Kekristenan di Indonesia
Kekristenan menurut negara |
---|
Daftar lengkap |
Kekristenan adalah agama terbesar kedua di Indonesia, setelah Islam. Indonesia juga memiliki penduduk Kristen terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Filipina, penduduk Protestan terbesar di Asia Tenggara, dan penduduk Kristen terbesar keempat di Asia setelah Filipina, Cina dan India. 28,6 juta orang Kristen di Indonesia merupakan 10,72% dari populasi negara itu pada tahun 2018, dengan 7,60% Protestan (20,25 juta) dan 3,12% Katolik (8,33 juta). Beberapa provinsi di Indonesia mayoritas beragama Kristen (Protestan atau Katolik). Ini adalah agama terbesar kedua setelah Islam. Menurut sensus 2010, semua denominasi Kristen berjumlah sekitar 10%, atau sekitar 23 juta. Pemerintah Indonesia secara resmi mengakui dua aliran utama agama Kristen di Indonesia, yaitu Protestan dan Gereja Katolik. Protestan membentuk sekitar 70% dari semua orang Kristen di Indonesia, dan Katolik merupakan 30% dari semua orang Kristen di Indonesia. Indonesia memiliki salah satu konsentrasi Kristen terbesar di dunia Muslim. Belakangan ini, laju pertumbuhan dan penyebaran agama Kristen telah meningkat, terutama di kalangan minoritas Tionghoa.
Wilayah-wilayah tradisional Kristen di Indonesia terkonsentrasi di Tanah Batak, Taneh Karo, Nias, Mentawai, pedalaman Kalimantan, Minahasa, Sangir, Poso, Toraja, Mamasa, Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Maluku dan Papua.
Dalam bahasa Indonesia, istilah "Kristen" diperuntukkan khusus untuk menyebut gereja reformis (Protestan)[1] Namun, sejarah kekristenan di Indonesia di sini juga mencakup sejarah Katolik di Indonesia.
Sejarah
Agama Kristen pertama kali datang ke Indonesia pada abad ke-17 (Zaman Kolonial). Melalui gereja Assiria (Gereja Timur) yakni berdiri di dua tempat yakni, Pancur (Sekarang wilayah dari Deli Serdang) dan Barus (Sekarang wilayah dari: Tapanuli Tengah) di Sumatra (1700-an M).
Sejarah kedatangan telah tercatat dalam gereja-gereja dan monastries dari naskah asli dalam berita tentang 707 gereja-gereja dan 181 monastries Kristen yang tersebar di sekitar Mesir, Nubia, Abysina, Afrika Barat, Spanyol, Arab dan India. Dalam buku kontroversi, tanah Indonesia masih dimasukkan dalam wilayah India (al-Hindah).[2].
Gereja Ortodoks adalah kelompok Kristen/Gereja pendatang yang menurut penelitian dari pakar-pakar sejarah dan arkeologi lama, pertama hadir dan datang ke Indonesia yang ditandai dengan/melalui kehadiran Gereja Nestorian yang merupakan corak gereja Asiria di daerah Fansur (Barus), di wilayah Mandailing, Sumatra Utara.l
Katolik Roma pertama tiba pada tahun 1511 di tanah Aceh, yaitu dari Ordo Karmel, dan 1534 di kepulauan Maluku melalui orang Portugis yang dikirim untuk eksplorasi. Fransiskus Xaverius, misionaris Katolik Roma dan pendiri Ordo Yesuit bekerja di kepulauan Maluku pada tahun 1546 sampai tahun 1547.
Protestanisme pertama kali diperkenalkan oleh Belanda pada abad keenam belas, sehingga terpengaruh pada ajaran Calvinisme dan Lutheran.
Pada tahun 1960-an akibat anti-Komunis dan anti-Konfusianisme banyak pengikut Komunis dari kalangan orang Tionghoa dan sebagian suku Jawa Kejawen Nusantara mengklaim diri sebagai orang Kristen, akan tetapi banyak bangsa Tionghoa yang akhirnya menerima agama Kristen dan sekarang mayoritas kalangan Tionghoa adalah umat Kristen. Sedangkan suku-suku d Jawa mayoritas umat Islam, baik di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur.
