Pegunungan Bukit Barisan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Arisdp (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Arisdp (bicara | kontrib)
Baris 175: Baris 175:
|{{coord|2.33|S|101.60|E|type:mountain}}
|{{coord|2.33|S|101.60|E|type:mountain}}
|-
|-
|[[Gunung Sumbing|Sumbing]]
|[[Gunung Sumbing (Sumatra)|Sumbing]]
|[[Gunung berapi kerucut|stratovolcano]]
|[[Gunung berapi kerucut|stratovolcano]]
| align="right" |{{convert|2,507|m|ft|sortable=on}}
| align="right" |{{convert|2,507|m|ft|sortable=on}}

Revisi per 27 September 2019 17.24

Bukit Barisan
Pegunungan
Pemandangan Pegunungan Bukit Barisan yang dilihat dari Sumatra Barat
Negara Indonesia
Titik tertinggi Gunung Kerinci
 - elevasi 3.805 ft (1.160 m)
Panjang 1.025 mi (1.650 km), utara–selatan

Pegunungan Bukit Barisan adalah jajaran gunung yang membentang dari ujung utara (Aceh) sampai ujung selatan (Lampung) di pulau Sumatra, yang memiliki panjang lebih kurang 1.650 km.

Rangkaian pegunungan ini mempunyai puncak tertinggi Gunung Kerinci yang berlokasi di Jambi, berketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut. Pegunungan Bukit Barisan terletak dekat pertemuan antara lempeng tektonik Eurasia dan Australia.

Disebut Bukit Barisan barangkali karena jejeran pegunungannya sambung-menyambung, memanjang sejajar Pulau Sumatera. Adapun disebut ”bukit” dan bukan ”gunung” karena dalam terminologi Melayu lama kedua nama ini sebenarnya identik. John Crawfurd dalam bukunya, A Descriptive Dictionary of the Indian Islands and Adjacent Countries (1856), menyebutkan, bukit dalam bahasa Melayu sama artinya dengan gunung dalam bahasa Jawa. Kedua istilah ini sering digunakan untuk menunjukkan nama tempat yang tinggi.

Sebagai tulang punggung Sumatera, Bukit Barisan berperan penting sebagai sumber air dari semua sungai besar di pulau ini.[1] Sungai-sungai yang bermuara di pantai barat (Samudra Hindia), seperti Alas dan Batangtoru, ataupun yang bermuara di pantai timur (Selat Malaka), seperti Indragiri, Batanghari, dan Musi, berhulu di Bukit Barisan.

Sejak tahun 1940-an, geolog Belanda, Van Bemmelen, mulai meneliti keunikan bentang alam di kawasan ini. Dia kemudian menuliskan hasil pengamatannya dalam bukunya, The Geology of Indonesia, yang diterbitkan tahun 1949. Setelah itu banyak peneliti asing dan Indonesia yang menyusuri Bukit Barisan untuk menelisiknya, salah satunya geolog dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), JF Katili, yang meneliti kawasan ini sekitar tahun 1960-an. Katili menemukan banyak sedimen fosil kerang laut di sepanjang zona Bukit Barisan. Temuan ini menunjukkan bahwa pegunungan ini tumbuh dari dasar laut akibat penunjaman Lempeng (Samudra) Hindia-Australia ke bawah Pulau Sumatera yang berada di Lempeng (Benua) Eurasia. Ahli gempa dari LIPI, Danny Hilman, mengatakan, penunjaman ini menjadi biang terjadinya gempa di sepanjang zona penunjaman (subduksi). Sampai kedalaman 40 kilometer di zona penunjaman, batas kedua lempeng ini terekat erat. Dorongan tiada henti dari Lempeng Hindia-Australia menumpuk energi potensial regangan pada bidang kontak yang merekat erat itu, dan suatu saat akan terlepas tiba-tiba sehingga menyebabkan gempa. Di kedalaman antara 150 dan 200 kilometer, temperatur Bumi sangat panas sehingga batuan di sekitar zona kontak dua lempeng ini meleleh. Sesuai dengan sifat fluida, lelehan batuan panas ini naik ke atas membentuk kantung-kantung bubur batuan panas yang kita kenal sebagai kantung magma. Pada akhirnya magma ini mendesak ke atas permukaan membentuk deretan kubah magma atau gunung api. Salah satu gunung api itu merupakan yang tertinggi di Nusantara, yaitu Gunung Kerinci di Jambi yang berketinggian sekitar 3.805 meter.

