Lompat ke isi

Utsman bin Mazh'un: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
mengembangkan artikel
Baris 1: Baris 1:
'''Utsman bin Mazh'un''' ({{Lang-ar|عثمان بن مظعون}}, wafat sekitar 2 atau 3 H/[[624]] M) adalah salah satu [[Sahabat Nabi|Sahabat Muhammad]] dari [[kaum Muhajirin]]. Keluarga Utsman bin Mazh'un berasal dari [[Bani Jumah]] yang termasuk bagian dari [[suku Quraisy]]. Utsman bin Mazh'un termasuk salah satu dari 40 [[pemeluk Islam pertama]]. Pada masa dakwah Muhammad di Makkah, ia pernah hijrah ke Abisinia dan kembali ke Makkah. Ketika Muhammad hijrah ke [[Madinah]], Utsman bin Mazh'un turut berhijrah. Setelah mengikuti [[Perang Badar]], Utsman bin Mazh'un meninggal dan dikuburkan di [[Jannatul Baqi]].
{{Noref-bio-tokohmuslim}}
{{Refimprove-bio-tokohmuslim}}
'''Utsman bin Mazh'un''' (wafat [[2]] H/[[624]] M) ({{Lang-ar|عثمان بن مظعون}}) adalah salah satu [[sahabat nabi]]. Ia termasuk [[cendekiawan]] [[Bangsa Arab|Arab]] pada zaman [[jahiliyah]], di antara yang pertama masuk [[Islam]], mengikuti [[Perang Badar]] dan meninggal dunia sekembalinya dari perang tersebut. Sepeninggal Utsman, Muhammad menciumnya sambil mengalirkan air mata. Utsman inilah sahabat pertama yang meninggal di [[Madinah]].


== Biografi ==
== Nasab dan Keluarga ==
Utsman bin Mazh'un berasal dari [[Bani Jumah]]. Nama ayahnya adalah Mazh'un bin Habib bin Wahab bin Hudzafah. Sedangkan ibunya bernama Sukhailah binti al- Anbas bin Ahban bin Khudzafah al-Jumahiyah.{{Sfn|Kinas|2012|p=886}} Karena itu, nasab dari Utsman bin Mazh'un ialah Utsman bin Mazh'un bin Habib bin Wahab bin Hudzafah.{{Sfn|Ar|2021|p=130}}
Namanya Abu Saib Utsman bin Mazh'un bin Habib bin Wahb bin Hudzafah bin Jumah Al-Qurasy. Ia bersama [[Ubaidah bin al-Harits]], [[Abdurrahman bin Auf]], [[Abdullah bin Abdul-Asad]], [[Abu Ubaidah bin al-Jarrah]], bersama-sama sebelum Nabi Muhammad {{SAW}} masuk ke rumah [[Al-Arqam bin Abi al-Arqam]]. Saudaranya, Abdullah bin Maz'un, Qudamah bin Maz'un, dan [[Zainab binti Maz'un]], istri [[Umar bin Khattab]], ibunya dari [[Abdullah bin Umar]] dan [[Hafshah binti Umar]].


