Stasiun Kemayoran: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(21 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 17: | Baris 17: | ||
| oldname = Station Kemajoran |
| oldname = Station Kemajoran |
||
| operator = [[KAI Commuter]] |
| operator = [[KAI Commuter]] |
||
| otoritas = [[Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek]] |
|||
| class = II |
| class = II |
||
| no_stasiun = 0462 |
| no_stasiun = 0462 |
||
Baris 22: | Baris 23: | ||
| letak = * km 4+709 lintas [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta]]-[[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]]-[[Stasiun Cikampek|Cikampek]] |
| letak = * km 4+709 lintas [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta]]-[[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]]-[[Stasiun Cikampek|Cikampek]] |
||
* km 4+192 lintas [[Stasiun Ancol|Ancol]]–[[Stasiun Rajawali|Rajawali]]–Kemayoran |
* km 4+192 lintas [[Stasiun Ancol|Ancol]]–[[Stasiun Rajawali|Rajawali]]–Kemayoran |
||
| line = [[ |
| line = [[Commuter Line Cikarang]] |
||
| ticketting = Hanya melayani kartu multi-trip dan kartu uang elektronik dari [[Bank di Indonesia|perbankan]] yang beredar yang bekerjasama dengan KAI Commuter dan aplikasi [[LinkAja]]. |
| ticketting = Hanya melayani kartu multi-trip dan kartu uang elektronik dari [[Bank di Indonesia|perbankan]] yang beredar yang bekerjasama dengan KAI Commuter dan aplikasi [[LinkAja]]. |
||
| services = {{adjacent stations|system=KRL Jabodetabek |
| services = {{adjacent stations|system=KRL Jabodetabek |
||
|line3=blue|type3=Full Racket|right3=Rajawali|left3=Pasar Senen|oneway-left3=true |
|line3=blue|type3=Full Racket|right3=Rajawali|left3=Pasar Senen|oneway-left3=true|to-right3=berlawanan arah jarum jam |
||
|line4=blue|type4=Full Racket|right4=Rajawali|left4=Gang Sentiong|oneway-right4=true}} |
|line4=blue|type4=Full Racket|right4=Rajawali|left4=Gang Sentiong|oneway-right4=true|to-left4=searah jarum jam}} |
||
{{adjacent stations|system=KRL Jabodetabek|line=purple|type=Jakarta Kota–Jakarta International Stadium|right=Rajawali|left=Jakarta International Stadium|note-mid=''rencana''}} |
|||
| track = 4 |
| track = 4 |
||
* jalur 1: sepur lurus jalur ganda arah Pasar Senen–Jatinegara |
* jalur 1: sepur lurus jalur ganda arah Pasar Senen–Jatinegara |
||
Baris 42: | Baris 42: | ||
Stasiun ini terletak di bekas jalur BOSM sebelah utara [[Stasiun Pasar Senen]], berada di ujung timur wilayah [[Weltevreden]]. Stasiun ini dinamakan sesuai dengan nama daerah pemukiman di sekitarnya, berdiri pada awal abad-20. Stasiun dan jalurnya diambil alih oleh [[Staatsspoorwegen]] pada tahun 1898.<ref name="Regeerings-Almanak">{{cite book|title=Regeerings-Almanak voor Nederlandsch-Indië|author=Anonim|publisher=Landsdrukkerij|year=1897|place=Batavia}}</ref> |
Stasiun ini terletak di bekas jalur BOSM sebelah utara [[Stasiun Pasar Senen]], berada di ujung timur wilayah [[Weltevreden]]. Stasiun ini dinamakan sesuai dengan nama daerah pemukiman di sekitarnya, berdiri pada awal abad-20. Stasiun dan jalurnya diambil alih oleh [[Staatsspoorwegen]] pada tahun 1898.<ref name="Regeerings-Almanak">{{cite book|title=Regeerings-Almanak voor Nederlandsch-Indië|author=Anonim|publisher=Landsdrukkerij|year=1897|place=Batavia}}</ref> |
||
Pasca-akuisisi oleh SS pada 1898, nama Stasiun Kemayoran, sempat diubah menjadi '''Weltevreden S.S.''' ('''WLS'''), dan terus digunakan meski nama stasiun ini dikembalikan menjadi Kemayoran lagi dengan beralihnya kepemilikan [[Stasiun Gambir|Stasiun Weltevreden NIS]] ke tangan SS.{{Sfn|de Bruyn Kops|1940|p=436}} |
