Lompat ke isi

Estonia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Berkas Institutions_europeennes_IMG_4300.jpg dibuang karena dihapus dari Commons oleh Fastily
McZusatz (bicara | kontrib)
Baris 572: Baris 572:
=== Olah raga ===
=== Olah raga ===
{{Main|Olah raga di Estonia}}
{{Main|Olah raga di Estonia}}
[[Berkas:File2010 Opening Ceremony - Estonia entering.jpg|thumb|Delegasi Estonia di [[Vancouver]], 2010.]]
[[Berkas:2010 Opening Ceremony - Estonia entering.jpg|thumb|Delegasi Estonia di [[Vancouver]], 2010.]]
Olah raga berperan penting dalam budaya Estonia. Setelah mengumumkan kemerdekaannya dari Rusia pada tahun 1918, Estonia mulai berkompetisi sebagai bangsa pada [[Olimpiade Antwerpen 1920]], meskipun Komite Olimpiade Nasional baru didirikan pada tahun 1923. Para atlet Estonia ikut ambil bagian dalam Olimpiade hingga negara ini dicaplok oleh Uni Soviet pada tahun 1940. Cabang olah raga [[pelayaran|berlayar]] pada [[Olimpiade Moskwa 1980]] diselenggarakan di ibu kota [[Tallinn]]. Setelah memperoleh kembali kemerdekaannya pada tahun 1991, Estonia mengikuti seluruh olimpiade. Estonia meraih sebagian besar medalinya melalui [[atletik]], [[angkat besi]], [[gulat]], dan [[ski lintas alam]].
Olah raga berperan penting dalam budaya Estonia. Setelah mengumumkan kemerdekaannya dari Rusia pada tahun 1918, Estonia mulai berkompetisi sebagai bangsa pada [[Olimpiade Antwerpen 1920]], meskipun Komite Olimpiade Nasional baru didirikan pada tahun 1923. Para atlet Estonia ikut ambil bagian dalam Olimpiade hingga negara ini dicaplok oleh Uni Soviet pada tahun 1940. Cabang olah raga [[pelayaran|berlayar]] pada [[Olimpiade Moskwa 1980]] diselenggarakan di ibu kota [[Tallinn]]. Setelah memperoleh kembali kemerdekaannya pada tahun 1991, Estonia mengikuti seluruh olimpiade. Estonia meraih sebagian besar medalinya melalui [[atletik]], [[angkat besi]], [[gulat]], dan [[ski lintas alam]].



Revisi per 25 Juni 2014 10.27

Republik Estonia

Eesti Vabariik (Estonia)
Lagu kebangsaan
Mu isamaa, mu õnn ja rõõm
("Tanah airku, kebahagiaanku")
Lokasi  Estonia  (hijau gelap)

– di Eropa  (hijau & abu-abu)
– di Uni Eropa  (hijau)

Ibu kota
Tallinn
59°25′N 24°45′E / 59.417°N 24.750°E / 59.417; 24.750
Bahasa resmi
dan bahasa nasional
Estonia¹
PemerintahanKesatuan parlementer republik konstitusional
• Presiden
Alar Karis
Kristen Michal
LegislatifRiigikogu
Kemerdekaan 
12 April 1917
24 Februari 1918
2 Februari 1920
1940
20 Agustus 1991
• Konstitusi saat ini
28 Juni 1992
• Bergabung dengan NATO
29 Maret 2004
• Bergabung dengan Uni Eropa
1 Mei 2004
Luas
 - Total
45.227 km2 (132 ²)
 - Perairan (%)
4,45
Penduduk
 - Perkiraan 2022
Penurunan1.406.796[1]
 - Sensus Penduduk 2021
1.358.824[2]
30,6/km2 (148)
PDB (KKB)2022
 - Total
$59,557 miliar[3] (114)
$44.778[3] (39)
PDB (nominal)2022
 - Total
$37,202 miliar[3] (97)
$27.971[3] (42)
Gini (2021) 30,6[4]
sedang
IPM (2021)Penurunan 0,890[5]
sangat tinggi · 31
Mata uangEuro (€)
(EUR)
Zona waktuEET
(UTC+2)
 - Musim panas (DST)
UTC+3 (EEST)
Lajur kemudikanan
Kode telepon+372
Kode ISO 3166EE
Ranah Internet.ee³
  1. Berdasarkan Konstitusi Estonia, bahasa Estonia adalah satu-satunya bahasa yang mendapat status bahasa resmi di Estonia[6]. Di Võrumaa, bahasa Võro dan Seto digunakan bersama-sama dengan bahasa bahasa Estonia. Bahasa Rusia digunakan di Ida-Virumaa dan Tallinn, sebagai akibat dari program Uni Soviet yang menganjurkan imigrasi massal bagi para pekerja industri perkotaan dari Uni Soviet pada periode pasca perang.
  2. 47.549 km² didefinisi menurut Perjanjian Tartu pada tahun 1920 antara Estonia dan Rusia. Kini sisa wilayah seluas 2.323 km² menjadi bagian Rusia. Wilayah-wilayah yang diserahkan termasuk sebagian besar bekas Petseri dan wilayah-wilayah di dekat Sungai Narva termasuk Ivangorod (Jaanilinn).[7][8]
  3. Juga .eu, berbagi dengan negara-negara anggota Uni Eropa lainnya.
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Estonia (bahasa Estonia: Eesti), resminya Republik Estonia (bahasa Estonia: Eesti Vabariik), adalah sebuah negara berdaulat di kawasan Baltik di Eropa Utara. Estonia berbatasan dengan Teluk Finlandia di utara, dengan Laut Baltik di barat, dengan Latvia dan Teluk Riga di selatan (343 km), dan Danau Peipus (Peipsi) dan Rusia di timur (338,6 km).[9] Di seberang barat Laut Baltik terletak Swedia, sedangkan di utaranya terdapat Finlandia. Sejak tanggal 21 Desember 2007, Estonia turut meratifikasi Perjanjian Schengen 1985, yakni perjanjian yang dibuat oleh sejumlah negara Eropa untuk menghapuskan pengawasan perbatasan di antara mereka. Wilayah Estonia seluas 45.227 km2 (17.462 sq mi), dan dipengaruhi oleh iklim sedang. Bangsa Estonia tergolong orang Fin Baltik, dan bahasa resminya adalah bahasa Esti yang serumpun dengan bahasa Suomi.

Estonia berbentuk republik dengan corak demokrasi parlementer dan dibagi ke dalam 15 county (setara kabupaten). Kota terbesar sekaligus pusat pemerintahan Estonia adalah Tallinn. Dengan populasi sejumlah 1,34 juta jiwa, Estonia menjadi salah satu negara berpenduduk tersedikit di Uni Eropa, Zona Euro, dan NATO. Kini, Estonia memiliki produk domestik bruto per kapita yang tinggi di antara bekas republik-republik Soviet.[10] Estonia terdaftar sebagai Ekonomi Berpendapatan Tinggi (High-Income Economy) oleh Bank Dunia, sebagai Ekonomi Maju (Advanced Economy) oleh Dana Moneter Internasional dan anggota OECD berpendapatan tinggi. Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan Estonia sebagai negara maju dengan Indeks Pembangunan Manusia yang "Sangat Tinggi".[11] Negara ini juga berperingkat tinggi dalam hal kebebasan pers, ekonomi, demokrasi dan politik, dan pendidikan.

Etimologi

Berdasarkan teori, nama modern Estonia berasal dari Aesti yang dijelaskan oleh sejarawan Romawi Kuno, Tacitus di dalam karyanya Germania (kira-kira 98 M).[12]

Di pihak lain, kisah kuno saga dari Skandinavia merujuk sebuah daratan yang disebut Eistland, yang serumpun dengan istilah Denmark, Jerman, Belanda, Swedia, dan Norwegia yakni Estland untuk negara ini. Nama Latin dan versi kuno lainnya adalah Estia dan Hestia.

Esthonia pernah menjadi ejaan Inggris alternatif sebelum kemerdekaan.[13][14]

Sejarah

Prasejarah

Peralatan yang dibuat oleh Kebudayaan Kunda, Museum Sejarah Estonia
Artefak Zaman Besi dari sebuah timbunan di Desa Kumna.[15]

Permukiman manusia di Estonia mungkin bermula pada 11.000 sampai 13.000 tahun lalu, ketika es dari zaman es terakhir meleleh. Permukiman tertua yang dikenali di Estonia adalah permukiman Pulli, yang pernah terbangun di bantaran Sungai Pärnu, di dekat kota kecil Sindi, di barat-daya Estonia. Menurut penanggalan karbon daerah ini telah dihuni sejak kira-kira 11.000 tahun lalu pada permulaan milenium ke-9 SM.

Bukti tentang kawanan pemburu dan pemancing telah ditemukan, berasal dari tahun 6500 SM di dekat kota kecil Kunda di utara Estonia. Artefak tulang dan batu yang sama dengan yang dijumpai di Kunda juga ditemukan di tempat lain di Estonia, juga di Latvia, utara Lituania, dan selatan Finlandia. Kebudayaan Kunda berasal dari Zaman Batu Pertengahan, atau periode Mesolitikum.

Akhir Zaman Perunggu dan awal Zaman Besi ditandai oleh perubahan besar budaya. Yang paling signifikan adalah peralihan menuju pertanian, yang menjadi inti ekonomi dan kebudayaan saat itu. Di antara abad ke-1 dan ke-5  SM pertanian penduduk dirintis sedemikian luas, populasi bertambah, dan permukiman meluas. Pengaruh-pengaruh budaya dari Kekaisaran Romawi mulai mencapai Estonia.

Masyarakat yang pertama disebut-sebut menghuni wilayah yang kini menjadi Estonia adalah suku Aesti, demikian menurut sejarawan Romawi Kuno, Tacitus, di dalam bukunya yang berjudul Germania (kira-kira 98 M). Tacitus menuliskan istilah-istilah mereka untuk batu ambar dalam bentuk yang dilatinkan, glesum (dari bahasa Latvi glīsas). Inilah satu-satunya kata dari bahasa mereka yang terekam dari zaman kuno. Meskipun demikian, suku Aesti pada umumnya dipandang sebagai nenek moyang orang Baltik.[16][17][18]

Zaman Besi lebih bermasalah dan dikuasai oleh peperangan diikuti dengan bahaya-bahaya dari luar wilayah yang berasal dari suku-suku Baltik, yang menyerang melintasi perbatasan darat selatan, dan dari seberang lautan. Beberapa saga Skandinavia menuliskan kampanye pembalasan melawan Estonia. Pembajak Estonia menjalankan serbuan melawan Viking. "Perompak pagan" yang menjarah kota kecil Sigtuna (kini termasuk Swedia) pada permulaan Zaman Pertengahan, pada tahun 1187, adalah orang Estonia.[19]

Pada abad ke-1 M, pembagian politik dan administratif mulai dilakukan di Estonia. Dua pembagian wilayah yang besar muncul: provinsi (bahasa Esti: kihelkond) dan tanah (bahasa Esti: maakond). Provinsi terdiri dari beberapa desa atau wilayah-tetua. Hampir semua provinsi memiliki minimal satu benteng. Pertahanan daerah setempat dipimpin oleh petugas tertinggi, raja atau tetua. Pada abad ke-13 tanah-tanah besar berikutnya juga dikembangkan di Estonia: Revala, Harju, Saare, Hiiu, Lääne, Alempois, Sakala, Ugandi, Jogentagana, Soopoolitse, Vaiga, Mõhu, Nurmekund, Järva, dan Virumaa.[20]

Estonia memelihara agama pagan yang bertumpu pada satu dewa yang disebut Tarapita. Kisah Henry dari Livonia menyebutkan Tharapita sebagai dewa tertinggi penduduk Pulau Saaremaa, juga dikenali oleh suku-suku Vironia utara Estonia.

Zaman Pertengahan

Livonia pada Zaman Pertengahan

Pada permulaan abad ke-13, Lembitu, seorang kepala suku Sakala berupaya menyatukan masyarakat Estonia dan menggagalkan upaya penaklukan oleh bangsa Denmark dan Jerman pada Perang Salib Livonia. Dia menyusun tentara angkatan darat yang terdiri dari 6.000 pria dewasa Estonia dari bermacam-macam negara, tetapi dia terbunuh dalam Pertempuran Hari Santo Matius pada bulan September 1217.[21]

Pada tahun 1228, setelah Perang Salib Livonia, hingga dasawarsa 1560-an, Estonia menjadi bagian dari Terra Mariana, yang dibentuk pada tanggal 2 Februari 1207[22] sebagai sebuah kepangeranan Kekaisaran Romawi Suci[23] dan diproklamasikan oleh Paus Innosensius III pada tahun 1215 sebagai subjek (wilayah bawahan) Tahta Suci.[24] Bagian selatan negara ini ditaklukkan oleh Persaudaraan Pedang Livonia yang menggabungi Ksatria Teuton pada tahun 1237 dan menjadi cabangnya yang dikenali sebagai Ordo Livonia. Di bagian utara negara ini dibentuk Kadipaten Estonia[25] sebagai sebuah dominion langsung Raja Denmark dari tahun 1219 sampai tahun 1346 ketika wilayah itu dijual kepada Ksatria Teuton dan menjadi bagian dari Ordenstaat.[26] Pada tahun 1343, masyarakat Estonia Utara dan Saaremaa memberontak melawan kekuasaan Jerman dalam Pemberontakan Malam Santo George, yang berhasil dipadamkan pada tahun 1345.

Reval (dikenal sebagai Tallinn sejak tahun 1918) memperoleh hak Lübeck pada tahun 1248 dan menggabungi sebuah aliansi serikat buruh perdagangan yang disebut Liga Hansa pada akhir abad ke-13.

Setelah Ordo Teuton mengalami kemunduran mengikuti kekalahannya dalam Pertempuran Grunwald pada tahun 1410, dan kekalahan Ordo Livonia dalam Pertempuran Pabaiskas pada tanggal 1 September 1435, perjanjian Konfederasi Livonia ditandatangani pada tanggal 4 Desember 1435.[27] Kadipaten Agung Moskwa dan Ketsaran Rusia mengupayakan serbuan pada tahun 1481 dan 1558, meskipun gagal.

Konfederasi Livonia dinyatakan bubar segera setelah Perang Livonia (1558–1582). Peperangan telah mengurangi jumlah penduduk Estonia dari kira-kira 250.000–300.000 jiwa sebelum Perang Livonia menjadi kira-kira 120.000–140.000 jiwa pada dasawarsa 1620-an.[28]

Reformasi dan Estonia Swedia

Kastil Kuressaare di Saaremaa

Reformasi di Eropa resminya dimulai pada tahun 1517 oleh Martin Luther (1483–1546) dan 95 dalilnya. Reformasi ini menghasilkan perubahan besar di wilayah Baltik. Gagasan-gagasan yang masuk ke dalam Konfederasi Livonia sangatlah cepat dan pada dasawarsa 1520-an mereka cukup terkenal. Bahasa, pendidikan, agama, dan politik bertransformasi besar-besaran. Pelayanan gereja disajikan menggunakan bahasa daerah, tidak lagi bahasa Latin, yang sebelumnya digunakan.[29] Dalam Perang Livonia pada tahun 1561, Estonia Utara berada di bawah kendali Swedia. Estonia Selatan pada dasawarsa 1560-an berbentuk Kadipaten Livonia yang otonom dalam Persemakmuran Polandia-Lituania di bawah pengawasan gabungan Mahkota Kerajaan Polandia dan Kadipaten Agung Lituania, terdiri dari dua kepangeranan Estonia sekarang: Kepangeranan Dorpat (daerah Tartu) dan Kepangeranan Parnawa (daerah Pärnu). Pada tahun 1629, daratan besar Estonia seluruhnya menjadi berada di bawah kekuasaan Swedia. Estonia secara administratif dibagi menjadi Provinsi Estonia di utara dan Livonia di selatan Estonia dan utara Latvia, sebuah pembagian wilayah yang masih bertahan hingga permulaan abad ke-20.

Pada tahun 1631, Raja Swedia, Gustavus II Adolfus memaksa kaum bangsawan untuk memberi kaum tani hak-hak yang lebih besar, meskipun perbudakan masih dipertahankan. Pada tahun 1632, sebuah media cetak dan universitas didirikan di Kota Dorpat (dikenal sebagai Tartu sejak tahun 1918). Periode ini dikenal dalam sejarah Estonia sebagai "Zaman Swedia Tua yang Baik".

Pertumbuhan populasi yang stabil tetap bertahan hingga menjangkitnya wabah pada tahun 1657. Kelaparan besar pada tahun 1695–1697 telah menewaskan kira-kira 70.000 jiwa, atau hampir 20% populasi saat itu.[28]

Kekaisaran Rusia

Setelah penyerahan Estonia dan Livonia pada Perang Utara Besar, Kekaisaran Swedia kehilangan Estonia yang menjadi milik Rusia berdasarkan Perjanjian Nystad. Tetapi, kelas-kelas tinggi dan menengah-tinggi masih dikuasai oleh Jerman Baltik. Perang telah sangat mengurangi populasi Estonia, tetapi pulih kembali dengan cepat. Meskipun hak-hak petani pada awalnya diperlemah, perbudakan dihapuskan pada tahun 1816 di Provinsi Estonia dan pada tahun 1819 di Livonia. Setelah Revolusi Rusia, Tallinn berada di bawah kendali Soviet sampai tanggal 24 Februari 1918, ketika kemerdekaan Estonia diumumkan.

