Lompat ke isi

Salat lima waktu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ibnu ahmadi (bicara | kontrib)
SHOLAT
Tag: Dikembalikan menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan Menghilangkan referensi VisualEditor
RianHS (bicara | kontrib)
Dikembalikan ke revisi 23078998 oleh Aprimoonpark (bicara): Mohon menulis sesuai dengan pedoman gaya Wikipedia. Baca juga kebijakan dan pedoman Wikipedia (TW)
Tag: Pembatalan
Baris 4: Baris 4:
Khusus pada hari [[Jumat]], laki-laki muslim wajib melaksanakan [[salat Jumat]] di [[masjid]] secara berjemaah (bersama-sama) sebagai pengganti [[salat Zuhur]]. Salat Jumat tidak wajib dilakukan oleh perempuan, atau bagi mereka yang sedang dalam perjalanan (musafir).
Khusus pada hari [[Jumat]], laki-laki muslim wajib melaksanakan [[salat Jumat]] di [[masjid]] secara berjemaah (bersama-sama) sebagai pengganti [[salat Zuhur]]. Salat Jumat tidak wajib dilakukan oleh perempuan, atau bagi mereka yang sedang dalam perjalanan (musafir).


== Keutamaan Sholat Lima waktu salat lima waktu ==
== Istilah dalam salat lima waktu ==
Waktu salat dari hari ke hari, dan antara tempat satu dan lainnya bervariasi. Waktu salat sangat berkaitan dengan peristiwa peredaran semu matahari relatif terhadap bumi. Pada dasarnya, untuk menentukan waktu salat, diperlukan letak geografis, waktu (tanggal), dan ketinggian. Istilah penanda waktu yang dikenal dalam salat lima waktu, yaitu subuh, zuhur, asar, magrib, dan isya. Bila istilah-istilah tersebut merujuk pada nama salat, maka huruf depan harus menggunakan huruf kapital. Selain itu, jika kata-kata tersebut berfungsi sebagai penunjuk waktu, maka huruf depan tidak perlu menggunakan huruf kapital kecuali di awal kalimat. Istilah dalam salat lima waktu adalah sebagai berikut.{{efn|Berdasarkan hadis, dari Abdullah bin Umar, Nabi Muhammad {{saw}} bersabda: ''Waktu salat Zuhur jika matahari telah tergelincir, dan dalam keadaan bayangan dari seseorang sama panjangnya selama belum masuk waktu Asar, dan waktu Asar hingga matahari belum berwarna kuning (terbenam), dan waktu salat Magrib selama belum terbenam mega merah, dan waktu salat Isya hingga pertengahan malam bagian separuhnya. Waktu salat Subuh dari terbit fajar hingga sebelum terbit matahari''. (Shahih Muslim).}}<ref>{{cite web|title=Waktu-Waktu Shalat |url=https://muslim.or.id/6258-waktu-waktu-shalat.html |author=Muhammad Abduh Tuasikal, MSc. |date={{Start date|2011|5|31}} |website=muslim.or.id |access-date={{Start date|2019|5|25}}}}</ref>
Sebagai seorang Muslim wajib bagi kita untuk menjalankan sholat 5 waktu. Yaitu sholat Subuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya. Sholat lima waktu adalah rukun Islam yang ke 2.  Anak-anak yang sudah berusia 7 tahun,  harus sudah berlatih untuk melaksanakan sholat lima waktu. Bahkan jika diumur 10 tahun belum mau menjalankan sholat, ia boleh dipukul, dengan pukulan yang mendidik.

Rasulullah ''shallallahu ‘alaihi wa sallam'' bersabda,

=== مُرُوا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِينَ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِى الْمَضَاجِعِ ===
“''Perintahkan anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berumur 7 tahun. Pukul mereka jika tidak mengerjakannya ketika mereka berumur 10 tahun. Pisahkanlah tempat-tempat tidur mereka''“. (HR. Abu Daud no. 495. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini ''shahih'').

