Sejarah Kekristenan
Bagian dari seri tentang |
Kekristenan |
---|
Portal Kristen |
Sejarah Kekristenan tidak bisa dipisahkan dari Sejarah gereja Kristen yang membawa ajaran agama Kristen, mengayomi penganutnya dan menjadi saksi perkembangan pekerjaan yang telah dijalankan sepanjang dua ribu tahun, sejak abad pertama Masehi, mulai dari tanah Israel hingga ke Eropa, Amerika, dan seluruh dunia. Sejarah gereja sangat menarik untuk dicermati, dipengaruhi oleh tokoh-tokoh gereja yang tidak terhitung banyaknya, dan juga menimbulkan kejadian-kejadian yang mengubah alur sejarah dunia. Tanggal-tanggal terpenting dalam sejarah gereja dan kekristenan dapat dilihat pada sub bagian artikel ini.
Kekristenan muncul dari wilayah Levant (sekarang Palestina dan Israel) mulai pertengahan abad pertama Masehi. Asalnya Kekristenan dimulai di kota Yerusalem dan mulai menyebar ke wilayah Timur Dekat, termasuk ke Suriah, Asyur, Mesopotamia, Fenisia, Asia Minor, Yordania dan Mesir. Sekitar 15 tahun setelahnya Kekristenan mulai memasuki Eropa Selatan dan berkembang di sana. Sementara itu juga terjadi penyebaran di Afrika Utara serta Asia Selatan dan Eropa Timur. Pada abad ke-4 Kekristenan telah dijadikan agama negara oleh Dinasti Arsakid di Armenia pada tahun 301, "Iberia Kaukasus" (atau Republik Georgia) pada tahun 319,[1][2] Kekaisaran Aksum di Etiopia pada tahun 325,[3][4] dan Kekaisaran Romawi pada tahun 380 M.
Kekristenan menjadi umum bagi seluruh Eropa pada Abad Pertengahan dan mengembang ke seluruh dunia selama Masa Eksplorasi negara-negara Eropa dari zaman Renaisans sampai menjadi agama terbesar di dunia.[5] Sekarang terdapat lebih dari 2,5 miliar orang Kristen, yaitu sepertiga jumlah manusia di dunia.[6] Kekristenan terbagi menjadi Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Timur pada Skisma Timur-Barat atau Skisma Besar pada tahun 1054. Reformasi Protestan memecah Gereja Katolik Roma menjadi berbagai denominasi Kristen.
Kehidupan Yesus
[sunting | sunting sumber]Periode ini dimulai sejak kelahiran Yesus hingga kematian dan kebangkitan Yesus, kurang lebih dari 4 SM hingga 33 M.
Yesus Kristus dilahirkan sekitar tahun 4 SM di Betlehem, Yudea, dan bertumbuh dewasa di kota Nazaret, Galilea.[7] Setelah Ia berumur sekitar tiga puluh tahun, dimulailah pelayanan Yesus selama lebih dari tiga tahun termasuk merekrut keduabelas rasul, melakukan mujizat, mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, dan membangkitkan orang mati. Yesus mati dihukum dengan cara disalib oleh karena hasutan pemimpin-pemimpin agama Yahudi yang tidak suka dengan ajaran Yesus yang dianggap bertentangan dengan ajaran mereka. Ia disalibkan di Bukit Golgota, Yerusalem di antara tahun 29-33 M atas perintah Gubernur Provinsi Yudea Romawi, Pontius Pilatus.[8] Setelah mati disalibkan, Yesus dikuburkan di dalam gua batu. Umat Kristiani percaya bahwa Yesus bangkit dari mati pada hari ketiga setelah kematian-Nya dan menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saksi mata. Empat puluh hari kemudian Ia naik ke surga dengan disaksikan banyak orang. Umat Kristiani juga percaya bahwa para imam Yahudi yang ketakutan menyogok para penjaga kubur untuk menyebarkan kabar bohong bahwa Yesus tidak bangkit melainkan mayatnya dicuri oleh para muridnya.[9] Kelima hal dalam kehidupan Yesus Kristus ini (kelahiran, pelayanan, kematian, kebangkitan, kenaikan ke surga) adalah intisari Kekristenan.
Informasi utama tentang kehidupan Yesus berasal dari keempat Injil dan tulisan-tulisan Paulus serta murid-murid Yesus yang lain yang secara kolektif disebut buku Perjanjian Baru.
Gereja mula-mula
[sunting | sunting sumber]Gereja dimulai 40 hari sesudah kebangkitan Yesus (sekitar tahun 30-34 Masehi). Yesus sudah berjanji bahwa Dia akan mendirikan gerejaNya (Matius 16:18), dan dengan datangnya Roh Kudus pada hari Pentakosta (Kisah 2:1–4), "Gereja" (“kumpulan yang dipanggil keluar”) secara resmi dimulai. Tiga ribu orang yang menerima khotbah Simon Petrus pada hari itu dan memilih untuk mengikuti Kristus dengan cara dibaptiskan.[10]
Petobat-petobat pertama kepada kekristenan adalah orang-orang Yahudi atau penganut-penganut Yudaisme, dan gereja, yaitu persekutuan orang-orang yang mengaku Ketuhanan Yesus itu, berpusat di Yerusalem. Karena itu kekristenan pada mulanya dipandang sebagai sekte Yahudi, sama seperti orang-orang Farisi, Saduki, atau Eseni. Namun, apa yang dikhotbahkan para rasul berbeda secara radikal dari apa yang diajarkan oleh kelompok-kelompok Yahudi lainnya. Yesus diberitakan sebagai "Mesias" atau Juruselamat orang Yahudi, yaitu Raja yang Diurapi, yang telah dinubuatkan kedatangan-Nya untuk menggenapi Hukum Taurat[11] dan mendirikan Perjanjian Baru yang berdasarkan pada kematianNya.[12] Berita ini, dan tuduhan bahwa mereka telah membunuh Mesias mereka sendiri, membuat banyak pemuka Yahudi menjadi marah, dan beberapa orang, seperti Saul, yang kemudian dikenal sebagai Paulus, dari Tarsus, mengambil tindakan untuk memusnahkan “Jalan” itu.[13] sebelum ia sendiri akhirnya menjadi penganut Kristus yang sangat gigih.
Periode gereja mula-mula dimulai sejak kurang lebih tahun 33 dengan pelayanan rasul Petrus, Paulus dan lain-lainnya dalam memberitakan kisah Yesus hingga bertobatnya Kaisar Konstantinus I pada tahun 325. Pada periode ini gereja dan orang-orang Kristen mengalami penganiayaan, terutama penganiayaan fisik, tetapi para Bapa gereja mulai menulis tulisan-tulisan Kristen yang pertama dan ajaran-ajaran yang menyeleweng yang bermunculan diatasi.