Pernyataan kemerdekaan

Pernyataan Kemerdekaan Estonia

Sebagai hasil dari penghapusan perbudakan dan ketersediaan pendidikan bagi penduduk asli yang tidak berbahasa Estonia, gerakan aktif nasionalis Estonia didirikan pada abad ke-19. Gerakan ini bermula pada tataran budaya, hasilnya adalah pendirian kesusasteraan bahasa Estonia, teater, dan musik profesional dan membuka jalan bagi pembentukan jatidiri kebangsaan Estonia dan kebangkitan nasional Estonia. Di antara para pemimpin pergerakan adalah Johann Voldemar Jannsen, Jakob Hurt, dan Carl Robert Jakobson.

Pernyataan kemerdekaan di Pärnu pada tanggal 23 Februari 1918. Salah satu gambar pertama yang dimiliki Republik Estonia.

Pencapaian yang penting adalah penerbitan epos kebangsaan, Kalevipoeg, pada tahun 1862, dan penyelenggaraan festival lagu nasional pertama pada tahun 1869. Sebagai aksi tandingan periode Rusifikasi yang diprakarsai Kekaisaran Rusia pada dasawarsa 1890-an, nasionalisme Estonia lebih bernada politis, yang pada saat itu kaum terpelajar menyerukan otonomi yang diperluas, dan kemudian, kemerdekaan penuh dari Kekaisaran Rusia.

Setelah kaum Bolshevik mengambil alih kekuasaan di Rusia menyusul Revolusi Oktober pada tahun 1917 dan kemenangan Jerman melawan tentara Rusia, antara mundurnya Tentara Merah Rusia dan kedatangan serdadu Jerman, Komite Penyelamatan Estonia dari Maapäev mengumumkan kemerdekaan Estonia[30] di Pärnu pada tanggal 23 Februari 1918 dan di Tallinn pada tanggal 24 Februari 1918.

Setelah memenangi Perang Kemerdekaan Estonia melawan Rusia Soviet dan Freikorps Jerman dan sukarelawan Pertahanan Darat Baltik, Perjanjian Damai Tartu ditandatangani pada tanggal 2 Februari 1920. Republik Estonia diakui (de jure) oleh Finlandia pada tanggal 7 Juli 1920, oleh Polandia pada tanggal 31 Desember 1920, oleh Argentina pada tanggal 12 Januari 1921 dan oleh Sekutu Barat pada tanggal 26 Januari 1921.

Estonia memelihara kemerdekaannya selama 22 tahun. Mulanya menganut demokrasi parlementer, parlemen (Riigikogu) dibubarkan pada tahun 1934, setelah terjadinya kekacauan politik yang disebabkan oleh krisis ekonomi global. Kemudian negara ini diatur berdasarkan dekret oleh Konstantin Päts, yang menjadi Presiden pada tahun 1938, yakni tahun ketika pemilihan anggota parlemen diselenggarakan.

Perang Dunia II

Nasib Estonia pada Perang Dunia II ditentukan oleh Pakta Non-agresi Jerman–Soviet dan Protokol Tambahan Rahasia pada bulan Agustus 1939. Perkiraan jumlah korban Perang Dunia II di Estonia sebesar 25% populasi, merupakan salah satu yang tertinggi di Eropa. Korban tewas akibat perang dan pendudukan ditaksir sejumlah 90.000 jiwa. Ini termasuk pengusiran Soviet pada tahun 1941, pengusiran Jerman dan korban Holocaust.[31] Perang Dunia II dimulai dengan penyerbuan dan pemecahan beruntun sekutu kawasan penting Estonia – Polandia, melalui operasi gabungan Jerman Nazi dan Uni Soviet.

Penyerbuan dan pendudukan oleh Soviet

Berkas:Estonian SSR 1940.jpg
Peta Soviet tahun 1940 yang menggambarkan Republik Sosialis Soviet Estonia

Nasib Republik Estonia sebelum Perang Dunia II ditentukan oleh Pakta Non-agresi Jerman–Soviet Agustus 1939 setelah Stalin meraih perjanjian Hitler untuk membagi Eropa Timur menjadi "bola-bola kepentingan khusus" menurut Pakta Molotov–Ribbentrop dan Protokol Tambahan Rahasia.[32][33][33]

Pada tanggal 24 September 1939, beberapa kapal perang Angkatan Laut Uni Soviet merapat ke pelabuhan-pelabuhan Estonia dan pesawat pengebom Soviet mulai berpatroli di langit Tallinn dan perkampungan yang mengelilinginya.[34] Pemerintah Republik Estonia dipaksa menyetujui sebuah perjanjian yang membolehkan Uni Soviet mendirikan pangkalan militer dan menempatkan 25.000 serdadu di daratan Estonia untuk "pertahanan bersama".[35] Pada tanggal 12 Juni 1940, perintah untuk mengadakan blokade militer total terhadap Estonia diberikan kepada Armada Baltik Soviet.[36][37]

Pada tanggal 14 Juni 1940, sementara perhatian dunia sedang memusat pada jatuhnya Paris ke tangan Jerman Nazi sehari sebelumnya, blokade militer Soviet terhadap Estonia mulai berlaku, dua pesawat pengebom milik Soviet berhasil menembak jatuh pesawat penumpang milik Finlandia "Kaleva" yang terbang dari Tallinn menuju Helsinki mengangkut tida paket (bungkusan) diplomatik dari kedutaan Amerika Serikat di Tallinn, Riga, dan Helsinki.[38] Pada tanggal 16 Juni 1940, Uni Soviet menyerbu Estonia.[39] Tentara Merah keluar dari pangkalan militer mereka di Estonia pada tanggal 17 Juni.[40] Keesokan harinya, kira-kira 90.000 serdadu tambahan memasuki negara ini. Untuk menghadapi tentara Soviet yang melimpah ruah, Pemerintah Estonia menyerah pada tanggal 17 Juni 1940 untuk mencegah pertumpahan darah.[41]

Pendudukan militer Estonia berakhir pada tanggal 21 Juni 1940.[42]

Sebagian besar Militer Estonia menyerah atas dasar komando Pemerintah Estonia yang percaya bahwa bersikeras bertahan tidaklah berguna dan bahkan akan dilucuti oleh Tentara Merah.[43][44] Hanya Batalion Sinyal Independen Estonia yang tetap bersiaga di Tallinn di Jalan Raua yang menunjukkan sikap pertahanannya terhadap Tentara Merah dan Milisi Komunis yang disebut "Bela Diri Rakyat"[45] pada tanggal 21 Juni 1940.[46] Ketika Tentara Merah dibawa dalam penambahan kekuatan yang didukung oleh enam kendaraan tempur lapis baja, pertempuran berlangsung selama beberapa jam hingga matahari terbenam. Pada akhirnya pertahanan militer diberhentikan dengan negosiasi dan Batalion Sinyal Independen menyerah dan dilucuti.[47] Ada dua petugas Estonia yang tewas, Aleksei Männikus dan Johannes Mandre, dan beberapa lainnya terluka di pihak Estonia dan kira-kira 10 tewas dan lebih banyak terluka di pihak Soviet.[48][49] Milisi Soviet yang turut serta dalam pertempuran ini dipimpin oleh Nikolai Stepulov.[50]

Pada tanggal 6 Agustus 1940, Estonia secara tidak sah diambil-alih oleh Uni Soviet sebagai Republik Sosialis Soviet Estonia.[51] Peralihan konstitusi Estonia yang memerlukan referendum untuk menentukan penggabungan dengan satuan supra-nasional ternyata diabaikan. Sebagai gantinya, pemungutan suara untuk menggabungi Uni Soviet justru diselenggarakan dalam pemilihan palsu yang dilakukan sebulan sebelumnya. Selain itu, mereka yang gagal menunaikan "tugas politik" mereka untuk memberikan suara dukungan bagi penggabungan Estonia ke dalam Uni Soviet, khususnya mereka yang gagal mendapatkan pengesahan paspor mereka untuk ikut memilih, divonis mati oleh pengadilan Soviet.[52] Penindasan dilanjutkan dengan pengusiran besar-besaran yang dilaksanakan Soviet di Estonia pada tanggal 14 Juni 1941. Ada banyak cendekiawan dan pimpinan politik Estonia yang terbunuh atau terusir ke tempat yang jauh di Uni Soviet oleh penguasa Soviet pada tahun 1940–1941. Penindasan juga ditujukan kepada ribuan rakyat biasa.

Ketika Operasi Barbarossa dimulakan Jerman melawan Uni Soviet, kira-kira 34.000 pemuda Estonia dipaksa bergabung ke dalam Tentara Merah. Tidak lebih dari 30% di antaranya lolos dari maut peperangan. Tahanan politik yang tidak dapat dievakuasi pada akhirnya dihukum mati oleh NKVD.[53]

Banyak negara, termasuk Amerika Serikat, tidak mengakui pengambil-alihan Estonia oleh Uni Soviet. Negara-negara tersebut mengakui diplomat Estonia dan konsul-konsulnya yang masih berfungsi di banyak negara dengan menggunakan nama pemerintah terdahulu. Para diplomat Estonia tetap bertahan dalam situasi yang serba tak menentu ini hingga kemerdekaan kawasan Baltik dipulihkan.[54]

Politisi Rusia kontemporer menolak bahwa Republik Estonia diambil-alih secara tidak sah oleh Uni Soviet pada tahun 1940. Mereka menyatakan bahwa serdadu Soviet memasuki Estonia pada tahun 1940 setelah melewati perjanjian-perjanjian dan atas dasar persetujuan Pemerintah Republik Estonia, terlepas dari bagaimana tindakan mereka ditafsirkan pada masa kini. Mereka tetap bersikukuh bahwa Uni Soviet tidak dalam keadaan perang dan tidak mengobarkan tindakan-tindakan peperangan dalam bentuk apapun di wilayah Estonia; oleh karenanya upaya-upaya pendudukan dianggap tidak pernah ada. Versi resmi Soviet (lama) dan Rusia (baru) sama-sama menyatakan bahwa pihak Estonia secara sukarela menyerahkan status kenegaraan mereka kepada Soviet. Para pejuang kebebasan pada tahun 1944–1976 dijuluki sebagai "bandit" atau "nazi". Kedudukan Rusia atas Estonia tidak mendapat pengakuan dunia internasional.[55]

Pendudukan oleh Jerman

Jüri Uluots

Setelah Jerman menyerang Uni Soviet pada tanggal 22 Juni 1941, Wehrmacht mampu mencapai Estonia dalam beberapa hari. Angkatan Darat German menyeberangi perbatasan Estonia di selatan pada tanggal 7 Juli. Tentara Merah mundur ke belakang jalur Sungai PärnuEmajõgi pada tanggal 12 Juli. Pada akhir bulan Juli, pasukan Jerman melanjutkan kembali penyusupan mereka ke Estonia, bahu membahu dengan Persaudaraan Hutan Estonia. Baik serdadu Jerman maupun partisan Estonia mengambil alih Narva pada tanggal 17 Agustus dan ibu kota Estonia, Tallinn, pada tanggal 28 Agustus. Setelah Soviet berhasil diusir dari Estonia, serdadu German melucuti semua kelompok partisan.[56]

Meskipun mulanya Jerman dianggap sebagai pembebas oleh sebagian besar orang Estonia dari Uni Soviet dan penindasannya, dan orang-orang Estonia berharap dapat memulihkan status kemerdekaan negara mereka, pada kenyataannya Jerman adalah perebut kekuasaan juga. Jerman menggunakan sumber daya Estonia untuk bekal peperangan; ini terjadi selama pendudukan Estonia dan digabungkan ke dalam provinsi Jerman yang bernama Ostland.

Keadaan ini membuat banyak orang Estonia, karena enggan menyertai Nazi, menggabungi Angkatan Darat Finlandia untuk berjuang melawan Uni Soviet. Resimen Infantri Finlandia 200 (bahasa Esti: soomepoisid) dibentuk, beranggotakan sukarelawan Estonia di Finlandia. Meskipun ada banyak orang Estonia yang direkrut ke dalam angkatan bersenjata Jerman (termasuk Infantri Estonia SS), mayoritas melakukan hal ini hanya pada tahun 1944 ketika ancaman penyerangan baru Estonia oleh Tentara Merah kian dekat dan jelaslah bahwa Jerman Nazi tidak mampu memenangi perang.[57]

Pada bulan Januari 1944, barisan tersebut dipukul mundur oleh Tentara Merah mendekati bekas perbatasan Estonia. Narva diungsikan. Jüri Uluots, perdana menteri terakhir Republik Estonia yang diakui (menurut Konstitusi Estonia) sebelum kejatuhannya di hadapan Uni Soviet pada tahun 1940, mengirimkan pesan radio yang meminta kepada seluruh pria yang berkemampuan yang memiliki tahun kelahiran 1904 sampai 1923 untuk ikut ambil bagian dalam tugas kemiliteran (Sebelum ini, Jüri Uluots menolak penggerakan massal orang Estonia.) Panggilan ini menuai dukungan yang luas dari antero negara ini: 38.000 sukarelawan mendatangi pusat-pusat pendaftaran.[58]

Beberapa ribu orang Estonia yang telah menggabungi Angkatan Darat Finlandia kembali pulang melintasi Teluk Finlandia untuk menggabungi Angkatan Pertahanan Wilayah yang baru saja dibentuk, yang ditujukan untuk mempertahankan Estonia melawan serbuan Soviet. Diharapkan bahwa dengan terlibat dalam perang tersebut, Estonia dapat meraih dukungan dari Barat untuk melepaskan Estonia dari campur tangan Soviet, dan dengan demikian akan pula menghantarkan Estonia menuju pintu gerbang kemerdekaan.[59]

Estonia Soviet

Militer Soviet menaklukkan kembali Estonia pada musim gugur tahun 1944 setelah pertempuran-pertempuran sengit di timur-laut negara ini di dekat Sungai Narva, di atas Jalur Tannenberg (Sinimäed), di Estonia Tenggara, di atas Sungai Emajõgi, dan di Kepulauan Estonia Barat.

Dalam menghadapi negara yang diduduki kembali oleh Tentara Merah, puluhan ribu orang Estonia (termasuk sebagian besar pakar pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, politik, dan sosial) (ditaksir sebanyak 80.000 orang) memilih mundur bersama-sama Jerman atau hijrah ke Finlandia atau Swedia. Pada tanggal 12 Januari 1949, Dewan Menteri Uni Soviet mengeluarkan dekret "tentang pengusiran dan pengasingan" dari negara-negara Baltik bagi "semua kulak dan keluarga mereka, keluarga para bandit dan nasionalis", dan lain-lain.[60]

Lebih dari 200.000 orang diduga terusir dari kawasan Baltik pada rentang tahun 1940–1953. Selain itu, paling sedikit 75.000 dikirim ke Gulag. Lebih dari 10% penduduk dewasa Baltik diusir atau dikirim ke perkampungan buruh Soviet.[60] Menanggapi kesinambungan pemberontakan melawan kekuasaan Soviet,[61] lebih dari 20.000 orang Estonia dibuang ke perkampungan buruh atau Siberia (lihatlah Gulag).[62] Dalam beberapa pekan berikutnya, hampir semua rumah tangga di pedesaan dikolektivisasi.

Setelah Perang Dunia II, sebagai bagian dari tujuan untuk menyatukan negara-negara Baltik secara utuh ke dalam Uni Soviet, pengusiran massal di negara-negara Baltik dihentikan, dan kebijakan penggalakkan imigrasi Soviet ke negara-negara Baltik dilanjutkan.[63] Selain kehilangan jumlah manusia dan materi yang cukup besar karena perang, ribuan masyarakat sipil terbunuh dan puluhan ribu orang diusir dari Estonia oleh Otoritas Soviet hingga Joseph Stalin meninggal pada tahun 1953.

Setengah jumlah orang yang terusir tewas, setengah lainnya tidak diizinkan untuk kembali ke tempat asal mereka hingga permulaan dasawarsa 1960-an (setelah kematian Stalin). Berbagai macam penindasan yang dilakukan militer Soviet pada tahun 1940–1941 dan setelah pendudukan kembali menyulut perang gerilya melawan Otoritas Soviet di Estonia yang dilaksanakan pada permulaan dasawarsa 1950-an oleh "persaudaraan hutan" (metsavennad) yang sebagian besarnya terdiri dari veteran Estonia yang pernah menggabungi militer Jerman dan Finlandia ditambah dengan beberapa masyarakat biasa.[64] Kerusakan material yang disebabkan oleh perang dunia dan dilanjutkan dengan campur tangan Soviet secara signifikan telah memperlambat pertumbuhan ekonomi Estonia, yang memperlebar kesenjangan ekonomi dibandingkan dengan negara-negara tetangganya, Finlandia dan Swedia.[65]

Militerisasi adalah aspek lain dari rezim Soviet. Bagian-bagian besar dari negara ini, khususnya di kawasan pesisir adalah terbatas bagi semua pihak, kecuali militer Soviet. Sebagian besar pantai dan semua pulau (termasuk Saaremaa dan Hiiumaa) dinyatakan sebagai "zona perbatasan". Orang yang bukan penduduk setempat dilarang mengunjungi kawasan ini tanpa izin. Tempat penyiagaan militer tertutup yang terkenal di kawasan ini adalah kota Paldiski yang sama sekali terlarang bagi akses umum. Kota ini memiliki basis dukungan bagi kapal selam Armada Baltic Soviet dan beberapa pangkalan militer yang besar, termasuk pusat pelatihan kapal selam nuklir yang dilengkapi pesawat model berskala penuh kapal selam nuklir dengan reaktor nuklir aktif. Bangunan-bangunan reaktor Paldiski diambil-alih oleh Estonia pada tahun 1994 setelah serdadu terakhir Soviet meninggalkan negara ini.[66][67] Imigrasi adalah dampak lain dari pendudukan Soviet. Ratusan ribu kaum migran dikembalikan ke Estonia dari bagian-bagian lain Uni Soviet untuk membantu industrialisasi dan militerisasi, yang menyumbangkan bertambahnya penduduk negara ini sebesar setengah juta jiwa dalam waktu 45 tahun.[68]

Setelah kemerdekaan

Estonia bergabung dengan Uni Eropa pada tahun 2004 dan menandatangani Perjanjian Lisboa pada tahun 2007.

