Gunung Agung: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Update dan penambahan informasi sejarah |
||
Baris 33: | Baris 33: | ||
Dari puncak gunung Agung kita dapat melihat puncak [[Gunung Rinjani]] yang berada di [[pulau Lombok]] di sebelah timur, meskipun kedua gunung tertutup awan karena kedua puncak gunung tersebut berada di atas awan, kepulauan Nusa Penida di sebelah selatan beserta pantai-pantainya, termasuk [[pantai Sanur]] serta gunung dan danau [[Batur]] di sebelah barat laut. |
Dari puncak gunung Agung kita dapat melihat puncak [[Gunung Rinjani]] yang berada di [[pulau Lombok]] di sebelah timur, meskipun kedua gunung tertutup awan karena kedua puncak gunung tersebut berada di atas awan, kepulauan Nusa Penida di sebelah selatan beserta pantai-pantainya, termasuk [[pantai Sanur]] serta gunung dan danau [[Batur]] di sebelah barat laut. |
||
Sepanjang tahun 2017, aktivitas gunung ini meningkat. Pada tanggal 22 September 2017 pukul 20:30 WITA, Gunung Agung ditingkatkan statusnya mejadi Awas (level 4) dan sebanyak lebih dari 15 ribu penghuni sekitar kawasan diungsikan keluar dari area berbahaya.<ref>{{Cite news|url=http://regional.kompas.com/read/2017/09/23/18043541/gunung-agung-berstatus-awas-15142-warga-mengungsi|title=Gunung Agung Berstatus Awas, 15.142 Warga Mengungsi - Kompas.com|last=Media|first=Kompas Cyber|newspaper=KOMPAS.com|language=en|access-date=2017-09-24}}</ref> |
|||
== Letusan tahun 1963 == |
|||
Gunung Agung terakhir meletus pada Februari 1963 hingga Januari 1964.<ref>{{Cite web|url=http://wartakota.tribunnews.com/2017/09/14/tahun-1963-gunung-agung-meletus-selama-1-tahun-ini-kronologinya|title=Tahun 1963 Gunung Agung Meletus selama 1 Tahun, Ini Kronologinya|website=Wartakota|access-date=2017-09-24}}</ref> Pada tanggal 18 Februari 1963, penduduk lokal mendengar suara letusan keras dan melihat asap tebal keluar secara vertikal dari puncak Gunung Agung. Pada 24 Februari 1963, lahar mulai mengalir turun dari bagian [[utara]] gunung. [[Lahar]] terus mengalir selama 20 hari dan mencapai kejauhan hingga 7 km. Pada 17 Maret 1963, Gunung Agung meletus dengan Indeks Letusan sebesar VEI 5 (setara letusan [[Gunung Vesuvius]]) dan kembali meletus pada tanggal 17 Mei 1963. Jumlah kematian yang disebabkan seluruh proses letusan Gunung Agung hampir mencapai 2.000 orang.<ref>{{Cite journal|last=Zen|first=M. T.|last2=Hadikusumo|first2=Djajadi|date=1964-12-01|title=Preliminary report on the 1963 eruption of Mt.Agung in Bali (Indonesia)|url=http://adsabs.harvard.edu/abs/1964BVol...27..269Z|journal=Bulletin of Volcanology|volume=27|pages=269–299|doi=10.1007/BF02597526|issn=0258-8900}}</ref> |
|||
== Kepercayaan masyarakat == |
== Kepercayaan masyarakat == |
||
Masyarakat [[Hindu]] Bali percaya bahwa Gunung Agung adalah tempat bersemayamnya [[Dewa|dewa-dewa]], dan juga masyarakat mempercayai bahwa |
Masyarakat [[Hindu]] Bali percaya bahwa Gunung Agung adalah tempat bersemayamnya [[Dewa|dewa-dewa]], dan juga masyarakat mempercayai bahwa di gunung ini terdapat istana dewata. Oleh karena itu, masyarakat Bali menjadikan tempat ini sebagai tempat kramat yang disucikan. [[Pura Besakih]] yang berada di puncak Gunung Agung juga luput dari aliran lahar letusan Gunung Agung yang terjadi pada tahun 1963. Masyarakat percaya bahwa letusan Gunung Agung pada tahun 1963 merupakan peringatan dari Dewata. |
