Lompat ke isi

Konferensi Hubungan Asia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
+latar belakang
Pierrewee (bicara | kontrib)
+
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Gandhi at the Asian Relations Conference.jpg|thumb|250px|[[Mohandas Karamchand Gandhi|Gandhi]] pada Konferensi Hubungan Asia tahun 1947]]
[[Berkas:Gandhi at the Asian Relations Conference.jpg|thumb|250px|[[Mohandas Karamchand Gandhi|Gandhi]] pada Konferensi Hubungan Asia tahun 1947]]
[[Berkas:Mahatma Gandhi speaks at the 1947 Asian Relations Conference, Delhi.jpg|thumb|250px|Dua delegasi Tibet (kanan depan) selama Konferensi Hubungan Asia di Delhi pada tahun 1947 ketika Mahatma Gandhi berbicara (paling kiri). Sebuah bendera Tibet terlihat di depan mereka bersama dengan bendera negara-negara peserta lainnya.]]
[[Berkas:Mahatma Gandhi speaks at the 1947 Asian Relations Conference, Delhi.jpg|thumb|250px|Dua delegasi Tibet (kanan depan) selama Konferensi Hubungan Asia di Delhi pada tahun 1947 ketika Mahatma Gandhi berbicara (paling kiri). Sebuah bendera Tibet terlihat di depan mereka bersama dengan bendera negara-negara peserta lainnya.]]
'''Konferensi Hubungan Asia''' berlangsung di [[New Delhi]] pada Maret-April 1947. Konferensi ini diselenggarakan oleh Perdana Menteri [[Jawaharlal Nehru]], yang saat itu memimpin suatu pemerintahan sementara yang sedang mempersiapkan [[gerakan kemerdekaan India|Kemerdekaan India]], yang terwujud pada 15 Agustus 1947. Konferensi Hubungan Asia menyatukan banyak pemimpin gerakan kemerdekaan di Asia, dan merupakan upaya pertama untuk menegaskan persatuan Asia. Tujuan dari konferensi ini adalah "untuk menyatukan pria dan wanita terkemuka Asia dalam sebuah platform bersama untuk mempelajari masalah-masalah yang menjadi perhatian bersama orang-orang di benua, untuk memusatkan perhatian pada masalah sosial, ekonomi, dan budaya dari berbagai negara di Asia, dan untuk menumbuhkan kontak dan pengertian bersama."
'''Konferensi Hubungan Asia''' berlangsung di [[New Delhi]] dari tanggal 23 Maret hingga 2 April 1947.<ref name="diplomat"/> Konferensi ini diselenggarakan oleh Perdana Menteri [[Jawaharlal Nehru]], yang saat itu memimpin suatu pemerintahan sementara yang sedang mempersiapkan [[gerakan kemerdekaan India|Kemerdekaan India]], yang terwujud pada 15 Agustus 1947. Konferensi Hubungan Asia menyatukan banyak pemimpin gerakan kemerdekaan di Asia, dan merupakan upaya pertama untuk menegaskan persatuan Asia. Tujuan dari konferensi ini adalah "untuk menyatukan pria dan wanita terkemuka Asia dalam sebuah platform bersama untuk mempelajari masalah-masalah yang menjadi perhatian bersama orang-orang di benua, untuk memusatkan perhatian pada masalah sosial, ekonomi, dan budaya dari berbagai negara di Asia, dan untuk menumbuhkan kontak dan pengertian bersama."


