Salat Tahajud: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di hari + pada hari)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(29 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Ensiklopedia Islam|Muhammad}}
{{Ushul fiqih}}
'''Salat tahajud''' adalah [[salat sunnat]] yang dikerjakan di malam hari atau sepertiga malam setelah terjaga dari tidur. Salat tahajjud termasuk salat sunnat mu'akad (salat yang dikuatkan oleh syara'). Salat tahajud dikerjakan sedikitnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas.<ref name="Tahajud">Anonim, ''Keutamaan dan keistimewaan salat tahajjud, salat hajat, salat istikharah, salat dhuha beserta wirid, zikir, dan doa-doa pilihan'', Ampel Suci, Surabaya:1995</ref>
'''Salat Tahajud''' ({{Lang-ar|صلاة التهجد|ṣalātu-at-tahajjud}}) adalah [[salat sunah]] muakad yang didirikan pada [[malam]] hari atau [[malam]] menjelang [[pagi]]/ sepertiga [[malam]] (dini hari) setelah terjaga dari tidur. [[Salat]] ini bukanlah bagian dari [[salat lima waktu]] yang diwajibkan bagi umat [[Muslim]] dan dapat dikerjakan sedikitnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas.<ref name="Tahajud">Anonim, ''Keutamaan dan keistimewaan shalat tahajjud, shalat hajat, shalat istikharah, shalat dhuha beserta wirid, zikir, dan doa-doa pilihan'', Ampel Suci, Surabaya:1995</ref>


== Dalam Al-Qur'an ==
==Bukti dalam al-Qur'an==
Pada mula-mula, salat ini diwajibkan oleh Allah, pada firmannya di [[Surah Al-Muzzammil]] ayat 2:
Dalam karyanya yang terkenal, Fiqh As-Sunnah, Sayyid Sabiq Sheikh menguraikan tentang subjek tahajud sebagai berikut:
{{Quote|Bangunlah pada malam hari (untuk salat) kecuali sedikit (daripadanya)|[[Surah Al-Muzzammil|Al-Muzzammil]] 73:2}}

Namun, setelah turunnya ayat 20 dalam surah ini, Allah meringankannya sebagai [[sunah]]. Dalam karyanya yang terkenal, Fiqh As-Sunnah, Sayyid Sabiq Sheikh menguraikan tentang salat tahajjud sebagai berikut:
Suruhan untuk [[Muhammad|Nabi Muhammad]], [[Allah]] swt berfirman sebagai berikut:
{{Quote | Dan pada sebagian malam hari, sembahyang tahajjudlah kamu sebagaimana ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ketempat yang terpuji | [[Surah Al-Isra'|Al-Isra']] 17:79}}


[[Allah]] swt berfirman sebagai berikut:
{{Quote|Dan pada sebagian malam hari, salat tahajudlah kamu sebagaimana ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji|[[Surah Al-Isra'|Al-Isra']] 17:79}}
Perintah ini secara khusus ditujukan kepada Muhammad, tetapi juga mengacu kepada semua Muslim, karena Muhammad adalah teladan yang sempurna dan panduan bagi mereka dalam segala hal.
Perintah ini secara khusus ditujukan kepada Muhammad, tetapi juga mengacu kepada semua Muslim, karena Muhammad adalah teladan yang sempurna dan panduan bagi mereka dalam segala hal.


Selain itu, melakukan salat Tahajjud teratur memenuhi syarat sebagai salah satu dari orang-orang benar dan seseorang yang mendapatkan karunia dan kemurahan Allah. Dalam memuji mereka yang melakukan sholat malam, Allah berfirman:
Selain itu, melakukan salat Tahajud teratur memenuhi syarat sebagai salah satu dari orang-orang benar dan seseorang yang mendapatkan karunia dan kemurahan Allah. Dalam memuji mereka yang melakukan salat malam, Allah berfirman:
{{Quote|Dan orang-orang yang melalui malam dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka|[[Al-Furqan]] 25:64}}

{{Quote | Dan orang-orang yang melalui malam dengan bersujud dan berdiri untuk tuhan mereka | [[Al-Furqan]] 25:64}}