Amerika Serikat, Britania Raya, Perancis, Italia, dan mayoritas negara demokrasi di Barat memandang the pencaplokan Estonia oleh Uni Soviet melanggar hukum internasional. Mereka yang memelihara hubungan diplomatik dengan perwakilan Republik Estonia yang merdeka, tidak pernah mengakui secara de jure keujudan Republik Sosialis Soviet Estonia, dan tidak pernah mengakui Estonia sebagai entitas yang sah dari Uni Soviet.[69] Pulihnya kemerdekaan Estonia menjadi mungkin ketika Uni Soviet menghadapi tantangan-tantangan rezim dalam negeri, kehilangan kendalinya atas imperium perluasan. Seiring berjalannya dasawarsa 1980-an, bermulalah pergerakan yang menuntut otonomi bagi Estonian. Pada periode awal tahun 1987–1989, sebagian kemerdekaan ekonomi mulai dicapai, tetapi ketika Uni Soviet semakin melemah, dan semakin terang benderang bahwa tidak pernah ada jalan pintas bagi kemerdekaan penuh yang dapat dilakukan, maka negara ini menempuh jalan ke arah penentuan nasib sendiri.

Pada tahun 1989, selama berlangsungnya "Revolusi Bernyanyi", di sebuah demonstrasi tengara yang menuntut kemerdekaan penuh, yang disebut Rantai Baltik berupa sebanjar lebih dari dua juta orang, membentuk jalur yang melalui Lituania, Latvia, dan Estonia. Tiga bangsa ini memiliki pengalaman yang sama tentang hal pendudukan wilayah, dan tuntutan yang sama untuk memperoleh kemerdekaan. Pernyataan Kedaulatan Estonia diumumkan pada tanggal 16 November 1988[70] dan kemerdekaan resmi dinyatakan pada tanggal 20 Agustus 1991, melembagakan kembali negara merdeka sebelum tahun 1940, bersamaan waktu dengan percobaan kudeta militer Soviet di Moskwa. Uni Soviet mengakui kemerdekaan Estonia pada tanggal 6 September 1991. Negara pertama yang mengakui pemulihan kemerdekaan Estonia secara diplomatik adalah Islandia. Serdadu terakhir Rusia beranjak dari negara ini pada tanggal 31 Agustus 1994.

Perluasan Uni Eropa 2004 adalah perluasan Uni Eropa terbesar, dalam hal banyaknya wilayah dan jumlah penduduk, tetapi bukan dalam hal produk domestik bruto (kesejahteraan). Estonia adalah salah satu dalam kelompok sepuluh negara yang digabungkan ke dalam Uni Eropa pada tanggal 1 Mei 2004. Traktat Penggabungan 2003 ditandatangani pada tanggal 16 April 2003.

Geografi

Citra satelit Estonia

Perbatasan darat Estonia dengan Latvia sepanjang 267 kilometer; dengan Rusia sepanjang 290 kilometer. Dari tahun 1920 sampai 1945, perbatasan Estonia dengan Russia, ditentukan oleh Traktat Perdamaian Tartu 1920, melintasi Sungai Narva di timur-laut dan melintasi kota Petseri di tenggara. Wilayah ini, seluas 2.300 km², digabungkan ke dalam Rusia oleh Stalin pada akhir Perang Dunia II. Untuk alasan inilah perbatasan antara Estonia dan Rusia masih belum terdefinisi dengan baik hingga kini.

Estonia terletak di pesisir timur Laut Baltik, melintasi Teluk Finlandia dari Finlandia, di bagian barat-laut serambi timur Eropa, antara 57,3° sampai 59,5° LU dan 21,5° sampai 28,1° BT. Wilayah Estonia sedikit lebih luas daripada Swiss, sebagian besar datar dengan sedikit variasi lekukan. Rerata ketinggian hanya mencapai 50 m dan titik tertinggi negara ini adalah Suur Munamägi di tenggara pada 318 m. Ada sepanjang 3.794 km garis pantai yang ditandai oleh beberapa pantai, selat, dan teluk. Banyaknya pulau besar dan pulau kecil adalah sejumlah 1.500 buah. Dua di antaranya cukup besar untuk memuat beberapa county terpisah: Saaremaa dan Hiiumaa.[71][72] Pulau terjauh adalah Ruhnu seluas 11,9 km². Terdapat kluster kawah meteorit yang kecil, yang terbesar di antaranya adalah Kaali yang berada di Saaremaa, Estonia.

Estonia berada di bagian utara zona iklim sedang dan dalam zona transisi antara iklim lautan dan iklim kontinental. Estonia memiliki empat musim yang panjang masing-masing periodenya hampir sama. Suhu rerata berkisar dari 16,3 °C di kepulauan Baltik sampai 18,1 °C di daratan utama pada bulan Juli, bulan terhangat, dan dari -3,5 °C di kepulauan Baltik sampai -7,6 °C di daratan utama pada bulan Februari, bulan terdingin. Suhu tahunan rerata di Estonia adalah 5,2 °C.[73] Curah hujan rerata pada tahun 1961–1990 berkisar pada 535 mm sampai 727 mm per tahun.[74]

Salju paling tebal meliputi bagian tenggara Estonia, biasanya berlangsung dari pertengahan Desember sampai akhir Maret. Estonia memiliki lebih dari 1.400 danau. Sebagian besar dari danau-danau ini berukuran kecil, yang terbesar adalah Danau Peipsi dengan luas keseluruhan 3.555 km², hanya setengahnya termasuk dalam wilayah Estonia, sebagian lagi dimiliki Rusia. Danau penting lainnya terletak di tengah negara ini, yaitu Võrtsjärv (270 km²). Selain danau, Estonia juga punya beberapa rawa.

Ada banyak sungai di negara ini[71], beberapa di antaranya adalah

  1. Sungai Võhandu (Võhandu jõgi) (162 km)
  2. Sungai Pärnu (Pärnu jõgi) (144 km)
  3. Sungai Põltsamaa (Põltsamaa jõgi) (135 km)
  4. Sungai Pedja (Pedja jõgi) (122 km)
  5. Sungai Keila (Keila jõgi) (116 km)
  6. Sungai Kasari (Kasari jõgi) (112 km)
  7. Sungai Piusa (Piusa jõgi) (109 km)
  8. Sungai Pirita (Pirita jõgi) (105 km)
  9. Sungai Ema (Emajõgi) (101 km)
  10. Sungai Navesti (Navesti jõgi) (100 km)
  11. Sungai Narva (Narva jõgi) (77 km)

Secara fitogeografis dan biogeografi, Estonia terbagi ke dalam provinsi Eropa Tengah dan Eropa Timur di Wilayah Sirkum Boreal di dalam Kerajaan Boreal. Menurut WWF, wilayah Estonia termasuk ekoregion hutan campuran Sarmatik. 40 persen wilayah Estonia ditutupi oleh hutan.

Pembagian administratif

County di EstoniaCounty HiiuCounty LääneCounty SaareCounty HarjuCounty Lääne-ViruCounty Ida-ViruCounty RaplaCounty PärnuCounty JärvaCounty ViljandiCounty JõgevaCounty TartuCounty ValgaCounty PõlvaCounty Võru
County di Estonia
Kota tua di Haapsalu
Jalan utama di Pärnu
Balai kota di Tartu
Kastil Kuressaare di musim dingin

Republik Estonia terbagi menjadi 15 county (Maakonnad). Dokumen pertama yang menuliskan pembagian administratif dan politik Estonia berasal dari Babad Henry dari Livonia, yang ditulis pada abad ke-13, sezaman dengan Perang Salib Utara.[75]

Sebuah maakond (county) adalah pembagian administratif tingkat tertinggi Estonia. Pemerintah county (Maavalitsus) tiap-tiap county dipimpin oleh gubernur county (Maavanem), yang mewakili pemerintah pusat di tataran daerah. Gubernur ditunjuk oleh Pemerintah Republik Estonia untuk masa jabatan lima tahun. Telah terjadi beberapa perubahan perbatasan antar-county di Estonia setelah kemerdekaannya, yang paling terkenal adalah pembentukan County Valga (yang pernah menjadi bagian dari County Võru, Tartu, dan Viljandi) dan County Petseri (daerah ini diperoleh dari Rusia berdasarkan Traktat Perdamaian Tartu tahun 1920).

Pada periode kekuasaan Soviet, County Petseri diduduki dan diserahkan kepada Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia pada tahun 1945, pada saat itu ia menjadi salah satu oblast yang dimiliki Pskov. Oblast-oblast itu didirikan kembali pada tanggal 1 Januari 1990 di dalam perbatasan wilayah-wilayah periode Soviet. Karena berbagai perbedaan antara susunan terkini dan susunan historis (sebelum tahun 1940, dan kadang-kadang sebelum tahun 1918), perbatasan historis masih digunakan dalam bidang etnologi, yang mewakili perbedaan budaya dan kebahasaan secara lebih baik.

Estonia dibagi ke dalam 15 county (maakond). Tiap-tiap county dibagi lagi ke dalam beberapa munisipalitas (omavalitsus), yang menjadi tataran terendah pembagian wilayah di Estonia. Ada dua jenis munisipalitas: munisipalitas perkotaan – linn (kota kecil), dan munisipalitas perdesaan – vald (paroki). Tidak ada perbedaan status di antara kedua-duanya. Tiap-tiap munisipalitas adalah satuan pemerintah mandiri yang memiliki badan legislatif dan eksekutif. Munisipalitas di Estonia meliputi seluruh wilayah negara.

Sebuah munisipalitas dapat terdiri dari satu tempat berpenduduk atau lebih. Tallinn terbagi ke dalam delapan distrik (linnaosa) dengan kapasitas pemerintahan mandiri terbatas (Haabersti, Kesklinn (pusat), Kristiine, Lasnamäe, Mustamäe, Nõmme, Pirita, dan Põhja-Tallinn).

Ukuran munisipalitas berbeda-beda, mulai dari Tallinn dengan 400.000 penduduk hingga Ruhnu yang hanya berpenduduk 60 jiwa. Karena lebih dari dua per tiga munisipalitas di Estonia berpenduduk kurang dari 3.000 jiwa, banyak munisipalitas-munisipalitas itu harus saling bekerja sama dalam mengelola fungsi pelayanan dan administratif. Ada juga upaya-upaya reformasi administratif untuk menggabungkan munisipalitas-munisipalitas yang berukuran kecil.

Terhitung hingga bulan Maret 2008, secara keseluruhan terdapat 227 munisipalitas di Estonia, 33 di antaranya bercirikan perkotaan sedangkan 193 lainnya bercirikan perdesaan.

Politik

Politik Estonia dibingkai oleh prinsip-prinsip republik, demokrasi, sistem parlementer, dan multipartai; di mana Perdana Menteri Estonia menjadi kepala pemerintahan. Budaya politik Estonia sangatlah stabil, di mana kekuasaan dikelola oleh dua atau tiga partai, ini telah berlangsung dalam waktu lama. Situasi ini serupa dengan negara-negara lain di Eropa Utara. Perdana Menteri Estonia saat ini, Andrus Ansip, adalah perdana menteri yang bermasa jabatan terlama di Eropa.

Partai politik

Berdasarkan undang-undang, partai politik dapat didirikan oleh warga negara Estonia atau warga negara lain yang tergabung dalam Uni Eropa, minimal berusia 18 tahun, dan bertempat tinggal permanen di Estonia. Untuk dapat didaftarkan, partai politik minimal harus memiliki 1.000 anggota. Anggota partai politik dilarang aktif dalam kemiliteran, kehakiman, kejaksaan, kepolisian, dan beberapa posisi senior di pemerintahan (Kanselir dan penasihatnya, dan pengawas keuangan negara). Presiden harus membekukan keanggotaannya dalam partai politik (jika ia aktif) pada masa jabatannya. Partai terdaftar yang ikut serta dalam pemilihan umum parlemen dan mendapat dukungan paling sedikit 1% suara berhak menerima pendanaan dari anggaran negara (besarannya bergantung pada persentase suara yang diraih). Partai-partai politik terdaftar di Estonia adalah:

  1. Partai Reformasi Estonia (Eesti Reformierakond)
  2. Partai Tengah Estonia (Eesti Keskerakond)
  3. Serikat Tanah Air dan Republik (Isamaa ja Res Publica Liit)
  4. Partai Demokrat Sosial (Sotsiaaldemokraatlik Erakond)
  5. Partai Kiri Bersatu Estonia (Eestimaa Ühendatud Vasakpartei)
  6. Partai Rusia di Estonia (Vene Erakond Eestis)
  7. Partai Hijau Estonia (Erakond Eestimaa Rohelised)
  8. Serikat Rakyat Estonia (Eestimaa Rahvaliit)
  9. Partai Kemerdekaan Estonia (Eesti Iseseisvuspartei)
  10. Partai Kristen Demokrat Estonia (Erakond Eesti Kristlikud Demokraadid)
  11. Partai Kebebasan Petani Estonia (Eesti Vabaduspartei - Põllumeeste Kogu)
  12. Partai Republik (Vabariiklik Partei)
  13. Partai Kebebasan Estonia (Libertas Eesti Erakond)

Parlemen

Kedudukan Parlemen Estonia di Kastil Toompea.

Parlemen (bahasa Estonia: Riigikogu) atau cabang legislatif Estonia dipilih oleh rakyat untuk masa jabatan empat tahun menurut prinsip perwakilan proporsional. Estonia adalah republik parlementer demokratis. Sistem politik Estonia bergerak berdasarkan Konstitusi 1992. Parlemen Estonia beranggota 101 orang dan memengaruhi penyelenggaraan pemerintah nasional, terutama dalam hal menentukan pendapatan dan belanja negara (menyelenggarakan perpajakan dan menyerap anggaran). Pada waktu yang sama, parlemen berhak mengeluarkan pernyataan, pengumuman, dan seruan kepada rakyat Estonia; mengesahkan, menyangkal, atau membatalkan traktat/perjanjian internasional dengan negara lain maupun organisasi internasional, dan menentukan pinjaman pemerintah.[76]

Riigikogu memilih dan mengangkat beberapa pejabat tinggi negara, termasuk Presiden Republik Estonia. Selain itu, atas dasar pengajuan Presiden Estonia, Riigikogu mengangkat Ketua Mahkamah Nasional, Ketua Bank Estonia, Auditor Umum (semacam Kepala Badan Pemeriksa Keuangan), Kanselir Hukum, dan Panglima Militer Estonia. Seorang anggota Riigikogu berhak meminta penjelasan dari lembaga eksekutif. Ini memungkinkan para anggota parlemen mengamati kegiatan lembaga eksekutif dan seluruh pejabat tinggi yang ditulis di atas.

Pemerintah

Gedung Stenbock, kedudukan Pemerintah Estonia di Bukit Toompea

Pemerintah (bahasa Estonia: Vabariigi Valitsus) atau cabang eksekutif Estonia dibentuk oleh Perdana Menteri Estonia, dicalonkan oleh presiden, dan disetujui oleh parlemen. Pemerintah menjalankan kekuasaan eksekutif berdasarkan Konstitusi Estonia dan perundang-undangan Republik Estonia dan terdiri dari 12 menteri, termasuk perdana menteri. Perdana menteri juga berhak mengangkat menteri lainnya, di mana menteri tersebut akan mengurusi tugas tertentu, dan ada juga menteri yang tidak memiliki kementerian, menjadi menteri tanpa portofolio, yang pada saat ini hanya Menteri Daerah.

Perdana menteri berhak mengangkat paling banyak tiga menteri, karena batasan jumlah menteri di dalam satu pemerintahan adalah 15. Pemerintah ini juga disebut sebagai kabinet. Kabinet memikul tanggung jawab kebijakan dalam dan luar negeri, yang ditentukan oleh parlemen; kabinet mengarahkan dan mengkoordinasi tugas lembaga-lembaga pemerintahan dan memikul segala pertanggung jawaban terhadap apapun yang wujud dalam kewenangan kekuasaan eksekutif. Pemerintah, dikepalai oleh Perdana Menteri, dengan demikian mewakili kepemimpinan politik negara ini dan membuat keputusan atas nama seluruh dewan eksekutif.

Estonia menganut pembangunan negara dan pemerintahan elektronik. Sejak tahun 2000, Pemerintah Estonia tidak lagi menggunakan kertas dalam rapat kabinet, sebagai gantinya digunakanlah jejaring dokumentasi elektronik melalui Internet.[77] Hasilnya, kompetisi proyek Komisi Eropa untuk mengirimkan dokumentasi elektronik sektor publik, di mana pertukaran dokumen elektronik telah melibatkan 500 lembaga, termasuk semua kementerian, pemerintah county, dan hampir semua departemen dan inspeksi pemerintah, Estonia dinyatakan yang terbaik di Eropa.[78] Pemungutan suara melalui Internet digunakan dalam pemilihan umum di Estonia.[79] Pemungutan suara melalui Internet pertama dilakukan dalam pemilihan umum lokal pada tahun 2005, dan yang pertama dalam pemilihan umum parlemen adalah Pemilihan umum parlemen Estonia, 2007, di mana 30.275 orang menyalurkan suaranya melalui Internet. Para pemilik suara berkesempatan untuk membatalkan suara elektronis mereka dalam pemilihan umum tradisional, jika mereka menghendakinya. Pada tahun 2009, Reporters Without Borders melaporkan hasil kajiannya dalam Indeks Kebebasan Pers Global ke-8, mendudukkan Estonia pada peringkat ke-6 dari 175 negara.[80] Dalam laporan pertama Indeks Keadaan Kebebasan Dunia, Estonia menduduki peringkat pertama dari 159 negara.

