Lompat ke isi

Gunung Kawi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k →‎top: ejaan, replaced: obyek → objek (2), rejeki → rezeki
Okkisafire (bicara | kontrib)
Menolak 5 perubahan teks terakhir dan mengembalikan revisi 10336319 oleh JayaGood
Baris 1: Baris 1:
{{refimprove}}
{{Infobox mountain
{{Infobox mountain
| name = Gunung Kawi
| name = Gunung Kawi
Baris 51: Baris 50:
'''Gunung Kawi''' adalah sebuah [[gunung berapi]] di [[Kabupaten Malang]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]], dekat dengan [[Gunung Butak]]. Tidak ada catatan sejarah mengenai letusan gunung berapi ini.<ref name="gvp"/>
'''Gunung Kawi''' adalah sebuah [[gunung berapi]] di [[Kabupaten Malang]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]], dekat dengan [[Gunung Butak]]. Tidak ada catatan sejarah mengenai letusan gunung berapi ini.<ref name="gvp"/>


Gunung Kawi, terletak di sebelah barat kota Malang merupakan objek wisata yang perlu untuk dikunjungi bila kita berada di Jawa Timur karena keunikannya, objek wisata ini lebih tepat dijuluki sebagai "kota di [[gunung|pegunungan]]". Di sini kita tidak akan menemukan suasana gunung yang sepi, tapi justru kita akan disuguhi sebuah pemandangan mirip di negeri tiongkok zaman dulu.
Gunung Kawi, terletak di sebelah barat kota Malang merupakan obyek wisata yang perlu untuk dikunjungi bila kita berada di Jawa Timur karena keunikannya, obyek wisata ini lebih tepat dijuluki sebagai "kota di [[gunung|pegunungan]]". Di sini kita tidak akan menemukan suasana gunung yang sepi, tapi justru kita akan disuguhi sebuah pemandangan mirip di negeri tiongkok zaman dulu.
Di sepanjang jalan kita akan menemui bangunan bangunan dengan [[arsitektur]] khas Tiongkok, di mana terdapat sebuah [[kuil]]/[[klenteng]] tempat untuk bersembahyang atau melakukan ritual khas [[Konfusianisme|Kong Hu Cu]]. Biasanya orang-orang [[Tionghoa]] mengunjungi tempat ini pada hari-hari tertentu untuk melakukan ritual keagamaan seperti memohon keselamatan , [[giam si]] , [[ci suak]] dsb namun tak jarang pula yang hanya sekadar berpelesir untuk melepas lelah. Di sepanjang jalan juga banyak terdapat penginapan baik itu hotel, losmen, atau bahkan rumah penduduk dapat juga disewa untuk dijadikan tempat menginap.
Di sepanjang jalan kita akan menemui bangunan bangunan dengan [[arsitektur]] khas Tiongkok, dimana terdapat sebuah [[kuil]]/[[klenteng]] tempat untuk bersembahyang atau melakukan ritual khas [[Konfusianisme|Kong Hu Cu]]. Biasanya orang-orang [[Tionghoa]] mengunjungi tempat ini pada hari-hari tertentu untuk melakukan ritual keagamaan seperti memohon keselamatan , [[giam si]] , [[ci suak]] dsb namun tak jarang pula yang hanya sekedar berpelesir untuk melepas lelah. Di sepanjang jalan juga banyak terdapat penginapan baik itu hotel, losmen, atau bahkan rumah penduduk dapat juga disewa untuk dijadikan tempat menginap.


Ada banyak hal unik yang berhubungan dengan kepercayaan yang dapat kita temukan di gunung Kawi, Salah satu di antaranya adalah sebuah pohon yang konon dipercaya bila kita kejatuhan buahnya, maka kita akan mendapat rezeki. Pada malam-malam tertentu akan banyak sekali orang yang duduk di bawah pohon ini. Selain pohon, terdapat juga makam Mbah Djoego, seorang pertapa pembantu Pangeran Diponegoro, yang juga sangat dijaga oleh penduduk setempat.
Ada banyak hal unik yang berhubungan dengan kepercayaan yang dapat kita temukan di gunung Kawi, Salah satu diantaranya adalah sebuah pohon yang konon dipercaya bila kita kejatuhan buahnya, maka kita akan mendapat rejeki. Pada malam-malam tertentu akan banyak sekali orang yang duduk di bawah pohon ini. Selain pohon, terdapat juga makam Mbah Djoego, seorang pertapa pembantu Pangeran Diponegoro, yang juga sangat dijaga oleh penduduk setempat.


Bila masuk ke dalam klenteng, maka dapat melakukan [[Jiam Si]], yaitu sebuah ritual "Meramal Nasib" di mana nantinya akan diminta untuk mengocok sebuah wadah yang berisi petunjuk-petunjuk nasib sampai salah satu di antaranya terjatuh ke lantai, maka itulah yang menjadi "peruntungan" pada periode ini. Bila merasa bingung dengan artinya, karena kebanyakan kata-kata di dalam lembar itu dikatakan secara abstrak, maka dapat menggunakan jasa penerjemah yang ada di bagian depan klenteng untuk mengartikan apa yang sebetulnya menjadi maksud dari lembar tersebut, dan semua ini tak dipungut biaya atau gratis.
Bila masuk ke dalam klenteng, maka dapat melakukan [[Jiam Si]], yaitu sebuah ritual "Meramal Nasib" dimana nantinya akan diminta untuk mengocok sebuah wadah yang berisi petunjuk-petunjuk nasib sampai salah satu diantaranya terjatuh ke lantai, maka itulah yang menjadi "peruntungan" pada periode ini. Bila merasa bingung dengan artinya, karena kebanyakan kata-kata di dalam lembar itu dikatakan secara abstrak, maka dapat menggunakan jasa penerjemah yang ada di bagian depan klenteng untuk mengartikan apa yang sebetulnya menjadi maksud dari lembar tersebut, dan semua ini tak dipungut biaya atau gratis.


