Stasiun Cikini: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(54 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 5: | Baris 5: | ||
| symbol_location = KAI |
| symbol_location = KAI |
||
| symbol = commuter |
| symbol = commuter |
||
| nomorstasiun = {{JakRSN|C|08|seq=1|size=40}}{{JakRSN|B|08|seq=2|size=40}} |
| nomorstasiun = <!--{{JakRSN|C|08|seq=1|size=40}}{{JakRSN|B|08|seq=2|size=40}}-->{{JakRSN|B|08|seq=1|size=40}} |
||
| kota = Jakarta Pusat |
| kota = Jakarta Pusat |
||
| alamat = Jalan Cikini Raya |
| alamat = Jalan Cikini Raya |
||
Baris 11: | Baris 11: | ||
| kelurahan kota = Cikini |
| kelurahan kota = Cikini |
||
| kodepos = 10330 |
| kodepos = 10330 |
||
| reopen = 1992 (stasiun layang) |
|||
| kode = CKI |
| kode = CKI |
||
| tinggi = +20 m |
| tinggi = +20 m |
||
| no_stasiun = 0434 |
| no_stasiun = 0434 |
||
| letak = km 8+300 lintas [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta]]-[[Stasiun Manggarai|Manggarai]]-[[Stasiun Bogor|Bogor]]/[[Stasiun Nambo|Nambo]] |
| letak = km 8+300 lintas [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta]]-[[Stasiun Manggarai|Manggarai]]-[[Stasiun Bogor|Bogor]]/[[Stasiun Nambo|Nambo]] |
||
| line = [[ |
| line = [[Commuter Line Bogor]] |
||
| operator = [[KAI Commuter]] |
| operator = [[KAI Commuter]] |
||
| otoritas = [[Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek]] |
|||
| class = II |
| class = II |
||
| ticketting = Hanya melayani kartu ''multi-trip'' dan kartu uang elektronik dari [[Bank di Indonesia|perbankan]] yang beredar yang bekerjasama dengan KAI Commuter dan aplikasi [[LinkAja]]. |
| ticketting = Hanya melayani kartu ''multi-trip'' dan kartu uang elektronik dari [[Bank di Indonesia|perbankan]] yang beredar yang bekerjasama dengan KAI Commuter dan aplikasi [[LinkAja]]. |
||
| services = {{Adjacent stations|system1=KRL Jabodetabek|line1=red |
| services = {{Adjacent stations|system1=KRL Jabodetabek|line1=red |
||
|type1=Bogor–Jakarta Kota|right1=Manggarai|left1=Gondangdia |
|type1=Bogor–Jakarta Kota|right1=Manggarai|left1=Gondangdia |
||
|type2=Jakarta Kota–Nambo|right2=Manggarai|left2=Gondangdia}} |
|||
|line2=blue| |
|||
|type2=Cikarang–Jakarta Kota|right2=Manggarai|left2=Gondangdia|note-mid2=''via [[Stasiun Manggarai|Manggarai]]'' |
|||
⚫ | |||
| track = 2 |
| track = 2 |
||
| struktur = Layang |
|||
| platform = Dua peron sisi yang tinggi |
| platform = Dua peron sisi yang tinggi |
||
| open = 1926 |
|||
| renovated = 1992 |
|||
| oldname = {{unbulleted list|Halte Tjikini}} |
|||
}} |
}} |
||
'''Stasiun Cikini''' ('''CKI''') merupakan [[stasiun kereta api]] kelas II yang terletak di Jalan Cikini Raya, [[Cikini, Menteng, Jakarta Pusat]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +20 m ini hanya melayani rute [[KRL Commuter Line]]. |
'''Stasiun Cikini''' ('''CKI''') merupakan [[stasiun kereta api]] kelas II yang terletak di Jalan Cikini Raya, [[Cikini, Menteng, Jakarta Pusat]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +20 m ini hanya melayani rute [[KRL Commuter Line]]. Pada lantai bawah stasiun, dahulu terdapat kios-kios dan lapak-lapak pedagang, yang kemudian dibersihkan dan dialihfungsikan menjadi kantor Daerah Operasi I Jakarta. Kantor Daop I Jakarta tersebut diresmikan pada tanggal 21 Juni 2014.<ref>{{Cite web|title=Bersihkan PKL di Stasiun Cikini, KAI: Kami Nggak Ada Negosiasi|url=https://news.detik.com/berita/d-2615123/bersihkan-pkl-di-stasiun-cikini-kai-kami-nggak-ada-negosiasi|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-04-30}}</ref> |
||
Letaknya cukup strategis karena berada di dekat perkantoran, termasuk [[Rapi Films]], [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]] & [[Proklamasi|Taman Proklamator]]. |
|||