Utsman bin Mazh'un memiliki istri bernama Khaulah binti Hakim.<ref>{{Cite book|last=Iskandar|first=Muhammad|date=2024|url=https://www.google.co.id/books/edition/Biografi_Perawi_Hadis_Wanita_Abad_ke_1_S/8ub8EAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Utsman+bin+Mazh%27un+wafat+3+Hijriah&pg=PA319&printsec=frontcover|title=Biografi Perawi Hadis Wanita Abad ke-1 Sampai Pertengahan Abad ke-4 Hijriah : Kajian Terhadap Para Perawi Wanita dalam Kitab al-Mu’jâm al-Kabîr Karangan Imam at-Thabarânî|publisher=CV Jejak|isbn=978-623-4986-06-8|pages=319|url-status=live}}</ref> Selain itu, Utsman bin Mazh'un memiliki seorang anak bernama Al-Saib.{{Sfn|Ar|2021|p=132}} Karena itu ia dijuluki sebagai Abu al-Saib.{{Sfn|Ar|2021|p=130}} Utsman bin Mazh'un memiliki dua saudara bernama Abdullah dan Qudamah.{{Sfn|Ar|2021|p=132}} Utsman bin Mazh'un juga memiliki saudari bernama Zainab binti Mazh'un. Saudarinya ini menikah dengan [[Umar bin Khattab]].<ref>{{Cite book|last=Ash-Shalabi|first=Ali Muhammad|date=2017|url=http://repository.uinsu.ac.id/18293/1/Biografi%20Umar%20bin%20Al-Khaththab_repository.pdf|title=Biografi Umar bin Khattab|location=Jakarta|publisher=Ummul Qura|isbn=978-979-039-319-6|pages=28|translator-last=Jaliliar, I., dan Fauji, I.|trans-title=Umar bin Khattab|url-status=live}}</ref>
Utsman inilah yang pernah berniat membujang dan meninggalkan keduniawian, akan tetapi Nabi [[Muhammad]] {{SAW}} melarangnya dari niat tersebut.<ref>Muslim bin Al-Hajaj, Sahih Muslim, Kitab An-Nikah, Bab istihbab an-Nikah</ref> Kemudian Utsman bin Mazh'un menikah dengan [[Khawlah binti Hakim]] dan berputra Abdurrahman dan As-Saib.


Sebuah hadis yang diriwayatkan dari [[Sa'ad bin Abi Waqqas]] menyatakan bahwa Utsman bin Mazh'un telah dilarang untuk membujang oleh Muhammad.<ref>{{Cite book|last=Hermanto|first=Agus|date=Januari 2023|url=https://repository.penerbiteureka.com/media/publications/559401-membujang-dalam-pandangan-islam-5c80267d.pdf|title=Membujang dalam Pandangan Islam|location=Purbalingga|publisher=Eureka Media Aksara|isbn=978-623-487-547-8|editor-last=Yuhani’ah|editor-first=Rohmi|pages=12|url-status=live}}</ref> Larangan ini disebutkan dalam hadis periwayatan Imam Muslim Dalam hadis yang diriwayatkan oleh At-Tabrani menambahkan bahwa Muhammad mengatakan kepada Utsman bin Mazh'un bahwa Allah telah mengganti kerahiban bagi muslim dengan kerahiban yang lurus dan toleran.<ref>{{Cite book|last=Anis|first=Abdussami'|date=2018|url=https://www.google.co.id/books/edition/Metode_Rasulullah_Mengatasi_Problematika/7y1xDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1|title=Metode Rasulullah Mengatasi Problematika Rumah Tangga|location=Jakarta|publisher=Qisthi Press|isbn=978-979-1303-67-5|pages=34|translator-last=Abidun|translator-first=Muhammad|url-status=live}}</ref>
== Meninggal dunia ==
Utsman bin Maz'un meninggal dunia di [[Madinah]] pada bulan Sya'ban tahun 3 H dan orang pertama dari kaum muhajirin yang wafat serta yang pertama dimakamkan di [[Jannatul Baqi]].<ref>Adz-Dzahabi, Kitab Siyar A'lam an-Nubala, as-Shahabat Ridhwanulloh 'alaihim Utsman bin Mazh'un</ref>


== Keagamaan ==
== Keistimewaan Utsman Bin Mazh'un ==
Berikut adalah keistimewaan Utsman bin Mazh'un ra:


