Lompat ke isi

Anas bin Malik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
M4A16A3 (bicara | kontrib)
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ariyanto (bicara | kontrib)
k beliau > ia (per sudut pandang netral) (via JWB)
 
(47 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Refimprove-bio-tokohmuslim}}
{{Refimprove-bio-tokohmuslim}}
[[Berkas:أنس بن مالك.png|jmpl|Anas bin Malik]]
[[Berkas:أنس بن مالك.png|jmpl|Anas bin Malik]]
'''Anas bin Malik''' bin an-Nadhr bin Dhamdham bin Zaid bin Haram bin Jundab bin 'Amir bin Ghanm bin 'Adi bin Malik bin Taimullah bin Tsa'labah bin 'Amr bin al-Khazraj ({{lang-ar|أنس بن مالك بن النضر بن ضمضم بن زيد بن حرام بن جندب بن عامر بن غنم بن عدي بن مالك بن تيم الله بن ثعلبة بن عمرو بن الخزرج}}, c.612-c.712<ref name=Isaba>[[Finding the Truth in Judging the Companinons]], 1. 84-5; EI2, 1. 482 A. J. WensinckJ. Robson</ref>) adalah salah satu [[Sahabat Nabi]] [[Muhammad]].<ref>Lihat:
'''Anas bin Malik bin Nadar al-Khazraj''' ([[Bahasa Arab|Arab]]:'''العربية''') - lahir: [[612]]-wafat:[[709]]/[[712]]) - adalah [[Sahabat Nabi]] [[Muhammad]] Sholallahu Alaihi Wasallam

*Thabaqat Ibnu Sa'ad jilid 7 hal.17
*Mu'jam as-Shahabah li al-Baghawiy jilid 3 bab Hamzah.
*Siyar A'lam an-Nubala jilid 3 hal.395.</ref>


== Biografi ==
== Biografi ==
Anas bin Malik berasal dari [[Bani an-Najjar]] dan merupakan anak dari [[Ummu Sulaim]]. Sejak kecil Dia melayani keperluan Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wasallam, sehingga selalu bersama Rasulullah. Dengan selalu bersama Rasulullah, Dia menghafal banyak [[hadist]].
Anas bin Malik berasal dari suku [[Bani Najjar]] yang tinggal di Madinah dan merupakan anak dari [[Ummu Sulaim]], nama panggilan (''kunyah'') ia adalah '''Abu Hamzah'''.<ref>{{Cite book|last=Al-Albani|first=M. Nashiruddin|date=2003|url=https://books.google.com/books?id=DBHtZ4x0QbMC&newbks=0&printsec=frontcover&hl=en|title=Ringkasan Shahih Bukhari 3|publisher=Gema Insani|isbn=978-979-077-039-3|pages=139|language=id|url-status=live}}</ref> Sejak kecil dia melayani keperluan Nabi Muhammad, sehingga selalu membersamai Rasulullah. Dengan selalu bersama Rasulullah, dia menghafal banyak [[hadist]].


Ketika nabi tiba di [[Madinah]] pada 622, ibu Anas menghadiahkannya kepada nabi sebagai pelayannya.<ref name=Isaba/>
Setelah wafatnya Nabi Muhammad, Anas bin Malik pergi dan menetap di [[Damaskus]] dan kemudian ke [[Basrah]]. Ia mengikuti sejumlah pertempuran dalam membela Islam. Ia dikenal sebagai sahabat Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wasallam yang berumur paling panjang.


Setelah wafatnya Nabi Muhammad pada tahun 632, Anas berpartisipasi dalam [[Penaklukan Islam|perang penaklukan]].<ref name=Isaba/>
Anas bin Malik adalah sahabat yang terakhir meninggal di basrah dan sahabat yang terakhir meninggal adalah Amir At'tufairi. Anas bin Malik berkhidmat dengan nabi semasa dia masih kecil, dia berkhidmat dengan Nabi selama 10 tahun. Nabi juga selalu mendampingi Anas bin Malik untuk memberi petunjuk ajar pada Anas, ketika hendak memulai makan, nabi perintahkan anas supaya membaca do'a dan mengambil makanan yang berada di hadapan dahulu. Begitu sikap nabi mengajar Anas bin Malik. Hebatnya para sahabat dahulu kala.


