Amr bin Ash: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Frshein (bicara | kontrib)
Perbaikan kesalahan pengetikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tri Ardiansyah (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 1: Baris 1:
{{Noref-bio-tokohmuslim}}
{{Noref-bio-tokohmuslim}}
{{Refimprove-bio-tokohmuslim}}
{{Refimprove-bio-tokohmuslim}}
'''Amr bin Al - Ash bin Wa'il bin Hisyam''' ({{lang-ar|عمرو بن العاص بن وائل بن هشام}}; [[583]]-[[664]]) atau lebih dikenal dengan nama '''Amr bin Ash''' adalah [[sahabat Nabi]] [[Muhammad]].
'''Amr bin Al - Ash bin Wa'il bin Hisyam''' ({{lang-ar|عمرو بن العاص بن وائل بن هشام}}; [[573]]-[[664]]) atau lebih dikenal dengan nama '''Amr bin Ash''' adalah [[sahabat Nabi]] [[Muhammad]].


== Biografi ==
== Biografi ==

Revisi per 14 Juni 2021 14.57

Amr bin Al - Ash bin Wa'il bin Hisyam (Arab: عمرو بن العاص بن وائل بن هشام; 573-664) atau lebih dikenal dengan nama Amr bin Ash adalah sahabat Nabi Muhammad.

Biografi

Beliau merupakan tokoh Quraisy yang mahir dalam urusan politik dan strategi berperang bahkan pada saat kaum Muslimin hijrah dari Mekkah ke Habasyah,beliau menjadi utusan Quraisy yang bertugas membujuk agar raja Najasyi atau Negus mengembalikan kaum Muslimin ke negerinya semula tetapi hal ini tidak berhasil. Beliau juga pernah mengambil bagian dalam peperangan menentang Nabi Muhammad. dan kaum Muslim. Ia masuk Islam bersama Khalid bin Walid. Enam bulan setelah masuk Islam, dia bersama Rasulullah menaklukan Mekkah dalam peristiwa Fathul Mekkah. Ia adalah panglima perang yang bijak dalam mengatur strategi perang.

Dia adalah panglima perang yang menaklukan Baitul Maqdis dan Mesir dari cengkraman Romawi. Ia kemudian dilantik sebagai gubernur Mesir oleh Umar bin Khattab, tetapi kemudian ia mengundurkan diri pada masa Utsman bin Affan. Selanjutnya Muawiyah bin Abu Sufyan melantik kembali dia menjadi gubernur Mesir. Panglima Amru mengerahkan tentara yang Al-Quran menjunjung diujung tombak, ia menggunakan cara ini dalam pertempuran dengan Ali bin Abi Thalib agar Ali bin Abi Thalib menghentikan serangan.

Referensi