=== Menyatakan masuk Islam ===
# Termasuk kedalam Assabiqunal Awwalun, yaitu kelompok pertama yang masuk islam, tepatnya urutan ke 14.<ref name=":0">{{Cite book|last=Muhammad Khalid|first=Khalid|date=Rabiul akhir, 1439 H|url=https://books.google.co.id/books?id=hQKwDgAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_atb#v=onepage&q&f=false|title=Biografi 60 sahabat Nabi|location=Jakarta Timur|publisher=Ummul Qura|isbn=9786029896886|pages=255-263|url-status=live}}</ref>
Utsman bin Mazh'un merupakan salah seorang dari 40 orang [[pemeluk Islam pertama]] pada masa kenabian Muhammad. Ibnu Hisyam meriwayatkan bahwa Utsman bin Mazh'un menerima Islam atas ajakan dari [[Abu Bakar ash-Shiddiq]] ketika Muhammad masih berdakwah secara sembunyi-sembunyi.<ref>{{Cite book|last=Zaki|first=M.|date=2019|url=https://repository.uinmataram.ac.id/34/1/Jejak%20Inkubasi%20Islam%20ok.pdf|title=Jejak Inkubasi Islam|location=Mataram|publisher=Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Mataram dan El Hikam Press|isbn=978-602-7644-51-9|editor-last=Fajri|editor-first=Ruwaida|pages=63|url-status=live}}</ref> Ia menjadi orang ke-14 yang menyatakan dirinya beragama Islam.{{Sfn|Kinas|2012|p=886}}
# Sahabat pertama yang dimakamkan di Pemakaman Baqi, Madinah<ref name=":0" />

# Pemimpin dari rombongan sahabat yang berhijrah ke Habasyah pertama<ref name=":0" />
Utsman bin Mazh'un menyatakan keislaman sebelum Muhammad menjadikan rumah [[Al-Arqam bin Abi al-Arqam]] sebagai pusat kajian dan penyebaran ajaran Islam.{{Sfn|Kinas|2012|p=805}} Pernyataan keislaman dilakukannya bersama beberapa sahabatnya dengan menemui Muhammad di Makkah.{{Sfn|Ar|2021|p=131-132}}
# Melepaskan perlindungan dari pamannya, Al Walid bin Al Mughirah, dan hanya bergantung pada perlindungan Allah,dan siap sedia atas siksaan dan cacian dari orang kafir Quraisy karena Keislamannya. setelah lepas dari perlindungan Al Walid, Maka Utsman bin Mazh'un pun langsung kena pukul matanya hinga bengkak. Al walid pun menawari lagi untuk memberikan perlindungan padanya. Utsman menolak dan berkata, "Demi Allah, Sebelah mataku yang sehat ini sangat merindukan pukulan yang telah dialami saudaranya dijalan Allah dan saat ini aku berada dalam perlindungan Allah yang lebih kuat dan lebih mampu darimu.<ref name=":0" />

# Seorang yang sangat Zuhud dan rajin beribadah<ref name=":0" />.
=== Hijrah ke Abisinia ===
# Didampingi Rosulallah Sholallahualaihi wasallam ketika menjelang ajalnya. Dan ketika Utsman bin Mazh'un ra sudah meninggal dunia, Rosulallah sholallahu alaihi wasallam mencium keningnya serta menangis melepas kepergian sahabatnya. Rosulallah sholallahu alaihi wasallam bersabda, "Semoga Allah melimpahkan kepadamu, wahai Abu Saib. Engkau pergi meninggalkan dunia, tidak ada satu keuntungan pun yang kamu peroleh darinya serta tidak ada satu kerugianpun yang dideritanya olehmu."<ref name=":0" />
Setelah beragama Islam, kedua saudara Utsman bin Mazh'un yaitu Abdullah dan Qudama serta anaknya yaitu Al-Saib, juga menyatakan keislaman.{{Sfn|Ar|2021|p=132}} Utsman bin Mazh'un, putranya dan kedua saudaranya ini kemudian ikut [[hijrah ke Abisinia]] setelah memperoleh izin dari Muhammad. Hijrah ini dilakukan bersama rombongan kaum Muhajirin karena suku Quraisy memberikan tekanan dan siksaan kepada para Sahabat Nabi dari kalangan Muhajirin di Makkah.{{Sfn|Kinas|2012|p=886}} Utsman bin Mazh'un menjadi pemimpin dari rombongan yang pertama kali berangkat ke Abisinia. Rombongan ini diperkirakan terdiri dari 11 hingga 15 orang.<ref>{{Cite book|last=Ridhwan|date=2021|url=http://repositori.iain-bone.ac.id/1615/2/Pendidikan%20Nabawi_Ridhwan.pdf|title=Pendidikan Nabawi: Belajar Dari Beberapa Aspek Pendidikan Nabi Muhammad Saw|publisher=Zahir Publishing|isbn=978-623-5705-29-3|editor-last=Darna, A., dan Latif, I.|pages=68|url-status=live}}</ref> Raja Najasyi yang menjadi penguasa Abisinia memberikan perlakuan yang baik serta penghormatan kepada kaum Muhajirin. Sikap ini membuat kaum Muhajirin dapat melaksanakan ibadah secara tenang dan hidup dengan tenteram.{{Sfn|Kinas|2012|p=886}}
# Termasuk manusia pilihan. Ketika telah beberapa lama Utsman bin Mazh'un wafat, Rosulallah menemani Putrinya, Ruqoyyah yang sudah dekat ajalnya. Beliau berkata, "Pergilah menyusul pendahulu kita yang pilihan, Utsman bin Mazh'un"<ref name=":0" />

