Lompat ke isi

Daftar gunung berapi di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Berkas Sibayak.jpg dibuang karena dihapus dari Commons oleh Jcb
M MHAIQAL (bicara | kontrib)
Baris 463: Baris 463:
|align=center| <ref name="gvpholocene"/>
|align=center| <ref name="gvpholocene"/>
|-
|-
| align=center|{{dtsh|74000|||SM}}≈ 74,000 [[Before Present|BP]] ||align=center| [[Danau Toba|Toba]] ||align=center| {{dtsh|74000|||SM}}tidak diketahui || align=center|8 ||align=center| pf,lf,cc ||align=center| mungkin ||align=center| 2,800&nbsp;km³ || align="center" | hampir memusnahkan<br>populasi manusia
| align=center|{{dtsh|74000|||SM}}≈ 74,000 [[Sebelum Masehi|SM]] ||align=center| [[Danau Toba|Toba]] ||align=center| {{dtsh|74000|||SM}}tidak diketahui || align=center|8 ||align=center| pf,lf,cc ||align=center| mungkin ||align=center| 2,800&nbsp;km³ || align="center" | hampir memusnahkan<br>populasi manusia
|align=center| <ref name="Oppenheimer2002"/>
|align=center| <ref name="Oppenheimer2002"/>
|}
|}

Revisi per 3 Mei 2016 14.37

A brown volcano in the center with white smoke emanating from its peak, a cloudy sky fading from blue at the top through yellow in the middle to red at the horizon, and brown mountains in the foreground.
Mahameru (Semeru) di atas Gunung Bromo, Jawa Timur

Geografi Indonesia didominasi oleh gunung api yang terbentuk akibat zona subduksi antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Beberapa gunung api terkenal karena letusannya, misalnya Krakatau, yang letusannya berdampak secara global pada tahun 1883,[1] letusan supervulkan Danau Toba yang diperkirakan terjadi 74.000 tahun sebelum sekarang yang menyebabkan terjadinya musim dingin vulkan selama enam tahun,[2] dan Gunung Tambora dengan letusan paling hebat yang pernah tercatat dalam sejarah pada tahun 1815.[3]

Gunung berapi di Indonesia merupakan bagian dari Cincin Api Pasifik. 150 entri dalam daftar di bawah ini dikelompokkan menjadi enam wilayah geografis, empat di antaranya memiliki gunung berapi dalam barisan Busur Sunda. Dua wilayah lainnya mencakup gunung berapi di Halmahera, termasuk pulau-pulau vulkanik di sekitarnya, serta gunung berapi di Sulawesi dan Kepulauan Sangihe. Wilayah terakhir berada dalam satu busur vulkan dengan gunung berapi Filipina.

Gunung berapi yang paling aktif adalah Kelut dan Merapi di Pulau Jawa, yang bertanggung jawab atas ribuan kematian akibat letusannya di wilayah tersebut. Sejak tahun 1000 M, Kelut telah meletus lebih dari 30 kali, dengan letusan terbesar berkekuatan 5 Volcanic Explosivity Index (VEI),[4] sedangkan Merapi telah meletus lebih dari 80 kali.[5] Asosiasi Internasional Vulkanologi dan Kimia Interior Bumi menobatkan Merapi sebagai Gunung Api Dekade Ini sejak tahun 1995 karena aktivitas vulkaniknya yang sangat tinggi

Hingga tahun 2012, Indonesia memiliki 127 gunung berapi aktif dengan kurang lebih 5 juta penduduk yang berdiam di sekitarnya. Sejak 26 Desember 2004, setelah gempa besar dan tsunami terjadi, semua pola letusan gunung berapi berubah, misalnya Gunung Sinabung, yang terakhir kali meletus pada 1600-an, tetapi tiba-tiba aktif kembali pada tahun 2010 dan meletus pada 2013.[6]

Ruang lingkup

A chart with the heading "Major Volcanoes of Indonesia (with eruptions since 1900 A.D.)". Depicted below the heading is an overhead view of a cluster of islands.
Gunung berapi utama di Indonesia.

Sumber utama dari daftar di bawah ini diambil dari buku "Volcanoes of the World" yang disusun oleh dua vulkanolog, yakni Tom Simkin dan Lee Siebert,[a] yang memuat daftar gunung berapi yang aktif dalam 10.000 tahun terakhir (Holosen).[7] Khusus Indonesia, Simkin dan Siebert menggunakan katalog gunung berapi aktif dari Asosiasi Internasional Vulkanologi dan Kimia Interior Bumi.[b] Buku Simkin dan Siebert adalah buku yang memuat daftar paling lengkap mengenai gunung berapi di Indonesia, meskipun akurasi catatan letusan dan korban jiwa yang ditimbulkan bervariasi di berbagai wilayah. Sumber pelengkap mengenai data vulkanik terbaru diperoleh dari Survei Vulkanologi Indonesia, badan pemerintah yang bertanggung jawab untuk memantau dan mencatat aktivitas vulkanik dan mitigasi bencana geologi di Indonesia.[8]

Kelompok geografis

Sumatera

Drawing of an overhead view of an elongated island stretching from the top left corner to the bottom right corner and labelled with names of locations.
Peta yang menunjukkan lokasi gunung berapi dan garis patahan geologi Sumatera.

Geografi Sumatera didominasi oleh jajaran pegunungan bernama Bukit Barisan. Jajaran pegunungan ini membentang sepanjang hampir 1,700 km (1,056 mi) dari utara ke selatan pulau, dan terbentuk oleh pergerakan lempeng tektonik Australia.[9] Lempeng ini bergerak dengan laju konvergensi 5,5 cm/tahun, yang menyebabkan terjadinya gempa bumi besar di sisi barat Sumatera, termasuk gempa bumi Samudera Hindia 2004.[10][11] Pergerakan tektonik ini tak hanya menyebabkan gempa bumi, tetapi juga perumusan ruang magma di bawah pulau.[9]

Satu dari 35 gunung berapi aktif, yakni Pulau Weh, terpisah dari daratan utama Sumatera. Pemisahan ini disebabkan oleh letusan besar yang menyebabkan daratan antara Weh dan Sumatera digenangi oleh air laut pada zaman Pleistosen. Gunung berapi terbesar di Sumatera adalah supervulkan Toba, 100 km (62 mi) × 30 km (19 mi) di kedalaman Danau Toba, yang terbentuk setelah keruntuhan kaldera (sekitar 74.000 BP).[2] Letusan ini diperkirakan mencapai skala 8 VEI, letusan gunung berapi terbesar yang diketahui sampai saat ini. Puncak tertinggi di jajaran pegunungan Bukit Barisan adalah Gunung Kerinci, dengan ketinggian 3.800 m (12,467 ft) dari permukaan laut.