Hukum

Gedung Mahkamah Agung di Tartu

Menurut Konstitusi Estonia (bahasa Estonia: Põhiseadus), kekuasaan tertinggi negara berada di tangan rakyat. Rakyat menjalankan kekuasaan tertinggi negara melalui pemilihan umum untuk memilih anggota Riigikogu, ini berlaku bagi warga negara yang memiliki hak pilih.[81] Kekuasaan peradilan tertinggi dijalankan oleh Mahkamah Agung atau Riigikohus, yang beranggotakan 19 hakim.[82] Ketua Mahkamah Agung diangkat oleh parlemen untuk masa jabatan 9 tahun atas saran presiden. Kepala negara dijabat oleh Presiden Estonia, yang memberikan persetujuan terhadap undang-undang yang diloloskan oleh Riigikogu, juga berhak menolaknya dan mengajukan rancangan undang-undang baru.

Tetapi, presiden tidak terlalu sering menggunakan hak ini, ia lebih berperan dalam hal seremonial. Ia dipilih oleh Riigikogu, dan harus mencapai dua per tiga suara. Apabila calon tidak meraih jumlah suara yang dipersyaratkan, maka hak untuk memilih presiden beralih kepada sebuah badan pemilihan, yang terdiri dari 101 anggota Riigikogu dan perwakilan dari dewan-dewan lokal. Seperti cakupan-cakupan lainnya, penyusunan hukum di Estonia telah berhasil diintegrasikan dengan Zaman Informasi.

Hubungan luar negeri

Presiden Toomas Hendrik Ilves dan Presiden George W. Bush, di Estonia, tahun 2006.

Estonia adalah anggota Liga Bangsa-Bangsa sejak tanggal 22 September 1921,[83] dan menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak tanggal 17 September 1991,[84] dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara sejak tanggal 29 Maret 2004,[85] juga menjadi anggota Uni Eropa sejak tanggal 1 Mei 2004.[86] Estonia juga menandatangani Protokol Kyoto. Estonia adalah anggota Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE). Sebagai salah satu negara anggota OSCE yang ikut serta, komitmen internasional Estonia adalah subjek untuk memantau di bawah amanat Komisi Keamanan dan Kerjasama Amerika Serikat di Eropa.

Sejak memperoleh kembali kemerdekaannya, Estonia menganut kebijakan luar negeri yang berfokus pada kerjasama dengan mitra-mitranya di Eropa Barat. Dua tujuan kebijakan terpenting menyangkut hal ini adalah keikutsertaan dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara dan Uni Eropa, masing-masing dicapai pada bulan Maret dan Mei 2004. Penyekutuan kembali Estonia dengan Blok Barat diikuti dengan kemunduran hubungan dengan Rusia, yang terbaru diperlihatkan pada kontroversi seputar pemindahan Monumen Peringatan Perang Dunia II di Tallinn.[87]


Unsur penting dalam reorientasi pascakemerdekaan Estonia adalah dengan mendekatnya hubungan dengan negara-negara Nordik, khususnya Finlandia dan Swedia. Tentu saja, orang Estonia memandang mereka sebagai orang Nordik, daripada orang Baltik,[88][89] menurut hubungan sejarah dengan Swedia, Denmark, dan khususnya Finlandia. Kemudian, pada bulan Desember 1999, Menteri Luar Negeri Estonia (dan sejak tahun 2006, Presiden Estonia) Toomas Hendrik Ilves menyampaikan pidato berjudul "Estonia sebagai salah satu Negara Nordik" kepada Institut Swedia untuk Hubungan Internasional.[90] Pada tahun 2003, kementerian luar negeri juga menyelenggarakan sebuah pameran yang bertajuk "Estonia: Nordik dengan sebuah Simpul".[91]

Pada tahun 2005, Estonia bergabung dengan Kelompok Tempur Nordik Uni Eropa. Ia juga menunjukkan kesinambungan minatnya untuk menggabungi Dewan Nordik. Sementara pada tahun 1992 Rusia menyumbang 92% bagi perdagangan internasional Estonia,[92] sekarang terdapat kesalingbergantungan ekonomi yang semakin diperluas antara Estonia dan tetangga-tetangga Nordik-nya: tiga per empat investasi asing langsung di Estonia berasal dari negara-negara Nordik (terutama Finlandia dan Swedia), kepada merekalah Estonia mengirimkan 42% ekspornya (dibandingkan dengan 6,5% ke Russia, 8,8% ke Latvia, dan 4,7% ke Lituania). Di pihak lain, sistem politik Estonia, besaran tetap pada pajak penghasilan, dan model bukan-negara-kesejahteraan membedakannya dari negara-negara Nordik lainnya, dan tentu saja jika dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya.[93]

Hak asasi manusia

Hak asasi manusia di Estonia dihargai dengan baik oleh pemerintah.[94][95] Estonia menempati peringkat tinggi dalam hal demokrasi,[96] kebebasan pers,[97] kerahasiaan pribadi [98] dan pembangunan manusia.[99] Hak-hak dasar orang perseorangan dijamin oleh konstitusi, undang-undang buatan parlemen, dan traktat-traktat yang berhubungan daengan hak asasi manusia yang turut disetujui oleh pemerintah Estonia.[94][95][100][101] Dan lagi, Freedom House telah melaporkan Estonia sebagai negara yang memiliki taraf tertinggi dalam hal kebebasan internet di dunia.[102]

Beberapa organisasi hak asasi manusia, seperti Human Rights Watch,[95] Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa [103][perinci lagi] dan OSCE,[104] tidak mendapati bukti atau pola sistematik dalam hal pelanggaran hak asasi manusia atau diskriminasi berlatarkan etnik, sementara yang lainnya memfokuskan perhatian pada komunitas imigran penutur bahasa Rusia di Estonia, misalnya, Amnesty International [105] berpendapat bahwa para penutur bahasa Rusia menghadapi diskriminasi kebahasaan dalam hal ketenagakerjaan dan pendidikan, ketika tidak mampu berbahasa Esti, yang menjadi bahasa resmi Estonia. Menurut sebuah survey pada tahun 2009 oleh Agen Hak Dasar Uni Eropa, 17% imigran Rusia yang kini menetap di Estonia mengalami diskriminasi atas dasar asal usul etnik mereka.[106]

Militer

Estonia adalah bagian dari Kelompok Tempur Nordik.
Patria Pasi XA-180 milik Estonia di Afghanistan.
Anggota militer Estonia dalam pelatihan selama Serbuan Erna.

Militer Estonia berbasis pada Angkatan Pertahanan Estonia (bahasa Estonia: Kaitsevägi) yang merupakan nama angkatan bersenjata gabungan republik, yakni Maavägi (Angkatan Darat), Merevägi (Angkatan Laut), Õhuvägi (Angkatan Udara) dan sebuah organisasi garda nasional paramiliter Kaitseliit (Liga Pertahanan). Tujuan Kebijakan Pertahanan Nasional Estonia adalah untuk menjamin terpeliharanya kemerdekaan dan kedaulatan negara, integritas (keutuhan) daratan, perairan, dirgantara, dan amanan konstitusinya.[107] Pada masa kini, tujuan strategis utama militer Estonia adalah mempertahankan kepentingan negara dan pembangunan angkatan bersenjata, agar senantiasa siap bekerjasama dengan angkatan bersenjata negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara dan Uni Eropa, dan juga mampu ikut serta dalam misi-misi Pakta Pertahanan Atlantik Utara.

Kini wajib militer (bahasa Estonia: ajateenistus) nasional berlaku bagi laki-laki berusia 18 sampai 28 tahun, untuk bertugas selama delapan hingga sebelas bulan perjalanan, bergantung kepada angkatan tempat mereka bertugas. Estonia memelihara wajib militer, tidak seperti Latvia dan Lituania dan tidak berencana beralih kepada angkatan bersenjata terkontrak. Pada tahun 2008, belanja militer tahunan mencapai 1,85% PDB, atau 5 miliar kroon, dan masih mengalami penaikan hingga tahun 2010, sebesar 2,0%.[108]

Pada bulan Januari 2008, militer Estonia menempatkan 300 tentara di luar negeri sebagai bagian dari berbagai macam pasukan pemelihara perdamaian internasional, termasuk 35 prajurit Liga Pertahanan yang ditugaskan di Kosovo; 120 serdadu angkatan darat di dalam Pasukan Bantuan Keamanan Internasional yang dipimpin oleh Pakta Pertahanan Atlantik Utara di Afghanistan; 80 tentara ditugaskan sebagai bagian dari Pasukan Multinasional di Iraq; dua petugas Estonia di Bosnia-Herzegovina, dan 2 agen militer Estonia di Dataran Tinggi Golan Israel.[109]

Pasukan Pertahanan Estonia juga pernah menjalani misi di Kroasia sejak bulan Maret hingga Oktober 1995, di Libanon sejak bulan Desember 1996 hingga bulan Juni 1997, dan di Makedonia sejak bulan Mei hingga bulan Desember 2003.[110] Estonia ikut serta dalam Kelompok Tempur Nordik dan menyatakan kesiapannya untuk mengirim serdadu ke Darfur, Sudan jika perlu, menciptakan misi pasukan pemelihara perdamaian bagi angkatan bersenjata Estonia.[111]

Kementerian Pertahanan dan Pasukan Pertahanan telah dan sedang bekerja menghadapi peperangan maya dan pembentukan pertahanan selama beberapa tahun ini. Pada tahun 2007, sebuah doktrin militer dari militer elektronik Estonia diperkenalkan secara resmi karena negara ini berada dalam penyerangan massif di dunia maya pada tahun 2007.[112] Tujuan yang dikehendaki dari militer elektronik ini adalah untuk mengamankan infrastruktur dan infrastruktur elektronik penting Estonia. Fasilitas peperangan dunia maya utama adalah Tim Tanggap Darurat Komputer (CERT) yang didirikan pada tahun 2006. Organisasi ini beroperasi dengan masalah-masalah keamanan yang muncul dalam jejaring lokal juga dengan apapun yang bermula di sana.[113]

Pada tanggal 25 Juni 2007, Presiden Estonia Toomas Hendrik Ilves bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, George W. Bush.[114] Di antara topik-topik yang dibahas adalah serangan terhadap infrastruktur elektronik Estonia.[115] Serangan-serangan itu memicu sejumlah organisasi militer di seluruh dunia untuk memperhatikan kembali kepentingan keamanan jejaring Internet bagi doktrin militer modern. Pada tanggal 14 Juni 2007, menteri-menteri pertahanan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara menyelenggarakan rapat di Brussels, mengeluarkan komunike bersama yang menjanjikan tindakan segera. Hasil-hasil publik pertama selesai pada musim gugur 2007.[116]

Seiring penempatan Cooperative Cyber Defence Centre of Excellence (CCDCOE) Pakta Pertahanan Atlantik Utara, Bush menyatakan dukungannya agar Estonia menjadi pusat organisasi ini.[117] Akibat dari serangan maya tahun 2007, rencana untuk memadukan pertahanan jejaring Internet dengan doktrin militer Estonia dinamai Pertahanan Harimau, merujuk Tiigrihüpe.[118] The CCDCOE started its operations in November 2008.[119]

Ekonomi

Berkas:Emajõe Business Centre1 2008.JPG
Kawasan bisnis di Tartu.

Sebagai anggota Uni Eropa, ekonomi Estonia menempati peringkat tinggi dalam hal pendapatan menurut Bank Dunia. Karena pertumbuhannya yang cepat, ekonomi Estonia seringkari dilukiskan sebagai Macan Baltik. Dimulai pada tanggal 1 Januari 2011, Estonia mengadopsi euro dan menjadi negara anggota zona euro ke-17.[120]

Menurut Eurostat yang diterbitkan pada tanggal 15 November 2010, Estonia memiliki rasio terendah utang pemerintah relatif terhadap PDB di antara negara-negara Uni Eropa dengan angka 7,2 persen pada akhir tahun 2009.[121] Media dunia baru-baru ini menggambarkan Estonia sebagai negara Nordik, menggaris bawahi perbedaan ekonomi, politik, dan budaya antara Estonia dan tetangga-tetangga Baltik-nya yang kurang berhasil.[122]

Anggaran yang setimbang, utang pemerintah yang hampir tidak ada, pajak penghasilan berkadar tetap, rezim perdagangan bebas, sektor perbankan komersial yang bersaing, layanan elektronik yang inovatif, dan bahkan layanan berbasis telepon genggam, semuanya adalah penjamin mutu ekonomi pasar Estonia.

Estonia menghasilkan kira-kira 75% listrik yang dikonsumsinya.[123] Lebih dari 85% dari listrik itu dibangkitkan dengan serpih minyak yang ditambang di dalam negeri. Sumber daya energi alternatif seperti kayu, gambut, dan biomassa menyumbang 9% produksi energi primer. Energi angin yang terbarukan mencakup 6% keseluruhan konsumsi pada tahun 2009.[124] Estonia mengimpor produk minyak bumi yang diperlukan dari Eropa Barat dan Rusia. Energi serpih minyak, telekomunikasi, tekstil, produk kimia, perbankan, jasa, makanan dan perikanan, kayu, pembuatan kapal, elektronik, dan transportasi adalah sektor-sektor kunci ekonomi. Pelabuhan bebas-es Muuga, di dekat Tallinn, adalah fasilitas modern yang berkemampuan pengapalan-antara yang baik, pengangkat biji-bijian berdaya tampung besar, penyimpanan dingin/beku, dan kemampuan-kemampuan bongkar muat tanker minyak merek baru. Jejaring rel kereta api yang menghubungkan Barat, Rusia, dan titik-titik lain di Timur.

Estonia adalah bagian dari Kawasan Schengen, pasar bersama Uni Eropa dan Zona euro (biru tua).

Estonia kini sangat terpengaruh oleh pembangunan di Finlandia, Swedia, dan Jerman – tiga mitra dagang utama. Pemerintah baru-baru ini menaikkan belanja untuk inovasi. Perdana menteri yang berasal dari Partai Reformasi Estonia telah menyatakan tujuannya mengantarkan PDB per kapita ke lima besar Uni Eropa pada tahun 2022. Irlandia kadang-kadang dilihat sebagai teladan bagi masa depan ekonomi Estonia.

Karena terjadinya Kelesuan Ekonomi Global, PDB Estonia berkurang sebesar 1,4% pada triwulan kedua tahun 2008, lebih dari 3% pada triwulan ketiga tahun 2008, dan lebih dari 9% pada triwulan keempat tahun 2008. Pemerintah Estonia membuat anggaran perubahan negatif, yang disetujui oleh Riigikogu. Anggaran pendapatan berkurang pada tahun 2008 sebesar EEK 6,1 miliar dan belanja sebesar EEK 3,2 miliar.[125] Pada tahun 2010, keadaan ekonomi berhasil distabilkan dan bermula pada pertumbuhan yang sangat mengandalkan ekspor. Pada triwulan keempat tahun 2010, hasil industri Estonia bertambah sebesar 23% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.[126] Pada tahun 2011, Danske Bank meramal pertumbuhan ekonomi Estonia positif sebesar 3,9 persen.[127]

Menurut data Eurostat, PDB KKB per kapita Estonia adalah sebesar 67% rerata Uni Eropa tahun 2008.[128] Pada bulan Maret 2011, rerata gaji kotor bulanan di Estonia adalah sebesar € 843 [126][129]

Bagaimanapun, terdapat perbedaan besar dalam hal PDB dari satu daerah dengan daerah lainnya di negara Estonia. Kini, lebih dari setengah PDB Estonia dihasilkan di ibu kota negara, Tallinn.[130] Pada tahun 2008, PDB per kapita Tallinn adalah sebesar 172% rerata PDB Estonia.[131] Keadaan ini membuat bilangan PDB per kapita Tallinn sebesar 115% rerata PDB Uni Eropa, melampaui taraf rerata county-county lain di Estonia.

Laju pertambahan tuna karya terdaftar pada bulan April 2011 adalah sebesar 10,1%.[132]

Perkembangan sejarah

Pertumbuhan PDB nyata di Estonia, 2000–2011.

Pada tahun 1929, sebuah mata uang stabil, kroon, diberlakukan. Kroon diterbitkan oleh Eesti Pank, yakni bank sentral Estonia. Perdagangan berfokus pada pasar dalam negeri dan Barat, khususnya Jerman dan Britania Raya. Volume perdagangan dengan Uni Soviet hanya sebesar 3%.

Sebelum Perang Dunia II Estonia adalah negara pertanian yang mengandalkan produk-produk semisal mentega, susu dan keju yang terkenal ke seantero pasar Eropa Barat. Pencaplokan Estonia yang dilakukan Uni Soviet pada tahun 1940 dan pendudukan oleh NAZI dan Uni Soviet pada Perang Dunia II telah melumpuhkan ekonomi Estonia. Sovietisasi kehidupan pascaperang dilanjutkan dengan penyatuan ekonomi dan industri Estonia ke dalam struktur terencana USSR's centrally planned structure.

