Lompat ke isi

Zaid bin Tsabit: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
A154 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Memperbaiki salah tulis.
 
(31 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{refimprove}}
{{redirect|Zaid|Zaid yang disebutkan dalam Alquran|Zaid bin Haritsah|orang lain bernama Zaid|Zaid (disambiguasi)}}
{{redirect|Zaid|Zaid yang disebutkan dalam Alquran|Zaid bin Haritsah|orang lain bernama Zaid|Zaid (disambiguasi)}}
{{Infobox person
{{Infobox person
Baris 4: Baris 5:
| honorific_suffix = radhiyallahu anhu
| honorific_suffix = radhiyallahu anhu
| native_name = {{lang|ar|زيد بن ثابت}}
| native_name = {{lang|ar|زيد بن ثابت}}
| birth_date = 612
| birth_date =
| birth_place = [[Madinah]]
| birth_place = [[Madinah]]
| death_date = 665
| death_date = 45 [[Kalender Hijriyah|Hijriyah]]
| death_place = Madinah
| death_place = Madinah
| nationality = [[Bani Najjar]]
| nationality = [[Bani Najjar]]
| parents = *Thabit ibn Ad-Dahhak (ayah)
| children = [[Kharijah bin Zaid]]
| parents = Tsabit bin Adh-Dhahhak
*An-Nawar bint Malik (ibu)
}}
}}
'''Zaid bin Tsabit an-Najjari al-Anshari''' adalah salah seorang [[sahabat nabi|sahabat]] [[Nabi Muhammad]] dan merupakan penulis wahyu dan surat-surat Nabi.
'''Zaid bin Tsabit an-Najjari al-Anshari''' adalah salah seorang [[sahabat Nabi]] [[Muhammad]] dan merupakan penulis wahyu dan surat-surat Nabi.


== Masa awal ==
== Kehidupan awal ==
Zaid bin Tsabit merupakan keturunan [[Bani Najjar]], yang mulai tinggal bersama Muhammad ketika ia hijrah ke [[Madinah]]. Ketika berusia berusia 11 tahun, Zaid bin Tsabit dikabarkan telah dapat menghafal 17 [[surah]] [[Alquran]]. Zaid bin Tsabit turut serta bersama Muhammad dalam perperangan Khandaq dan peperangan-peperangan lainnya. Dalam peperangan Tabuk, Muhammad menyerahkan bendera Bani Najjar yang sebelumnya dibawa oleh [[Umarah]] kepada Zaid bin Tsabit. Ketika Umarah bertanya kepada Nabi, ia berkata: "Al-Quran harus diutamakan, sedang Zaid lebih banyak menghafal Al-Quran daripada engkau."
Nasabnya adalah Zaid bin Tsabit bin Adh-Dhahhak bin Zaid bin Ludzan bin Amr bin Abdu Auf bin Ghanam bin Malik bin Taymullah al-Najjar bin Tsa'labah.<ref>{{cite web|title=Siyar A'lam an-Nubala – Zaid bin Tsabit|url=https://islamweb.net/ar/library/index.php?page=bookcontents&ID=219&bk_no=60&flag=1|access-date=19 Mei 2021|archive-date=2014-10-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20141016014145/http://library.islamweb.net/newlibrary/showalam.php?ids=47|dead-url=yes|language=ar}}</ref> Zaid bin Tsabit merupakan keturunan [[Bani Najjar]], yang mulai tinggal bersama Nabi Muhammad ketika ia hijrah ke [[Madinah]]. Ketika berusia berusia 11 tahun, Zaid bin Tsabit dikabarkan telah dapat menghafal 11 [[surah]] [[Alquran]]. Zaid bin Tsabit turut serta bersama Nabi Muhammad dalam [[Pertempuran Khandaq|perperangan Khandaq]] dan peperangan-peperangan lainnya. Dalam [[Ekspedisi Tabuk|peperangan Tabuk]], Nabi Muhammad menyerahkan bendera Bani Najjar yang sebelumnya dibawa oleh [[Umarah bin Hazm|Umarah]] kepada Zaid bin Tsabit. Ketika Umarah bertanya kepada Nabi, ia berkata, "Al-Quran harus diutamakan, sedang Zaid lebih banyak menghafal Al-Quran daripada engkau."


