Genetika: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Namun demikian +Namun)
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(28 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{sains}}
{{Ilmu}}
{{genetika}}
[[Berkas:DNA Overview2.png|thumb|right|272px|upright|[[DNA]] sebagai basis molekuler dari ilmu pewarisan.]]
[[Berkas:DNA Overview2.png|jmpl|ka|272px|lurus|[[DNA]] sebagai basis molekuler dari ilmu pewarisan.]]
'''Genetika''' ([[kata serapan]] dari [[bahasa Belanda]]: ''genetica'', adaptasi dari [[bahasa Inggris]]: ''genetics'', dibentuk dari kata [[bahasa Yunani]]: γέννω, ''genno'' yang berarti "melahirkan") adalah cabang [[biologi]] yang mempelajari pewarisan sifat pada [[organisme]] maupun suborganisme (seperti [[virus]] dan [[prion]]). Secara singkat dapat juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang [[gen]] dan segala aspeknya. Istilah "genetika" diperkenalkan oleh [[William Bateson]] pada suatu surat pribadi kepada [[Adam Chadwick]] dan ia menggunakannya pada Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.
'''Genetika''' ([[kata serapan dalam bahasa Indonesia|serapan]] dari {{lang-nl|genetica}}) adalah cabang [[biologi]] yang mempelajari pewarisan sifat gen pada [[organisme]] maupun suborganisme.<ref>{{Cite book|last=Susilawati dan Bachtiar, N.|first=|date=2018|url=http://repository.uin-suska.ac.id/26091/1/Buku%20Biologi%20Dasar%20Terintegrasi.pdf|title=Biologi Dasar Terintegrasi|location=Pekanbaru|publisher=Kreasi Edukasi|isbn=978-602-6879-99-8|pages=6|url-status=live|access-date=2021-01-30|archive-date=2021-04-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20210415143329/http://repository.uin-suska.ac.id/26091/1/Buku%20Biologi%20Dasar%20Terintegrasi.pdf|dead-url=no}}</ref> Secara singkat dapat juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang [[gen]] dan segala aspeknya. Istilah "genetika" diperkenalkan oleh [[William Bateson]] pada suatu surat pribadi kepada [[Adam Chadwick]] dan ia menggunakannya pada Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.


Dalam kaitannya dengan genetika, [[DNA]] memiliki peran/ kontribusi yang amat penting. DNA adalah bahan genetik mendasar yang mengontrol sifat-sifat makhluk hidup, terkeskpresikan dalam bentuk polipeptida, meskipun tidak seluruhnya adalah protein (dapat diekspresikan sebagai RNA yang memiliki reaksi katalitik, seperti SNRPs).
Dalam kaitannya dengan genetika, [[DNA]] memiliki peran yang amat penting. DNA adalah bahan genetik mendasar yang mengontrol sifat-sifat makhluk hidup, tereskpresikan dalam bentuk polipeptida, meskipun tidak seluruhnya adalah protein (dapat diekspresikan sebagai RNA yang memiliki reaksi katalitik, seperti SNRPs).


[[Francis Crick]] menjelaskan aliran informasi yang dibawa oleh DNA dalam rangkaian ''The Central Dogma,'' yang berbunyi ''Aliran informasi DNA dapat diterukan ke sel-sel maupun individu lainnya dengan replikasi, dapat diekspresikan menjadi suatu sinyal perantara dalam bentuk RNA, yang kemudian dapat ditranslasikan menjadi polipeptida, unit pembangun suatu fenotipe dari organisme yang ada.''
[[Francis Crick]] menjelaskan aliran informasi yang dibawa oleh DNA dalam rangkaian ''The Central Dogma,'' yang berbunyi ''Aliran informasi DNA dapat diterukan ke sel-sel maupun individu lainnya dengan replikasi, dapat diekspresikan menjadi suatu sinyal perantara dalam bentuk RNA, yang kemudian dapat ditranslasikan menjadi polipeptida, unit pembangun suatu fenotipe dari organisme yang ada.''