||
== Jalur pendakian == |
== Jalur pendakian == |
||
[[Berkas:Bali Mts Agung and Batur.jpg|thumb|225px|Gunung Api (kiri) adalah titik tertinggi di Bali]] |
[[Berkas:Bali Mts Agung and Batur.jpg|thumb|225px|Gunung Api (kiri) adalah titik tertinggi di Bali]] |
||
Pendakian menuju puncak gunung ini dapat dimulai dari tiga jalur pendakian yaitu : |
Pendakian menuju puncak gunung ini dapat dimulai dari tiga jalur pendakian yaitu : |
||
* |
* [[Selatan]]: dari kecamatan Selat kabupaten Karangasem dengan basecamp di Pura Pasar Agung lewat pasar Selat. |
||
* |
* [[Tenggara]]: dari Budakeling lewat Nangka |
||
* |
* [[Barat Daya]]: jalur pendakian yang umum digunakan, dari [[Pura Besakih]] kecamatan Rendang, kabupaten Karangasem. Karena banyak peristiwa kecelakaan dan hilangnya beberapa pendaki, maka sejak Mei 2009 setiap pendakian Gunung Agung lewat Sebudi maupun Besakih, karangasem diharuskan memakai jasa pemandu dengan tarif yang telah ditentukan. |
||
** Dari Pura Pasar Agung,Selat: perjalanan |
** Dari Pura Pasar Agung, Selat: perjalanan <u>+</u> 4 jam hingga puncak (2.850 m) |
||
** Dari Pura Besakih, Rendang : perjalanan |
** Dari [[Pura Besakih]], Rendang : perjalanan <u>+</u> 6 jam hingga puncak (3.031 m) |
||
Bagi Setiap Pendaki |
Bagi Setiap Pendaki disarankan tidak membawa makanan berbahan sapi karena area gunung ini sangat disucikan. |
||
* Disarankan bagi para pendaki untuk tidak membawa makanan berbahan sapi, karena area gunung ini sangat disucikan. |
|||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
* [[Daftar gunung di Indonesia]] |
* [[Daftar gunung di Indonesia]] |
||
Baris 55: | Baris 56: | ||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
=== Pranala luar === |
|||
<references /> |
|||
=== Catatan kaki === |
=== Catatan kaki === |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
Revisi per 24 September 2017 14.13
Gunung Agung | |
---|---|
Titik tertinggi | |
Ketinggian | 3.031 m (9.944 ft)[1][2] |
Puncak | 3.031 m (9.944 ft)[1] |
Masuk dalam daftar | Ribu |
Geografi | |
Geologi | |
Jenis gunung | Stratovolcano |
Letusan terakhir | 2017 name="gvp">"Agung". Global Volcanism Program. Institusi Smithsonian. Diakses tanggal 2007-05-04.</ref> |
Pendakian | |
Rute termudah | Pendakian |
Gunung Agung adalah gunung tertinggi di pulau Bali dengan ketinggian 3.031 mdpl. Gunung ini terletak di kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Indonesia. Pura Besakih, yang merupakan salah satu Pura terpenting di Bali, terletak di lereng gunung ini.Terahkir kali gunung ini m meletus tahun 2017
Gunung Agung adalah gunung berapi tipe stratovolcano, gunung ini memiliki kawah yang sangat besar dan sangat dalam yang kadang-kadang mengeluarkan asap dan uap air. Dari Pura Besakih gunung ini nampak dengan kerucut runcing sempurna, tetapi sebenarnya puncak gunung ini memanjang dan berakhir pada kawah yang melingkar dan lebar.
Dari puncak gunung Agung kita dapat melihat puncak Gunung Rinjani yang berada di pulau Lombok di sebelah timur, meskipun kedua gunung tertutup awan karena kedua puncak gunung tersebut berada di atas awan, kepulauan Nusa Penida di sebelah selatan beserta pantai-pantainya, termasuk pantai Sanur serta gunung dan danau Batur di sebelah barat laut.
