Kekristenan di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Illchy (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
OrangKalideres (bicara | kontrib)
k Membatalkan 1 suntingan oleh 114.4.78.83 (bicara) ke revisi terakhir oleh Great achievement (TW)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(35 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Pp-vandalism|Anti-vandalism}}
{{Pp-vandalism|Anti-vandalism}}[[Berkas:Christian cross on top of Bukit Kasih.JPG|jmpl|300px|[[Salib]], lambang Kekristenan di [[Bukit Kasih]], [[Kabupaten Minahasa]], [[Sulawesi Utara]]]]
{{Kekristenan menurut negara}}
{{Kekristenan menurut negara}}


{{Infobox religious group
'''Kekristenan''' adalah agama terbesar kedua di Indonesia, setelah Islam. Indonesia juga memiliki penduduk Kristen terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Filipina, penduduk Protestan terbesar di Asia Tenggara, dan penduduk Kristen terbesar keempat di Asia setelah Filipina, Cina dan India. 28,6 juta orang Kristen di Indonesia merupakan 10,72% dari populasi negara itu pada tahun 2018, dengan 7,60% Protestan (20,25 juta) dan 3,12% Katolik (8,33 juta). Beberapa provinsi di Indonesia mayoritas beragama Kristen (Protestan atau Katolik). Ini adalah agama terbesar kedua setelah Islam. Menurut sensus 2010, semua denominasi Kristen berjumlah sekitar 10%, atau sekitar 23 juta. Pemerintah Indonesia secara resmi mengakui dua aliran utama agama Kristen di Indonesia, yaitu Protestan dan Gereja Katolik. Protestan membentuk sekitar 70% dari semua orang Kristen di Indonesia, dan Katolik merupakan 30% dari semua orang Kristen di Indonesia. Indonesia memiliki salah satu konsentrasi Kristen terbesar di dunia Muslim. Belakangan ini, laju pertumbuhan dan penyebaran agama Kristen telah meningkat, terutama di kalangan minoritas Tionghoa.
| group = Kekristenan di Indonesia
| image = COLLECTIE TROPENMUSEUM Kerkdienst Goenoeng Sitoli Nias TMnr 10013687.jpg
|image_caption= Sebuah [[Kebaktian]] di [[Gunungsitoli]], [[Nias]], {{circa|1900}}.
| pop ={{increase}} '''29,149,061''' (2022)<ref name="RELIGIO">{{cite web|url=https://satudata.kemenag.go.id/dataset/detail/jumlah-penduduk-menurut-agama|title=Jumlah Penduduk Menurut Agama|publisher=[[Ministry of Religious Affairs (Indonesia)|Ministry of Religious Affairs]]|date=31 August 2022|access-date=29 October 2023|language=id|quote=Muslim 241 Million (87), Christianity 29.1 Million (10.5), Hindu 4.69 million (1.7), Buddhist 2.02 million (0.7), Folk, Confucianism, and others 192.311 (0.1), Total 277.749.673 Million}}</ref><br/>'''10.5%''' dari populasi
| regions = ''Mayoritas:'' <br/> [[Pulau Papua|Papua]], [[Nusa Tenggara Timur]], dan [[Sulawesi Utara]]<br/> ''Minoritas yang signifikan:'' <br/> [[Kalimantan Barat]], [[Sumatera Utara]], [[Kalimantan Tengah]], [[Sulawesi Selatan]], [[Sulawesi Barat]], [[Sulawesi Tengah]], [[Maluku Utara]], [[Maluku]]
|scriptures= [[Alkitab]]
| langs = [[Bahasa Indonesia]] (resmi), [[Bahasa Inggris]] (''layanan ibadah internasional''), berbagai [[Bahasa di Indonesia|bahasa daerah]]}}
{{Pie chart
|thumb = right
|caption = [[Kekristenan]] di [[Indonesia]]
|label1 = [[Protestan di Indonesia|Protestan]]
|value1 = 70.81
|color1 = Blue
|label2 = [[Gereja Katolik di Indonesia|Katolik]]
|value2 = 29.19
|color2 = Purple
}}
{{Pie chart
|thumb = right
|caption = Kekristenan di Indonesia menurut suku bangsa (2010)<ref name="Demography">Aris Ananta, Evi Nurvidya Arifin, M Sairi Hasbullah, Nur Budi Handayani, Agus Pramono. ''Demography of Indonesia's Ethnicity''. Singapore: ISEAS: Institute of Southeast Asian Studies, 2015. p. 273.</ref>
|label1 = [[Batak]]
|value1 = 20.15
|color1 = Blue
|label2 = [[Orang Jawa|Jawa]]
|value2 = 10.39
|color2 = DarkOrchid
|label3 = [[orang Dayak|Dayak]]
|value3 = 8.64
|color3 = DodgerBlue
|label4 = [[Tionghoa Indonesia|Tionghoa]]
|value4 = 5.19
|color4 = Red
|label5 = [[orang Betawi|Betawi]]
|value5 = 0.65
|color5 = Gold
|label6 = [[Orang Bali|Bali]]
|value6 = 0.21
|color6 = Orange
|label7 = Yang lainnya
|value7 = 54.87
|color7 = Gray
}}


'''Kekristenan''' atau Kristen adalah agama terbesar kedua di Indonesia, setelah Islam. Indonesia juga memiliki populasi Kristen terbesar kedua di Asia Tenggara setelah [[Kekristenan di Filipina|Filipina]], populasi [[Protestan]] terbesar di Asia Tenggara, dan populasi Kristen terbesar ketiga di Asia setelah Filipina dan Tiongkok, diikuti oleh [[Kekristenan di India|India]]. Indonesia juga memiliki populasi Kristen terbesar kedua di [[dunia Muslim]], setelah Nigeria, diikuti oleh Mesir. Umat ​​Kristen di Indonesia yang berjumlah 29.264.438 juta jiwa merupakan 10,49% dari populasi negara pada tahun 2022, dengan 7,43% Protestan (20.722.154 juta) dan 3,06% Katolik (8.542.284 juta). Beberapa provinsi di Indonesia mayoritas beragama Kristen. Di Indonesia, kata ''Kristen'' mengacu pada [[Protestan]],<ref>Denys Lombard, "Nusa Jawa: Batas-batas pembaratan", Jakarta, 1996, h. 268</ref> sedangkan [[Katolik]] disebut sebagai ''Katolik''. Pada abad ke-21 laju [[pertumbuhan populasi Kristen|pertumbuhan dan penyebaran agama Kristen]] telah meningkat, khususnya di kalangan [[Tionghoa Indonesia|minoritas Tionghoa]].<ref>{{Cite news|last=Brazier|first=Roderick|date=2006-04-27|title=Opinion {{!}} In Indonesia, the Chinese go to church|language=en-US|work=The New York Times|url=https://www.nytimes.com/2006/04/27/opinion/in-indonesia-the-chinese-go-to-church.html|access-date=2021-04-28|issn=0362-4331}}</ref><ref name="AFP 7 February 2008" /><ref>{{Cite web|date=2019-09-28|title=(PDF) Believers in Christ from a Muslim Background: A Global Census {{!}} Duane A Miller - Academia.edu|url=https://www.academia.edu/16338087|archive-url=https://web.archive.org/web/20190928201901/https://www.academia.edu/16338087/Believers_in_Christ_from_a_Muslim_Background_A_Global_Census|url-status=dead|archive-date=2019-09-28|access-date=2021-04-28}}</ref>
Wilayah-wilayah tradisional Kristen di Indonesia terkonsentrasi di [[Tanah Batak]], [[Tanah Karo|Taneh Karo,]] [[Nias]], [[Mentawai]], pedalaman [[Kalimantan]], [[Minahasa]], [[Sangir]], [[Poso]], [[Toraja]], [[Mamasa]], [[Nusa Tenggara Timur]], [[Kepulauan Maluku]] dan [[Papua]].