Nama Bentuk Tinggi Letusan terakhir (VEI) Geolokasi
Weh stratovulkan 617 meter (2.024 ft) --2578000-01-012588000 SMPleistosen 5°49′N 95°17′E / 5.82°N 95.28°E / 5.82; 95.28
Seulawah Agam stratovulkan 1,810 meter (5,94 ft) 01839-01-011839 (2) 5°26′53″N 95°39′29″E / 5.448°N 95.658°E / 5.448; 95.658
Peuet Sagoe kompleks 2,801 meter (9,19 ft) 02000-12-2525 Desember 2000 (2) 4°54′50″N 96°19′44″E / 4.914°N 96.329°E / 4.914; 96.329
Geureudong stratovulkan 2,885 meter (9,47 ft) 01937-01-011937 4°48′47″N 96°49′12″E / 4.813°N 96.82°E / 4.813; 96.82
Kembar perisai 2,245 meter (7,37 ft) --2578000-01-012588000 SMPleistosen 3°51′00″N 97°39′50″E / 3.850°N 97.664°E / 3.850; 97.664
Sibayak stratovulkan 2,212 meter (7,26 ft) 01881-01-011881 3°14′N 98°31′E / 3.23°N 98.52°E / 3.23; 98.52
Sinabung stratovulkan 2,460 meter (8,07 ft) 02013-11-1414 November 2013 3°10′12″N 98°23′31″E / 3.17°N 98.392°E / 3.17; 98.392
Toba supervulkan 2,157 meter (7,08 ft) 72000 SM 2°35′N 98°50′E / 2.58°N 98.83°E / 2.58; 98.83
Helatoba-Tarutung Fumarol 1,100 meter (3,61 ft) --2578000-01-012588000 SMPleistosen 2°02′N 98°56′E / 2.03°N 98.93°E / 2.03; 98.93
Imun Tidak diketahui 1,505 meter (4,94 ft) Tidak diketahui 2°09′29″N 98°55′48″E / 2.158°N 98.93°E / 2.158; 98.93
Sibualbuali stratovulkan 1,819 meter (5,97 ft) Tidak diketahui 1°33′22″N 99°15′18″E / 1.556°N 99.255°E / 1.556; 99.255
Lubukraya stratovulkan 1,862 meter (6,11 ft) Tidak diketahui 1°28′41″N 99°12′32″E / 1.478°N 99.209°E / 1.478; 99.209
Sorikmarapi stratovulkan 2,145 meter (7,04 ft) 01986-01-011986 (1) 0°41′10″N 99°32′20″E / 0.686°N 99.539°E / 0.686; 99.539
Talakmau kompleks 2,919 meter (9,58 ft) Tidak diketahui 0°04′44″N 99°58′48″E / 0.079°N 99.98°E / 0.079; 99.98
Sarik-Gajah kerucut Tidak diketahui Tidak diketahui 0°00′29″N 100°12′00″E / 0.008°N 100.20°E / 0.008; 100.20
Marapi kompleks 2,891 meter (9,48 ft) 02004-08-055 Agustus 2004 (2) 0°22′52″S 100°28′23″E / 0.381°S 100.473°E / -0.381; 100.473
Singgalang Stratovulkan 2,877 meter (9,44 ft) Tidak diketahui 0°25′12″S 100°19′01″E / 0.420°S 100.317°E / -0.420; 100.317
Tandikat stratovulkan 2,438 meter (8,00 ft) 01924-01-011924 (1) 0°25′59″S 100°19′01″E / 0.433°S 100.317°E / -0.433; 100.317
Sago Stratovulkan 2,271 meter (7,45 ft) Tidak diketahui 0°21′14″S 100°22′41″E / 0.354°S 100.378°E / -0.354; 100.378
Talang stratovulkan 2,597 meter (8,52 ft) 02005-04-1212 April 2005 (2) 0°58′41″S 100°40′44″E / 0.978°S 100.679°E / -0.978; 100.679
Kerinci stratovulkan 3,800 meter (12,47 ft) 02004-06-2222 Juni 2004 (2) 1°41′49″S 101°15′50″E / 1.697°S 101.264°E / -1.697; 101.264
Hutapanjang stratovulkan 2,021 meter (6,63 ft) Tidak diketahui 2°20′S 101°36′E / 2.33°S 101.60°E / -2.33; 101.60
Sumbing stratovulkan 2,507 meter (8,23 ft) 01921-05-2323 Mei 1921 (2) 2°24′50″S 101°43′41″E / 2.414°S 101.728°E / -2.414; 101.728
Kunyit stratovulkan 2,151 meter (7,06 ft) Tidak diketahui 2°35′31″S 101°37′48″E / 2.592°S 101.63°E / -2.592; 101.63
Pendan Tidak diketahui Tidak diketahui Tidak diketahui 2°49′S 102°01′E / 2.82°S 102.02°E / -2.82; 102.02
Belirang-Beriti gabungan 1,958 meter (6,42 ft) Tidak diketahui 2°49′S 102°11′E / 2.82°S 102.18°E / -2.82; 102.18
Bukit Daun stratovulkan 2,467 meter (8,09 ft) Tidak diketahui 3°23′S 102°22′E / 3.38°S 102.37°E / -3.38; 102.37
Kaba stratovulkan 1,952 meter (6,40 ft) 02000-08-2222 Agustus 2000 (1) 3°31′S 102°37′E / 3.52°S 102.62°E / -3.52; 102.62
Dempo stratovulkan 3,173 meter (10,41 ft) 01994-10-01Oktober 1994 (1) 4°02′S 103°08′E / 4.03°S 103.13°E / -4.03; 103.13
Patah Tidak diketahui 2,817 meter (9,24 ft) Tidak diketahui 4°16′S 103°18′E / 4.27°S 103.30°E / -4.27; 103.30
Bukit Lumut Balai stratovulkan 2,055 meter (6,74 ft) Tidak diketahui 4°14′S 103°37′E / 4.23°S 103.62°E / -4.23; 103.62
Besar stratovulkan 1,899 meter (6,23 ft) 01940-04-01 April 1940 (1) 4°26′S 103°40′E / 4.43°S 103.67°E / -4.43; 103.67
Ranau kaldera 1,881 meter (6,17 ft) Tidak diketahui 4°50′S 103°55′E / 4.83°S 103.92°E / -4.83; 103.92
Sekincau Belirang kaldera 1,719 meter (5,64 ft) Tidak diketahui 5°07′S 104°19′E / 5.12°S 104.32°E / -5.12; 104.32
Suoh kaldera 1,000 meter (3,281 ft) 01933-07-1010 Juli 1933 (4) 5°15′S 104°16′E / 5.25°S 104.27°E / -5.25; 104.27
Hulubelu kaldera 1,040 meter (3,41 ft) 01836-01-011836 5°21′S 104°36′E / 5.35°S 104.60°E / -5.35; 104.60
Rajabasa stratovulkan 1,281 meter (4,20 ft) 01798-01-011798 5°46′48″S 105°37′30″E / 5.78°S 105.625°E / -5.78; 105.625
Sumber: Global Volcanism Program.[12]

