Lompat ke isi

Leang Pettakere

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Leang Pettakere
ᨒᨙᨕ ᨄᨛᨈᨀᨙᨑᨙ
Gua Pettakere, Leang Petta Kerre, Gua Petta Kerre, Leang Petta Kere, Gua Petta Kere
Lua error in Modul:Location_map at line 423: Kesalahan format nilai koordinat.
LokasiKelurahan Leang-Leang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia
Koordinat04°58'43.2"S 119°40'34.2"E[1]
Rentang tinggi45 mdpl
Geologikarst / batu kapur
Wisata Gua Prasejarah
Leang Pettakere
Informasi
Lokasi Kelurahan Leang-Leang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan
Negara  Indonesia
Pemilik
Pembukaan Setiap hari pukul 08.00–16.00 WITA
Jenis objek wisata Edukasi arkeologi dan gua prasejarah
Situs Cagar Budaya Leang Pettakere
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Lukisan babirusa di dinding Leang Pettakere
Cagar budaya Indonesia
PeringkatKabupaten
KategoriSitus
Lokasi
keberadaan
Kelurahan Leang-Leang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia
Tanggal SK10 Januari 2018[2]
Pemilik Indonesia
PengelolaDinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Maros

Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan (bagian Kawasan Cagar Budaya Taman Prasejarah Leang-Leang)

Leang Pettakere (Lontara Bugis: ᨒᨙᨕ ᨄᨛᨈᨀᨙᨑᨙ , transliterasi: Léang Pêttakéré ; Lontara Makassar: ᨒᨙᨕ ᨄᨙᨈᨀᨙᨑᨙ , transliterasi: Léang Péttakéré ) atau Gua Pettakere (Lontara Indonesia: ᨁᨘᨕ ᨄᨛᨈᨀᨙᨑᨙ , transliterasi: Gua Pettakere ) atau kadang ditulis Petta Kere adalah situs arkeologi dan berstatus cagar budaya di kawasan Karst Maros-Pangkep, Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, tepatnya di wilayah Kabupaten Maros. Situs berupa gua prasejarah ini terletak pada titik koordinat 04°58'43,2" LS dan 119°40'34,2" BT. Secara wilayah administratif, gua jenis horizontal ini terletak di wilayah Kelurahan Leang-Leang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia. Berada 300 meter di sebelah timur Leang Pettae, di ketinggian 45 mdpl. Tinggalan arkeologi yang ditemukan di Leang Pettakere antara lain lukisan dinding gua berupa gambar babirusa dan gambar cap telapak tangan, alat batu serpih bilah (microlith), dan mata anak panah. Lukisan babirusa tersebut dikelilingi dengan cap tangan. Di gua ini terdapat seni lukisan cadas berwarna merah dengan dua gambar atau motif binatang periode Pra-Austronesia, yaitu jenis babirusa.[3][4][5][1]

Sebagai cagar budaya

Situs Leang Pettakere ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Maros pada 10 Januari 2018. Penetapan situs menjadi cagar budaya berdasarkan SK Bupati Maros. Hal ini juga sudah berdasarkan perintah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Sebelumnya, terlebih dahulu telah dilakukan pengkajian kelayakan oleh Tenaga Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Maros. Setelah penetapan tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Maros telah memiliki dasar hukum untuk mengelola, melestarikan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya. Leang Pettakere merupakan salah satu elemen objek arkeologis dari banyaknya elemen objek arkeologis yang ada di Taman Prasejarah Leang-Leang. Taman Prasejarah Leang-Leang sendiri merupakan kawasan cagar budaya yang dikelola langsung oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sulawesi Selatan. BPCB Sulawesi Selatan telah mencatat hingga saat ini, bahwa di wilayah Kabupaten Maros ada 209 situs gua.[6][2]

Fisik gua

Leang Pettakere berada 300 m di sebelah timur Leang Pettae. Leang ini berada pada ketinggian 45 mdpl dan 10 mdpl (dari permukaan tanah). Meskipun berada pada tebing bukit, pada bagian pintu gua yang menghadap ke sebelah barat, masih terdapat lantai yang menjorok keluar selebar 1-2 m dan berfungsi sebagai pelataran gua. Leang Pettakere termasuk gua dengan tipe kekar tiang. Suhu udara di dalam gua sekitar 27°C dengan kelembaban rongga gua sekitar 65% sementara kelembaban pada dinding gua berkisar antara 17%-22%.[1]

Lihat pula

Galeri foto

Referensi

  1. ^ a b c Tim Direktori Maros-Pangkep (2007). Direktori Potensi Wisata Budaya Di Kawasan Karst Maros-Pangkep Sulawesi Selatan Indonesia (PDF). Makassar: Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Makassar. hlm. 54. ISBN 978-979-17021-0-2. 
  2. ^ a b Lempe, Ansar (10 Januari 2018). "Enam Situs Purbakala Maros Ditetapkan sebagai Cagar Budaya". makassar.tribunnews.com. Diakses tanggal 24 April 2021. 
  3. ^ Nur, Muhammad (Oktober 2017). "Analisis Nilai Penting 40 Gua Prasejarah Di Maros, Sulawesi Selatan (Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur, Volume 11, Nomor 1)" (PDF). kebudayaan.kemdikbud.go.id. hlm. 64-73. Diakses tanggal 1 Mei 2021. 
  4. ^ Ahmad, Amran; A. Siady Hamzah (2016). Database Karst Sulawesi Selatan 2016 (PDF). Makassar: Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. hlm. 37. 
  5. ^ Pasaribu, Yosua Adrian (2016). "Konteks Budaya Gambar Binatang Pada Seni Cadas Di Sulawesi Selatan (Paradigma Jurnal Kajian Budaya Vol. 6 No. 1)". download.garuda.ristekdikti.go.id. hlm. 1-27. Diakses tanggal 4 Mei 2021. 
  6. ^ Nursam, Muhammad (25 Juli 2019). "Lagi, Empat Situs Gua Prasejarah Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya". fajar.co.id. Diakses tanggal 24 April 2021.