Wilayah-wilayah tradisional Kristen di Indonesia terkonsentrasi di [[Tanah Batak]], [[Tanah Karo|Taneh Karo,]] [[Nias]], [[Mentawai]], pedalaman [[Kalimantan]], [[Minahasa]], [[Sangir]], [[Poso]], [[Toraja]], [[Mamasa]], [[Nusa Tenggara Timur]], [[Kepulauan Maluku]] dan [[Pulau Papua|Papua]].
Dalam bahasa Indonesia, istilah "[[Kristen]]" diperuntukkan khusus untuk menyebut gereja reformis (Protestan)<ref>Denys Lombard, "Nusa Jawa: Batas-batas pembaratan", Jakarta, 1996, h. 268</ref> Namun, sejarah kekristenan di Indonesia di sini juga mencakup sejarah Katolik di Indonesia.


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Baris 12: Baris 54:
Agama Kristen pertama kali datang ke Indonesia pada abad ke-7. Melalui gereja Assiria (Gereja Timur) yakni berdiri di dua tempat yakni, [[Pancur Batu, Deli Serdang|Pancur]] (Sekarang wilayah dari Deli Serdang) dan [[Barus]] (Sekarang wilayah dari: [[Tapanuli Tengah]]) di [[Sumatra]] (645 M).
Agama Kristen pertama kali datang ke Indonesia pada abad ke-7. Melalui gereja Assiria (Gereja Timur) yakni berdiri di dua tempat yakni, [[Pancur Batu, Deli Serdang|Pancur]] (Sekarang wilayah dari Deli Serdang) dan [[Barus]] (Sekarang wilayah dari: [[Tapanuli Tengah]]) di [[Sumatra]] (645 M).


Sejarah kedatangan telah tercatat oleh ulama Syaikh Abu Salih al-Armini dalam bukunya dengan judul FIBA “Tadhakur Akhbar min al-Kana’is wa al-Adyar min Nawabin Mishri wa al-Iqta’aih” (Daftar berita pada gereja-gereja dan monastries di provinsi-provinsi Mesir dan sekitarnya). Daftar gereja-gereja dan monastries dari naskah asli dalam bahasa Arab dengan 114 halaman ini berisi berita tentang 707 gereja-gereja dan 181 monastries Kristen yang tersebar di sekitar Mesir, Nubia, Abysina, Afrika Barat, Spanyol, Arab dan India. Dalam bukunya (Abu Salih), tanah Indonesia masih dimasukkan dalam wilayah India (''al-Hindah'').<ref name="Gereja Timur">{{cite web|url=http://profilgereja.wordpress.com/denominasi-gereja/skisma/gereja-asiria/ |title=Profil Gereja di Indonesia : Gereja Asiria |publisher=Tim PPGI |accessdate=2011-08-22}}</ref>.
Sejarah kedatangan telah tercatat oleh ulama Syaikh Abu Salih al-Armini dalam bukunya dengan judul FIBA “Tadhakur Akhbar min al-Kana’is wa al-Adyar min Nawabin Mishri wa al-Iqta’aih” (Daftar berita pada gereja-gereja dan monastries di provinsi-provinsi Mesir dan sekitarnya). Daftar gereja-gereja dan monastries dari naskah asli dalam bahasa Arab dengan 114 halaman ini berisi berita tentang 707 gereja-gereja dan 181 monastries Kristen yang tersebar di sekitar Mesir, Nubia, Abysina, Afrika Barat, Spanyol, Arab dan India. Dalam bukunya (Abu Salih), tanah Indonesia masih dimasukkan dalam wilayah India (''al-Hindah'').<ref name="Gereja Timur">{{cite web|url=http://profilgereja.wordpress.com/denominasi-gereja/skisma/gereja-asiria/ |title=Profil Gereja di Indonesia : Gereja Asiria |publisher=Tim PPGI |accessdate=2011-08-22}}</ref>


[[Gereja Ortodoks]] adalah kelompok Kristen/Gereja pendatang yang menurut penelitian dari pakar-pakar sejarah dan arkeologi lama, pertama hadir dan datang ke Indonesia yang ditandai dengan/melalui kehadiran [[Gereja]] Nestorian yang merupakan corak gereja [[Asiria]] di daerah [[Fansur]] ([[Barus]]), di wilayah Mandailing, [[Sumatra Utara]].l
[[Gereja Ortodoks]] adalah kelompok Kristen/Gereja pendatang yang menurut penelitian dari pakar-pakar sejarah dan arkeologi lama, pertama hadir dan datang ke Indonesia yang ditandai dengan/melalui kehadiran [[Gereja]] Nestorian yang merupakan corak gereja [[Asiria]] di daerah [[Fansur]] ([[Barus]]), di wilayah Mandailing, [[Sumatera Utara]].

[[Berkas:Catholic Indonesia Percentage Sensus2010.svg|jmpl|350px|Peta persebaran Katolik di Indonesia berdasarkan sensus tahun 2010]]
[[Katolik Roma]] pertama tiba pada tahun 1511 di tanah [[Aceh]], yaitu dari [[Karmelit|Ordo Karmel]], dan 1534 di kepulauan [[Maluku]] melalui orang Portugis yang dikirim untuk eksplorasi. [[Fransiskus Xaverius]], misionaris Katolik Roma dan pendiri Ordo [[Yesuit]] bekerja di kepulauan [[Maluku]] pada tahun [[1546]] sampai tahun [[1547]].
[[Berkas:Catholic Indonesia Percentage Sensus2010.svg|jmpl|350px|Peta persebaran [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] di Indonesia berdasarkan sensus tahun 2010]]
[[Katolik Roma]] pertama tiba pada tahun 1511 di tanah [[Aceh]], yaitu dari [[Karmelit|Ordo Karmel]], dan 1534 di kepulauan [[Maluku]] melalui orang Portugis yang dikirim untuk eksplorasi. [[Fransiskus Xaverius]], misionaris [[Katolik Roma]] dan pendiri Ordo [[Yesuit]] bekerja di kepulauan [[Maluku]] pada tahun [[1546]] sampai tahun [[1547]].


