Lompat ke isi

Gunung Sinabung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kennedyyy (bicara | kontrib)
k Menambahkan Kategori
Tag: Dikembalikan VisualEditor
k Reverted to revision 17296102 by Akuindo (talk): Overcat
Tag: Pembatalan
Baris 95: Baris 95:
[[Kategori:Gunung di Sumatra Utara]]
[[Kategori:Gunung di Sumatra Utara]]
[[Kategori:Bukit Barisan]]
[[Kategori:Bukit Barisan]]
[[Kategori:Gunung di Indonesia]]

Revisi per 29 September 2020 03.06

Sinabung
Sinabung pada tahun 1987
Titik tertinggi
Ketinggian2.451 m (8.041 ft)[1]
Masuk dalam daftarRibu
Koordinat3°10′12″N 98°23′31″E / 3.17°N 98.392°E / 3.17; 98.392
Geografi
Geologi
Usia batuanPleistosen
Jenis gunungStratovolcano
Busur/sabuk vulkanikBusur Sunda
Letusan terakhir13 Agustus 2020

Gunung Sinabung (bahasa Karo: Deleng Sinabung) adalah gunung api di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, Indonesia. Sinabung bersama Gunung Sibayak di dekatnya adalah dua gunung berapi aktif di Sumatra Utara dan menjadi puncak tertinggi ke 2 di provinsi itu. Ketinggian gunung ini adalah 2.451 meter.

Gunung ini tidak pernah tercatat meletus sejak tahun 1600,[2] tetapi mendadak aktif kembali dengan meletus pada 27 Agustus 2010. Letusan terakhir gunung ini terjadi sejak 19 Februari 2018 dan berlangsung hingga kini.

Letusan tahun 2010

Agustus 2010

Gunung Sinabung dilihat dari Gundaling pada 13 September 2010

Pada 27 Agustus 2010, gunung ini mengeluarkan asap dan abu vulkanis.[3] Pada tanggal 29 Agustus 2010 dini hari sekitar pukul 00.15 WIB (28 Agustus 2010, 17.15 UTC), gunung Sinabung mengeluarkan lava.[4][5][6]

Status gunung ini dinaikkan menjadi Awas.[3] Dua belas ribu warga disekitarnya dievakuasi dan ditampung di 8 lokasi.[7][8] Abu Gunung Sinabung cenderung meluncur dari arah barat daya menuju timur laut.[9] Sebagian Kota Medan juga terselimuti abu dari Gunung Sinabung.[9]

Bandar Udara Polonia di Kota Medan dilaporkan tidak mengalami gangguan perjalanan udara.[10]

Satu orang dilaporkan meninggal dunia karena gangguan pernapasan ketika mengungsi dari rumahnya.[11]

September 2010

Pada tanggal 3 September, terjadi 2 letusan. Letusan pertama terjadi sekitar pukul 04.45 WIB sedangkan letusan kedua terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Letusan pertama menyemburkan debu vuklkanis setinggi 3 kilometer.[12] Letuasn kedua terjadi bersamaan dengan gempa bumi vulkanis yang dapat terasa hingga 25 kilometer di sekitar gunung ini.[13]

Pada tanggal 7 September, Gunung Sinabung kembali metelus. Ini merupakan letusan terbesar sejak gunung ini menjadi aktif pada tanggal 29 Agustus 2010. Suara letusan ini terdengar sampai jarak 8 kilometer. Debu vulkanis ini tersembur hingga 5.000 meter di udara.[14]

Letusan 2013—14

Pada tahun 2013, Gunung Sinabung meletus kembali, sampai 18 September 2013, telah terjadi 4 kali letusan. Letusan pertama terjadi ada tanggal 15 September 2013 dini hari, kemudian terjadi kembali pada sore harinya. Pada 17 September 2013, terjadi 2 letusan pada siang dan sore hari.[15] Letusan ini melepaskan awan panas dan abu vulkanik.[16][17][16] Tidak ada tanda-tanda sebelumnya akan peningkatan aktivitas sehingga tidak ada peringatan dini sebelumnya. Hujan abu mencapai kawasan Sibolangit dan Berastagi. Tidak ada korban jiwa dilaporkan, tetapi ribuan warga pemukiman sekitar terpaksa mengungsi ke kawasan aman.