⚫ | Hingga sekitar akhir tahun 80-an, ke arah selatan stasiun ini, sebelum [[Stasiun Manggarai]] terdapat sebuah halte kereta api, yakni [[Stasiun Pegangsaan| |
||
== Sejarah == |
|||
⚫ | Stasiun Cikini yang aktif sekarang merupakan stasiun layang yang letaknya paling selatan di jalur segmen [[Stasiun Manggarai|Manggarai]]-[[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]]. Pada tanggal 5 Juni 1992, [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Soeharto]] beserta [[Siti Hartinah|Ibu Tien]] dan jajaran di pemerintahan meresmikan jalur layang tersebut dengan naik KRL dari Gambir menuju Stasiun Jakarta Kota.<ref>{{ |
||
Stasiun Cikini pada mulanya merupakan sebuah halte kecil yang dibangun sebagai pengganti dari Halte Dierentuin. Pada saat itu, Dewan Kota Batavia menganggap lokasi Halte Dierentuin canggung dan tidak praktis terhadap perkembangan kawasan Gondangdia dan Menteng. Sehingga Dewan Kota Batavia memerintahkan [[Staatsspoorwegen]] (SS) untuk membangun pemberhentian kereta api baru sebagai pengganti dari Halte Dierentuin. SS membangun 2 halte kecil yang masing-masing terletak di Gondangdia dan Menteng. Halte ini diresmikan pada tahun 1926 dan diberi nama '''Tjikini'''.<ref>{{Cite web|url=https://www.facebook.com/lostjakarta/photos/a.1449040512026123/3190445871218903|title=Gondangdia Train Station 1929|last=|first=|date=16 November 2022|publisher=Lost Jakarta|accessdate=16 November 2022|work=facebook.com/lostjakarta}}</ref> |
|||
⚫ | Hingga sekitar akhir tahun 80-an, ke arah selatan stasiun ini, sebelum [[Stasiun Manggarai]] terdapat sebuah halte kereta api, yakni [[Stasiun Pegangsaan|Halte Pegangsaan]] yang terletak tepat di sisi utara Jalan Diponegoro. Halte ini dibongkar sejak penghujung [[1980-an]], ketika dibangun rel KA layang antara Manggarai dengan [[Jakarta Kota]]. Dari halte ini, terdapat percabangan menuju [[Stasiun Salemba]]. |
||
⚫ | Sejak 1 Agustus 2019, stasiun ini, bersama [[Stasiun Sudirman]], [[Stasiun Palmerah|Palmerah]], [[Stasiun Universitas Indonesia|UI]], dan [[Stasiun Taman Kota|Taman Kota]], resmi menghapus penjualan kartu ''single trip'' (Tiket Harian Berjaminan/THB) untuk KRL Commuter Line. Hal ini karena mayoritas penumpang KRL Commuter Line sudah terbiasa menggunakan kartu ''multi trip'' maupun uang elektronik. Dengan cara ini, antrean panjang pembelian tiket KRL dapat dipangkas. Namun, pengguna jasa tetap dapat melakukan ''tap-in/tap-out'' dengan THB di stasiun ini.<ref>{{Cite |
||
⚫ | Stasiun Cikini yang aktif sekarang merupakan stasiun layang yang letaknya paling selatan di jalur segmen [[Stasiun Manggarai|Manggarai]]-[[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]]. Pada tanggal 5 Juni 1992, [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Soeharto]] beserta [[Siti Hartinah|Ibu Tien]] dan jajaran di pemerintahan meresmikan jalur layang tersebut dengan naik KRL dari Gambir menuju Stasiun Jakarta Kota.<ref>{{Cite news|url=http://megapolitan.kompas.com/read/2013/08/30/0823023/Setelah.22.Tahun.Proyek.Jalur.Layang.Kereta.Jakarta.Dilanjutkan|title=Setelah 22 Tahun, Proyek Jalur Layang Kereta Jakarta Dilanjutkan|last=Rudi|first=Alsadad|date=30 Agustus 2013|publisher=Kompas.com|accessdate=30 Agustus 2017|work=[[Kompas.com]]|editor-last=Syatiri|editor-first=Ana Shofiana}}</ref> |
||