Sejak pemulihan kemerdekaan, Estonia menetapkan diri sebagai gerbang masuk antara Barat dan Timur, dan secara agresif mengikuti reformasi ekonomi dan integrasi dengan Barat. Reformasi pasar Estonia menempatkannya di antara para pemimpin ekonomi di kawasan bekas COMECON. Pada tahun 1994, menurut teori-teori ekonomi Milton Friedman, Estonia menjadi salah satu negara pertama yang mengadopsi pajak tetap, dengan laju seragam sebesar 26%, tanpa memandang besar kecilnya pendapatan perseorangan. Pada bulan Januari 2005, besaran pajak pendapatan perseorangan diturunkan menjadi 24%. Penurunan lainnya, menjadi sebesar 23%, dilakukan pada bulan Januari 2006. Besaran pajak pendapatan diturunkan menjadi 21% pada bulan Januari 2008.[133] Pemerintah Republik Estonia merampungkan desain uang logam euro Estonia pada akhir tahun 2004, dan mengadopsi euro sebagai mata uang negara ini sejak tanggal 1 Januari 2011, lebih lambat daripada yang direncanakan karena inflasi tinggi yang berkelanjutan.[120][134]

Pada tahun 1999, Estonia mengalami periode ekonomi terburuk sejak kemerdekaan pada tahun 1991, terutama dipicu oleh Krisis finansial Rusia tahun 1998. Estonia bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada bulan November 1999. Dengan bantuan dari Uni Eropa, Bank Dunia, dan Nordic Investment Bank, Estonia melengkapi sebagian besar persiapannya untuk menjadi anggota Uni Eropa pada akhir tahun 2002 dan kini menjadi salah satu ekonomi terkuat di dalam Uni Eropa. Estonia menggabungi Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi (OECD) pada tahun 2010.

Sejak tahun 2000, Estonia berhasil menyediakan formulir pajak secara elektronis.[135] Pada tahun 2010, 92% formulir pajak di Estonia disediakan melalui Internet.[136].

Sumber daya

Estonia tergolong sebagai negara yang miskin sumber daya alam. Bagaimanapun, negara ini memiliki cadangan serpih minyak dan batu kapur yang lumayan banyak, menyatu dengan hutan yang meliputi 50,6% keseluruhan wilayah darat.[137] Selain serpih minyak dan batu kapur, Estonia juga memiliki cadangan fosforit, pitchblende, dan granit yang tidak atau belum ditambang secara luas sekarang ini.[138]

Sejumlah signifikan oksida-oksida bumi langka ditemukan di dalam tailing yang tertimbun selama 50 tahun di tambang bijih uranium, batu serpih, dan loparit di Sillamäe.[139] Seiring melambungnya harga oksida-oksida langka, ekstraksi oksida-oksida ini menjadi semakin layak secara ekonomi. Negara ini mengekspor kira-kira 3.000 ton per tahun, mewakili kira-kira 2 persen produksi dunia.[140]

Beberapa tahun belakangan, sebuah debat publik mengemuka, yakni kemungkinan Estonia membangun pembangkit listrik tenaga nuklir untuk mengamankan produksi energi setelah penutupan unit-unit lama di Pembangkit Listrik Narva, jika unit-unit itu tidak diperbaiki pada tahun 2016.[141]

Industri dan lingkungan

Ladang angin di Pakri.

Makanan, konstruksi, dan industri-industri elektronik kini di antara cabang-cabang industri terpenting di Estonia. Pada tahun 2007, industri konstruksi mempekerjakan lebih dari 80.000 orang, atau sekira 12% keseluruhan tenaga kerja nasional.[142] Sektor industri penting lainnya adalah permesinan dan kimia yang banyak berada di County Ida-Viru dan sekitar Tallinn.

Industri pertambangan berbasis serpih minyak, yang juga berpusat di Estonia-Timur, menghasilkan kira-kira 90% keseluruhan listrik nasional. Bagaimanapun, semakin bertambahnya penggunaan serpih minyak juga menyebabkan beberapa kerusakan lingkungan. Meskipun sejumlah kadar pencemar yang terlepas ke udara semakin berkurang pada dasawarsa 1980-an,[143] udara masih dicemari oleh sulfur dioksida dari industri pertambangan yang secara cepat dibangun oleh Uni Soviet pada permulaan dasawarsa 1950-an. Beberapa daerah pesisir tercemari, terutama di dekat kompleks industri Sillamäe.[144]

Estonia adalah negara yang bergantung pada energi dan juga produksi energi. Pada beberapa tahun belakangan, ada banyak perusahaan dalam dan luar negeri yang menanamkan modalnya dalam bidang sumber daya energi terbarukan. Energi angin semakin menempati posisi penting di Estonia, dan kini keseluruhan produksi energi berbasis angin mencapai 60 MW, sementara pada saat yang sama proyek pengadaan energi sebesar 399 MW sedang menjalani pengerjaan, dan proyek pengadaan energi sebesar 2800 MW di Danau Peipus dan pesisir Hiiumaa sedang diajukan.[145][146][147]

Kini, terdapat rencana untuk merenovasi beberapa unit Pembangkit Listrik Narva, mendirikan pembangkit listrik baru, dan menyediakan efisiensi yang lebih baik dalam produksi energi berbasis serpih minyak.[148] Estonia meliberalisasi 35% pasar kelistrikannya pada bulan April 2010; pasar kelistrikan secara keseluruhan akan diliberalisasi pada tahun 2013. [149]

Bersama-sama dengan Lituania, Polandia, dan Latvia, negara ini tengah menimbang-nimbang untuk ikut serta dalam Reaktor Nuklir Visaginas di Lituania untuk menggantikan Ignalina.[150][151] Bagaimanapun, karena lambannya proyek ini, Estonia tidak mengesampingkan bangunan reaktor nuklirnya sendiri. Pertimbangan lainnya adalah melakukan proyek bersama dengan Finlandia, karena dua jejaring listrik mereka saling berhubungan.[152] Negara ini mempertimbangkan untuk menerapkan energi nuklir untuk produksi serpih minyak.[153]

Estonia memiliki memiliki sektor teknologi informasi, sebagian karena proyek Tiigrihüpe yang dijalankan pada pertengahan dasawarsa 1990-an, dan telah disebut-sebut sebagai negara yang paling "berkabel" dan maju di Eropa dalam hal pemerintahan elektronik.[154]

Skype ditulis oleh para pengembang yang berasal dari Estonia; Ahti Heinla, Priit Kasesalu, dan Jaan Tallinn, yang juga merintis Kazaa.[155]

Perdagangan

Estonia Ekspor Impor
Finlandia 18,4% 18,2%
Swedia 12,4% 9%
Latvia 8,9% 5,7%
Rusia 8,1% 13,1%
Jerman 5,1% 12,4%
Lituania 4,8% 6,4%

Estonia menganut ekonomi pasar sejak akhir dasawarsa 1990-an dan salah satu negara dengan pendapatan per kapita tertinggi di Eropa Timur. Kedekatan dengan pasar Skandinavia, terletak di antara Timur dan Barat, struktur biaya yang kompetitif dan tenaga kerja berkeahlian baik telah menjadi keuntungan komparatif utama Estonia pada permulaan dasawarsa 2000-an. Tallinn sebagai kota terbesar telah bangkit sebagai pusat keuangan dan Bursa Efek Tallinn telah menggabungi sistem OMX. Pemerintah terkini mengikuti kebijakan keuangan (fiskal) yang cukup mengesankan, hasilnya adalah anggaran yang setimbang dan utang pemerintah yang rendah.

Tetapi, pada tahun 2007, sebuah defisit akun berjalan yang besar dan melambungnya inflasi telah menekan mata uang Estonia, yang telah dipatok terhadap euro, menegaskan perlunya pertumbuhan industri yang berorientasi ekspor. Ekspor Estonia terutama permesinan dan peralatan, kayu dan kertas, tekstil, makanan, furnitur, dan produk kimia dan logam.[156] Estonia juga mengekspor 1,562 triliun watt jam listrik per tahun.[156] Pada waktu yang sama Estonia mengimpor permesinan dan peralatan, produk kimia, tekstil, produk makanan, dan peralatan transportasi.[156] Estonia mengimpor 200 miliar watt jam listrik per tahun.[156]

Antara tahun 2007 dan 2013, Estonia menerima 53,3 miliar kroon (3,4 miliar euro) dari berbagai Pendanaan Struktural Uni Eropa sebagai dukungan langsung melalui pengucuran investasi luar negeri terbesar yang pernah diterima Estonia.[157] Mayoritas bantuan keuangan Uni Eropa akan ditanamkan pada bidang berikut ini: ekonomi energ, kewirausahaan, kemampuan administratif, pendidikan, masyarakat informasi, perlindungan lingkungan, pembangunan daerah dan lokal, kegiatan penelitian dan pengembangan, perawatan kesehadan dan kesejahteraan rakyat, transportasi dan pasar tenaga kerja.[158]

Transportasi

Bandar Udara Tallinn.

Estonia telah menjadi pusat singgah penting sejak zaman pertengahan. Lokasi geografis yang menguntungkan, disertai dengan pembangunan infrastruktur, memberikan peluang yang baik untuk semua kegiatan yang berhubungan dengan transportasi dan logistik. Kereta api mendominasi sektor pengiriman barang, mengangkut 70% barang, dalam negeri maupun internasional. Sejak tahun 2007, kepentingan sektor transportasi bagi ekonomi secara keseluruhan mengalami penurunan, terutama disebabkan oleh permusuhan antara Estonia dan Rusia.[159]

Sektor transportasi jalan raya mendominasi transportasi penumpang; hampir 90% penumpang berjalan melalui jalan raya. Rekonstruksi jalan raya Tallinn–Tartu telah meraih perhatian nasional karena ia menghubungkan dua kota terbesar di negara ini. Rekonstruksi jalan raya (rute 2+2) adalah bagian dari program Koalisi Pemerintah sekarang.[160] Juga pengajuan koneksi permanen menuju Pulau Saaremaa ada dalam program pembangunan infrastruktur nasional. Biaya proyek ditaksir mencapai miliaran Euro, yang juga menarik perhatian media dan memicu debat publik akan keterlaksanaannya.[161]

Kini ada lima pelabuhan kargo utama yang memberikan akses navigasi yang mudah, perairan yang dalam, dan kondisi es yang bagus. Ada 12 bandar udara dan satu landasan helikopter di Estonia, di mana Bandar Udara Tallinn adalah bandar udara terbesar, menyediakan jasa bagi sejumlah penerbangan penumpang ke 23 tempat tujuan.

Demografi

Populasi Estonia 1970–2010. Data Statistik Estonia.

Sebelum Perang Dunia II, etnik Estonia sebanyak 88% populasi, dengan minoritas nasional sejumlah 12%.[162] Kelompok-kelompok minoritas terbesar pada tahun 1934 adalah bangsa Rusia, Jerman, Swedia, Latvia, Yahudi, Polandia, Finlandia, dan Izhora dari Ingria. Proporsi Jerman Baltik berkurang dari 5,3% (~46.700) pada tahun 1881 menjadi 1,3% (16.346) pada tahun 1934.[162][163]

Pada periode tahun 1945 sampai 1989, proporsi etnik Estonia dalam definisi perbatasan Estonia saat ini menurun hingga angka 61%, terutama disebabkan oleh program Soviet yang menganjurkan imigrasi besar-besaran pekerja industri perkotaan dari Rusia, Ukraina, dan Belarus, juga emigrasi peperangan dan pengusiran dan pengusiran massal Stalin. Pada tahun 1989, minoritas menempati proporsi lebih dari sepertiga populasi, ketika jumlah penduduk bukan-Estonia tumbuh hampir lima kali lipat.

Pada akhir dasawarsa 1980-an, bangsa Estonia memandang perubahan demografi mereka sebagai malapetaka nasional. Ini adalah hasil dari kebijakan migrasi yang penting bagi Program Nasionalisasi Soviet yang bertujuan untuk merusiakan Estonia – imigrasi militer dan administratif yang bersifat memaksa dari orang bukan-Estonia dari Uni Soviet ditambah dengan pengusiran massal orang Estonia ke Uni Soviet. Selama masa pembersihan, hingga 110.000 orang Estonia terbunuh atau terusir. Pada dasawarsa berikutnya (setelah pemulihan kemerdekaan), emigrasi besar-besaran etnik Rusia dan penghapusan pangkalan-pangkalan militer Rusia pada tahun 1994 menyebabkan perbandingan etnik Estonia di Estonia mengalami kenaikan dari 61% menjadi 69% pada tahun 2006.

Estonia modern adalah negara yang cukup heterogen dilihat dari komposisi etnis yang dimilikinya, tetapi keheterogenan ini tidak menjadi fitur umum, karena populasi bukan-Estonia terpusat di dua county. Tiga belas dari 15 county Estonia menampung 80 persen etnik Estonia, yang paling homogen adalah Hiiumaa, di mana etnik Estonia sebanyak 98,4% populasi. Bagaimanapun, di County Harju (termasuk ibu kota, Tallinn) dan County Ida-Viru, etnik Estonia masing-masing mencapai 60% dan 20% populasi. Orang Rusia mencapai 25,6% keseluruhan populasi, 36%-nya berada di County Harju, dan 70%-nya berada di County Ida-Viru.

Undang-undang tentang Otonomi Kebudayaan bagi Suku Bangsa Minoritas diloloskan pada tahun 1925, menjadi yang pertama di Eropa pada saat itu. Otonomi kebudayaan dapat diberikan kepada kaum minoritas yang populasinya lebih dari 3.000 orang dengan ikatan telah lama terjalin dengan Republik Estonia. Sebelum pendudukan Soviet, kaum minoritas Jerman dan Yahudi menyelenggarakan pemilihan umum untuk memilih dewan kebudayaan. Undang-Undang tentang Otonomi Kebudayaan bagi Suku Bangsa Minoritas diberlakukan kembali pada tahun 1993. Berdasarkan sejarahnya, ada banyak bagian dari pesisir utara-barat dan kepulauan Estonia telah diduduki oleh etnik asli setempat, yakni Rannarootslased (Orang Swedia Pesisir).

Sebagian besar populasi Swedia di Estonia, yakni sebanyak 3.800 berpindah ke Swedia atau diusir pada tahun 1944, menghindarkan diri dari merebaknya Tentara Merah. Pada tahun-tahun belakangan, sejumlah Orang Swedia Pesisir mulai membanyak kembali, pada tahun 2008 hampir sebanyak 500 orang, karena adanya reformasi kepemilikan (property) pada permulaan dasawarsa 1990-an. Pada tahun 2005, minoritas Finlandia Ingria di Estonia memilih sebuah dewan kebudayaan dan diberi otonomi kebudayaan. Minoritas Swedia Estonia juga menerima otonomi kebudayaan pada tahun 2007.

Urbanisasi

Tallinn adalah ibu kota sekaligus kota terbesar Estonia. Tallinn terletak di pesisir utara Estonia, di Teluk Finlandia. Kini terdapat 33 kota dan beberapa kota kecil atau paroki di negara ini. Keseluruhannya terdapat 47 linn, "linn" berarti "kota". Lebih dari 70% populasi menetap di kota-kota tersebut. Yang berikut ini adalah 12 kota terbesar di Estonia:

  Kota County Populasi     Kota County Populasi
1 Tallinn Harju 403,500 Tallinn
Tallinn
7 Rakvere Lääne-Viru 16,698
2 Tartu Tartu 101,169 8 Sillamäe Ida-Viru 16,567
3 Narva Ida-Viru 65,886 9 Maardu Harju 16,570
4 Kohtla-Järve Ida-Viru 47,679 10 Kuressaare Saare 14,919
5 Pärnu Pärnu 45,500 11 Võru Võru 14,555
6 Viljandi Viljandi 20,274 12 Valga Valga 13,930
Sumber: Taksiran Tahun 2008

Agama

Gereja Santo Olaf: Bangunan tertinggi di dunia pada rentang tahun 1549 sampai 1625.[164]
Gereja Santo Yohanes, Tartu

Konstitusi Estonia menjamin kebebasan beragama, pemisahan agama dan negara, dan kerahasiaan perseorangan dalam berkeyakinan dan beragama.[165] Menurut Dentsu Communication Institute Inc, Estonia adalah negara paling tidak religius kedua di dunia dengan 75,7% populasi yang mengaku tidak beragama, setelah Cina dengan 93%.[166] Survey Eurobarometer pada tahun 2005 menemukan bahwa hanya 16% orang Estonia menyatakan diri percaya akan tuhan, keyakinan terendah dari semua negara yang dikaji (kajian Uni Eropa).[167]

Keyakinan keagamaan yang paling banyak diikuti di negara ini adalah Lutheranisme Injili, dianut oleh 152.000 orang Estonia (atau 14,8%) populasi, khususnya etnik Estonia. 143.000 penduduk menganut Kekristenan Ortodoks Timur, diamalkan oleh minoritas Rusia.[168][169]

Menurut sensus tahun 2000, terdapat kira-kira 152.000 orang penganut Lutheranisme, 143.000 penganut Kristen Ortodoks, 5.000 orang penganut Katolik Roma, 3.700 orang saksi Yehuwa, dan 1.000 orang pengikut Taaraisme[170][171][172] atau Maausk di Estonia (lihatlah Maavalla Koda). Terdapat sebuah komunitas Yahudi di Estonia, dengan taksiran populasi sebanyak 1.900 orang (lihatlah Sejarah Yahudi di Estonia). Selain itu, terdapat kira-kira 68.000 orang yang menyatakan diri atheis.[169]

Negara ini telah dikristenkan oleh Ksatria Teuton pada abad ke-13. Pada masa Reformasi Protestan, Protestantisme menyebar, dan gereja Lutheran secara resmi didirikan di Estonia pada tahun 1686. Pada saat itu masih ada banyak orang Estonia tidak menyatakan diri secara khusus menganut agama tertentu, karena agama pada abad ke-19 dipersekutukan dengan para tuan tanah Jerman.[173] Berdasarkan sejarah, ada juga agama minoritas lainnya, Kaum Penganut Kuno Rusia, di kawasan Danau Peipus di County Tartu.