=== Berikut ayat-ayat tentang perintah sholat lima waktu: ===
Allah Subhana Wata’ala berfirman:

كُلُّ نَفۡسِۭ بِمَا كَسَبَتۡ رَهِینَةٌ ۝  إِلَّاۤ أَصۡحَـٰبَ ٱلۡیَمِینِ ۝  فِی جَنَّـٰتࣲ یَتَسَاۤءَلُونَ ۝  عَنِ ٱلۡمُجۡرِمِینَ ۝  مَا سَلَكَكُمۡ فِی سَقَرَ ۝  قَالُوا۟ لَمۡ نَكُ مِنَ ٱلۡمُصَلِّینَ ۝  وَلَمۡ نَكُ نُطۡعِمُ ٱلۡمِسۡكِینَ ۝  وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ ٱلۡخَاۤىِٕضِینَ ۝  وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِیَوۡمِ ٱلدِّینِ ۝  حَتَّىٰۤ أَتَىٰنَا ٱلۡیَقِینُ

“''Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya, (38) kecuali golongan kanan, (39) berada di dalam surga, mereka saling menanyakan, (40) tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa,'' Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab:“Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian”.” (QS. Al Mudatstsir: 38-47)


Allah Subhana wata’ala berfirman:

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allâh, dan Allâh akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allâh Azza wa Jallaecuali sedikit sekali [An-Nisȃ’/4:142]

Allah Subahana wata’ala berfirman:

وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِسْمَاعِيلَ إِنَّهُ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُولًا نَبِيًّا. وَكَانَ يَأْمُرُ أَهْلَهُ بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَكَانَ عِنْدَ رَبِّهِ مَرْضِيًّا.

Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. Dan ia menyuruh keluarganya untuk '''mengerjakan salat''' dan menunaikan zakat; dan ia adalah seorang yang diridai di sisi Tuhannya.(QS Maryam 54-55)

Allah Subahana wata’ala berfirman:

فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا.

Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan. (QS. Maryam: 59)

Allah Subhana wata’ala berfirman:

'''{فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا (59) إِلا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُولَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلا يُظْلَمُونَ شَيْئًا (60) }'''

“''Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui al ghoyya, kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh.''” (QS. Maryam : 59-60)’

Ibnu Mas’ud ''radhiyallahu ‘anhuma'' mengatakan bahwa ‘''ghoyya’'' dalam ayat tersebut adalah sungai di Jahannam yang makanannya sangat menjijikkan, yang tempatnya sangat dalam. ('''''Ash Sholah''''', hal. 31)

Allah Subhaana wata’ala Berfirman:

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ.

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.(Al Ankabut: 45)

Allah Ta’ala berfirman:

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ. الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ. وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ. وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ. وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ. إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ. فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ. وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ. وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) '''orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya''', dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang '''memelihara shalatnya'''. (QS Al Mukminun: 1-9)

Allah Ta’ala berfirman:

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى.

“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.”(THaha: 132)

=== Berikut adalah beberapa hal tentang pentingnya sholat Lima waktu: ===
a.    Sholat adalah Tiang agama, siapa yang meninggalkannya, dia telah merobohkan agamanya.

Maka apakah sebuah bangunan bisa berdiri jika tiangnya tidak ada. Sholat juga ibarat kepala bagi tubuh. Apakah suatu tubuh masih bisa hidup jika tanpa kepala.

b.    Sholat hukumnya wajib, termasuk rukun Islam yang ke 2 dan berdosa besar jika kita berani meninggalkannya.

c.    Di Akhirat nanti, hal yang dihisab atau diperhitungkan pertama kali adalah perkara sholatnya, jika sholatnya baik, sholatnya rajin, tidak bolong-bolong, maka baik pula amalan-amalan yang lain. Jika sholatnya jelek, bolong-bolong, malas-malasan, maka akan membuat amalan-amalan lain buruk di sisi Allah.

d.    Orang yang setiap hari sholat lima waktu akan mendapat pujian dari Allah. Dia akan dicintai oleh Rosulallah ﷺ.

e.    Sholat Adalah Amalan yang paling Utama

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah ''shallallahu ‘alaihi wa sallam'', amalan apakah yang paling afdhol?” Jawab beliau, “''Shalat pada waktunya''.” (HR Bukhori Muslim)

f.     Shalat akan mencegah perbuatan keji dan Mungkar

Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Ankabut: 45)

g.    Dengan melaksanakan sholat, maka itu akan menjadi cahaya bagi kita dihari kiamat

Nabi ''shallallahu ‘alaihi wa sallam'' bersabda,

==== بَشِّرِ الْمَشَّائِينَ فِى الظُّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ====
“''Berilah kabar gembira bagi orang yang berjalan ke masjid dalam keadaan gelap bahwasanya kelak ia akan mendapatkan cahaya sempurna pada hari kiamat.''” (HR. Abu Daud no. 561 dan Tirmidzi no. 223. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini ''shahih'')

