Husail bin Jabir Al-Yaman: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(41 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Husail bin Jabir bin Rabi'ah Al Yamani Al Absi Al |
'''Husail bin Jabir bin Rabi'ah Al Yamani Al Absi Al Makki''' ( [[Bahasa Arab]] : {{Lang|ar|حسيل بن جابر بن ربيعة }}) merupakan [[Sahabat Nabi]] yang dikenal sebagai sosok ayah dari [[Hudzaifah bin al-Yaman]] dan seorang syuhada [[Perang Uhud]] dan juga terkenal akan kisahnya yang terbunuh oleh kaum [[Muslimin]] secara tidak sengaja. Ia berasal dari Bani Al Absi yang berasal dari tengah jazirah [[Arab]]. Dan merupakan bagian dari sepuluh orang dari [[Banu Abs]] dalam menyatakan keislaman ke [[Muhammad|RasulAllah]] [[Muhammad]] pada [[Bai'at 'Aqabah Pertama]]. |
||
{{Infobox person |
{{Infobox person |
||
| name = Husail bin Jabir bin Rabi'ah<br />{{Lang|ar| حسيل بن جابر بن ربيعة }} |
| name = Husail bin Jabir bin Rabi'ah<br />{{Lang|ar| حسيل بن جابر بن ربيعة }} |
||
[[File:Husail bin Jabir Al Yaman, Salah satu Syuhada Uhud.png|thumb|Sahabat Nabi sekaligus Syuhada Uhud]] |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
| death_date = 625 M ( 3 Hijriah ) |
| death_date = 625 M ( 3 Hijriah ) |
||
| death_place = [[Uhud]], [[ |
| death_place = [[Gunung Uhud]], [[Arab Saudi]] |
||
| death_cause = Terbunuh di [[Perang Uhud]] ( Tidak disengaja, dibunuh oleh kaum muslimin saat berperang di Uhud |
| death_cause = Terbunuh di [[Perang Uhud]] ( Tidak disengaja, dibunuh oleh kaum muslimin saat berperang di Uhud |
||
Baris 16: | Baris 18: | ||
| parents = Abu Husail Jabir bin Rabi'ah bin Amru Al Absi (ayah) |
| parents = Abu Husail Jabir bin Rabi'ah bin Amru Al Absi (ayah) |
||
| |
|children = [[Abu Sa'id Al-Khudri]], Shafwan bin Husail bin Jabir Al Yaman |
||
| known for = [[Sahabat Nabi]], [[Syuhada Uhud]] |
|||
}} |
}} |
||
==Biografi== |
==Biografi== |
||
Ia dikenal sebagai [[ |
Ia dikenal sebagai [[Sahabat Nabi]] yang sudah berusia senja atau tua saat tepat sebelum hijrahnya rasul ke kota [[Madinah]] dan setelahnya. Ia dan anaknya sempat hendak mengikuti [[Perang Badar]], namun sempat tertangkap oleh pasukan musyrikin, sehingga menyebabkan dirinya dan anaknya [[Hudzaifah bin al-Yaman]] sempat absen di [[Perang Badar]].<ref> |
||
[https://ismailibnuisa.blogspot.com/2014/12/al-ishabah-1716-husail-bin-jabir.html?m=1]"Al-Ishabah - 1716. Husail bin Jabir"</ref> |
|||
Dalam periode jihad selanjutnya, yakni di [[Perang Uhud]], Husail dan anaknya berhasil berpartisipasi di dalamnya. Ia dengan ikut dalam Perang Uhud dengan kondisi pasukan Muslim mengungguli jalannya peperangan, namun di tengah kejadian tersebut, pasukan Muslim salah melihat dirinya sebagai pasukan musyrikin dan menyerang dirinya. Anaknya dengan lantang berkata "'''Itu ayahku, itu ayahku.. dia ayahku'''" sembari memberi isyarat kepada pasukan |