Kekerasan dan diskriminasi terhadap orang Kristen
Sunat paksa dan konversi paksa orang Kristen terjadi selama konflik Muslim-Kristen 1999–2002 di Maluku, bersamaan dengan serangan terhadap gereja-gereja di seluruh Indonesia. Tentara, khususnya satuan pasukan khusus Kopassus, dituduh membantu penyerangan di Maluku, dan tanggapan resmi terhadap serangan ini kurang, sedangkan kekuatan penuh hukum digunakan terhadap orang-orang Kristen yang terlibat dalam balas dendam. serangan. Eksekusi tiga warga Katolik di Sulawesi pada tahun 2006 menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut bahwa negara Indonesia lebih menyukai Muslim sambil menghukum minoritas Kristen.
Bahkan setelah meredanya konflik Maluku, orang-orang Kristen menjadi korban serangan di bawah umur, tetapi biasa, oleh organisasi Muslim radikal seperti Front Pembela Islam (FPI). Pada tahun 2005, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh pemenggalan tiga siswi sekolah Kristen, yang dilakukan oleh ekstremis Muslim di Sulawesi.
Pada tanggal 8 Februari 2011, penonton sidang menyerang terdakwa, jaksa dan hakim, dan perusuh Muslim merusak gereja-gereja Protestan dan Katolik, sekolah, dan properti lainnya di Temanggung, Jawa Tengah sebagai protes bahwa jaksa hanya menuntut agar pengadilan menghukum Antonius Bawengan sampai lima tahun penjara (hukuman maksimum yang diizinkan oleh hukum) karena dugaan penistaan terhadap Islam melalui selebaran yang dibagikan. Seorang ulama Muslim setempat diduga menuntut agar Antonius menerima hukuman mati. Hakim segera menjatuhkan hukuman lima tahun penjara kepada Antonius. Penduduk Muslim setempat dilaporkan melindungi seorang imam Katolik dan berusaha meminimalkan kerusakan. Ulama setempat kemudian dijatuhi hukuman satu tahun penjara karena menghasut kerusuhan Temanggung. Kerusuhan Temanggung terjadi dua hari setelah 1.500 Muslim Sunni menyerang Muslim Ahmadiyah di Cikeusik, Banten, menewaskan tiga orang.
Di sisi lain, juga pada Februari 2011, seorang pemimpin dan pengikut FPI setempat masing-masing menerima hukuman paling lama 5½ bulan dan dibebaskan berdasarkan waktu yang dijalani setelah anggota kelompok memukul kepala pendeta HKBP dengan papan kayu dan menikam seorang sesepuh HKBP di bagian perut. Rencana penyerangan lewat mobil tersebut terjadi di Bekasi, Jawa Barat saat para korban sedang berjalan menuju kebaktian gereja dan terkait dengan penolakan umat Islam setempat terhadap pembangunan gereja. Sementara aktivis hak asasi manusia lokal menyatakan kekecewaannya dengan hukuman yang minimal, tidak ada kerusuhan yang terjadi. Sebelumnya, pada 2010, ratusan anggota FPI menyerang jemaah saat kebaktian HKBP di Bekasi, memukuli banyak perempuan. Polisi berada di lokasi tetapi hanya memberikan sedikit perlindungan.
Pada awal Ramadhan Agustus 2011, sekelompok umat Islam menyerang dan membakar tiga gereja di Provinsi Kuantan, Senggingi, dan Riau. Polisi, yang tidak memberikan alasan apa pun atas pembakaran tersebut, mengatakan bahwa pembakaran itu dilakukan demi menjaga kedamaian Ramadhan bagi umat Islam.