⚫ | Sejak 1 Agustus 2019, stasiun ini, bersama [[Stasiun Sudirman]], [[Stasiun Palmerah|Palmerah]], [[Stasiun Universitas Indonesia|UI]], dan [[Stasiun Taman Kota|Taman Kota]], resmi menghapus penjualan kartu ''single trip'' (Tiket Harian Berjaminan/THB) untuk KRL Commuter Line. Hal ini karena mayoritas penumpang KRL Commuter Line sudah terbiasa menggunakan kartu ''multi trip'' maupun uang elektronik. Dengan cara ini, antrean panjang pembelian tiket KRL dapat dipangkas. Namun, pengguna jasa tetap dapat melakukan ''tap-in/tap-out'' dengan THB di stasiun ini.<ref>{{Cite news|url=https://wartakota.tribunnews.com/2019/07/08/kci-hapus-kartu-thb-di-lima-stasiun-ini-mulai-1-agustus-2019|title=KCI Hapus Kartu THB Di Lima Stasiun Ini Mulai 1 Agustus 2019|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2019-08-02|last=Kompas.com}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/08/14403081/pt-kci-bakal-hapus-pembelian-tiket-harian-krl-di-5-stasiun|title=PT KCI Bakal Hapus Pembelian Tiket Harian KRL di 5 Stasiun|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-08-02|editor-last=Gatra|editor-first=Sandro|first=Vitorio|last=Mantalean}}</ref> |
||
== Bangunan dan tata letak == |
== Bangunan dan tata letak == |
||
Bangunan Stasiun Cikini ini modern dengan sentuhan panel berwarna cokelat yang sampai hari ini masih dipertahankan dan tidak pernah diubah catnya, hanya tiang peronnya yang kini dicat ulang menjadi krem. Diketahui, proyek tersebut yang telah dimulai pada Februari 1988 menghabiskan dana sebesar Rp432,5 miliar rupiah dan pada saat diresmikan belum sepenuhnya selesai hingga akhirnya bisa beroperasi penuh setahun kemudian.<ref>{{Cite book|last=Kayang|first=U.|year=2019|title=Keping-keping Kota|location=Bantul|publisher=Basabasi|isbn=|page=92|pages=|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite journal|last=|first=|year=1992|title=Kereta Layang: Melayang di Atas Jalur Kumuh|url=|journal=[[Tempo (majalah)|Majalah Tempo]]|volume=22|issue=|pages=32|doi=}}</ref> |
Bangunan Stasiun Cikini ini modern dengan sentuhan panel berwarna [[cokelat]] yang sampai hari ini masih dipertahankan dan tidak pernah diubah catnya, hanya tiang peronnya yang kini dicat ulang menjadi [[krem]]. Diketahui, proyek tersebut yang telah dimulai pada Februari 1988 menghabiskan dana sebesar Rp432,5 miliar rupiah dan pada saat diresmikan belum sepenuhnya selesai hingga akhirnya bisa beroperasi penuh setahun kemudian.<ref>{{Cite book|last=Kayang|first=U.|year=2019|title=Keping-keping Kota|location=Bantul|publisher=Basabasi|isbn=|page=92|pages=|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite journal|last=|first=|year=1992|title=Kereta Layang: Melayang di Atas Jalur Kumuh|url=|journal=[[Tempo (majalah)|Majalah Tempo]]|volume=22|issue=|pages=32|doi=}}</ref> |
||
Stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api. Di sisi selatan stasiun ini |
Stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api. Di sisi selatan stasiun ini ada percabangan menuju jalur atas [[Stasiun Manggarai]], sebagai bagian dari proyek renovasi Stasiun Manggarai. |
||
{{Tata letak peron KAI Commuter |
{{Tata letak peron KAI Commuter |
||
| kode = CKI |
| kode = CKI |
||
|penomoran={{JakRSN|B|08|size=25}} |
|||
| KRL = yes |
| KRL = yes |
||
| left = GDD |
| left = GDD |
||
| right = MRI |
| right = MRI |
||
| no_jalur_a = 1 |
| no_jalur_a = 1 |
||
| layanan_a = {{small|([[Stasiun Gondangdia|Gondangdia]])}} {{rcb|system=KRL Jabodetabek|line= |
| layanan_a = {{small|([[Stasiun Gondangdia|Gondangdia]])}} {{rcb|system=KRL Jabodetabek|line=Bogor|inline=yes}} menuju [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]] |
||
| no_jalur_b = 2 |
| no_jalur_b = 2 |
||
| layanan_b = {{rcb|system=KRL Jabodetabek|line= |
| layanan_b = {{rcb|system=KRL Jabodetabek|line=Bogor|inline=yes}} menuju [[Stasiun Bogor|Bogor]]/{{sta|Nambo}} {{small|([[Stasiun Manggarai|Manggarai]])}} |
||
}} |
}} |
||
== Layanan kereta api == |
== Layanan kereta api == |
||
=== |
=== Komuter ([[Commuter Line]]) === |
||
{| class="wikitable" |
|||
* {{rint|jakarta|red}} ([[Lin Sentral (KRL Commuter Line)|Lin Sentral]]), tujuan [[Stasiun Bogor|Bogor]] dan [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]] |
|||
!Nama kereta api |
|||
