Lompat ke isi

Doa Bapa Kami

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lukisan James Tissot: The Lord's Prayer ("Doa Bapa Kami") (1886-1896)

Doa Bapa Kami (kadangkala dikenal dengan kedua kata Latin pertama sebagai Pater Noster, dan dalam bahasa Yunani sebagai Πάτερ ἡμῶν; bahasa Inggris: The Lord's Prayer) adalah doa yang paling terkenal dalam agama Kristen.

Menurut Perjanjian Baru, doa ini diajarkan oleh Yesus Kristus kepada murid-muridnya sebagai pedoman berdoa.

Doa ini diambil dari kitab Injil Matius (Matius 6:9–13), yang muncul sebagai bagian dari Khotbah di Bukit. Sebuah doa yang mirip ada pula di kitab Injil Lukas (Lukas 11:2–4).

Ada yang berpendapat bahwa Doksologi (Sebab Engkaulah yang mempunyai Kerajaan dan kekuasaan dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.) kemungkinan tidak ada dalam versi asli doa ini, tetapi ditambah kepada Injil karena merupakan penggunaannya dalam liturgi gereja awal. Karena itu pada banyak terjemahan modern, doksologi ini dipindahkan ke catatan kaki.

Teks Doa Bapa Kami

Meski Yesus kemungkinan besar mengajarkan doa ini dalam bahasa Aram, teks-teks awal kemungkinan besar terdapat dalam bahasa Yunani. Karena bahasa Latin merupakan bahasa yang resmi dipakai dalam agama Kristen Barat, maka versi dalam bahasa Latin atau Pater Noster, merupakan sebuah terjemahan penting dari doa dalam bahasa Yunani ini.

Katolik

Bapa Kami (1) sesuai yang tertulis dalam buku Puji Syukur no. 10:[1]

Bapa kami yang ada di surga,
dimuliakanlah nama-Mu.
Datanglah kerajaan-Mu.
Jadilah kehendak-Mu
di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini,
dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah masukkan kami
ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
[Doksologi: Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.]
Amin.

Versi Protestan

(tertulis pada Injil Matius versi Terjemahan Baru)

Bapa kami yang di sorga,
Dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu
di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini
makanan kami yang secukupnya
dan ampunilah kami akan kesalahan
kami, seperti kami juga mengampuni
orang yang bersalah kepada kami;
dan janganlah membawa kami ke
dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami daripada
yang jahat.
[Karena Engkaulah yang empunya
Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
sampai selama-lamanya. Amin.].

Versi Bahasa Latin

Bagian awal Doa Bapa Kami dari Matius 6:9-11 dalam bahasa Latin ("Meister des Lehrbuchs Kaiser Maximilians I"), tahun 1500, Vienna.

Naskah doa Bapa Kami yang digunakan dalam liturgi (Misa, Ibadat Harian, dll.) sedikit berbeda dengan naskah yang terdapat dalam Vulgata dan sangat mungkin berasal dari waktu sebelum penyusunan Vulgata.

Doksologi yang terkait dengan doa Bapa Kami tercantum dalam empat manuskrip Vetus Latina, hanya dua di antaranya yang mencantumkannya secara lengkap. Manuskrip-manuskrip Injil-Injil Vetus Latina lainnya yang masih ada tidak mencantumkan doksologi. Versi Vulgata juga tidak mencantumkannya, dan dengan demikian bersesuaian dengan edisi-edisi kritis dari naskah Yunani.

Dalam liturgi Ritus Latin, doksologi tersebut tidak pernah dikaitkan dengan doa Bapa Kami. Satu-satunya penggunaan doksologi dalam liturgi Ritus Romawi adalah di dalam Misa revisi sesudah Konsili Vatikan II. Doksologi dibacakan bukan segera sesudah doa Bapa Kami, melainkan sesudah imam berdoa, Libera nos, quaesumus..., yang menyambung permohonan terakhir dalam doa tersebut yakni, Libera nos a malo (Bebaskanlah kami dari yang jahat).

Teks bahasa Latin:

Pater noster, qui es in caelis:
sanctificetur Nomen Tuum;
adveniat Regnum Tuum;
fiat voluntas Tua,
sicut in caelo, et in terra.
Panem nostrum cotidianum da nobis hodie;
et dimitte nobis debita nostra,
sicut et nos dimittimus debitoribus nostris;
et ne nos inducas in tentationem;
sed libera nos a Malo.