Anas bin Malik adalah sahabat yang terakhir meninggal di [[Basra]] sedangkan sahabat yang terakhir meninggal secara umum adalah [[Abu Thufail Amru bin Watsilah al-Kinani|Abu Thufail]]. Anas bin Malik berkhidmat dengan nabi semasa dia masih kecil, dia berkhidmat dengan nabi selama 10 tahun. Nabi juga selalu mendampingi Anas bin Malik untuk memberi petunjuk ajar pada Anas, seperti dalam memulakan makan, nabi perintahkan anas supaya membaca doa dan ambil makanan yang berada di hadapan dahulu. Begitu sikap nabi mengajar Anas bin Malik.
'''Sahabat Anas bin Malik Al Anshary Radiyallahu Anhu'''


== Keutamaan ==
“Ya Allah berilah dia harta dan anak yang banyak, dan berkahilah umurnya”
Ia termasuk salah satu dari enam sahabat Nabi yang paling banyak meriwayatkan hadits, jumlah hadits yang ia riwayatkan adalah sejumlah 2.286 hadits,{{Butuh rujukan}} dimana ia mendengar riwayat tersebut baik secara langsung maupun dari sahabat senior lainnya seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, [[Mu'adz bin Jabal]] dan lainnya. Sedangkan orang-orang yang meriwayatkan dari ia antara lain : [[Hasan al-Bashri|al-Hasan al-Bashri]], [[Ibnu Syihab az-Zuhri|az-Zuhri]], [[Qatadah bin Da'amah|Qatadah]], [[Tsabit al-Bannani]], dan lainnya, bahkan Imam [[al-Mizzi]] menyebutkan bahwa jumlah perawi yang mengambil riwayat dari sahabat Anas bin Malik berjumlah sekitar 200 orang. Meski demikian, ia termasuk orang yang sangat hati-hati dalam meriwayatkan hadits yang bersumber dari Rasulullah, dengan menyatakan di akhir riwayatnya dengan perkataan : "atau sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam".<ref>{{Cite book|last=Ibnu Qani' al-Baghdadi|first=|date=|url=|title=Mu'jam as-Shahabah jilid I|location=Beirut|publisher=|isbn=|pages=240|url-status=live}}</ref>


Ia juga didoakan langsung oleh Rasulullah melalui sabdanya yang berbunyi:
(Dari doanya Rasulullah kepadanya)


"''Ya Allah berilah dia harta dan anak yang banyak, dan berkahilah umurnya''". Anas pernah berkata : Sungguh aku menyaksikan bahwa hartaku melimpah dan anak cucuku hampir berjumlah seratus orang pada hari ini.<ref>H.R. Muslim</ref>
Anas bin Malik dalam umurnya yang sangat dini, ketika ibunya yang bernama Humasha, menalkinkan dua kalimat Syahadat kepadanya, maka timbullah benih cinta kepada Sang Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wasallam. Dengan itu pula timbullah kerinduan Anas untuk mendengarkan cerita-cerita Nabinya, sehingga telinganya telah merindukan Sang Nabi sebelum mata melihatnya, selain Anas banyak anak-anak kecil yang merindukan Nabi walaupun Sang Nabi berada di Mekkah sedangkan mereka berada di Madinah, mereka semua rindu agar bisa menjadi orang yang beruntung dapat melihat sang nabi pujaan dan gembira bisa bertemu dengannya.


Ia adalah orang yang paling baik sifat shalatnya baik dalam kondisi mukim maupun safar, ia juga terbiasa berdiri dalam shalatnya dalam waktu yang lama hingga telapak kakinya pecah-pecah, Abu Hurairah pernah berkata: <blockquote>''"Aku tidak pernah melihat sosok yang sifat shalatnya paling mirip dengan Nabi melebihi Ibnu Ummi Sulaim (yakni Anas)".<ref>{{Cite book|last=|first=|date=|url=|title=Mu'jam as-Shahabah jilid I|location=|publisher=|isbn=|pages=240|url-status=live}}</ref> </blockquote>
'''PERJUMPAAN DENGAN RASULULLAH'''