== Dalam [[Hadits]] ==
== Dalam hadis ==
Selain ayat-ayat al-Qur'an, hadis juga menjelaskan keutamaan salat Tahajud:
''"Perintah [[Allah]] turun ke langit dunia di waktu tinggal sepertiga akhir dari waktu malam, lalu berseru: '''Adakah orang-orang yang memohon (berdo'a), pasti akan Kukabulkan, adakah orang-orang yang meminta, pasti akan Kuberi dan adakah yang mengharap/memohon ampunan, pasti akan Kuampuni baginya. Sampai tiba waktu [[Shubuh]].'''"'' (Al Hadits).
{{Quote|"Perintah Allah turun ke langit dunia di waktu tinggal sepertiga akhir dari waktu malam, lalu berseru: Adakah orang-orang yang memohon (berdoa), pasti akan Kukabulkan, adakah orang-orang yang meminta, pasti akan Kuberi dan adakah yang mengharap/memohon ampunan, pasti akan Kuampuni baginya. Sampai tiba waktu Subuh."|[[al-Bukhari]] dan [[Imam Muslim|Muslim]]}}
Dalam beragam riwayat hadis, salat ini juga disebut sebagai ''Qiyamul Layl'' (berdiri [di waktu] malam), Ṣ''alatul Layl'' (salat malam), dan ''Tahajjud''.


== Waktu utama ==
==Waktu==
Salat tahajjud dapat dilakukan kapanpun pada malam hari. Namun waktu paling utama untuk melakukannya adalah pada sepertiga akhir malam.


Tahajud dilakukan setelah bangun tidur pada waktu malam.<ref>{{cite book |title=Towards Understanding the Qur'an. |publisher=Kube Publishing Ltd |isbn=0860376133}}</ref> Tahajud dapat didirikan saat sepertiga malam awal, tengah, maupun akhir, tetapi dasarnya didirikan setelah mendirikan salat wajib [[Salat Isya|Isyak]]. [[Ibnu Hajar al-'Asqalani|Ibnu Hajar]] mengatakan sebagai berikut:
== Hukum ==
Pada mula-mula, sembahyang ini diwajibkan oleh Allah, pada firmannya di [[Surah Al-Muzzammil]]:


{{Quote|Tidak ada waktu yang tertentu dalam salat Tahajud Nabi {{saw}} mendirikan salat malamnya; beliau dapat mendirikannya kapanpun beliau merasa ringan untuk melakukannya.}}
{{Quote | Bangun lah pada malam hari (untuk sembahyang) kecuali sedikit (daripadanya) | [[Surah Al-Muzzammil|Al-Muzzammil]] 73:20}}


"Waktu terbaik mendirikan tahajud adalah sepertiga malam terakhir." ([[Abu Hurairah]]: [[Fiqh]])<ref>{{Cite book|title=Scientific commentary of Suratul Faateḥah = Tā'liqāt 'ulamīah Suratulfātiḥah|last=Kazim, Ebrahim.|date=2010|publisher=Pharos Media & Pub|isbn=9788172210373|edition=2nd|location=New Delhi|oclc=759686022}}</ref>{{cn|date=March 2017}}
Namun, setelah turunnya ayat 20 dalam surat ini,Allah Yang Maha Adil memberi keringanan. Hukumnya menjadi [[sunah]].


Dari [[Umar bin Anbasah]], Nabi Muhammad {{Saw}} bersabda:
== Keistimewaan salat tahajjud ==
Salat tahajjud merupakan kehormatan bagi seorang [[muslim]], sebab mendatangkan kesehatan, menghapus dosa-dosa yang dilakukan siang hari, menghindarkannya dari kesepian dialam kubur, mengharumkan bau [[tubuh]], menjaminkan baginya kebutuhan hidup, dan juga menjadi hiasan [[surga]].<ref name="Tahajud1">Anonim, ''Maka bertahajjudlah, berdua dengan Tuhan'', Al-Huda, Jakarta:2006</ref> Selain itu, salat tahajjud juga dipercaya memiliki keistimewaan lain, di mana bagi orang yang mendirikan salat tahajjud diberikan manfaat, yaitu keselamatan dan kesenangan di [[dunia]] dan [[akhirat]], antara lain wajahnya akan memancarkan [[cahaya]] keimanan, akan dipelihara oleh [[Allah]] dirinya dari segala macam marabahaya, setiap perkataannya mengandung arti dan dituruti oleh orang lain, akan mendapatkan perhatian dan kecintaan dari orang-orang yang mengenalinya, dibangkitkan dari kuburnya dengan wajah yang bercahaya, diberi kitab amalnya ditangan kanannya, dimudahkan hisabnya, berjalan di atas ''shirat'' bagaikan kilat.<ref name="Tahajud"/>