* {{rint|jakarta|blue}} ([[Lin Cikarang (KRL Commuter Line)|Lin Cikarang]]), tujuan [[Stasiun Cikarang|Cikarang]] dan [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]] |
|||
!colspan=2 | Relasi perjalanan |
|||
!Keterangan |
|||
⚫ | |||
| rowspan="3" |{{rint|jakarta|red}} [[KRL Commuter Line Bogor|Commuter Line Bogor]] |
|||
|{{Sta|Jakarta Kota}} |
|||
| {{sta|Bogor}}<br><small>{{sta|Depok}} (sebagian jadwal)<br>{{sta|Nambo}} (sebagian jadwal)</small> |
|||
| – |
|||
⚫ | |||
== Antarmoda pendukung == |
== Antarmoda pendukung == |
||
Baris 64: | Baris 80: | ||
!Tujuan |
!Tujuan |
||
|- |
|- |
||
| rowspan=" |
| rowspan="3" |Bus kota [[Transjakarta]] |
||
|4C (MetroTrans) |
|||
|4A |
|||
|[[ |
|[[Halte Transjakarta Pemuda Merdeka|Pemuda Merdeka]]–[[Halte Transjakarta Bundaran Senayan|Bundaran Senayan]] |
||
|- |
|- |
||
|5M (MetroTrans) |
|||
|5A |
|||
|Terminal Kampung Melayu-[[Stasiun Tanah Abang]] (via RP Soeroso–Medan Merdeka Selatan) |
|||
|[[Kampung Melayu (Transjakarta)|Kampung Melayu]]–[[Jelambar (Transjakarta)|Jelambar]] |
|||
|- |
|- |
||
|6H (Non BRT) |
|||
|5M |
|||
|Terminal |
|[[Terminal Pasar Senen]]-[[Lebak Bulus (Transjakarta)|Lebak Bulus]] (via Cikini Raya–Pegangsaan Timur) |
||
⚫ | |||
|6H |
|||
|[[Terminal Pasar Senen]]-[[Lebak Bulus (Transjakarta)|Lebak Bulus]] (via Cikini Raya - Pegangsaan Timur) |
|||
|- |
|- |
||
| rowspan="2" |Mikrotrans |
| rowspan="2" |Mikrotrans |
||
Baris 86: | Baris 99: | ||
== Insiden == |
== Insiden == |
||
Pada tanggal [[31 Agustus]] [[2009]] pukul |
* Pada tanggal [[31 Agustus]] [[2009]] pukul 08.00 WIB, seorang pria tersengat kabel listrik ketika naik di atap kereta KRL 513 dari Bogor. Akibat insiden tersebut, listrik antara [[Stasiun Manggarai|Manggarai]]-[[Stasiun Gambir|Gambir]] harus dimatikan guna mengevakuasi korban. Kejadian ini menyebabkan beberapa perjalanan KRL terganggu.<ref>{{Cite news|url=https://news.okezone.com/read/2009/08/31/1/252859/pria-tersengat-listrik-di-cikini-krl-terhambat|title=Pria Tersengat Listrik di Cikini, KRL Terhambat|date=|work=[[Okezone.com]]|language=id-ID|access-date=2018-06-20|via=|last2=Rastika|first2=Icha|last=Iskandar|first=Fitra}}</ref> |
||
== Pada budaya populer == |
|||
* Pada tahun 2015 grup musik Duo Anggrek pernah merilis sebuah lagu yang bertajuk ''Cikini ke Gondangdia'', yang judulnya diambil dari stasiun ini, juga [[Stasiun Gondangdia]]. |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
{{Adjacent stations|system=KAI|line |
{{Adjacent stations|system=KAI|line=Jakarta Kota–Padalarang|left=Gondangdia|right=Manggarai|note-mid=Lintas Jakarta segmen Jakarta Kota–Manggarai}} |
||
⚫ | |||
{{Batavia}} |
|||
⚫ | |||
{{coord|-6.1984589|106.8412042|display=title}} |
|||
[[Kategori:Stasiun kereta api di Jakarta|Cikini]] |
[[Kategori:Stasiun kereta api di Jakarta|Cikini]] |
||
[[Kategori:Kota Administrasi Jakarta Pusat]] |
[[Kategori:Kota Administrasi Jakarta Pusat]] |
||
[[Kategori:Stasiun kereta api yang termasuk dalam Daop I Jakarta]] |
|||
Revisi terkini sejak 18 Oktober 2024 09.14
B08
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Lokasi |
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Koordinat | 6°11′55″S 106°50′29″E / 6.19861°S 106.84139°E | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ketinggian | +20 m | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Operator | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Otoritas transit | Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Letak | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jumlah peron | Dua peron sisi yang tinggi | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jumlah jalur | 2 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Layanan | Commuter Line Bogor | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Konstruksi | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jenis struktur | Layang | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Informasi lain | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kode stasiun |
