Lompat ke isi

Stasiun Pasar Senen

Koordinat: 6°10′25.00″S 106°50′39.01″E / 6.1736111°S 106.8441694°E / -6.1736111; 106.8441694
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Stasiun Pasar Senen
Kereta Api Indonesia KAI Commuter
C04

Tampak depan Stasiun Pasar Senen, 2020
Lokasi
Koordinat6°10′25.00″S 106°50′39.01″E / 6.1736111°S 106.8441694°E / -6.1736111; 106.8441694
Ketinggian+4,7 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (satu peron sisi yang cukup tinggi di jalur 1, satu peron pulau tengah yang tinggi di antara jalur 3 dan 4, dan satu peron sisi bertangga yang tinggi di jalur 6; masing-masing terhubung dengan lorong bawah tanah)
Jumlah jalur6 (jalur 3 dan 4: sepur lurus)
LayananGumarang, Dharmawangsa, Kertajaya, Airlangga, Jayakarta, Jayabaya, Matarmaja, Fajar/Senja Utama Solo, Mataram, Bengawan, Fajar/Senja Utama YK, Progo, Singasari, Gaya Baru Malam Selatan, Tegal Bahari, Brantas, Menoreh, Tawang Jaya, Tawang Jaya Premium, Jaka Tingkir, Bogowonto, Gajahwong, Bangunkarta, Sawunggalih, Kutojaya Utara, Serayu, Cikuray, dan KRL Commuter Line
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Fasilitas sepeda?
Akses difabelYa
ArsitekJ. van Gendt
Gaya arsitekturNieuwe Indische Bouwstijl
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe A[2]
Sejarah
Dibuka19 Maret 1925; 99 tahun lalu (1925-03-19)
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Gang Sentiong
Perjalanan satu arah
Commuter Line Cikarang
Full-racket
Cikarang—Kampung Bandan—Cikarang via Pasar Senen—Manggarai
Kemayoran
menuju Cikarang
Layanan penghubung
Halte sebelumnya Transjakarta Halte berikutnya
Galur Koridor 2
transfer di Senen
Atrium
Perjalanan satu arah
Kwitang
Perjalanan satu arah
Galur
Galur Koridor 2
transfer di Senen
Atrium
Perjalanan satu arah
Kwitang
Perjalanan satu arah
Galur
Galur Koridor 2
D
transfer di Senen
Atrium
Perjalanan satu arah
Kwitang
Perjalanan satu arah
Galur
menuju ASMI
Galur Koridor 7
transfer di Senen
Atrium
Perjalanan satu arah
Kwitang
Perjalanan satu arah
Galur
Budi Utomo
menuju Ancol
Koridor 5
transfer di Senen Sentral
Pal Putih
Koridor 5
K
transfer di Senen Sentral
Pal Putih Koridor 11
V
transfer di Senen Sentral
Pasar Baru
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Jalur difabel Tangga naik/turun Layanan pelanggan Musala Toilet Mesin tiket Cetak tiket mandiri Pemesanan langsung di loket Ruang/area tunggu Area merokok Tempat naik/turun Pertokoan/area komersial Parkir Isi baterai Galeri ATM Restoran 
Tipe persinyalanElektrik tipe Solid State Interlocking[3]
Cagar budaya Indonesia
Stasiun Kereta Api Pasar Senen
KategoriBangunan
No. RegnasRNCB.19930329.02.000810
Tanggal SK1993
PemilikPT Kereta Api Indonesia
PengelolaPT Kereta Api Indonesia
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Pasar Senen (PSE) (juga disebut sebagai Stasiun Senen) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di Senen, Senen, Jakarta Pusat, tepatnya di wilayah ramai dekat Gelanggang Remaja Planet Senen dan pusat perbelanjaan Pasar Senen; termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta pada ketinggian +4,7 m. Bangunan stasiun yang sekarang ini dibangun pada tahun 1916 dan diresmikan pada tanggal 19 Maret 1925.

Stasiun ini merupakan stasiun terminus bagi sebagian kereta api kelas campuran dan ekonomi dari wilayah Jabodetabek menuju ke berbagai jurusan di Jawa, serta merupakan tempat pemberhentian KRL Commuter Line (arah Cikarang via Kampung BandanDuri–Tanah Abang–Manggarai saja); sedangkan kedatangan dan keberangkatan kereta api penumpang kelas eksekutif dan sebagian kecil kelas campuran (KA Argo Parahyangan dan Argo Cheribon) dilayani di Stasiun Gambir.

