KAI Commuter: Perbedaan antara revisi
Terkait jumlah stasiun serta jumlah armada itu tidak dapat dipastikan angkanya karena PT KCI belum mempublikasikan laporan tahunannya, sehingga saya putuskan untuk menghapusnya. Juga penambahan keterangan bahwa sekarang PT KCI juga mengoperasikan kereta bandara |
|||
(687 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{kegunaanlain|KCI}} |
|||
'''KRL Jabotabek''' (yang sekarang dikenal bernama '''KA Commuter Jabodetabek''') adalah jalur [[kereta rel listrik]] yang dioperasikan oleh PT KAI Divisi Jabotabek sebelum berubah nama menjadi [[PT KAI Commuter Jabodetabek]]. KRL Jabotabek telah beroperasi sejak tahun 1976, yang melayani rute komuter di wilayah [[Jakarta]], [[Bogor]], [[Depok]], [[Tangerang]], dan [[Bekasi]]. |
|||
{{Infobox rail |
|||
| name = PT Kereta Commuter Indonesia |
|||
| logo = Logo KAI Commuter.svg |
|||
| logo_size = |
|||
| logo_alt = |
|||
| system_map = |
|||
| map_size = |
|||
| map_alt = |
|||
| map_caption = |
|||
| image = Station Juanda (1).JPG |
|||
| image_size = |
|||
| alt = |
|||
| caption = [[Stasiun Juanda]], stasiun yang juga menjadi kantor pusat KAI Commuter |
|||
| franchise = |
|||
| nameforarea = |
|||
| regions = |
|||
Lintas pelayanan komuter KAI di: |
|||
{{unbulleted list |
|||
|[[Jabodetabek]] |
|||
|[[Banten]] |
|||
|[[Jawa Barat]] (kecuali [[kereta api Siliwangi|Siliwangi]]) |
|||
|[[Jawa Tengah]] (kecuali [[kereta api Kedung Sepur|Kedung Sepur]] dan [[kereta api Batara Kresna|Batara Kresna]]) |
|||
|[[Daerah Istimewa Yogyakarta]] |
|||
|[[Jawa Timur]] (kecuali [[kereta api lokal di Jawa Timur#Pandanwangi|Pandanwangi]]) |
|||
}} |
|||
| secregions = |
|||
| stationsop = |
|||
KRL yang melayani jalur ini terdiri dari tiga kelas, yaitu kelas ekonomi, kelas ekonomi AC, dan kelas ekspres yang menggunakan pendingin udara. |
|||
| parent_company = [[Kereta Api Indonesia]] (99,78%) |
|||
| headquarters = [[Stasiun Juanda]], [[Sawah Besar, Jakarta Pusat|Sawah Besar]], [[Kota Jakarta Pusat]] |
|||
| marks = |
|||
| locale = |
|||
| start_year = {{Start date and age|2008|09|15}} |
|||
| end_year = sekarang |
|||
| predecessor_line = Kereta Api Indonesia – Divisi Angkutan Perkotaan Jabodetabek |
|||
| successor_line = |
|||
| gauge = {{RailGauge|1067 mm|lk=on}} |
|||
| electrification = 1.500 V DC [[listrik aliran atas]] ([[KRL Commuter Line]]) |
|||
| length = {{convert|418|km|mi|0|abbr=on}}<ref>{{cite news|url=http://jakartaglobe.id/business/new-cikarang-line-will-start-operating-on-sunday|title=New Cikarang Line Will Start Operating on Sunday|newspaper=Jakarta Globe|accessdate=7 October 2017}}</ref> |
|||
| tracklength = |
|||
| notrack = |
|||
| speed = {{convert|40-95|km/h|mph|abbr=on}} |
|||
| elevation = |
|||
| embedded = |
|||
{{Infobox company |
|||
| embed = yes |
|||
| name = PT Kereta Commuter Indonesia |
|||
| former_name = PT KAI Commuter Jabodetabek <small>(2008 - 2017)</small> |
|||
| trading_name = KAI Commuter |
|||
| logo = |
|||
| logo_size = |
|||
| image = |
|||
| image_caption = |
|||
| image_size = |
|||
| type = [[Perseroan terbatas]] |
|||
| traded_as = |
|||
| industry = [[Perkeretaapian]] |
|||
| fate = |
|||
| founder = |
|||
| predecessor = |
|||
| brands = {{hlist|Commuter Line|[[C-Access]]}} |
|||
| products = [[Kereta api komuter]], [[Kereta api bandara]] dan [[kereta api lokal]] |
|||
| services = |
|||