|||
⚫ | Aslinya, bangunan stasiun ini terbuat dari kayu dan memiliki ''overkapping''. Bangunan ini digantikan dengan bangunan permanen karena ludes terbakar.{{kapan}}{{butuh rujukan}} Setelah jalur ini diambil alih oleh SS, Stasiun Kemayoran kemudian dikembangkan oleh SS. Pada tahun 1902, dibangun jalur ''shortcut'' dari Kemayoran menuju Ancol, digunakan untuk mempercepat arus pengiriman barang menuju Tanjung Priok. Jalur itu dibuka pada tanggal 1 Maret 1904.<ref name=":0">{{cite book|title=Indische Spoorweg-Politiek|last=Reitsma|first=S.A.|publisher=Landsdrukkerij|year=1920|url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMKB02:100002593}}</ref><ref name=":1" /> Petak jalan ini melewati titik percabangan yang diberi nama Pisangbatu, kini dikenal sebagai [[Stasiun Rajawali]]. Dengan dioperasikannya lokomotif listrik dan kereta rel listrik (KRL pertama) di jalur Batavia–Buitenzorg pada tahun 1925, SS kemudian merencanakan pembangunan jalur ganda di hampir seluruh lintas Jakarta sejak tahun 1926. Sebagai langkah awal, jalur ganda pertama di lin Batavia adalah antara Kemayoran–Batavia dan Sawah Besar–Weltevreden. Bahkan, perombakan juga dilakukan pada jalur menuju Tanjung Priok setelah diresmikannya stasiun Tanjung Priuk baru pada tahun 1925.<ref name=":1">{{cite book|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932|author=Staatsspoorwegen|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1921-1932|place=Batavia}}</ref> Petak jalan antara Rajawali–Kemayoran menurut Reitsma (1920) disebut-sebut sebagai jalur dwiganda (''quadruple tracks'') pertama di Indonesia.<ref name=":0" /> |
||
⚫ | \Aslinya, bangunan stasiun ini terbuat dari kayu dan memiliki ''overkapping''. Bangunan ini digantikan dengan bangunan permanen karena ludes terbakar pada 1980 atau 1990-an.{{kapan}}{{butuh rujukan}} Setelah jalur ini diambil alih oleh SS, Stasiun Kemayoran kemudian dikembangkan oleh SS. Pada tahun 1902, dibangun jalur ''shortcut'' dari Kemayoran menuju Ancol, digunakan untuk mempercepat arus pengiriman barang menuju Tanjung Priok. Jalur itu dibuka pada tanggal 1 Maret 1904.<ref name=":0">{{cite book|title=Indische Spoorweg-Politiek|last=Reitsma|first=S.A.|publisher=Landsdrukkerij|year=1920|url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMKB02:100002593}}</ref><ref name=":1" /> Petak jalan ini melewati titik percabangan yang diberi nama Pisangbatu, kini dikenal sebagai [[Stasiun Rajawali]]. Dengan dioperasikannya lokomotif listrik dan kereta rel listrik (KRL pertama) di jalur Batavia–Buitenzorg pada tahun 1925, SS kemudian merencanakan pembangunan jalur ganda di hampir seluruh lintas Jakarta sejak tahun 1926. Sebagai langkah awal, jalur ganda pertama di lin Batavia adalah antara Kemayoran–Batavia dan Sawah Besar–Weltevreden. Bahkan, perombakan juga dilakukan pada jalur menuju Tanjung Priok setelah diresmikannya stasiun Tanjung Priuk baru pada tahun 1925.<ref name=":1">{{cite book|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932|author=Staatsspoorwegen|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1921-1932|place=Batavia}}</ref> Petak jalan antara Rajawali–Kemayoran menurut Reitsma (1920) disebut-sebut sebagai jalur dwiganda (''quadruple tracks'') pertama di Indonesia.<ref name=":0" /> |
||
== Tata letak == |
== Tata letak == |
||