=== Kembali ke Makkah ===
Ketika rombongan kaum Muhajirin menerima kabar bahwa [[suku Quraisy]] telah memeluk Islam, mereka kemudian mengadakan perjalanan pulang ke Makkah termasuk Utsman bin Mazh'un. Rombongan kaum Muhajirin kemudian mengetahui bahwa kabar yang mereka terima tidak benar. Karena itu, sebagian dari rombongan Muhajirin kembali ke Abisinia dan sebagian lainnya melanjutkan perjalanan ke Makkah dan menetap bersama keluarga mereka. Utsman bin Mazh'un termasuk yang memilih untuk kembali tinggal di Makkah.{{Sfn|Kinas|2012|p=886-887}}

Ketika memasuki Makkah, Utsman bin Mazh'un memperoleh perlindungan dari salah seorang pembesar dari suku Quraisy yaitu [[Al-Walid bin al-Mughirah]]. Utsman bin Mazh'un merupakan keponakan dari Al-Walid bin al-Mughirah, sehingga perlindungan yang diberikan oleh Al-Walid bin al-Mughirah membuat Utsman bin Mazh'un dapat hidup aman di Kota Makkah. Namun perlindungan ini diakhiri oleh Utsman bin Mazh'un ketika menyaksikan penyiksaan yang dialami oleh para sahabat Muhammad di Kota Makkah.{{Sfn|Khalid|2015|p=178}} Ia kemudian membatalkan perlindungan yang diberikan oleh Al-Walid bin al-Mughirah secara terbuka di hadapan majelis suku Quraisy.{{Sfn|Khalid|2015|p=179}}

== Kematian ==
Utsman bin Mazh'un meninggal dengan status sebagai salah satu sahabat Muhammad.<ref>{{Cite book|last=Umar|first=Erwin|date=2018|url=https://www.google.co.id/books/edition/Menangis_Bersama_Nabi/YsIqEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Utsman+bin+Mazh%27un&pg=PA126&printsec=frontcover|title=Menangis Bersama Nabi|location=Yogyakarta|publisher=Diva Press|isbn=978-602-391-478-4|pages=127|url-status=live}}</ref> Ia meninggal setelah mengikuti [[Pertempuran Badar|Perang Badar]].<ref>{{Cite book|last=Muhallawi|first=Hanafi|date=2005|url=https://www.google.co.id/books/edition/Tempat_2_Bersejarah_dlm_Kehidupan_Rasulu/ynVdV47kAfkC?hl=id&gbpv=1&dq=Utsman+bin+Mazh%27un+Perang+Badar&pg=PA235&printsec=frontcover|title=Tempat-Tempat Bersejarah dlm Kehidupan Rasulullah|location=Jakarta|publisher=Gema Insani Press|isbn=979-56-0058-3|pages=235|url-status=live}}</ref> Utsman bin Mazh'un diperkirakan meninggal antara tahun ke-2 atau ke-3 Hijriah. Ia menjadi muhajirin pertama yang meninggal di Madinah.<ref>{{Cite book|last=Amru|first=Abu Maryam Kautsar|url=https://www.google.co.id/books/edition/Mengenal_Manhaj_Salaf_untuk_Pemula/KPlJDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Utsman+bin+Mazh%27un+3+Hijriah&pg=PA18&printsec=frontcover|title=Mengenal Manhaj Salaf untuk Pemula: Setahap demi Setahap|publisher=Kautsar Amru Publishing|pages=18|url-status=live}}</ref> Ath-Thabari meriwayatkan bahwa Utsman bin Mazh'un meninggal pada bulan Zulhijah tahun ke-2 Hijriah. Ia dikuburkan di [[Jannatul Baqi]]. Kuburannya dipasangi dengan batu nisan oleh Muhammad pada posisi atas kepala sebagai penanda.<ref>{{Cite book|last=Ath-Thabari|date=2019|url=https://www.google.co.id/books/edition/Muhammad_di_Makkah_dan_Madinah/Yzq6DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Utsman+bin+Mazh%27un+3+Hijriah&pg=PA505&printsec=frontcover|title=Muhammad di Makkah dan di Madinah|location=Yogyakarta|publisher=IRCisoD|isbn=978-623-7378-00-6|pages=505|url-status=live}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}