[[Berkas:Protestant_Indonesia_Percentage_Sensus2010.svg|jmpl|350px|ka|Peta persebaran Kristen Protestan di Indonesia berdasarkan sensus tahun 2010]]
[[Berkas:Protestant_Indonesia_Percentage_Sensus2010.svg|jmpl|350px|ka|Peta persebaran Kristen Protestan di Indonesia berdasarkan sensus tahun 2010]]

Protestanisme pertama kali diperkenalkan oleh Belanda pada abad keenam belas, sehingga terpengaruh pada ajaran [[Calvinisme]] dan [[Lutheran]].
Protestanisme pertama kali diperkenalkan oleh Belanda pada abad keenam belas, sehingga terpengaruh pada ajaran [[Calvinisme]] dan [[Lutheran]].


Pada tahun 1960-an akibat anti-[[Komunis]] dan anti-[[Konfusianisme]] banyak pengikut [[Komunis]] dari kalangan orang [[Tionghoa]] dan sebagian [[suku Jawa]] Kejawen mengklaim diri sebagai orang [[Kristen]], akan tetapi banyak bangsa Tionghoa yang akhirnya menerima agama Kristen dan sekarang mayoritas kalangan muda bangsa Tionghoa adalah umat Kristen. Sedangkan pemeluk Kristen di kalangan suku Jawa ada diantara mayoritas umat [[Islam]], baik di [[Jawa Tengah]], [[Yogyakarta]] dan [[Jawa Timur]].
Pada tahun 1960-an akibat anti-[[Komunis]] dan anti-[[Konfusianisme]] banyak pengikut [[Komunis]] dari kalangan orang [[Tionghoa]] dan sebagian [[suku Jawa]] Kejawen mengklaim diri sebagai orang [[Kristen]], akan tetapi banyak bangsa Tionghoa yang akhirnya menerima agama Kristen dan sekarang mayoritas kalangan muda bangsa Tionghoa adalah umat Kristen. Sedangkan pemeluk Kristen di kalangan suku Jawa ada diantara mayoritas umat [[Islam]], baik di [[Jawa Tengah]], [[Yogyakarta]] dan [[Jawa Timur]].


== Kekerasan dan diskriminasi terhadap orang Kristen ==
== Kekerasan dan diskriminasi ==
{{Unreferenced section|date=Mei 2023}}
Sunat paksa dan konversi paksa orang Kristen terjadi selama konflik Muslim-Kristen 1999–2002 di Maluku, bersamaan dengan serangan terhadap gereja-gereja di seluruh Indonesia. Tentara, khususnya satuan pasukan khusus Kopassus, dituduh membantu penyerangan di Maluku, dan tanggapan resmi terhadap serangan ini kurang, sedangkan kekuatan penuh hukum digunakan terhadap orang-orang Kristen yang terlibat dalam balas dendam. serangan. Eksekusi tiga warga Katolik di Sulawesi pada tahun 2006 menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut bahwa negara Indonesia lebih menyukai Muslim sambil menghukum minoritas Kristen.
Sunat paksa dan konversi paksa orang Kristen terjadi selama konflik Muslim-Kristen 1999–2002 di Maluku, bersamaan dengan serangan terhadap gereja-gereja di seluruh Indonesia. Tentara, khususnya satuan pasukan khusus Kopassus, dituduh membantu penyerangan di Maluku, dan tanggapan resmi terhadap serangan ini kurang, sedangkan kekuatan penuh hukum digunakan terhadap orang-orang Kristen yang terlibat dalam balas dendam. Eksekusi tiga warga [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] di Sulawesi pada tahun 2006 menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut bahwa negara Indonesia lebih menyukai Muslim sambil menghukum minoritas Kristen.


Bahkan setelah meredanya konflik Maluku, orang-orang Kristen menjadi korban serangan di bawah umur, tetapi biasa, oleh organisasi Muslim ekstrimis seperti [[Front Pembela Islam]] (FPI). Pada tahun 2005, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh pemenggalan tiga siswi sekolah Kristen, yang dilakukan oleh ekstremis Muslim di Sulawesi.


Pada tanggal 8 Februari 2011, penonton sidang menyerang terdakwa, jaksa dan hakim, dan perusuh Muslim merusak gereja-gereja Protestan dan [[Gereja Katolik Roma|Katolik]], sekolah, dan properti lainnya di Temanggung, Jawa Tengah sebagai protes bahwa jaksa hanya menuntut agar pengadilan menghukum Antonius Bawengan sampai lima tahun penjara (hukuman maksimum yang diizinkan oleh hukum) karena dugaan penistaan ​​terhadap Islam melalui selebaran yang dibagikan. Seorang ulama Muslim setempat diduga menuntut agar Antonius menerima hukuman mati. Hakim segera menjatuhkan hukuman lima tahun penjara kepada Antonius. Penduduk Muslim setempat dilaporkan melindungi seorang [[imam]] [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] dan berusaha meminimalkan kerusakan. Ulama setempat kemudian dijatuhi hukuman satu tahun penjara karena menghasut kerusuhan Temanggung. Kerusuhan Temanggung terjadi dua hari setelah 1.500 Muslim Sunni menyerang Muslim Ahmadiyah di Cikeusik, Banten, menewaskan tiga orang.
Bahkan setelah meredanya konflik Maluku, orang-orang Kristen menjadi korban serangan di bawah umur, tetapi biasa, oleh organisasi Muslim radikal seperti Front Pembela Islam (FPI). Pada tahun 2005, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh pemenggalan tiga siswi sekolah Kristen, yang dilakukan oleh ekstremis Muslim di Sulawesi.


Di sisi lain, juga pada Februari 2011, seorang pemimpin dan pengikut FPI setempat masing-masing menerima hukuman paling lama 5,5 bulan dan dibebaskan berdasarkan waktu yang dijalani setelah anggota kelompok memukul kepala pendeta HKBP dengan papan kayu dan menikam seorang sesepuh HKBP di bagian perut. Rencana penyerangan lewat mobil tersebut terjadi di Bekasi, Jawa Barat saat para korban sedang berjalan menuju kebaktian gereja dan terkait dengan penolakan umat Islam setempat terhadap pembangunan gereja. Sementara aktivis hak asasi manusia lokal menyatakan kekecewaannya dengan hukuman yang minimal, tidak ada kerusuhan yang terjadi. Sebelumnya, pada 2010, ratusan anggota FPI menyerang jemaah saat kebaktian HKBP di Bekasi, memukuli banyak perempuan. Polisi berada di lokasi tetapi hanya memberikan sedikit perlindungan.