Bidang kajian genetika dimulai dari wilayah [[sel (biologi)|subselular]] ([[molekul]]ar) hingga [[populasi (biologi)|populasi]]. Secara lebih rinci, genetika berusaha menjelaskan:
Bidang kajian genetika dimulai dari wilayah [[sel (biologi)|subselular]] ([[molekul]]ar) hingga [[populasi (biologi)|populasi]]. Secara lebih rinci, genetika berusaha menjelaskan:
* material pembawa informasi untuk diwariskan ([[bahan genetik]]),
* material pembawa informasi untuk diwariskan ([[bahan genetik]]),
* bagaimana informasi itu diekspresikan ([[ekspresi genetik]]), dan
* bagaimana informasi itu diekspresikan ([[ekspresi genetik]]), dan
* bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu yang lain ([[pewarisan genetik]]).
* bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu yang lain ([[pewarisan genetik]]).
Baris 14: Baris 15:
== Awal mula dan konsep dasar ==
== Awal mula dan konsep dasar ==
=== Periode pra-Mendel ===
=== Periode pra-Mendel ===
Meskipun orang biasanya menetapkan genetika dimulai dengan ditemukannya kembali naskah artikel yang ditulis [[Gregor Mendel]] pada tahun 1900, sebetulnya genetika sebagai "ilmu pewarisan" atau '''hereditas''' sudah dikenal sejak [[masa prasejarah]], seperti [[domestikasi]] dan pengembangan berbagai [[ras hewan dan tumbuhan|ras]] ternak dan [[kultivar]] tanaman. Orang juga sudah mengenal efek [[persilangan]] dan [[perkawinan sekerabat]] serta membuat sejumlah prosedur dan peraturan mengenai hal tersebut sejak sebelum genetika berdiri sebagai ilmu yang mandiri. Silsilah tentang penyakit pada keluarga, misalnya, sudah dikaji orang sebelum itu. Namun, pengetahuan praktis ini tidak memberikan penjelasan penyebab dari gejala-gejala itu.
Meskipun orang biasanya menetapkan genetika dimulai dengan ditemukannya kembali naskah artikel yang ditulis [[Gregor Mendel]] pada tahun 1900, sebenarnya genetika sebagai "ilmu pewarisan" atau '''hereditas''' sudah dikenal sejak [[masa prasejarah]], seperti [[domestikasi]] dan pengembangan berbagai [[ras hewan dan tumbuhan|ras]] ternak dan [[kultivar]] tanaman. Orang juga sudah mengenal efek [[persilangan]] dan [[perkawinan sekerabat]] serta membuat sejumlah prosedur dan peraturan mengenai hal tersebut sejak sebelum genetika berdiri sebagai ilmu yang mandiri. Silsilah tentang penyakit pada keluarga, misalnya, sudah dikaji orang sebelum itu. Namun, pengetahuan praktis ini tidak memberikan penjelasan penyebab dari gejala-gejala itu.


