Gunung Papandayan: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
(90 revisi perantara oleh 59 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{rapikan}} |
|||
{{Untuk|layanan kereta api milik [[PT Kereta Api Indonesia]] dengan relasi [[Stasiun Gambir|Jakarta Gambir]]–[[Stasiun Garut|Garut]]|Kereta api Papandayan}} |
|||
{{Infobox Gunung |
{{Infobox Gunung |
||
| |
| name = Gunung Papandayan |
||
| |
| photo = Indonesia - papandayan 4.jpg |
||
| |
| photo_caption = Pemandangan Gunung Papandayan |
||
| |
| elevation_m = 2665 |
||
| elevation_ref =<ref name="gvp">{{cite web|title=Papandayan|work=Global Volcanism Program|publisher=[[Smithsonian Institution]]|accessdate=2006-12-21|url=http://www.volcano.si.edu/world/volcano.cfm?vnum=0603-10=|archive-date=2008-05-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20080526161623/http://www.volcano.si.edu/world/volcano.cfm?vnum=0603-10=|dead-url=yes}}</ref> |
|||
⚫ | |||
| |
| prominence = |
||
| |
| listing = |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
| range = [[Pegunungan Selatan Jawa Barat|Selatan Jabar]] |
|||
| Topographic map = |
|||
| |
| map = Indonesia Java | relief = 1 |
||
| lat_d = 7.32| lat_m = | lat_s = | lat_NS = S |
|||
| Volcanic_Arc/Belt = |
|||
| |
| long_d = 107.73| long_m = | long_s = | long_EW = E |
||
| |
| type = [[Stratovolcano]] |
||
| |
| volcanic_Arc/Belt = |
||
| |
| age = |
||
| |
| last_eruption = 2002 |
||
| |
| first ascent = |
||
| |
| easiest route = |
||
| |
| grid_ref_UK = |
||
| |
| grid_ref_Ireland = |
||
| |
| translation = |
||
| |
| language = |
||
⚫ | |||
}} |
}} |
||
'''Gunung Papandayan''' adalah [[gunung]] |
'''Gunung Papandayan''' adalah [[Gunung berapi|gunung api]] [[stratovolcano]]<ref>Asmoro, P., Wachyudin, D., Mulyadi, E., 1989. Geological Map of Papandayan Volcano, Garut, West Java. Directorate of Volcanology.</ref> yang terletak di [[Kabupaten Garut]], [[Jawa Barat]], tepatnya di [[Kecamatan]] [[Cisurupan, Garut|Cisurupan]].<ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2023-09-01|title=6 Fakta Menarik Gunung Papandayan yang Memiliki Hutan Mati dan Taman Edelweis Tegal Alun|url=https://www.liputan6.com/lifestyle/read/5385854/6-fakta-menarik-gunung-papandayan-yang-memiliki-hutan-mati-dan-taman-edelweis-tegal-alun|website=liputan6.com|language=id|access-date=2024-10-07}}</ref> Gunung dengan ketinggian 2.665 m di atas permukaan laut ini terletak sekitar 70 km sebelah tenggara [[Kota Bandung]]. Gunung Papandayan memiliki beberapa kawah yang terkenal, di antaranya Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk. Kawah-kawah tersebut mengeluarkan [[uap]] dari sisi dalamnya. |
||
⚫ | |||
Pada Gunung Papandayan, terdapat beberapa kawah yang terkenal. Di antaranya Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk. Kawah-kawah tersebut mengeluarkan uap dari sisi dalamnya. |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
Potensi flora di dalam kawasan gunung ini di antaranya |
|||
* Pohon Suagi (''Vaccinium valium'') |
|||
== |
|||
* [[Anaphalis javanica|Edelweis]] (''Anaphalis javanica'') |
|||
⚫ | |||
* [[Puspa (kayu)|Puspa]] (''Schima walichii'') |
|||
== |
|||
* [[Saninten]] (''Castanea argentea'') |
|||