Tidak lama setelah Pentakosta, pintu gereja terbuka kepada orang-orang bukan Yahudi. Penginjil Filipus berkhotbah kepada orang-orang Samaria,[14] dan banyak dari mereka yang percaya kepada Kristus. Rasul Petrus berkhotbah kepada rumah tangga Kornelius yang bukanlah orang Yahudi[15] dan mereka juga menerima Roh Kudus. Rasul Paulus (mantan penganiaya gereja) memberitakan Injil di seluruh dunia Greko-Romawi, sampai ke Roma sendiri[16] dan bahkan mungkin sampai ke Spanyol.[17]
Pada tahun 70, tahun di mana Yerusalem dihancurkan, kitab-kitab Perjanjian Baru telah lengkap dan beredar di antara gereja-gereja. Untuk 240 tahun berikutnya, orang-orang Kristen dianiaya oleh Roma, kadang secara acak, kadang atas perintah pemerintah.
Pada abad kedua dan ketiga, kepemimpinan gereja mejadi makin hierakis seiring dengan peningkatan jumlah. Beberapa ajaran sesat diungkapkan dan ditolak pada zaman ini, dan kanon Perjanjian Baru disepakati. Penganiayaan terus meningkat.
Tahun | Tokoh | Tempat | Deskripsi singkat |
---|---|---|---|
35 | Stefanus | Yerusalem | Stefanus mati syahid dan menjadi martir Kristen pertama. Paulus bertobat. |
46 | Paulus dari Tarsus | Asia Minor | Paulus memulai perjalanan misinya dan menulis surat-suratnya. |
64 | Kaisar Nero | Roma | Kebakaran hebat terjadi di Roma. Kaisar Nero menyalahkan orang Kristen dan menimbulkan penganiayaan |
Setelah kematian dan kebangkitan Yesus, para Rasul diberi tugas untuk memberitakan Injil dan menceritakan tentang kabar keselamatan kepada semua orang "sampai ke ujung bumi". Kekaisaran Romawi pada waktu itu membenci dan takut dengan ajaran Kristen yang menyerukan kepada semua orang supaya jangan takut kepada pemerintah duniawi yang sementara, melainkan takut kepada pemerintahan surgawi yang akan datang kelak.
Kaisar Nero bersama-sama dengan kaisar-kaisar pendahulunya maupun sesudahnya melakukan penganiayaan, membunuh, memenjarakan, menyiksa, menjadikan orang Kristen umpan singa di collosseum; namun hal-hal tersebut tidak menyurutkan niat gereja mula-mula untuk berkembang dan semakin bertambah jumlah orang yang percaya kepada Yesus. Pada akhirnya, Nero membakar kota Roma dan menyalahkan hal tersebut kepada orang-orang Kristen yang disebutnya radikal sehingga membuat penduduk Romawi semakin marah terhadap orang Kristen.
Tahun | Tokoh | Tempat | Deskripsi singkat |
---|---|---|---|
70 | Titus Flavius Vespasianus | Yerusalem | Titus menghancurkan Yerusalem dan Bait Allah. Perpecahan antara kekristenan dan penganut agama Yahudi (Judaisme) |
Pada tahun 66, ketika kerusuhan menentang Gessius Florus - wakil Roma yang merampas benda-benda perak Bait Allah - merebak, ia mengirim pasukan ke Yerusalem untuk menyalib dan membantai sejumlah orang Yahudi. Tindakan Florus ini memicu meledaknya pemberontakan yang selama ini merupakan api dalam sekam.
Pada abad sebelumnya, Roma tidak pernah menangani orang-orang Yahudi dengan baik. Pertama, Roma telah mendukung Herodes Agung, perampas kekuasaan yang dibenci. Arkhelaus, putra dan penerus Herodes, adalah pemimpin yang keji sehingga rakyat meminta pertolongan Roma untuk menggantinya. Roma pun menolong mereka dengan mengirimkan sejumlah Gubernur secara bergilir – Pontius Pilatus, Feliks, Festus, dan Florus. Tugas mereka menjaga ketenteraman di daerah yang tidak stabil itu.
Di Yerusalem, kepala Bait Allah menyatakan pemberontakan terbuka melawan Roma dengan menghentikan persembahan harian untuk Kaisar. Tidak lama kemudian seluruh Yerusalem menjadi rusuh; pasukan Romawi diusir dan dibunuh. Yudea memberontak, kemudian Galilea. Untuk sementara waktu tampaknya orang-orang Yahudi unggul.
Cestius Gallus, Gubernur Romawi untuk daerah itu berangkat dari Siria dengan 20.000 tentara. Ia menguasai Yerusalem selama enam bulan namun gagal dan kembali. Ia meninggalkan 6.000 tentara Romawi yang tewas dan sejumlah besar persenjataan yang dipungut dan dipakai orang-orang Yahudi.
Kaisar Nero mengirim Vespasianus, seorang jenderal yang dianugerahi banyak bintang jasa, untuk meredam pemberontakan. Vespasianus pun melumpuhkan kelompok pemberontak tersebut secara bergilir. Ia memulainya di Galilea, kemudian di Transyordania, dan berikutnya di Idumea. Setelah itu, dia mengepung Yerusalem. Akan tetapi sebelum merebutYerusalem, Vespasianus dipanggil pulang ke Roma, karena Kaisar Nero mati dibunuh. Pergumulan untuk mencari pengganti Nero berakhir dengan keputusan Senat Romawi untuk menjadikan Vespasianus sebagai Kaisar. Titah kekaisaran pertamanya ialah penunjukan anaknya, Titus, untuk memimpin Perang Yahudi.
Ketika pengepungan Yerusalem sedang berlangsung, penduduk kota pun satu demi satu mati karena kelaparan dan wabah penyakit. Akhirnya, orang-orang Romawi merobohkan tembok lapisan luar, kemudian lapisan kedua dan akhirnya yang ketiga. Namun orang-orang Yahudi masih berperang sambil merangkak menuju Bait Allah sebagai garis pertahanan terakhir. Sejarawan Romawi-Yahudi, Flavius Yosefus (37-100 M) menjelaskan bahwa Titus ingin melindungi Bait Allah tersebut, tetapi prajurit-prajuritnya begitu marah terhadap musuh mereka sehingga mendorong mereka membakar Bait Allah.
Pemberontakan orang-orang Yahudi ini pada abad pertama dan awal abad ke-2 M menandai berakhirnya negara Yahudi yang baru ada lagi pada zaman modern (tahun 1948).
Penghancuran Bait Allah (yang dipugar Herodes) mengubah tata cara peribadahan orang-orang Yahudi. Mereka tidak lagi mempersembahkan korban sembelihan, tetapi memilih dan mengutamakan sinagoge yang didirikan pendahulu mereka ketika Bait Allah (yang didirikan Salomo) dihancurkan orang-orang Babel pada tahun 586 SM.
Tahun | Tokoh | Tempat | Deskripsi singkat |
---|---|---|---|
110 | Ignatius dari Antiokhia | Antiokhia | Ignatius dari Anthiokhia mati martir. |
150 | Yustinus Martir | Yudea | Yustinus Martir menulis Liber Apologeticus - buku apologetik Kristen pertama]], yang membantu memajukan usaha kekristenan untuk menjawab filsafat-filsafat lainnya |
Sejak awal, gereja berperan di dua dunia yang berbeda, dunia orang Yahudi dan dunia non-Yahudi. Kisah Para Rasul menggambarkan lambannya dan kadang-kadang sakitnya perkembangan kekristenan di kalangan orang-orang bukan Yahudi. Petrus dan Stefanus mengadakan pekabaran Injil kepada orang-orang Yahudi, sedangkan Paulus kepada filsuf-filsuf Athena dan para penguasa Romawi.