Teori populer mengenai pewarisan yang dianut pada masa itu adalah teori [[pewarisan campur]]: seseorang mewariskan campuran rata dari sifat-sifat yang dibawa tetuanya, terutama dari pe[[jantan]] karena membawa [[sperma]]. Hasil penelitian Mendel menunjukkan bahwa teori ini tidak berlaku karena sifat-sifat dibawa dalam kombinasi yang dibawa alel-alel khas, bukannya campuran rata. Pendapat terkait lainnya adalah [[teori Lamarck]]: sifat yang diperoleh tetua dalam hidupnya diwariskan kepada anaknya. Teori ini juga patah dengan penjelasan [[Mendel]] bahwa sifat yang dibawa oleh gen tidak dipengaruhi pengalaman individu yang mewariskan sifat itu<ref>Lamarck, J-B (2008). In [[Encyclopædia Britannica]]. Diambil dari [http://www.search.eb.com/eb/article-273180 Encyclopædia Britannica Online] on 16 March 2008.</ref>. Charles Darwin juga memberikan penjelasan dengan [[hipotesis]] [[pangenesis]] dan kemudian dimodifikasi oleh [[Francis Galton]]<ref>[[Peter J. Bowler]], ''The Mendelian Revolution: The Emergency of Hereditarian Concepts in Modern Science and Society'' (Baltimore: Johns Hopkins University Press, 1989): chapters 2 & 3.</ref>. Dalam pendapat ini, [[sel]]-sel tubuh menghasilkan partikel-partikel yang disebut [[gemmula]] yang akan dikumpulkan di organ reproduksi sebelum pembuahan terjadi. Jadi, setiap sel dalam tubuh memiliki sumbangan bagi sifat-sifat yang akan dibawa zuriat (keturunan).
Teori populer mengenai pewarisan yang dianut pada masa itu adalah teori [[pewarisan campur]]: seseorang mewariskan campuran rata dari sifat-sifat yang dibawa tetuanya, terutama dari pe[[jantan]] karena membawa [[sperma]]. Hasil penelitian Mendel menunjukkan bahwa teori ini tidak berlaku karena sifat-sifat dibawa dalam kombinasi yang dibawa alel-alel khas, bukannya campuran rata. Pendapat terkait lainnya adalah [[teori Lamarck]]: sifat yang diperoleh tetua dalam hidupnya diwariskan kepada anaknya. Teori ini juga patah dengan penjelasan [[Mendel]] bahwa sifat yang dibawa oleh gen tidak dipengaruhi pengalaman individu yang mewariskan sifat itu.<ref>Lamarck, J-B (2008). In [[Encyclopædia Britannica]]. Diambil dari [http://www.search.eb.com/eb/article-273180 Encyclopædia Britannica Online] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200414173437/http://www.search.eb.com/eb/article-273180 |date=2020-04-14 }} on 16 March 2008.</ref> Charles Darwin juga memberikan penjelasan dengan [[hipotesis]] [[pangenesis]] dan kemudian dimodifikasi oleh [[Francis Galton]].<ref>[[Peter J. Bowler]], ''The Mendelian Revolution: The Emergency of Hereditarian Concepts in Modern Science and Society'' (Baltimore: Johns Hopkins University Press, 1989): chapters 2 & 3.</ref> Dalam pendapat ini, [[sel]]-sel tubuh menghasilkan partikel-partikel yang disebut [[gemmula]] yang akan dikumpulkan di organ reproduksi sebelum pembuahan terjadi. Jadi, setiap sel dalam tubuh memiliki sumbangan bagi sifat-sifat yang akan dibawa zuriat (keturunan).


Pada masa pra-Mendel, orang belum mengenal [[gen]] dan [[kromosom]] (meskipun [[DNA]] sudah diekstraksi namun pada abad ke-19 belum diketahui fungsinya). Saat itu orang masih beranggapan bahwa sifat diwariskan lewat [[sperma]] (tetua betina tidak menyumbang apa pun terhadap sifat anaknya).
Pada masa pra-Mendel, orang belum mengenal [[gen]] dan [[kromosom]] (meskipun [[DNA]] sudah diekstraksi namun pada abad ke-19 belum diketahui fungsinya). Saat itu orang masih beranggapan bahwa sifat diwariskan lewat [[sperma]] (tetua betina tidak menyumbang apa pun terhadap sifat anaknya).
Baris 26: Baris 27:


=== Kronologi perkembangan genetika ===
=== Kronologi perkembangan genetika ===
Setelah penemuan ulang karya Mendel, genetika berkembang sangat pesat. Perkembangan genetika sering kali menjadi contoh klasik mengenai penggunaan [[metode ilmiah]] dalam [[ilmu pengetahuan]] atau [[sains]].
Setelah penemuan ulang karya Mendel, genetika berkembang sangat pesat. Perkembangan genetika sering kali menjadi contoh klasik mengenai penggunaan [[metode ilmiah]] dalam [[ilmu pengetahuan]] atau [[sains]].