== Penulis wahyu ==
== Penulis wahyu ==
Baris 21: Baris 22:
:''Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berkata kepadanya "Aku berkirim surat kepada orang, dan aku khawatir, mereka akan menambah atau mengurangi surat-suratku itu, maka pelajarilah [[bahasa Suryani]]", kemudian aku mempelajarinya selama 17 hari, dan [[bahasa Ibrani]] selama 15 hari.''
:''Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berkata kepadanya "Aku berkirim surat kepada orang, dan aku khawatir, mereka akan menambah atau mengurangi surat-suratku itu, maka pelajarilah [[bahasa Suryani]]", kemudian aku mempelajarinya selama 17 hari, dan [[bahasa Ibrani]] selama 15 hari.''


Di kemudian hari pada zaman kekhalifahan Abu Bakar dan Umar, Zaid bin Tsabit adalah salah seorang yang diamanahkan untuk mengumpulkan dan menuliskan kembali Al-Quran dalam satu mushaf. Dalam perang Al-Yamamah banyak penghafal Al-Quran yang gugur, sehingga membuat Umar bin Khattab cemas dan mengusulkan kepada Abu Bakar untuk menghimpun Al-Quran sebelum para penghafal lainnya gugur. Mereka kemudian memanggil Zaid bin Tsabit dan Abu Bakar mengatakan kepadanya:
Di kemudian hari pada zaman kekhalifahan Abu Bakar dan Umar, Zaid bin Tsabit adalah salah seorang yang diamanahkan untuk mengumpulkan dan menuliskan kembali Al-Quran dalam satu mushaf. Dalam [[Pertempuran Yamamah|perang Al-Yamamah]] banyak penghafal Al-Quran yang gugur, sehingga membuat Umar bin Khattab cemas dan mengusulkan kepada Abu Bakar untuk menghimpun Al-Quran sebelum para penghafal lainnya gugur. Mereka kemudian memanggil Zaid bin Tsabit dan Abu Bakar mengatakan kepadanya:
:''"Anda adalah seorang pemuda yang cerdas dan kami tidak meragukanmu".''
:''"Anda adalah seorang pemuda yang cerdas dan kami tidak meragukanmu".''
Setelah itu Abu Bakar menyuruh Zaid bin Tsabit untuk menghimpun Al-Quran. Meskipun pada awalnya ia menolak, namun setelah diyakinkan akhirnya Zaid bin Tsabit dengan bantuan beberapa orang lainnya pun menjalankan tugas tersebut.
Setelah itu Abu Bakar menyuruh Zaid bin Tsabit untuk menghimpun Al-Quran. Meskipun pada awalnya ia menolak, namun setelah diyakinkan akhirnya Zaid bin Tsabit dengan bantuan beberapa orang lainnya pun menjalankan tugas tersebut.
Baris 29: Baris 30:


== Pejabat ==
== Pejabat ==
Zaid bin Tsabit diangkat menjadi bendahara pada zaman pemerintahan [[Abu Bakar|Khalifah Abu Bakar]] dan [[Umar bin Khattab|Khalifah Umar]]. Ketika pemerintahan [[Utsman bin Affan|Khalifah Utsman]], Zaid bin Tsabit diangkat menjadi pengurus Baitul Maal. Umar dan Utsman juga mengangkat Zaid bin Tsabit sebagai pemegang jabatan [[khalifah]] sementara ketika mereka menunaikan ibadah haji.
Zaid bin Tsabit diangkat menjadi bendahara pada zaman pemerintahan [[Abu Bakar|Khalifah Abu Bakar]] dan [[Umar bin Khattab|Khalifah Umar]]. Ketika pemerintahan [[Utsman bin Affan|Khalifah Utsman]], Zaid bin Tsabit diangkat menjadi pengurus [[Baitul Mal|Baitul Maal]]. Umar dan Utsman juga mengangkat Zaid bin Tsabit sebagai pemegang jabatan [[khalifah]] sementara ketika mereka menunaikan [[ibadah haji]].