Doksologi:

quia tuum est regnum, et potestas (atau potentia), et gloria, in saecula (atau per omnia saecula atau in saecula saeculorum)
Codex Sinaiticus (~330-360 M), Matius 6:4–32 dalam bahasa Yunani kuno.
Codex Sinaiticus (~330-360 M), Injil Lukas 11:2, yaitu versi lain "Doa Bapa Kami" dalam Alkitab.

Alkitab Perjanjian Baru mula-mula ditulis dalam bahasa Yunani. Versi Yunani Doa Bapa Kami adalah sebagai berikut:

Πάτερ ἡμῶν ὁ ἐν τοῖς οὐρανοῖς· Pater hêmôn ho en toes ouranoes
ἁγιασθήτω τὸ ὄνομά σου· hagiasthêtô to onoma sou;
ἐλθέτω ἡ βασιλεία σου· elthetô hê basileia sou;
γενηθήτω τὸ θέλημά σου,· genêthêtô to thelêma sou,
ὡς ἐν οὐρανῷ καὶ ἐπὶ τῆς γῆς· hôs en ouranô, kae epi tês gês.
τὸν ἄρτον ἡμῶν τὸν ἐπιούσιον δὸς ἡμῖν σήμερον· ton arton hêmôn ton epiousion dos hêmin sêmeron;
καὶ ἄφες ἡμῖν τὰ ὀφειλήματα ἡμῶν, kae aphes hêmin ta opheilêmata hêmôn,
ὡς καὶ ἡμεῖς ἀφίεμεν τοῖς ὀφειλέταις ἡμῶν· hôs kae hêmeis aphiemen toes opheiletaes hêmôn;
καὶ μὴ εἰσενέγκῃς ἡμᾶς εἰς πειρασμόν, kae mê eisenenkês hêmas eis peirasmon,
ἀλλὰ ῥῦσαι ἡμᾶς ἀπὸ τοῦ πονηροῦ. alla rhysae hêmas apo tou ponerou.
[Ὅτι σοῦ ἐστιν ἡ βασιλεία καὶ ἡ δύναμις hoti sou estin hê basileia kae hê dynamis
καὶ ἡ δόξα εἰς τοὺς αἰῶνας. ἀμήν.] kae hê doxa eis tous aeônas. amên.

Versi Bahasa Aram

Doa Bapa Kami dalam Bahasa Aram terdapat dalam versi Peshitta Bahasa Syria dari Perjanjian Baru. Dialek Syria yang digunakan bukanlah dialek yang mungkin digunakan oleh Yesus dari Nazaret atau para pengikutnya.[2] Dengan demikian pernyataan-pernyataan bahwa doa Bapa Kami Peshitta adalah versi yang "asli" tidaklah benar: versi Peshitta pun diambil dari Matius 6:9-13 versi Yunani.

Banyaknya "terjemahan" dari "Doa Bapa Kami Bahasa Aram" yang berasal dari berbagai tradisi mistik dan sedikit atau tidak memiliki keterkaitan dengan makna sebenarnya dari naskah Aram, beredar luas di Internet. Sebagian besar "terjemahan" itu mengangkat berbagai tema New Age dan menginterpretasikan doa tersebut di luar apa yang diyakini para sarjana dan pakar linguistik sebagai makna yang mungkin atau makna yang sejujurnya.[3]

Adapun bunyi Doa Bapa Kami dalam Bahasa Aram adalah sebagai berikut:

Abwoon d'bwashmaya,
Nethqadash shmakh,
Teytey malkuthakh.
Nehwey tzevyanach aykanna d'bwashmaya aph b'arha.
Hawvlan lachma d'sunqanan yaomana.
Washboqlan khaubayn (wakhtahayn)
aykana daph khnan shbwoqan l'khayyabayn.
Wela tahlan l'nesyuna.
Ela patzan min bisha.
Metol dilakhie malkutha wahayla wateshbukhta l'ahlam almin.
Amen.

Versi Bahasa Indonesia lama

Teks Doa Bapa Kami telah diterjemahkan paling sedikit lima belas kali dalam sejarah Bahasa Indonesia, menjadikannya teks yang memiliki paling banyak variasi dalam sejarah Bahasa Indonesia.