Ia juga memiliki do'a yang mustajab dan orang yang pandai dalam senjata panah.{{Butuh rujukan}}
Tidak berlangsung lama, Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wasallam menempuh perjalanan menuju kota Madinah dengan sahabatnya Abu Bakar As-Siddiq radiyallahu anhu untuk berhijrah. Maka setiap rumah yang ada di Madinah menjadi bercahaya, dipenuhi dengan hati yang gembira, setiap pandangan dan hati mereka bersambung dengan jalan yang akan dilalui Rasulullah dan sahabatnya menuju kota Madinah. Para sahabat setiap hari di penghujung kota Madinah menanti-nanti kedatangan Nabi Muhammad SAW. Anak-anak kecilpun termasuk Anas bin Malik ikut pula menanti bersama para sahabat. Akan tetapi Sang Nabi tak kunjung datang.


== Wafat ==
'''MENJADI PELAYAN RASULULLAH'''
[[File:Tomb of Anas Bin Malik.jpg|thumb|right|Makam Anas bin Malik di Basra, [[Irak]]]]
Ia adalah Sahabat Nabi yang terakhir yang wafat. Anas wafat pada 93 [[Kalender Hijriyah|H]] (712 [[Masehi|M]])<ref name="IslamWeb">{{cite web|title=سير أعلام النبلاء » ومن صغار الصحابة » أنس بن مالك|url=http://library.islamweb.net/newlibrary/showalam.php?ids=9|access-date=15 October 2013|archive-date=2013-10-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20131015093656/http://library.islamweb.net/newlibrary/showalam.php?ids=9|dead-url=yes}}</ref> di [[Basra]]<ref name="ReferenceA">[[Thomas Patrick Hughes|T. P. Hughes]], 1885/1999, ''Dictionary of Islam'', New Delhi: Rupa & Co.</ref> pada usia 103 (tahun).<ref name="ReferenceA" />


== Referensi ==
Di pagi yang cerah dan mentari yang bersinar indah seorang laki-laki berteriak dengan kencang: “ Sesungguhnya Nabi Muhammad dan sahabatnya sudah dekat dengan kota Madinah”. Maka semua laki-laki berbondong-bondong menuju gerbang kota Madinah yang akan dilalui oleh Sang Nabi pembawa hidayah dan Kebenaran. Maka mereka para penduduk kota Madinah baik orang tua ataupun pemuda dan anak-anak kecil, berlomba-lomba untuk menyambut Sang Nabi, wajah mereka berseri-seri, hati mereka berbunga-bunga, dan salah satu yang paling bercahaya wajahnya dan yang paling gembira hatinya adalah Anas bin Malik.
<references />


== Pranala luar ==
Akhirnya Rasulullah SAW bersama sahabatnya Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq disambut oleh jamaah laki-laki dan anak-anak kota Madinah. Adapun golongan perempuan dan anak-anak perempuan menyambut Rasulullah di atas rumah-rumah mereka, mereka memandangi Rasulullah dari tempat-tempat yang jauh dengan mengatakan : “Apakah dia…? Apakah dia..?” maka hari itu pun menjadi momen yang tak terlupakan. Anas bin Malik pun selalu menyebut kejadian itu walaupun umurnya lebih dari seratus tahun.
* http://www.islamic-paths.org/Home/English/Sects/Shiite/Peshawar_Nights/Session_05_Part_03.htm {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070927223705/http://www.islamic-paths.org/Home/English/Sects/Shiite/Peshawar_Nights/Session_05_Part_03.htm |date=2007-09-27 }}
* http://www.anas.my.id/ {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150724162129/http://www.anas.my.id/ |date=2015-07-24 }}


Belum sehari Rasulullah menetap di kota madinah, Humaisha’ binti Milhan ibunda Anas bin Malik bersama putra tercinta yang masih kecil yang berjalan didepannya dengan meloncat-meloncat kegirangan, dan kuncirnya bergoyang kekanan dan kekiri, kemudian ibunda Anas mengucapkan salam kepada Sang Nabi dan berkata: “Ya Rasulullah, tidak ada laki-laki atau perempuan dari golongan Anshor kecuali telah memberimu hadiah, akan tetapi aku tidak menemukan sesuatu yang bisa kuhadiahkan kepadamu kecuali putraku ini, maka ambillah ia, jadikanlah ia pembantumu”. Maka nabipun senang, dan menerima Anas dengan wajah yang berseri-seri. Kemudian Rasulullah mengusap kepala Anas bin Malik dengan tangannya yang mulia dan memegang kuncirnya dengan jari-jarinya yang lembut. Dan membawa Anas kekeluarga Rasulullah SAW.