Non-Muslim mengalami diskriminasi yang berkelanjutan, termasuk hambatan untuk masuk universitas dan pekerjaan pegawai negeri. Sebuah survei yang dilakukan pada tahun 2002 di Jakarta mencatat bahwa 80% responden menginginkan agama selain Islam dilarang, 73% menginginkan non-Muslim dikeluarkan dari pengajaran di sekolah negeri, dan 42% tidak ingin gereja dibangun di daerah mereka. Kekhawatiran khusus bagi organisasi keagamaan non-Muslim, keputusan bersama menteri tahun 2006 tentang rumah ibadah (ditandatangani oleh Departemen Agama dan Departemen Dalam Negeri) mengharuskan sebuah kelompok agama untuk mendapatkan persetujuan dari setidaknya 60 rumah tangga di sekitar sebelum membangun sebuah rumah ibadah. Keputusan ini telah sering digunakan untuk mencegah pembangunan tempat ibadah non-Muslim dan telah dikutip oleh organisasi Muslim radikal untuk berbagai serangan terhadap non-Muslim.
Pada 9 Mei 2017, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang beragama Kristen divonis dua tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara setelah dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana penodaan agama.
Pada 13 Mei 2018 tiga gereja menjadi sasaran bom bunuh diri di Surabaya.
Pada tanggal 28 November 2020, sekitar 10 orang, diduga dari Mujahidin Indonesia Timur, membunuh empat orang Kristen dan membakar sebuah pos Bala Keselamatan dan rumah-rumah orang Kristen di Sulawesi Tengah, Indonesia. Tiga dari korban tewas dengan digorok lehernya, dan korban lainnya dibunuh dengan cara dipenggal. Di sisi lain, polisi nasional Indonesia telah membantah bahwa serangan tersebut bermotif agama, meskipun polisi berjanji untuk mulai mengejar para pelaku.
Pertumbuhan penduduk Kristen
Agama Kristen merupakan agama dengan populasi terbesar kedua di Indonesia sehingga meskipun Indonesia merupakan negara dengan mayoritas beragama Islam, hak warga negara yang beragama Kristen berkedudukan sama dengan warga negara yang beragama Islam (berbeda dengan beberapa negara seperti Malaysia, beberapa negara Arab) dan negara lainnya. Di provinsi Papua dan Sulawesi Utara, Protestan merupakan agama mayoritas, sedangkan di Nusa Tenggara Timur Katolik merupakan agama mayoritas.
· Indonesia adalah rumah bagi komunitas Kristen terbesar yang terdiri dari mualaf dari keyakinan Islam mereka sebelumnya; menurut berbagai sumber, sejak pertengahan dan akhir 1960-an, antara dua juta hingga 2,5 juta Muslim masuk Kristen.
· Menurut World Christian Encyclopedia, antara tahun 1965 dan 1985 sekitar 2,5 juta orang Indonesia berpindah agama dari Islam ke Kristen.
· Menurut Believers in Christ from a Muslim Background: Sebuah studi Sensus Global menemukan bahwa antara tahun 1960 dan 2015 sekitar 6,5 juta Muslim Indonesia masuk Kristen.
· Beberapa laporan juga menunjukkan bahwa banyak minoritas Tionghoa Indonesia masuk Kristen. Demografer Aris Ananta melaporkan pada tahun 2008 bahwa "bukti anekdotal menunjukkan bahwa lebih banyak orang Tionghoa Buddhis yang menjadi Kristen karena mereka meningkatkan standar pendidikan mereka". Menurut cendekiawan Gavin W. Jones dari Australian National University, "telah terjadi pertumbuhan pesat dalam jumlah orang Kristen Tionghoa" di Indonesia, dan "pertobatan orang Tionghoa ke Kristen dipercepat pada 1960-an, terutama di Jawa Timur, dan untuk Indonesia sebagai secara keseluruhan proporsi orang Tionghoa yang beragama Katolik meningkat dari 2 persen pada tahun 1957 menjadi 6 persen pada tahun 1969".
Jumlah populasi orang Kristen juga ditemukan di sekitar danau Toba dan Kepulauan Nias di Sumatra Utara, pedalaman Kalimantan, pedalaman Tana Toraja dan sebagian wilayah di provinsi Maluku. Protestan di Indonesia terdiri dari berbagai denominasi, yaitu Huria Kristen Batak Protestan, Gereja Pantekosta di Indonesia, Gereja Tiberias Indonesia/Gereja Bethel Indonesia, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Gereja Yesus Sejati, Mennonit, Gereja Metodis, Gereja Baptis, Gereja Kristen Protestan Simalungun, dan denominasi lainnya.