Dalam tulisan-tulisan dan pidatonya, Nehru telah memberikan tekanan besar pada cara dengan India pascakolonial akan membangun kembali hubunga Asia-nya. Pada konferensi ini Nehru menyatakan:<ref>{{cite web | title=Pt. Jawaharlal Nehru's speech | work=Asian Relations Conference 1947 |url=http://tibetsun.com/archive/1947/03/24/pt-jawaharlal-nehrus-speech/ | accessdate=2009-01-09}}</ref><ref>{{cite web|last1=Sharan |first1=Shankar |title=Fifty Years After the Asian Relations Conference |url=http://tpprc.org/publication/fifty_years_after_asian_relations_conf-sharan-1997.pdf |archive-url=https://web.archive.org/web/20140407082506/http://tpprc.org/publication/fifty_years_after_asian_relations_conf-sharan-1997.pdf |url-status=dead |website=Tibetan Parliamentary & Policy Research Centre |publisher=Tibetan Parliamentary & Policy Research Centre |accessdate=23 December 2016 |archive-date=7 April 2014 |pages=40 |date=August 1997 }}</ref>
Dalam tulisan-tulisan dan pidatonya, Nehru telah memberikan tekanan besar pada cara dengan India pascakolonial akan membangun kembali hubunga Asia-nya. Pada konferensi ini Nehru menyatakan:<ref>{{cite web | title=Pt. Jawaharlal Nehru's speech | work=Asian Relations Conference 1947 |url=http://tibetsun.com/archive/1947/03/24/pt-jawaharlal-nehrus-speech/ | accessdate=2009-01-09}}</ref><ref>{{cite web|last1=Sharan |first1=Shankar |title=Fifty Years After the Asian Relations Conference |url=http://tpprc.org/publication/fifty_years_after_asian_relations_conf-sharan-1997.pdf |archive-url=https://web.archive.org/web/20140407082506/http://tpprc.org/publication/fifty_years_after_asian_relations_conf-sharan-1997.pdf |url-status=dead |website=Tibetan Parliamentary & Policy Research Centre |publisher=Tibetan Parliamentary & Policy Research Centre |accessdate=23 December 2016 |archive-date=7 April 2014 |pages=40 |date=August 1997 }}</ref>
Baris 7: Baris 7:


== Latar belakang ==
== Latar belakang ==
Konferensi ini diselenggarakan segera setelah [[Perang Dunia II]]. Meskipun Eropa mengalami ketegangan, [[Perang Dingin]] masih dalam tahap awal dan belum mencapai Asia pada saat itu. Kekuatan kolonial seperti Britania, Prancis, dan Belanda telah merebut kembali kendali atas wilayah-wilayah Asia mereka setelah perang dan perjuangan pembebasan nasional berlangsung dalam aksi penuh di banyak negara Asia seperti [[Vietnam]] dan [[Indonesia]]. [[Jepang]] telah hancur dalam perang dan [[Amerika Serikat]] terlibat dalam pembangunan kembali negara itu. India sedang mengalami tekanan sosial politik dan ketegangan dari proses kemerdekaan politik dan [[Pembagian India|pembagian geografis]]. [[Perang Saudara Tiongkok|Perang saudara]] berkecamuk di Tiongkok dan komunisme sedang bangkit. [[Asia Barat]] sedang menghadapi krisis kelahiran negara Yahudi [[Israel]]. Dalam konteks inilah India menyelenggarakan Konferensi Hubungan Asia pertama.<ref>{{cite web|title=Time to Resurrect the Asian Relations Conference|url=https://thediplomat.com/2017/04/time-to-resurrect-the-asian-relations-conference/|publisher=The Diplomat|author=Sankalp Gurjar|date=18 April 2017|accessdate=19 November 2019}}</ref>
Konferensi ini diselenggarakan segera setelah [[Perang Dunia II]]. Meskipun Eropa mengalami ketegangan, [[Perang Dingin]] masih dalam tahap awal dan belum mencapai Asia pada saat itu. Kekuatan kolonial seperti Britania, Prancis, dan Belanda telah merebut kembali kendali atas wilayah-wilayah Asia mereka setelah perang dan perjuangan pembebasan nasional berlangsung dalam aksi penuh di banyak negara Asia seperti [[Vietnam]] dan [[Indonesia]]. [[Jepang]] telah hancur dalam perang dan [[Amerika Serikat]] terlibat dalam pembangunan kembali negara itu. India sedang mengalami tekanan sosial politik dan ketegangan dari proses kemerdekaan politik dan [[Pembagian India|pembagian geografis]]. [[Perang Saudara Tiongkok|Perang saudara]] berkecamuk di Tiongkok dan komunisme sedang bangkit. [[Asia Barat]] sedang menghadapi krisis kelahiran negara Yahudi [[Israel]]. Dalam konteks inilah India menyelenggarakan Konferensi Hubungan Asia pertama.<ref name="diplomat">{{cite web|title=Time to Resurrect the Asian Relations Conference|url=https://thediplomat.com/2017/04/time-to-resurrect-the-asian-relations-conference/|publisher=The Diplomat|author=Sankalp Gurjar|date=18 April 2017|accessdate=19 November 2019}}</ref>