Selat Sunda dan Jawa

Selat Sunda memisahkan Pulau Sumatera dan Jawa, dengan pulau vulkanik Krakatau berdiri di antara keduanya. Krakatau meletus hebat pada tahun 1883, memusnahkan dua pertiga pulau dan menyisakan kaldera besar di bawah laut. Ledakan dahsyat ini terdengar hingga ke pulau Rodrigues di dekat Mauritius (berjarak sekitar 4.800 kilometer (3.000 mi)).[1] Kerucut parasit baru, yang disebut Anak Krakatau, muncul dari lautan di tengah-tengah kaldera pada tahun 1930.[13] Pulau Krakatau lainnya yang terbentuk akibat letusan 1883 adalah Sertung, Panjang, dan Rakata.

Dari segi ukuran, Jawa memang relatif kecil jika dibandingkan dengan Sumatera, tetapi pulau ini memiliki konsentrasi gunung berapi aktif yang lebih tinggi. Ada 45 gunung berapi aktif di pulau Jawa, tidak termasuk 20 kawah dan kerucut kecil di kompleks vulkanik Dieng dan kerucut muda di kompleks kaldera Tengger. Beberapa gunung berapi dikelompokkan menjadi satu dalam daftar di bawah ini karena lokasinya yang berdekatan. Gunung Merapi, Semeru dan Kelud adalah tiga gunung berapi yang paling aktif di Pulau Jawa. Gunung Semeru terus mengeluarkan letusan sejak 1967.[14] Gunung Merapi dinobatkan sebagai Gunung Api Dekade Ini sejak 1995.[15] Ijen memiliki danau kaldera warna-warni yang unik berupa reservoir alami dengan tingkat keasaman yang tinggi (pH<0.3).[16] Terdapat aktivitas penambangan belerang di Ijen, tempat para penambang mengumpulkan belerang terkonsentrasi tinggi hanya dengan menggunakan tangan.