Anas bin Malik atau Uneis (panggilan Rasulullah kepada Anas). Dalam usianya yang ke sepuluh adalah hari-hari yang sangat membahagiakannya, ketika menjadi pembantu Nabi Muhammad SAW, dan dia hidup di dalam pendidikan dan penjagaan Nabi Muhammad SAW, sampai beliau meninggal, dan masa-masa itu berlangsung selama sepuluh tahun tepat, jiwanya pun penuh dengan hidayah, hatinya penuh dengan hadits–hadits Nabi sehingga ia menjadi orang yang lebih tahu tentang keadaan Nabi, rahasia, sifat-sifat Nabi SAW, yang tidak diketahui orang lain kecuali dirinya.

'''KENANGAN MANIS BERSAMA RASULULLAH'''

Annas bin Malik telah melihat dari pergaulan Nabi yang sangat mulia yang tidak bisa didapatkan dari seorangpun. Dan merasakan indahnya perangai Nabi, dan agungnya sifat-sifat Nabi. Yang membuat iri semua orang didunia, maka aku kisahkan tentang Anas bin Malik sebuah hadits yang sangat jelas. Anas bin Malik berkata : “Rasulullah SAW adalah orang yang paling bagus akhlaqnya, yang paling lapang dadanya, dan yang paling dermawan. Maka suatu hari Beliau mengutusku untuk suatu keperluan, kemudian aku keluar dan aku menuju anak-anak kecil yang sedang main di pasar untuk bermain bersama mereka dan akupun keluar tidak untuk menunaikan hajatnya Rasulullah SAW, maka ketika aku sedang bermain bersama mereka tiba-tiba ada seseorang yang berdiri di belakangku dan memegang bajuku, kemudian aku memalingkan wajahku untuk melihatnya. Seketika aku dapati Rasulullah tersenyum manis kepadaku dan berkata: “Wahai Unais apakah engkau sudah mengerjakan suatu keperluan yang telah aku perintahkan kepadamu?” Maka aku pun berlari dan berkata : “Ya, aku akan kerjakan sekarang wahai Rasulullah”. Demi Allah sungguh aku telah menjadi pembantu Rasulallah selama sepuluh tahun dan Beliau pun tidak pernah mengatakan untuk sesuatu yang aku kerjakan: “Mengapa Engkau kerjakan!” dan untuk yang aku tinggalkan: “Mengapa Engkau tinggalkan?”

Dan Rasulullah SAW apabila memanggil Anas, memanggilnya dengan panggilan Unais, yaitu dengan panggilan yang penuh dengan kasih sayang. Terkadang Beliau juga memanggilnya dengan panggilan wahai Anakku, panggilan yang penuh dengan keakrapan. Dan Rasulullah memenuhi hatinya dengan nasihat-nasihat dan ucapan-ucapan hikmah yang mulia, diantaranya: “Wahai Anakku, apabila Engkau mampu untuk melewati hari-harimu dengan hati yang tidak ada kedengkian, maka kerjakanlah, wahai anakku sesungguhnya semua itu adalah sunahku dan barang siapa menghidupkan satu dari sunahku maka sungguh ia telah mencintaiku, dan barang siapa mencintaiku maka ia bersamaku di surga. Wahai anakku, apabila Engkau ingin masuk kepada keluagamu, maka ucapkan salam kepada mereka, yang akan menjadikan keberkahan untukmu dan keluargamu.