Potensi flora di dalam kawasan diantaranya Pohon Suagi ( ''Vaccinium valium'' ), Edelweis (''Anaphalis javanica''), Puspa (''Schima walichii''), Saninten (''Castanea argentea''), Pasang (''Quercus platycorpa''), Kihujan (''Engelhardia spicata''), Jamuju (''Podocarpus imbricatus'' ), dan Manglid (''Magnolia sp'' ). Sedangkan potensi fauna kawasan diantaranya Babi Hutan ( ''Sus vitatus'' ), Trenggiling (''Manis javanicus''), Kijang (''Muntiacus muntjak''), Lutung (''Trachypitecus auratus'' ) serta beberapa jenis burung antara lain Walik (''Treron griccipilla'' ), dan Kutilang ( ''Pycononotus aurigaste'' )<ref>{{cite web |url=http://bbksda-jabar.dephut.go.id/?q=node/66 | title=Taman Wisata Alam Gunung Papandayan |date=22 Juni 2012}}</ref> |
|||
* Pasang (''Quercus platycorpa)'' |
|||
* Kihujan (''Engelhardia spicata'') |
|||
* [[Jamuju]] (''Podocarpus imbricatus'') |
|||
* dan [[Magnolia|Manglid]] (''Magnolia sp''). |
|||
Sedangkan potensi fauna kawasan ini di antaranya |
|||
⚫ | |||
* [[Babi celeng|Babi Hutan]] (''Sus vitatus'') |
|||
⚫ | |||
* [[Tenggiling|Trenggiling]] (''Manis javanicus'') |
|||
Daya tarik Wisata Beberapa lokasi yang menarik dan sering dikunjungi wisatawan diantaranya: • Kawah Papandayan Merupakan komplek gunung berapi yang masih aktif seluas 10 Ha. Pada komplek kawah terdapat lubang-lubang magma yang besar maupun kecil, dari lubang-lubang tersebut keluar asap/uap air hingga menimbulkan berbagai macam suara yang unik. • Blok Pondok Saladah Merupakan areal padang rumput seluas 8 Ha, dengan ketinggian 2.288 meter di atas permukaan laut. Di daerah ini mengalir sungai Cisaladah yang airnya mengalir sepanjang tahun. Lokasi ini sangat cocok untuk tempat berkemah. • Blok Sumber Air Panas Letaknya di perbatasan Blok Cigenah, sumber air panas ini mengandung belerang dan berhasiat dalam penyembuhan penyakit kulit terutama gatal-gatal. Secara keseluruhan kawasan ini memiliki panorama alam yang indah dengan lingkungan yang relatif masih utuh dan alami yang ditunjang dengan kesejukan udara. Kegiatan Wisata Alam yang dapat dilakukan : 1. Menikmati keindahan dan keunikan alam 2. Lintas alam 3. Berkemah 4. Memotret 5. Mandi air yang mengandung belerang, untuk pengobatan penyakit kulit. |
|||
* [[Kijang]] (''Muntiacus muntjak'') |
|||
⚫ | |||
* [[Lutung]] (''Trachypitecus auratus'') |
|||
Papandayan tercatat beberapa kali erupsi. Di antaranya pada 1773, 1923, 1942, 1993, dan 2003. Letusan besar yang terjadi pada tahun [[1772]] menghancurkan sedikitnya 40 desa dan menewaskan sekitar 2951 orang. Daerah yang tertutup longsoran mencapai 10 km dengan lebar 5 km. |
|||
* [[Macan tutul jawa|Macan kumbang]] (''Panthera pardus melas'') |
|||
* serta beberapa jenis burung antara lain Walik (''Treron griccipilla''), dan [[Ketilang|Kutilang]] (''Pycononotus aurigaste'').<ref>{{cite web |url=http://bbksda-jabar.dephut.go.id/?q=node/66 |title=Taman Wisata Alam Gunung Papandayan |date=22 Juni 2012 |access-date=2021-05-03 |archive-date=2014-02-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140222004817/http://bbksda-jabar.dephut.go.id/?q=node%2F66 |dead-url=yes }}</ref> |
|||
⚫ | |||
⚫ | Pada |
||
⚫ | |||
⚫ | Sejak April 2006 Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ([[PVMBG]]) |
||
Beberapa lokasi yang menarik dan sering dikunjungi wisatawan di antaranya: |
|||
* Kawah Papandayan, merupakan kawasan gunung berapi yang masih aktif dengan luas mencapai 10 ha. Terdapat lubang-lubang [[magma]] yang mengeluarkan asap/uap air yang menimbulkan berbagai macam suara unik. |
|||
⚫ | |||
* Blok Pondok Saladah, merupakan kawasan padang rumput dengan luas mencapai 8 ha dan memiliki ketinggian 2.288 m di atas permukaan laut. Terdapat Sungai Cisaladah yang airnya mengalir sepanjang tahun. Lokasi ini biasa digunakan untuk tempat berkemah. |