Menjelang pertengahan abad kedua, di bawah pemerintahan yang adil oleh para kaisar seperti Trajanus, Antoninus Pius dan Marcus Aurelius, gereja mulai membuka diri pada dunia luar untuk meyakinkan keberadaannya. Yustinus menjadi salah seorang apologist (orang yang mempertahankan pendiriannya dalam argumentasi) Kristen pertama, yang menjelaskan imannya sebagai sistem yang masuk akal. Bersama-sama penulis lain, seperti Origenes dan Tertulianus, ia menafsirkan kekristenan dalam istilah-istilah yang mudah dikenal orang-orang Yunani dan Romawi terpelajar pada masa itu.
Karya tulis Yustinus, "Apologi Pertama", ditujukan pada Kaisar Antoninus Pius (dalam bahasa Yunani berjudul Apologia, yaitu suatu kata yang mengacu pada logika yang menjadi dasar kepercayaan seseorang).
Di samping menulis, Yustinus mengadakan perjalanan yang cukup jauh. Dalam perjalanannya ia selalu berargumentasi tentang iman yang diyakininya. Di Efesus, ia bertemu dengan Tryfo. Di Roma, ia bertemu Marcion, pemimpin Gnostik. Pada suatu perjalanannya ke Roma, ia pernah bersikap tidak ramah terhadap seseorang yang bernama Crescens, seorang Cynic. Ketika Yustinus kembali ke Roma pada tahun 165, Crescens mengadukannya kepada penguasa atas tuduhan memfitnah. Yustinus pun ditangkap, disiksa dan akhirnya dipenggal kepalanya bersama-sama enam orang percaya lainnya.
Tahun | Tokoh | Tempat | Deskripsi singkat |
---|---|---|---|
156 | Polikarpus | Smyrna | Uskup Polikarpus yang berusia 86 tahun menjadi martir yang menjadikan orang Kristen semakin berdiri teguh di bawah penganiayaan |
Orang-orang Romawi percaya bahwa roh kaisar ilahi adanya. Bagi orang Romawi pada umumnya, dengan sejumlah dewa, menyembah kaisar bukanlah masalah. Mereka melihat hal itu sebagai loyalitas kebangsaan. Namun orang-orang Kristen menolak karena tahu bahwa itu adalah penyembahan berhala. Polikarpus, uskup yang disegani di kota itu, diburu oleh prajurit Smyrna. Para prajurit itu sudah mengirim orang-orang Kristen lainnya untuk dibunuh di arena, kini mereka menghendaki sang pemimpin.
Di hadapan gubernur Romawi yang berjanji membebaskannya asalkan ia menghujat Kristus, ia mengatakan kalimat terakhirnya yang terkenal, "Selama delapan puluh enam tahun aku telah mengabdi kepada Kristus dan Ia tidak pernah menyakitiku. Bagaimana aku dapat mencaci Raja [Kristus] yang telah menyelamatkanku?"
Gubernur Romawi menitahkan agar ia dibakar hidup-hidup. la diikat pada sebuah tiang dan dibakar. Namun, menurut seorang saksi mata, badannya tidak termakan api. "la berada di tengah, tidak seperti daging yang terbakar, tetapi seperti roti di tempat pemanggangan, atau seperti emas atau perak dimurnikan di atas tungku perapian. Kami mencium aroma yang harum, seperti wangi kemenyan atau rempah mahal." Ketika seorang algojo menikamnya, darah yang mengalir memadamkan api itu.
Kisah ini tersebar ke jemaat-jemaat di seluruh kekaisaran. Pada zaman Polikarpus, yang dibutuhkan hanyalah kesetiaan. Ia setia sampai mati. Dalam kurun waktu satu setengah abad berikutnya, ratusan martir menuju kematian mereka dengan setia, dan banyak di antara mereka maju dengan semangat. Ini didasarkan pada laporan saksi mata uskup Smyrna itu.
Tahun | Tokoh | Tempat | Deskripsi singkat |
---|---|---|---|
177 | Irenaeus | Lyons | Ireneus menjadi Uskup Lyons dan memerangi ajaran-ajaran sesat yang merundung gereja |
Tidak banyak yang diketahui tentang Irenaeus, seorang penentang Gnostisisme pada akhir abad kedua. Mungkin ia dilahirkan di Asia Kecil lebih kurang pada tahun 125. Perdagangan yang lancar antara Asia Kecil dan Gaul (Prancis) memberi peluang bagi orang-orang Kristen untuk membawa agamanya ke Prancis, tempat mereka mendirikan sebuah gereja yang mapan di kota Lyons.
Ireneus diangkat menjadi uskup untuk menggantikan uskup yang terbunuh. Ketika itu terdapat banyak orang yang telah menganut Gnostisisme di Prancis. Penyebaran aliran ini sangat pesat karena kaum Gnostis menggunakan istilah orang-orang Kristen — meskipun mereka memberikan interpretasi yang berbeda secara radikal.
Setelah uskup Lyons itu mempelajari ajaran sesat itu, ia menulis "Melawan Ajaran Sesat", suatu karya besar yang membeberkan kebodohan "ajaran yang secara keliru disebut Gnostik" tersebut. Dengan menyitir gambaran dari Perjanjian Lama dan Baru, ia membuktikan bahwa ajaran yang mereka sebarkan adalah salah dan tidak alkitabiah.
Sepanjang hidupnya, Ireneus dengan gembira mengenang perkenalannya dengan Polikarpus, yang pernah akrab dengan Rasul Yohanes. Jadi, tidaklah mengherankan bahwa ia berpegang pada keabsahan para rasul ketika ia menolak paham Gnostik. Sang uskup menegaskan bahwa para rasul mengajar di tempat-tempat umum dan tidak ada satu pun yang dirahasiakan. Di seluruh kekaisaran, gereja-gereja berpegang pada ajaran-ajaran yang hanya disampaikan para rasul Kristus, dan hanya inilah satu-satunya dasar keyakinan. Ireneus menyatakan bahwa para uskup yang merupakan pelindung iman Kristen adalah penerus para rasul. Dengan demikian, ia telah mengangkat martabat para uskup. Dalam bukunya "Melawan Ajaran Sesat", Ireneus menetapkan standar bagi teologi gereja. Semua kebenaran yang kita butuhkan sudah tercantum dalam Alkitab. Ia juga membuktikan bahwa dirinya adalah seorang teolog terbesar semenjak Rasul Paulus. Argumentasinya yang tersebar luas merupakan pukulan besar bagi aliran Gnostik pada masanya.