Setelah wafatnya Rasululullah SAW, Anas bin Malik hidup selama 80 tahun lebih, hatinya pun penuh dengan ilmu dari ilmunya Rasulullah SAW, dan akalnya pun begitu tajam, untuk memahami Syariat-syariat Islam. Hatinya pun hidup dengan hidayah Rasulullah SAW. Dan Anas dalam umurnya yang sangat panjang ini Beliau adalah tempat kembalinya orang-orang muslimin, ketika mereka mendapatkan suatu masalah-masalah yang rumit dan merekapun memegang ucapan-ucapan yang keluar dari Anas bin Malik diantaranya adalah bahwa sebagian orang yang ragu dalam syariat agama, mereka menanyakan tetang keberadaan telaga Rasulullah SAW besok pada hari Qiyamat. Kemudian mereka mendatangi Anas bin Malik dan menanyakan hal tersebut kepadanya, maka Anas bin Malik menjawab: “Aku tidak menyangka dalam hidupku yang panjang ini akan menemui orang-orang yang seperti kalian yang meragukan telaganya Rasulullah SAW, maka ketahuilah akan datang orang yang lemah agamanya setelahku, dan mereka tidak melaksanakan shalat akan tetapi mereka meminta kepada Allah agar bisa minum dari telaganya Rasulullah SAW.

Dalam hidupnya yang sangat panjang Anas bin Malik selalu menggerakkan bibirnya untuk menyebut Rasulullah SAW. Hari yang sangat menggembirakannya adalah hari pertemuannya dengan Rasulullah SAW, dan hari yang menyedihkan baginya adalah hari perpisahannya dengan Rasululullah SAW. Kenangan itu selalu ia sebut-sebut dengan bibirnya yang mulia. Anas bin Malik adalah seorang yang bersemangat untuk meneladani Rasulullah SAW baik ucapan maupun perilakunya, mencintai apa yang dicintai Rasulullah, membenci apa yang dibenci Rasulullah, dan hari yang sangat berkesan dalam hidupnya adalah 2 hari, yaitu hari ketika bertemu dengan Rasulullah SAW, dan hari ketika berpisah dengan Rasulullah SAW. Ketika ia mengingat hari yang pertama mukanya kelihatan berseri-seri, senang, bahagia dan sebaliknya apabila ia mengingat hari yang ke 2 ia akan menangis tersedu-sedu, sehingga orang yang disekitarnya pun ikut menangis. Kata-kata yang selalu ia ucapkan adalah: “Sungguh aku telah melihat Rasulullah SAW ketika datang kepada kami di kota Madinah, dan sungguh aku telah melihat Beliau, ketika beliau wafat di antara kita maka tidak ada hari yang lebih berharga dari pada keduanya. Dihari pertama ketika Rasulullah SAW memasuki kota madinah segala sesuatu tampak bercahaya, dan dihari ketika Rasulullah meninggal segala sesuatupun tampak gelap gulita. Dan hari terakhir ketika aku melihatnya adalah hari senin, ketika Sang Nabi membuka tirai kamarnya, maka aku melihat wajahnya putih bersih seperti lembaran kertas. Dan diwaktu itu semua orang berdiri di belakang Abu Bakar untuk melihat Nabi SAW, maka hampir semua orang terkejut, ketakutan, maka Abu Bakar memberikan isyarat kepada mereka untuk bersabar dan tenang, kemudian meninggallah Rasulullah SAW di penghujung hari Senin tersebut. Maka tidak ada pemandangan yang menyedihkan ketika kita menutupnya dengan tanah.