Catatan: Puncak Krakatau adalah Rakata, bukan Anak Krakatau

Nama Bentuk Tinggi Letusan terakhir (VEI) Geolokasi
Krakatau kaldera 813 meter (2.667 ft) 02011-01-1111 Januari 2011 ( ) 6°06′07″S 105°25′23″E / 6.102°S 105.423°E / -6.102; 105.423
Pulosari stratovulkan 1,346 meter (4,42 ft) Tidak diketahui 6°20′31″S 105°58′30″E / 6.342°S 105.975°E / -6.342; 105.975
Karang stratovulkan 1,778 meter (5,83 ft) Tidak diketahui 6°16′12″S 106°02′31″E / 6.27°S 106.042°E / -6.27; 106.042
Kiaraberes-Gagak stratovulkan 1,511 meter (4,96 ft) 01939-04-066 April 1939 (1) 6°44′S 106°39′E / 6.73°S 106.65°E / -6.73; 106.65
Perbakti stratovulkan 1,699 meter (5,57 ft) Tidak diketahui 6°45′S 106°41′E / 6.75°S 106.68°E / -6.75; 106.68
Salak stratovulkan 2,211 meter (7,25 ft) 01938-01-3131 Januari 1938 (2) 6°43′S 106°44′E / 6.72°S 106.73°E / -6.72; 106.73
Gede stratovulkan 2,958 meter (9,70 ft) 01957-03-1313 Maret 1957 (2) 6°47′S 106°59′E / 6.78°S 106.98°E / -6.78; 106.98
Patuha stratovulkan 2,434 meter (7,99 ft) Tidak diketahui 7°09′36″S 107°24′00″E / 7.160°S 107.40°E / -7.160; 107.40
Wayang-Windu kubah lava 2,182 meter (7,16 ft) Tidak diketahui 7°12′29″S 107°37′48″E / 7.208°S 107.63°E / -7.208; 107.63
Malabar stratovulkan 2,343 meter (7,69 ft) Tidak diketahui 7°08′S 107°39′E / 7.13°S 107.65°E / -7.13; 107.65
Tangkuban Perahu stratovulkan 2,084 meter (6,84 ft) 01983-09-1414 September 1983 (1) 6°46′S 107°36′E / 6.77°S 107.60°E / -6.77; 107.60
Papandayan stratovulkan 2,665 meter (8,74 ft) 02002-11-1111 November 2002 (2) 7°19′S 107°44′E / 7.32°S 107.73°E / -7.32; 107.73
Kendang stratovulkan 2,608 meter (8,56 ft) Tidak diketahui 7°14′S 107°43′E / 7.23°S 107.72°E / -7.23; 107.72
Kamojang stratovulkan 1,730 meter (5,68 ft) --2578000-01-012588000 SMPleistosen 7°07′30″S 107°48′00″E / 7.125°S 107.80°E / -7.125; 107.80
Guntur kompleks 2,249 meter (7,38 ft) 01847-10-1616 Oktober 1847 (2) 7°08′35″S 107°50′24″E / 7.143°S 107.840°E / -7.143; 107.840
Tampomas stratovulkan 1,684 meter (5,52 ft) Tidak diketahui 6°46′S 107°57′E / 6.77°S 107.95°E / -6.77; 107.95
Galunggung stratovulkan 2,168 meter (7,11 ft) 01984-01-099 Januari 1984 (1) 7°15′00″S 108°03′29″E / 7.25°S 108.058°E / -7.25; 108.058
Talagabodas stratovulkan 2,201 meter (7,22 ft) Tidak diketahui 7°12′29″S 108°04′12″E / 7.208°S 108.07°E / -7.208; 108.07
Karaha fumarol 1,155 meter (3,79 ft) Tidak diketahui 7°07′S 108°05′E / 7.12°S 108.08°E / -7.12; 108.08
Cereme stratovulkan 3,078 meter (10,10 ft) 01951-01-011951 6°53′31″S 108°24′00″E / 6.892°S 108.40°E / -6.892; 108.40
Slamet stratovulkan 3,432 meter (11,26 ft) 01999-05-011 Mei 1999 (1) 7°14′31″S 109°12′29″E / 7.242°S 109.208°E / -7.242; 109.208
Dieng kompleks 2,565 meter (8,42 ft) 01996-12-3131 Desember 1996 (1) 7°12′S 109°55′E / 7.20°S 109.92°E / -7.20; 109.92
Sundoro stratovulkan 3,136 meter (10,29 ft) 01971-10-2929 Oktober 1971 (2) 7°18′00″S 109°59′31″E / 7.30°S 109.992°E / -7.30; 109.992
Sumbing stratovulkan 3,371 meter (11,06 ft) 01730-01-011730 (1) 7°23′02″S 110°04′12″E / 7.384°S 110.070°E / -7.384; 110.070
Ungaran stratovulkan 2,050 meter (6,73 ft) Tidak diketahui 7°11′S 110°20′E / 7.18°S 110.33°E / -7.18; 110.33
Telomoyo stratovulkan 1,894 meter (6,21 ft) Tidak diketahui 7°22′S 110°24′E / 7.37°S 110.40°E / -7.37; 110.40
Merbabu stratovulkan 3,145 meter (10,32 ft) 01797-01-011797 (2) 7°27′S 110°26′E / 7.45°S 110.43°E / -7.45; 110.43
Merapi stratovulkan 2,968 meter (9,74 ft) 02013-11-1818 November 2013[17] 7°32′31″S 110°26′31″E / 7.542°S 110.442°E / -7.542; 110.442
Muria stratovulkan 1,625 meter (5,33 ft) -9840-01-01160 SM ± 30 tahun 6°37′S 110°53′E / 6.62°S 110.88°E / -6.62; 110.88
Lawu stratovulkan 3,265 meter (10,71 ft) 01885-11-2828 November 1885 (1) 7°37′30″S 111°11′31″E / 7.625°S 111.192°E / -7.625; 111.192
Wilis stratovulkan 2,563 meter (8,41 ft) Tidak diketahui 7°48′29″S 111°45′29″E / 7.808°S 111.758°E / -7.808; 111.758
Kelud stratovulkan 1,731 meter (5,68 ft) 13 Februari 2014 (4) 7°55′48″S 112°18′29″E / 7.93°S 112.308°E / -7.93; 112.308
Kawi-Butak stratovulkan 2,651 meter (8,70 ft) Tidak diketahui 7°55′S 112°27′E / 7.92°S 112.45°E / -7.92; 112.45
Arjuno-Welirang stratovulkan 3,339 meter (10,95 ft) 01952-08-1515 Agustus 1952 (0) 7°43′30″S 112°34′48″E / 7.725°S 112.58°E / -7.725; 112.58
Penanggungan stratovulkan 1,653 meter (5,42 ft) Tidak diketahui 7°37′S 112°38′E / 7.62°S 112.63°E / -7.62; 112.63
Malang maar 680 meter (2.230 ft) Tidak diketahui 8°01′S 112°41′E / 8.02°S 112.68°E / -8.02; 112.68
Semeru stratovulkan 3,676 meter (12,06 ft) 01967-01-011967–2006 berkelanjutan (3) 8°06′29″S 112°55′12″E / 8.108°S 112.92°E / -8.108; 112.92
Tengger stratovulkan 2,329 meter (7,64 ft) 02004-06-088 Juni 2004 (2) 7°56′31″S 112°57′00″E / 7.942°S 112.95°E / -7.942; 112.95
Lamongan stratovulkan 1,651 meter (5,42 ft) 01898-02-055 Februari 1898 (2) 7°58′44″S 113°20′31″E / 7.979°S 113.342°E / -7.979; 113.342
Lurus kompleks 539 meter (1.768 ft) Tidak diketahui 7°44′S 113°35′E / 7.73°S 113.58°E / -7.73; 113.58
Iyang-Argapura kompleks 3,088 meter (10,13 ft) Tidak diketahui 7°58′S 113°34′E / 7.97°S 113.57°E / -7.97; 113.57
Raung stratovulkan 3,332 meter (10,93 ft) 02002-06-022 Juni 2002 (2) 8°07′30″S 114°02′31″E / 8.125°S 114.042°E / -8.125; 114.042
Ijen stratovulkan 2,799 meter (9,18 ft) 01999-06-2828 Juni 1999 (1) 8°03′29″S 114°14′31″E / 8.058°S 114.242°E / -8.058; 114.242
Baluran stratovulkan 1,247 meter (4,09 ft) Tidak diketahui 7°51′S 114°22′E / 7.85°S 114.37°E / -7.85; 114.37
Sumber: Global Volcanism Program.[18][19]

Kepulauan Sunda Kecil

Kepulauan Sunda Kecil adalah kepulauan kecil yang membentang dari barat ke timur, terdiri dari Pulau Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba, dan Timor; kesemuanya berlokasi di pinggiran landas benua Australia. Gunung berapi di wilayah ini terbentuk karena kerak samudera dan pergerakan landas benua.[20] Beberapa gunung berapi membentuk sebuah pulau sepenuhnya, misalnya Pulau Sangeang Api. Gunung Tambora di Pulau Sumbawa meletus pada 5 April 1815, dengan skala 7 VEI dan dianggap sebagai letusan terhebat dalam catatan sejarah.[3]