{{Quote|Keadaan yang paling dekat antara Tuhan dan hamba-Nya adalah saat sepertiga malam terakhir. Jika kamu mampu menjadi orang yang berzikir kepada Allah pada saat itu, maka lakukanlah!|[[At-Tirmidzi]]}}
Ketika menerangkan salat tahajjud, [[Nabi Muhammad]] SAW bersabda, ''Salat tahajjud adalah sarana (meraih) keridhaan [[Tuhan]], kecintaan para [[malaikat]], sunah para [[nabi]], cahaya pengetahuan, pokok keimanan, istirahat untuk tubuh, kebencian para [[setan]], senjata untuk (melawan) musuh, (sarana) terkabulnya doa, (sarana) diterimanya amal, keberkatan bagi rezeki, pemberi syafaat di antara yang melaksanakannya dan di antara malaikat maut, cahaya di kuburan (pelaksananya), ranjang dari bawah sisi (pelaksananya), menjadi jawaban bagi [[Munkar dan Nakir]], teman dan penjenguk di kubur (pelaksananya) hingga hari [[kiamat]], ketika pada hari kiamat salat tahajud itu akan menjadi pelindung di atas (pelaksananya), mahkota di kepalanya, busana bagi tubuhnya, cahaya yang menyebar didepannya, penghalang di antaranya dan neraka, hujah (dalil) bagi mukmin dihadapan Allah SWT, pemberat bagi timbangan, izin untuk melewati Shirath al-Mustaqim, kunci surga...''<ref name="Tahajud1"/><ref>Bihar al-Anwar, 87:161</ref>


==Jumlah rakaat==
== Rukun Shalat Tahajud ==
Tahajjud tidak memiliki jumlah rakaat tertentu yang harus dilakukan, dan dapat dikerjakan tidak terbatas rakaat. Namun, salat tahajud didirikan sekurang-kurangnya dua rakaat, dilanjutkan dengan witir sebagaimana Rasulullah {{Saw}} mengerjakannya. Diriwayatkan dari [[Abdullah bin Umar|'Abdullah bin 'Umar]] bahwa Rasulullah bersabda:
Salat tahajud memiliki 13 rukun yang wajib diikuti, karena rukun ini adalah shalat sahnya shalat. Berikut rukun salat tahajud :
# Niat
# Berdiri (bagi yang mampu)
# Takbiratul ihram
# Membaca surat Al Fatihah pada tiap rakaat
# Rukuk
# tuma’ninah
# Iktidal setelah rukuk dan tuma'ninah
# Sujud dua kali dengan tuma'ninah
# Duduk antara dua sujud dengan tuma'ninah
# Duduk dan membaca tasyahud akhir
# Membaca salawat nabi pada tasyahud akhir
# Membaca salam
# Tertib


{{Quote|"(Salat malam) didirikan dua dua (rakaat), dan bila kamu khawatir sudah masuk waktunya salat Subuh dirikanlah salat Witir satu rakaat."|[[al-Bukhari]], No. 1069}}
== Do'a Salat Tahajud ==
Selayaknya setelah sholat kita akan memohon ampun dan ridho dari Allah SWT dengan memanjatkan doa. Adapun doa yang biasanya dibaca setelah sholat tahajud adalah sebagai berikut.