Rasulullah SAW banyak mendoakan Anas bin Malik, dan salah satu doa Rasulullah yang dikhususkan kepada Anas bin Malik adalah: “Ya Allah berilah rizqi kepadanya berupa harta dan anak yang banyak, kemudian berkahi semua itu untuknya”. Dan sungguh Allah SWT telah mengabulkan doa Nabi Nya yang tercinta. Oleh karena itu Anas bin Malik menjadi orang yang paling kaya dari kaum Anshor dan yang paling banyak anaknya, hingga dia melihat anak-anak dan cucunya lebih dari 100. Dan Allah SWT telah memberkahi umurnya sehingga ia hidup dalam 1 kurun penuh dan lebih 3 tahun. Anas bin Malik RA adalah orang yang sangat mengharapkan Syafaat Rasulullah besok pada hari Qiyamat, dia selalu mengatakan: “Sesungguhnya aku ingin bertemu Rasulullah SAW besok pada hari Qiyamat, dan aku akan mengatakan kepadanya, “Wahai Rasulallah ini adalah pembantu kecilmu Unais”. Dan ketika Anas bin Malik sakit dipenghujung usianya beliau berkata kepada keluarganya: “Talkinkan aku 2 kalimat Syahadat, Laa Ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah”. Setelah Anas bin Malik mengikuti dua kalimat Syahadat tersebut Beliau meninggal dengan bahagia. Dan beliau mewasiatkan agar ia di kubur dengan tongkat kecil yang dihadiahkan Rasulullah SAW kepadanya, dan diletakkan disebelah sisi bersama gamis yang ia kenakan.

Sungguh beruntung Anas bin Malik atas karunia Allah yang diberikan kepadanya, karena ia bisa mendampingi Rasulullah selama 10 tahun penuh, dan dia adalah 3 diantara periwayat hadits terbanyak setelah Abu Hurairah dan Abdullah bin Umar. Semoga Allah memberikan pahala kepadanya dan kepada ibunya dengan sebaik-baiknya pahala.

---- Al Ishobah fi Hayatis Sohabah

Al Istii’aab

Al Jawahir Al Lu’luuyah

Shofahat min hayatis sohabah

Ar rijaal haula rasul

== Pranala luar ==
* http://al-islam.org/tahrif/imprecation/
* http://www.islamic-paths.org/Home/English/Sects/Shiite/Peshawar_Nights/Session_05_Part_03.htm
* http://www.anas.my.id/
{{sahabat nabi-stub}}
{{sahabat nabi}}
{{sahabat nabi}}
{{DEFAULTSORT:{{PAGENAME}}}}
<!--anda dapat berkontribusi dalam pelacakan artikel biografi tokoh muslim di wikipedia dengan menambahkan templat ini pada halaman tokoh muslim yang belum terhimpun di dalam kategori pelacakan --Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -- Lihat Templat:Lifetime-Tokoh-Muslim -->
<!--anda dapat berkontribusi dalam pelacakan artikel biografi tokoh muslim di wikipedia dengan menambahkan templat ini pada halaman tokoh muslim yang belum terhimpun di dalam kategori pelacakan --Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -- Lihat Templat:Lifetime-Tokoh-Muslim -->
{{Lifetime-Tokoh-Muslim
{{Lifetime-Tokoh-Muslim
|sort = {{PAGENAME}}
|sort = Anas bin Malik
|hari_lahir =
|hari_lahir =
|tgl_lahir_h =
|tgl_lahir_h =
Baris 86: Baris 62:
|tempat_makam =
|tempat_makam =
}}
}}

[[Kategori:Kelahiran 612]]
[[Kategori:Kelahiran 612]]
[[Kategori:Kematian 709]]
[[Kategori:Kematian 712]]
[[Kategori:Kematian 712]]
[[Kategori:Sahabat Nabi]]
[[Kategori:Sahabat Nabi]]

Revisi terkini sejak 20 Desember 2022 13.11

Anas bin Malik

Anas bin Malik bin an-Nadhr bin Dhamdham bin Zaid bin Haram bin Jundab bin 'Amir bin Ghanm bin 'Adi bin Malik bin Taimullah bin Tsa'labah bin 'Amr bin al-Khazraj (bahasa Arab: أنس بن مالك بن النضر بن ضمضم بن زيد بن حرام بن جندب بن عامر بن غنم بن عدي بن مالك بن تيم الله بن ثعلبة بن عمرو بن الخزرج, c.612-c.712[1]) adalah salah satu Sahabat Nabi Muhammad.[2]

Anas bin Malik berasal dari suku Bani Najjar yang tinggal di Madinah dan merupakan anak dari Ummu Sulaim, nama panggilan (kunyah) ia adalah Abu Hamzah.[3] Sejak kecil dia melayani keperluan Nabi Muhammad, sehingga selalu membersamai Rasulullah. Dengan selalu bersama Rasulullah, dia menghafal banyak hadist.