Dalam periode [[jihad]] selanjutnya, yakni di [[Perang Uhud]], Husail dan anaknya berhasil berpartisipasi di dalamnya. Ia dengan ikut dalam [[Perang Uhud]] dengan kondisi pasukan [[Muslim]] mengungguli jalannya peperangan, namun di tengah kejadian tersebut, pasukan [[Muslim]] salah melihat dirinya sebagai pasukan [[Kafir|musyrikin]] dan menyerang dirinya. Anaknya dengan lantang berkata "'''Itu ayahku, itu ayahku.. dia ayahku'''" sembari memberi isyarat kepada pasukan [[Muslimin]] bahwa yang mereka serang adalah Husail bin Jabir. Namun, qadarullah, Pasukan [[Muslim]] tidak berhenti menyerang sampai dirinya (Husail) [[Syahid]] di [[Perang Uhud]] di tangan kaum [[Muslim]] itu sendiri.<ref>[https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.com/2020/08/kisah-husail-bin-jabir-syuhada-uhud-yang-wafat-terkena-pedang-kaum-muslim.html?m=1]"Kisah Husail bin Jabir - Syuhada Uhud yang Wafat Terkena Pedang Kaum Muslim"</ref> |
||
Atas kejadian itu, anaknya berhak mendapatkan diyat atau denda karna melukai atau membunuh sesuai dengan syariat Islam. Namun, dengan kebesaran hati anaknya, Hudzaifah, anaknya memberikan pengampunan kepada pasukan muslimin yang tidak sengaja membunuh dirinya (Husail). Bahkan, anaknya sampai menghibahkan diyat tersebut kepada kaum muslimin yang membutuhkan. Hal ini merupakan salah satu bentuk kebaikan dan kebesaran hati dari keturunannya, [[Hudzaifah bin al-Yaman]]. RasulAllah pun juga sampai dibuat kagum oleh sikap bijaksana anaknya ini. |
Atas kejadian itu, anaknya berhak mendapatkan diyat atau denda karna melukai atau membunuh sesuai dengan syariat [[Islam]]. Namun, dengan kebesaran hati anaknya, Hudzaifah, anaknya memberikan pengampunan kepada pasukan muslimin yang tidak sengaja membunuh dirinya (Husail). Bahkan, anaknya sampai menghibahkan [[diyat]] tersebut kepada kaum muslimin yang membutuhkan. Hal ini merupakan salah satu bentuk kebaikan dan kebesaran hati dari keturunannya, [[Hudzaifah bin al-Yaman]]. [[Muhammad|RasulAllah]] pun juga sampai dibuat kagum oleh sikap bijaksana anaknya ini.<ref>[https://www.inilah.com/sahabat-rasul-yang-dididik-mengenal-kemunafikan]"Sahabat Rasul yang Dididik Mengenal Kemunafikan"</ref> |
||
Diketahui, ia memiliki 2 orang anak lelaki, yakni "[[Hudzaifah bin al-Yaman]] dan Shafwan bin al-Yaman". |
Diketahui, ia memiliki 2 orang anak lelaki, yakni "[[Hudzaifah bin al-Yaman]] dan Shafwan bin al-Yaman". |
||
==Silsilah== |
==Silsilah== |
||
Nasab dirinya secara lengkap sampai kepada Bani Absi, yang merupakan penduduk asli kota [[Mekkah]] yang merupakan keturunan dari |