Berikut adalah tahapan-tahapan perkembangan genetika:
Berikut adalah tahapan-tahapan perkembangan genetika:
Baris 35: Baris 36:
* [[1903]] [[Kromosom]] diketahui menjadi unit pewarisan genetik;
* [[1903]] [[Kromosom]] diketahui menjadi unit pewarisan genetik;
* [[1905]] Pakar biologi Inggris [[William Bateson]] mengkoinekan istilah 'genetika';
* [[1905]] Pakar biologi Inggris [[William Bateson]] mengkoinekan istilah 'genetika';
* [[1908]] dan [[1909]] Peletakan dasar teori genetika populasi oleh [[Weinberg]] (dokter dari Jerman) dan secara terpisah oleh [[James W. Hardy]] (ahli matematika Inggris) ==> awal [[genetika populasi]];
* [[1908]] dan [[1909]] Peletakan dasar teori genetika populasi oleh [[Weinberg]] (dokter dari Jerman) dan secara terpisah oleh [[James W. Hardy]] (ahli matematika Inggris) ==> awal [[genetika populasi]];
* [[1910]] [[Thomas Hunt Morgan]] menunjukkan bahwa gen-gen berada pada kromosom, menggunakan [[lalat buah]] (''Drosophila melanogaster'') ==> awal [[sitogenetika]];
* [[1910]] [[Thomas Hunt Morgan]] menunjukkan bahwa gen-gen berada pada kromosom, menggunakan [[lalat buah]] (''Drosophila melanogaster'') ==> awal [[sitogenetika]];
* [[1913]] [[Alfred Sturtevant]] membuat peta genetik pertama dari suatu kromosom;
* [[1913]] [[Alfred Sturtevant]] membuat peta genetik pertama dari suatu kromosom;
Baris 42: Baris 43:
* [[1928]] [[Frederick Griffith]] menemukan suatu molekul pembawa sifat yang dapat dipindahkan antarbakteri ([[konjugasi (biologi)|konjugasi]]);
* [[1928]] [[Frederick Griffith]] menemukan suatu molekul pembawa sifat yang dapat dipindahkan antarbakteri ([[konjugasi (biologi)|konjugasi]]);
* [[1931]] [[Pindah silang]] menyebabkan terjadinya [[rekombinasi]];
* [[1931]] [[Pindah silang]] menyebabkan terjadinya [[rekombinasi]];
* [[1941]] [[Edward Lawrie Tatum]] and [[George Wells Beadle]] menunjukkan bahwa gen-gen menyandi [[protein]], ==> awal [[dogma pokok genetika]];
* [[1941]] [[Edward Lawrie Tatum]] and [[George Wells Beadle]] menunjukkan bahwa gen-gen menyandi [[protein]], ==> awal [[dogma pokok genetika]];
* [[1944]] [[Oswald Theodore Avery]], [[Colin McLeod]] and [[Maclyn McCarty]] mengisolasi [[DNA]] sebagai bahan genetik (mereka menyebutnya [[prinsip transformasi]]);
* [[1944]] [[Oswald Theodore Avery]], [[Colin McLeod]] and [[Maclyn McCarty]] mengisolasi [[DNA]] sebagai bahan genetik (mereka menyebutnya [[prinsip transformasi]]);
* [[1950]] [[Erwin Chargaff]] menunjukkan adanya aturan umum yang berlaku untuk empat nukleotida pada asam nukleat, misalnya [[adenin]] cenderung sama banyak dengan [[timin]];
* [[1950]] [[Erwin Chargaff]] menunjukkan adanya aturan umum yang berlaku untuk empat nukleotida pada asam nukleat, misalnya [[adenin]] cenderung sama banyak dengan [[timin]];
* [[1950]] [[Barbara McClintock]] menemukan [[transposon]] pada [[jagung]];
* [[1950]] [[Barbara McClintock]] menemukan [[transposon]] pada [[jagung]];
* [[1952]] [[Hershey]] dan [[Chase]] membuktikan kalau informasi genetik [[bakteriofag]] (dan semua organisme lain) adalah DNA;
* [[1952]] [[Hershey]] dan [[Chase]] membuktikan kalau informasi genetik [[bakteriofag]] (dan semua organisme lain) adalah DNA;
Baris 52: Baris 53:
* [[1961]] [[Kode genetik]] tersusun secara triplet;
* [[1961]] [[Kode genetik]] tersusun secara triplet;
* [[1964]] [[Howard Temin]] menunjukkan dengan virus[[RNA]] bahwa dogma pokok dari tidak selalu berlaku;
* [[1964]] [[Howard Temin]] menunjukkan dengan virus[[RNA]] bahwa dogma pokok dari tidak selalu berlaku;
* [[1970]] [[Enzim restriksi]] ditemukan pada bakteri ''Haemophilus influenzae'', memungkinan dilakukannya pemotongan dan penyambungan DNA oleh peneliti (lihat juga [[RFLP]]) ==> awal [[bioteknologi]] modern;
* [[1970]] [[Enzim restriksi]] ditemukan pada bakteri ''Haemophilus influenzae'', memungkinan dilakukannya pemotongan dan penyambungan DNA oleh peneliti (lihat juga [[RFLP]]) ==> awal [[bioteknologi]] modern;
* [[1977]] [[Sekuensing]] DNA pertama kali oleh [[Fred Sanger]], [[Walter Gilbert]], dan [[Allan Maxam]] yang bekerja secara terpisah. Tim Sanger berhasil melakukan sekuensing seluruh [[genom]] [[Bakteriofag]] Φ-X174;, suatu virus ==> awal [[genomika]];
* [[1977]] [[Sekuensing]] DNA pertama kali oleh [[Fred Sanger]], [[Walter Gilbert]], dan [[Allan Maxam]] yang bekerja secara terpisah. Tim Sanger berhasil melakukan sekuensing seluruh [[genom]] [[Bakteriofag]] Φ-X174;, suatu virus ==> awal [[genomika]];
* [[1983]] Perbanyakan (amplifikasi) DNA dapat dilakukan dengan mudah setelah [[Kary Banks Mullis]] menemukan [[Reaksi Berantai Polymerase]] (PCR);
* [[1983]] Perbanyakan (amplifikasi) DNA dapat dilakukan dengan mudah setelah [[Kary Banks Mullis]] menemukan [[Reaksi Berantai Polymerase]] (PCR);
Baris 59: Baris 60:
* [[1989]] Peletakan landasan statistika yang kuat bagi analisis lokus sifat kuantitatif ([[analisis QTL]]) ;
* [[1989]] Peletakan landasan statistika yang kuat bagi analisis lokus sifat kuantitatif ([[analisis QTL]]) ;
* [[1995]] Sekuensing genom ''[[Haemophilus influenzae]]'', yang menjadi sekuensing genom pertama terhadap organisme yang hidup bebas;
* [[1995]] Sekuensing genom ''[[Haemophilus influenzae]]'', yang menjadi sekuensing genom pertama terhadap organisme yang hidup bebas;
* [[1996]] Sekuensing pertama terhadap [[eukariota]]: [[khamir]] ''Saccharomyces cerevisiae'';
* [[1996]] Sekuensing pertama terhadap [[eukariota]]: [[khamir]] ''Saccharomyces cerevisiae'';
* [[1998]] Hasil sekuensing pertama terhadap [[eukariota]] multiselular, [[nematoda]] ''[[Caenorhabditis elegans]]'', diumumkan;
* [[1998]] Hasil sekuensing pertama terhadap [[eukariota]] multiselular, [[nematoda]] ''[[Caenorhabditis elegans]]'', diumumkan;
* [[2001]] [[Draf]] awal urutan genom manusia dirilis bersamaan dengan mulainya [[Human Genome Project]];
* [[2001]] [[Draf]] awal urutan genom manusia dirilis bersamaan dengan mulainya [[Human Genome Project]];
* [[2003]] Proyek Genom Manusia (Human Genome Project) menyelesaikan 99% pekerjaannya pada tanggal ([[14 April]]) dengan akurasi 99.99%
* [[2003]] Proyek Genom Manusia (Human Genome Project) menyelesaikan 99% pekerjaannya pada tanggal ([[14 April]]) dengan akurasi 99.99%