Tahun | Tokoh | Tempat | Deskripsi singkat |
---|---|---|---|
196 | Tertulianus | Kartago | Tertulianus mulai menulis tulisan-tulisannya yang menjadikannya digelari "Bapak Teologi Latin" |
Tertulianus lahir di Kartago, dengan nama Quintus Septimius Florens Tertullianus, ia dibesarkan dalam keluarga berkebudayaan kafir (pagan) serta terlatih dalam kesusasteraan klasik, penulisan orasi, dan hukum. Pada tahun 196 ketika ia mengalihkan kemampuan intelektualnya pada pokok-pokok Kristen, ia mengubah pola pikir dan kesusasteraan gereja di wilayah Barat. Ia memperkenalkan istilah "Trinitas" (dari kata yang sama dalam bahasa Latin) dalam perbendaharaan kata Kristen; sekaligus kemungkinan, merumuskan "Satu Allah, Tiga Pribadi".
Ketika orang-orang Kristen Yunani masih bertengkar tentang keilahian Kristus serta hubunganNya dengan Allah Bapa, Tertulianus sudah berupaya menyatukan kepercayaan itu dan menjelaskan posisi ortodoks. Maka, ia pun merintis formula yang sampai hari ini masih kita pegang: Allah adalah satu hakikat yang terdiri dari tiga pribadi.
Ketika dia menyiapkan apa yang menjadi doktrin Trinitas, Tertulianus tidak mengambil terminologinya dari para filsuf, tetapi dari Pengadilan Roma. Kata Latin substantia bukan berarti "bahan" tetapi "hak milik". Arti kata persona bukanlah "pribadi", seperti yang lazim kita gunakan, tetapi merupakan "suatu pihak dalam suatu perkara" (di pengadilan). Dengan demikian, jelaslah bahwa tiga personae dapat berbagi satu substantia. Tiga pribadi (Bapa, Putra dan Roh Kudus) dapat berbagi satu hakikat (kedaulatan ilahi).
Tahun | Tokoh | Tempat | Deskripsi singkat |
---|---|---|---|
205 | Origenes | Alexandria | Origenes dari Afrika Utara yang sangat bertalenta memulai tulisannya yang berpengaruh. Ia mengepalai sekolah katekisasi di Alexandria |
Pada awalnya, kekristenan dicemooh sebagai agama orang-orang miskin dan tidak terpelajar, dan memang sesungguhnya banyak penganutnya datang dari kalangan rendah. Namun menjelang abad ketiga, cendekiawan terhebat pada masa itu adalah seorang Kristen. Baik kafir, penganut ajaran sesat maupun orang Kristen, semuanya mengagumi cendekiawan yang bernama Origenes tersebut. Ia mempunyai pengetahuan luas dan ilmu yang tinggi, yang berpengaruh penting bagi pemikiran Kristen di kemudian hari.
Origenes lahir di Alexandria pada tahun 185. Ia berasal dari keluarga Kristen yang saleh. Setelah ayahnya mati martir, Origenes pun mulai menanggulangi keadaan dengan bekerja sebagai guru sastra Yunani dan penyalin naskah. Karena hanyak di antara cendekiawan senior telah meninggalkan Alexandria dalam gelombang penyiksaan, maka sekolah katekisasi Kristen sangat membutuhkan tenaga pengajar. Pada usianya yang kedelapan belas, Origenes pun memangku jabatan kepala sekolah di sekolah katekisasi tersebut dan memulai karier mengajarnya yang panjang, termasuk belajar dan menulis.
Sebagai seorang penulis yang sangat produktif Origenes dapat membuat tujuh sekretarisnya sibuk dengan diktenya. Ia telah menghasilkan lebih dari dua ribu karya, termasuk tafsiran-tafsiran atas setiap kitab dalam Alkitab serta ratusan kotbah. Di antara karyanya yang terkenal adalah Heplaxa, "Melawan Celsus", "Atas Prinsip Pertama", serta karya-karya lainnya.
Origenes juga tidak terlepas dari kesalahan, yang paling mencolok adalah ajaran Plato yang banyak ia ambil. Karena kesalahan-kesalahan semacam ini, maka Uskup Demetrius dari Aleksandria mengadakan sidang yang mengekskomunikasi Origenes dari gereja. Meskipun Gereja Roma dan Barat menerima ekskomunikasi ini, tetapi Gereja di Palestina dan sebagian besar Gereja Timur tidak menerimanya. Mereka masih mencari Origenes karena pengetahuan, kebijaksanaan dan kecendekiawanannya.
Tahun | Tokoh | Tempat | Deskripsi singkat |
---|---|---|---|
251 | Siprianus | Kartago | Siprianus, uskup dari Kartago menerbitkan hasil karyanya yang penting tentang "Persatuan di Dalam Gereja." Ia menjadi martir pada tahun 258 |
Siprianus, seorang kaya dan berbudaya, yang lahir, sekitar tahun 200 dalam keluarga kafir. Ketika ia menjadi Kristen, ia menanggalkan pola hidup lamanya, membagi-bagikan uang dan hartanya kepada orang miskin, serta bersumpah akan hidup suci. Di tengah-tengah gereja yang belum memiliki kesatuan, ia mencoba menyatukan orang-orang Kristen melalui kuasa para uskup.
Akibat ketatnya peraturan gereja yang melarang penerimaan kembali orang Kristen yang telah "murtad", seorang imam bernama Novatus memulai sebuah gereja saingan yang memberi kesempatan bagi orang-oring murtad itu menjadi anggotanya. Siprianus merumuskan ini sebagai sistem berskala — semakin besar dosanya, maka semakin lama pula masa penyesalannya. Idenya mendapat sambutan dan menjadi disiplin Gereja paling kuat — yang kadang-kadang disalahgunakan.
Siprianus tidak setuju dengan perpisahan ini. Ia yakin bahwa orang percaya sejati harus menjalani hukuman untuk menebus dosa, untuk membuktikan imannya. Pada tahun 251 Siprianus mengadakan konsili di Kartago dan di situlah ia membacakan karyanya, "Persatuan di dalam gereja", karyanya yang terkenal dan yang sangat berpengaruh dalam sejarah gereja. Gereja, katanya, adalah lembaga ilahi, yaitu mempelai Kristus, dan hanya ada satu mempelai. Hanya di dalam gereja manusia akan mendapatkan keselamatan, di luar itu yang ada hanyalah kegelapan dan kebingungan. Di luar gereja, sakramen dan para rohaniwan — bahkan Alkitab — tidak ada artinya. Seseorang, secara pribadi, tidak dapat menjalankan kehidupan Kristen melalui kontak langsung dengan Allah; ia membutuhkan gereja.
Dengan diterimanya ide ini, tentu saja, para uskup mendapat kuasa lebih besar. Siprianus juga mencetuskan ide bahwa misa adalah pengorbanan tubuh dan darah Kristus. Karena para imam menjalankan fungsinya dalam ibadah atas nama Kristus, maka hal ini pun meningkatkan kuasa mereka.
Karena terancam perpecahan, gereja pada masa Cyprianus berpegang pada ide-idenya. Uskup tersebut tentunya tidak menduga bahwa sebagai akibat dari cara-cara yang dirintisnya untuk mempersatukan gereja, akhirnya pada Abad Pertengahan beberapa uskup yang rakus dan tidak bermoral menggunakan kuasanya untuk kepentingan pribadi ketimbang untuk hal-hal rohani. Struktur hierarki yang menciptakan "persatuan" juga telah menyebabkan keretakan di antara rohaniwan dan kaum awam.