Akibat peristiwa ini, status Gunung Sinabung dinaikkan ke level 3 menjadi Siaga. Setelah aktivitas cukup tinggi selama beberapa hari, pada tanggal 29 September 2013 status diturunkan menjadi level 2, Waspada. Namun demikian, aktivitas tidak berhenti dan kondisinya fluktuatif.

Memasuki bulan November, terjadi peningkatan aktivitas dengan letusan-letusan yang semakin menguat, sehingga pada tanggal 3 November 2013 pukul 03.00 status dinaikkan kembali menjadi Siaga.[18] Pengungsian penduduk di desa-desa sekitar berjarak 5 km dilakukan.

Letusan-letusan terjadi berkali-kali setelah itu, disertai luncuran awan panas sampai 1,5 km. Pada tanggal 20 November 2013 terjadi enam kali letusan sejak dini hari. Erupsi (letusan) terjadi lagi empat kali pada tanggal 23 November 2013 semenjak sore, dilanjutkan pada hari berikutnya, sebanyak lima kali.[18] Terbentuk kolom abu setinggi 8000 m di atas puncak gunung. Akibat rangkaian letusan ini, Kota Medan yang berjarak 80 km di sebelah timur terkena hujan abu vulkanik.[19] Pada tanggal 24 November 2013 pukul 10.00 status Gunung Sinabung dinaikkan ke level tertinggi, level 4 (Awas).[18] Penduduk dari 21 desa dan 2 dusun harus diungsikan.

Gunung Sinabung, tanggal 29 Januari 2014

Status level 4 (Awas) ini terus bertahan hingga memasuki tahun 2014. Guguran lava pijar dan semburan awan panas masih terus terjadi sampai 3 Januari 2014.[20] Mulai tanggal 4 Januari 2014 terjadi rentetan kegempaan, letusan, dan luncuran awan panas terus-menerus sampai hari berikutnya. Hal ini memaksa tambahan warga untuk mengungsi, hingga melebihi 20 ribu orang.[21]

Setelah kondisi ini bertahan terus, pada minggu terakhir Januari 2014 kondisi Gunung Sinabung mulai stabil dan direncanakan pengungsi yang berasal dari luar radius bahaya (5 km) dapat dipulangkan.[22] Namun demikian, sehari kemudian 14 orang ditemukan tewas dan 3 orang luka-luka terkena luncuran awan panas ketika sedang mendatangi Desa Suka Meriah, Kecamatan Payung[23] yang berada dalam zona bahaya I.

Letusan 2016

Pada tanggal 21 Mei 2016 pukul 16:48 WIB, Gunung Sinabung kembali meletus dengan mengeluarkan awan panas. Awan panas ini menyelimuti Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Akibatnya 7 orang meninggal dunia, dan 2 lainnya mengalami luka bakar. Para korban diketahui tengah berada di zona merah di kawasan Desa Gamber yang beradius 4 Km dari Gunung Sinabung[24]. Sampai dengan 22 Mei 2016, telah terjadi 4 kali letusan. Menurut petugas pos gunung Sinabung, luncuran awan panas akibat erupsi pertama kali terjadi sekira pukul 14.30 WIB.[25]

Letusan 2018

Pada tanggal 19 Februari 2018 pukul 08:53 WIB, Gunung Sinabung kembali meletus dengan mengeluarkan abu dan awan panas yang menyelimuti bangunan di sekitarnya. Dengan selamat tidak ada korban jiwa atau luka parah.[26]

6 April 2018 pukul 17:30 WIB, terjadinya gempa pada Gunung Sinabung dengan memuntahkan awan panas di area gunung. Selamatnya, tak ada korban jiwa dan luka parah[27]


Letusan 2019

Gunung Sinabung kembali erupsi pada Minggu, 9 Juni 2019, sekitar pukul 16.28 WIB. Saat itu, kolom abu setinggi 7.000 m teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal dan bergerak ke arah selatan.[28]  

Saat itu Gunung Sinabung berada dalam Status level 3 (Siaga) .

Galeri gambar

Gunung Sinabung, dilihat dari Gunung Sibayak pada tanggal 24 juli 2019.