Kemasyarakatan

Berkas:New Tallinn Synagogue.JPG
Sinagoga di Tallinn
Kewarganegaraan populasi Estonia (2 Juli 2010). Data berasal dari Estonia.eu.
  Orang Estonia: 1.148.895
  Orang Rusia: 95.939
  Lainnya: 21.517
  Tidak Jelas: 99.173

Estonia kini adalah negara multibangsa, di mana menurut sensus tahun 2000, sebanyak 109 bahasa digunakan. 67,3% warga negara Estonia menuturkan bahasa Esti sebagai bahasa asli mereka, 29,7% – orang Rusia dan 3% berbicara dalam bahasa lain.[174] Sejak tanggal 2 Juli 2010, 84,1% penduduk Estonia adalah berkewarganegaraan Estonia, 8,6%-nya adalah warga negara asing, dan 7,3% menyatakan diri "tidak memastikan kewarganegaraannya".[175] Sejak tahun 1992 kira-kira 140.000 orang berhasil memperoleh kewarganegaraan Estonia melalui naturalisasi.[176]

Distribusi etnik di Estonia sangatlah homogen, di mana di sebagian besar county, lebih dari 90% rakyat adalah etnik Estonia. Ada perbedaan besar di kota-kota besar seperti Tallinn, di mana orang Estonia menyumbang 60% populasi. Sisanya terutama berasal dari orang Rusia- dan habitat berlatar slavik lainnya, yang tiba di Estonia pada masa Pendudukan Soviet.

Menurut survey hanya 5% komunitas Rusia yang membuka kemungkinan untuk kembali ke Rusia pada masa depan. Orang Rusia di Estonia telah membangun identitas mereka masing-masing – lebih dari setengah responden mengakui bahwa Orang Rusia di Estonia cukup berbeda dibandingkan orang Rusia di Rusia. Ketika membandingkan hasil dengan sebuah survey dari tahun 2000, maka perilaku orang Rusia ke arah masa depannya jauh lebih positif.[177]

Perempuan adalah masyarakat ilmiah Estonia terdepan. Pada tahun 2006, lebih dari 60% ilmuwan di Estonia adalah perempuan.

Keluarga

Bagi keluarga yang melahirkan bayi, Pemerintah Estonia memberikan 100 persen gaji salah seorang tua kepada keluarga tersebut selama 18 bulan. Setelah bayi berusia 1,5 tahun, orang tua berhak melanjutkan kembali bekas kedudukannya. Selain itu, orang tua dan bayi juga mendapatkan perawatan kesehatan bebas biaya. Ukuran-ukuran ini, yang telah diterapkan sejak tahun 2005, telah menaikkan angka kelahiran secara drastis di Estonia selama bertahun-tahun. Laporan Perlindungan Anak Keadaan Para Ibu Dunia tahun 2011 menempatkan Estonia sebagai negara terbaik ke-18 di dunia bagi para ibu, melampaui negara Kanada dan Amerika Serikat.[178] 63% rumah tangga memiliki komputer meja di rumah.

Bahasa

Satu-satunya bahasa resmi negara, bahasa Esti, adalah anggota bahasa-bahasa Finnik yang merupakan cabang bahasa-bahasa Ural. Dengan demikian, bahasa Esti berkerabat dekat dengan bahasa Suomi (Finlandia), yang dipertuturkan di sisi lain Teluk Finlandia, dan merupakan salah satu dari sedikit bahasa-bahasa Eropa yang bukan berasal dari Rumpun bahasa Indo-Eropa. Meskipun terdapat beberapa tumpang tindih dalam kosa kata karena masing-masing saling pinjam, dalam hal asal-usulnya, bahasa Esti dan Suomi tidak berkerabat dengan tetangga geografis terdekat mereka, bahasa Swedia, bahasa Latvi, dan bahasa Rusia, yang kesemuanya adalah bahasa-bahasa Indo-Eropa.

Bahasa Rusia masih dipertuturkan sebagai bahasa kedua oleh etnik Estonia yang berusia 40-70 tahun, karena bahasa Rusia pernah menjadi bahasa tidak resmi Republik Sosialis Soviet Estonia sejak tahun 1944 sampai 1991 dan diajarkan sebagai bahasa wajib kedua pada zaman Soviet. Pada tahun 1998, sebagian besar imigran industri generasi pertama dan kedua dari berbagai bagian bekas Uni Soviet (terutama Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia) tidak berbahasa Estonia.[179] Tetapi pada tahun 2010; 64,1% orang yang bukan etnik Estonia mampu berbahasa Estonia.[180]

Sebagian besar minoritas etnik yang berbahasa Rusia, menetap di ibu kota Tallinn dan kawasan perkotaan industri di County Ida-Viru. Di Paroki Noarootsi di County Lääne (dikenal sebagai Nuckö kommun dalam bahasa Swedia dan Noarootsi vald dalam bahasa Estonia), bahasa Swedia dan Esti adalah bahasa resmi-pendamping, dan terdapat 22 desa yang memiliki nama resmi dwibahasa.[181] Bahasa asing yang paling lazim dipelajari oleh orang Estonia adalah bahasa Inggris, Rusia, Suomi, Jerman, dan Swedia.

Pendidikan dan ilmu pengetahuan

Universitas Tartu di saat Natal

Sejarah pendidikan formal di Estonia bermula pada abad ke-13 sampai abad ke-14 ketika sekolah katedral dan monastik pertama didirikan. Buku perdana dalam bahasa Esti diterbitkan pada tahun 1575. Universitas tertua adalah Universitas Tartu yang didirikan oleh Raja Swedia Gustav II Adolf pada tahun 1632. Pada tahun 1919, perkuliahan universitas mulai disampaikan menggunakan bahasa Esti.

Kriteria pendidikan terkini di Estonia berupa pendidikan umum, kejuruan, dan hobi (kegemaran). Sistem pendidikan meliputi empat jenjang, meliputi prasekolah, pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.[182] Jejaring sekolah yang luas dan lembaga-lembaga pendidikan yang mendukung telah didirikan. Pendidikan di Estonia dikelola oleh negara, daerah/kota, umum, dan swasta. Kini terdapat 589 sekolah di Estonia.[183]

Semua sekolah di Estonia terhubung ke Internet. Menurut Program Penilaian Pelajar Internasional, taraf kinerja siswa-siswi usia gimnasium di Estonia adalah salah satu yang terbaik di dunia.

Berkas:Tallinna inglise kolledži spordihoone.JPG
Aula olah raga di Tallinn English College

Pendidikan tinggi akademis di Estonia dibagi ke dalam tiga tingkatan: sarjana, magister, dan doktoral. Dalam beberapa bidang keahlian (kedokteran umum, kedokteran hewan, farmasi, kedokteran gigi, arsitek-insinyur, dan program guru kelas) tingkatan sarjana dan magister terintegrasi dalam satu unit.[184] Universitas-universitas umum di Estonia jauh lebih otonom daripada lembaga-lembaga pendidikan tinggi terapan.

Selain menata kehidupan akademis di universitas, universitas dapat menyusun kurikulum baru, menetapkan syarat dan ketentuan memasuki universitas, menyetujui anggaran, menyetujui rencana pengembangan, memilih rektor dan membuat keputusan yang mengikat dalam hal kepemilikan dan pengelolaan aset.[185] Estonia memiliki universitas umum dan swasta dengan jumlah yang tidak terlalu banyak. Universitas umum terbesar adalah Universitas Tartu, Universitas Teknologi Tallinn, Universitas Tallinn, Universitas Ilmu Hayati Estonia, Akademi Seni Estonia, dan universitas swasta terbesar adalah Sekolah Bisnis Estonia.

Akademi Ilmu Pengetahuan Estonia adalah akademi nasional ilmu pengetahuan di Estonia. Pusat-pusat komputer pertama didirikan pada akhir dasawarsa 1950-an di Tartu dan Tallinn. Para ahli di Estonia bersumbangsih dalam pengembangan standar rekayasa perangkat lunak bagi berbagai kementerian Uni Soviet pada dasawarsa 1980-an.[186][187]

Budaya

Berkas:Estonia National Opera.jpg
Teater Estonia

Budaya Estonia memadukan warisan asli, seperti yang ditunjukkan oleh bahasa Esti dan sauna, dengan arus utama aspek budaya negara-negara Nordik dan Eropa. Karena sejarah dan geografinya, budaya Estonia dipengaruhi oleh tradisi di kawasan-kawasan yang bertetanggaan, seperti orang-orang Finnik, Baltik, Slavik, dan Jermanik; juga perkembangan budaya di kekuatan-kekuatan yang pernah dominan, yakni Swedia dan Rusia.

Secara tradisi, Estonia dilihat sebagai kawasan pertentangan antara barat dan timur Eropa pada berbagai tataran. Contoh dari warisan geopolitik ini adalah paduan perkecualian tradisi Kristen yang diakui secara nasional: Gereja Protestan barat dan Gereja Ortodoks timur. Seperti budaya arus utama di negara-negara Nordik lainnya, budaya Estonia terbangun di atas kenyataan lingkungan pertapaan dan penghidupan tradisional, sebuah warisan yang secara komparatif menyebarluaskan egalitarianisme di luar alasan-alasan praktis (lihatlah: kebebasan untuk menjelajah dan hak pilih universal), dan ideal-ideal kedekatan dengan alam dan swasembada (lihatlah: pondok musim panas).[188]

Akademi Seni Estonia (bahasa Esti: Eesti Kunstiakadeemia, EKA) menyediakan pendidikan tinggi seni, desain, arsitektur, media, sejarah seni, dan pelestariannya; sedangkan Akademi Budaya Viljandi di Universitas Tartu memiliki pendekatan untuk memasyarakatkan budaya asli melalui kurikulum konstruksi asli, pandai besi asli, rancangan tekstil asli, kerajinan tangan tradisional, dan musik tradisional, tetapi juga musik jazz dan gereja.

Sastra


Sastra Estonia merujuk pada sastra yang ditulis dalam bahasa Esti (kira-kira 1 juta penutur).[189] Dominasi Estonia setelah Perang Salib Utara, dari abad ke-13 sampai tahun 1918 oleh Jerman, Swedia, dan Rusia menghasilkan beberapa karya kepujanggaan tertulis dalam bahasa Esti. Catatan tertua berbahasa Esti berasal dari abad ke-13. Originates Livoniae dalam Babad Henry dari Livonia memuat nama-nama tempat, kata-kata, dan penggalan-penggalan yang berkaitan dengan Estonia. Buku Sensus Denmark (1241) memuat nama tempat dan nama keluarga di Estonia.[190]

Stratum budaya Estonia aslinya dicirikan oleh bentuk liris puisi rakyat yang berbasis kuantitas suku kata. Meskipun terpisah dari sedikit perkecualian penting, bentuk arkais (kuno) ini tidak banyak dipakai lagi. Salah satu capaian yang terkemuka dalam bidang ini adalah epos nasional Kalevipoeg. Pada tataran profesional, lagu rakyat tradisional mencapai kegemilangan baru pada seperempat bagian terakhir abad ke-20, ini terutama atas kerja keras komponis Veljo Tormis.

Oskar Luts ialah penulis prosa yang menonjol dari sastra Estonia permulaan, yang karyanya kini masih dibaca, terkhusus novel lirisnya Kevade (Musim Semi).[191] Epos sosial karya Anton Hansen Tammsaare dan pentalogi realis psikologis Kebenaran dan Keadilan mengabadikan evolusi masyarakat Estonia dari komunitas petani hingga menjadi bangsa yang merdeka.[192][193] Di zaman modern Jaan Kross dan Jaan Kaplinski masih menjadi penulis Estonia yang paling dikenal, dan karya mereka paling banyak diterjemahkan.[194] Di antara para penulis yang paling merakyat pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 adalah Tõnu Õnnepalu dan Andrus Kivirähk, yang menggunakan unsur-unsur cerita rakyat dan mitologi Estonia, merombaknya menjadi relatif konyol and fantastis.[195]

Media

Perfilman Estonia dimulai pada tahun 1908 dengan produksi film berita tentang kunjungan Raja Swedia Gustav V ke Tallinn.[196] Lembaga penyiaran televisi publik pertama di Estonia mulai mengudara pada bulan Juli 1955. Penyiaran radio dimulai pada bulan Desember 1926. Deregulasi di bidang media elektronik telah membawa perubahan besar dibandingkan dengan awal dasawarsa 1990-an. Izin pertama bagi lembaga penyiaran televisi swasta diterbitkan pada tahun 1992. Stasiun radio swasta pertama mulai mengudara pad tahun 1990.

Kini media menjadi penggiat bagi garis depan perubahan masyarakat Estonia. Terdapat banyak surat kabar dan majalah mingguan. Masyarakat Estonia memiliki cukup banyak pilihan, 9 saluran televisi dan beberapa stasiun radio dalam negeri. Konstitusi menjamin kebebasan bersuara dan faktanya Estonia memiliki pers bebas yang diakui oleh berbagai macam lembaga kebebasan pers internasional, seperti Freedom House yang berbasis di Amerika Serikat dan Reporters Without Borders yang memeringkat media Estonia sebagai salah satu yang paling bebas di dunia menurut Indeks Kebebasan Pers yang mereka susun.

Estonia memiliki dua kantor berita. Baltic News Service (BNS), didirikan pada tahun 1990, merupakan kantor berita regional swasta yang mencakup Estonia, Latvia, dan Lituania. ETV24 adalah kantor berita yang dimiliki oleh Eesti Rahvusringhääling, yakni organisasi radio dan televisi yang didanai masyarakat, yang didirikan pada tanggal 30 Juni 2007 guna mengambil alih tugas Eesti Raadio dan Eesti Televisioon yang sebelumnya merupakan dua lembaga terpisah, berdasarkan Undang-Undang Penyiaran Nasional Estonia.[197][198]

Pasar media di Estonia dikuasai oleh dua perusahaan besar: Eesti Meedia dand Ekspress Grupp.[199] Eesti Meedia memiliki beberapa cabang media, termasuk surat kabar terbesar di Estonia (Postimees), dan saluran televisi terbesar kedua (Kanal 2). Pemilik Eesti Meedia adalah Schibsted Media Group, sebuah perusahaan Norwegia.[200] Presiden Eesti Meedia adalah March Kadastik - teman pribadi Perdana Mentri Estonia dan Ketua Partai Reformasi Estonia, Andrus Ansip.[201][202] Perusahaan Ekspress Grupp, pada tahun 2008, memiliki Eesti Ekspressi Kirjastuse AS, AS Maaleht, AS Rahva Raamat AS, AS Printall, UAB Ekspress Leidyba, TeleTell Infoline SRL, OÜ Ekspress Internet, AS Ekspress Hotline, dan AS Delfi. Produk Ekspress Grupp menjangkau 60% penduduk Estonia.[203] Pemegang saham terbesar Ekspress Grupp adalah Hans Luik.[204][205].

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada bulan Juni 2010, sebuah kantor berita Rusia, REGNUM, memberikan sejumlah data dan bukti yang menyatakan terdapatnya tekanan terhadap para wartawan di Estonia.[206] Pada bulan Maret 2011, Parlemen Eropa menyetujui resolusi yang mengungkapkan keprihatinan akan situasi pluralisme dan kebebasan media di beberapa negara anggota Uni Eropa, termasuk Estonia.[207][208] Pada bulan yang sama, Walikota Tallinn, Ketua Partai Tengah Estonia, dan mantan Perdana Menteri Estonia, Edgar Savisaar mengeluarkan pernyataan bahwa media Estonia kurang bebas daripada Rusia. Menurut Savissara, Perdana Menteri Estonia Andrus Ansip membangun kekuasaan vertikal, termasuk bidang informasi, lebih berat daripada Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin. Pada tahun 2008, Serikat Wartawan Estonia menjuluki Andrus Ansip sebagai pemimpin penentang kebebasan bersuara di Estonia.[209]

71% penduduk Estonia berusia 16 sampai 74 tahun adalah pengguna Internet aktif. 98% penduduk Estonia yang berusia 15 sampai 74 tahun melakukan pembayaran tagihan melalui Internet. Estonia memiliki lebih dari 1.100 titik pelayanan Internet masyarakat. Terdapat juga kira-kira 1.000 titik akses Internet nirkabel.[210] Jejaring ini selalu bertambah banyak, dan gratis di banyak tempat. Perubahan anggaran negara dapat dilihat setiap hari menurut waktu nyata.

Seluruh wilayah Estonia telah diliputi jejaring seluler. Sejak bulan Januari 2009, Estonia memiliki lebih dari satu juta pemegang Kartu Tanda Penduduk (90% penduduk Estonia). Kartu Tanda Penduduk adalah dokumen pengenal bagi semua warga negara Estonia berusia lebih dari 15 tahun dan penduduk tetap Estonia di negara ini menurut domisili masing-masing. Dengan Kartu Tanda Penduduk, penduduk Estonia dapat membuktikan jatidiri mereka melalui cara konvensional maupun elektronis, juga kartu dapat digunakan untuk mengolah tanda tangan digital untuk pemilihan umum dan bahkan membeli karcis untuk angkutan umum.

Musik

Sebuah kejadian sebelum pembukaan Festival Lagu Estonia ke-25 (2009) di Lapangan Festival Lagu Tallinn
Arvo Pärt, komponis paling terkenal di Estonia.
Pertunjukan Kerli di London pada tahun 2008.