Nama Bentuk Tinggi Letusan terakhir (VEI) Geolokasi
Merbuk tba 1,386 meter (4,55 ft) Tidak diketahui -
Bratan kaldera 2,276 meter (7,47 ft) Tidak diketahui 8°17′S 115°08′E / 8.28°S 115.13°E / -8.28; 115.13
Batur kaldera 1,717 meter (5,63 ft) 01999-03-1515 Maret 1999 (1) 8°14′31″S 115°22′30″E / 8.242°S 115.375°E / -8.242; 115.375
Agung stratovulkan 3,142 meter (10,31 ft) 01963-02-1818 Februari 1963 (5) 8°20′31″S 115°30′29″E / 8.342°S 115.508°E / -8.342; 115.508
Rinjani stratovulkan 3,726 meter (12,22 ft) 02004-10-011 Oktober 2004 (2) 8°25′S 116°28′E / 8.42°S 116.47°E / -8.42; 116.47
Tambora stratovulkan 2,722 meter (8,93 ft) 01967-01-011967 ± 20 tahun (0) 8°15′S 118°00′E / 8.25°S 118.00°E / -8.25; 118.00
Sangeang Api kompleks 1,949 meter (6,39 ft) 01985-07-3030 Juli 1985 (3) 8°12′S 119°04′E / 8.20°S 119.07°E / -8.20; 119.07
Wai Sano kaldera 903 meter (2.963 ft) Tidak diketahui 8°43′S 120°01′E / 8.72°S 120.02°E / -8.72; 120.02
Poco Leok Tidak diketahui 1,675 meter (5,50 ft) Tidak diketahui 8°41′S 120°29′E / 8.68°S 120.48°E / -8.68; 120.48
Ranakah kubah lava 2,100 meter (6,89 ft) 01991-03-01Maret 1991 (1) 8°37′S 120°31′E / 8.62°S 120.52°E / -8.62; 120.52
Inierie stratovulkan 2,245 meter (7,37 ft) -1950-01-018050 SM 8°52′30″S 120°57′00″E / 8.875°S 120.95°E / -8.875; 120.95
Inielika kompleks 1,559 meter (5,11 ft) 02001-01-1111 Januari 2001 (2) 8°44′S 120°59′E / 8.73°S 120.98°E / -8.73; 120.98
Ebulobo stratovulkan 2,124 meter (6,97 ft) 01969-02-2727 Februari 1969 (2) 8°49′S 121°11′E / 8.82°S 121.18°E / -8.82; 121.18
Iya stratovulkan 637 meter (2.090 ft) 01969-01-2727 Januari 1969 (3) 8°53′49″S 121°38′42″E / 8.897°S 121.645°E / -8.897; 121.645
Sukaria kaldera 1,500 meter (4,92 ft) Tidak diketahui 8°47′31″S 121°46′12″E / 8.792°S 121.77°E / -8.792; 121.77
Ndete Napu fumarol 750 meter (2.460 ft) Tidak diketahui 8°43′S 121°47′E / 8.72°S 121.78°E / -8.72; 121.78
Kelimutu kompleks 1,639 meter (5,38 ft) 01968-06-033 Juni 1968 (1) 8°46′S 121°49′E / 8.77°S 121.82°E / -8.77; 121.82
Paluweh stratovulkan 875 meter (2.871 ft) 01985-02-033 Februari 1985 (1) 8°19′12″S 121°42′29″E / 8.32°S 121.708°E / -8.32; 121.708
Egon stratovulkan 1,703 meter (5,59 ft) 02005-02-066 Februari 2005 (1) 8°40′S 122°27′E / 8.67°S 122.45°E / -8.67; 122.45
Ilimuda stratovulkan 1,100 meter (3,61 ft) Tidak diketahui 8°28′41″S 122°40′16″E / 8.478°S 122.671°E / -8.478; 122.671
Lewotobi stratovulkan 1,703 meter (5,59 ft) 02003-05-3030 Mei 2003 (2) 8°32′31″S 122°46′30″E / 8.542°S 122.775°E / -8.542; 122.775
Leroboleng kompleks 1,117 meter (3,66 ft) 02003-06-2626 Juni 2003 (3) 8°21′29″S 122°50′31″E / 8.358°S 122.842°E / -8.358; 122.842
Riang Kotang fumarol 200 meter (660 ft) Tidak diketahui 8°18′00″S 122°53′31″E / 8.30°S 122.892°E / -8.30; 122.892
Iliboleng stratovulkan 1,659 meter (5,44 ft) 01993-06-01Juni 1993 (1) 8°20′31″S 123°15′29″E / 8.342°S 123.258°E / -8.342; 123.258
Lewotolo stratovulkan 1,423 meter (4,67 ft) 01951-12-1515 Desember 1951 (2) 8°16′19″S 123°30′18″E / 8.272°S 123.505°E / -8.272; 123.505
Ililabalekan stratovulkan 1,018 meter (3,34 ft) Tidak diketahui 8°33′S 123°23′E / 8.55°S 123.38°E / -8.55; 123.38
Iliwerung kompleks 1,018 meter (3,34 ft) 01999-05-2222 Mei 1999 (0) 8°32′S 123°34′E / 8.53°S 123.57°E / -8.53; 123.57
Batu Tara stratovulkan 748 meter (2.454 ft) 01847-01-011847 (2) 7°47′31″S 123°34′44″E / 7.792°S 123.579°E / -7.792; 123.579
Sirung kompleks 862 meter (2.828 ft) 01970-01-011970 (2) 8°30′29″S 124°07′48″E / 8.508°S 124.13°E / -8.508; 124.13
Yersey dasar laut −3,800 meter (−12,47 ft) Tidak diketahui 7°32′S 123°57′E / 7.53°S 123.95°E / -7.53; 123.95
A photograph depicting a blue sky at the top, a grey mountain range in the middle, white clouds in front of the mountain range, and a rocky terrain at the bottom.
Gunung Agung di Bali
A photograph depicting a white bolt of lightning with a purple aura striking a volcano as it erupts yellow lava with a red aura and black smoke.
Letusan Rinjani pada 1984
A photograph depicting a blue sky with white clouds at the top, a grey mountain range in the middle, a blue body of water below that, and a rocky terrain in the foreground.
Salah satu dari tiga warna danau Kelimutu
Sumber: Global Volcanism Program.[21]

Laut Banda

Laut Banda di sebelah selatan Kepulauan Maluku terdiri dari sekelompok pulau-pulau kecil. Tiga lempeng tektonik bawah laut utama; Eurasia, Pasifik, dan Indo-Australia, telah bertemu di sana sejak zaman Mesozoikum.[22] Gunung api di Laut Banda umumnya berupa pulau-pulau, tetapi ada juga beberapa gunung api bawah laut.

Nama Bentuk Ketinggian Letusan terakhir (VEI) Geolokasi
Emperor of China bawah laut −2,850 meter (−9,35 ft) tidak diketahui 6°37′S 124°13′E / 6.62°S 124.22°E / -6.62; 124.22
Nieuwerkerk bawah laut −2,285 meter (−7,50 ft) tidak diketahui 6°36′00″S 124°40′30″E / 6.60°S 124.675°E / -6.60; 124.675
Gunungapi Wetar stratovulkan 282 meter (925 ft) 01699-01-011699 (3) 6°38′31″S 126°39′00″E / 6.642°S 126.65°E / -6.642; 126.65
Wurlali stratovulkan 868 meter (2.848 ft) 01892-06-033 Juni 1892 (2) 7°07′30″S 128°40′30″E / 7.125°S 128.675°E / -7.125; 128.675
Teon stratovulkan 655 meter (2.149 ft) 01904-06-033 Juni 1904 (2) 6°55′12″S 129°07′30″E / 6.92°S 129.125°E / -6.92; 129.125
Nila stratovulkan 781 meter (2.562 ft) 01968-05-077 Mei 1968 (1) 6°44′S 129°30′E / 6.73°S 129.50°E / -6.73; 129.50
Serua stratovulkan 641 meter (2.103 ft) 01921-09-1818 September 1921 (2) 6°18′S 130°00′E / 6.30°S 130.00°E / -6.30; 130.00
Manuk stratovulkan 282 meter (925 ft) tidak diketahui 5°31′48″S 130°17′31″E / 5.53°S 130.292°E / -5.53; 130.292
Banda Api kaldera 640 meter (2.100 ft) 01988-05-099 Mei 1988 (3) 4°31′30″S 129°52′16″E / 4.525°S 129.871°E / -4.525; 129.871
Sumber: Global Volcanism Program.[23]