Kekristenan Berdasarkan Provinsi
Berikut adalah data umat Kristen di Indonesia, berdasarkan data dari Kementerian Agama tahun 2020.[3]
Pulau | Provinsi | Ibu kota | Populasi (2020) |
Protestan (%) |
Katolik (%) |
Total (%) |
Keterangan |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Sumatra | Aceh | Banda Aceh | 5.253.512 | 1,22 | 0,10 | 1,32 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat Suku Pakpak dan Suku Batak Toba yang tinggal di wilayah kabupaten Aceh Tenggara, Aceh Singkil, Kota Subulussalam dan keturunan Tionghoa |
Kepulauan Nusa Tenggara | Bali | Denpasar | 4.236.983 | 1,56 | 0,79 | 2,35 | Pemeluk Kristen adalah masyarakat asal provinsi NTT, suku Minahasa, Batak dan keturunan Tionghoa. Desa Blimbing Sari di kecamatan Melaya, Jembrana, satu desa yang 99% penduduknya beragama Kristen. |
Jawa | Banten | Serang | 10.868.810 | 2,64 | 1,24 | 3,88 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Batak dan asal Indonesia Timur |
Sumatra | Bengkulu | Bengkulu | 2.001.578 | 1,65 | 0,41 | 2,06 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa dan Batak |
Sulawesi | Gorontalo | Gorontalo | 1.181.531 | 1,48 | 0,09 | 1,57 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Minahasa dari provinsi tetangga Sulawesi Utara |
Jawa | DKI Jakarta | Jakarta Pusat | 11.011.862 | 8,58 | 3,92 | 12,50 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur |
Sumatra | Jambi | Jambi | 3.491.764 | 3,25 | 0,57 | 3,82 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur |
Jawa | Jawa Barat | Bandung | 45.632.714 | 1,83 | 0,64 | 2,47 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur |
Jawa | Jawa Tengah | Semarang | 36.614.603 | 1,65 | 0,98 | 2,63 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat Jawa, Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur |
Jawa | Jawa Timur | Surabaya | 40.706.075 | 1,69 | 0,68 | 2,37 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat Jawa, Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur |
Kalimantan | Kalimantan Barat | Pontianak | 5.427.075 | 11,50 | 22,17 | 33,67 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat Suku Dayak, keturunan Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur |
Kalimantan | Kalimantan Selatan | Banjarmasin | 4.042.565 | 1,33 | 0,53 | 1,86 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Suku Dayak, Batak dan Indonesia Timur |
Kalimantan | Kalimantan Tengah | Palangka Raya | 2.577.215 | 16,67 | 3,16 | 19,83 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat Suku Dayak, Batak, Indonesia Timur dan keturunan Tionghoa |
Kalimantan | Kalimantan Timur | Samarinda | 3.612.106 | 7,63 | 4,34 | 11,97 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat Suku Dayak, keturunan Tionghoa, Batak, Toraja, Minahasa dan Indonesia Timur |
Kalimantan | Kalimantan Utara | Tanjung Selor | 654.949 | 20,37 | 5,95 | 26,32 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat Suku Dayak, keturunan Tionghoa, Batak, Toraja, Minahasa dan Indonesia Timur |
Sumatra | Kepulauan Bangka Belitung | Pangkalpinang | 1.394.483 | 2,09 | 1,35 | 3,44 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur |
Sumatra | Kepulauan Riau | Tanjungpinang | 1.961.388 | 11,97 | 2,43 | 14,40 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur |
Sumatra | Lampung | Bandar Lampung | 9.044.962 | 1,43 | 0,92 | 2,35 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur |
Kepulauan Maluku | Maluku | Ambon | 1.854.229 | 39,33 | 6,83 | 46,16 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Ambon, Kei, Buru, NTT dan keturunan Tionghoa |