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Klasifikasi | II[2] | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sejarah | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dibuka | 1926 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dibangun kembali | 1992 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nama sebelumnya |
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Operasi layanan | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lokasi pada peta | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Stasiun Cikini (CKI) merupakan stasiun kereta api kelas II yang terletak di Jalan Cikini Raya, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Stasiun yang terletak pada ketinggian +20 m ini hanya melayani rute KRL Commuter Line. Pada lantai bawah stasiun, dahulu terdapat kios-kios dan lapak-lapak pedagang, yang kemudian dibersihkan dan dialihfungsikan menjadi kantor Daerah Operasi I Jakarta. Kantor Daop I Jakarta tersebut diresmikan pada tanggal 21 Juni 2014.[3]
Letaknya cukup strategis karena berada di dekat perkantoran, termasuk Rapi Films, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan & Taman Proklamator.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Stasiun Cikini pada mulanya merupakan sebuah halte kecil yang dibangun sebagai pengganti dari Halte Dierentuin. Pada saat itu, Dewan Kota Batavia menganggap lokasi Halte Dierentuin canggung dan tidak praktis terhadap perkembangan kawasan Gondangdia dan Menteng. Sehingga Dewan Kota Batavia memerintahkan Staatsspoorwegen (SS) untuk membangun pemberhentian kereta api baru sebagai pengganti dari Halte Dierentuin. SS membangun 2 halte kecil yang masing-masing terletak di Gondangdia dan Menteng. Halte ini diresmikan pada tahun 1926 dan diberi nama Tjikini.[4]
Hingga sekitar akhir tahun 80-an, ke arah selatan stasiun ini, sebelum Stasiun Manggarai terdapat sebuah halte kereta api, yakni Halte Pegangsaan yang terletak tepat di sisi utara Jalan Diponegoro. Halte ini dibongkar sejak penghujung 1980-an, ketika dibangun rel KA layang antara Manggarai dengan Jakarta Kota. Dari halte ini, terdapat percabangan menuju Stasiun Salemba.
Stasiun Cikini yang aktif sekarang merupakan stasiun layang yang letaknya paling selatan di jalur segmen Manggarai-Jakarta Kota. Pada tanggal 5 Juni 1992, Presiden Soeharto beserta Ibu Tien dan jajaran di pemerintahan meresmikan jalur layang tersebut dengan naik KRL dari Gambir menuju Stasiun Jakarta Kota.[5]
Sejak 1 Agustus 2019, stasiun ini, bersama Stasiun Sudirman, Palmerah, UI, dan Taman Kota, resmi menghapus penjualan kartu single trip (Tiket Harian Berjaminan/THB) untuk KRL Commuter Line. Hal ini karena mayoritas penumpang KRL Commuter Line sudah terbiasa menggunakan kartu multi trip maupun uang elektronik. Dengan cara ini, antrean panjang pembelian tiket KRL dapat dipangkas. Namun, pengguna jasa tetap dapat melakukan tap-in/tap-out dengan THB di stasiun ini.[6][7]
Bangunan dan tata letak
[sunting | sunting sumber]Bangunan Stasiun Cikini ini modern dengan sentuhan panel berwarna cokelat yang sampai hari ini masih dipertahankan dan tidak pernah diubah catnya, hanya tiang peronnya yang kini dicat ulang menjadi krem. Diketahui, proyek tersebut yang telah dimulai pada Februari 1988 menghabiskan dana sebesar Rp432,5 miliar rupiah dan pada saat diresmikan belum sepenuhnya selesai hingga akhirnya bisa beroperasi penuh setahun kemudian.[8][9]
Stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api. Di sisi selatan stasiun ini ada percabangan menuju jalur atas Stasiun Manggarai, sebagai bagian dari proyek renovasi Stasiun Manggarai.