Nasab dirinya secara lengkap sampai kepada Bani Absi, yang merupakan penduduk asli kota [[Mekkah]] yang merupakan keturunan dari [[Bani Ghatafan]]. Nasabnya ialah "Husail ibn Jabir ibn Rabi'ah ibn Amru bin Jurwah ibn Harits ibn Quthay'ah ibn 'Abs ( Bani Abs ) ibn Baghid ibn Rais ibn Ghatafan ibn Sa'ad ibn Qais ibn Aylan ibn Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan Al Adnani sehingga masuk ke dalam kategori Arab Adnanit atau [[Adnaniyah]]. |
||
Dalam versi lain, nasabnya ialah "Husail bin Jabir bin Rabi'ah bin Furwah bin Al-Harits bin Mazin bin Quthay'ah bin 'Abs". |
Dalam versi lain, nasabnya ialah "Husail bin Jabir bin Rabi'ah bin Furwah bin Al-Harits bin Mazin bin Quthay'ah bin 'Abs". |
||
Baris 35: | Baris 40: | ||
==Laqab Al Yaman== |
==Laqab Al Yaman== |
||
Dalam tarikul Islam, gelar atau laqab Al Yaman berasal dari ayahnya, Jabir. Namun, pada versi Husail, kisahnya bermula dari Husail yang memiliki hutang darah ( pada kaumnya di kota [[Mekkah]] ) yang membuatnya harus meninggalkan kota [[Mekkah]]. Setelahnya, ia tinggal di kota [[Madinah]], dan mendeklarasikan dirinya ke bani Abdul Asyhal yang ada di kota [[Madinah]]. Membuat dirinya mendapatkan julukan "Al-Yaman" yang secara konteks merujuk kepada penduduk kota [[Madinah]] yang asalnya secara genealogis berasal dari [[Yaman]] ( jazirah arab bagian selatan ). |
Dalam tarikul Islam, gelar atau laqab Al Yaman berasal dari ayahnya, Jabir. Namun, pada versi Husail, kisahnya bermula dari Husail yang memiliki hutang darah ( pada kaumnya di kota [[Mekkah]] ) yang membuatnya harus meninggalkan kota [[Mekkah]]. Setelahnya, ia tinggal di kota [[Madinah]], dan mendeklarasikan dirinya ke bani Abdul Asyhal yang ada di kota [[Madinah]]. Membuat dirinya mendapatkan julukan "Al-Yaman" yang secara konteks merujuk kepada penduduk kota [[Madinah]] yang asalnya secara genealogis berasal dari [[Yaman]] ( jazirah arab bagian selatan ). |
||
Setelah itu, dirinya pun menikahi wanita Bani Abdul Asyhal, dan memiliki putra yang memiliki darah kaum [[Muhajirin]] sekaligus [[Anshar]] di saat yang sama, yakni [[Hudzaifah bin al-Yaman]]. |
|||
==lihat Juga== |
==lihat Juga== |
||
[[Sahabat Nabi]] |
|||
[[Hudzaifah bin al-Yaman]] |
|||
[[Perang Badar]] |
[[Perang Badar]] |
||
[[Perang Uhud]] |
[[Perang Uhud]] |
||
[[Syuhada Uhud]] |
|||
[[Muhajirin]] |
|||
[[Mekkah]] |
|||
[[Islam]] |
|||
[[Salaf]] |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 22 Juli 2024 08.50
Husail bin Jabir bin Rabi'ah Al Yamani Al Absi Al Makki ( Bahasa Arab : حسيل بن جابر بن ربيعة ) merupakan Sahabat Nabi yang dikenal sebagai sosok ayah dari Hudzaifah bin al-Yaman dan seorang syuhada Perang Uhud dan juga terkenal akan kisahnya yang terbunuh oleh kaum Muslimin secara tidak sengaja. Ia berasal dari Bani Al Absi yang berasal dari tengah jazirah Arab. Dan merupakan bagian dari sepuluh orang dari Banu Abs dalam menyatakan keislaman ke RasulAllah Muhammad pada Bai'at 'Aqabah Pertama.