=== Catatan kaki ===
{{Reflist}}

=== Daftar pustaka ===

* {{Cite book|last=Ar|first=Muhammad|date=2021|url=https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/19388/1/Buku%20Pendidikan%20dan%20Syariat.pdf|title=Pendidikan Islam dan Syariat|location=Banda Aceh|publisher=Dinas Syariat Islam Aceh|isbn=978-602-5895-13-5|editor-last=Adan|editor-first=Hasanuddin Yusuf|ref={{sfnref|Ar|2021}}|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Khalid|first=Muhammad Khalid|date=2015|url=https://www.google.co.id/books/edition/Biografi_60_Sahabat_Rasulullah_S_A_W/hQKwDgAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&printsec=frontcover|title=Biografi 60 Sahabat Rasulullah S.A.W.|location=Jakarta Timur|publisher=Ummul Qura|isbn=978-979-1303-73-6|ref={{sfnref|Khalid|2015}}|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Kinas|first=Muhammad Raji Hasan|date=2012|url=https://mtsmu2bakid.sch.id/wp-content/uploads/2023/07/Ensiklopedia-Biografi-Sahabat-Nabi.pdf|title=Ensikopedia Biografi Sahabat Nabi: Menyimak Kisah Hidup 154 Wisudawan Madrasah Rasulullah Saw.|location=Jakarta|publisher=Zaman|isbn=978-979-024-295-1|ref={{sfnref|Kinas|2012}}|url-status=live}}
{{Pemeluk Islam pertama}}
{{Pemeluk Islam pertama}}
{{sahabat nabi}}
{{sahabat nabi}}
<!-- Bantulah wikipedia menambahkan templat ini pada halaman tokoh muslim yang belum terhimpun di dalam --Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -- Lihat Templat:Lifetime-Tokoh-Muslim -->
{{Lifetime-Tokoh-Muslim
{{Lifetime-Tokoh-Muslim
|sort = {{PAGENAME}}
|sort = {{PAGENAME}}

Revisi per 15 Juni 2024 15.17

Utsman bin Mazh'un (bahasa Arab: عثمان بن مظعون, wafat sekitar 2 atau 3 H/624 M) adalah salah satu Sahabat Muhammad dari kaum Muhajirin. Keluarga Utsman bin Mazh'un berasal dari Bani Jumah yang termasuk bagian dari suku Quraisy. Utsman bin Mazh'un termasuk salah satu dari 40 pemeluk Islam pertama. Pada masa dakwah Muhammad di Makkah, ia pernah hijrah ke Abisinia dan kembali ke Makkah. Ketika Muhammad hijrah ke Madinah, Utsman bin Mazh'un turut berhijrah. Setelah mengikuti Perang Badar, Utsman bin Mazh'un meninggal dan dikuburkan di Jannatul Baqi.