Tahun | Tokoh | Tempat | Deskripsi singkat |
---|---|---|---|
270 | Antonius | Mesir | Antonius memberikan harta bendanya dan mulai hidup sebagai pertapa, suatu peristiwa kunci yang melatarbelakangi kerahiban |
Antonius lahir di Mesir sekitar tahun 250, dalam keluarga kaya. Ketika ia berumur dua puluh tahun, orang tuanya wafat, meninggalkan seluruh harta untuknya. Mengikuti petunjuk Yesus, ia membagikan tanah miliknya kepada orang-orang sekampung, menjual harta lainnya dan menyumbangkan uangnya kepada orang-orang miskin. Ia berguru pada seorang Kristen yang sudah berumur, dan belajar tentang sukacita penyangkalan diri. Antonius makan hanya satu kali sehari, yang terdiri dari roti dan air, serta tidur di atas lantai tidak beralas.
Sebagai salah seorang pendiri terpenting komunitas biara sebenarnya tidak punya ide untuk mendirikan apa pun. Ia hanya peduli pada kondisi spiritualnya sendiri dan menghabiskan sebagian besar waktunya seorang diri.
Antonius wafat pada usia 105 tahun dan sampai pada akhir hayatnya, ia berada dalam keadaan sehat pikiran dan jasmani. Untuk mencegah berkembangnya pemujaan di kuburannya, ia meminta agar ia dikubur secara diam-diam.
Praktik komunitas rahib yang hidup bersama telah dirintis Pachomius, seorang teman Antonius. Seperti Antonius yang kuat dan ulet, sebagian besar pengikutnya memilih menjadi rahib. Antonius telah menyampaikan ide bahwa pribadi religius yang sejati akan mengundurkan diri dari kehidupan dunia dengan menjauhkan diri dari hidup berkeluarga dan kenikmatan duniawi.
Hingga era Reformasi, ide ini tidak pernah mendapat tantangan serius.
Tahun | Tokoh | Tempat | Deskripsi singkat |
---|---|---|---|
303 | Diokletianus | Kekaisaran Romawi | Penganiayaan Besar terjadi di bawah pemerintahan Kaisar Diokletianus |
Gereja di bawah Kekaisaran Romawi
[sunting | sunting sumber]Periode ini dimulai sejak pertobatan Kaisar Konstantinus I dan menjadikan Kristen sebagai agama resmi Romawi, hingga dimulainya Abad Pertengahan, yaitu ketika Kaisar Romawi terakhir, Romulus Agustus dijatuhkan, kira-kira tahun 313 hingga 476. Pada periode ini Kepausan mulai berkembang, orang-orang Kristen tidak dianiaya sekejam dulu lagi, agama dan politik mulai bercampur jadi satu, dan Alkitab bahasa Latin yang memuat Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dikanonisasi.
Tahun | Tokoh | Tempat | Deskripsi singkat |
---|---|---|---|
312 | Konstantinus I | Roma | Kaisar Konstantinus I menjadi Kristen setelah mendapat penglihatan salib dan menjadi pembela dan pelindung kaum Kristen yang tertindas. |
323 | Eusebius dari Kaisarea | Kaisarea | Eusebius dari Kaisarea menyelesaikan karyanya, Historia Ecclesiastica, atau sejarah gereja mula-mula. |
325 | Konstantinus I | Nicea | Konsili Nicea I menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam debat dan merumuskan doktrin yang menjelaskan tentang siapa Yesus sesungguhnya. |
341 | Ulfilas | Goth | Ulfilas, penerjemah Alkitab Gothik, diangkat menjadi uskup |
358 | Basil dari Kaisarea | Kaisarea | Basil yang Agung mendirikan komunitas biarawan (monastik). |
367 | Athanasius | Aleksandria | Athanasius menulis "Surat Paskah" yang mengakui Kanon Perjanjian Baru yang menegaskan buku yang sama yang saat ini digunakan. |
385 | Ambrosius | Milan | Uskup Ambrosius membantah Permaisuri Kaisar Theodosius di Milan. Gereja akan membantah negara jika dibutuhkan untuk melindungi ajaran Kristen dan melawan segala tindakan jahat. |
387 | Agustinus Hippo | Milan | Agustinus menjadi orang Kristen. Tulisannya menjadi landasan Abad Pertengahan. Buku Pengakuan (Confessionum) dan Kota Allah (De Civitate Dei) masih banyak dibaca saat ini. |
398 | Yohanes Krisostomus | Konstantinopel | Yohanes Krisostomus, si pendeta "berlidah emas", menjadi uskup Konstantinopel dan memimpin gereja di dalam berbagai kontroversi |
405 | Hieronimus | Roma | Hieronimus menyelesaikan karyanya Alkitab Vulgata yang menjadi standar untuk seribu tahun ke depan.
|
432 | Patrick | Irlandia | Patrick menjalani misi ke Irlandia ─ setelah dibawa ke sana pada saat mudanya menjadi budak. Ia kembali dan memimpin orang Irlandia dalam jumlah besar menjadi Kristen. |
451 | Paus Leo I | Khalsedon | Konsili Khalsedon menegaskan ajaran ortodoks bahwa Yesus adalah Allah dan manusia dan keduanya adalah satu Orang. |
Gereja pada Abad Pertengahan
[sunting | sunting sumber]Periode ini dimulai sejak berakhirnya kekuasaan Kaisar Romawi Barat hingga dimahkotainya Charlemagne menjadi Kaisar Eropa Barat, kira-kira tahun 476 hingga hari Natal tahun 800. Pada periode ini gereja, terutama Kepausan, mengalami kemunduran moral. Para Paus dipaksa untuk terlibat lebih dalam lagi dalam politik, yang sering kali kotor, dan harus mengimbangi keinginan Kekaisaran Romawi Timur dan pemerintahan bangsa barbar di Barat. Meskipun kebanyakan orang Kristen pada periode ini bermukim di Asia Minor, tetapi penyebaran Injil terus dilakukan ke berbagai pelosok Eropa yang akan memengaruhi sejarah Abad Pertengahan.
Selama Abad Pertengahan di Eropah, Gereja Katolik Roma terus memegang kekuasaan, dengan Paus sebagai pemegang kekuasaan atas semua jenjang kehidupan dan hidup seperti raja. Korupsi dan ketamakan dalam kepemimpinan gereja adalah hal yang umum. Dari tahun 1095 sampai 1204 para Paus mendukung serangkaian perang salib yang berdarah dan mahal dalam usaha untuk mengusir kaum kaum Muslimin dan membebaskan Yerusalem.