Saat ini gunung-gunung di Sumatera tidak seaktif gunung api di Jawa. Namun, beberapa gunung api di sepanjang zona ini pernah menyimpan riwayat mengerikan. Misalnya, Gunung Api ”Raksasa” Toba atau Toba Supervolcano di Sumatera Utara yang letusannya sekitar 74.000 tahun lalu nyaris memusnahkan manusia di muka Bumi. Letusan Maninjau di Sumatera Barat sekitar 60.000 tahun juga sangat dahsyat sehingga membentuk danau kaldera seluas 99,5 kilometer persegi.

Daftar Gunung

Daftar gunung dalam Bukit Barisan ini bersumber dari Smithsonian Institution's Global Volcanism Program.[2]

Nama Bentuk Ketinggian Erupsi Terakhir (VEI) Geolokasi
Weh stratovolcano 617 meter (2.024 ft) Pleistocene 5°49′N 95°17′E / 5.82°N 95.28°E / 5.82; 95.28
Seulawah Agam stratovolcano 1,810 meter (5,94 ft) 01839-01-011839 (2) 5°26′53″N 95°39′29″E / 5.448°N 95.658°E / 5.448; 95.658
Peuet Sague complex volcano 2,801 meter (9,19 ft) 02000-12-2525 December 2000 (2) 4°54′50″N 96°19′44″E / 4.914°N 96.329°E / 4.914; 96.329
Geureudong stratovolcano 2,885 meter (9,47 ft) 01937-01-011937 4°48′47″N 96°49′12″E / 4.813°N 96.82°E / 4.813; 96.82
Leuser non-vulkanik 3,466 meter (11,37 ft) 3°44′29″N 97°9′18″E / 3.74139°N 97.15500°E / 3.74139; 97.15500
Kembar shield volcano 2,245 meter (7,37 ft) Pleistocene 3°51′00″N 97°39′50″E / 3.850°N 97.664°E / 3.850; 97.664
Sibayak stratovolcano 2,212 meter (7,26 ft) 01881-01-011881 3°14′N 98°31′E / 3.23°N 98.52°E / 3.23; 98.52
Sinabung stratovolcano 2,460 meter (8,07 ft) 02010-09-077 September 2010 3°10′12″N 98°23′31″E / 3.17°N 98.392°E / 3.17; 98.392
Toba stratovolcano 2,157 meter (7,08 ft) cca 75.000 tahun lalu 2°35′N 98°50′E / 2.58°N 98.83°E / 2.58; 98.83
Helatoba-Tarutung fumarole 1,100 meter (3,61 ft) Pleistocene 2°02′N 98°56′E / 2.03°N 98.93°E / 2.03; 98.93
Imun tidak diketahui 1,505 meter (4,94 ft) tidak diketahui 2°09′29″N 98°55′48″E / 2.158°N 98.93°E / 2.158; 98.93
Sibualbuali stratovolcano 1,819 meter (5,97 ft) tidak diketahui 1°33′22″N 99°15′18″E / 1.556°N 99.255°E / 1.556; 99.255
Lubukraya stratovolcano 1,862 meter (6,11 ft) tidak diketahui 1°28′41″N 99°12′32″E / 1.478°N 99.209°E / 1.478; 99.209
Sorik Marapi stratovolcano 2,145 meter (7,04 ft) 01986-01-011986 (1) 0°41′10″N 99°32′20″E / 0.686°N 99.539°E / 0.686; 99.539
Talakmau complex volcano 2,919 meter (9,58 ft) tidak diketahui 0°04′44″N 99°58′48″E / 0.079°N 99.98°E / 0.079; 99.98
Sarik-Gajah volcanic cone unknown tidak diketahui 0°00′29″N 100°12′00″E / 0.008°N 100.20°E / 0.008; 100.20