[[File:Kemayoran_sta_100210-0840.jpg|thumb|ki|Emplasemen dan bangunan rumah sinyal Stasiun Kemayoran]]Stasiun ini memiliki empat jalur kereta api. Emplasemen sebelah utara merupakan [[jalur dwiganda]], sedangkan emplasemen selatan merupakan [[jalur ganda]]. Jalur 1 merupakan sepur lurus arah [[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]]–[[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]], jalur 2 merupakan sepur lurus arah [[Stasiun Rajawali|Rajawali]]–[[Stasiun Kampung Bandan|Kampung Bandan]], jalur 3 merupakan sepur lurus dari [[Stasiun Tanjung |
[[File:Kemayoran_sta_100210-0840.jpg|thumb|ki|Emplasemen dan bangunan rumah sinyal Stasiun Kemayoran]]Stasiun ini memiliki empat jalur kereta api. Emplasemen sebelah utara merupakan [[jalur dwiganda]], sedangkan emplasemen selatan merupakan [[jalur ganda]]. Jalur 1 merupakan sepur lurus arah [[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]]–[[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]], jalur 2 merupakan sepur lurus arah [[Stasiun Rajawali|Rajawali]]–[[Stasiun Kampung Bandan|Kampung Bandan]], jalur 3 merupakan sepur lurus dari [[Stasiun Tanjung Priok|Tanjung Priok]]–[[Stasiun Ancol|Ancol]], dan jalur 4 merupakan sepur lurus arah [[Stasiun Ancol|Ancol]]–[[Stasiun Tanjung Priok|Tanjung Priok]]. |
||
{{clear left}} |
|||
{|cellspacing=0 cellpadding=3 |
{|cellspacing=0 cellpadding=3 |
||
|+{{Infobox station/KAI header 2 |
|+{{Infobox station/KAI header 2 |
||
Baris 54: | Baris 55: | ||
}} |
}} |
||
|- |
|- |
||
|style="border-top:solid 1px gray; border-bottom:solid 1px gray" |
| rowspan="10" style="border-top:solid 1px gray; border-bottom:solid 1px gray"|'''P<br>Lantai peron''' |
||
|style="border-top:solid 1px gray;"|Jalur '''4''' |
| style="border-top:solid 1px gray;"|Jalur '''4''' |
||
|style="border-top:solid 1px gray;"| |
| style="border-top:solid 1px gray;"|← |
||
⚫ | |||
| style="border-top:solid 1px gray;"| |
|||
|- |
|- |
||
|style="border |
| colspan="4" style="border:solid 2px black;text-align:center;" |{{small|Peron pulau}} |
||
|- |
|- |
||
|Jalur '''3''' |
|Jalur '''3''' |
||
⚫ | |||
|Jalur sepur langsung arah [[Stasiun Kampung Bandan|Kampung Bandan]] |
|||
|Sepur lurus dari arah {{Sta|Tanjung Priok}} |
|||
|→ |
|||
|- |
|- |
||
|style="border |
| colspan="4" style="border:solid 2px black;text-align:center;" |{{small|Peron pulau}} |
||
|- |
|- |
||
|Jalur '''2''' |
| rowspan="2" |Jalur '''2''' |
||
|← |
|||
⚫ | |||
|Sepur lurus arah {{sta|Kampung Bandan}} |
|||
| rowspan="2" | |
|||
|- |
|- |
||
|← {{small|({{sta|Rajawali}})}} |
|||
|style="border-top:solid 2px black;border-right:solid 2px black;border-left:solid 2px black;border-bottom:solid 2px black;text-align:center;" colspan="2" |<small>[[Peron pulau]]</small> |
|||
|{{rcb|system=KRL Jabodetabek|line=Cikarang|inline=yes}} menuju {{sta|Kampung Bandan}} |
|||
|- |
|- |
||
|style="border |
| colspan="4" style="border:solid 2px black;text-align:center;" |{{small|Peron pulau}} |
||
|style="border-top:solid 1px gray;"}} width=500|{{0|←}} {{rcb|system=KRL Jabodetabek|line=Cikarang|inline=yes}} menuju [[Stasiun Cikarang|Cikarang]] (via {{sta|Kramat}}) {{small|([[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]])}} → |
|||
|- |
|- |
||
| rowspan="2" |Jalur '''1''' |
|||
⚫ | |||
| rowspan="2" | |
|||
| Sepur lurus arah {{sta|Jatinegara}} |
|||
|→ |
|||
|- |
|- |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
|{{small|({{Sta|Gang Sentiong}})}} → |
|||
⚫ | |||
|- |
|||
⚫ | |||
|- |
|||
| style="border-top:solid 1px gray;border-bottom:solid 1px gray;"|'''G''' |
|||
⚫ | |||