Referensi

  1. ^ "Sinabung". Global Volcanism Program. Institusi Smithsonian. Diakses tanggal 18 Desember 2006.  .
  2. ^ "Volcano quiet for 400 years erupts in Indonesia". Associated Press. 2010. Diakses tanggal 2010-08-28. 
  3. ^ a b "Status Gunung Sinabung Menjadi "Awas"". Kompas. 2010-08-29. Diakses tanggal 2010-08-29. 
  4. ^ "Gunung Sinabung Meletus". Kompas. 2010-08-29. Diakses tanggal 2010-08-29. 
  5. ^ "Gunung Sinabung Meletus". Liputan 6. 2010-08-29. Diakses tanggal 2010-8-29. 
  6. ^ "Letupan Dini Hari di Gunung Sinabung, Ribuan Warga Mengungsi". Harian Analisa. 2010-08-29. Diakses tanggal 2010-08-29. 
  7. ^ "Pengungsi Capai 10 Ribu Jiwa, Ditampung di 8 Lokasi". detikNews. 2010-08-29. Diakses tanggal 2010-08-29. 
  8. ^ "12 Ribu Warga Lereng Gunung Sinabung Diungsikan". Media Indonesia. 2010-08-29. Diakses tanggal 2010-08-29. 
  9. ^ a b "Debu Letusan Sinabung Selimuti Medan". Kompas. 2010-08-29. Diakses tanggal 2010-08-29. 
  10. ^ "Volcano erupts on Indonesia's Sumatra after 400 years". Reuters. 2010. Diakses tanggal 2010-08-29. 
  11. ^ "One dies in Mount Sinabung eruption". The Jakarta Post. 2010. Diakses tanggal 2010-08-29. 
  12. ^ The Jakarta Post 04 September 2010
  13. ^ [1]
  14. ^ Sinabung September Eruption
  15. ^ Basarnas Terus Menerus Evakuasi Warga
  16. ^ a b Gunung Sinabung Meletus, Warga 5 Desa Mengungsi Kompas daring. Edisi Minggu, 15 September 2013
  17. ^ Debu Vulkanik Letusan Gunung Sinabung Tutupi 10 Desa di Kabupaten Tanah Karo Kinidotco, Minggu 15 September 2013
  18. ^ a b c Peningkatan Status G. Sinabung Dari Siaga (level 3) Menjadi Awas (level 4). Laman PVMBG. Diakses 24 November 2013
  19. ^ Abu Sinabung Menyebar ke Medan. Kompas Daring 24 November 2013. Diakses 25 November 2013
  20. ^ Evaluasi Status Kegiatan Awas (level Iv) G. Sinabung Tanggal 27 Desember 2013 – 3 Januari 2014. Laman VSI. Tanggal 4 Januari 2014.
  21. ^ Erupsi Tiap 10 Menit. Tribunnewsdotcom. Minggu, 5 Januari 2014 03:28 WIB. Diakses 5 Januari 2014.
  22. ^ Aries Setiawan.Aktivitas Sinabung Menurun, 13 Ribu Pengungsi Akan Dipulangkan. Vivanews. Edisi Jum'at, 31 Januari 2014, 08:10.
  23. ^ Sandy Adam Mahaputra.Korban Awan Panas Sinabung Bertambah Jadi 14 Orang. Vivanews. Edisi Sabtu, 1 Februari 2014, 18:33
  24. ^ 7 Orang Tewas, Akibat Luncuran Awan Panas Gunung Sinabung Arah.com tanggal 22 Mei 2016. Diakses tanggal 23 Mei 2016.
  25. ^ BPBD Sumut Pastikan Tiga Orang Meninggat akibat Awan Panas Sinabung
  26. ^ Liputan6.com. "Dahsyatnya Letusan Gunung Sinabung, Ubah Siang Jadi Gulita". liputan6.com. Diakses tanggal 2018-02-20. 
  27. ^ Liputan6.com. "VIDEO: Sinabung Meletus Lagi, Awan Panas Capai 5 Ribu Meter". liputan6.com. Diakses tanggal 2018-04-06. 
  28. ^ Liputan6.com (2019-06-10). "3 Hal tentang Gunung Sinabung di Tanah Karo yang Kembali Erupsi". liputan6.com. Diakses tanggal 2019-07-30. 

Pranala luar