== Aplikasi Teori Blaise Pascal dan Matematika pada Genetika ==
== Aplikasi Teori Blaise Pascal dan matematika pada genetika ==
Genetika muncul sebagai ilmu terapan yang dapat digunakan bersama dengan teori-teori matematika untuk mengekspresikan satuan unit gen dalam frekuensi kemunculannya, korelasi genotip dengan fenotip, dan sebagainya.
Genetika muncul sebagai ilmu terapan yang dapat digunakan bersama dengan teori-teori matematika untuk mengekspresikan satuan unit gen dalam frekuensi kemunculannya, korelasi genotip dengan fenotip, dan sebagainya.


Baris 70: Baris 71:
# P(A dan B) = P(A) x P(B)
# P(A dan B) = P(A) x P(B)
# P(A atau B) = P(A) + P(B)
# P(A atau B) = P(A) + P(B)
Karena pada umumnya suatu perkawinan monohibrid dengan dominasi total dan sempurna menghasilkan dua kemungkinan sifat (misal pada P= Aa >< Aa akan menghasilkan AA, Aa, dan aa), maka teori Binom Newton dapat diaplikasikan.
Karena pada umumnya suatu persilangan monohibrida dengan dominasi total dan sempurna menghasilkan dua kemungkinan sifat (misal pada P= Aa >< Aa akan menghasilkan AA, Aa, dan aa), maka teori Binom Newton dapat diaplikasikan.