Lagu yang dianggap tertua di Estonia berasal dari Saxo Grammaticus Gesta Danorum (kira-kira tahun 1179).[211] Saxo mengisahkan para pejuang Estonia yang menyanyi di malam hari sembari menunggu pertempuran. Lagu rakyat yang lebih tua juga dirujuk sebagai regilaulud, lagu-lagu dalam metrum puitis regivärss, tradisi ini disebarluaskan oleh semua orang Finn Baltik. Nyanyian rahasia tersebar luas di antara orang Estonia hingga abad ke-18, ketika ia mulai tergantikan oleh lagu rakyat ritmik.

Alat musik angin tradisional diturunkan dari alat musik yang digunakan oleh para gembala yang pernah menyebar, tetapi kini mulai dimainkan kembali. Alat musik lainnya, termasuk fiddle (sejenis biola), zither (sejenis sitar atau kecapi), konsertina, dan akordeon digunakan untuk memainkan polka atau musik pengiring tarian lainnya. Kantele adalah alat musik asli yang kini kembali populer di Estonia. Sebuah Pusat Pelestarian Musik Asli dibuka pada tahun 2008 di Viljandi.[212]

Tradisi Festival Lagu Estonia (Laulupidu) dimulai pada puncak kebangkitan nasional Estonia pada tahun 1869. Kini, festival ini menjadi salah satu acara paduan suara amatir terbesar di dunia, karena paduan suara gabungan biasanya terdiri dari 18.000 orang.[213] Pada tahun 2004, secara keseluruhan 34.000 orang ambil bagian dalam festival lagu ini, di selenggarakan di hadapan 200.000 penonton.[214] Sejak tahun 1928, Lapangan Festival Lagu Tallinn (Lauluväljak) menjadi tempat bagi acara yang diselenggarakan setiap lima tahun di bulan Juli.[213] Festival berikutnya akan diselenggarakan pada tahun 2014. Selain itu, Festival Lagu Pemuda juga diselenggarakan setiap empat atau lima tahun, yang terbaru diselenggarakan pada tahun 2011.

Musisi dan komponis profesional seperti Rudolf Tobias, Mart Saar, dan Artur Kapp muncul pada abad ke-19. Pada saat artikel ini ditulis, komponis terkenal Estonian adalah Arvo Pärt, Eduard Tubin, dan Veljo Tormis.

Pada dasawarsa 1950-an, biduan bariton Estonia, Georg Ots muncul mendunia sebagai penyanyi opera.

Dalam musik populer, seniman Estonia Kerli Kõiv menjadi terkenal di Eropa, juga meraih popularitas yang tidak buruk di Amerika Utara. Dia memberikan musik pada film Disney tahun 2010 Alice in Wonderland dan drama serial televisi Smallville di Amerika Serikat.

Estonia memenangi Kontes Lagu Eurovision pada tahun 2001 dengan lagu "Everybody" ditampilkan oleh Tanel Padar dan Dave Benton. Pada tahun 2002, Estonia menyelenggarakan acara ini. Maarja-Liis Ilus berkompetisi untuk Estonia pada dua kesempatan (tahun 1996 dan 1997), sedangkan Eda-Ines Etti, Koit Toome, dan Evelin Samuel meraih sebagian popularitas mereka melalui Kontes Lagu Eurovision.

Hari libur

Hari Nasional Estonia adalah Hari Kemerdekaan yang dirayakan setiap tanggal 24 Februari, hari ketika Pernyataan Kemerdekaan Estonia dikumandangkan. Pada tahun 2010, terdapat 12 hari libur umum dan 12 hari libur nasional yang dirayakan setiap tahun.[215][216]

Masakan

Dua bir paling terkenal di Estonia.

Berdasarkan sejarahnya, masakan Estonia sangat bergantung pada bumbu dan makanan orang desa sederhana, yang kini sangat dipengaruhi oleh banyak negara. Kini masakan Estonia meliputi banyak makanan internasional populer. Makanan paling populer di Estonia adalah roti hitam, daging babi, kentang, dan produk susu.[217] Secara tradisional, di musim panas dan musim semi, orang Estonia suka memakan apapun yang segar – beri, herba, sayuran, dan lain-lain yang berasal langsung dari kebun. Berburu dan memancing juga menjadi hal biasa, meskipun kedua-duanya kini hanya sebagai hobi. Kini acara bakar daging di luar rumah juga cukup populer pada musim panas.

Biasanya pada musim dingin- selai, makanan awetan, dan acar disajikan di atas meja. Estonia pernah melalui masa-masa sulit pada masa lalu dan dengan demikian kegiatan pengumpulan dan pengawetan buah, jamur, dan sayuran untuk musim dingin selalu menjadi hal yang penting. Kini pengumpulan dan pengawetan tidak lagi lazim karena semua bahan makanan dapat dibeli dari toko-toko, tetapi penyiapan makanan untuk musim dingin masih sangat populer di kawasan perdesaan dan masih menjadi ritual yang penting. Menjadi negara dengan garis pantai yang panjang, ikan juga menjadi sangat penting.

Olah raga

Delegasi Estonia di Vancouver, 2010.

Olah raga berperan penting dalam budaya Estonia. Setelah mengumumkan kemerdekaannya dari Rusia pada tahun 1918, Estonia mulai berkompetisi sebagai bangsa pada Olimpiade Antwerpen 1920, meskipun Komite Olimpiade Nasional baru didirikan pada tahun 1923. Para atlet Estonia ikut ambil bagian dalam Olimpiade hingga negara ini dicaplok oleh Uni Soviet pada tahun 1940. Cabang olah raga berlayar pada Olimpiade Moskwa 1980 diselenggarakan di ibu kota Tallinn. Setelah memperoleh kembali kemerdekaannya pada tahun 1991, Estonia mengikuti seluruh olimpiade. Estonia meraih sebagian besar medalinya melalui atletik, angkat besi, gulat, dan ski lintas alam.

Daftar para atlet terkenal Estonia di antaranya pegulat Kristjan Palusalu, Voldemar Väli, dan Georg Lurich; atlet ski Andrus Veerpalu dan Kristina Šmigun-Vähi; atlet dasalomba Erki Nool; petenis Kaia Kanepi; pesepeda Jaan Kirsipuu dan Erika Salumäe; dan pelempar cakram Gerd Kanter dan Aleksander Tammert.

Kiiking (sejenis senam ayun), olah raga yang relatif baru, dirintis pada tahun 1996 oleh Ado Kosk di Estonia. Kiiking melibatkan ayunan yang dimodifikasi, di mana sang penunggang ayunan berupaya memutar 360 derajat.

Peringkat internasional

Berikut ini adalah daftar pranala peringkat internasional Estonia.

Indeks Peringkat Negara yang disurvey
Indeks Kebebasan Ekonomi 2010 14 157
Privacy International Peringkat Kerahasiaan Pribadi Tahunan, 2007 5 45
Reporters Without Borders Indeks Kebebasan Pers 2010 9 178
Indeks Keadaan Kebebasan Dunia 1 159
Indeks Pembangunan Manusia 2010[11] 34 169
Indeks Persepsi Korupsi 2010 26 178
Indeks Ketersediaan Jejaring 2009–2010 25 133
Indeks Kemudahan Berbisnis 2011 17 158
Indeks Keadaan Para Ibu Dunia 2011 18 164