Kaitan dengan doa Yahudi

Ada beberapa kemiripan antara doa Bapa Kami dengan materi doa Yahudi, baik yang alkitabiah maupun pasca-alkitabiah. "Dikuduskanlah namaMu" tercermin dalam Kaddish. "Janganlah membawa kami ke dalam dosa" digemakan dalam "doa berkat pagi" dari ritual doa harian Yahudi. Suatu berkat yang diucapkan oleh beberapa komunitas Yahudi sesudah Syema mencakup sebait kalimat yang sungguh mirip dengan permulaan doa Bapa Kami: "Allah kami yang ada di dalam surga, dikuduskanlah namaMu, dirikanlah kerajaanMu selamanya, dan berkuasalah atas kami selama-lamanya." Juga terdapat paralel dalam 1 Tawarikh 29:10–18.[4]

Rabbi Aron Mendes Chumaceiro pernah berkata[5] bahwa hampir semua unsur doa ini mempunyai pasangan dalam Alkitab Ibrani serta kitab-kitab Deuterokanonika: bagian pertama terkait dengan Yesaya 63:15–16 ("Pandanglah dari sorga dan lihatlah dari kediaman-Mu yang kudus dan agung! ... Bukankah Engkau Bapa kami?...") dan Yehezkiel 36:23 ("Aku akan menguduskan nama-Ku yang besar ...") and Yehezkiel 38:23 ("Aku akan menunjukkan kebesaran-Ku dan kekudusan-Ku dan menyatakan diri-Ku di hadapan bangsa-bangsa yang banyak ..."), bagian kedua terkait dengan Obaja 1:21 ("Penyelamat-penyelamat akan naik ke atas gunung Sion untuk menghukumkan pegunungan Esau; maka TUHANlah yang akan empunya kerajaan itu.") and 1 Samuel 3:18 ("... Dia TUHAN, biarlah diperbuat-Nya apa yang dipandang-Nya baik."), bagian ketiga terkait dengan Amsal 30:8 ("... peliharakanlah aku dengan rezeki yang cukup." TL), bagian keempat terkait dengan Sirakh 28:2 ("Ampunilah sesamamu kesalahan yang telah diperbuatnya, dan kemudian dosa-dosamu juga akan diampuni ketika engkau berdoa"). "Lepaskanlah kami dari yang jahat" dapat dibandingkan dengan Mazmur 119:133 ("... janganlah segala kejahatan berkuasa atasku.").

Chumaceiro berkata bahwa, karena pikiran bahwa Allah membawa orang ke dalam pencobaan berlawanan dengan kesalehan dan kasih Allah, "Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan" tidak mempunyai pasangan dalam Alkitab Ibrani/Perjanjian Lama Kristen. Namun, kata "πειρασμός", yang diterjemahkan sebagai "pencobaan", dapat pula diterjemahkan sebagai "tes" atau "ujian", membuat jelas sikap hati seseorang. Contoh-contoh yang terkenal dalam Perjanjian Lama adalah Allah menguji Abraham (Kejadian 22:1), Ia "menggerakkan" (kata Ibrani bermakna secara dasar "menusuk, seperti semak duri") Daud untuk melakukan sensus penduduk yang kemudian diakuinya sebagai dosa (2 Samuel 24:1–10; lihat pula 1 Tawarikh 21:1–7), dan Kitab Ayub.

Adapun bunyi Doa Bapa Kami dalam Bahasa Ibrani adalah sebagai berikut: Avinu

Avinu shebashamayim, yitkadash shemekha.
Tavo malkhutekha ye’aseh r’tsonekha
ba’arets ka’asher na’asah vashamayim.
Ten-lanu haiyom lechem chukeinu.
u’selach-lanu et-ashmateinu ka’asher
solechim anachnu la’asher ashmu lanu.
Ve’al-tevieinu lidei massah,
ki im-hatsileinu min-hara.
Ki lakha hamamlakha vehagevurah
vehatiferet l’olemei olamim.
Amen.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Komisi Liturgi KWI. Puji Syukur (edisi ke-2010). Jakarta: Penerbit OBOR. hlm. 13. ISBN 978-979-565-009-6. 
  2. ^ Casey, Maurice. (1998). The Aramaic Sources of Mark's Gospel. Cambridge University Press. p. 4.
  3. ^ O Father-Mother Birther of the Cosmos? - Suatu investigasi atas apa yang disebut-sebut sebagai "terjemahan" doa Bapa Kami dalam Bahasa Aram.
  4. ^ Clontz, pp. 8, 451
  5. ^ "Verdediging is geen aanval" pp. 121–122

Pranala luar