|||
* Blok Sumber Air Panas letaknya di perbatasan Blok Cigenah, sumber air panas ini mengandung [[belerang]] dan berkhasiat dalam penyembuhan penyakit kulit terutama gatal-gatal. Secara keseluruhan, kawasan ini masih alami, memiliki panorama yang indah dan udara sejuk. |
|||
Kegiatan wisata alam yang dapat dilakukan antara lain menikmati keindahan dan keunikan alam, lintas alam, berkemah, memotret, mandi air yang mengandung belerang untuk pengobatan penyakit kulit. |
|||
⚫ | |||
Dalam catatan [[sejarah]], Gunung Papandayan tercatat telah beberapa kali meletus di antaranya pada 11 Agustus 1772, 11 Maret 1923, 15 Agustus 1942, dan 11 November 2002.<ref>Syahbana, D. K., Caudron, C., Jousset, P., Lecocq, T., Camelbeeck, T., Bernard, A., Surono, 2014. Fluid dynamics inside a “wet” volcano inferred from the complex frequencies of long-period (LP) events: An example from Papandayan volcano, West Java, Indonesia, during the 2011 seismic unrest. ''Journal of Volcanology and Geothermal Research. ''280 (76-89). [http://dx.doi.org/10.1016/j.jvolgeores.2014.05.005] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230810185203/https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0377027314001401?via%3Dihub|date=2023-08-10}}</ref> Letusan besar yang terjadi pada 11 Agustus [[1772]] menghancurkan sedikitnya 40 perkampungan dan menewaskan sekitar 2.957 orang. Daerah yang tertutup longsoran mencapai 10 km dengan lebar 5 km.<ref>Neumann Van Padang, M., 1983. History of the Volcanology in the Former Netherlands East Indies. Rijksmuseum van Geologie en Mineralogie.</ref> |
|||
⚫ | Pada [[11 Maret]] [[1923]], terjadi sedikitnya 7 kali [[Letusan gunung|erupsi]] di Kawah Baru dan didahului dengan gempa yang berpusat di [[Cisurupan, Garut|Cisurupan]]. Pada [[25 Januari]] [[1924]], suhu Kawah Mas meningkat dari 364°C menjadi 500°C. Sebuah letusan lumpur dan batu terjadi di Kawah Mas dan Kawah Baru dan menghancurkan hutan, sementara letusan material hampir mencapai Cisurupan. Pada [[21]] Februari [[1925]], letusan lumpur terjadi di Kawah Nangklak. Pada tahun 1926, sebuah letusan kecil terjadi di Kawah Mas. |
||
⚫ | Sejak April 2006, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ([[PVMBG]]) meningkatkan status Papandayan menjadi waspada, setelah terjadi peningkatan aktivitas seismik. Pada 7-16 April 2008, terjadi peningkatan suhu di dua kawah, yakni Kawah Mas (245-262°C), dan Balagadama (91-116°C). Sementara tingkat pH berkurang dan konsentrasi mineral meningkat. Pada 28 Oktober 2010, status Papandayan kembali meningkat menjadi level 2. |
||
⚫ | |||
<gallery> |
<gallery> |
||
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De krater van de vulkaan Papandajan TMnr 3728-432.jpg|[[Litografi]] karya F. C. Wilsen yang menggambarkan kawah Papandayan (tahun 1865-1876) |
|||
Berkas:Indonesia - papandayan 1.jpg |
|||
Berkas:Tegal Panjang.jpg|Savana Tegal Panjang di Gunung Papandayan |
|||
Berkas:Indonesia - papandayan 2.jpg |
|||
Berkas:Papandayan best view, Gunung Papandayan, Cisurupan, Garut, Jawa Barat, 14122014.jpg|Gunung Papandayan, Cisurupan, Garut, Jawa Barat |
|||
Berkas:Indonesia - papandayan 3.jpg |
|||
Berkas:Kawah Gunung Papandayan, Cisurupan, Garut, Jawa Barat, 14122017.jpg|Kawah Gunung Papandayan, Cisurupan, Garut, Jawa Barat |
|||
Berkas:Indonesia - papandayan 4.jpg |
|||
Berkas:Gunung Papandayan, Garut.jpg|Gunung Papandayan, Garut |
|||
Berkas:Uprising-mt papandayan 02.jpg |
|||
Berkas:Gunung Papandayan .jpg |
|||