|} |
|} |
||
Baris 89: | Baris 104: | ||
| rowspan=2 | {{rint|jakarta|blue}} [[KRL Commuter Line Cikarang|Commuter Line Cikarang]] (''half racket'') |
| rowspan=2 | {{rint|jakarta|blue}} [[KRL Commuter Line Cikarang|Commuter Line Cikarang]] (''half racket'') |
||
| rowspan="4" | {{sta|Cikarang}}<br><small> {{sta|Bekasi}} </small><br><small> {{sta|Tambun}} (sebagian jadwal)</small> |
| rowspan="4" | {{sta|Cikarang}}<br><small> {{sta|Bekasi}} </small><br><small> {{sta|Tambun}} (sebagian jadwal)</small> |
||
| |
| {{sta|Jakarta Kota}} (hanya jadwal malam dan dini hari |
||
| rowspan=2 | Via {{sta|Jatinegara}}–{{sta|Pasar Senen}} |
| rowspan=2 | Via {{sta|Jatinegara}}–{{sta|Pasar Senen}} |
||
|- |
|- |
||
Baris 114: | Baris 129: | ||
| Mikrotrans |
| Mikrotrans |
||
|JAK 24 |
|JAK 24 |
||
|Terminal Senen-Terminal Pulo Gadung (via Boulevard Barat Kelapa Gading dan Boulevard Raya Kelapa Gading) |
|||
⚫ | |||
| [[Mikrolet]]<ref name="Pemerintah Provinsi DKI Jakarta"/> |
|||
|M37 |
|||
|Terminal Senen-Terminal Pulo Gadung (via Boulevard Barat Kelapa Gading dan Boulevard Raya Kelapa Gading) |
|Terminal Senen-Terminal Pulo Gadung (via Boulevard Barat Kelapa Gading dan Boulevard Raya Kelapa Gading) |
||
|} |
|} |
||
Baris 124: | Baris 135: | ||
<gallery> |
<gallery> |
||
Berkas:Kemayoran sta 100210-0840.jpg|Stasiun Kemayoran, 2010 |
Berkas:Kemayoran sta 100210-0840.jpg|Stasiun Kemayoran, 2010 |
||
Berkas: |
Berkas:Bagian_Depan_Stasiun_Kemayoran.jpg|Bagian Luar Stasiun Kemayoran, 2019 |
||
Berkas:Papan_Jadwal_KA_Lokal.jpg|Papan Jadwal KA Lokal |
Berkas:Papan_Jadwal_KA_Lokal.jpg|Papan Jadwal KA Lokal |
||
</gallery> |
</gallery> |
||
Baris 135: | Baris 146: | ||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
=== Daftar pustala === |
|||
⚫ | |||
* {{Cite journal|last=de Bruyn Kops|first=A.L.|date=1940|title=De Ringbaan in en om Batavia|url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMUTRA03:004507023:pdf|journal=Spoor- en Tramwegen|volume=13|issue=22|pages=435-439}} |
|||
{{Adjacent stations|system=KAI |
|||
⚫ | |||
|line2=Lintas Jakarta|type2=Tanjung Priuk–Kemayoran|left2=Rajawali|note-mid2=Tanjung Priuk–Kemayoran}} |
|||
{{Batavia}} |
{{Batavia}} |
||
{{Stasiun KCI}} |
{{Stasiun KCI}} |
||
{{coord|-6.1616596|106.8413919|display=title}} |
|||
[[Kategori:Stasiun kereta api di Jakarta|Kemayoran]] |
[[Kategori:Stasiun kereta api di Jakarta|Kemayoran]] |
||
[[Kategori:Kota Administrasi Jakarta Pusat]] |
[[Kategori:Kota Administrasi Jakarta Pusat]] |
||
[[Kategori:Stasiun kereta api yang termasuk dalam Daop I Jakarta]] |
[[Kategori:Stasiun kereta api yang termasuk dalam Daop I Jakarta]] |
||
{{Stasiun-Jakarta-stub}} |
Revisi terkini sejak 18 Oktober 2024 13.31
C05
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Lokasi |
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Koordinat | 6°9′44″S 106°50′35″E / 6.16222°S 106.84306°E | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ketinggian | +4 m | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Operator | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Otoritas transit | Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Letak | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jumlah peron | 4 (satu peron sisi yang cukup tinggi, satu peron pulau di antara jalur 1 dan 2 yang tinggi, serta dua peron pulau yang rendah) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jumlah jalur | 4