P Lantai peron |
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan | |
Jalur 1 | ← (Gondangdia) Commuter Line Bogor menuju Jakarta Kota | |
Jalur 2 | Commuter Line Bogor menuju Bogor/Nambo (Manggarai) → | |
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan |
Layanan kereta api
[sunting | sunting sumber]Komuter (Commuter Line)
[sunting | sunting sumber]Nama kereta api | Relasi perjalanan | Keterangan | |
---|---|---|---|
Commuter Line Bogor | Jakarta Kota | Bogor Depok (sebagian jadwal) Nambo (sebagian jadwal) |
– |
Antarmoda pendukung
[sunting | sunting sumber]Jenis angkutan umum | Trayek | Tujuan |
---|---|---|
Bus kota Transjakarta | 4C (MetroTrans) | Pemuda Merdeka–Bundaran Senayan |
5M (MetroTrans) | Terminal Kampung Melayu-Stasiun Tanah Abang (via RP Soeroso–Medan Merdeka Selatan) | |
6H (Non BRT) | Terminal Pasar Senen-Lebak Bulus (via Cikini Raya–Pegangsaan Timur) | |
Mikrotrans | JAK 10A | Stasiun Cikini-Stasiun Gondangdia (via Salemba Raya) |
JAK 10B | Stasiun Cikini-Stasiun Gondangdia (via Kramat Raya) |
Insiden
[sunting | sunting sumber]- Pada tanggal 31 Agustus 2009 pukul 08.00 WIB, seorang pria tersengat kabel listrik ketika naik di atap kereta KRL 513 dari Bogor. Akibat insiden tersebut, listrik antara Manggarai-Gambir harus dimatikan guna mengevakuasi korban. Kejadian ini menyebabkan beberapa perjalanan KRL terganggu.[10]
Pada budaya populer
[sunting | sunting sumber]- Pada tahun 2015 grup musik Duo Anggrek pernah merilis sebuah lagu yang bertajuk Cikini ke Gondangdia, yang judulnya diambil dari stasiun ini, juga Stasiun Gondangdia.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.
- ^ "Bersihkan PKL di Stasiun Cikini, KAI: Kami Nggak Ada Negosiasi". detiknews. Diakses tanggal 2024-04-30.
- ^ "Gondangdia Train Station 1929". facebook.com/lostjakarta. Lost Jakarta. 16 November 2022. Diakses tanggal 16 November 2022.
- ^ Rudi, Alsadad (30 Agustus 2013). Syatiri, Ana Shofiana, ed. "Setelah 22 Tahun, Proyek Jalur Layang Kereta Jakarta Dilanjutkan". Kompas.com. Kompas.com. Diakses tanggal 30 Agustus 2017.
- ^ Kompas.com. "KCI Hapus Kartu THB Di Lima Stasiun Ini Mulai 1 Agustus 2019". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-08-02.
- ^ Mantalean, Vitorio. Gatra, Sandro, ed. "PT KCI Bakal Hapus Pembelian Tiket Harian KRL di 5 Stasiun". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-08-02.
- ^ Kayang, U. (2019). Keping-keping Kota. Bantul: Basabasi. hlm. 92.
- ^ "Kereta Layang: Melayang di Atas Jalur Kumuh". Majalah Tempo. 22: 32. 1992.
- ^ Iskandar, Fitra; Rastika, Icha. "Pria Tersengat Listrik di Cikini, KRL Terhambat". Okezone.com. Diakses tanggal 2018-06-20.
Stasiun sebelumnya | Lintas Kereta Api Indonesia | Stasiun berikutnya | ||
---|---|---|---|---|
Gondangdia menuju Jakarta Kota
|
Jakarta Kota–Bogor– Padalarang Lintas Jakarta segmen Jakarta Kota–Manggarai
|
Manggarai menuju Padalarang
|