Nasab dan Keluarga

Utsman bin Mazh'un berasal dari Bani Jumah. Nama ayahnya adalah Mazh'un bin Habib bin Wahab bin Hudzafah. Sedangkan ibunya bernama Sukhailah binti al- Anbas bin Ahban bin Khudzafah al-Jumahiyah.[1] Karena itu, nasab dari Utsman bin Mazh'un ialah Utsman bin Mazh'un bin Habib bin Wahab bin Hudzafah.[2]

Utsman bin Mazh'un memiliki istri bernama Khaulah binti Hakim.[3] Selain itu, Utsman bin Mazh'un memiliki seorang anak bernama Al-Saib.[4] Karena itu ia dijuluki sebagai Abu al-Saib.[2] Utsman bin Mazh'un memiliki dua saudara bernama Abdullah dan Qudamah.[4] Utsman bin Mazh'un juga memiliki saudari bernama Zainab binti Mazh'un. Saudarinya ini menikah dengan Umar bin Khattab.[5]

Sebuah hadis yang diriwayatkan dari Sa'ad bin Abi Waqqas menyatakan bahwa Utsman bin Mazh'un telah dilarang untuk membujang oleh Muhammad.[6] Larangan ini disebutkan dalam hadis periwayatan Imam Muslim Dalam hadis yang diriwayatkan oleh At-Tabrani menambahkan bahwa Muhammad mengatakan kepada Utsman bin Mazh'un bahwa Allah telah mengganti kerahiban bagi muslim dengan kerahiban yang lurus dan toleran.[7]

Keagamaan

Menyatakan masuk Islam

Utsman bin Mazh'un merupakan salah seorang dari 40 orang pemeluk Islam pertama pada masa kenabian Muhammad. Ibnu Hisyam meriwayatkan bahwa Utsman bin Mazh'un menerima Islam atas ajakan dari Abu Bakar ash-Shiddiq ketika Muhammad masih berdakwah secara sembunyi-sembunyi.[8] Ia menjadi orang ke-14 yang menyatakan dirinya beragama Islam.[1]

Utsman bin Mazh'un menyatakan keislaman sebelum Muhammad menjadikan rumah Al-Arqam bin Abi al-Arqam sebagai pusat kajian dan penyebaran ajaran Islam.[9] Pernyataan keislaman dilakukannya bersama beberapa sahabatnya dengan menemui Muhammad di Makkah.[10]

Hijrah ke Abisinia

Setelah beragama Islam, kedua saudara Utsman bin Mazh'un yaitu Abdullah dan Qudama serta anaknya yaitu Al-Saib, juga menyatakan keislaman.[4] Utsman bin Mazh'un, putranya dan kedua saudaranya ini kemudian ikut hijrah ke Abisinia setelah memperoleh izin dari Muhammad. Hijrah ini dilakukan bersama rombongan kaum Muhajirin karena suku Quraisy memberikan tekanan dan siksaan kepada para Sahabat Nabi dari kalangan Muhajirin di Makkah.[1] Utsman bin Mazh'un menjadi pemimpin dari rombongan yang pertama kali berangkat ke Abisinia. Rombongan ini diperkirakan terdiri dari 11 hingga 15 orang.[11] Raja Najasyi yang menjadi penguasa Abisinia memberikan perlakuan yang baik serta penghormatan kepada kaum Muhajirin. Sikap ini membuat kaum Muhajirin dapat melaksanakan ibadah secara tenang dan hidup dengan tenteram.[1]

Kembali ke Makkah

Ketika rombongan kaum Muhajirin menerima kabar bahwa suku Quraisy telah memeluk Islam, mereka kemudian mengadakan perjalanan pulang ke Makkah termasuk Utsman bin Mazh'un. Rombongan kaum Muhajirin kemudian mengetahui bahwa kabar yang mereka terima tidak benar. Karena itu, sebagian dari rombongan Muhajirin kembali ke Abisinia dan sebagian lainnya melanjutkan perjalanan ke Makkah dan menetap bersama keluarga mereka. Utsman bin Mazh'un termasuk yang memilih untuk kembali tinggal di Makkah.[12]

Ketika memasuki Makkah, Utsman bin Mazh'un memperoleh perlindungan dari salah seorang pembesar dari suku Quraisy yaitu Al-Walid bin al-Mughirah. Utsman bin Mazh'un merupakan keponakan dari Al-Walid bin al-Mughirah, sehingga perlindungan yang diberikan oleh Al-Walid bin al-Mughirah membuat Utsman bin Mazh'un dapat hidup aman di Kota Makkah. Namun perlindungan ini diakhiri oleh Utsman bin Mazh'un ketika menyaksikan penyiksaan yang dialami oleh para sahabat Muhammad di Kota Makkah.[13] Ia kemudian membatalkan perlindungan yang diberikan oleh Al-Walid bin al-Mughirah secara terbuka di hadapan majelis suku Quraisy.[14]