== Wafat ==
== Wafat ==
Zaid bin Tsabit meninggal tahun 45 Hijriah. Putranya, [[Kharijah bin Zaid]], menjadi seorang [[tabi'in]] besar dan salah satu di antara tujuh ulama fiqih Madinah pada masanya.
Zaid bin Tsabit meninggal tahun 45 Hijriyah. Putranya, [[Kharijah bin Zaid]], menjadi seorang [[tabi'in]] besar dan salah satu di antara [[Tujuh Fuqaha Madinah|tujuh ulama fiqih Madinah]] pada masanya.


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 41: Baris 42:
* [https://www.youtube.com/watch?v=iGubISlKsgg Kisah Sahabat Nabi SAW Ke-14: Zaid bin Tsabit RA]
* [https://www.youtube.com/watch?v=iGubISlKsgg Kisah Sahabat Nabi SAW Ke-14: Zaid bin Tsabit RA]
* [http://ibnalhyderabadee.wordpress.com/2006/04/11/legacy-of-abu-bakr-compilation-of-the-quraan/ Compilation of the Quran]
* [http://ibnalhyderabadee.wordpress.com/2006/04/11/legacy-of-abu-bakr-compilation-of-the-quraan/ Compilation of the Quran]
* [http://web.archive.org/20010903035648/alislaah2.tripod.com/caliphs/id10.html Zayd ibn Thabit]
* [https://web.archive.org/web/20010903035648/http://alislaah2.tripod.com/caliphs/id10.html Zayd ibn Thabit]
* [http://www.al-islam.org/unschooled/2.htm Shia source]
* [http://www.al-islam.org/unschooled/2.htm Shia source] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110719215158/http://www.al-islam.org/unschooled/2.htm |date=2011-07-19 }}

== Catatan kaki ==
{{reflist}}


== Referensi ==
== Referensi ==
* {{cite book |last=Mursi |first=Muhammad Sa'id |title=Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah |translator-last1=Harahap |translator-first1=Khoirul Amru |translator-last2=Faozan |translator-first2=Achmad |editor=Muhammad Ihsan, Lc. |location=Jakarta |publisher=Pustaka Al-Kautsar |year=2007 |isbn=979-592-387-0}}
{{cite book |last=Mursi |first=Muhammad Sa'id |title=Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah |translator-last1=Harahap |translator-first1=Khoirul Amru |translator-last2=Faozan |translator-first2=Achmad |editor=Muhammad Ihsan, Lc. |location=Jakarta |publisher=Pustaka Al-Kautsar |year=2007 |isbn=979-592-387-0}}


{{sahabat nabi}}
{{sahabat nabi}}

Revisi terkini sejak 18 Juni 2024 00.26

Zaid bin Tsabit
radhiyallahu anhu
Nama asalزيد بن ثابت
LahirMadinah
Meninggal45 Hijriyah
Madinah
KebangsaanBani Najjar
AnakKharijah bin Zaid
Orang tuaTsabit bin Adh-Dhahhak

Zaid bin Tsabit an-Najjari al-Anshari adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad dan merupakan penulis wahyu dan surat-surat Nabi.

