Sulaiman bin Khalid: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 23: | Baris 23: | ||
==Biografi== |
==Biografi== |
||
Ia lahir di kota [[Mekkah]] pada sekitaran tahun 612 M atau pada masa sekitar 3 tahun setelah Wahyu pertama [[Muhammad|Rasul]] turun. Ia merupakan anak laki-laki atau putra pertama ( sulung ) dari Jenderal kaum [[Muslimin]], [[Khalid bin Walid]]. Oleh karena itu, [[Kunya|kunyah]] atau panggilan dari [[Khalid bin Walid]] ialah '''Abu Sulaiman''' ( ''أبو سليمان'' ) yang bermakna 'Bapaknya Sulaiman' - ( hal ini karena Sulaiman ialah anak pertama dari [[Khalid bin Walid]] ). Ia lahir ketika ayahnya berusia sekitar umur 20 tahun-an ( [[Khalid bin Walid]] lahir pada sekitar tahun 592 M ). |
Ia lahir di kota [[Mekkah]] pada sekitaran tahun 612 M atau pada masa sekitar 3 tahun setelah [[Al Alaq|Wahyu pertama]] [[Muhammad|Rasul]] turun. Ia merupakan anak laki-laki atau putra pertama ( sulung ) dari Jenderal kaum [[Muslimin]], [[Khalid bin Walid]]. Oleh karena itu, [[Kunya|kunyah]] atau panggilan dari [[Khalid bin Walid]] ialah '''Abu Sulaiman''' ( ''أبو سليمان'' ) yang bermakna 'Bapaknya Sulaiman' - ( hal ini karena Sulaiman ialah anak pertama dari [[Khalid bin Walid]] ). Ia lahir ketika ayahnya berusia sekitar umur 20 tahun-an ( [[Khalid bin Walid]] lahir pada sekitar tahun 592 M ). |
||
Ia berumur sekitar 10 tahun-an ketika [[Muhammad|Rasulullah]] [[hijrah]] ke [[Madinah]]. Saat itu, ia dan keluarganya, termasuk ayahnya, masih [[kafir]] atau belum masuk [[Islam]]. Mereka semua masuk [[Islam]], termasuk Sulaiman dan ayah-nya ialah ketika peristiwa '[[Fathul Mekkah]]' atau peristiwa pembebasan [[Mekkah]] yang terjadi pada tahun ke-8 Hijriah atau sekitar tahun 630 M. Atau pada sumber lain, mereka masuk [[Islam]] beberapa bulan sebelum [[Fathul Mekkah]] terjadi. |
Ia berumur sekitar 10 tahun-an ketika [[Muhammad|Rasulullah]] [[hijrah]] ke [[Madinah]]. Saat itu, ia dan keluarganya, termasuk ayahnya, masih [[kafir]] atau belum masuk [[Islam]]. Mereka semua masuk [[Islam]], termasuk Sulaiman dan ayah-nya ialah ketika peristiwa '[[Fathul Mekkah]]' atau peristiwa pembebasan [[Mekkah]] yang terjadi pada tahun ke-8 Hijriah atau sekitar tahun 630 M. Atau pada sumber lain, mereka masuk [[Islam]] beberapa bulan sebelum [[Fathul Mekkah]] terjadi. |
Revisi per 22 Juli 2024 23.34
Sulaiman bin Khalid bin Al Walid Al Makhzumi Al Quraisyi Al Makki ( Bahasa Arab : سليمان بن خالد ) merupakan putra sulung jenderal Muslimin, Khalid bin Walid dan seorang Sahabat Nabi. Ia berasal dari Bani Makhzum sehingga ikut terjun dalam dunia Militer pasukan Muslimin yang di mana ia Syahid di pertempuran Penaklukan Mesir pada sekitaran tahun 642 M.
Sulaiman bin Khalid سليمان بن خالد | |
---|---|
Julukan | Ibnu Khalid, Kesatria Pemberani |
Lahir | 2 Januari 612 Mekkah, Arab Saudi, Jazirah Arab |
Meninggal | 3 Februari 642 ( umur 30 ) Al Bahnasa, Minya, Mesir |
Dikebumikan | Pemakaman Syuhada Bahnasa, Minya, Mesir |
Pengabdian | Kekhalifahan Rasyidin |
Dinas/cabang | Pasukan Rasyidin, Mubarizun (infantri) |
Kesatuan | Prajurit Rasyidin |
Anak | Muhammad bin Sulaiman bin Khalid bin Al Walid Al Makhzumi, Ibrahim bin Sulaiman bin Khalid bin Al Walid Al Makhzumi |
Biografi
Ia lahir di kota Mekkah pada sekitaran tahun 612 M atau pada masa sekitar 3 tahun setelah Wahyu pertama Rasul turun. Ia merupakan anak laki-laki atau putra pertama ( sulung ) dari Jenderal kaum Muslimin, Khalid bin Walid. Oleh karena itu, kunyah atau panggilan dari Khalid bin Walid ialah Abu Sulaiman ( أبو سليمان ) yang bermakna 'Bapaknya Sulaiman' - ( hal ini karena Sulaiman ialah anak pertama dari Khalid bin Walid ). Ia lahir ketika ayahnya berusia sekitar umur 20 tahun-an ( Khalid bin Walid lahir pada sekitar tahun 592 M ).
Ia berumur sekitar 10 tahun-an ketika Rasulullah hijrah ke Madinah. Saat itu, ia dan keluarganya, termasuk ayahnya, masih kafir atau belum masuk Islam. Mereka semua masuk Islam, termasuk Sulaiman dan ayah-nya ialah ketika peristiwa 'Fathul Mekkah' atau peristiwa pembebasan Mekkah yang terjadi pada tahun ke-8 Hijriah atau sekitar tahun 630 M. Atau pada sumber lain, mereka masuk Islam beberapa bulan sebelum Fathul Mekkah terjadi.
Ia merupakan tentara Rasyidin di bawah pemerintahan Khalifah Umarul Faruq. Ia Syahid dalam sebuah pertempuran di daerah Bahsana, sekitar 250 kilometer di selatan kota Kairo saat ini dan ia tercatat wafat di daerah tersebut pada sekitar tahun 642 M, atau sekitaran akhir masa Penaklukan Mesir oleh Muslim ( 639 M - 642 M ) di bawah kepemimpinan Khalifah Umar.
Kisah Sulaiman tidak terlalu dikenal ketimbang ayahnya, Khalid bin Walid Al Makhzumi. Tetapi, ia memiliki kisah heroik tersendiri yang di mana saat pertempuran pecah di daerah Bahnasa, ia terkepung oleh pasukan Romawi di sana dan ia menolak untuk menyerah. Ia terus melawan sampai tangan kanan dan kirinya terputus, lalu dadanya ditikam sampai ia Syahid.[1]
Silsilah
Ia merupakan putra dari Khalid bin Walid Al Makhzumi dari Bani Makhzum, sehingga laqabnya pun juga 'Al Makhzumi'.
Nasab lengkapnya "Sulaiman bin Khalid bin Al Walid bin Al Mughirah bin Abdullah bin Amr bin Makhzum bin Yaqazah bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan Al Adnaniyah".[2]
Lihat Juga
Referensi