Sehingga nanti kita akan dikenali dengan mudah oleh Rosulallah ﷺ karena wajah dan badan kita bercahaya. Dengan memperbanyak sujud, dengan raji sholat lima waktu maka akan membuat kita semakin mudah untuk bersama Rosulallah ﷺ di Surga.

h.    Orang Yang sholat lima waktu akan didoakan malaikat

Seseorang rajin melaksanakan sholat lima waktu, apalagi secara berjama’ah maka akan di do’akan oleh malaikat. Para malaikat akan mendoakan, “Ya Allah, rahmatilah ia. Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah, terimalah taubatnya. Dan khusus bagi laki-laki, sholat wajib 5 waktu sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara berjama’ah. Sedangkan bagi wanita, disunnahkan dikerjakan di rumah, namun jika ingin dikerjakan di masjid juga diperbolehkan. Diantara keutamaan sholat jama’ah adalah pahalannya akan dilipat gandakan hingga 27 derajat dan masih banyak lagi keutaman sholat berjama’ah yang insyaAllah akan di sampaikan pada pembahasan berikutnya.

i.      Dengan sholat lima waktu maka Allah akan mengampuni dosa-dosa kita. Dosa itu ibarat kotoran dalam tubuh, jika kita mandi 5 kali sehari, tentu badan kita akan sangat bersih dan bebas dari kotoran. Begitu juga dengan sholat lima waktu, bisa membersihkan dosa-dosa kita layaknya mandi 5 kali sehari.

Tahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, apakah akan tersisa kotorannya walau sedikit?” Para sahabat menjawab, “Tidak akan tersisa sedikit pun kotorannya.” Beliau berkata, “''Maka begitulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa''.” (HR. Bukhari no. 528 dan Muslim no. 667)

Dengan sholat lima waktu, maka Allah ampuni dosa-dosa kita yang telah lalu. Sebagaimana Sabda Rosulallah ﷺ: “''Tidaklah seorang muslim menghadiri shalat wajib lalu ia memperbagus wudhu dan mengerjakan shalatnya dengan khusyu’, juga ia memperbagus ruku’nya melainkan itu sebagai penghapus dosa sebelumnya selama seseorang tidak melakukan dosa besar dan ini berlaku sepanjang waktu.''” (HR. Muslim no. 228).

j.      Orang yang menjaga sholat 5 waktu maka Allah berjanji akan memasukkan ia ke Surga.

Dan Allah adalah dzat yang pasti menepati janji. Sebagaimana sabda Rosulallah ﷺ:

''“Shalat lima waktu, Allah telah mewajibkannya kepada para hamba-Nya, maka barang siapa yang datang dengannya dan tidak menelantarkannya sedikitpun karena menganggap ringan haknya, maka baginya janji Allah untuk memasukkannya ke dalam surga, dan barang siapa yang tidak mendirikannya maka tidak ada janji Allah kepadanya, jika Dia berkehendak akan mengadzabnya dan jika berkehendak akan dimasukkan ke dalam surga”''. (Dishahihkan oleh Albani di dalam Shahih Abu Daud)

Ditegaskan dalam hadits yang lain, :

''“Barang siapa yang telah menjaga shalat lima waktu, ruku’nya, sujudnya, wudhu’nya, waktunya, dan ia mengetahui bahwa semua itu adalah hak dari Allah maka akan masuk surga atau ia berkata: “Maka ia wajib masuk surga”''(HR Ahmad)

           Jadi jangan sampai kita meninggalkan sholat lima waktu, karena itu jaminan kita agar bisa masuk surga.

= waktu-waktu sholat lima waktu =


=== Subuh ===
=== Subuh ===
'''[[Salat Subuh|Subuh]]''' diawali ketika [[fajar sadik]] muncul, yakni cahaya putih yang melintang di sepanjang ufuk timur, dan berakhir sesaat sebelum [[matahari]] terbit (syuruk). Salat [[Subuh]] dilaksanakan Sebanyak dua [[rakaat]]
'''[[Salat Subuh|Subuh]]''' diawali ketika [[fajar sadik]] muncul, yakni cahaya putih yang melintang di sepanjang ufuk timur, dan berakhir sesaat sebelum [[matahari]] terbit (syuruk). Salat [[Subuh]] dilaksanakan dalam dua [[rakaat]] wajib.