Sepanjang tahun 2017, aktivitas gunung ini meningkat. Pada tanggal 22 September 2017 pukul 20:30 WITA, Gunung Agung ditingkatkan statusnya mejadi Awas (level 4) dan sebanyak lebih dari 15 ribu penghuni sekitar kawasan diungsikan keluar dari area berbahaya.[3]
Letusan tahun 1963
Gunung Agung terakhir meletus pada Februari 1963 hingga Januari 1964.[4] Pada tanggal 18 Februari 1963, penduduk lokal mendengar suara letusan keras dan melihat asap tebal keluar secara vertikal dari puncak Gunung Agung. Pada 24 Februari 1963, lahar mulai mengalir turun dari bagian utara gunung. Lahar terus mengalir selama 20 hari dan mencapai kejauhan hingga 7 km. Pada 17 Maret 1963, Gunung Agung meletus dengan Indeks Letusan sebesar VEI 5 (setara letusan Gunung Vesuvius) dan kembali meletus pada tanggal 17 Mei 1963. Jumlah kematian yang disebabkan seluruh proses letusan Gunung Agung hampir mencapai 2.000 orang.[5]
Kepercayaan masyarakat
Masyarakat Hindu Bali percaya bahwa Gunung Agung adalah tempat bersemayamnya dewa-dewa, dan juga masyarakat mempercayai bahwa di gunung ini terdapat istana dewata. Oleh karena itu, masyarakat Bali menjadikan tempat ini sebagai tempat kramat yang disucikan. Pura Besakih yang berada di puncak Gunung Agung juga luput dari aliran lahar letusan Gunung Agung yang terjadi pada tahun 1963. Masyarakat percaya bahwa letusan Gunung Agung pada tahun 1963 merupakan peringatan dari Dewata.
Jalur pendakian
Pendakian menuju puncak gunung ini dapat dimulai dari tiga jalur pendakian yaitu :
- Selatan: dari kecamatan Selat kabupaten Karangasem dengan basecamp di Pura Pasar Agung lewat pasar Selat.
- Tenggara: dari Budakeling lewat Nangka
- Barat Daya: jalur pendakian yang umum digunakan, dari Pura Besakih kecamatan Rendang, kabupaten Karangasem. Karena banyak peristiwa kecelakaan dan hilangnya beberapa pendaki, maka sejak Mei 2009 setiap pendakian Gunung Agung lewat Sebudi maupun Besakih, karangasem diharuskan memakai jasa pemandu dengan tarif yang telah ditentukan.
- Dari Pura Pasar Agung, Selat: perjalanan + 4 jam hingga puncak (2.850 m)
- Dari Pura Besakih, Rendang : perjalanan + 6 jam hingga puncak (3.031 m)
Bagi Setiap Pendaki disarankan tidak membawa makanan berbahan sapi karena area gunung ini sangat disucikan.
Lihat pula
Referensi
Pranala luar
- ^ a b c "Mountains of the Indonesian Archipelago" Peaklist.org. Catatan: Beberapa sumber menyebutkan ketinggian yang berbeda mengenai gunung ini. GVP berpendapat bahwa ketinggian Gunung Agung adalah 3.142 meter. Peaklist.org memberikan penjelasan di catatan kakinya: Ketinggian Gunung Agung di beberapa situs web adalah 3.142 meter. Analisis dari data IFSAR dan data dari para pendaki menunjukkan bahwa ketinggian Gunung Agung adalah 3.031 meter. Diakses 2012-04-06.
- ^ "Gunung Agung, Indonesia" Peakbagger.com. Diakses 2012-04-06.
- ^ Media, Kompas Cyber. "Gunung Agung Berstatus Awas, 15.142 Warga Mengungsi - Kompas.com". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-09-24.
- ^ "Tahun 1963 Gunung Agung Meletus selama 1 Tahun, Ini Kronologinya". Wartakota. Diakses tanggal 2017-09-24.
- ^ Zen, M. T.; Hadikusumo, Djajadi (1964-12-01). "Preliminary report on the 1963 eruption of Mt.Agung in Bali (Indonesia)". Bulletin of Volcanology. 27: 269–299. doi:10.1007/BF02597526. ISSN 0258-8900.
Catatan kaki
Bibliografi
- Pringle, Robert (2004). Bali: Indonesia's Hindu Realm; A short history of. Short History of Asia Series. Allen & Unwin. ISBN 1-86508-863-3.
Pranala luar
- (Indonesia) Gunung Agung