Pada awal Ramadhan Agustus 2011, sekelompok umat Islam menyerang dan membakar tiga gereja di Kuantan, Senggingi, dan Riau. Polisi, yang tidak memberikan alasan apa pun atas pembakaran tersebut, mengatakan bahwa pembakaran itu dilakukan demi menjaga kedamaian Ramadhan bagi umat Islam.
Pada tanggal 8 Februari 2011, penonton sidang menyerang terdakwa, jaksa dan hakim, dan perusuh Muslim merusak gereja-gereja Protestan dan Katolik, sekolah, dan properti lainnya di Temanggung, Jawa Tengah sebagai protes bahwa jaksa hanya menuntut agar pengadilan menghukum Antonius Bawengan sampai lima tahun penjara (hukuman maksimum yang diizinkan oleh hukum) karena dugaan penistaan ​​terhadap Islam melalui selebaran yang dibagikan. Seorang ulama Muslim setempat diduga menuntut agar Antonius menerima hukuman mati. Hakim segera menjatuhkan hukuman lima tahun penjara kepada Antonius. Penduduk Muslim setempat dilaporkan melindungi seorang imam Katolik dan berusaha meminimalkan kerusakan. Ulama setempat kemudian dijatuhi hukuman satu tahun penjara karena menghasut kerusuhan Temanggung. Kerusuhan Temanggung terjadi dua hari setelah 1.500 Muslim Sunni menyerang Muslim Ahmadiyah di Cikeusik, Banten, menewaskan tiga orang.


Di sisi lain, juga pada Februari 2011, seorang pemimpin dan pengikut FPI setempat masing-masing menerima hukuman paling lama 5½ bulan dan dibebaskan berdasarkan waktu yang dijalani setelah anggota kelompok memukul kepala pendeta HKBP dengan papan kayu dan menikam seorang sesepuh HKBP di bagian perut. Rencana penyerangan lewat mobil tersebut terjadi di Bekasi, Jawa Barat saat para korban sedang berjalan menuju kebaktian gereja dan terkait dengan penolakan umat Islam setempat terhadap pembangunan gereja. Sementara aktivis hak asasi manusia lokal menyatakan kekecewaannya dengan hukuman yang minimal, tidak ada kerusuhan yang terjadi. Sebelumnya, pada 2010, ratusan anggota FPI menyerang jemaah saat kebaktian HKBP di Bekasi, memukuli banyak perempuan. Polisi berada di lokasi tetapi hanya memberikan sedikit perlindungan.


Pada awal Ramadhan Agustus 2011, sekelompok umat Islam menyerang dan membakar tiga gereja di Provinsi Kuantan, Senggingi, dan Riau. Polisi, yang tidak memberikan alasan apa pun atas pembakaran tersebut, mengatakan bahwa pembakaran itu dilakukan demi menjaga kedamaian Ramadhan bagi umat Islam.



Non-Muslim mengalami diskriminasi yang berkelanjutan, termasuk hambatan untuk masuk universitas dan pekerjaan pegawai negeri. Sebuah survei yang dilakukan pada tahun 2002 di Jakarta mencatat bahwa 80% responden menginginkan agama selain Islam dilarang, 73% menginginkan non-Muslim dikeluarkan dari pengajaran di sekolah negeri, dan 42% tidak ingin gereja dibangun di daerah mereka. Kekhawatiran khusus bagi organisasi keagamaan non-Muslim, keputusan bersama menteri tahun 2006 tentang rumah ibadah (ditandatangani oleh Departemen Agama dan Departemen Dalam Negeri) mengharuskan sebuah kelompok agama untuk mendapatkan persetujuan dari setidaknya 60 rumah tangga di sekitar sebelum membangun sebuah rumah ibadah. Keputusan ini telah sering digunakan untuk mencegah pembangunan tempat ibadah non-Muslim dan telah dikutip oleh organisasi Muslim radikal untuk berbagai serangan terhadap non-Muslim.
Non-Muslim mengalami diskriminasi yang berkelanjutan, termasuk hambatan untuk masuk universitas dan pekerjaan pegawai negeri. Sebuah survei yang dilakukan pada tahun 2002 di Jakarta mencatat bahwa 80% responden menginginkan agama selain Islam dilarang, 73% menginginkan non-Muslim dikeluarkan dari pengajaran di sekolah negeri, dan 42% tidak ingin gereja dibangun di daerah mereka. Kekhawatiran khusus bagi organisasi keagamaan non-Muslim, keputusan bersama menteri tahun 2006 tentang rumah ibadah (ditandatangani oleh Departemen Agama dan Departemen Dalam Negeri) mengharuskan sebuah kelompok agama untuk mendapatkan persetujuan dari setidaknya 60 rumah tangga di sekitar sebelum membangun sebuah rumah ibadah. Keputusan ini telah sering digunakan untuk mencegah pembangunan tempat ibadah non-Muslim dan telah dikutip oleh organisasi Muslim radikal untuk berbagai serangan terhadap non-Muslim.


Pada 9 Mei 2017, Gubernur Jakarta [[Basuki Tjahaja Purnama]] yang beragama Kristen divonis dua tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara setelah dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana penodaan agama.

Pada 9 Mei 2017, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang beragama Kristen divonis dua tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara setelah dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana penodaan agama.



Pada 13 Mei 2018 tiga gereja menjadi sasaran bom bunuh diri di Surabaya.
Pada 13 Mei 2018 tiga gereja menjadi sasaran bom bunuh diri di Surabaya.



Pada tanggal 28 November 2020, sekitar 10 orang, diduga dari Mujahidin Indonesia Timur, membunuh empat orang Kristen dan membakar sebuah pos Bala Keselamatan dan rumah-rumah orang Kristen di Sulawesi Tengah, Indonesia. Tiga dari korban tewas dengan digorok lehernya, dan korban lainnya dibunuh dengan cara dipenggal. Di sisi lain, polisi nasional Indonesia telah membantah bahwa serangan tersebut bermotif agama, meskipun polisi berjanji untuk mulai mengejar para pelaku.
Pada tanggal 28 November 2020, sekitar 10 orang, diduga dari Mujahidin Indonesia Timur, membunuh empat orang Kristen dan membakar sebuah pos Bala Keselamatan dan rumah-rumah orang Kristen di Sulawesi Tengah, Indonesia. Tiga dari korban tewas dengan digorok lehernya, dan korban lainnya dibunuh dengan cara dipenggal. Di sisi lain, polisi nasional Indonesia telah membantah bahwa serangan tersebut bermotif agama, meskipun polisi berjanji untuk mulai mengejar para pelaku.


== Pertumbuhan penduduk Kristen ==
== Pertumbuhan ==
Agama Kristen merupakan agama dengan populasi terbesar kedua di Indonesia sehingga meskipun Indonesia merupakan negara dengan mayoritas beragama Islam, hak warga negara yang beragama Kristen berkedudukan sama dengan warga negara yang beragama Islam (berbeda dengan beberapa negara seperti [[Malaysia]], beberapa [[negara Arab]]) dan negara lainnya. Di provinsi [[Papua]] dan [[Sulawesi Utara]], Protestan merupakan agama mayoritas, sedangkan di [[Nusa Tenggara Timur]] Katolik merupakan agama mayoritas.
Agama Kristen merupakan agama dengan populasi terbesar kedua di Indonesia sehingga meskipun Indonesia merupakan negara dengan mayoritas beragama Islam, hak warga negara yang beragama Kristen berkedudukan sama dengan warga negara yang beragama Islam (berbeda dengan beberapa negara seperti [[Malaysia]], beberapa [[negara Arab]]) dan negara lainnya. Di provinsi [[Papua]] , Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Barat, Papua Barat daya dan [[Sulawesi Utara]], Protestan merupakan agama mayoritas, sedangkan di [[Nusa Tenggara Timur]] dan Papua Selatan merupakan mayoritas [[Gereja Katolik Roma|Katolik]].

