- Negara G20
- Negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara
- Negara anggota Majelis Eropa
- Negara anggota Uni untuk Mediterania
- Negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa
- Negara di Timur Tengah
- Negara di Timur Dekat
- Negara industri baru
- Republik
- Negara dan wilayah yang didirikan tahun 1923
- Negara di Eropa Selatan
- Negara Balkan
- Negara di Eropa Tenggara
- Negara di Asia Barat
- Negara di Asia
- Negara dan wilayah berpenutur bahasa Turki
- Negara dan wilayah berpenutur bahasa Kurdi
- Negara di Eropa
- Negara lintas benua
- Negara anggota Kelompok D-8 Negara Berkembang
- Anggota Organisasi Internasional Budaya Turki
- Negara anggota Dewan Turki
- Negara Turkik