| revenue = {{increase}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 2,399 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/> |
|||
| operating_income = {{increase}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 379,563 milyar <small>(2021)</small><ref name=annual/> |
|||
| net_income = {{increase}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 285,192 milyar <small>(2021)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://commuterline.id/files/download/annual_report/Annual%20Report%202021.pdf|title=Laporan Tahunan 2021|publisher=PT Kereta Commuter Indonesia|language=id|access-date=5 Agustus 2023}}</ref> |
|||
| assets = {{increase}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 2,305 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/> |
|||
| equity = {{increase}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 1,298 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/> |
|||
| num_employees = {{increase}} 2.580 <small>(2021)</small><ref name=annual/> |
|||
| subsid = |
|||
| homepage = {{URL|https://commuterline.id}} |
|||
}} |
|||
|key_people=[[Asdo Artriviyanto]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://commuterline.id/tentang-kami/direksi#bodboc|title=Dewan Direksi|publisher=PT Kereta Commuter Indonesia|language=id|access-date=5 Agustus 2023}}</ref><br/>(Plt. [[Direktur Utama]])<br/>[[Edy Widyaya]]<ref name="komisaris">{{Cite web|url=https://commuterline.id/tentang-kami/komisaris#bodboc|title=Dewan Komisaris|publisher=PT Kereta Commuter Indonesia|language=id|access-date=5 Agustus 2023}}</ref><br/>([[Komisaris Utama]])}} |
|||
'''PT Kereta Commuter Indonesia''' (berbisnis dengan nama '''KAI Commuter''')<ref>{{Cite web|last=Tri|first=Rahma|date=2020-10-01|title=PT KAI Limpahkan Pengelolaan Kereta Api Lokal di Yogya dan Jakarta ke KCI|url=https://bisnis.tempo.co/read/1392042/pt-kai-limpahkan-pengelolaan-kereta-api-lokal-di-yogya-dan-jakarta-ke-kci|website=Tempo|language=en|access-date=2020-10-02}}</ref> adalah anak usaha dari [[Kereta Api Indonesia]] yang bergerak di bidang pengoperasian [[kereta api komuter]], [[kereta api bandara]] dan [[kereta api lokal]]. Sepanjang tahun 2023, perusahaan ini berhasil mengangkut sebanyak 331,895 juta penumpang di seluruh wilayah operasionalnya.<ref>{{Cite web|last=antaranews.com|date=2024-01-11|title=KAI Commuter layani 331 juta penumpang selama 2023|url=https://www.antaranews.com/berita/3910815/kai-commuter-layani-331-juta-penumpang-selama-2023|website=Antara News|language=id|access-date=2024-10-10}}</ref> |
|||
== Sejarah == |
|||
Jalur komuter Jabodetabek melewati beberapa stasiun besar seperti [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]], [[Stasiun Gambir|Gambir]], [[Stasiun Gondangdia|Gondangdia]], [[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]], [[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]], dan [[Stasiun Manggarai|Manggarai]]. |
|||
[[Berkas:Logo_kcj_baru.png|kiri|jmpl|Logo yang digunakan sampai September 2020]] |
|||