·       Indonesia adalah rumah bagi komunitas Kristen terbesar yang terdiri dari mualaf dari keyakinan Islam mereka sebelumnya; menurut berbagai sumber, sejak pertengahan dan akhir 1960-an, antara dua juta hingga 2,5 juta Muslim masuk Kristen.

·       Menurut World Christian Encyclopedia, antara tahun 1965 dan 1985 sekitar 2,5 juta orang Indonesia berpindah agama dari Islam ke Kristen.

·       Menurut Believers in Christ from a Muslim Background: Sebuah studi Sensus Global menemukan bahwa antara tahun 1960 dan 2015 sekitar 6,5 juta Muslim Indonesia masuk Kristen.

·       Beberapa laporan juga menunjukkan bahwa banyak minoritas Tionghoa Indonesia masuk Kristen. Demografer Aris Ananta melaporkan pada tahun 2008 bahwa "bukti anekdotal menunjukkan bahwa lebih banyak orang Tionghoa Buddhis yang menjadi Kristen karena mereka meningkatkan standar pendidikan mereka". Menurut cendekiawan Gavin W. Jones dari Australian National University, "telah terjadi pertumbuhan pesat dalam jumlah orang Kristen Tionghoa" di Indonesia, dan "pertobatan orang Tionghoa ke Kristen dipercepat pada 1960-an, terutama di Jawa Timur, dan untuk Indonesia sebagai secara keseluruhan proporsi orang Tionghoa yang beragama Katolik meningkat dari 2 persen pada tahun 1957 menjadi 6 persen pada tahun 1969".


Jumlah populasi orang Kristen juga ditemukan di sekitar [[danau Toba]] dan [[Kepulauan Nias]] di [[Sumatra Utara]], pedalaman [[Kalimantan]], pedalaman [[Tana Toraja]] dan sebagian wilayah di provinsi [[Maluku]]. Protestan di Indonesia terdiri dari berbagai denominasi, yaitu [[Huria Kristen Batak Protestan]], [[Gereja Pantekosta di Indonesia]], [[Gereja Tiberias Indonesia]]/[[Gereja Bethel Indonesia]], [[Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh]], [[Gereja Yesus Sejati]], [[Mennonit]], [[Gereja Metodis]], [[Gereja Baptis]],<!-- [[Gereja Tabernakel Indonesia]],--> [[Gereja Kristen Protestan Simalungun]],<!-- [[Gereja Kristen Rejang]]--> dan denominasi lainnya.
Jumlah populasi orang Kristen yang cukup signifikan juga ditemukan di sekitar [[danau Toba]] dan [[Kepulauan Nias]], di [[Sumatera Utara]], Kepulauan Mentawai di Sumatra Barat, pedalaman [[Kalimantan]], pedalaman [[Tana Toraja]] dan sebagian wilayah di provinsi [[Maluku]]. Protestan di Indonesia terdiri dari berbagai denominasi, yaitu [[Gereja Kristen Jawa]][[Huria Kristen Batak Protestan|, Huria Kristen Batak Protestan]], [[Gereja Pantekosta di Indonesia]], [[Gereja Tiberias Indonesia]]/[[Gereja Bethel Indonesia]], [[Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh]], [[Gereja Yesus Sejati]], [[Mennonit]], [[Gereja Metodis]], [[Gereja Baptis]],<!-- [[Gereja Tabernakel Indonesia]],--> [[Gereja Kristen Protestan Simalungun]],<!-- [[Gereja Kristen Rejang]]--> [[Gereja Kemah Injil Indonesia]] dan denominasi lainnya.


== Menurut provinsi ==
== Menurut provinsi ==
Baris 71: Baris 101:
! scope="col" width="10%" data-sort-type="number" | Populasi<br>(2020)
! scope="col" width="10%" data-sort-type="number" | Populasi<br>(2020)
! [[Protestan]] <br> (%)
! [[Protestan]] <br> (%)
! [[Katolik]] <br> (%)
! [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] <br> (%)
! Total <br> (%)
! Total <br> (%)
! Keterangan
! Keterangan
Baris 325: Baris 355:
|style="text-align: right;"|0,89
|style="text-align: right;"|0,89
|style="text-align: right;"|17,46
|style="text-align: right;"|17,46
|Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku [[Pamona]], [[Mori]], [[Minahasa]], keturunan [[Tionghoa]] dan Indonesia Timur
|Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku [[Pamona]], [[Mori]], sebagian suku Babasal ([[Suku Banggai|Banggai]], [[Suku Balantak|Balantak]], [[Suku Saluan|Saluan]]), [[Minahasa]], keturunan [[Tionghoa]] dan Indonesia Timur
|-
|-
|[[Sulawesi]]
|[[Sulawesi]]
Baris 343: Baris 373:
|style="text-align: right;"|4,42
|style="text-align: right;"|4,42
|style="text-align: right;"|67,69
|style="text-align: right;"|67,69
|Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku [[Suku Minahasa|Minahasa]], [[Suku Sangir|Sangir]], [[Suku Talaud|Talaud]], [[Suku Batak|Batak]], keturunan [[Tionghoa]] dan Indonesia Timur
|Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku [[Suku Minahasa|Minahasa]], [[Suku Sangir|Sangir]], [[Suku Talaud|Talaud]], sebagian [[Suku Mongondow|Mongondow]], [[Suku Batak|Batak]], keturunan [[Tionghoa]] dan Indonesia Timur
|-
|-
|[[Sumatra]]
|[[Sumatra]]
|{{flag|Sumatra Barat}}
|{{flag|Sumatera Barat}}
|[[Kota Padang|Padang]]
|[[Kota Padang|Padang]]
|style="text-align: right;"|5.542.994
|style="text-align: right;"|5.542.994
Baris 355: Baris 385:
|-
|-
|[[Sumatra]]
|[[Sumatra]]
|{{flag|Sumatra Selatan}}
|{{flag|Sumatera Selatan}}
|[[Kota Palembang|Palembang]]
|[[Kota Palembang|Palembang]]
|style="text-align: right;"|8.267.779
|style="text-align: right;"|8.267.779
Baris 364: Baris 394:
|-
|-
|[[Sumatra]]
|[[Sumatra]]
|{{flag|Sumatra Utara}}
|{{flag|Sumatera Utara}}
|[[Kota Medan|Medan]]
|[[Kota Medan|Medan]]
|style="text-align: right;"|14.908.036
|style="text-align: right;"|14.908.036
Baris 393: Baris 423:
== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Agama di Indonesia]]
* [[Agama di Indonesia]]
* [[Gereja Katolik di Indonesia]]
* [[Konferensi Waligereja Indonesia]]
* [[Daftar persekutuan gereja di Indonesia]]
* [[Daftar persekutuan gereja di Indonesia]]
* [[Protestanisme di Indonesia]]
* [[Protestanisme di Indonesia]]
* [[Gereja Katolik di Indonesia]]
* [[Kebebasan beragama di Indonesia]]
* [[Kebebasan beragama di Indonesia]]
* [[Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia]]
* [[Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia]]
Baris 410: Baris 441:
{{Agama di Indonesia}}
{{Agama di Indonesia}}