Sejarah

Nama stasiun kereta api ini berasal dari sebuah pasar dengan nama yang sama. Dinamakan Pasar Senen karena pasar ini hanya buka pada hari Senin; didirikan oleh Pemerintah Kolonial pada tahun 1733 untuk menghidupkan perekonomian masyarakat Weltevreden yang kelak menjadi Gambir, Jakarta Pusat.[4][5]

Pada masa kepemimpinan Gubernur Jenderal Petrus Albertus van der Parra, Pasar Senen semakin ramai sehingga buka setiap hari. Banyak pedagang Tionghoa yang membuka usahanya di pasar ini. Semenjak kemerdekaan hingga 1975, Pasar Senen terus dikembangkan sebagai pusat perdagangan Senen dan telah menjadi tulang punggung perekonomian Jakarta pada masa itu.[5]

Generasi pertama (1887–1925)

Bangunan pertama Stasiun Pasar Senen

Pengembangan Pasar Senen membutuhkan sebuah fasilitas transportasi yang memadai, terutama kereta api. Stasiun ini dibuka oleh Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij (BOS) pada 31 Maret 1887 sebagai sebuah perhentian kecil. Pembukaan stasiun ini bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api Batavia–Bekasi. Jalur tersebut kemudian dibeli oleh Staatsspoorwegen (SS) pada tahun 1898 karena utang BOS yang membengkak.[6]

Pada 1904, majalah De Ingenieur menyebutkan bahwa stasiun ini sempat menjalani renovasi (kemungkinan mengubah bangunan menjadi permanen). Pembangunan ini juga sepaket dengan pembangunan Stasiun Kemayoran yang keduanya menggelontorkan dana sebesar ƒ350.000,00.[7] Bangunan stasiun generasi pertama ini bergaya Indische Empire, kecil, dan memiliki atap overcapping busur yang mirip dengan Stasiun Maos, Kutoarjo, dan Purworejo.[8]

Generasi kedua (1925–sekarang)

Stasiun Pasar Senen generasi kedua

Seiring peningkatan arus penumpang, Stasiun Pasar Senen kemudian dibangun ulang dengan wajah yang cukup besar. Karena terkena dampak pembangunan stasiun baru, Stasiun Pasar Senen yang lama harus dirobohkan. Stasiun tersebut dibuka pada 19 Maret 1925 setelah menjalani pembangunan selama delapan tahun.[8] Memiliki tata letak stasiun pulau, stasiun ini diperlengkapi dengan dua terowongan bawah tanah. Terowongan sengaja dibuat dua, yaitu satu untuk penumpang berangkat dan satu untuk penumpang keluar dari stasiun.[9]

Pembangunan ulang ini dilakukan untuk menyambut operasional layanan baru SS, kereta rel listrik (KRL) serta memperingati ulang tahun SS yang ke-50 pada 6 April 1925. SS mempersembahkan sejumlah stasiun kereta api megah di Batavia yang diharapkan dapat memberikan kepuasan penumpang.[10]

Saat ini bangunan stasiun berstatus sebagai cagar budaya oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Penetapan status cagar budaya ini didasarkan pada SK Menbudpar No: PM.13/PW.007/MKP/05 dan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No 475 Tahun 1993.[11]

Bangunan dan tata letak

Stasiun ini memiliki enam jalur kereta api dengan jalur 3 dan 4 merupakan sepur lurus. Bangunan ini diarsiteki oleh J. van Gendt, dengan gaya arsitektur Neo-Indische. Karakter vernakularnya sangat menonjol, dapat dilihat dari atap limasan yang mendominasi dengan ditambahkan atap teritisan di atas pintu masuk hall untuk melindungi bangunan dari rembesan air hujan, dan jika dilihat dari luar terlihat seperti bangunan dengan dua lantai. Pintu-pintunya bergaya Romantik dengan balutan konsol atap yang diekspos.[12]