==Pengaruh terhadap kesehatan==
"''ALLAHUMMA LAKAL HAMDU ANTA NUURUSSAMAAWAATI WAL ARDHI WA MAN FIIHINNA. WALAKAL HAMDU ANTA QOYYIMUSSAMAAWAATI WAL ARDHI WA MAN FIHINNA. WALAKAL HAMDU ANTA ROBBUSSAMAAWAATI WAL ARDHI WA MAN FIIHINNA WALAKAL HAMDU ANTA MULKUSSAMAAWAATI WAL ARDHI WA MAN FIIHINNA WALAKAL HAMDU ANTA MULIKUSSAMAAWAATI WAL ARDHI WALAKAL HAMDU, ANTAL HAQQU WA WA'DUKAL HAQQU, WA QOULUKAL HAQQU, WA LIQOO UKAL HAQQU. WALJANNATU HAQQUN WANNAARU HAQQUN WANNABIYYUUNA HAQQUN, WA MUHAMMADUN HAQQUN, WASSAA'ATU HAQQUN. ALLAHUMMA LAKA ASLAMTU. WA 'ALAIKA TAWAKKALTU. WABIKA AAMANTU. WA ILAIKA AANABTU. WABIKA KHOOSHOMTU. WA ILAIKA HAAKAMTU. FAGHFIRLIIY MAA QODDAMTU WA MAA AKHKHORTU. WA MAA ASRORTU WA MAA A' LANTU. ANTAL MUQODDIMU WA ANTAL MU AKHKHIRU. LAA ILAA HA ILLAA ANTA ANTA ILAAHII LAA ILAAHA ILLAA ANTA WA LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAAHI''".
Salat tahajud diketahui mampu mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler seperti penyakit jantung atau tekanan darah tinggi. Kebiasaan tidur tidak teratur (baik kurang tidur maupun terlalu lama tidur) dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler.<ref>{{cite book |last1=Ahmad |first1=Yusuf |title=Islamic Medicine |publisher=Darussalam Publishers}}</ref>


== Manfaat ==
Yang artinya : Ya Allah, bagimu segala puji. Engkau-lah (Allah) penegak langit dan bumi dan alam semesta serta segala isinya. Bagimulah segala puji, Engkau (Allah) Raja penguasa langit dan bumi. Bagimu-lah (Allah) segala puji, pemancar cahaya langit dan bumi. Bagimu-lah (Allah) segala puji, Engkau-lah (Allah) yang hak dan janjimu adalah benar dan perjumpaanmu itu adalah hak dan firmanmu adlh benar, dan surga adlh hak dan Neraka adlh hak dan Nabi – Nabi itu hak benar dan Nabi Muhammad Saw adalah benar, dan saat hari Kiamat itu benar. Ya Allah kepadamulah kami berserah diri (bertawakal) kepada Engkau jualah kami kembali dan kepadamulah kami rindu dan kpd engkaulah kami berhukum. Ampunilah kami atas kesalahan yang sudah kami lakukan dan yang sebelumnya baik yang kami sembunyikan maupun yang kami nyatakan. Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan Tuhan yang terakhir, Tiada Tuhan melainkan Engkau Allah Rabbul Alamin. Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan Allah.
Dalam Islam, seorang muslim memperoleh beberapa manfaat dari salat tahajud. Manfaat ini antara lain yaitu dimasukkan ke dalam golongan orang yang bertakwa dan ahli surga, memperoleh [[pahala]] salat sunnah yang terbaik, digolongkan sebagai orang saleh, dan dijadikan sebagai manusia yang sebaik-baiknya. Muslim yang melaksanakan salah tahajud digolongkan sebagai orang yang bertakwa dan ahli surga berdasarkan firman Allah dalam [[Surah Az-Zariyat]] ayat 15–18. Ayat ini menyebutkan bahwa orang yang sedikit tidur pada waktu malam untuk memohon ampunan dari [[Allah (Islam)|Allah]] hingga waktu sebelum [[fajar]] akan dimasukkan ke dalam taman-taman surga sebagai balasan atas kebaikannya tersebut. Salat tahajud merupakan [[salat sunnah]] terbaik berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh [[Imam Muslim]]. Melaksanakan salat tahajud juga menandakan seseorang termasuk golongan orang saleh berdasarkan salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dalam hadits ini disebutkan bahwa melaksanakan salat tahajud merupakan kebiasaan dari orang-orang saleh di waktu malam. Sedangkan salat tahajud sebagai penanda sebagai sebaik-baiknya [[manusia]]. Haditsnya diiriwayatkan oleh [[Muhammad bin Ismail al-Bukhari|Al-Bukhari]] dan membahas [[Abdullah bin Umar]] mengenai salat tahajud berdasarkan perintah [[Muhammad|Nabi Muhammad]] untuk menjadi sebaik-baiknya manusia.<ref>{{Cite book|last=Hambali|first=Muhammad|date=2017|url=https://www.google.co.id/books/edition/Panduan_Muslim_Kaffah_Sehari_hari_dari_K/b1FHEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=panduan+muslim+kaffah&pg=PA31&printsec=frontcover|title=Panduan Muslim Kaffah Sehari-Hari: Dari Kandungan hingga Kematian|location=Yogyakarta|publisher=Laksana|isbn=978-602-407-185-1|editor-last=Rusdianto|pages=186|url-status=live}}</ref>