<math>
<math>
Baris 81: Baris 82:
Aturan Binom ini dapat dipersingkat menjadi [[Segitiga Pascal|segitiga pascal]]
Aturan Binom ini dapat dipersingkat menjadi [[Segitiga Pascal|segitiga pascal]]


Contoh 1: Berapakah peluang seorang pasangan memiliki 8 anak, dimana '''tidak''' terdiri dari 3 orang laki-laki dan 5 orang perempuan?
Contoh 1: Berapakah peluang seorang pasangan memiliki 8 anak, di mana '''tidak''' terdiri dari 3 orang laki-laki dan 5 orang perempuan?


P(L) = Peluang mendapatkan laki-laki = 0.5
P(L) = Peluang mendapatkan laki-laki = 0.5
Baris 96: Baris 97:


P(L) x P(P) x P(P) x P(P) x P(L) x P(L) x P(L) x P(P) = 0.5<sup>8</sup> = 0.0039
P(L) x P(P) x P(P) x P(P) x P(L) x P(L) x P(L) x P(P) = 0.5<sup>8</sup> = 0.0039

== Cabang-cabang genetika ==
== Cabang-cabang genetika ==
Genetika berkembang baik sebagai ilmu murni maupun ilmu terapan. Cabang-cabang ilmu ini terbentuk terutama sebagai akibat pendalaman terhadap suatu aspek tertentu dari objek kajiannya.
Genetika berkembang baik sebagai ilmu murni maupun [[ilmu terapan]]. Cabang-cabang dari ilmu ini terbentuk terutama sebagai akibat pendalaman terhadap suatu aspek tertentu dari objek kajiannya.


Cabang-cabang murni genetika:
Cabang-cabang murni genetika:
Baris 120: Baris 122:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.genoscope.cns.fr/externe/English/Actualites/Presse/HGP/HGP_press_release-140403.pdf Situs web Genoscope]
* {{en}} [http://www.genoscope.cns.fr/externe/English/Actualites/Presse/HGP/HGP_press_release-140403.pdf Situs web Genoscope] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070709052448/http://www.genoscope.cns.fr/externe/English/Actualites/Presse/HGP/HGP_press_release-140403.pdf |date=2007-07-09 }}

{{Biologi nav}}


{{Authority control}}
[[Kategori:Genetika|*]]


[[Kategori:Genetika| ]]
{{Link FA|ca}}
{{Link FA|en}}
{{Link FA|ko}}
{{Link FA|tr}}
{{Link FA|vi}}
{{Link FA|zh}}
{{Link GA|th}}

Revisi terkini sejak 30 Juli 2023 15.53

DNA sebagai basis molekuler dari ilmu pewarisan.

Genetika (serapan dari Belanda: genetica) adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat gen pada organisme maupun suborganisme.[1] Secara singkat dapat juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya. Istilah "genetika" diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adam Chadwick dan ia menggunakannya pada Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.

Dalam kaitannya dengan genetika, DNA memiliki peran yang amat penting. DNA adalah bahan genetik mendasar yang mengontrol sifat-sifat makhluk hidup, tereskpresikan dalam bentuk polipeptida, meskipun tidak seluruhnya adalah protein (dapat diekspresikan sebagai RNA yang memiliki reaksi katalitik, seperti SNRPs).

Francis Crick menjelaskan aliran informasi yang dibawa oleh DNA dalam rangkaian The Central Dogma, yang berbunyi Aliran informasi DNA dapat diterukan ke sel-sel maupun individu lainnya dengan replikasi, dapat diekspresikan menjadi suatu sinyal perantara dalam bentuk RNA, yang kemudian dapat ditranslasikan menjadi polipeptida, unit pembangun suatu fenotipe dari organisme yang ada.

