Lompat ke isi

Gunung Bromo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
hshd
Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 28: Baris 28:
Selama [[abad 20]] dan [[abad 21]], Gunung Bromo telah meletus sebanyak beberapa kali, dengan interval waktu yang teratur, yaitu 30 tahun. Letusan terbesar terjadi [[1974]], sedangkan letusan terakhir terjadi pada [[2015]]-sekarang.
Selama [[abad 20]] dan [[abad 21]], Gunung Bromo telah meletus sebanyak beberapa kali, dengan interval waktu yang teratur, yaitu 30 tahun. Letusan terbesar terjadi [[1974]], sedangkan letusan terakhir terjadi pada [[2015]]-sekarang.


== Bromo sebagai gunung suci ==
== Brahmanamo sebagai gunung suci ==
Bagi penduduk sekitar Gunung Bromo, [[suku Tengger]], Gunung Bromo/''Gunung Brahma'' dipercaya sebagai gunung suci. Setiap setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara ''[[Kasada|Yadnya Kasada]]'' atau ''Kasodo''. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo dan dilanjutkan ke puncak Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 pada bulan Kasodo (kesepuluh) menurut [[Kalender Jawa|penanggalan Jawa]].
Bagi penduduk sekitar Gunung Bromo, [[suku Tengger]], Gunung Bromo/''Gunung Brahma'' dipercaya sebagai gunung suci. Setiap setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara ''[[Kasada|Yadnya Kasada]]'' atau ''Kasodo''. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo dan dilanjutkan ke puncak Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 pada bulan Kasodo (kesepuluh) menurut [[Kalender Jawa|penanggalan Jawa]].



Revisi per 13 Maret 2021 09.21

Gunung Bromo
Kompleks pegunungan di Kaldera Tengger saat matahari terbit. Gunung Bromo adalah kedua dari kiri, kawah lebar, berasap
Titik tertinggi
Ketinggian2.329 m (7.641 ft)[1]
Masuk dalam daftarRibu
Geografi
Gunung Bromo di Indonesia
Gunung Bromo
Gunung Bromo
Geologi
Jenis gunungKerucut bara (aktif)
Letusan terakhir2016

Gunung Bromo (dari bahasa Sanskerta: Brahma, salah seorang Dewa Utama dalam agama Hindu) atau dalam bahasa Tengger dieja "Brama", adalah sebuah gunung berapi aktif di Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut dan berada dalam empat wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang. Gunung Bromo terkenal sebagai objek wisata utama di Jawa Timur. Sebagai sebuah objek wisata, Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif. Gunung Bromo termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Ia mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.

Sejarah letusan

Selama abad 20 dan abad 21, Gunung Bromo telah meletus sebanyak beberapa kali, dengan interval waktu yang teratur, yaitu 30 tahun. Letusan terbesar terjadi 1974, sedangkan letusan terakhir terjadi pada 2015-sekarang.

Brahmanamo sebagai gunung suci

Bagi penduduk sekitar Gunung Bromo, suku Tengger, Gunung Bromo/Gunung Brahma dipercaya sebagai gunung suci. Setiap setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo dan dilanjutkan ke puncak Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 pada bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.

Galeri

Panorama Kaldera Tengger dan Segara Wedi (Lautan Pasir)

Catatan

Lihat pula

Pranala luar