=== Zuhur ===
=== Zuhur ===
Baris 136: Baris 27:
=== Isya ===
=== Isya ===
'''[[Salat Isya|Isya]]''' diawali setelah waktu [[magrib]] yang ditandai dengan hilangnya cahaya merah (''syafak'') di langit, dan berakhir ketika fajar sadik muncul. Salat [[Isya]] dilaksanakan dalam empat rakaat wajib. Menurut Imam [[Syiah]], Salat [[Isya]] boleh dilakukan setelah mengerjakan Salat [[Magrib]].
'''[[Salat Isya|Isya]]''' diawali setelah waktu [[magrib]] yang ditandai dengan hilangnya cahaya merah (''syafak'') di langit, dan berakhir ketika fajar sadik muncul. Salat [[Isya]] dilaksanakan dalam empat rakaat wajib. Menurut Imam [[Syiah]], Salat [[Isya]] boleh dilakukan setelah mengerjakan Salat [[Magrib]].

= HUKUMAN MENINGGALKAN SHOLAT DENGAN SENGAJA =
Rosulallah ﷺ bersabda:

عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ عَمْرٍو بْنِ العَاص رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: ذَكَرَ النَّبِّي ﷺ الصَّلَاةَ يَوْمًا بَيْنَ أَصْحَابِهِ فَقَالَ: مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا، كَانَتْ لَهُ نُورًا، وَبُرْهَانًا، وَنَجَاةً مِنَ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا، لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورُ، وَلَا بُرْهَانُ، وَلَا نَجَاةُ، وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ، وَفِرْعَوْنَ، وَهَامَانَ، وأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ.

Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhuma berkata: Suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersama para sahabat menyebutkan tentang shalat seraya berkata: “Barang siapa yang menjaga shalat lima waktu, maka shalat itu akan menjadi cahaya, bukti dan keselamatan bainya pada hari kiamat. Dan barang siapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, bukti dan juga tidak mendapatkan keselamatan. Dan pada hari kiamat, orang yang tidak menjaga shalatnya itu akan bersama Qarun, Fir’aun, Haman dan Ubay bin Khalaf. (HR Ahmad)

1.    Orang yang meninggalkan sholat adalah dosa besar, yang dosanya lebih besar dari dosa Zina.

2.    Orang yang menyia-nyiakan sholat Akan dikumpulkan bersama Fir’aun dan Hamman (perdana mentrinya firaun)

3.    Disiksa di neraka Saqor

مَا سَلَكَكُمْ فِيْ سَقَرَ - قَالُوْا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّيْنَۙ -

Artinya: ”Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?”. Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan salat. (QS Al Mudatsir: 42-45)

4.    Tidak mendapat jaminan Surga oleh Allah

Rosulallah ﷺ bersabda, “Janganlah engkau tinggalkan sholat dengan sengaja, Karena siapa yang meninggalkan sholat dengan sengaja maka ia tidak mendapat jaminan dari Allah”(HR Tabrani)

5.    Namanya ditulis dipintu neraka

“Rosulallah ﷺ bersabda, “Siapa yang meninggalkan sholat dengan sengaja, Allah akan menulis namanya dipintu neraka sebagai orang yang memasukinya” (HR Abu Nu’aim)

6.    Seperti kehilangan keluarga dan hartanya

Rosulallah ﷺ bersabda, “Barangsiapa meninggalkan sholat, seakan-akan ia kehilangan harta dan keluarganya” (HR Ibnu Hibban)

7.    Amal sholeh yang dikerjakanya Sia-Sia

Rosulallah ﷺ bersabda, “Barangsiapa meninggalkan sholat ashar dengan sengaja hingga lewat waktunya, maka telah sia-sia amalnya” (HR Ahmad)

8.    Orang Yang meremehkan sholat akan mendapatkan 14 hukuman

Yaitu, Lima didunia, tiga saat kematian, Tiga didalam kubur, tiga ketika keluar dari kubur. Adapun lima hukuman didunia adalah Dicabut keberkahan umurnya, dihapus tanda orang sholeh dari wajahnya, setiap amalnya tidak diberi pahala oleh Allah, doanya tidak diangkat ke langit (tidak dikabulkan), Tidak mendapatkan bagian atas do’a orang-orang sholeh.