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Population Figure". Statistics Estonia. Diakses tanggal 28 September 2022. 
  2. ^ "Population census: Estonia's population and the number of Estonians have grown". Statistics Estonia. June 1, 2022. Diakses tanggal 5 June 2022. 
  3. ^ a b c d "World Economic Outlook Database, April 2022". International Monetary Fund. International Monetary Fund. Diakses tanggal 21 April 2022. 
  4. ^ "Gini coefficient of equivalised disposable income". EU-SILC survey. Eurostat. Diakses tanggal 22 June 2022. 
  5. ^ "Human Development Report 2021/2022" (PDF) (dalam bahasa Inggris). United Nations Development Programme. 8 September 2022. Diakses tanggal 8 September 2022. 
  6. ^ Constitution of the Republic of Estonia, 6th article
  7. ^ Perubahan wilayah negara-negara Baltik. Perubahan wilayah Uni Soviet versus Estonia setelah Perang Dunia II
  8. ^ Petseri di bawah kendali Rusia
  9. ^ Situs web resmi Republik Estonia, (Estonia)
  10. ^ "Estonian Economic Miracle: A Model For Developing Countries". Global Politician. Diakses tanggal 2011-06-05. 
  11. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama HDI
  12. ^ Germania, Tacitus, Bab XLV
  13. ^ "Spell it "ESTHONIA" here; Geographic Board Will Not Drop the "h," but British Board Does". New York Times. 17 April 1926. Diakses tanggal 6 November 2009. 
  14. ^ Ziemele, Ineta (7 August 1920). Baltic yearbook of international law. Books.google.com. ISBN 9789041117366. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  15. ^ Through Past Millennia: Archaeological Discoveries in Estonia. Books.google.com. 29 September 2007. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  16. ^ "Enn Kaljo – Üks väga väga vana rahvas". Leiel.ee. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  17. ^ Tomas Baranauskas (10 February 2008). "Viduramžių Lietuva – Šaltiniai 50-1009 m". Web.archive.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 February 2008. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  18. ^ "Postimees arhiiv". Arhiiv2.postimees.ee:8080. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  19. ^ "Raid on Sigtuna". Heninen.net. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  20. ^ Estonia and the Estonians (Studies of Nationalities) Toivo U. Raun p.11 ISBN 0-8179-2852-9
  21. ^ "''Lembitu''". Eestigiid.ee. 29 May 2010. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  22. ^ Bilmanis, Alfreds (1944). Latvian–Russian Relations: Documents. The Latvian legation. Diakses tanggal 17 September 2009. 
  23. ^ Herbermann, Charles George (1907). The Catholic Encyclopedia. Robert Appleton Company. Diakses tanggal 17 September 2009. 
  24. ^ Bilmanis, Alfreds (1945). The Church in Latvia. Drauga vēsts. Diakses tanggal 17 September 2009. 
  25. ^ Knut, Helle (2003). The Cambridge History of Scandinavia: Prehistory to 1520. Cambridge University Press. hlm. 269. ISBN 0521472997. Diakses tanggal 17 September 2009. 
  26. ^ Skyum-Nielsen, Niels (1981). Danish Medieval History, Chapter 7. Estonia under danish. Museum Tusculanum Press. hlm. 112–135. ISBN 8788073300. Diakses tanggal 17 September 2009. 
  27. ^ Raudkivi, Priit (2007). Vana-Liivimaa maapäev. Argo. hlm. 118–119. ISBN 9949415845. 
  28. ^ a b "1558–1710. Estonia under Swedish rule – Population". Estonica.org. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  29. ^ Reformasi Protestan di wilayah Baltik di Universitas Washington
  30. ^ Pernyataan Kemerdekaan Estonia pada tanggal 24 Februari 1918[pranala nonaktif] di www.president.ee
  31. ^ Encyclopædia Britannica: Baltic states, World War II losses
  32. ^ The World Book Encyclopedia ISBN 0-7166-0103-6
  33. ^ a b The History of the Baltic States by Kevin O'Connor ISBN 0-313-32355-0
  34. ^ Moscow's Week at Time Magazine on Monday, 9 October 1939
  35. ^ The Baltic States: Estonia, Latvia and Lithuania by David J. Smith, Page 24, ISBN 0-415-28580-1
  36. ^ (Finlandia) Pavel Petrov [pranala nonaktif] di beranda laman Tentara Pertahanan Finlandia
  37. ^ (Rusia) documents published dari Arsip Angkatan Laut Rusia
  38. ^ Penerbangan Terakhir dari Tallinn[pranala nonaktif] di Perhimpunan Jasa Luar Negeri Amerika
  39. ^ Five Years of Dates di Majalah Time, Senin, 24 Juni 1940
  40. ^ Estonia: Identity and Independence by Jean-Jacques Subrenat, David Cousins, Alexander Harding, Richard C. Waterhouse ISBN 90-420-0890-3
  41. ^ The Baltic States: Estonia, Latvia and Lithuania by David J. Smith p.19 ISBN 0-415-28580-1
  42. ^ The Baltic States: Estonia, Latvia and Lithuania by David J. Smith, Page 27, ISBN 0-415-28580-1
  43. ^ 14 June the Estonian government surrendered without offering any military resistance; The occupation authorities began...by disarming the Estonian Army and removing the higher military comman from power Ertl, Alan (2008). Toward an Understanding of Europe. Universal-Publishers. hlm. 394. ISBN 1599429837. Diakses tanggal 17 September 2009. 
  44. ^ the Estonian armed forces were disarmed by the Soviet occupation in June 1940 Miljan, Toivo (2004). Historical Dictionary of Estonia. Scarecrow Press. hlm. 111. ISBN 0810849046. Diakses tanggal 17 September 2009. 
  45. ^ Baltic States: A Study of Their Origin and National Development, Their Seizure and Incorporation Into the U.S.S.R. W. S. Hein. 1972. hlm. 280. Diakses tanggal 17 September 2009. 
  46. ^ "Presiden Republik Estonia memperkenalkan dirinya sendiri kepada Tentara Pertahanan Estonia". Jasa Pers Kantor Kepresidenan. 19 December 2001. Diakses tanggal 2 January 2009. 
  47. ^ (Estonia)51 years from the Raua Street Battle at Estonian Defence Forces Home Page
  48. ^ 784 AE. "Riigikogu avaldus kommunistliku režiimi kuritegudest Eestis" (dalam bahasa Esti). Riigikogu. Diakses tanggal 2 January 2009. 
  49. ^ Lohmus, Alo (10 November 2007). "Kaitseväelastest said kurja saatuse sunnil korpusepoisid" (dalam bahasa Esti). Diakses tanggal 2 January 2009. 
  50. ^ "Põlva maakonna 2005.a. lahtised meistrivõistlused mälumängus" (dalam bahasa Esti). kilb.ee. 22 February 2005. Diakses tanggal 2 January 2009. 
  51. ^ Mälksoo, Lauri (2003). Illegal Annexation and State Continuity: The Case of the Incorporation of the Baltic States by the USSR. Leiden – Boston: Brill. ISBN 9041121773. 
  52. ^ Justice in The Baltic at Time magazine on Monday, 19 Aug. 1940
  53. ^ The Baltic Revolution: Estonia, Latvia, Lithuania and the Path to Independence by Anatol Lieven p424 ISBN 0-300-06078-5
  54. ^ Diplomats Without a Country: Baltic Diplomacy, International Law, and the Cold War by James T. McHugh , James S. Pacy ISBN 0-313-31878-6
  55. ^ "Russia denies it illegally annexed the Baltic republics in 1940 – Pravda.Ru". Web.archive.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 December 2007. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  56. ^ Resistance! Occupied Europe and Its Defiance of Hitler by Dave Lande on Page 188, ISBN 0-7603-0745-8
  57. ^ Estonia 1940–1945, Estonian International Commission for the Investigation of Crimes Against Humanity, p.613 ISBN 9949-13-040-9
  58. ^ Resistance! Occupied Europe and Its Defiance of Hitler (Paperback) by Dave Lande on Page 200 ISBN 0-7603-0745-8
  59. ^ The Baltic States: The National Self-Determination of Estonia, Latvia and Lithuania Graham Smith p.91 ISBN 0-312-16192-1
  60. ^ a b Stephane Courtois; Werth, Nicolas; Panne, Jean-Louis; Paczkowski, Andrzej; Bartosek, Karel; Margolin, Jean-Louis & Kramer, Mark (1999). The Black Book of Communism: Crimes, Terror, Repression. Harvard University Press. ISBN 0-674-07608-7.
  61. ^ Heinrihs Strods, Matthew Kott, The file on operation "Priboi": A re-assessment of the mass deportations of 1949, Journal of Baltic Studies, Volume 33, Issue 1 Spring 2002 , pages 1–36
  62. ^ Valge raamat, page 18
  63. ^ Background Note: Latvia di Departemen Luar Negeri Amerika Serikat
  64. ^ Valge raamat, pages 25–30
  65. ^ Valge raamat, pages 125, 148
  66. ^ "Tuumarelvade leviku tõkestamisega seotud probleemidest Eestis" (PDF). Diakses tanggal 2 June 2010. 
  67. ^ "Estonia had a nuclear submarine fleet – The Paldiski nuclear object" (PDF). Diakses tanggal 2 June 2010. 
  68. ^ Valge raamat
  69. ^ European Parliament (13 January 1983). "Resolution on the situation in Estonia, Latvia, Lithuania". Official Journal of the European Communities. C 42/78.  "whereas the Soviet annexias [sic] of the three Baltic States still has not been formally recognised by most European States and the USA, Canada, the United Kingdom, Australia and the Vatican still adhere to the concept of the Baltic States".
  70. ^ Frankowski, Stanisław (1995). Legal reform in post-communist Europe. Martinus Nijhoff Publishers. hlm. 84. ISBN 0792332180. 
  71. ^ a b "World Info Zone". World Info Zone. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  72. ^ "World InfoZone – Estonia". World InfoZone. World InfoZonek, LTD. Diakses tanggal 20 February 2007. 
  73. ^ "EMHI". Emhi.ee. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  74. ^ "Sademed, õhuniiskus". Emhi.ee. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  75. ^ Sejarah Estonia Sejarah Estonia
  76. ^ Fungsi-fungsi Riigikogu, Riigikogu
  77. ^ Э-Эстония Profil Estonia di Situs Web Resmi Kedutaan Besar Estonia di Rusia
  78. ^ Eropa memuji e-Government Estonia
  79. ^ Estonia berjaya menyelenggarakan pemungutan suara nasional melalui Internet, Download.com
  80. ^ Reporters Without Borders. Indeks kebebasan pers global, tahun 2009
  81. ^ Riigikogu introduction, Riigikogu
  82. ^ "Riigikohus" (dalam bahasa Estonian). Riigikohus. Diakses tanggal 8 October 2009. [pranala nonaktif]
  83. ^ The Law of Nations: cases, documents and notes – Page 106. Books.google.com. 21 May 2007. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  84. ^ awal keikutsertaan Estonia dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa
  85. ^ awal keikutsertaan Estonia dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara
  86. ^ Awal bergabungnya Estonia dengan Uni Eropa
  87. ^ "Estonia blames Russia for unrest". BBC News. 29 April 2007. Diakses tanggal 2 May 2010. 
  88. ^ Penerbitan Kementerian Luar Negeri Estonia, 2004
  89. ^ Penerbitan Kementerian Luar Negeri Estonia, 2002
  90. ^ Ilves, Toomas Hendrik (14 December 1999). "Estonia as a Nordic Country". Estonian Foreign Ministry. Diakses tanggal 19 September 2009. 
  91. ^ "Estonia – Nordic with a Twist". Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 February 2008. 
  92. ^ Talent, Jim. "The Estonian Economic Miracle". Heritage.org. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  93. ^ "Foreign investment" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 7 March 2008. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  94. ^ a b Laporan hak asasi manusia Estonia, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. 2009-02-25
  95. ^ a b c Mengintegrasikan Minoritas bukan Warga Negara Estonia, Human rights watch. 1993-10-01
  96. ^ "The Economist Intelligence Unit's Index of Democracy 2008". Economist. 2008. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2010-02-01. Diakses tanggal 2009-06-05. 
  97. ^ "Press Freedom Index 2008". Reporters Without Borders. 2008. Diakses tanggal 2009-06-05. [pranala nonaktif]
  98. ^ "The 2007 International Privacy Ranking". Privacy International. 2007. Diakses tanggal 2009-06-05. 
  99. ^ "Statistics of the Human Development Report". United Nations Development Programme. 2008. Diakses tanggal 2009-06-05. 
  100. ^ "Country Report 2008 Edition". Freedom House. 2008. Diakses tanggal 2009-06-06. 
  101. ^ "Map of Freedom 2008". Freedom House. 2008. Diakses tanggal 2009-06-06. 
  102. ^ "Freedom on the Net: A Global Assessment of Internet and Digital Media" (PDF). Diakses tanggal 2011-06-05. 
  103. ^ "Documents on Estonia". Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa. Diakses tanggal 2009-06-07. 
  104. ^ Max van der Stoel (1993-04-23). "CSCE Communication No. 124" (PDF). OSCE (sebelum tahun 1995 bernama CSCE). hlm. p. 3. Diakses tanggal 2007-07-25. 
  105. ^ "Amnesty International Report 2009". Amnesty International. 2009. Diakses tanggal 2009-06-05.  [pranala nonaktif]
  106. ^ "European Union Minorities and Discrimination Survey" (PDF). European Union Fundamental Rights Agency. 2009-12-09. Diakses tanggal 2010-01-03. 
  107. ^ "Estonian National Defence Policy". Mil.ee. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  108. ^ "Estonian Defence Budget". Mod.gov.ee. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  109. ^ "Estonian military missions in Middle-East". Operatsioonid.kmin.ee. 26 April 2010. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  110. ^ "Former operations". Mil.ee. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  111. ^ Eesti osalus Euroopa julgeoleku- ja kaitsepoliitikas – ESDP, Kementerian Pertahanan Estonia (Estonia)
  112. ^ "Estonia fines man for 'cyber war'". BBC. 25 January 2008. Diakses tanggal 23 February 2008. 
  113. ^ "CERT Estonia". Ria.ee. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  114. ^ White House 4 May 2007: Presiden Bush menyambut Presiden Toomas Ilves dari Estonia
  115. ^ Yahoo/AFP 25 June 2007: Bush, Ilves eye tougher tack on cybercrime
  116. ^ Eesti Päevaleht 15 Juni 2007: NATO andis rohelise tule Eesti küberkaitse kavale oleh Ahto Lobjakas
  117. ^ Eesti Päevaleht 28 Juni 2007: USA toetab Eesti küberkaitsekeskust oleh Krister Paris
  118. ^ Office of the President of Estonia 25 June 2007: President Ilves kohtus Ameerika Ühendriikide riigipeaga[pranala nonaktif]
  119. ^ "Kaitsevägi – Uudised". Mil.ee. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  120. ^ a b Mardiste, David (1 January 2011). "Estonia joins crisis-hit euro club". Reuters. Diakses tanggal 2 January 2011. 
  121. ^ "Institutions". Europolitics.info. 15 November 2010. Diakses tanggal 23 December 2010. 
  122. ^ "The best Balt will be Nordic". The Economist. 
  123. ^ "Electricity Balance, Yearly" 08.06.2010 (Estonian)
  124. ^ "Energy Effectiveness, Yearly" 22.09.2010 (bahasa Esti)
  125. ^ "Ministry of Finance". fin.ee. 15 May 2008. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  126. ^ a b "Eesti Statistika – Enim nõutud statistika". Stat.ee. 2010-03-23. Diakses tanggal 2011-06-05. 
  127. ^ "Danske: Eesti majandus taastub oodatust kiiremini – Äriuudised". E24.ee. Diakses tanggal 2011-06-05. 
  128. ^ "GDP per capita in PPS" (PDF). Eurostat. Diakses tanggal 25 June 2009. 
  129. ^ Alyona Stadnik. "aripaev.ee – Keskmine palk tõusuteel". Ap3.ee. Diakses tanggal 2011-06-05. 
  130. ^ Kaja Koovit (2011-06-01). "bbn.ee – Half of Estonian GDP is created in Tallinn". Balticbusinessnews.com. Diakses tanggal 2011-06-05. 
  131. ^ State.ee
  132. ^ "Unemployment decreases rapidly" E24.ee. Retrieved 3.05.11 (Estonian)
  133. ^ Pajak Pendapatan Perseorangan, Kementerian Keuangan Republik Estonia
  134. ^ Angioni, Giovanni (31 March 2009). "Estonia Gets Closer to the Euro". Estonian Free Press. Diakses tanggal 22 November 2009. 
  135. ^ EE: E-tax is yet another e-government success for Estonia
  136. ^ Декларации подали более 70 % налогоплательщиков
  137. ^ "Eesti on metsariik". envir.ee. Diakses tanggal 2 January 2011. 
  138. ^ "Uranium production at Sillamäe". Ut.ee. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  139. ^ Rofer, Cheryl K. (2000). Turning a Problem Into a Resource: Remediation and Waste Management at the Sillamäe Site, Estonia. Volume 28 of NATO science series: Disarmament technologies. Springer. hlm. 229. ISBN 9780792361879. 
  140. ^ Anneli Reigas (1-12-2010). "Estonia's rare earth break China's market grip". AFP. Diakses tanggal 1-12-2010. 
  141. ^ Future Report: Finnish and Estonian joint nuclear power station could be located in Estonia, Postimees (Estonia)
  142. ^ "Invest in Estonia: Overview of the Construction industry in Estonia". Web.archive.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 October 2007. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  143. ^ M. Auer (2004). Estonian Environmental Reforms: A Small Nation's Outsized Accomplishments. In: Restoring Cursed Earth: Appraising Environmental Policy Reforms in Eastern Europe and Russia. Rowman & Littlefield. pp 117-144.
  144. ^ "Environment – current issues in Estonia. CIA Factbook". Umsl.edu. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  145. ^ "Estonian Wind Power Association". Tuuleenergia.ee. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  146. ^ Peipsile võib kerkida mitusada tuulikut, Postimees (Estonia)
  147. ^ Tuule püüdmine on saanud Eesti kullapalavikuks, Estonian Daily (Estonia)
  148. ^ "State Environment in Estonia". Enrin.grida.no. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  149. ^ "Developing Estonian energy policy hand in hand with EU energy packages" (PDF). Diakses tanggal 18 August 2010. 
  150. ^ "Visaginas recognised with nuclear site name". World Nuclear News. 30 July 2008. Diakses tanggal 31 July 2008. 
  151. ^ "Nuclear Power Plant Project in Lithuania is Feasible. Press release". Lietuvos Energija. 25 October 2006. Diakses tanggal 13 July 2007. 
  152. ^ Mike Collier in association with BNS (2008-02-22). "Estonia to become nuclear power?". Baltictimes.com. Diakses tanggal 2011-06-05. 
  153. ^ "World Environment News – INTERVIEW – Tiny Estonia Could Go Nuclear, Sees Oil Shale Hope – Planet Ark". Planetark.com. 6 March 2008. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  154. ^ Para Peretas Membongkar Negara yang paling Berkabel di Eropa, Agustus 2007
  155. ^ "Skype – A Baltic Success Story". credit-suisse.com. Diakses tanggal 24 February 2008. 
  156. ^ a b c d "CIA World Factbook: Estonia". Cia.gov. Diakses tanggal 23 December 2010. 
  157. ^ "European Union Structural Funds in Estonia". Struktuurifondid.ee. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  158. ^ Riigi Raha Raamat[pranala nonaktif] (Estonia)
  159. ^ "Estonian rail transport reduced 24,5% in 2007". Aerogistica.com. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  160. ^ "Programme of the Coalition for 2007–2011: Rural life, regional and infrastructure development policy". Valitsus.ee. Diakses tanggal 2 June 2010. [pranala nonaktif]
  161. ^ Saaremaa–mandri sild saab sõltumatu Eesti proovikiviks (Estonia)
  162. ^ a b "Ethnic minorities in Estonia: past and present". Einst.ee. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  163. ^ Orang Jerman Baltik di Estonia. Institut Estonia www.einst.ee
  164. ^ Struktur tertinggi dunia
  165. ^ Konstitusi Estonia, Bab 2: Hak-Hak Dasar, Kebebasan, dan Kewajiban, Pasal 40–42
  166. ^ "図録▽世界各国の宗教". .ttcn.ne.jp. Diakses tanggal 2011-06-05. 
  167. ^ "Social Values" (PDF). Diakses tanggal 2011-06-05. 
  168. ^ "Estonia Today – Religion". Holy Trinity. 8 June 1993. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  169. ^ a b "Statistical database: Population Census 2000 – Religious affiliation". Statistics Estonia. 22 October 2002. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  170. ^ "Maavald". Maavald.ee. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  171. ^ "Ii Mmiii ·". Einst.ee. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  172. ^ Barry, Ellen (9 November 2008). "Some Estonians return to pre-Christian animist traditions". The New York Times. Diakses tanggal 2 May 2010. 
  173. ^ "Estonia – Religion". Country Studies. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  174. ^ "Population by the place of residence and mother tongue, statistical database: Population Census 2000". Statistics Estonia (government agency at the area of administration of the Ministry of Finance). July 2010. Diakses tanggal 19 June 2009. 
  175. ^ "Citizenship". Estonia.eu. 13 July 2010. Diakses tanggal 18 August 2010. 
  176. ^ Eesti andis mullu kodakondsuse 2124 inimesele, Postimees
  177. ^ Web-static.vm.ee
  178. ^ Savethechildren.org
  179. ^ "Kirch, Aksel. "Russians in contemporary Estonia – different strategies of the integration in to the nation-state."". Ies.ee. 10 February 1998. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  180. ^ Table ML133, Eesti Statistika diakses pada tanggal 30 April 2011
  181. ^ "Information about the bilingual Estonian/Swedish parish of Noarootsi". Noavv.ee. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  182. ^ "Haridus- ja Teadusministeerium". Hm.ee. Diakses tanggal 23 December 2010. 
  183. ^ Estonian Education Infosystem[pranala nonaktif], (Estonia)
  184. ^ "National summary sheets on education systems in Europe and ongoing reforms: Estonia" (PDF). Eurydice. February 2009. Diakses tanggal 19 September 2009. 
  185. ^ "Implementation of Bologna Declaration in Estonia". Bologna-berlin2003.de. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  186. ^ A. Kalja, J. Pruuden, B. Tamm, E. Tyugu, Two Families of Knowledge Based CAD Environments. In: Software for Manufacturing (North-Holland), 1989, pp 125–134
  187. ^ H. Jaakkola, A. Kalja, Estonian Information Technology Policy in Government, Industry and Research. In: Technology Management: Strategies and Applications. (Vol. 3, No. 3), 1997, pp 299–307
  188. ^ Budaya Estonia, Wikipedia
  189. ^ Sastra Estonia di Encyclopædia Britannica
  190. ^ The Development of Written Estonian By George Kurman ISBN 0-7007-0380-2
  191. ^ Seeking the contours of a ‘truly’ Estonian literature Estonica.org
  192. ^ Sastra dan kemerdekaan Estonia Estonica.org
  193. ^ Anton Tammsaare (1878–1940) – aslinya Anton Hansen Pegasos, Helsinki
  194. ^ Jaan Kross at google.books
  195. ^ Andrus Kivirähk. The Old Barny (novel) Pusat Sastra Estonia
  196. ^ "Cinema of Estonia". Einst.ee. Diakses tanggal 2 June 2010. 
  197. ^ Johnstone, Sarah (2007). Europe on a Shoestring. Lonely Planet. hlm. 325. ISBN 9781741045918. Diakses tanggal 17 September 2009. 
  198. ^ Maier, Michaela (2006). Campaigning in Europe. LIT Verlag Berlin-Hamburg-Münster. hlm. 398. ISBN 9783825893224. Diakses tanggal 17 September 2009. 
  199. ^ dv.ee — Kediktatoran Ekspress dalam pasar media di Estonia.
  200. ^ Телеграф.lv: Portal TVNET menjadi milik Norwegia
  201. ^ Savisaar: Media Rusia lebih bebas daripada Estonia — Kebijakan — dzd.ee
  202. ^ http://www.dv.ee/?PublicationId=baf13020-1554-4d43-88e9-4fa09ba1c6e7
  203. ^ Omset Ekspres Grupp melebihi € 1 juta. — Delfi
  204. ^ http://www.bb.lv/index.php?p=1&i=4328&s=1&a=158254
  205. ^ Ekspress Grupp membeli Delfi — Delfi
  206. ^ Kebebasan bersuara di Latvia dan Estonia, 22 Juni 2010
  207. ^ Undang-Undang Media Hungaria harus diubah segera, demikian kata Parlemen Eropa
  208. ^ Parlemen Eropa prihatin dengan kebebasan media di Estonia. — dzd.ee
  209. ^ Pilihan: Kebebasan bersuara, menurut Estonia.
  210. ^ wifi.ee
  211. ^ The New Grove Dictionary of Music and Musicians; hal. 358 ISBN 0-333-23111-2
  212. ^ Pusat Pelestarian Musik Asli Estonia dibuka (Estonia)
  213. ^ a b The historical overview of Estonian Song Celebrations[pranala nonaktif] Estonian Song and Dance Celebration Foundation
  214. ^ Welcome[pranala nonaktif] Estonian Song and Dance Celebration Foundation
  215. ^ "Pühade ja tähtpäevade seadus" (dalam bahasa Estonian). Riigi Teataja. In effect since 26 February 2010. Diakses tanggal 19 December 2010. 
  216. ^ "Estonian Holidays in 2010". Estonian Foreign Ministry. Diakses tanggal 19 December 2010. 
  217. ^ Estonian Food Inforserver (Estonia)

Pustaka lanjutan

  • Giuseppe D'Amato Perjalanan menuju Hansa Baltik. Uni Eropa dan perluasannya ke Timur. Buku berbahasa Italia. Viaggio nell’Hansa baltica. L’Unione europea e l’allargamento ad Est. Greco&Greco editori, Milano, 2004. ISBN 88-7980-355-7
  • Hiden, John (1991). The Baltic Nations and Europe: Estonia, Latvia, and Lithuania in the Twentieth Century. London: Longman. ISBN 0-582-08246-3. 
  • Laar, Mart (1992). War in the Woods: Estonia's Struggle for Survival, 1944–1956. trans. Tiina Ets. Washington, D.C.: Compass Press. ISBN 0-929590-08-2. 
  • Lieven, Anatol (1993). The Baltic Revolution: Estonia, Latvia, Lithuania, and the Path to Independence. New Haven: Yale University Press. ISBN 0-300-05552-8. 
  • Raun, Toivo U. (1987). Estonia and the Estonians. Stanford, Calif.: Hoover Institution Press, Stanford University. ISBN 0-8179-8511-5. 
  • Smith, David J. (2001). Estonia: Independence and European Integration. London: Routledge. ISBN 0-415-26728-5. 
  • Smith, Graham (ed.) (1994). The Baltic States: The National Self-determination of Estonia, Latvia, and Lithuania. New York: St. Martin's Press. ISBN 0-312-12060-5. 
  • Taagepera, Rein (1993). Estonia: Return to Independence. Boulder, Colo.: Westview Press. ISBN 0-8133-1199-3. 
  • Taylor, Neil (2004). Estonia (edisi ke-4th). Chalfont St. Peter: Bradt. ISBN 1-84162-095-5. 
  • Williams, Nicola (2003). Estonia, Latvia, and Lithuania (edisi ke-3rd). London: Lonely Planet. ISBN 1-74059-132-1. 
  • Subrenat, Jean-Jacques (Ed.) (2004). Estonia, identity and independence. Rodopi. ISBN 90-420-0890-3. 

Pranala luar

Data geografis Estonia di OpenStreetMap

Pemerintah
Informasi umum
Pariwisata
Berita

 Uni Eropa

Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link GA