Stasiun ini menjadi populer karena selalu didatangi oleh kaum pemudik yang hendak menggunakan jasa angkutan kereta api ke berbagai jurusan di Pulau Jawa.[13] Agar pengaturan penumpang lebih nyaman, pihak Daerah Operasi I Jakarta menyediakan pintu-pintu yang terpisah menurut jenis keretanya, yakni untuk kereta api jarak jauh dan untuk KRL Commuter Line. Selain itu, terdapat pula terowongan bawah tanah yang menghubungkan peron jalur 1 dengan 3 dan jalur 4 dengan 6.[14]

C04

G Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan keberangkatan KA dari arah timur
Jalur 6      Commuter Line Cikarang tujuan Cikarang (via Tanah Abang)
Jalur kedatangan KA antarkota
Jalur 5 Jalur belok sekaligus parkir rangkaian KA
Jalur 4 Jalur kedatangan KA antarkota rangkaian panjang

Jalur berjalan langsung KA angkutan barang arah Tanjung Priuk/Jakarta Gudang

Sepur lurus arah Kampung Bandan

Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kiri kedatangan KA dari arah timur
Bangunan tengah stasiun
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kiri keberangkatan KA ke arah timur
Jalur 3 Jalur keberangkatan KA antarkota rangkaian panjang

Jalur berjalan langsung KA angkutan barang dari arah Tanjung Priuk/Jakarta Gudang

Sepur lurus arah Jatinegara

Jalur 2 Jalur belok sekaligus parkir rangkaian KA
Jalur 1 Jalur keberangkatan KA antarkota
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan keberangkatan KA ke arah timur
G Bangunan utama stasiun

Integrasi antarmoda dan Monumen Tekad Merdeka

Bagian depan Stasiun Pasar Senen telah mengalami perombakan total dan diresmikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, serta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 17 Juni 2020. Program renovasi ini merupakan proyek kerja sama KAI, Pemprov DKI, dan MRT Jakarta. Lahan seluas 1.427,5 m² di depan stasiun dijadikan sebuah plaza dengan akses pejalan kaki dan difabel serta terintegrasi dengan Halte Senen dan Central Senen serta titik jemput transportasi daring dan bajaj. Dalam rangka menciptakan kawasan sehat, plaza tersebut juga memiliki kanopi peneduh, ruang terbuka hijau, serta rak parkir sepeda.[15]

Monumen di depan stasiun, yaitu "Monumen Tekad Merdeka" atau "Monumen Perjuangan Senen", juga ikut dimunculkan. Monumen untuk memperingati pertumpahan darah melawan tentara Sekutu di kawasan Senen 29 September 1945 ini diresmikan tanggal 2 Mei 1982 oleh Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat, A. Munir. Monumen ini dibuat dengan konstruksi beton cor bubut batu semen dan didatangkan dari Kabupaten Sleman, Yogyakarta.[16]

Ciri khas

Stasiun ini memiliki ciri khas berupa bel bersuara lagu instrumental Kicir-Kicir yang sering diputarkan setiap kali ada kedatangan KA penumpang antarkota di seluruh stasiun besar di DKI Jakarta.

Layanan kereta api

Antarkota

Jalur lintas utara Jawa

Nama Kereta api Tujuan akhir Kelas Keterangan
Gumarang Surabaya Pasarturi Eksekutif & Bisnis -
Pasarsenen
Kertajaya Surabaya Pasarturi Ekonomi Premium -
Pasarsenen
Airlangga Surabaya Pasarturi Ekonomi -
Pasarsenen
Dharmawangsa Surabaya Pasarturi Eksekutif & Ekonomi -
Pasarsenen
Tawang Jaya Semarang Poncol Ekonomi beroperasi terbatas
Pasarsenen
Tawang Jaya Premium Semarang Tawang Eksekutif & Ekonomi New Image beroperasi terbatas
Pasarsenen
Menoreh Semarang Tawang Ekonomi New Image beroperasi terbatas
Jakarta Kota
Tegal Bahari Tegal Ekonomi -
Pasarsenen

Jalur lintas tengah Jawa

Nama Kereta api Tujuan akhir Kelas Keterangan
Jayabaya Malang Eksekutif & Ekonomi Plus lewat Surabaya (Pasarturi/Gubeng), Lawang
Pasarsenen
Matarmaja Malang Ekonomi lewat Semarang, Solo
Pasarsenen
Majapahit Malang Ekonomi Plus lewat Semarang, Solo
dihentikan sementara
Pasarsenen
Brantas Blitar Eksekutif & Ekonomi lewat Semarang, Solo
Pasarsenen