Sulawesi dan Kepulauan Sangihe

Empat semenanjung mendominasi bentuk Sulawesi. Bagian tengah terdiri dari kawasan pegunungan tinggi, namun sebagian besar gunung di sana bukanlah gunung api. Gunung api aktif terdapat di semenanjung utara hingga Kepulauan Sangihe. Kepulauan Sangihe menandai perbatasan dengan Filipina.

Nama Bentuk Ketinggian Letusan terakhir (VEI) Geolokasi
Colo stratovulkan 507 meter (1.663 ft) 01983-07-1818 Juli 1983 (4) 0°10′12″S 121°36′29″E / 0.17°S 121.608°E / -0.17; 121.608
Ambang kompleks 1,795 meter (5,89 ft) 01845-01-011845 ± 5 years 0°45′N 124°25′E / 0.75°N 124.42°E / 0.75; 124.42
Soputan stratovulkan 1,784 meter (5,85 ft) 02007-10-2424 Oktober 200724–30 10 2007 1°06′29″N 124°43′48″E / 1.108°N 124.73°E / 1.108; 124.73
Sempu kaldera 1,549 meter (5,08 ft) tidak diketahui 1°07′48″N 124°45′29″E / 1.13°N 124.758°E / 1.13; 124.758
Tondano kaldera 1,202 meter (3,94 ft) tidak diketahui 1°14′N 124°50′E / 1.23°N 124.83°E / 1.23; 124.83
Lokon-Empung stratovulkan 1,580 meter (5,18 ft) 02011-07-1515 Juli 2011 1°21′29″N 124°47′31″E / 1.358°N 124.792°E / 1.358; 124.792
Mahawu stratovulkan 1,324 meter (4,34 ft) 01977-11-1616 November 1977 (0) 1°21′29″N 124°51′29″E / 1.358°N 124.858°E / 1.358; 124.858
Klabat stratovulkan 1,995 meter (6,55 ft) tidak diketahui 1°28′N 125°02′E / 1.47°N 125.03°E / 1.47; 125.03
Tongkoko stratovulkan 1,149 meter (3,77 ft) 01880-01-011880 (1) 1°31′N 125°12′E / 1.52°N 125.20°E / 1.52; 125.20
Ruang stratovulkan 725 meter (2.379 ft) 02002-09-2525 September 2002 (4) 2°18′N 125°22′E / 2.30°N 125.37°E / 2.30; 125.37
Karangetang stratovulkan 1,784 meter (5,85 ft) 02007-08-01Agustus 2007 2°47′N 125°24′E / 2.78°N 125.40°E / 2.78; 125.40
Banua Wuhu bawah laut −5 meter (−16 ft) 01919-07-1818 Juli 1919 (3) 3°08′17″N 125°29′28″E / 3.138°N 125.491°E / 3.138; 125.491
Awu stratovulkan 1,320 meter (4,33 ft) 02004-06-022 Juni 2004 (2) 3°40′N 125°30′E / 3.67°N 125.50°E / 3.67; 125.50
Submarine 1922 bawah laut −5,000 meter (−16,404 ft) tidak diketahui 3°58′N 125°10′E / 3.97°N 125.17°E / 3.97; 125.17
Sumber: Global Volcanism Program.[24][25]

Halmahera

Pulau Halmahera di sebelah utara Kepulauan Maluku terbentuk oleh pergerakan tiga lempeng tektonik yang menghasilkan dua pegunungan yang saling berpotongan. Sebuah busur vulkanik membentang dari utara ke selatan di Halmahera bagian barat, beberapa di antaranya adalah pulau-pulau vulkanik, misalnya Gamalama dan Tidore. Pulau tempat Gamalama berada adalah Ternate, yang telah menjadi pusat perdagangan rempah-rempah sejak Portugis tiba di pulau tersebut pada tahun 1512. Karena posisinya sebagai pusat perdagangan sejak Zaman Penjelajahan, catatan sejarah letusan gunung api di Halmahera telah ada sejak abad ke-16.

Nama Bentuk Ketinggian Letusan terakhir (VEI) Geolokasi
Tarakan kerucut piroklastik 318 meter (1.043 ft) tidak diketahui 1°50′N 127°50′E / 1.83°N 127.83°E / 1.83; 127.83
Dukono kompleks 1,335 meter (4,38 ft) 01933-08-1313 Agustus 1933 (3) 1°41′N 127°53′E / 1.68°N 127.88°E / 1.68; 127.88
Tobaru tidak diketahui 1,035 meter (3,40 ft) tidak diketahui 1°38′N 127°40′E / 1.63°N 127.67°E / 1.63; 127.67
Ibu stratovulkan 1,325 meter (4,35 ft) 02005-05-01Mei 2005 (0) 1°29′17″N 127°37′48″E / 1.488°N 127.63°E / 1.488; 127.63
Gamkonora stratovulkan 1,635 meter (5,36 ft) 02007-07-099 Juli 2007 (?) 1°23′N 127°32′E / 1.38°N 127.53°E / 1.38; 127.53
Todoko-Ranu kaldera 979 meter (3.212 ft) tidak diketahui 1°15′N 127°28′E / 1.25°N 127.47°E / 1.25; 127.47
Jailolo stratovulkan 1,130 meter (3,71 ft) tidak diketahui 1°05′N 127°25′E / 1.08°N 127.42°E / 1.08; 127.42
Hiri stratovulkan 630 meter (2.070 ft) tidak diketahui 0°54′N 127°19′E / 0.90°N 127.32°E / 0.90; 127.32
Gamalama stratovulkan 1,715 meter (5,63 ft) 02003-07-3131 Juli 2003 (2) 0°48′N 127°20′E / 0.80°N 127.33°E / 0.80; 127.33
Tidore stratovulkan 1,730 meter (5,68 ft) tidak diketahui 0°39′29″N 127°24′00″E / 0.658°N 127.40°E / 0.658; 127.40
Mare stratovulkan 308 meter (1.010 ft) tidak diketahui 0°34′N 127°24′E / 0.57°N 127.40°E / 0.57; 127.40
Moti stratovulkan 950 meter (3.120 ft) tidak diketahui 0°27′N 127°24′E / 0.45°N 127.40°E / 0.45; 127.40
Makian stratovulkan 1,357 meter (4,45 ft) 01988-07-2929 Juli 1988 (3) 0°19′N 127°24′E / 0.32°N 127.40°E / 0.32; 127.40
Tigalalu stratovulkan 422 meter (1.385 ft) tidak diketahui 0°04′N 127°25′E / 0.07°N 127.42°E / 0.07; 127.42
Amasing stratovulkan 1,030 meter (3,38 ft) tidak diketahui 0°32′S 127°29′E / 0.53°S 127.48°E / -0.53; 127.48
Bibinoi stratovulkan 900 meter (3.000 ft) tidak diketahui 0°46′S 127°43′E / 0.77°S 127.72°E / -0.77; 127.72
A drawing of a volcano erupting orange lava and black smoke into the air with a body of water in the foreground and ships sailing in it.
Gambar letusan Gunung Gamalama pada awal 1700-an
Sumber: Global Volcanism Program.[26]