Bidang kajian genetika dimulai dari wilayah subselular (molekular) hingga populasi. Secara lebih rinci, genetika berusaha menjelaskan:

Awal mula dan konsep dasar[sunting | sunting sumber]

Periode pra-Mendel[sunting | sunting sumber]

Meskipun orang biasanya menetapkan genetika dimulai dengan ditemukannya kembali naskah artikel yang ditulis Gregor Mendel pada tahun 1900, sebenarnya genetika sebagai "ilmu pewarisan" atau hereditas sudah dikenal sejak masa prasejarah, seperti domestikasi dan pengembangan berbagai ras ternak dan kultivar tanaman. Orang juga sudah mengenal efek persilangan dan perkawinan sekerabat serta membuat sejumlah prosedur dan peraturan mengenai hal tersebut sejak sebelum genetika berdiri sebagai ilmu yang mandiri. Silsilah tentang penyakit pada keluarga, misalnya, sudah dikaji orang sebelum itu. Namun, pengetahuan praktis ini tidak memberikan penjelasan penyebab dari gejala-gejala itu.

Teori populer mengenai pewarisan yang dianut pada masa itu adalah teori pewarisan campur: seseorang mewariskan campuran rata dari sifat-sifat yang dibawa tetuanya, terutama dari pejantan karena membawa sperma. Hasil penelitian Mendel menunjukkan bahwa teori ini tidak berlaku karena sifat-sifat dibawa dalam kombinasi yang dibawa alel-alel khas, bukannya campuran rata. Pendapat terkait lainnya adalah teori Lamarck: sifat yang diperoleh tetua dalam hidupnya diwariskan kepada anaknya. Teori ini juga patah dengan penjelasan Mendel bahwa sifat yang dibawa oleh gen tidak dipengaruhi pengalaman individu yang mewariskan sifat itu.[2] Charles Darwin juga memberikan penjelasan dengan hipotesis pangenesis dan kemudian dimodifikasi oleh Francis Galton.[3] Dalam pendapat ini, sel-sel tubuh menghasilkan partikel-partikel yang disebut gemmula yang akan dikumpulkan di organ reproduksi sebelum pembuahan terjadi. Jadi, setiap sel dalam tubuh memiliki sumbangan bagi sifat-sifat yang akan dibawa zuriat (keturunan).

Pada masa pra-Mendel, orang belum mengenal gen dan kromosom (meskipun DNA sudah diekstraksi namun pada abad ke-19 belum diketahui fungsinya). Saat itu orang masih beranggapan bahwa sifat diwariskan lewat sperma (tetua betina tidak menyumbang apa pun terhadap sifat anaknya).

Konsep dasar[sunting | sunting sumber]

Peletakan dasar ilmiah melalui percobaan sistematik baru dilakukan pada paruh akhir abad ke-19 oleh Gregor Johann Mendel. Ia adalah seorang biarawan dari Brno (Brünn dalam bahasa Jerman), Kekaisaran Austro-Hungaria (sekarang bagian dari Republik Ceko). Mendel disepakati umum sebagai 'pendiri genetika' setelah karyanya "Versuche über Pflanzenhybriden" atau Percobaan mengenai Persilangan Tanaman (dipublikasi cetak pada tahun 1866) ditemukan kembali secara terpisah oleh Hugo de Vries, Carl Correns, dan Erich von Tschermak pada tahun 1900. Dalam karyanya itu, Mendel pertama kali menemukan bahwa pewarisan sifat pada tanaman (ia menggunakan tujuh sifat pada tanaman kapri, Pisum sativum) mengikuti sejumlah nisbah matematika yang sederhana. Yang lebih penting, ia dapat menjelaskan bagaimana nisbah-nisbah ini terjadi, melalui apa yang dikenal sebagai 'Hukum Pewarisan Mendel'.

Dari karya ini, orang mulai mengenal konsep gen (Mendel menyebutnya 'faktor'). Gen adalah pembawa sifat. Alel adalah ekspresi alternatif dari gen dalam kaitan dengan suatu sifat. Setiap individu disomik selalu memiliki sepasang alel, yang berkaitan dengan suatu sifat yang khas, masing-masing berasal dari tetuanya. Status dari pasangan alel ini dinamakan genotipe. Apabila suatu individu memiliki pasangan alel sama, genotipe individu itu bergenotipe homozigot, apabila pasangannya berbeda, genotipe individu yang bersangkutan dalam keadaan heterozigot. Genotipe terkait dengan sifat yang teramati. Sifat yang terkait dengan suatu genotipe disebut fenotipe.

Kronologi perkembangan genetika[sunting | sunting sumber]

Setelah penemuan ulang karya Mendel, genetika berkembang sangat pesat. Perkembangan genetika sering kali menjadi contoh klasik mengenai penggunaan metode ilmiah dalam ilmu pengetahuan atau sains.