Adapun tiga hukuman yang menimpanya disaat kematian ialah mati dalam keadaan hina, mati dalam keadaan lapar, dan mati dalam keadaan haus. Adapun yang menimpanya dikuburnya, yang pertama ialah kuburnya menyempit atasnya hingga bercerai-berai tulang rusuknya. Yang kedua ialah dinyalakan api diatas kuburnya hingga ia berbaring bolak-balik diatas bara api diwaktu malam dan siang. Dan yang ketiga adalah, ialah dijadikan atasnya seekor ular yang menyiksanya dikuburnya. Matanya dari api, kukunya dari besi, suaranya bagai Guntur yang menggelegar.

Ibnu Qayyim Al Jauziyah –rahimahullah- mengatakan, ”''Kaum muslimin bersepakat bahwa meninggalkan shalat lima waktu'' ''dengan sengaja adalah '''dosa besar yang paling besar''' dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat.''” ('''''Ash Sholah''''', hal. 7)

Dinukil oleh Adz Dzahabi dalam ''Al Kaba’ir'', Ibnu Hazm –rahimahullah- berkata,  “Tidak ada dosa setelah kejelekan yang paling besar daripada dosa meninggalkan shalat hingga keluar waktunya dan membunuh seorang mukmin tanpa alasan yang bisa dibenarkan.” ('''''Al Kaba’ir''''', hal. 25)

Adz Dzahabi –rahimahullah- juga mengatakan, “Orang yang mengakhirkan shalat hingga keluar waktunya termasuk pelaku dosa besar. Dan yang meninggalkan shalat secara keseluruhan  -yaitu satu shalat saja- dianggap seperti orang yang berzina dan mencuri. Karena meninggalkan shalat atau luput darinya termasuk dosa besar. Oleh karena itu, orang yang meninggalkannya sampai berkali-kali termasuk pelaku dosa besar sampai dia bertaubat. Sesungguhnya orang yang meninggalkan shalat termasuk orang yang merugi, celaka dan termasuk orang ''mujrim'' (yang berbuat dosa).” ('''''Al Kaba’ir''','' hal. 26-27)

'''Hukum meninggalkan sholat'''

Asy Syaukani -rahimahullah- mengatakan bahwa tidak ada beda pendapat di antara kaum muslimin tentang kafirnya orang yang meninggalkan shalat karena '''mengingkari kewajibannya'''. Namun apabila meninggalkan shalat karena malas dan tetap meyakini shalat lima waktu itu wajib -sebagaimana kondisi sebagian besar kaum muslimin saat ini-, maka dalam hal ini ada perbedaan pendapat ('''Lihat ''Nailul Author''''', 1/369).

'''JIka meninggalkan sholat karena malas.''' mengatakan bahwa orang yang meninggalkan shalat dibunuh dengan hukuman had, namun tidak dihukumi kafir. Inilah pendapat Malik, Syafi’i, dan salah salah satu pendapat Imam Ahmad

=== Dosa Yang Lebih Besar Dari Zina Dan Membunuh ===
Dikisahkan, ada seorang wanita bani Israel yang datang kepada Nabi Musa as, yang semoga sholawat selalu dilimpahkan kepada Nabi kita dan kepada nabi-nabi yang lainnya.  Perempuan itu berkata, “Ya Nabi Allah, aku telah berbuat dosa besar dan aku telah bertaubat kepada Allah Ta’ala.  Maka doakan kepada Allah agar mengampuni dosaku dan menerima Taubatku”.

“Apa dosamu?” tanya nabi Musa as. “Ya Nabi Allah, aku telah berzina, hamil dan melahirkan anak kemudian membunuhnya” jawab wanita itu. Mendengar cerita itu, Nabi Musa marah dan berkata, “keluarlah wahai wanita pelacur, jangan sampai turun api dari langit kepada kita dan membakar kita disebabkan kesialanmu.” Wanita itupun keluar dengan membawa hati yang sangat sedih.

Maka turunlah Jibril alaihis salam, “Hai Musa, Ar-Rabb Yang Maha Tinggi berkata kepadaku, ‘mengapa engkau menolak wanita yang bertaubat? Hai Musa, tidakkah engkau menemukan yang lebih jahat darinya?”. “Hai Jibril, siapa yang lebih jahat daripada dirinya?” Tanya Nabi Musa heran.