Ketika nabi tiba di Madinah pada 622, ibu Anas menghadiahkannya kepada nabi sebagai pelayannya.[1]

Setelah wafatnya Nabi Muhammad pada tahun 632, Anas berpartisipasi dalam perang penaklukan.[1]

Anas bin Malik adalah sahabat yang terakhir meninggal di Basra sedangkan sahabat yang terakhir meninggal secara umum adalah Abu Thufail. Anas bin Malik berkhidmat dengan nabi semasa dia masih kecil, dia berkhidmat dengan nabi selama 10 tahun. Nabi juga selalu mendampingi Anas bin Malik untuk memberi petunjuk ajar pada Anas, seperti dalam memulakan makan, nabi perintahkan anas supaya membaca doa dan ambil makanan yang berada di hadapan dahulu. Begitu sikap nabi mengajar Anas bin Malik.

Keutamaan

[sunting | sunting sumber]

Ia termasuk salah satu dari enam sahabat Nabi yang paling banyak meriwayatkan hadits, jumlah hadits yang ia riwayatkan adalah sejumlah 2.286 hadits,[butuh rujukan] dimana ia mendengar riwayat tersebut baik secara langsung maupun dari sahabat senior lainnya seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Mu'adz bin Jabal dan lainnya. Sedangkan orang-orang yang meriwayatkan dari ia antara lain : al-Hasan al-Bashri, az-Zuhri, Qatadah, Tsabit al-Bannani, dan lainnya, bahkan Imam al-Mizzi menyebutkan bahwa jumlah perawi yang mengambil riwayat dari sahabat Anas bin Malik berjumlah sekitar 200 orang. Meski demikian, ia termasuk orang yang sangat hati-hati dalam meriwayatkan hadits yang bersumber dari Rasulullah, dengan menyatakan di akhir riwayatnya dengan perkataan : "atau sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam".[4]

Ia juga didoakan langsung oleh Rasulullah melalui sabdanya yang berbunyi:

"Ya Allah berilah dia harta dan anak yang banyak, dan berkahilah umurnya". Anas pernah berkata : Sungguh aku menyaksikan bahwa hartaku melimpah dan anak cucuku hampir berjumlah seratus orang pada hari ini.[5]

Ia adalah orang yang paling baik sifat shalatnya baik dalam kondisi mukim maupun safar, ia juga terbiasa berdiri dalam shalatnya dalam waktu yang lama hingga telapak kakinya pecah-pecah, Abu Hurairah pernah berkata:

"Aku tidak pernah melihat sosok yang sifat shalatnya paling mirip dengan Nabi melebihi Ibnu Ummi Sulaim (yakni Anas)".[6]

Ia juga memiliki do'a yang mustajab dan orang yang pandai dalam senjata panah.[butuh rujukan]

Makam Anas bin Malik di Basra, Irak

Ia adalah Sahabat Nabi yang terakhir yang wafat. Anas wafat pada 93 H (712 M)[7] di Basra[8] pada usia 103 (tahun).[8]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c Finding the Truth in Judging the Companinons, 1. 84-5; EI2, 1. 482 A. J. WensinckJ. Robson
  2. ^ Lihat:
    • Thabaqat Ibnu Sa'ad jilid 7 hal.17
    • Mu'jam as-Shahabah li al-Baghawiy jilid 3 bab Hamzah.
    • Siyar A'lam an-Nubala jilid 3 hal.395.
  3. ^ Al-Albani, M. Nashiruddin (2003). Ringkasan Shahih Bukhari 3. Gema Insani. hlm. 139. ISBN 978-979-077-039-3. 
  4. ^ Ibnu Qani' al-Baghdadi. Mu'jam as-Shahabah jilid I. Beirut. hlm. 240. 
  5. ^ H.R. Muslim
  6. ^ Mu'jam as-Shahabah jilid I. hlm. 240. 
  7. ^ "سير أعلام النبلاء » ومن صغار الصحابة » أنس بن مالك". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-15. Diakses tanggal 15 October 2013. 
  8. ^ a b T. P. Hughes, 1885/1999, Dictionary of Islam, New Delhi: Rupa & Co.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]