Jalur lintas selatan Jawa

Nama Kereta api Tujuan akhir Kelas Keterangan
Gaya Baru Malam Selatan Surabaya Gubeng Eksekutif & Ekonomi Plus -
Pasarsenen
Jayakarta Surabaya Gubeng Ekonomi Premium -
Pasarsenen
Singasari Blitar Eksekutif & Ekonomi modif -
Pasarsenen
Bangunkarta Jombang Eksekutif & Ekonomi Plus -
Pasarsenen
Mataram Solo Balapan Eksekutif & Ekonomi Premium -
Pasarsenen
Fajar Utama Solo Solo Balapan Eksekutif & Ekonomi Premium -
Senja Utama Solo Pasarsenen
Bengawan Purwosari Ekonomi -
Pasarsenen
Jaka Tingkir Purwosari Ekonomi Premium beroperasi terbatas
Pasarsenen
Bogowonto Lempuyangan Eksekutif & Ekonomi Plus beroperasi terbatas
Pasarsenen
Gajahwong Lempuyangan Eksekutif & Ekonomi Plus beroperasi terbatas
Pasarsenen
Progo Lempuyangan Ekonomi -
Pasarsenen
Fajar Utama Yogya Yogyakarta Eksekutif & Ekonomi Premium -
Pasarsenen Jadwal terbatas untuk KA 143
Senja Utama Yogya Yogyakarta Eksekutif & Ekonomi Premium Jadwal terbatas untuk KA 142
Pasarsenen -
Kutojaya Utara Kutoarjo Ekonomi Premium beroperasi terbatas
Jakarta Kota
Sawunggalih Kutoarjo Eksekutif & Ekonomi Premium -
Pasarsenen
Serayu Purwokerto Ekonomi lewat Bandung, Kroya
Pasarsenen
Cikuray Garut Ekonomi Plus lewat Bandung, Cibatu
Pasarsenen

Komuter

Nama kereta api Tujuan akhir Keterangan
Lin Lingkar Cikarang (Cikarang–Jatinegara–Pasar Senen–Kampung Bandan–Manggarai–Jatinegara–Cikarang) Cikarang Perjalanan berlawanan arah jarum jam

