Lompat ke isi

Islam tradisionalis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
MarDumai (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Islam by country}}
'''Islam Tradisionalis''' atau '''Islam Tradisional''', dalam konteks masyarakat [[Muslim]] di [[Indonesia]], merujuk kepada sebuah pendirian agama yang memegang sifat pada upacara dan pemahaman lokal yang berdiri secara tradisional. Muslim Tradisionalis menyebut diri mereka sendiri sebagai ''ahlusunnah wal jamaah'' atau ''aswaja''.<ref name="Bu">Bush, 2009.</ref> Traditionalisme sering kali kontras dengan modernisme, yang terinspirasi oleh [[modernitas]] dan [[rasionalisme]]. Tradisionalisme telah menjadi orientasi agama Muslim paling diikuti dalam sejarah Muslim Indonesia kontemporer. Keberadaan tradisionalisme banyak tumpang tindih dengan pengaruh organisasi sosio-agama [[Nahdlatul Ulama]], organisasi Muslim terbesar di Indonesia.{{efn|Sekitar 40 sampai 60 juta Muslim di Indonesia berafiliasi dengan atau dipengaruhi oleh Nahdlatul Ulama.<ref>Mujani & Liddle, 2004.</ref>}} Tradisionalisme juga merupakan unsur kritikal dalam gerakan intelektual Muslim yang dikenal sebagai [[Islam Nusantara]].
'''Islam tradisionalis''' atau '''Islam tradisional''', dalam konteks masyarakat [[Muslim]] di [[Indonesia]], merujuk kepada sebuah pendirian agama yang memegang sifat pada upacara dan pemahaman lokal yang berdiri secara tradisional. Muslim tradisionalis menyebut diri mereka sendiri sebagai ''ahlusunnah wal jamaah'' atau ''aswaja''.<ref name="Bu">Bush, 2009.</ref> Traditionalisme sering kali kontras dengan modernisme, yang terinspirasi oleh [[modernitas]] dan [[rasionalisme]]. Tradisionalisme telah menjadi orientasi agama Muslim paling diikuti dalam sejarah Muslim Indonesia kontemporer. Keberadaan tradisionalisme banyak tumpang tindih dengan pengaruh organisasi sosio-agama [[Nahdlatul Ulama]], organisasi Muslim terbesar di Indonesia.{{efn|Sekitar 40 sampai 60 juta Muslim di Indonesia berafiliasi dengan atau dipengaruhi oleh Nahdlatul Ulama.<ref>Mujani & Liddle, 2004.</ref>}} Tradisionalisme juga merupakan unsur kritikal dalam gerakan intelektual Muslim yang dikenal sebagai [[Islam Nusantara]].


Di antara [[partai politik di Indonesia]] utama cuma [[Partai Persatuan Pembangunan]] (PPP) mengikuti Islam tradisional sebagai ideologinya.<ref>{{cite web |last=Yuniarto |first=Topan |date=5 Januari 2022 |title=Partai Persatuan Pembangunan |url=https://kompaspedia.kompas.id/baca/profil/lembaga/partai-persatuan-pembangunan |work=Kompaspedia |publisher=[[Kompas Gramedia|Kompas]] |access-date=2024-03-11}}</ref>
== Catatan ==

== Rujukan ==
=== Catatan ===
{{notelist}}
{{notelist}}


== Catatan kaki ==
=== Catatan kaki ===
{{reflist|30em}}
{{reflist|30em}}


== Referensi ==
=== Daftar pustaka ===
* Barton, G. (1994). The Impact of Neo-modernism on Indonesian Islamic Thought: The Emergence of a New Pluralism. In D. Bourchier and J. Legge (Eds.), ''Democracy in Indonesia: 1950s and 1990s'' (pp.&nbsp;143–150). Clayton: Centre of Southeast Asian Studies, Monash University.
* Barton, G. (1994). The Impact of Neo-modernism on Indonesian Islamic Thought: The Emergence of a New Pluralism. In D. Bourchier and J. Legge (Eds.), ''Democracy in Indonesia: 1950s and 1990s'' (pp.&nbsp;143–150). Clayton: Centre of Southeast Asian Studies, Monash University.
* Bush, R. (2009). ''Nadhlatul Ulama & the Struggle for Power within Islam & Politics in Indonesia''. Singapore: ISEAS Publishing.
* Bush, R. (2009). ''Nadhlatul Ulama & the Struggle for Power within Islam & Politics in Indonesia''. Singapore: ISEAS Publishing.

Revisi terkini sejak 15 Maret 2024 08.53

Islam tradisionalis atau Islam tradisional, dalam konteks masyarakat Muslim di Indonesia, merujuk kepada sebuah pendirian agama yang memegang sifat pada upacara dan pemahaman lokal yang berdiri secara tradisional. Muslim tradisionalis menyebut diri mereka sendiri sebagai ahlusunnah wal jamaah atau aswaja.[1] Traditionalisme sering kali kontras dengan modernisme, yang terinspirasi oleh modernitas dan rasionalisme. Tradisionalisme telah menjadi orientasi agama Muslim paling diikuti dalam sejarah Muslim Indonesia kontemporer. Keberadaan tradisionalisme banyak tumpang tindih dengan pengaruh organisasi sosio-agama Nahdlatul Ulama, organisasi Muslim terbesar di Indonesia.[a] Tradisionalisme juga merupakan unsur kritikal dalam gerakan intelektual Muslim yang dikenal sebagai Islam Nusantara.

Di antara partai politik di Indonesia utama cuma Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengikuti Islam tradisional sebagai ideologinya.[3]

  1. ^ Sekitar 40 sampai 60 juta Muslim di Indonesia berafiliasi dengan atau dipengaruhi oleh Nahdlatul Ulama.[2]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Bush, 2009.
  2. ^ Mujani & Liddle, 2004.
  3. ^ Yuniarto, Topan (5 Januari 2022). "Partai Persatuan Pembangunan". Kompaspedia. Kompas. Diakses tanggal 2024-03-11. 

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Barton, G. (1994). The Impact of Neo-modernism on Indonesian Islamic Thought: The Emergence of a New Pluralism. In D. Bourchier and J. Legge (Eds.), Democracy in Indonesia: 1950s and 1990s (pp. 143–150). Clayton: Centre of Southeast Asian Studies, Monash University.
  • Bush, R. (2009). Nadhlatul Ulama & the Struggle for Power within Islam & Politics in Indonesia. Singapore: ISEAS Publishing.
  • Feener, M. (2007). Muslim Legal Thought in Modern Indonesia. New York: Cambridge University Press.
  • Mujani, S. and Liddle, R.W. (2004). Politics, Islam and Public Opinion. Journal of Democracy, 15(1), 109-123.
  • Von Der Mehden, F.R. (1995). Indonesia. In J.L. Esposito (Ed), The Oxford Encyclopedia of the Modern Islamic World. Oxford: Oxford University Press.