Letusan besar

Berikut adalah daftar beberapa letusan besar gunung api di Indonesia, diurutkan secara kronologis menurut tanggal dimulainya letusan, Hanya letusan dengan skala 3 VEI atau lebih tinggi yang disertakan dalam daftar.

Tanggal letusan Gunung api Tanggal berhenti VEI Karakteristik Tsunami Volume tefrit Korban jiwa Sumber
02010-11-033 November 2010 Merapi 02010-11-088 November 2010 4 cv,pf,ld,lm tidak N/A 138 [5]
01990-02-1010 Februari 1990 Kelut 01990-03-01Maret 1990 4 cv,cl,pf,ph,ld,lm tidak 0.13 km³ 35 [27]
01983-07-1818 Juli 1983 Colo 01983-12-01Desember 1983 4 cv,pf,ph tidak N/A 0 [27]
01982-04-055 April 1982 Galunggung 01983-01-088 Januari 1983 4 cv,pf,lf,lm tidak 0.37 km³ + 68 [28][29]
01972-10-066 Oktober 1972 Merapi 01985-03-01Maret 1985 2 cv,pf,lf,ld,lm tidak 0.021 km³ 29 [5]
01966-04-2626 April 1966 Kelut 01966-04-2727 April 1966 4 cv,cl,pf,lm tidak 0.089 km³ 212 [27]
01963-03-1717 Maret 1963 Agung 01964-01-2727 Januari 1964 5 cv,pf,lf,lm tidak 1 km³ 1,148 [30]
01951-08-3131 Agustus 1951 Kelut 01951-08-3131 Agustus 1951 4 cv,cl,pf,lm tidak 0.2 km³ 7 [27]
01930-11-2525 November 1930 Merapi 01931-09-01 September 1931 3 cv,rf,pf,lf,ld,lm tidak 0.0017 km³ 1,369 [5]
01919-05-1919 Mei 1919 Kelut 01919-05-2020 Mei 1919 4 cv,cl,pf,lm tidak 0.19 km³ 5,110 [27]
01892-06-077 Juni 1892 Awu 01892-06-1212 Juni 1892 3 cv,pf,lm ya N/A 1,532 [31]
01883-08-2626 Agustus 1883 Krakatau 01884-02-01Februari 1884 6 cv,se,pf,fa,lm,cc 15–42 m 5–8.5 km³ 36,600 [1][30][32]
01872-04-1515 April 1872 Merapi 01872-04-2121 April 1872 4 cv,pf tidak 0.33 km³ 200 [5]
01856-03-022 Maret 1856 Awu 01856-03-1717 Maret 1856 3 cv,pf,lm ya 0.51±0.50 km³ 2,806 [31]
01822-10-088 Oktober 1822 Galunggung 01822-12-01Desember 1822 5 cv,pf,ld,lm tidak 1 km³ + 4,011 [27]
01815-04-1010 April 1815 Gunung Tambora 01815-07-1515 Juli 1815 7 cv,pf,cc 1–2 m 160 km³ 71,000+ [3][33]
01812-08-066 Agustus 1812 Awu 01812-08-088 Agustus 1812 4 cv,pf,lm tidak 0.55±0.50 km³ 963 [31]
01772-08-1212 Agustus 1772 Papandayan 01772-08-1212 Agustus 1772 3 cv,ph tidak N/A 2,957 [34]
01672-08-044 Agustus 1672 Merapi 01672-01-011672tidak diketahui 3 cv,pf,lm tidak N/A 3,000 [5]
01586-01-011586 Kelut 01586-01-011586tidak diketahui 5 cf,cl,lm tidak 1 km³ + 10,000 [27]
--64000-01-0174000 SM≈ 74,000 SM Toba --64000-01-0174000 SMtidak diketahui 8 pf,lf,cc mungkin 2,800 km³ hampir memusnahkan
populasi manusia
[2]
Jumlah korban jiwa bersumber dari Survei Vulkanologi Indonesia,[8] dan Tanguy et al. (1998).[35]
Catatan: cv= letusan ventilasi sentral, pf=aliran piroklastik, lf=aliran lava, lm=lumpur lahar, cl=letusan danau kawah, ph=letusan freatik, ld=ekstrusi kubah lava, cc=keruntuhan kaldera, se=letusan bawah laut, fa=aktivitas fumarol, rf=letusan celah radial.

Lihat juga

Referensi

Referensi umum

  1. ^ aM. Neumann van Padang (1951). "Indonesia". Catalog of Active Volcanoes of the World and Solfatara Fields (edisi ke-1). Rome: IAVCEI. hlm. 1–271. 
  2. ^ aTom Simkin and Lee Siebert (1994). Volcanoes of the World: A Regional Directory, Gazetteer, and Chronology of Volcanism During the Last 10,000 Years (edisi ke-2nd). Geoscience Press. ISBN 0-945005-12-1. 