Kehidupan awal

[sunting | sunting sumber]

Nasabnya adalah Zaid bin Tsabit bin Adh-Dhahhak bin Zaid bin Ludzan bin Amr bin Abdu Auf bin Ghanam bin Malik bin Taymullah al-Najjar bin Tsa'labah.[1] Zaid bin Tsabit merupakan keturunan Bani Najjar, yang mulai tinggal bersama Nabi Muhammad ketika ia hijrah ke Madinah. Ketika berusia berusia 11 tahun, Zaid bin Tsabit dikabarkan telah dapat menghafal 11 surah Alquran. Zaid bin Tsabit turut serta bersama Nabi Muhammad dalam perperangan Khandaq dan peperangan-peperangan lainnya. Dalam peperangan Tabuk, Nabi Muhammad menyerahkan bendera Bani Najjar yang sebelumnya dibawa oleh Umarah kepada Zaid bin Tsabit. Ketika Umarah bertanya kepada Nabi, ia berkata, "Al-Quran harus diutamakan, sedang Zaid lebih banyak menghafal Al-Quran daripada engkau."

Penulis wahyu

[sunting | sunting sumber]

Kekuatan daya ingat Zaid bin Tsabit telah membuatnya diangkat penulis wahyu dan surat-surat Nabi Muhammad semasa hidupnya, dan menjadikannya tokoh yang terkemuka di antara para sahabat lainnya. Diriwayatkan oleh Zaid bin Tsabit bahwa:

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berkata kepadanya "Aku berkirim surat kepada orang, dan aku khawatir, mereka akan menambah atau mengurangi surat-suratku itu, maka pelajarilah bahasa Suryani", kemudian aku mempelajarinya selama 17 hari, dan bahasa Ibrani selama 15 hari.

Di kemudian hari pada zaman kekhalifahan Abu Bakar dan Umar, Zaid bin Tsabit adalah salah seorang yang diamanahkan untuk mengumpulkan dan menuliskan kembali Al-Quran dalam satu mushaf. Dalam perang Al-Yamamah banyak penghafal Al-Quran yang gugur, sehingga membuat Umar bin Khattab cemas dan mengusulkan kepada Abu Bakar untuk menghimpun Al-Quran sebelum para penghafal lainnya gugur. Mereka kemudian memanggil Zaid bin Tsabit dan Abu Bakar mengatakan kepadanya:

"Anda adalah seorang pemuda yang cerdas dan kami tidak meragukanmu".

Setelah itu Abu Bakar menyuruh Zaid bin Tsabit untuk menghimpun Al-Quran. Meskipun pada awalnya ia menolak, namun setelah diyakinkan akhirnya Zaid bin Tsabit dengan bantuan beberapa orang lainnya pun menjalankan tugas tersebut.

Zaid bin Tsabit telah meriwayatkan sembilan puluh dua hadist, yang lima daripadanya disepakati bersama oleh Iman Bukhari dan Imam Muslim. Bukhari juga meriwayatkan empat hadist yang lainnya bersumberkan dari Zaid bin Tsabit, sementara Muslim meriwayatkan satu hadist lainnya yang bersumberkan dari Zaid bin Tsabit. Zaid bin Tsabit diakui sebagai ulama di Madinah yang keahliannya meliputi bidang fiqih, fatwa dan faraidh (waris).

Zaid bin Tsabit diangkat menjadi bendahara pada zaman pemerintahan Khalifah Abu Bakar dan Khalifah Umar. Ketika pemerintahan Khalifah Utsman, Zaid bin Tsabit diangkat menjadi pengurus Baitul Maal. Umar dan Utsman juga mengangkat Zaid bin Tsabit sebagai pemegang jabatan khalifah sementara ketika mereka menunaikan ibadah haji.

Zaid bin Tsabit meninggal tahun 45 Hijriyah. Putranya, Kharijah bin Zaid, menjadi seorang tabi'in besar dan salah satu di antara tujuh ulama fiqih Madinah pada masanya.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Siyar A'lam an-Nubala – Zaid bin Tsabit" (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-16. Diakses tanggal 19 Mei 2021. 

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Mursi, Muhammad Sa'id (2007). Muhammad Ihsan, Lc., ed. Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah. Diterjemahkan oleh Harahap, Khoirul Amru; Faozan, Achmad. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. ISBN 979-592-387-0.