Marapi complex volcano 2,891 meter (9,48 ft) 02004-08-055 August 2004 (2) 0°22′52″S 100°28′23″E / 0.381°S 100.473°E / -0.381; 100.473
Tandikat stratovolcano 2,438 meter (8,00 ft) 01924-01-011924 (1) 0°25′59″S 100°19′01″E / 0.433°S 100.317°E / -0.433; 100.317
Talang stratovolcano 2,597 meter (8,52 ft) 02005-04-1212 April 2005 (2) 0°58′41″S 100°40′44″E / 0.978°S 100.679°E / -0.978; 100.679
Kerinci stratovolcano 3,800 meter (12,47 ft) 02004-06-2222 June 2004 (2) 1°41′49″S 101°15′50″E / 1.697°S 101.264°E / -1.697; 101.264
Hutapanjang stratovolcano 2,021 meter (6,63 ft) tidak diketahui 2°20′S 101°36′E / 2.33°S 101.60°E / -2.33; 101.60
Sumbing stratovolcano 2,507 meter (8,23 ft) 01921-05-2323 May 1921 (2) 2°24′50″S 101°43′41″E / 2.414°S 101.728°E / -2.414; 101.728
Kunyit stratovolcano 2,151 meter (7,06 ft) tidak diketahui 2°35′31″S 101°37′48″E / 2.592°S 101.63°E / -2.592; 101.63
Pendan tidak diketahui unknown tidak diketahui 2°49′S 102°01′E / 2.82°S 102.02°E / -2.82; 102.02
Belirang-Beriti compound 1,958 meter (6,42 ft) tidak diketahui 2°49′S 102°11′E / 2.82°S 102.18°E / -2.82; 102.18
Bukit Daun stratovolcano 2,467 meter (8,09 ft) tidak diketahui 3°23′S 102°22′E / 3.38°S 102.37°E / -3.38; 102.37
Kaba stratovolcano 1,952 meter (6,40 ft) 02000-08-2222 August 2000 (1) 3°31′S 102°37′E / 3.52°S 102.62°E / -3.52; 102.62
Dempo stratovolcano 3,173 meter (10,41 ft) 01994-10-01 October 1994 (1) 4°02′S 103°08′E / 4.03°S 103.13°E / -4.03; 103.13
Patah tidak diketahui 2,817 meter (9,24 ft) tidak diketahui 4°16′S 103°18′E / 4.27°S 103.30°E / -4.27; 103.30
Bukit Lumut Balai stratovolcano 2,055 meter (6,74 ft) tidak diketahui 4°14′S 103°37′E / 4.23°S 103.62°E / -4.23; 103.62
Besar stratovolcano 1,899 meter (6,23 ft) 01940-04-01 April 1940 (1) 4°26′S 103°40′E / 4.43°S 103.67°E / -4.43; 103.67
Ranau Caldera 1,881 meter (6,17 ft) tidak diketahui 4°50′S 103°55′E / 4.83°S 103.92°E / -4.83; 103.92
Sekincau Belirang Caldera 1,719 meter (5,64 ft) tidak diketahui 5°07′S 104°19′E / 5.12°S 104.32°E / -5.12; 104.32
Suoh Caldera 1,000 meter (3,281 ft) 01933-07-1010 July 1933 (4) 5°15′S 104°16′E / 5.25°S 104.27°E / -5.25; 104.27
Hulubelu Caldera 1,040 meter (3,41 ft) 01836-01-011836 5°21′S 104°36′E / 5.35°S 104.60°E / -5.35; 104.60
Rajabasa stratovolcano 1,281 meter (4,20 ft) 01798-01-011798 5°46′48″S 105°37′30″E / 5.78°S 105.625°E / -5.78; 105.625


Referensi

  1. ^ "Bukit Barisan, Tulang Belakang Sumatera". Kompas.com. 8 Mei 2012. 
  2. ^ "Volcanoes of Indonesia - Sumatra". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 Desember 2006. 

Lihat pula