Lompat ke isi

Shafiyah binti Huyay

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 25 Juni 2009 02.29 oleh SkullSplitter (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Shafiyah binti Huyay''' (610 M - 670 M)(Bahasa Arab<font size=5> صفية بنت حيي‎</font>) adalah salah satu istri ke-11 Muhammad yang berasal dari suk...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Shafiyah binti Huyay (610 M - 670 M)(Bahasa Arab صفية بنت حيي‎) adalah salah satu istri ke-11 Muhammad yang berasal dari suku Bani Nadhir. Ketika menikah, ia masih berumur 17 tahun.[1] Ia mendapatkan julukan "Ibu orang-orang beriman".[2]

Biografi

Bapaknya adalah ketua suku Bani Nadhir dan Bani Nadhir adalah salah satu Bani Israel yang bermukim disekitar Madinah. Nama lengkapnya adalah Shafiyyah binti Huyay bin Akhtab bin Sa’yah cucu dari Al-Lawi bin Israel bin Ishaq bin Ibrahim, termasuk keturunan Harun.

Shafiyah telah menjanda sebanyak dua kali, karena dia pernah kawin dengan dua orang keturunan Yahudi yaitu Salam bin Abi Al-Haqiq dan Kinanah bin Rabi' bin Abi Hakik. Dalam Perang Khaibar, Shafiyah dan suaminya Kinanah bin Rabi' telah tertawan, karena kalah dalam Perang Khaibar. Dalam satu perundingan Shafiyah diberikan dua pilihan yaitu dibebaskan kemudian diserahkan kembali kepada kaumny atau dibebaskan kemudian menjadi isteri Muhammad, kemudian Safiyah memilih untuk menjadi isteri Muhammad.

Shafiyah memiliki kulit yang sangat putih dan memiliki paras cantik, menurut Ummu Sinan Al-Aslamiyah, sehingga membuat cemburu istri-istri Muhammad yang lain. Bahkan ada istri Muhammad dengan nada mengejek, mereka mengatakan bahwa mereka adalah wanita-wanita Quraisy, wanita-wanita Arab sedangkan dirinya adalah wanita asing (Yahudi). Bahkan suatu ketika Hafshah sampai mengeluarkan lisan kata-kata, ”Anak seorang Yahudi” hingga menyebabkan Shafiyah menangis. Muhammad kemudian bersabda, “Sesungguhnya engkau adalah seorang putri seorang nabi dan pamanmu adalah seorang nabi, suamimu pun juga seorang nabi lantas dengan alasan apa dia mengejekmu?” Kemudian Muhammad bersabda kepada Hafshah, “Bertakwalah kepada Allah wahai Hafshah!” Selanjutnya manakala dia mendengar ejekan dari istri-istri nabi yang lain maka diapun berkata, “Bagaimana bisa kalian lebih baik dariku, padahal suamiku adalah Muhammad, ayahku (leluhur) adalah Harun dan pamanku adalah Musa?”[3] Shafiyah wafat tatkala berumur sekitar 50 tahun, ketika masa pemerintahan Mu'awiyah.

Catatan kaki

  1. ^ Safiyya bint Huyay,Fatima az-Zahra by Ahmad Thompson
  2. ^ a b c d Stowasser, Barbara. The Mothers of the Believers in the Hadith. The Muslim World, Volume 82, Issue 1-2: 1-36.
  3. ^ Al-Shati', 1971, 178-181

Referensi