Husail bin Jabir bin Rabi'ah حسيل بن جابر بن ربيعة | |
---|---|
Lahir | Husail ibn Jabir Hijaz, Arab Saudi |
Meninggal | 625 M ( 3 Hijriah ) Gunung Uhud, Arab Saudi |
Sebab meninggal | Terbunuh di Perang Uhud ( Tidak disengaja, dibunuh oleh kaum muslimin saat berperang di Uhud ) |
Dikenal atas | Sahabat Nabi, Syuhada Uhud |
Anak | Abu Sa'id Al-Khudri, Shafwan bin Husail bin Jabir Al Yaman |
Orang tua | Abu Husail Jabir bin Rabi'ah bin Amru Al Absi (ayah) |
Biografi
Ia dikenal sebagai Sahabat Nabi yang sudah berusia senja atau tua saat tepat sebelum hijrahnya rasul ke kota Madinah dan setelahnya. Ia dan anaknya sempat hendak mengikuti Perang Badar, namun sempat tertangkap oleh pasukan musyrikin, sehingga menyebabkan dirinya dan anaknya Hudzaifah bin al-Yaman sempat absen di Perang Badar.[1]
Dalam periode jihad selanjutnya, yakni di Perang Uhud, Husail dan anaknya berhasil berpartisipasi di dalamnya. Ia dengan ikut dalam Perang Uhud dengan kondisi pasukan Muslim mengungguli jalannya peperangan, namun di tengah kejadian tersebut, pasukan Muslim salah melihat dirinya sebagai pasukan musyrikin dan menyerang dirinya. Anaknya dengan lantang berkata "Itu ayahku, itu ayahku.. dia ayahku" sembari memberi isyarat kepada pasukan Muslimin bahwa yang mereka serang adalah Husail bin Jabir. Namun, qadarullah, Pasukan Muslim tidak berhenti menyerang sampai dirinya (Husail) Syahid di Perang Uhud di tangan kaum Muslim itu sendiri.[2]
Atas kejadian itu, anaknya berhak mendapatkan diyat atau denda karna melukai atau membunuh sesuai dengan syariat Islam. Namun, dengan kebesaran hati anaknya, Hudzaifah, anaknya memberikan pengampunan kepada pasukan muslimin yang tidak sengaja membunuh dirinya (Husail). Bahkan, anaknya sampai menghibahkan diyat tersebut kepada kaum muslimin yang membutuhkan. Hal ini merupakan salah satu bentuk kebaikan dan kebesaran hati dari keturunannya, Hudzaifah bin al-Yaman. RasulAllah pun juga sampai dibuat kagum oleh sikap bijaksana anaknya ini.[3]
Diketahui, ia memiliki 2 orang anak lelaki, yakni "Hudzaifah bin al-Yaman dan Shafwan bin al-Yaman".
Silsilah
Nasab dirinya secara lengkap sampai kepada Bani Absi, yang merupakan penduduk asli kota Mekkah yang merupakan keturunan dari Bani Ghatafan. Nasabnya ialah "Husail ibn Jabir ibn Rabi'ah ibn Amru bin Jurwah ibn Harits ibn Quthay'ah ibn 'Abs ( Bani Abs ) ibn Baghid ibn Rais ibn Ghatafan ibn Sa'ad ibn Qais ibn Aylan ibn Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan Al Adnani sehingga masuk ke dalam kategori Arab Adnanit atau Adnaniyah.
Dalam versi lain, nasabnya ialah "Husail bin Jabir bin Rabi'ah bin Furwah bin Al-Harits bin Mazin bin Quthay'ah bin 'Abs".
Laqab Al Yaman
Dalam tarikul Islam, gelar atau laqab Al Yaman berasal dari ayahnya, Jabir. Namun, pada versi Husail, kisahnya bermula dari Husail yang memiliki hutang darah ( pada kaumnya di kota Mekkah ) yang membuatnya harus meninggalkan kota Mekkah. Setelahnya, ia tinggal di kota Madinah, dan mendeklarasikan dirinya ke bani Abdul Asyhal yang ada di kota Madinah. Membuat dirinya mendapatkan julukan "Al-Yaman" yang secara konteks merujuk kepada penduduk kota Madinah yang asalnya secara genealogis berasal dari Yaman ( jazirah arab bagian selatan ).
Setelah itu, dirinya pun menikahi wanita Bani Abdul Asyhal, dan memiliki putra yang memiliki darah kaum Muhajirin sekaligus Anshar di saat yang sama, yakni Hudzaifah bin al-Yaman.
lihat Juga
Referensi