Tahun | Tokoh | Tempat | Deskripsi singkat |
---|---|---|---|
529 | Benediktus | Monte Cassino | Benediktus dari Nursia mendirikan ordo kerahiban ─ "pemerintahannya" menjadi yang paling berpengaruh selama berabad-abad ke depan |
563 | Kolumba | Skotlandia | Kolumba menjalani misi ke Skotlandia. Ia mendirikan pusat misi kerahiban yang melegenda di Iona. |
590 | Paus Gregorius I | Roma | Paus Gregorius I digelari "Yang Agung." Kepemimpinannya secara nyata memajukan perkembangan kepausan. |
664 | Sinode Whitby | Inggris | Sinode Whitby menentukan bahwa gereja Inggris akan menjadi di bawah otoritas gereja Roma |
716 | Bonifakus | Jermania | Bonifakus, "rasul untuk Jerman", pergi menjadi misionaris dan membawa Injil ke daerah-daerah kafir (pagan) |
763 | Beda | Inggris | Venerabilis Beda menyelesaikan karyanya yang teliti dan penting "Sejarah Gerejawi Bangsa Inggris" (Historia Ecclesiastica Gentis Anglorum) |
732 | Charles Martel | Tours | Charles Martel menghentikan penyerbuan Muslim yang mengancam Eropa |
Gereja pada awal mula Eropa
[sunting | sunting sumber]Periode ini dimulai sejak penahbisan Karel Agung sebagai Kaisar Eropa Barat hingga kejatuhan Kekaisaran Romawi Timur dengan direbutnya Konstantinopel oleh bangsa Turki (1453) dan Reformasi Protestan, kira-kira tahun 800 hingga 1500. Pada mulanya, hampir seluruh Eropa Barat di bawah kekuasaan Kaisar Kristen, Karel Agung. Misionaris-misionaris mulai dikirim ke Eropa Timur dan Rusia, biarawan-biarawan mulai membuat perubahan dari dasar setelah melihat keadaan gereja yang memburuk, dan Perang Salib dengan bangsa Asia dimulai, tetapi universitas mulai dibuka sehingga tidak hanya para rahib namun rakyat biasa juga dapat membaca dan menulis. Selain itu terjadi perpisahan antara gereja Katolik Barat di Eropa Barat dan gereja Ortodoks Timur di Asia Kecil.
Sejarah gereja atau sejarah gerejawi sebagai disiplin akademik mengkaji sejarah Kekristenan dan cara Gereja Kristen berkembang sejak pembentukannya. Henry Melvill Gwatkin mendefinisikan sejarah gereja sebagai "sisi spiritual dari sejarah masyarakat berperadaban bahkan sejak kedatangan Allah kita".[18]
Sejarawan gereja terkenal
[sunting | sunting sumber]- Henry Melvill Gwatkin
- Diarmaid MacCulloch
- George Marsden
- Martin E. Marty
- Mark Noll
- Catherine Pepinster
- Philip Schaff
- Carl Trueman
- Paul Woolley
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ The Church Triumphant: A History of Christianity Up to 1300, E. Glenn Hinson, p 223
- ^ Georgian Reader, George Hewitt, p. xii
- ^ Ethiopia, the Unknown Land: A Cultural and Historical Guide, by Stuart Munro-Hay, p. 234
- ^ Prayers from the East: Traditions of Eastern Christianity, Richard Marsh, p. 3
- ^ Adherents.com, Religions by Adherents Diarsipkan 2008-06-15 di Wayback Machine.
- ^ BBC Documentary: A History of Christianity by Diarmaid MacCulloch, Oxford University
- ^ Menurut catatan Injil Matius dan Injil Lukas dalam Alkitab Kristen, yang dikuatkan oleh catatan-catatan lain di bagian lain dalam Alkitab serta catatan murid-murid pertama maupun sumber-sumber di luar Kekristenan.
- ^ Dicatat dalam semua Injil dan catatan sejarah dari penulis-penulis Romawi kuno.
- ^ Dicatat dalam Matius 27 dan tersirat dalam catatan-catatan sejarah Yahudi.
- ^ Kisah Para Rasul 2
- ^ Matius 5:17
- ^ Markus 14:24
- ^ Kisah 9:1–2
- ^ Kisah 8:5
- ^ Kisah Para Rasul 10
- ^ Kisah 28:16
- ^ Tersirat dalam surat-surat dan catatan sejarah kuno.
- ^ Henry Melvill Gwatkin, Early Church History to A.D. 313, p. 4.
Bacaan tambahan
[sunting | sunting sumber]- Reinhold Zippelius, Staat und Kirche. Eine Geschichte von der Antike bis zur Gegenwart, 2nd ed. Mohr Siebeck, Tübingen, 2009, ISBN 978-3-16-150016-9
- Church History and Religious Culture journal. http://www.brill.com/chrch[pranala nonaktif permanen]
Tahun | Tokoh | Tempat | Deskripsi singkat |
---|---|---|---|
800 | Karel Agung | Aachen | Charles yang Agung diangkat menjadi Kaisar oleh Paus pada hari Natal. Ia memajukan gereja, pendidikan, dan kebudayaan Eropa. |
863 | Siril dan Metodius | Slavia | Siril dan Metodius, dua orang Yunani bersaudara, menginjili orang Slav. Siril mengembangkan aksara Kiril, dasar bahasa Slavik yang masih dipakai di gereja Rusia. |
909 | William yang Saleh | Aquitaine | Di Cluny didirikan sebuah biara, pusat reformasi. Pada pertengahan abad ke-12, terdapat lebih dari seribu rumah di bawah asuhan biara Cluny. |
988 | Vladimir I | Kiev | Pangeran Vladimir dari Kiev menjadi Kristen ─ ia mencari agama-agama di dunia dan memilih Ortodoksi untuk menyatukan dan membimbing rakyat Rusia. |
1054 | Paus Leo IX | Eurasia | Setelah berabad-abad gereja Timur dan Barat merupakan gereja tunggal, akhirnya perpisahan tersebut terjadi yang berlangsung hingga hari ini. |
1093 | Anselmus | Canterbury | Anselmus menjadi Uskup Agung Canterbury. Seorang rahib yang tekun dan teologian yang handal, ia menyelidiki "Mengapa Allah Menjadi Manusia" (Cur Deus Homo) |
1095 | Paus Urbanus II | Clermont | Paus Urbanus II menyerukan Deus Vult! - "Allah menghendakinya!" dan dengan itu memulai Perang Salib yang mengakibatkan banyak peperangan yang tragis. |
1115 | Bernardus | Clairvaux | Bernardus mendirikan biara di Clairvaux. Ia dan biara tersebut menjadi pusat spiritual dan pengaruh politik yang besar |
1150 | Petrus Abelardus | Paris | Universitas Paris dan Universitas Oxford didirikan dan menjadi inkubator Abad Pencerahan dan reformasi Protestan dan menjadi model pola pendidikan modern. |
1173 | Peter Waldo | Prancis | Peter Waldo mendirikan gerakan Waldenisme/Waldensian/Kaum Walden, gerakan reformasi sebelum era Martin Luther yang memberi penekanan pada kemiskinan, khotbah, dan Alkitab. Mereka akhirnya dituduh sebagai penganut ajaran sesat oleh gereja pada saat itu |
1206 | Fransiskus Bernardone | Assisi | Fransiskus dari Assisi meninggalkan segala kekayaan dunia dan memimpin sekelompok rahib miskin mengajarkan cara hidup sederhana |
1215 | Paus Innocentius III | Roma | Konsili Lateran Keempat mengenai ajaran sesat, meneguhkan doktrin Katolik Roma dan menguatkan otoritas Paus |
1273 | Thomas Aquinas | Cologne | Thomas Aquinas menyelesaikan karyanya Summa Theologica (Ringkasan Teologi), mahakarya teologis pada Abad Pertengahan |