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 63: Baris 62:


== Referensi ==
== Referensi ==
{{portal|Indonesia}}
* [http://historynote.wordpress.com/2011/09/04/gunungkaw/ Ketika Doa Para Penganut Konghucu, Islam, Hindu dan Budha berpadu di Situs Gunung Kawi, Kab. Malang, Jawa Timur (Sejarah Situs Gunung Kawi Berdasarkan Penuturan Para Leluhur Desa)]
{{reflist}}
{{reflist}}

== Pranala luar ==
* [http://historynote.wordpress.com/2011/09/04/gunungkaw/ Ketika Doa Para Penganut Konghucu, Islam, Hindu dan Budha berpadu di Situs Gunung Kawi, Kab. Malang, Jawa Timur (Sejarah Situs Gunung Kawi Berdasarkan Penuturan Para Leluhur Desa)]

{{portal|Indonesia}}


{{Gunung di Indonesia}}
{{Gunung di Indonesia}}
Baris 74: Baris 70:


{{DEFAULTSORT:Kawi, Gunung}}
{{DEFAULTSORT:Kawi, Gunung}}

{{Gunung-di-indonesia-stub}}

[[Kategori:Gunung di Jawa Timur]]
[[Kategori:Gunung di Jawa Timur]]
[[Kategori:Gunung berapi di Jawa Timur]]
[[Kategori:Gunung berapi di Jawa Timur]]


{{Gunung-di-indonesia-stub}}

Revisi per 1 Agustus 2016 13.07

Gunung Kawi
Rangkaian Pegunungan Butak-Kawi-Panderman. Gunung Kawi terletak kedua dari kanan.
Titik tertinggi
Ketinggian2,551 m (8,369 kaki)[1]
Koordinat7°55′S 112°27′E / 7.92°S 112.45°E / -7.92; 112.45
Geografi
LetakJawa Timur, Indonesia
Geologi
Usia batuanHolocene
Jenis gunungStratovolcano
Pemandangan Gunung Kawi pada tahun 1865-1872 (litografi berdasarkan lukisan oleh Abraham Salm)
Berkas:Gunung Kawi dari Kepanjen.jpg
Pemandangan Gunung Kawi dari arah Kepanjen, Kabupaten Malang.

Gunung Kawi adalah sebuah gunung berapi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia, dekat dengan Gunung Butak. Tidak ada catatan sejarah mengenai letusan gunung berapi ini.[1]

Gunung Kawi, terletak di sebelah barat kota Malang merupakan obyek wisata yang perlu untuk dikunjungi bila kita berada di Jawa Timur karena keunikannya, obyek wisata ini lebih tepat dijuluki sebagai "kota di pegunungan". Di sini kita tidak akan menemukan suasana gunung yang sepi, tapi justru kita akan disuguhi sebuah pemandangan mirip di negeri tiongkok zaman dulu.

Di sepanjang jalan kita akan menemui bangunan bangunan dengan arsitektur khas Tiongkok, dimana terdapat sebuah kuil/klenteng tempat untuk bersembahyang atau melakukan ritual khas Kong Hu Cu. Biasanya orang-orang Tionghoa mengunjungi tempat ini pada hari-hari tertentu untuk melakukan ritual keagamaan seperti memohon keselamatan , giam si , ci suak dsb namun tak jarang pula yang hanya sekedar berpelesir untuk melepas lelah. Di sepanjang jalan juga banyak terdapat penginapan baik itu hotel, losmen, atau bahkan rumah penduduk dapat juga disewa untuk dijadikan tempat menginap.

Ada banyak hal unik yang berhubungan dengan kepercayaan yang dapat kita temukan di gunung Kawi, Salah satu diantaranya adalah sebuah pohon yang konon dipercaya bila kita kejatuhan buahnya, maka kita akan mendapat rejeki. Pada malam-malam tertentu akan banyak sekali orang yang duduk di bawah pohon ini. Selain pohon, terdapat juga makam Mbah Djoego, seorang pertapa pembantu Pangeran Diponegoro, yang juga sangat dijaga oleh penduduk setempat.

Bila masuk ke dalam klenteng, maka dapat melakukan Jiam Si, yaitu sebuah ritual "Meramal Nasib" dimana nantinya akan diminta untuk mengocok sebuah wadah yang berisi petunjuk-petunjuk nasib sampai salah satu diantaranya terjatuh ke lantai, maka itulah yang menjadi "peruntungan" pada periode ini. Bila merasa bingung dengan artinya, karena kebanyakan kata-kata di dalam lembar itu dikatakan secara abstrak, maka dapat menggunakan jasa penerjemah yang ada di bagian depan klenteng untuk mengartikan apa yang sebetulnya menjadi maksud dari lembar tersebut, dan semua ini tak dipungut biaya atau gratis.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b "Kawi-Butak". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses tanggal 2006-12-26.