== Referensi ==
==Referensi==
{{reflist}}
{{reflist}}


== Bacaan terkait ==
== Bacaan terkait ==
* Kumpulan Salat-Salat Sunnat, Drs. Moh. Rifa'i, CV Toha Putra, Semarang, 1993


* Kumpulan Shalat-Shalat Sunnat, Drs. Moh. Rifa'i, CV Toha Putra, Semarang, 1993
{{Salat}}
{{Salat}}


[[Kategori:Salat sunah|tahajud|fikih]]
[[Kategori:Salat sunah|Tahajud]]

Revisi terkini sejak 12 Februari 2022 03.34

Salat Tahajud (Arab: صلاة التهجد, translit. ṣalātu-at-tahajjud) adalah salat sunah muakad yang didirikan pada malam hari atau malam menjelang pagi/ sepertiga malam (dini hari) setelah terjaga dari tidur. Salat ini bukanlah bagian dari salat lima waktu yang diwajibkan bagi umat Muslim dan dapat dikerjakan sedikitnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas.[1]

Bukti dalam al-Qur'an[sunting | sunting sumber]

Pada mula-mula, salat ini diwajibkan oleh Allah, pada firmannya di Surah Al-Muzzammil ayat 2:

Bangunlah pada malam hari (untuk salat) kecuali sedikit (daripadanya)

— Al-Muzzammil 73:2

Namun, setelah turunnya ayat 20 dalam surah ini, Allah meringankannya sebagai sunah. Dalam karyanya yang terkenal, Fiqh As-Sunnah, Sayyid Sabiq Sheikh menguraikan tentang salat tahajjud sebagai berikut:

Allah swt berfirman sebagai berikut:

Dan pada sebagian malam hari, salat tahajudlah kamu sebagaimana ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji

— Al-Isra' 17:79

Perintah ini secara khusus ditujukan kepada Muhammad, tetapi juga mengacu kepada semua Muslim, karena Muhammad adalah teladan yang sempurna dan panduan bagi mereka dalam segala hal.

Selain itu, melakukan salat Tahajud teratur memenuhi syarat sebagai salah satu dari orang-orang benar dan seseorang yang mendapatkan karunia dan kemurahan Allah. Dalam memuji mereka yang melakukan salat malam, Allah berfirman:

Dan orang-orang yang melalui malam dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka

— Al-Furqan 25:64

Dalam hadis[sunting | sunting sumber]

Selain ayat-ayat al-Qur'an, hadis juga menjelaskan keutamaan salat Tahajud:

"Perintah Allah turun ke langit dunia di waktu tinggal sepertiga akhir dari waktu malam, lalu berseru: Adakah orang-orang yang memohon (berdoa), pasti akan Kukabulkan, adakah orang-orang yang meminta, pasti akan Kuberi dan adakah yang mengharap/memohon ampunan, pasti akan Kuampuni baginya. Sampai tiba waktu Subuh."

— al-Bukhari dan Muslim

Dalam beragam riwayat hadis, salat ini juga disebut sebagai Qiyamul Layl (berdiri [di waktu] malam), Ṣalatul Layl (salat malam), dan Tahajjud.

Waktu[sunting | sunting sumber]

Tahajud dilakukan setelah bangun tidur pada waktu malam.[2] Tahajud dapat didirikan saat sepertiga malam awal, tengah, maupun akhir, tetapi dasarnya didirikan setelah mendirikan salat wajib Isyak. Ibnu Hajar mengatakan sebagai berikut:

Tidak ada waktu yang tertentu dalam salat Tahajud Nabi ﷺ mendirikan salat malamnya; beliau dapat mendirikannya kapanpun beliau merasa ringan untuk melakukannya.

