Islam tradisionalis: Perbedaan antara revisi
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k RaFaDa20631 memindahkan halaman Islam Tradisionalis ke Islam tradisionalis |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Islam by country}} |
{{Islam by country}} |
||
'''Islam |
'''Islam tradisionalis''' atau '''Islam tradisional''', dalam konteks masyarakat [[Muslim]] di [[Indonesia]], merujuk kepada sebuah pendirian agama yang memegang sifat pada upacara dan pemahaman lokal yang berdiri secara tradisional. Muslim tradisionalis menyebut diri mereka sendiri sebagai ''ahlusunnah wal jamaah'' atau ''aswaja''.<ref name="Bu">Bush, 2009.</ref> Traditionalisme sering kali kontras dengan modernisme, yang terinspirasi oleh [[modernitas]] dan [[rasionalisme]]. Tradisionalisme telah menjadi orientasi agama Muslim paling diikuti dalam sejarah Muslim Indonesia kontemporer. Keberadaan tradisionalisme banyak tumpang tindih dengan pengaruh organisasi sosio-agama [[Nahdlatul Ulama]], organisasi Muslim terbesar di Indonesia.{{efn|Sekitar 40 sampai 60 juta Muslim di Indonesia berafiliasi dengan atau dipengaruhi oleh Nahdlatul Ulama.<ref>Mujani & Liddle, 2004.</ref>}} Tradisionalisme juga merupakan unsur kritikal dalam gerakan intelektual Muslim yang dikenal sebagai [[Islam Nusantara]]. |
||
== Catatan == |
== Catatan == |
Revisi per 2 Desember 2021 00.56
Islam menurut negara |
---|
Portal Islam |
Islam tradisionalis atau Islam tradisional, dalam konteks masyarakat Muslim di Indonesia, merujuk kepada sebuah pendirian agama yang memegang sifat pada upacara dan pemahaman lokal yang berdiri secara tradisional. Muslim tradisionalis menyebut diri mereka sendiri sebagai ahlusunnah wal jamaah atau aswaja.[1] Traditionalisme sering kali kontras dengan modernisme, yang terinspirasi oleh modernitas dan rasionalisme. Tradisionalisme telah menjadi orientasi agama Muslim paling diikuti dalam sejarah Muslim Indonesia kontemporer. Keberadaan tradisionalisme banyak tumpang tindih dengan pengaruh organisasi sosio-agama Nahdlatul Ulama, organisasi Muslim terbesar di Indonesia.[a] Tradisionalisme juga merupakan unsur kritikal dalam gerakan intelektual Muslim yang dikenal sebagai Islam Nusantara.
Catatan
Catatan kaki
Referensi
- Barton, G. (1994). The Impact of Neo-modernism on Indonesian Islamic Thought: The Emergence of a New Pluralism. In D. Bourchier and J. Legge (Eds.), Democracy in Indonesia: 1950s and 1990s (pp. 143–150). Clayton: Centre of Southeast Asian Studies, Monash University.
- Bush, R. (2009). Nadhlatul Ulama & the Struggle for Power within Islam & Politics in Indonesia. Singapore: ISEAS Publishing.
- Feener, M. (2007). Muslim Legal Thought in Modern Indonesia. New York: Cambridge University Press.
- Mujani, S. and Liddle, R.W. (2004). Politics, Islam and Public Opinion. Journal of Democracy, 15(1), 109-123.
- Von Der Mehden, F.R. (1995). Indonesia. In J.L. Esposito (Ed), The Oxford Encyclopedia of the Modern Islamic World. Oxford: Oxford University Press.