1321 | Dante Alighieri | Italia | Dante menyelesaikan Divina Commedia (Komedi Ilahi), karya literatur Kristen terbesar pada Abad Pertengahan. |
1378 | Katarina Siena | Roma | Katarina dari Siena pergi ke Roma untuk membantu proses penyembuhan akibat Pemisahan Kepausan. Sebagian karena pengaruhnya maka kepausan kembali ke Roma dari Avignon |
1387 | John Wycliffe | Inggris | John Wycliffe diasingkan dari Oxford dan mengepalai penerjemahan Alkitab bahasa Inggris. Ia akhirnya disebut sebagai "Bintang Fajar Reformasi" |
1415 | Jan Hus | Konstanz | Jan Hus dihukum dan dibakar pada tiang pancang oleh Konsili Konstanz |
1456 | Johann Gutenberg | Strasburg | Johann Gutenberg membuat Alkitab cetak untuk pertama kalinya, dan percetakannya menjadi katalis pada era yang baru untuk memilah-milah ide, informasi, dan teologi baru |
1478 | Ferdinand II | Spanyol | Inkuisisi Spanyol didirikan di bawah Ferdinand dan Isabella untuk melawan penyebaran ajaran sesat |
1498 | Girolamo Savonarola | Florence | Girolamo Savonarola seorang reformator berapi-api Ordo Dominikan dari Florence, dihukum mati |
1512 | Michelangelo Buonarroti | Vatikan | Michelangelo Buonarroti menyelesaikan mahakaryanya yaitu langit-langit Kapel Sistine di kota suci Vatikan. |
Reformasi Protestan di Eropa
[sunting | sunting sumber]Periode ini diwarnai oleh tokoh-tokoh yang membawa pembaruan dalam gereja Katolik Roma, kira-kira tahun 1517 hingga 1600. Tokoh-tokoh Reformasi seperti Martin Luther, Yohanes Calvin, John Knox, pada akhirnya mengakhiri dominasi para uskup dan biarawan dalam mempelajari Alkitab. Reformasi Protestan menyebabkan Kontra-Reformasi dan reformasi lainnya di Eropa Barat, sementara penemuan benua Amerika menyebabkan kaum Protestan yang dianiaya di Eropa, terutama Inggris, melarikan diri ke Amerika dan memulai negara baru yang berlandaskan kekristenan. Dalam waktu seratus tahun, terjadi lebih banyak peristiwa-peristiwa penting dari abad-abad sebelumnya, dan seluruh Eropa Barat terancam perang saudara. Di Inggris, Prancis, Spanyol, Swiss, Skotlandia, pertentangan antara bangsawan dan penguasa Kristen dan Katolik menyebabkan pertumpahan darah.
Sejarah gereja atau sejarah gerejawi sebagai disiplin akademik mengkaji sejarah Kekristenan dan cara Gereja Kristen berkembang sejak pembentukannya. Henry Melvill Gwatkin mendefinisikan sejarah gereja sebagai "sisi spiritual dari sejarah masyarakat berperadaban bahkan sejak kedatangan Allah kita".[1]
Sejarawan gereja terkenal
[sunting | sunting sumber]- Henry Melvill Gwatkin
- Diarmaid MacCulloch
- George Marsden
- Martin E. Marty
- Mark Noll
- Catherine Pepinster
- Philip Schaff
- Carl Trueman
- Paul Woolley
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Henry Melvill Gwatkin, Early Church History to A.D. 313, p. 4.
Bacaan tambahan
[sunting | sunting sumber]- Reinhold Zippelius, Staat und Kirche. Eine Geschichte von der Antike bis zur Gegenwart, 2nd ed. Mohr Siebeck, Tübingen, 2009, ISBN 978-3-16-150016-9
- Church History and Religious Culture journal. http://www.brill.com/chrch[pranala nonaktif permanen]
Tahun | Tokoh | Tempat | Deskripsi singkat |
---|---|---|---|
1517 | Martin Luther | Wittenberg | Martin Luther memakukan 95 dalilnya, sebuah undangan sederhana untuk debat cendekiawan yang secara tidak sengaja menjadi sebuah "engsel sejarah" |
1523 | Ulrich Zwingli | Swiss | Ulrich Zwingli, sebaya Luther, memimpin Reformasi Swiss dari tempat ia menjadi pastor di Zürich. |
1525 | Kaum Anabaptis | Eropa | Gerakan Anabaptis dimulai. "Reformasi radikal" ini bersikeras akan adanya baptisan orang percaya dan pemisahan gereja dan negara. |
1534 | Henry VIII | Inggris | Henry VIII mengeluarkan Hukum Supremasi yang mengangkat raja Inggris, bukan Paus, menjadi kepala gereja Inggris. |
1536 | Yohanes Calvin | Jenewa | Yohanes Calvin menerbitkan Christianae Religionis Institutio (Institusi Agama Kristen), hasil karya teologis terbesar dalam Reformasi. |
1540 | Ignatius Loyola | Loyola | Ordo Serikat Yesus (Yesuit) disetujui oleh Vatikan. Pendirinya adalah Ignatius Loyola. Mereka memberikan pelayanan mereka sepenuhnya ke tangan Paus. |
1545 | Paus Paulus III | Trente | Konsili Trente dibuka oleh Gereja Katolik untuk menjawab masalah-masalah dan menyediakan sarana untuk Reformasi Katolik. |
1534 | Thomas Cranmer | Inggris | Cranmer menulis Buku Doa Umum untuk gereja Inggris. |
1559 | John Knox | Skotlandia | John Knox kembali ke Skotlandia untuk memimpin reformasi di sana, setelah masa pengasingannya di Jenewa tempat Calvin berada. |
1572 | Kaum Huguenot | Prancis | Pembantaian Hari Santo Bartolomeus menjadi saksi pembantaian puluhan ribu kaum Protestan Huguenot di Prancis. |
1608 | John Smyth | Amsterdam | John Smyth, pendeta Anglikan yang menjadi Separatis, membaptis jemaat "Baptis" yang pertama. |
1611 | Raja James | Inggris | Penerbitan Alkitab Versi Raja James pertama yang disusun oleh 54 ahli selama empat tahun. |
1620 | Kaum Separatis | Massachussets | Para Peziarah menandatangani Perjanjian Mayflower dan mendedikasikan diri mereka untuk kebaikan bersama, menjunjung solidaritas kelompok, dan membela rekonsiliasi Kristen. |
1628 | Jan Komenius | Polandia | Jan Komenius diasingkan dari tanah kelahirannya dan mengembara sepanjang hidupnya, menyebarkan ajaran reformasi dan memohon rekonsiliasi Kristen. |
1628 | Westminster Assembly | Westminster | Pengakuan Iman Westminster disusun di Ruang Yerusalem di dalam Westminster Abbey. |
1648 | George Fox | Inggris | George Fox mendirikan Perkumpulan Agama Sahabat, yang sering dikenal dengan nama Quacker atau "Kaum Quaker". Mereka berusaha untuk hidup sederhana, menentang peperangan, dan menjauhi ibadah formal. |
Gereja pada Abad Penjelajahan dan Abad Pencerahan
[sunting | sunting sumber]Sejak abad ke-17, penjelajah-penjelajah dari Eropa menjelajahi seluruh dunia dan pada saat yang bersamaan membawa iman mereka ke seluruh dunia. Terkadang penduduk asli yang mereka datangi dipaksa menerima iman mereka di bawah ancaman senapan, tetapi mayoritas pertobatan yang terjadi di luar Eropa adalah berkat jasa-jasa para misionaris tak bernama baik Kristen maupun Katolik, yang tinggal dan mengajar masyarakat setempat.