Kematian

Utsman bin Mazh'un meninggal dengan status sebagai salah satu sahabat Muhammad.[15] Ia meninggal setelah mengikuti Perang Badar.[16] Utsman bin Mazh'un diperkirakan meninggal antara tahun ke-2 atau ke-3 Hijriah. Ia menjadi muhajirin pertama yang meninggal di Madinah.[17] Ath-Thabari meriwayatkan bahwa Utsman bin Mazh'un meninggal pada bulan Zulhijah tahun ke-2 Hijriah. Ia dikuburkan di Jannatul Baqi. Kuburannya dipasangi dengan batu nisan oleh Muhammad pada posisi atas kepala sebagai penanda.[18]

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ a b c d Kinas 2012, hlm. 886.
  2. ^ a b Ar 2021, hlm. 130.
  3. ^ Iskandar, Muhammad (2024). Biografi Perawi Hadis Wanita Abad ke-1 Sampai Pertengahan Abad ke-4 Hijriah : Kajian Terhadap Para Perawi Wanita dalam Kitab al-Mu’jâm al-Kabîr Karangan Imam at-Thabarânî. CV Jejak. hlm. 319. ISBN 978-623-4986-06-8. 
  4. ^ a b c Ar 2021, hlm. 132.
  5. ^ Ash-Shalabi, Ali Muhammad (2017). Biografi Umar bin Khattab [Umar bin Khattab] (PDF). Diterjemahkan oleh Jaliliar, I., dan Fauji, I. Jakarta: Ummul Qura. hlm. 28. ISBN 978-979-039-319-6. 
  6. ^ Hermanto, Agus (Januari 2023). Yuhani’ah, Rohmi, ed. Membujang dalam Pandangan Islam (PDF). Purbalingga: Eureka Media Aksara. hlm. 12. ISBN 978-623-487-547-8. 
  7. ^ Anis, Abdussami' (2018). Metode Rasulullah Mengatasi Problematika Rumah Tangga. Diterjemahkan oleh Abidun, Muhammad. Jakarta: Qisthi Press. hlm. 34. ISBN 978-979-1303-67-5. 
  8. ^ Zaki, M. (2019). Fajri, Ruwaida, ed. Jejak Inkubasi Islam (PDF). Mataram: Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Mataram dan El Hikam Press. hlm. 63. ISBN 978-602-7644-51-9. 
  9. ^ Kinas 2012, hlm. 805.
  10. ^ Ar 2021, hlm. 131-132.
  11. ^ Ridhwan (2021). Darna, A., dan Latif, I., ed. Pendidikan Nabawi: Belajar Dari Beberapa Aspek Pendidikan Nabi Muhammad Saw (PDF). Zahir Publishing. hlm. 68. ISBN 978-623-5705-29-3. 
  12. ^ Kinas 2012, hlm. 886-887.
  13. ^ Khalid 2015, hlm. 178.
  14. ^ Khalid 2015, hlm. 179.
  15. ^ Umar, Erwin (2018). Menangis Bersama Nabi. Yogyakarta: Diva Press. hlm. 127. ISBN 978-602-391-478-4. 
  16. ^ Muhallawi, Hanafi (2005). Tempat-Tempat Bersejarah dlm Kehidupan Rasulullah. Jakarta: Gema Insani Press. hlm. 235. ISBN 979-56-0058-3. 
  17. ^ Amru, Abu Maryam Kautsar. Mengenal Manhaj Salaf untuk Pemula: Setahap demi Setahap. Kautsar Amru Publishing. hlm. 18. 
  18. ^ Ath-Thabari (2019). Muhammad di Makkah dan di Madinah. Yogyakarta: IRCisoD. hlm. 505. ISBN 978-623-7378-00-6. 

Daftar pustaka