"Waktu terbaik mendirikan tahajud adalah sepertiga malam terakhir." (Abu Hurairah: Fiqh)[3][butuh rujukan]

Dari Umar bin Anbasah, Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

Keadaan yang paling dekat antara Tuhan dan hamba-Nya adalah saat sepertiga malam terakhir. Jika kamu mampu menjadi orang yang berzikir kepada Allah pada saat itu, maka lakukanlah!

Jumlah rakaat[sunting | sunting sumber]

Tahajjud tidak memiliki jumlah rakaat tertentu yang harus dilakukan, dan dapat dikerjakan tidak terbatas rakaat. Namun, salat tahajud didirikan sekurang-kurangnya dua rakaat, dilanjutkan dengan witir sebagaimana Rasulullah ﷺ mengerjakannya. Diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Umar bahwa Rasulullah bersabda:

"(Salat malam) didirikan dua dua (rakaat), dan bila kamu khawatir sudah masuk waktunya salat Subuh dirikanlah salat Witir satu rakaat."

— al-Bukhari, No. 1069

Pengaruh terhadap kesehatan[sunting | sunting sumber]

Salat tahajud diketahui mampu mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler seperti penyakit jantung atau tekanan darah tinggi. Kebiasaan tidur tidak teratur (baik kurang tidur maupun terlalu lama tidur) dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler.[4]

Manfaat[sunting | sunting sumber]

Dalam Islam, seorang muslim memperoleh beberapa manfaat dari salat tahajud. Manfaat ini antara lain yaitu dimasukkan ke dalam golongan orang yang bertakwa dan ahli surga, memperoleh pahala salat sunnah yang terbaik, digolongkan sebagai orang saleh, dan dijadikan sebagai manusia yang sebaik-baiknya. Muslim yang melaksanakan salah tahajud digolongkan sebagai orang yang bertakwa dan ahli surga berdasarkan firman Allah dalam Surah Az-Zariyat ayat 15–18. Ayat ini menyebutkan bahwa orang yang sedikit tidur pada waktu malam untuk memohon ampunan dari Allah hingga waktu sebelum fajar akan dimasukkan ke dalam taman-taman surga sebagai balasan atas kebaikannya tersebut. Salat tahajud merupakan salat sunnah terbaik berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Melaksanakan salat tahajud juga menandakan seseorang termasuk golongan orang saleh berdasarkan salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dalam hadits ini disebutkan bahwa melaksanakan salat tahajud merupakan kebiasaan dari orang-orang saleh di waktu malam. Sedangkan salat tahajud sebagai penanda sebagai sebaik-baiknya manusia. Haditsnya diiriwayatkan oleh Al-Bukhari dan membahas Abdullah bin Umar mengenai salat tahajud berdasarkan perintah Nabi Muhammad untuk menjadi sebaik-baiknya manusia.[5]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Anonim, Keutamaan dan keistimewaan shalat tahajjud, shalat hajat, shalat istikharah, shalat dhuha beserta wirid, zikir, dan doa-doa pilihan, Ampel Suci, Surabaya:1995
  2. ^ Towards Understanding the Qur'an. Kube Publishing Ltd. ISBN 0860376133. 
  3. ^ Kazim, Ebrahim. (2010). Scientific commentary of Suratul Faateḥah = Tā'liqāt 'ulamīah Suratulfātiḥah (edisi ke-2nd). New Delhi: Pharos Media & Pub. ISBN 9788172210373. OCLC 759686022. 
  4. ^ Ahmad, Yusuf. Islamic Medicine. Darussalam Publishers. 
  5. ^ Hambali, Muhammad (2017). Rusdianto, ed. Panduan Muslim Kaffah Sehari-Hari: Dari Kandungan hingga Kematian. Yogyakarta: Laksana. hlm. 186. ISBN 978-602-407-185-1. 

Bacaan terkait[sunting | sunting sumber]

  • Kumpulan Shalat-Shalat Sunnat, Drs. Moh. Rifa'i, CV Toha Putra, Semarang, 1993