Gunung Lakaan: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan Suntingan visualeditor-wikitext |
||
Baris 26: | Baris 26: | ||
* [http://intim.news/2017/02/legenda-manusia-pertama-di-belu-ntt/ Legenda Manusia Pertama di Belu] |
* [http://intim.news/2017/02/legenda-manusia-pertama-di-belu-ntt/ Legenda Manusia Pertama di Belu] |
||
{{Kabupaten Belu}} |
|||
{{Gunung di Indonesia}} |
{{Gunung di Indonesia}} |
||
{{NTT Timur}} |
{{NTT Timur}} |
Revisi per 20 Desember 2018 05.06
Gunung Lakaan | |
---|---|
Titik tertinggi | |
Ketinggian | 1.562 Mdpl (5124 Kaki) |
Koordinat | 7°26′44″S 109°45′09″E / 7.445643°S 109.752407°E |
Geografi | |
Letak | Nusa Tenggara Timur, Indonesia |
Gunung Lakaan adalah gunung yang berada di Timor Barat dan merupakan gunung tertinggi kedua di wilayah ini dengan ketinggian sekitar 1.562 Mdpl. Secara administratif berada di Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Di puncak gunung ini terdapat patung Bunda Maria dan patung Hati Kudus Jesus. Sedangkan di kaki sebelah timur Gunung Lakaan terdapat padang sabana yang datar dan luas, bernama Fulan Fehan. Konon Gunung Lakaan menjadi asal manusia pertama di Belu.
Geomorfologi
Gunung Lakaan merupakan kawasan dataran tinggi dengan beberapa puncak bukit. Selain Gunung Lakaan, didekatnya terdapat Bukit Fulan (1.131 Mdpl), Bukit Kotamutin, dan Bukit Dualasi. Gunung Lakaan termasuk dalam formasi Komplek Mutis yang tersusun oleh batuan malihan seperti batu sebak, filit, sekis, amfibolit, kuarsit, dan granulit. Namun berbeda di wilayah Bukit Fulan yang tersusun oleh batuan gamping koral serta Bukit Kotamutin yang tersusun oleh batuan ultrabasa terdiri dari basalt, lerzonit dan serpentit.
Pendakian
Gunung Lakaan berjarak sekitar 28 Km dari Atambua. Pendakian ke puncak Gunung Lakaan dapat dimulai dari Desa Maudemu via Fulan Fehan atau melalui Dusun Weklekat, Desa Lakanmau, Kecamatan Lasiolat via Bukit Kotamutin. Belum ada rute resmi untuk para pendaki dan medan yang dilalui tergolong sulit. Tantangannya berupa jalur menanjak terjal dan curam serta udara yang sangat dingin saat malam hingga pagi. Umumnya butuh waktu 2 jam untuk mendaki gunung ini.