Lompat ke isi

Ja'far bin Abi Thalib: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rezabot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: az:Cəfər bin Əbu Talib
Ptbotgourou (bicara | kontrib)
k r2.7.2) (bot Mengubah: fa:جعفر بن ابی طالب
Baris 24: Baris 24:
[[ca:Jàfar ibn Abi-Tàlib]]
[[ca:Jàfar ibn Abi-Tàlib]]
[[en:Ja'far ibn Abī Tālib]]
[[en:Ja'far ibn Abī Tālib]]
[[fa:جعفر ابوطالب]]
[[fa:جعفر بن ابی طالب]]
[[fr:Djafar ibn Abi Talib]]
[[fr:Djafar ibn Abi Talib]]
[[it:Ja'far ibn Abi Talib]]
[[it:Ja'far ibn Abi Talib]]

Revisi per 22 Mei 2012 09.00

Ja'far bin Abi Thalib (Arab: جعفر ابن أبي طالب) (dikenal juga dengan julukan Jafar-e-Tayyar) adalah putera dari Abu Thalib (paman dari Nabi Islam Muhammad, dan kakak dari Imam Syi'ah pertama dan Khalifah ke-4 Ali bin Abi Thalib. Ja'far dibesarkan oleh pamannya, Abbas bin 'Abdul Muththalib, karena ayahnya yang miskin dan harus menghidupi keluarga besar.

Terdapat kemiripan antara Ja'far dan Muhammad, baik dalam rupa maupun sifat yang dimiliki. Muhammad memanggil Ja'far, "Bapak orang-orang Miskin", karena ia selalu menolong dan membantu orang miskin dengan semua uang yang dimiliki.

Kehidupan awal

Ja'far bin Abi Thalib termasuk golongan awal memeluk Islam, sewaktu kecil dia dalam pengasuhan pamannya yaitu Al-Abbas, begitu juga saudaranya Ali bin Abi Thalib berada dalam pengasuhan Nabi Muhammad, Ja'far bin Abi Thalib menikah dengan Asma bintu Umais.

Hijrah ke Habasyah

Ja'far dan istrinya kemudian ikut hijrah kedua ke negeri Habasyah (Ethiopia) kemudian melalui dia raja negeri Habasyah, An-Najasyi yaitu Ashhamad bin Al-Abjar masuk Islam setelah menerima surat dari Nabi Muhammad yang dikirim melalui Amr bin Ummayyah Adh-Dhamary.

Ja'far bin Abi Thalib kembali pulang dari Habasyah sewaktu penaklukan Khaibar dan ikut menuju Khaibar bersama dengan Abu Musa Al-Asyary. Pada tahun ke 8 Hijriyyah, Ja'far bin Abi Thalib ikut perang Mu'tah dan gugur. Selain dia ikut gugur antara lain Zaid bin Haritsah dan Abdullah bin Rawahah. Peperangan itu merupakan peperangan pertama umat islam dengan pasukan Romawi.