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Layanan | Commuter Line Cikarang | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Konstruksi | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jenis struktur | Atas tanah | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Informasi lain | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kode stasiun |
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Klasifikasi | II[2] | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sejarah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dibuka | 1887 (BOS)[3] | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nama sebelumnya | Station Kemajoran | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Operasi layanan | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Fasilitas dan teknis | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tipe persinyalan | Elektrik tipe Solid State Interlocking[4] | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lokasi pada peta | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Stasiun Kemayoran (KMO) adalah stasiun kereta api kelas II yang terletak di perbatasan antara Kelurahan Gunung Sahari Selatan, Kemayoran, dan Gunung Sahari Utara, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Stasiun yang terletak pada ketinggian +4 m ini hanya melayani KRL Commuter Line.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Stasiun ini terletak di bekas jalur BOSM sebelah utara Stasiun Pasar Senen, berada di ujung timur wilayah Weltevreden. Stasiun ini dinamakan sesuai dengan nama daerah pemukiman di sekitarnya, berdiri pada awal abad-20. Stasiun dan jalurnya diambil alih oleh Staatsspoorwegen pada tahun 1898.[3]
Pasca-akuisisi oleh SS pada 1898, nama Stasiun Kemayoran, sempat diubah menjadi Weltevreden S.S. (WLS), dan terus digunakan meski nama stasiun ini dikembalikan menjadi Kemayoran lagi dengan beralihnya kepemilikan Stasiun Weltevreden NIS ke tangan SS.[5]
\Aslinya, bangunan stasiun ini terbuat dari kayu dan memiliki overkapping. Bangunan ini digantikan dengan bangunan permanen karena ludes terbakar pada 1980 atau 1990-an.[per kapan?][butuh rujukan] Setelah jalur ini diambil alih oleh SS, Stasiun Kemayoran kemudian dikembangkan oleh SS. Pada tahun 1902, dibangun jalur shortcut dari Kemayoran menuju Ancol, digunakan untuk mempercepat arus pengiriman barang menuju Tanjung Priok. Jalur itu dibuka pada tanggal 1 Maret 1904.[6][7] Petak jalan ini melewati titik percabangan yang diberi nama Pisangbatu, kini dikenal sebagai Stasiun Rajawali. Dengan dioperasikannya lokomotif listrik dan kereta rel listrik (KRL pertama) di jalur Batavia–Buitenzorg pada tahun 1925, SS kemudian merencanakan pembangunan jalur ganda di hampir seluruh lintas Jakarta sejak tahun 1926. Sebagai langkah awal, jalur ganda pertama di lin Batavia adalah antara Kemayoran–Batavia dan Sawah Besar–Weltevreden. Bahkan, perombakan juga dilakukan pada jalur menuju Tanjung Priok setelah diresmikannya stasiun Tanjung Priuk baru pada tahun 1925.[7] Petak jalan antara Rajawali–Kemayoran menurut Reitsma (1920) disebut-sebut sebagai jalur dwiganda (quadruple tracks) pertama di Indonesia.[6]
Tata letak
[sunting | sunting sumber]Stasiun ini memiliki empat jalur kereta api. Emplasemen sebelah utara merupakan jalur dwiganda, sedangkan emplasemen selatan merupakan jalur ganda. Jalur 1 merupakan sepur lurus arah Pasar Senen–Jatinegara, jalur 2 merupakan sepur lurus arah Rajawali–Kampung Bandan, jalur 3 merupakan sepur lurus dari Tanjung Priok–Ancol, dan jalur 4 merupakan sepur lurus arah Ancol–Tanjung Priok.