[[Kategori:Kristen di Indonesia| ]]
[[Kategori:Kekristenan di Indonesia| ]]
[[Kategori:Gereja di Indonesia]]
[[Kategori:Gereja di Indonesia]]
[[Kategori:Kristen menurut negara|Indonesia]]
[[Kategori:Kekristenan menurut negara|Indonesia]]

Revisi terkini sejak 20 April 2024 01.42

Kekristenan di Indonesia
Sebuah Kebaktian di Gunungsitoli, Nias, c. 1900.
Sebuah Kebaktian di Gunungsitoli, Nias, c. 1900.
Total populasi
Kenaikan 29,149,061 (2022)[1]
10.5% dari populasi
Wilayah dengan populasi signifikan
Mayoritas:
Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara
Minoritas yang signifikan:
Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku
Kitab suci
Alkitab
Bahasa
Bahasa Indonesia (resmi), Bahasa Inggris (layanan ibadah internasional), berbagai bahasa daerah

Kekristenan di Indonesia

  Protestan (70.81%)
  Katolik (29.19%)

Kekristenan di Indonesia menurut suku bangsa (2010)[2]

  Batak (20.15%)
  Jawa (10.39%)
  Dayak (8.64%)
  Tionghoa (5.19%)
  Betawi (0.65%)
  Bali (0.21%)
  Yang lainnya (54.87%)

Kekristenan atau Kristen adalah agama terbesar kedua di Indonesia, setelah Islam. Indonesia juga memiliki populasi Kristen terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Filipina, populasi Protestan terbesar di Asia Tenggara, dan populasi Kristen terbesar ketiga di Asia setelah Filipina dan Tiongkok, diikuti oleh India. Indonesia juga memiliki populasi Kristen terbesar kedua di dunia Muslim, setelah Nigeria, diikuti oleh Mesir. Umat ​​Kristen di Indonesia yang berjumlah 29.264.438 juta jiwa merupakan 10,49% dari populasi negara pada tahun 2022, dengan 7,43% Protestan (20.722.154 juta) dan 3,06% Katolik (8.542.284 juta). Beberapa provinsi di Indonesia mayoritas beragama Kristen. Di Indonesia, kata Kristen mengacu pada Protestan,[3] sedangkan Katolik disebut sebagai Katolik. Pada abad ke-21 laju pertumbuhan dan penyebaran agama Kristen telah meningkat, khususnya di kalangan minoritas Tionghoa.[4][5][6]

Wilayah-wilayah tradisional Kristen di Indonesia terkonsentrasi di Tanah Batak, Taneh Karo, Nias, Mentawai, pedalaman Kalimantan, Minahasa, Sangir, Poso, Toraja, Mamasa, Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Maluku dan Papua.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Jemaat Kristen misionaris di Tana Toraja (foto 1935)

Agama Kristen pertama kali datang ke Indonesia pada abad ke-7. Melalui gereja Assiria (Gereja Timur) yakni berdiri di dua tempat yakni, Pancur (Sekarang wilayah dari Deli Serdang) dan Barus (Sekarang wilayah dari: Tapanuli Tengah) di Sumatra (645 M).

Sejarah kedatangan telah tercatat oleh ulama Syaikh Abu Salih al-Armini dalam bukunya dengan judul FIBA “Tadhakur Akhbar min al-Kana’is wa al-Adyar min Nawabin Mishri wa al-Iqta’aih” (Daftar berita pada gereja-gereja dan monastries di provinsi-provinsi Mesir dan sekitarnya). Daftar gereja-gereja dan monastries dari naskah asli dalam bahasa Arab dengan 114 halaman ini berisi berita tentang 707 gereja-gereja dan 181 monastries Kristen yang tersebar di sekitar Mesir, Nubia, Abysina, Afrika Barat, Spanyol, Arab dan India. Dalam bukunya (Abu Salih), tanah Indonesia masih dimasukkan dalam wilayah India (al-Hindah).[7]

Gereja Ortodoks adalah kelompok Kristen/Gereja pendatang yang menurut penelitian dari pakar-pakar sejarah dan arkeologi lama, pertama hadir dan datang ke Indonesia yang ditandai dengan/melalui kehadiran Gereja Nestorian yang merupakan corak gereja Asiria di daerah Fansur (Barus), di wilayah Mandailing, Sumatera Utara.

Peta persebaran Katolik di Indonesia berdasarkan sensus tahun 2010

Katolik Roma pertama tiba pada tahun 1511 di tanah Aceh, yaitu dari Ordo Karmel, dan 1534 di kepulauan Maluku melalui orang Portugis yang dikirim untuk eksplorasi. Fransiskus Xaverius, misionaris Katolik Roma dan pendiri Ordo Yesuit bekerja di kepulauan Maluku pada tahun 1546 sampai tahun 1547.

Peta persebaran Kristen Protestan di Indonesia berdasarkan sensus tahun 2010

Protestanisme pertama kali diperkenalkan oleh Belanda pada abad keenam belas, sehingga terpengaruh pada ajaran Calvinisme dan Lutheran.

Pada tahun 1960-an akibat anti-Komunis dan anti-Konfusianisme banyak pengikut Komunis dari kalangan orang Tionghoa dan sebagian suku Jawa Kejawen mengklaim diri sebagai orang Kristen, akan tetapi banyak bangsa Tionghoa yang akhirnya menerima agama Kristen dan sekarang mayoritas kalangan muda bangsa Tionghoa adalah umat Kristen. Sedangkan pemeluk Kristen di kalangan suku Jawa ada diantara mayoritas umat Islam, baik di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur.

Kekerasan dan diskriminasi[sunting | sunting sumber]

Sunat paksa dan konversi paksa orang Kristen terjadi selama konflik Muslim-Kristen 1999–2002 di Maluku, bersamaan dengan serangan terhadap gereja-gereja di seluruh Indonesia. Tentara, khususnya satuan pasukan khusus Kopassus, dituduh membantu penyerangan di Maluku, dan tanggapan resmi terhadap serangan ini kurang, sedangkan kekuatan penuh hukum digunakan terhadap orang-orang Kristen yang terlibat dalam balas dendam. Eksekusi tiga warga Katolik di Sulawesi pada tahun 2006 menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut bahwa negara Indonesia lebih menyukai Muslim sambil menghukum minoritas Kristen.