“Orang Yang Meninggalkan Sholat dengan sengaja” jawab jibril alahis salam (Mukasyafatul Qulub,  Imam Al Ghazali,  Hal 461-462)


== Penggunaan aram ==
== Penggunaan aram ==

Revisi per 20 April 2023 00.30

Fardu ain, Salat lima waktu adalah salat yang dikerjakan pada waktu tertentu, sebanyak lima kali sehari. Salat lima waktu merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Allah menurunkan perintah salat lima waktu ketika peristiwa Isra Mikraj. Salat ini hukumnya fardu ain (wajib), yakni wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang telah menginjak usia dewasa (pubertas), kecuali berhalangan karena sakit keras, gangguan kejiwaan, haid, dan sebagainya. Khusus untuk sakit atau disabilitas yang membatasi umat menjalankan salat sebagaimana mestinya, maka mereka diperbolehkan melakukan salat dalam posisi duduk atau berbaring semampu mereka.

Khusus pada hari Jumat, laki-laki muslim wajib melaksanakan salat Jumat di masjid secara berjemaah (bersama-sama) sebagai pengganti salat Zuhur. Salat Jumat tidak wajib dilakukan oleh perempuan, atau bagi mereka yang sedang dalam perjalanan (musafir).

Istilah dalam salat lima waktu

Waktu salat dari hari ke hari, dan antara tempat satu dan lainnya bervariasi. Waktu salat sangat berkaitan dengan peristiwa peredaran semu matahari relatif terhadap bumi. Pada dasarnya, untuk menentukan waktu salat, diperlukan letak geografis, waktu (tanggal), dan ketinggian. Istilah penanda waktu yang dikenal dalam salat lima waktu, yaitu subuh, zuhur, asar, magrib, dan isya. Bila istilah-istilah tersebut merujuk pada nama salat, maka huruf depan harus menggunakan huruf kapital. Selain itu, jika kata-kata tersebut berfungsi sebagai penunjuk waktu, maka huruf depan tidak perlu menggunakan huruf kapital kecuali di awal kalimat. Istilah dalam salat lima waktu adalah sebagai berikut.[a][1]

Subuh

Subuh diawali ketika fajar sadik muncul, yakni cahaya putih yang melintang di sepanjang ufuk timur, dan berakhir sesaat sebelum matahari terbit (syuruk). Salat Subuh dilaksanakan dalam dua rakaat wajib.

Zuhur

Zuhur dimulai ketika matahari telah tergelincir (condong) ke arah barat, dan berakhir ketika masuk waktu asar. Secara astronomis, waktu zuhur dimulai ketika tepi "piringan" matahari telah keluar dari garis zenit, yakni garis yang menghubungkan antara pengamat dengan pusat letak matahari ketika berada di titik tertinggi (istiwa). Secara teoretis, antara istiwa dengan masuknya zuhur membutuhkan waktu 2,5 menit, dan untuk faktor keamanan, biasanya pada jadwal salat, waktu zuhur adalah 5 menit setelah istiwa.[2]

Salat Zuhur dilaksanakan dalam empat rakaat wajib.

Asar

Asar dimulai setelah zuhur dan berakhir sesaat sebelum matahari terbenam. Menurut mazhab Syafi'i, Maliki, dan Hambali, waktu Asar diawali jika panjang bayang-bayang benda melebihi panjang benda itu sendiri, sementara mazhab Hanafi mendefinisikan waktu Asar jika panjang bayang-bayang benda dua kali melebihi panjang benda itu sendiri. Waktu Asar dapat dihitung dengan algoritma tertentu yang menggunakan trigonometri tiga dimensi.

Salat Asar dilaksanakan dalam empat rakaat wajib.

Magrib

Magrib diawali sesaat waktu sore menjelang malam setelah matahari terbenam berakhir, dan berakhir setelah syafak selesai dan waktu isya dimulai. Terbenam matahari di sini berarti seluruh "piringan" matahari telah "masuk" di bawah horizon (cakrawala).

Salat Magrib dilaksanakan dalam tiga rakaat wajib.

Isya

Isya diawali setelah waktu magrib yang ditandai dengan hilangnya cahaya merah (syafak) di langit, dan berakhir ketika fajar sadik muncul. Salat Isya dilaksanakan dalam empat rakaat wajib. Menurut Imam Syiah, Salat Isya boleh dilakukan setelah mengerjakan Salat Magrib.