P Lantai peron |
Jalur 4 | ← | Sepur lurus ke arah Tanjung Priok | |
Peron pulau | ||||
Jalur 3 | Sepur lurus dari arah Tanjung Priok | → | ||
Peron pulau | ||||
Jalur 2 | ← | Sepur lurus arah Kampung Bandan | ||
← (Rajawali) | Commuter Line Cikarang menuju Kampung Bandan | |||
Peron pulau | ||||
Jalur 1 | Sepur lurus arah Jatinegara | → | ||
Commuter Line Cikarang menuju Cikarang via Pasar Senen | (Gang Sentiong) → | |||
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan | ||||
G | Bangunan utama stasiun |
Layanan kereta api
[sunting | sunting sumber]Mulai 8 Juni 2019, seluruh perjalanan kereta api lokal yang melayani rute Jakarta-Cikampek-Purwakarta pp (Cilamaya Ekspres, Walahar Ekspres, dan Jatiluhur/Lokal CKP) melintas langsung/tidak berhenti di stasiun ini.[8][9] Otomatis, sejak saat itu pula stasiun ini hanya melayani perjalanan KRL Commuter Line saja.
Nama kereta api | Relasi perjalanan | Keterangan | |
---|---|---|---|
Commuter Line Cikarang (half racket) | Cikarang Bekasi Tambun (sebagian jadwal) |
Jakarta Kota (hanya jadwal malam dan dini hari | Via Jatinegara–Pasar Senen |
Kampung Bandan | |||
Commuter Line Cikarang (full racket) | Perjalanan searah jarum jam via Pasar Senen | ||
Perjalanan berlawanan arah jarum jam via Angke |
Antarmoda pendukung
[sunting | sunting sumber]Jenis angkutan umum | Trayek | Tujuan |
---|---|---|
Bus kota Transjakarta | 12B (MetroTrans) | Terminal Senen-Pluit |
Mikrotrans | JAK 24 | Terminal Senen-Terminal Pulo Gadung (via Boulevard Barat Kelapa Gading dan Boulevard Raya Kelapa Gading) |
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Stasiun Kemayoran, 2010
-
Bagian Luar Stasiun Kemayoran, 2019
-
Papan Jadwal KA Lokal
Insiden
[sunting | sunting sumber]- Pada tanggal 2 Oktober 2010, KRL Depok-Jatinegara Anjlok di antara stasiun Kemayoran dan luar Stasiun Kemayoran
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.
- ^ a b Anonim (1897). Regeerings-Almanak voor Nederlandsch-Indië. Batavia: Landsdrukkerij.
- ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2020-02-27. Diakses tanggal 2020-05-09.
- ^ de Bruyn Kops 1940, hlm. 436.
- ^ a b Reitsma, S.A. (1920). Indische Spoorweg-Politiek. Landsdrukkerij.
- ^ a b Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken.
- ^ "Ini Penjelasan PT KAI soal KA Lokal Tidak Berhenti di Stasiun Kemayoran". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-09-25.
- ^ Ramdhani, Jabbar. "KA Walahar dan KA Jatiluhur Tak Berhenti di Stasiun Kemayoran Per 8 Juni". detikcom. Diakses tanggal 2019-09-25.
Daftar pustala
[sunting | sunting sumber]- de Bruyn Kops, A.L. (1940). "De Ringbaan in en om Batavia". Spoor- en Tramwegen. 13 (22): 435–439.
Stasiun sebelumnya | Lintas Kereta Api Indonesia | Stasiun berikutnya | ||
---|---|---|---|---|
Rajawali (d.h. Pisangbatu) menuju Jakarta Kota
|
Jakarta Kota–Cikampek | Pasar Senen menuju Cikampek
| ||
Rajawali menuju
|
Lintas Jakarta Tanjung Priuk–Kemayoran Tanjung Priuk–Kemayoran
|
Terminus |