Antarmoda pendukung

Stasiun kereta api di Jakarta
JICT (untuk Pelabuhan Tanjung Priok)
Jalan Tol Akses Tanjung Priok
Pasoso
Sungai Lagoa
Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta
Tanjung Priuk Terminal Tanjung Priok
Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta
Ancol
Jakarta Gudang
Jakarta Kota
Kampung Bandan
Jayakarta
Rajawali
Mangga Besar
Sawah Besar
Kemayoran
Juanda
Angke
Duri
Gambir Kereta Api Indonesia
Gondangdia
Tanah Abang
Cikini
Karet
Pasar Senen Kereta Api Indonesia Terminal Pasar Senen
Sudirman
Gang Sentiong
Mampang
Kramat
Terminal Manggarai Manggarai
Pondok Jati
Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta
Grogol
Matraman
Pesing
Palmerah
Taman Kota
Kebayoran
Bojong Indah
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
ke Serpong
Rawa Buaya
Jatinegara Kereta Api Indonesia
Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta
Kalideres
Cipinang
ke Tangerang
Klender
Depo KRL Bukit Duri
Buaran
Tebet
Klender Baru
Cawang
Cakung
Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
Duren Kalibata
ke Cikarang
Pasar Minggu Baru
Pasar Minggu Terminal Pasar Minggu
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
Tanjung Barat
Lenteng Agung
Univ. Pancasila
ke Bogor/Nambo
Jenis angkutan umum Trayek Tujuan
BRT Transjakarta Harmoni Sentral–Pulo Gadung 1 (di halte Senen)
Rawa Buaya-Pulo Gadung 1 (di halte Senen)
Kalideres-ASMI (di halte Senen)
Ancol–Kampung Melayu (di halte Senen Sentral)
Kota-Kampung Melayu (di halte Senen Sentral)
Kampung Rambutan-Harmoni (via Koridor 10-2) (di halte Senen)
Pulo Gebang-Pasar Baru (di halte Senen Sentral)
PRJ1 JIExpo Kemayoran–PGC 1 (musiman/pada hajatan khusus tertentu) (di halte Senen)
PRJ2 JIExpo Kemayoran–Kampung Melayu (musiman/pada hajatan khusus tertentu) (di halte Senen Sentral)
Bus kota Transjakarta 1P (MetroTrans) Terminal Pasar Senen-Terminal Blok M
1R (MetroTrans) Terminal Pasar Senen-Stasiun Tanah Abang
2P (MiniTrans) Terminal Pasar Senen-Stasiun Gondangdia
6H (MetroTrans dan MiniTrans) Terminal Pasar Senen-Lebak Bulus (via Menteng Raya–Cikini Raya)
10K (MiniTrans) Terminal Pasar Senen-Terminal Tanjung Priok (via Utan Panjang Barat/Timur–Danau Sunter Barat)
12B (MetroTrans) Terminal Pasar Senen-Pluit (via Mangga Dua)
14 (MetroTrans) Terminal Pasar Senen-Jakarta International Stadium
Mikrotrans JAK 10B Stasiun Gondangdia-Stasiun Cikini via Kramat
JAK 17 Terminal Pasar Senen-Terminal Pulo Gadung (via Pemuda)
JAK 24 Terminal Pasar Senen-Terminal Pulo Gadung (via Yos Sudarso–Boulevard Barat Kelapa Gading)
Lintas Perbatasan Transjakarta B22 Terminal Bekasi-Juanda (via Bekasi Timur) (di halte Senen Sentral)
Mikrolet M01 Terminal Pasar Senen-Terminal Kampung Melayu
M12 Terminal Pasar Senen-Stasiun Jakarta Kota
M35 Terminal Pasar Senen-Pisangan Baru
M37 Terminal Pasar Senen-Terminal Pulo Gadung (via Sumur Batu Raya, Yos Sudarso, Boulevard Barat Kelapa Gading)
M46 Terminal Pasar Senen-Terminal Pulo Gadung (via Cempaka Putih Tengah, Pemuda)
Transjabodetabek P9A (Mayasari Bakti) Terminal Pasar Senen-Terminal Bekasi (via Bekasi Timur)
AC100A (MetroMini) Terminal Pasar Senen-Terminal Cileungsi (via Cibubur)
x2 (Perum PPD) Terminal Pasar Senen-Terminal Pondok Cabe (via Sudirman-Thamrin–R.S. Fatmawati)

Galeri

Referensi

Kutipan

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2020-02-27. Diakses tanggal 2020-05-09. 
  4. ^ Media, Kompas Cyber (2017-01-20). "Pasar Senen dari Masa ke Masa - Kompas.com". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-06-03. 
  5. ^ a b Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI 2014, hlm. 18.
  6. ^ Perquin 1921, hlm. 58.
  7. ^ "Uit Ons Parlement: Begrooting van Ned.-Indië voor 1905: Staatsspoorwegen". De Ingenieur. No. 39. 1904. hlm. 697. 
  8. ^ a b "Stasiun Pasar Senen, Stasiun Bersejarah yang Menjadi Stasiun Terpadu". kai.id. Diakses tanggal 2020-10-18. 
  9. ^ Sleeswijk 1929, hlm. 8.
  10. ^ Sleeswijk 1929, hlm. 11.
  11. ^ Yuliani, P.A. (2020-07-21). "Kawasan Stasiun Bersejarah Pasar Senen Jadi Kawasan Terpadu". mediaindonesia.com. Diakses tanggal 2020-10-18. 
  12. ^ Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI 2014, hlm. 15.
  13. ^ Rudi, A. (2017-06-21). Akuntono, I., ed. "Beda Suasana di Stasiun Gambir dan Senen Saat Musim Mudik Lebaran - Kompas.com". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-06-03. 
  14. ^ Sudarsih 2014, hlm. 17.
  15. ^ Sofuroh, Faidah Umu. "Dibangun Zaman Kolonial, Stasiun Pasar Senen Punya Wajah Baru". detikTravel. Diakses tanggal 2020-10-18. 
  16. ^ "Sempat Terlupakan, KAI Munculkan Lagi Monumen Perjuangan Senen | Ekonomi". Bisnis.com. 2020-07-21. Diakses tanggal 2020-10-18. 

Daftar pustaka

Pranala luar

Lua error in Modul:Adjacent_stations at line 237: Jalur tidak dikenal "Rajawali–Cikampek".