Sejarah gereja atau sejarah gerejawi sebagai disiplin akademik mengkaji sejarah Kekristenan dan cara Gereja Kristen berkembang sejak pembentukannya. Henry Melvill Gwatkin mendefinisikan sejarah gereja sebagai "sisi spiritual dari sejarah masyarakat berperadaban bahkan sejak kedatangan Allah kita".[1]
Sejarawan gereja terkenal
[sunting | sunting sumber]- Henry Melvill Gwatkin
- Diarmaid MacCulloch
- George Marsden
- Martin E. Marty
- Mark Noll
- Catherine Pepinster
- Philip Schaff
- Carl Trueman
- Paul Woolley
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Henry Melvill Gwatkin, Early Church History to A.D. 313, p. 4.
Bacaan tambahan
[sunting | sunting sumber]- Reinhold Zippelius, Staat und Kirche. Eine Geschichte von der Antike bis zur Gegenwart, 2nd ed. Mohr Siebeck, Tübingen, 2009, ISBN 978-3-16-150016-9
- Church History and Religious Culture journal. http://www.brill.com/chrch[pranala nonaktif permanen]
Gereja Modern
[sunting | sunting sumber]Saat ini Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Timur telah mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki hubungan mereka yang rusak, sebagaimana dilakukan pula oleh Katolik dan Lutheran. Gereja injili berdiri sendiri dan berakar kuat dalam teologia Reformed. Gereja juga menyaksikan bangkitnya Pentakostalisme, gerakan Karismatik, oikumenisme dan berbagai ajaran sesat.
Kalaupun kita hanya belajar satu hal dari sejarah Gereja, kita perlu mengenali pentingnya “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya (Kolose 3:16). Setiap kita bertanggung jawab untuk mengetahui apa kata Alkitab dan untuk hidup menaatinya. Ketika gereja melupakan apa yang diajarkan Alkitab dan mengabaikan pengajaran Yesus, kekacauan merajalela.
Saat ini ada banyak gereja, tetapi hanya satu injil. Itu adalah “mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.” (Yudas 3). Mari kita dengan hati-hati mempertahankan iman itu dan meneruskannya tanpa mengubahnya. Dan kiranya Tuhan terus memenuhi janjiNya untuk membangun gerejaNya.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Sejarah Gereja (Eusebius)
- Sejarah Gereja Katolik
- Sejarah Protestanisme
- Pujangga Gereja
- Bapa Gereja
- Garis waktu kekristenan
Sejarah kekristenan menurut abad | ||||||||||
SM | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 |
11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 |
Referensi
[sunting | sunting sumber]Pustaka tambahan
[sunting | sunting sumber]- A. Kenneth Curtis, J. Stephen Lang & Randy Petersen, 100 Peristiwa Penting dalam Sejarah Kristen, Immanuel, 1999. (terjemahan dari buku berbahasa Inggris: "100 Most Important Events in Church History")
- Pengantar edisi khusus majalah Christian History #28: 100 Most Important Events in Church History [1] Diarsipkan 2015-09-09 di Wayback Machine.
- 239 peristiwa penting dalam sejarah gereja[pranala nonaktif permanen]
- Garis waktu sejarah gereja[pranala nonaktif permanen]
- 75 peristiwa penting lainnya dalam sejarah gereja[pranala nonaktif permanen]
- Bowden, John. Encyclopedia of Christianity (2005), 1406pp excerpt and text search
- Cameron, Averil (1994). Christianity and the Rhetoric of Empire: The Development of Christian Discourse. Berkeley, CA: University of California Press. hlm. 275. ISBN 0-520-08923-5.
- Carrington, Philip. The Early Christian Church (2 vol. 1957) vol 1; online edition vol 2
- Endsjø, Dag Øistein. Greek Resurrection Beliefs and the Success of Christianity (2009).
- González, Justo L. (1984). The Story of Christianity: Vol. 1: The Early Church to the Reformation. Harper. ISBN 0-06-063315-8.; The Story of Christianity, Vol. 2: The Reformation to the Present Day. 1985. ISBN 0-06-063316-6.
- Grabar, André (1968). Christian iconography, a study of its origins. Princeton University Press. ISBN 0691018308.
- Hastings, Adrian (1999). A World History of Christianity. Grand Rapids: Wm. B. Eerdmans Publishing. ISBN 0802848753.
- Holt, Bradley P. Thirsty for God: A Brief History of Christian Spirituality (2nd ed. 2005)
- Johnson, Paul. History of Christianity (1979) excerpt and text search
- Latourette, Kenneth Scott (1975). A History of Christianity, Volume 1: Beginnings to 1500 (edisi ke-revised). Harper. ISBN 0-06-064952-6. excerpt and text search; A History of Christianity, Volume 2: 1500 to 1975. 1975. ISBN 0-06-064953-4.
- Livingstone, E. A., ed. The Concise Oxford Dictionary of the Christian Church (2nd ed. 2006) excerpt and text search online at Oxford Reference
- MacCulloch, Diarmaid. Christianity: The First Three Thousand Years (2010)
- McLeod, Hugh, and Werner Ustorf, eds. The Decline of Christendom in Western Europe, 1750-2000 (2003) 13 essays by scholars; online edition
- McGuckin, John Anthony. The Orthodox Church: An Introduction to its History, Doctrine, and Spiritual Culture (2010), 480pp excerpt and text search
- McGuckin, John Anthony. The Encyclopedia of Eastern Orthodox Christianity (2011), 872pp
- Shelley, Bruce L. (1996). Church History in Plain Language (edisi ke-2nd). ISBN 0-8499-3861-9.
- Stark, Rodney. The Rise of Christianity (1996)
- Schaff, Philip. History of the Church (1882) CCEL.org
- Tomkins, Stephen. A Short History of Christianity (2006) excerpt and text search
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) 100 Peristiwa Penting dalam Sejarah Kristen
- (Indonesia) Sejarah Gereja Protestan di Indonesia Diarsipkan 2017-05-16 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Sejarah gereja hingga tahun 900
- (Indonesia) Sejarah Gereja dan Kekristenan Sejak Yesus Kristus
- (Inggris) Theopedia:Sejarah gereja
- (Inggris) WikiChristian:Sejarah gereja Diarsipkan 2008-06-30 di Wayback Machine.