Berkas:Mount Papandayan view from Rancabango.jpg|Gunung Papandayan apabila dilihat dari [[Rancabango, Tarogong Kaler, Garut|Rancabango]] |
|||
</gallery> |
</gallery> |
||
== Catatan Kaki == |
== Catatan Kaki == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
[[mountpapandayan.tk|Informasi Gunung Papandayan]] |
|||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
* [http://www. |
* [http://www.papandayan.info/p/tentang-papandayan.html Informasi singkat Gunung Papandayan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230406085757/http://www.papandayan.info/p/tentang-papandayan.html |date=2023-04-06 }} |
||
* [https://walterpinem.me/gunung-papandayan-hutan-mati/ Gunung Papandayan: Sebuah Pendakian yang Cocok Menjadi Weekend Getaway] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230406085800/https://walterpinem.me/gunung-papandayan-hutan-mati/ |date=2023-04-06 }} |
|||
* [http://www.geocities.com/everestamedia/gunung_papandayan.htm Informasi singkat pendakian] |
|||
* [http://www.facebook.com/gunungpapandayan Informasi gunung papandayan di facebook] |
|||
⚫ | |||
{{Gunung di Indonesia}} |
{{Gunung di Indonesia}} |
||
{{Gunung-di-indonesia-stub}} |
|||
⚫ | |||
[[Kategori:Gunung di Jawa Barat]] |
[[Kategori:Gunung berapi di Jawa Barat]] |
||
[[Kategori:DAS Cimanuk]] |
|||
[[Kategori:DAS Cikandang]] |
|||
[[Kategori:Gunung berapi aktif di Indonesia]] |
Revisi terkini sejak 14 November 2024 03.48
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Gunung Papandayan | |
---|---|
Titik tertinggi | |
Ketinggian | 2.665 m (8.743 ft)[1] |
Geografi | |
Garut, Jawa Barat, Indonesia | |
Pegunungan | Selatan Jabar |
Geologi | |
Jenis gunung | Stratovolcano |
Letusan terakhir | 2002 |
Gunung Papandayan adalah gunung api stratovolcano[2] yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat, tepatnya di Kecamatan Cisurupan.[3] Gunung dengan ketinggian 2.665 m di atas permukaan laut ini terletak sekitar 70 km sebelah tenggara Kota Bandung. Gunung Papandayan memiliki beberapa kawah yang terkenal, di antaranya Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk. Kawah-kawah tersebut mengeluarkan uap dari sisi dalamnya.
Topografi berada di dalam kawasan curam, berbukit dan bergunung, serta terdapat tebing yang terjal. Menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson termasuk tipe iklim B, dengan curah hujan rata-rata 3.000 mm/tahun, kelembapan udara 70-80%, dan temperatur 10°C.
Keanekaragaman Hayati
[sunting | sunting sumber]Potensi flora di dalam kawasan gunung ini di antaranya
- Pohon Suagi (Vaccinium valium)
- Edelweis (Anaphalis javanica)
- Puspa (Schima walichii)
- Saninten (Castanea argentea)
- Pasang (Quercus platycorpa)
- Kihujan (Engelhardia spicata)
- Jamuju (Podocarpus imbricatus)
- dan Manglid (Magnolia sp).
Sedangkan potensi fauna kawasan ini di antaranya
- Babi Hutan (Sus vitatus)
- Trenggiling (Manis javanicus)
- Kijang (Muntiacus muntjak)
- Lutung (Trachypitecus auratus)
- Macan kumbang (Panthera pardus melas)
- serta beberapa jenis burung antara lain Walik (Treron griccipilla), dan Kutilang (Pycononotus aurigaste).[4]
Gunung Papandayan mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous.
Potensi Wisata
[sunting | sunting sumber]Beberapa lokasi yang menarik dan sering dikunjungi wisatawan di antaranya:
- Kawah Papandayan, merupakan kawasan gunung berapi yang masih aktif dengan luas mencapai 10 ha. Terdapat lubang-lubang magma yang mengeluarkan asap/uap air yang menimbulkan berbagai macam suara unik.