Penggunaan aram

Sesaat setelah matahari terbenam di bawah horizon (ufuk barat), langit masih memiliki cahaya Matahari yang direfraksikan oleh atmosfer Bumi. Hal ini membuat langit tidak langsung menjadi gelap. Dari segi astronomis, cahaya di langit yang terdapat sebelum matahari terbit atau setelah matahari terbenam dinamakan aram atau syafak (bahasa Inggris: twilight). Secara astronomis, terdapat tiga definisi aram:

  • Aram sipil, yakni ketika matahari berada 6° di bawah horizon
  • Aram nautikal, yakni ketika matahari berada 12° di bawah horizon
  • Aram astronomis, yakni ketika matahari berada 18° di bawah horizon

Secara astronomis, waktu Subuh merupakan kebalikan dari waktu Isya. Menjelang pagi hari, fajar biasanya ditandai dengan adanya cahaya yang menjulang tinggi (vertikal) di ufuk timur, yang dinamakan "fajar kazib", atau dalam istilah ilmiahnya disebut cahaya zodiak. Cahaya tersebut kemudian menyebar di cakrawala (secara horizontal), dan ini dinamakan "fajar sadik".[3]

Bagi penentuan jadwal waktu salat (yakni munculnya fajar sadik dan hilangnya cahaya aram di petang hari), terdapat variasi penentuan sudut aram oleh berbagai organisasi. Banyak di antara umat Muslim menggunakan aram astronomis sebagai waktu fajar sadik. Sebagian yang lain menetapkan kriteria fajar sadik terjadi ketika matahari berada pada derajat 17°, 19°, 20°, dan bahkan 21° dari ufuk. Sebagian yang lain bahkan menggunakan kriteria penambahan 90 menit, 75 menit, atau 60 menit.

Sebuah penelitian dan observasi di berbagai tempat di dunia menunjukkan bahwa penentuan sudut aram tertentu ternyata tidak valid untuk setiap tempat di Bumi terhadap peristiwa fajar sadik dan hilangnya syafak. Peristiwa tersebut dipengaruhi oleh letak lintang dan musim yang bervariasi di berbagai tempat di dunia.

Istilah lain

Istiwa

Waktu istiwa (zawal) terjadi ketika matahari berada di titik tertinggi. Istiwa juga dikenal dengan sebutan "tengah hari" (bahasa Inggris: midday/noon). Pada saat istiwa, mengerjakan ibadah salat (baik wajib maupun sunah) adalah haram. Waktu "tengah hari" dapat dilihat pada almanak astronomi atau dihitung dengan menggunakan algoritma tertentu.

Syuruk

Syuruk (terbit) merupakan waktu matahari terbit. Waktu syuruk menandakan berakhirnya waktu subuh. Waktu matahari terbit dapat dilihat pada almanak astronomi atau dihitung dengan menggunakan algoritma tertentu.

Imsak

Ketika menjalankan ibadah puasa, waktu subuh menandakan dimulainya ibadah puasa. Untuk faktor "keamanan", ditetapkan waktu Imsak, yang umumnya sekitar 5–10 menit menjelang waktu Subuh.

Catatan

  1. ^ Berdasarkan hadis, dari Abdullah bin Umar, Nabi Muhammad ﷺ bersabda: Waktu salat Zuhur jika matahari telah tergelincir, dan dalam keadaan bayangan dari seseorang sama panjangnya selama belum masuk waktu Asar, dan waktu Asar hingga matahari belum berwarna kuning (terbenam), dan waktu salat Magrib selama belum terbenam mega merah, dan waktu salat Isya hingga pertengahan malam bagian separuhnya. Waktu salat Subuh dari terbit fajar hingga sebelum terbit matahari. (Shahih Muslim).

Referensi

  1. ^ Muhammad Abduh Tuasikal, MSc. (31 Mei 2011 (2011-05-31)). "Waktu-Waktu Shalat". muslim.or.id. Diakses tanggal 25 Mei 2019 (2019-05-25). 
  2. ^ "Cara Mengetahui Waktu Shalat". muslimina.id. 29 Januari 2020 (2020-01-29). Diakses tanggal 13 Februari 2020 (2020-02-13). 
  3. ^ "Waktu Fajar Shadiq". Tanya Jawab Tentang Islam. 11 Juli 2012 (2012-07-11). Diakses tanggal 26 Mei 2019 (2019-05-26). 

Pranala luar