Bahkan setelah meredanya konflik Maluku, orang-orang Kristen menjadi korban serangan di bawah umur, tetapi biasa, oleh organisasi Muslim ekstrimis seperti Front Pembela Islam (FPI). Pada tahun 2005, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh pemenggalan tiga siswi sekolah Kristen, yang dilakukan oleh ekstremis Muslim di Sulawesi.

Pada tanggal 8 Februari 2011, penonton sidang menyerang terdakwa, jaksa dan hakim, dan perusuh Muslim merusak gereja-gereja Protestan dan Katolik, sekolah, dan properti lainnya di Temanggung, Jawa Tengah sebagai protes bahwa jaksa hanya menuntut agar pengadilan menghukum Antonius Bawengan sampai lima tahun penjara (hukuman maksimum yang diizinkan oleh hukum) karena dugaan penistaan ​​terhadap Islam melalui selebaran yang dibagikan. Seorang ulama Muslim setempat diduga menuntut agar Antonius menerima hukuman mati. Hakim segera menjatuhkan hukuman lima tahun penjara kepada Antonius. Penduduk Muslim setempat dilaporkan melindungi seorang imam Katolik dan berusaha meminimalkan kerusakan. Ulama setempat kemudian dijatuhi hukuman satu tahun penjara karena menghasut kerusuhan Temanggung. Kerusuhan Temanggung terjadi dua hari setelah 1.500 Muslim Sunni menyerang Muslim Ahmadiyah di Cikeusik, Banten, menewaskan tiga orang.

Di sisi lain, juga pada Februari 2011, seorang pemimpin dan pengikut FPI setempat masing-masing menerima hukuman paling lama 5,5 bulan dan dibebaskan berdasarkan waktu yang dijalani setelah anggota kelompok memukul kepala pendeta HKBP dengan papan kayu dan menikam seorang sesepuh HKBP di bagian perut. Rencana penyerangan lewat mobil tersebut terjadi di Bekasi, Jawa Barat saat para korban sedang berjalan menuju kebaktian gereja dan terkait dengan penolakan umat Islam setempat terhadap pembangunan gereja. Sementara aktivis hak asasi manusia lokal menyatakan kekecewaannya dengan hukuman yang minimal, tidak ada kerusuhan yang terjadi. Sebelumnya, pada 2010, ratusan anggota FPI menyerang jemaah saat kebaktian HKBP di Bekasi, memukuli banyak perempuan. Polisi berada di lokasi tetapi hanya memberikan sedikit perlindungan.

Pada awal Ramadhan Agustus 2011, sekelompok umat Islam menyerang dan membakar tiga gereja di Kuantan, Senggingi, dan Riau. Polisi, yang tidak memberikan alasan apa pun atas pembakaran tersebut, mengatakan bahwa pembakaran itu dilakukan demi menjaga kedamaian Ramadhan bagi umat Islam.

Non-Muslim mengalami diskriminasi yang berkelanjutan, termasuk hambatan untuk masuk universitas dan pekerjaan pegawai negeri. Sebuah survei yang dilakukan pada tahun 2002 di Jakarta mencatat bahwa 80% responden menginginkan agama selain Islam dilarang, 73% menginginkan non-Muslim dikeluarkan dari pengajaran di sekolah negeri, dan 42% tidak ingin gereja dibangun di daerah mereka. Kekhawatiran khusus bagi organisasi keagamaan non-Muslim, keputusan bersama menteri tahun 2006 tentang rumah ibadah (ditandatangani oleh Departemen Agama dan Departemen Dalam Negeri) mengharuskan sebuah kelompok agama untuk mendapatkan persetujuan dari setidaknya 60 rumah tangga di sekitar sebelum membangun sebuah rumah ibadah. Keputusan ini telah sering digunakan untuk mencegah pembangunan tempat ibadah non-Muslim dan telah dikutip oleh organisasi Muslim radikal untuk berbagai serangan terhadap non-Muslim.

Pada 9 Mei 2017, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang beragama Kristen divonis dua tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara setelah dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana penodaan agama.

Pada 13 Mei 2018 tiga gereja menjadi sasaran bom bunuh diri di Surabaya.

Pada tanggal 28 November 2020, sekitar 10 orang, diduga dari Mujahidin Indonesia Timur, membunuh empat orang Kristen dan membakar sebuah pos Bala Keselamatan dan rumah-rumah orang Kristen di Sulawesi Tengah, Indonesia. Tiga dari korban tewas dengan digorok lehernya, dan korban lainnya dibunuh dengan cara dipenggal. Di sisi lain, polisi nasional Indonesia telah membantah bahwa serangan tersebut bermotif agama, meskipun polisi berjanji untuk mulai mengejar para pelaku.

Pertumbuhan[sunting | sunting sumber]

Agama Kristen merupakan agama dengan populasi terbesar kedua di Indonesia sehingga meskipun Indonesia merupakan negara dengan mayoritas beragama Islam, hak warga negara yang beragama Kristen berkedudukan sama dengan warga negara yang beragama Islam (berbeda dengan beberapa negara seperti Malaysia, beberapa negara Arab) dan negara lainnya. Di provinsi Papua , Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Barat, Papua Barat daya dan Sulawesi Utara, Protestan merupakan agama mayoritas, sedangkan di Nusa Tenggara Timur dan Papua Selatan merupakan mayoritas Katolik.

Jumlah populasi orang Kristen yang cukup signifikan juga ditemukan di sekitar danau Toba dan Kepulauan Nias, di Sumatera Utara, Kepulauan Mentawai di Sumatra Barat, pedalaman Kalimantan, pedalaman Tana Toraja dan sebagian wilayah di provinsi Maluku. Protestan di Indonesia terdiri dari berbagai denominasi, yaitu Gereja Kristen Jawa, Huria Kristen Batak Protestan, Gereja Pantekosta di Indonesia, Gereja Tiberias Indonesia/Gereja Bethel Indonesia, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Gereja Yesus Sejati, Mennonit, Gereja Metodis, Gereja Baptis, Gereja Kristen Protestan Simalungun, Gereja Kemah Injil Indonesia dan denominasi lainnya.