Catatan

  1. ^ a b c Winchester, Simon (2003). Krakatoa: The Day the World Exploded: 8 27, 1883. HarperCollins. ISBN 0-06-621285-5. 
  2. ^ a b c Oppenheimer, C. (2002). "Limited global change due to the largest known Quaternary eruption, Toba ≈74 kyr BP?". Quaternary Science Reviews. 21 (14–15): 1593–1609. doi:10.1016/S0277-3791(01)00154-8. 
  3. ^ a b c Stothers, Richard B. (1984). "The Great Tambora Eruption in 1815 and Its Aftermath". Science. 224 (4654): 1191–1198. doi:10.1126/science.224.4654.1191. PMID 17819476. 
  4. ^ "Kelut Eruptive History". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses tanggal 2006-12-19. 
  5. ^ a b c d e f "Merapi Eruptive History". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses tanggal 2006-12-19. 
  6. ^ "Indonesia Miliki 127 Gunung Api Aktif". 5 2, 2012. 
  7. ^ "Summary Data Criteria". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses tanggal 2006-12-31. 
  8. ^ a b "Centre of Volcanology & Geological Hazard Mitigation". Volcanological Survey of Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-12-16. Diakses tanggal 2006-12-31. 
  9. ^ a b Simoes, M., Avouac, J.P., Cattin, R., Henry, P. (2004). "The Sumatra subduction zone: A case for a locked fault zone extending into the mantle" (PDF). Journal of Geophysical Research. 109: B10402. doi:10.1029/2003JB002958. 
  10. ^ Subarya, C., Chlieh, M., Prawirodirdjo, L., Avouac, J.P., Bock, Y., Sieh, K., Meltzner, A., Natawidjaja, D.H., McCaffrey, R. (2006). "Plate-boundary deformation associated with the great Sumatra-Andaman earthquake" (PDF). Nature. 440 (7080): 46–51. doi:10.1038/nature04522. PMID 16511486. 
  11. ^ Lay, T., Kanamori, H., Ammon, C., Nettles, M., Ward, S., Aster, R., Beck, S., Bilek, S., Brudzinski, M., Butler, R., DeShon, H., Ekstrom, G. (2005). "The Great Sumatra-Andaman Earthquake of 26 12 2004" (PDF). Science. 308 (5725): 1127–1133. doi:10.1126/science.1112250. PMID 15905392. 
  12. ^ "Volcanoes of Indonesia - Sumatra". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses tanggal 2006-11-17. 
  13. ^ Whittaker, R. J. (1993). "Anak Krakatau and old Krakatau: a reply". GeoJournal. 29 (4): 417–420. doi:10.1007/BF00807545. 
  14. ^ "Semeru Weekly Reports". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses tanggal 2006-12-07. 
  15. ^ International Association of Volcanology and Chemistry of the Earth's Interior (1995). "Decade Volcano Update". Bulletin of Volcanology. 57 (1): 82–83. Bibcode:1995BVol...57...76.. doi:10.1007/BF00298711. 
  16. ^ Ansje Löhr, Thom Bogaard, Alex Heikens, Martin Hendriks, Sri Sumarti, Manfred van Bergen, Kees C.A.M. van Gestel, Nico van Straalen, Pieter Vroonand, and Budi Widianarko (2005). "Natural Pollution Caused by the Extremely Acid Crater Lake Kawah Ijen, East Java, Indonesia". Environmental Science and Pollution Research. 12 (2): 89–95. doi:10.1065/espr2004.09.118. 
  17. ^ "Mount Merapi Erupts". ANTARA. 18 November 2013. Diakses tanggal 2013-11-19. 
  18. ^ "Volcanoes of Indonesia - Krakatau". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses tanggal 2006-11-17. 
  19. ^ "Volcanoes of Indonesia - Java". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses tanggal 2006-11-17. 
  20. ^ H. A. Brouwer (1939). "Exploration in the Lesser Sunda Islands". The Geographical Journal. Blackwell Publishing. 94 (1): 1–10. doi:10.2307/1788584. JSTOR 1788584. 
  21. ^ "Volcanoes of Indonesia - Lesser Sunda Islands". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses tanggal 2006-11-17. 
  22. ^ Christian Honthaasa, Jean-Pierre Réhaulta, René C. Maurya, Hervé Bellona, Christophe Hémonda, Jacques-André Maloda, Jean-Jacques Cornéeb, Michel Villeneuveb, Joseph Cottena, Safri Burhanuddinc, Hervé Guilloud and Nicolas Arnaud (1998). "A Neogene back-arc origin for the Banda Sea basins: geochemical and geochronological constraints from the Banda ridges (East Indonesia)". Tectonophysics. 298 (4): 297–317. doi:10.1016/S0040-1951(98)00190-5. 
  23. ^ "Volcanoes of Indonesia - Banda Sea". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses tanggal 2006-11-17. 
  24. ^ "Volcanoes of Indonesia - Sulawesi". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses tanggal 2006-11-17. 
  25. ^ "Volcanoes of Indonesia - Sangihe Islands". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses tanggal 2006-11-17. 
  26. ^ "Volcanoes of Indonesia - Halmahera". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses tanggal 2006-11-17. 
  27. ^ a b c d e f g "Large Holocene Eruptions". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses tanggal 2006-12-18. 
  28. ^ Katili, J.A. and Sudradjat, A. (1984). "Galunggung: the 1982-1983 eruption". Volcanology Survei Indonesia: 102. 
  29. ^ "Galunggung, Java, Indonesia". Volcano World. Department of Geosciences at Oregon State University. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-06-16. Diakses tanggal 2006-12-30. 
  30. ^ a b Michael R. Rampino and Stephen Self (1982). "Historic eruptions of Tambora (1815), Krakatau (1883), and Agung (1963), their stratospheric aerosols, and climatic impact". Quaternary Research. 18 (2): 127–143. Bibcode:1982QuRes..18..127R. doi:10.1016/0033-5894(82)90065-5. 
  31. ^ a b c "Awu's Eruptive History". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses tanggal 2006-12-31. 
  32. ^ B.H. Choi, E. Pelinovsky, K.O. Kim and J.S. Lee (2003). "Simulation of the trans-oceanic tsunami propagation due to the 1883 Krakatau volcanic eruption" (PDF). Natural Hazards and Earth System Sciences. 3 (5): 321–332. doi:10.5194/nhess-3-321-2003. 
  33. ^ Oppenheimer, Clive (2003). "Climatic, environmental and human consequences of the largest known historic eruption: Tambora volcano (Indonesia) 1815". Progress in Physical Geography. 27 (2): 230–259. doi:10.1191/0309133303pp379ra. 
  34. ^ "The Deadliest Eruptions". Volcano World. Department of Geosciences at Oregon State University. Diakses tanggal 2009-03-15. 
  35. ^ J.-C. Tanguy, Ch. Ribière, A. Scarth and W.S. Tjetjep (1998). "Victims from volcanic eruptions: a revised database". Bulletin of Volcanology. 60 (2): 137–144. Bibcode:1998BVol...60..137T. doi:10.1007/s004450050222. 

Pranala luar