==Lihat pula==
==Lihat pula==

Revisi per 19 November 2019 14.28

Gandhi pada Konferensi Hubungan Asia tahun 1947
Dua delegasi Tibet (kanan depan) selama Konferensi Hubungan Asia di Delhi pada tahun 1947 ketika Mahatma Gandhi berbicara (paling kiri). Sebuah bendera Tibet terlihat di depan mereka bersama dengan bendera negara-negara peserta lainnya.

Konferensi Hubungan Asia berlangsung di New Delhi dari tanggal 23 Maret hingga 2 April 1947.[1] Konferensi ini diselenggarakan oleh Perdana Menteri Jawaharlal Nehru, yang saat itu memimpin suatu pemerintahan sementara yang sedang mempersiapkan Kemerdekaan India, yang terwujud pada 15 Agustus 1947. Konferensi Hubungan Asia menyatukan banyak pemimpin gerakan kemerdekaan di Asia, dan merupakan upaya pertama untuk menegaskan persatuan Asia. Tujuan dari konferensi ini adalah "untuk menyatukan pria dan wanita terkemuka Asia dalam sebuah platform bersama untuk mempelajari masalah-masalah yang menjadi perhatian bersama orang-orang di benua, untuk memusatkan perhatian pada masalah sosial, ekonomi, dan budaya dari berbagai negara di Asia, dan untuk menumbuhkan kontak dan pengertian bersama."

Dalam tulisan-tulisan dan pidatonya, Nehru telah memberikan tekanan besar pada cara dengan India pascakolonial akan membangun kembali hubunga Asia-nya. Pada konferensi ini Nehru menyatakan:[2][3]

"...Asia sekali lagi menemukan dirinya ... salah satu konsekuensi penting dari dominasi Eropa atas Asia adalah isolasi di antara negara-negara Asia satu sama lain. ...Hari ini isolasi ini didobrak karena banyak alasan, politis, dan lain-lain ... Konferensi ini penting sebagai ungkapan dari dorongan yang lebih dalam dari pikiran dan semangat Asia yang telah bertahan ... Dalam konferensi ini dan dalam pekerjaan ini tidak ada pemimpin dan tidak ada pengikut. Semua negara Asia harus bertemu bersama dalam satu tugas bersama..."

Latar belakang

Konferensi ini diselenggarakan segera setelah Perang Dunia II. Meskipun Eropa mengalami ketegangan, Perang Dingin masih dalam tahap awal dan belum mencapai Asia pada saat itu. Kekuatan kolonial seperti Britania, Prancis, dan Belanda telah merebut kembali kendali atas wilayah-wilayah Asia mereka setelah perang dan perjuangan pembebasan nasional berlangsung dalam aksi penuh di banyak negara Asia seperti Vietnam dan Indonesia. Jepang telah hancur dalam perang dan Amerika Serikat terlibat dalam pembangunan kembali negara itu. India sedang mengalami tekanan sosial politik dan ketegangan dari proses kemerdekaan politik dan pembagian geografis. Perang saudara berkecamuk di Tiongkok dan komunisme sedang bangkit. Asia Barat sedang menghadapi krisis kelahiran negara Yahudi Israel. Dalam konteks inilah India menyelenggarakan Konferensi Hubungan Asia pertama.[1]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b Sankalp Gurjar (18 April 2017). "Time to Resurrect the Asian Relations Conference". The Diplomat. Diakses tanggal 19 November 2019. 
  2. ^ "Pt. Jawaharlal Nehru's speech". Asian Relations Conference 1947. Diakses tanggal 2009-01-09. 
  3. ^ Sharan, Shankar (August 1997). "Fifty Years After the Asian Relations Conference" (PDF). Tibetan Parliamentary & Policy Research Centre. Tibetan Parliamentary & Policy Research Centre. hlm. 40. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 7 April 2014. Diakses tanggal 23 December 2016. 

Pranala luar