- Blok Pondok Saladah, merupakan kawasan padang rumput dengan luas mencapai 8 ha dan memiliki ketinggian 2.288 m di atas permukaan laut. Terdapat Sungai Cisaladah yang airnya mengalir sepanjang tahun. Lokasi ini biasa digunakan untuk tempat berkemah.
- Blok Sumber Air Panas letaknya di perbatasan Blok Cigenah, sumber air panas ini mengandung belerang dan berkhasiat dalam penyembuhan penyakit kulit terutama gatal-gatal. Secara keseluruhan, kawasan ini masih alami, memiliki panorama yang indah dan udara sejuk.
Kegiatan wisata alam yang dapat dilakukan antara lain menikmati keindahan dan keunikan alam, lintas alam, berkemah, memotret, mandi air yang mengandung belerang untuk pengobatan penyakit kulit.
Letusan
[sunting | sunting sumber]Dalam catatan sejarah, Gunung Papandayan tercatat telah beberapa kali meletus di antaranya pada 11 Agustus 1772, 11 Maret 1923, 15 Agustus 1942, dan 11 November 2002.[5] Letusan besar yang terjadi pada 11 Agustus 1772 menghancurkan sedikitnya 40 perkampungan dan menewaskan sekitar 2.957 orang. Daerah yang tertutup longsoran mencapai 10 km dengan lebar 5 km.[6]
Pada 11 Maret 1923, terjadi sedikitnya 7 kali erupsi di Kawah Baru dan didahului dengan gempa yang berpusat di Cisurupan. Pada 25 Januari 1924, suhu Kawah Mas meningkat dari 364°C menjadi 500°C. Sebuah letusan lumpur dan batu terjadi di Kawah Mas dan Kawah Baru dan menghancurkan hutan, sementara letusan material hampir mencapai Cisurupan. Pada 21 Februari 1925, letusan lumpur terjadi di Kawah Nangklak. Pada tahun 1926, sebuah letusan kecil terjadi di Kawah Mas.
Sejak April 2006, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status Papandayan menjadi waspada, setelah terjadi peningkatan aktivitas seismik. Pada 7-16 April 2008, terjadi peningkatan suhu di dua kawah, yakni Kawah Mas (245-262°C), dan Balagadama (91-116°C). Sementara tingkat pH berkurang dan konsentrasi mineral meningkat. Pada 28 Oktober 2010, status Papandayan kembali meningkat menjadi level 2.
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Litografi karya F. C. Wilsen yang menggambarkan kawah Papandayan (tahun 1865-1876)
-
Savana Tegal Panjang di Gunung Papandayan
-
Gunung Papandayan, Cisurupan, Garut, Jawa Barat
-
Kawah Gunung Papandayan, Cisurupan, Garut, Jawa Barat
-
Gunung Papandayan, Garut
-
Gunung Papandayan apabila dilihat dari Rancabango
Catatan Kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ "Papandayan". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-26. Diakses tanggal 2006-12-21.
- ^ Asmoro, P., Wachyudin, D., Mulyadi, E., 1989. Geological Map of Papandayan Volcano, Garut, West Java. Directorate of Volcanology.
- ^ Liputan6.com (2023-09-01). "6 Fakta Menarik Gunung Papandayan yang Memiliki Hutan Mati dan Taman Edelweis Tegal Alun". liputan6.com. Diakses tanggal 2024-10-07.
- ^ "Taman Wisata Alam Gunung Papandayan". 22 Juni 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-22. Diakses tanggal 2021-05-03.
- ^ Syahbana, D. K., Caudron, C., Jousset, P., Lecocq, T., Camelbeeck, T., Bernard, A., Surono, 2014. Fluid dynamics inside a “wet” volcano inferred from the complex frequencies of long-period (LP) events: An example from Papandayan volcano, West Java, Indonesia, during the 2011 seismic unrest. Journal of Volcanology and Geothermal Research. 280 (76-89). [1] Diarsipkan 2023-08-10 di Wayback Machine.
- ^ Neumann Van Padang, M., 1983. History of the Volcanology in the Former Netherlands East Indies. Rijksmuseum van Geologie en Mineralogie.