Berikut adalah tahapan-tahapan perkembangan genetika:

Aplikasi Teori Blaise Pascal dan matematika pada genetika[sunting | sunting sumber]

Genetika muncul sebagai ilmu terapan yang dapat digunakan bersama dengan teori-teori matematika untuk mengekspresikan satuan unit gen dalam frekuensi kemunculannya, korelasi genotip dengan fenotip, dan sebagainya.

Aturan dasar dari Peluang yang umum digunakan dalam perhitungan Genetika ialah Hukum Perkalian dan Hukum Pertambahan

  1. P(A dan B) = P(A) x P(B)
  2. P(A atau B) = P(A) + P(B)

Karena pada umumnya suatu persilangan monohibrida dengan dominasi total dan sempurna menghasilkan dua kemungkinan sifat (misal pada P= Aa >< Aa akan menghasilkan AA, Aa, dan aa), maka teori Binom Newton dapat diaplikasikan.

Untuk AA dan Aa memberikan fenotip a, dan aa memberikan fenotip b, serta P(a) adalah peluang kemunculan a, dan P(b) peluang kemunculan b, maka dari binom diatas dapat dimodifikasi menjadi:

Aturan Binom ini dapat dipersingkat menjadi segitiga pascal

Contoh 1: Berapakah peluang seorang pasangan memiliki 8 anak, di mana tidak terdiri dari 3 orang laki-laki dan 5 orang perempuan?

P(L) = Peluang mendapatkan laki-laki = 0.5

P(P) = Peluang mendapatkan perempuan = 0.5

Sehingga: P(N[3,5]) = 8!/(3!5!) x 0.53 x 0.55 = 0.21875

Karena yang dimaksud adalah keadaan tidak seperti yang telah dikalkulasi, maka peluang yang diharapkan ialah: 1-0.2875 = 0.7125

Contoh 2: Berapakah peluang seorang pasangan memiliki 8 anak, dengan urutan L, P, P, P, L, L, L, P?

Karena telah ditentukan sebelumnya bahwa anak-anak muncul dengan urutan tertentu, maka peluangnya adalah:

P(L) x P(P) x P(P) x P(P) x P(L) x P(L) x P(L) x P(P) = 0.58 = 0.0039

Cabang-cabang genetika[sunting | sunting sumber]

Genetika berkembang baik sebagai ilmu murni maupun ilmu terapan. Cabang-cabang dari ilmu ini terbentuk terutama sebagai akibat pendalaman terhadap suatu aspek tertentu dari objek kajiannya.

Cabang-cabang murni genetika:

Cabang-cabang terapan genetika:

Bioteknologi merupakan ilmu terapan yang tidak secara langsung merupakan cabang genetika tetapi sangat terkait dengan perkembangan di bidang genetika.

Genetika arah-balik (reverse genetics)[sunting | sunting sumber]

Kajian genetika klasik dimulai dari gejala fenotipe (yang tampak oleh pengamatan manusia) lalu dicarikan penjelasan genotipiknya hingga ke aras gen. Berkembangnya teknik-teknik dalam genetika molekular secara cepat dan efisien memunculkan filosofi baru dalam metodologi genetika, dengan membalik arah kajian. Karena banyak gen yang sudah diidentifikasi sekuensnya, orang memasukkan atau mengubah suatu gen dalam kromosom lalu melihat implikasi fenotipik yang terjadi. Teknik-teknik analisis yang menggunakan filosofi ini dikelompokkan dalam kajian genetika arah-balik atau reverse genetics, sementara teknik kajian genetika klasik dijuluki genetika arah-maju atau forward genetics.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Susilawati dan Bachtiar, N. (2018). Biologi Dasar Terintegrasi (PDF). Pekanbaru: Kreasi Edukasi. hlm. 6. ISBN 978-602-6879-99-8. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2021-04-15. Diakses tanggal 2021-01-30. 
  2. ^ Lamarck, J-B (2008). In Encyclopædia Britannica. Diambil dari Encyclopædia Britannica Online Diarsipkan 2020-04-14 di Wayback Machine. on 16 March 2008.
  3. ^ Peter J. Bowler, The Mendelian Revolution: The Emergency of Hereditarian Concepts in Modern Science and Society (Baltimore: Johns Hopkins University Press, 1989): chapters 2 & 3.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]