Kepulauan Maluku | Maluku Utara | Sofifi | 1.314.849 | 24,53 | 0,49 | 25,02 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Galela di pulau Halmahera, NTT dan keturunan Tionghoa |
Kepulauan Nusa Tenggara | Nusa Tenggara Barat | Mataram | 5.287.577 | 0,26 | 0,19 | 0,45 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat asal Nusa Tenggara Timur |
Kepulauan Nusa Tenggara | Nusa Tenggara Timur | Kupang | 5.120.061 | 36,17 | 53,56 | 89,73 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Flores, Timor, Atoni, Lamahot, Rote dan Manggarai |
Papua | Papua | Jayapura | 4.346.593 | 69,02 | 15,40 | 84,42 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Amungme, Arfak, Asmat, Dani, Damal, Yali dan suku-suku lainnya asal Toraja, Minahasa, NTT, Batak dan Maluku |
Papua | Papua Barat | Manokwari | 871.510 | 54,12 | 7,63 | 61,75 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Biak, Arfak, Irarutu dan suku-suku lainnya asal Toraja, Minahasa, NTT, Batak dan Maluku |
Sumatra | Riau | Pekanbaru | 6.149.692 | 9,46 | 1,03 | 10,49 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur |
Sulawesi | Sulawesi Barat | Mamuju | 1.316.812 | 14,78 | 1,13 | 15,91 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Toraja, Mamasa keturunan Tionghoa dan Indonesia Timur |
Sulawesi | Sulawesi Selatan | Makassar | 9.117.380 | 7,68 | 1,69 | 9,37 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Toraja, Mamasa keturunan Tionghoa dan Indonesia Timur |
Sulawesi | Sulawesi Tengah | Palu | 2.969.475 | 16,57 | 0,89 | 17,46 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Pamona, Mori, Minahasa, keturunan Tionghoa dan Indonesia Timur |
Sulawesi | Sulawesi Tenggara | Kendari | 2.632.939 | 1,71 | 0,61 | 2,32 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Toraja, Indonesia Timur dan keturunan Tionghoa |
Sulawesi | Sulawesi Utara | Manado | 2.751.038 | 63,27 | 4,42 | 67,69 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Minahasa, Sangir, Talaud, Batak, keturunan Tionghoa dan Indonesia Timur |
Sumatra | Sumatra Barat | Padang | 5.542.994 | 1,46 | 0,84 | 2,30 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Mentawai yang tinggal di kepulauan Mentawai, serta keturunan Tionghoa dan Batak |
Sumatra | Sumatra Selatan | Palembang | 8.267.779 | 0,97 | 0,60 | 1,57 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur |
Sumatra | Sumatra Utara | Medan | 14.908.036 | 27,28 | 4,34 | 31,62 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Batak,(mayoritas Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, sebagian kecil Angkola, Mandailing), Nias, Tionghoa |
Jawa | Yogyakarta | Yogyakarta | 3.645.487 | 2,44 | 4,58 | 7,02 | Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat Jawa, Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur |
Indonesia | DKI Jakarta | (2018) |
(7,60) |
(3,12) |
(10,72%) |
Lihat pula
- Agama di Indonesia
- Daftar persekutuan gereja di Indonesia
- Protestanisme di Indonesia
- Gereja Katolik di Indonesia
- Kebebasan beragama di Indonesia
- Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia
- Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia
- Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia
- Persekutuan Gereja-gereja Tionghoa Indonesia
- Persekutuan Kerjasama Antar Gereja-gereja di Indonesia
- Natal di Indonesia
Referensi
- ^ Denys Lombard, "Nusa Jawa: Batas-batas pembaratan", Jakarta, 1996, h. 268
- ^ "Profil Gereja di Indonesia : Gereja Asiria". Tim PPGI. Diakses tanggal 2011-08-22.
- ^ "Statistik Umat Menurut Agama di Indonesia". Kementerian Agama Republik Indonesia. 15 Mei 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 September 2020. Diakses tanggal 13 Februari 2021.