Menurut provinsi[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah data umat Kristen di Indonesia, berdasarkan data dari Kementerian Agama tahun 2020.[8]

Pulau Provinsi Ibu kota Populasi
(2020)
Protestan
(%)
Katolik
(%)
Total
(%)
Keterangan
Sumatra  Aceh Banda Aceh 5.253.512 1,22 0,10 1,32 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat Suku Pakpak dan Suku Batak Toba yang tinggal di wilayah kabupaten Aceh Tenggara, Aceh Singkil, Kota Subulussalam dan keturunan Tionghoa
Kepulauan Nusa Tenggara  Bali Denpasar 4.236.983 1,56 0,79 2,35 Pemeluk Kristen adalah masyarakat asal provinsi NTT, suku Minahasa, Batak dan keturunan Tionghoa. Desa Blimbing Sari di kecamatan Melaya, Jembrana, satu desa yang 99% penduduknya beragama Kristen.
Jawa  Banten Serang 10.868.810 2,64 1,24 3,88 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Batak dan asal Indonesia Timur
Sumatra  Bengkulu Bengkulu 2.001.578 1,65 0,41 2,06 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa dan Batak
Sulawesi  Gorontalo Gorontalo 1.181.531 1,48 0,09 1,57 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Minahasa dari provinsi tetangga Sulawesi Utara
Jawa  DKI Jakarta Jakarta Pusat 11.011.862 8,58 3,92 12,50 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur
Sumatra  Jambi Jambi 3.491.764 3,25 0,57 3,82 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur
Jawa  Jawa Barat Bandung 45.632.714 1,83 0,64 2,47 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur
Jawa  Jawa Tengah Semarang 36.614.603 1,65 0,98 2,63 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat Jawa, Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur
Jawa  Jawa Timur Surabaya 40.706.075 1,69 0,68 2,37 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat Jawa, Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur
Kalimantan  Kalimantan Barat Pontianak 5.427.075 11,50 22,17 33,67 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat Suku Dayak, keturunan Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur
Kalimantan  Kalimantan Selatan Banjarmasin 4.042.565 1,33 0,53 1,86 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Suku Dayak, Batak dan Indonesia Timur
Kalimantan  Kalimantan Tengah Palangka Raya 2.577.215 16,67 3,16 19,83 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat Suku Dayak, Batak, Indonesia Timur dan keturunan Tionghoa
Kalimantan  Kalimantan Timur Samarinda 3.612.106 7,63 4,34 11,97 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat Suku Dayak, keturunan Tionghoa, Batak, Toraja, Minahasa dan Indonesia Timur
Kalimantan  Kalimantan Utara Tanjung Selor 654.949 20,37 5,95 26,32 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat Suku Dayak, keturunan Tionghoa, Batak, Toraja, Minahasa dan Indonesia Timur
Sumatra  Kepulauan Bangka Belitung Pangkalpinang 1.394.483 2,09 1,35 3,44 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur
Sumatra  Kepulauan Riau Tanjungpinang 1.961.388 11,97 2,43 14,40 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur
Sumatra  Lampung Bandar Lampung 9.044.962 1,43 0,92 2,35 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur
Kepulauan Maluku  Maluku Ambon 1.854.229 39,33 6,83 46,16 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Ambon, Kei, Buru, NTT dan keturunan Tionghoa
Kepulauan Maluku  Maluku Utara Sofifi 1.314.849 24,53 0,49 25,02 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Galela di pulau Halmahera, NTT dan keturunan Tionghoa
Kepulauan Nusa Tenggara  Nusa Tenggara Barat Mataram 5.287.577 0,26 0,19 0,45 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat asal Nusa Tenggara Timur
Kepulauan Nusa Tenggara  Nusa Tenggara Timur Kupang 5.120.061 36,17 53,56 89,73 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Flores, Timor, Atoni, Lamahot, Rote dan Manggarai
Papua  Papua Jayapura 4.346.593 69,02 15,40 84,42 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Amungme, Arfak, Asmat, Dani, Damal, Yali dan suku-suku lainnya asal Toraja, Minahasa, NTT, Batak dan Maluku
Papua  Papua Barat Manokwari 871.510 54,12 7,63 61,75 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Biak, Arfak, Irarutu dan suku-suku lainnya asal Toraja, Minahasa, NTT, Batak dan Maluku
Sumatra  Riau Pekanbaru 6.149.692 9,46 1,03 10,49 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur
Sulawesi  Sulawesi Barat Mamuju 1.316.812 14,78 1,13 15,91 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Toraja, Mamasa keturunan Tionghoa dan Indonesia Timur
Sulawesi  Sulawesi Selatan Makassar 9.117.380 7,68 1,69 9,37 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Toraja, Mamasa keturunan Tionghoa dan Indonesia Timur
Sulawesi  Sulawesi Tengah Palu 2.969.475 16,57 0,89 17,46 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Pamona, Mori, sebagian suku Babasal (Banggai, Balantak, Saluan), Minahasa, keturunan Tionghoa dan Indonesia Timur
Sulawesi  Sulawesi Tenggara Kendari 2.632.939 1,71 0,61 2,32 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Toraja, Indonesia Timur dan keturunan Tionghoa
Sulawesi  Sulawesi Utara Manado 2.751.038 63,27 4,42 67,69 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Minahasa, Sangir, Talaud, sebagian Mongondow, Batak, keturunan Tionghoa dan Indonesia Timur
Sumatra  Sumatera Barat Padang 5.542.994 1,46 0,84 2,30 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Mentawai yang tinggal di kepulauan Mentawai, serta keturunan Tionghoa dan Batak
Sumatra  Sumatera Selatan Palembang 8.267.779 0,97 0,60 1,57 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat keturunan Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur
Sumatra  Sumatera Utara Medan 14.908.036 27,28 4,34 31,62 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat suku Batak,(mayoritas Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, sebagian kecil Angkola, Mandailing), Nias, Tionghoa
Jawa  Yogyakarta Yogyakarta 3.645.487 2,44 4,58 7,02 Pemeluk Kristen kebanyakannya adalah masyarakat Jawa, Tionghoa, Batak dan Indonesia Timur
 Indonesia DKI Jakarta
266.534.836
(2018)
20.246.267
(7,60)
8.325.339
(3,12)
28.571.606
(10,72%)

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Jumlah Penduduk Menurut Agama". Ministry of Religious Affairs. 31 August 2022. Diakses tanggal 29 October 2023. Muslim 241 Million (87), Christianity 29.1 Million (10.5), Hindu 4.69 million (1.7), Buddhist 2.02 million (0.7), Folk, Confucianism, and others 192.311 (0.1), Total 277.749.673 Million 
  2. ^ Aris Ananta, Evi Nurvidya Arifin, M Sairi Hasbullah, Nur Budi Handayani, Agus Pramono. Demography of Indonesia's Ethnicity. Singapore: ISEAS: Institute of Southeast Asian Studies, 2015. p. 273.
  3. ^ Denys Lombard, "Nusa Jawa: Batas-batas pembaratan", Jakarta, 1996, h. 268
  4. ^ Brazier, Roderick (2006-04-27). "Opinion | In Indonesia, the Chinese go to church". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2021-04-28. 
  5. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama AFP 7 February 2008
  6. ^ "(PDF) Believers in Christ from a Muslim Background: A Global Census | Duane A Miller - Academia.edu". 2019-09-28. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-28. Diakses tanggal 2021-04-28. 
  7. ^ "Profil Gereja di Indonesia : Gereja Asiria". Tim PPGI. Diakses tanggal 2011-08-22. 
  8. ^ "Statistik Umat Menurut Agama di Indonesia". Kementerian Agama Republik Indonesia. 15 Mei 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 September 2020. Diakses tanggal 13 Februari 2021.