Perusahaan ini memulai sejarahnya sebagai '''Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek''' dari [[Kereta Api Indonesia]] yang bertugas untuk mengoperasikan [[KRL]] di [[Jabodetabek]], sementara kereta api jarak jauh dan kereta api Lokal di Jabodetabek tetap dioperasikan oleh Daerah Operasi (Daop) I Jakarta. Pada bulan September 2008, divisi tersebut resmi dipisah menjadi sebuah perusahaan tersendiri dengan nama '''PT KAI Commuter Jabodetabek'''.<ref>{{Cite web |url=http://www.krl.co.id/index.php/Sekilas-KRL.html |title=Sekilas KRL |access-date=2010-06-21 |archive-date=2009-06-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090602135813/http://www.krl.co.id/index.php/Sekilas-KRL.html |dead-url=yes }}</ref> Pada bulan Maret 2009, perusahaan ini mendatangkan 8 unit KRL seri 8500 Tokyu dan kemudian mengoperasikannya dengan nama Jalita (Jalan-Jalan Lintas Jakarta). Pada bulan Mei 2009, Menteri BUMN [[Sofyan Djalil]] dan Menteri Perhubungan [[Jusman Syafii Djamal]] meresmikan perusahaan ini. Pada bulan Agustus 2010, Menteri Perhubungan [[Freddy Numberi]] dan Menteri Negara |
|||
Pemberdayaan Perempuan dan Anak [[Linda Amalia Sari]] meresmikan kereta khusus wanita di kereta pertama dan terakhir pada tiap rangkaian KRL. |
|||
Pada bulan Juli 2011, perusahaan ini menyederhanakan jumlah rute utamanya menjadi hanya lima rute, menghapus KRL Ekspres, dan mengubah nama KRL Ekonomi AC menjadi [[KRL Commuter Line|Commuter Line]]. Pada bulan Februari 2012, perusahaan ini mengganti Kartu Trayek Bulanan (KTB) dan Kartu Langganan Sekolah (KLS) dengan [[KRL Commuter Line#Tiket elektronik dan tarif|kartu elektronik Commet]] yang memiliki masa aktif satu bulan dalam satu kali pembayaran. Pada bulan Desember 2012, perusahaan ini menghapus kartu elektronik Commet, sehingga hanya tersedia tiket harian untuk satu kali perjalanan. Pada bulan Juli 2013, perusahaan ini mulai menerapkan sistem [[tiket elektronik]] (Tiket Harian Berjaminan dan Kartu Multi-Trip) dan sistem tarif progresif per stasiun, serta menghapus Commuter Line Ekonomi, sehingga hanya tersedia satu kelas Commuter Line. Pada bulan Desember 2013, perusahaan ini mulai memberlakukan Tiket Harian Berjaminan (THB) untuk satu kali perjalanan dengan jaminan kartu sebesar Rp5.000. |
|||
[[Berkas:Rute.jpg|thumb|right|600px]] |
|||
Pada bulan Januari 2014, Kereta Api Indonesia mengalihkan pengelolaan pegawainya yang berhubungan langsung dengan operasional KRL ke perusahaan ini. Pada bulan Maret 2014, perusahaan ini mulai mengoperasikan Commuter Linedengan stamformasi 10 kereta (SF10) di lintas Bogor. Pada bulan Juni 2014, perusahaan ini meluncurkan integrasi kartu [[e-money|uang elektronik]] terbitan [[BRI]], [[BNI]], dan [[Mandiri]] sebagai alat pembayaran tiket Commuter Line. Pada bulan April 2015, perusahaan ini mulai menerapkan tarif progresif per kilometer jarak tempuh. Kereta Api Indonesia juga mengalihkan pengelolaan sebagian [[Balai Yasa Manggarai]] yang digunakan untuk perawatan tahunan Commuter Line ke perusahaan ini. Pada bulan September 2015, perusahaan ini mulai mengoperasikan Commuter Line dengan stamformasi 12 kereta (SF12) di lintas Bogor. Pada bulan Desember 2015, perusahaan ini mulai mengoperasikan Commuter Line relasi Tanjung Priok–Jakarta Kota pp. dan [[mesin tiket]] Stasiun Jakarta Kota dan Stasiun Sudirman. |
|||
== Rute == |
|||
=== Rute Pusat/Lingkar === |
|||
Pada bulan Januari 2016, perusahaan ini meluncurkan integrasi antara Commuter Line dengan [[Transjakarta]] di [[Stasiun Tebet]], [[Stasiun Manggarai|Manggarai]], dan [[Stasiun Palmerah|Palmerah]]. Pada bulan Juli 2016, perusahaan ini meluncurkan aplikasi [[KRL Access]]. Pada bulan April 2017, perusahaan ini mulai mengoperasikan Commuter Line hingga Stasiun Rangkasbitung, membuka Stasiun Citeras, dan membuka kembali Stasiun Angke. Pada bulan September 2017, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang,<ref>[http://www.thejakartapost.com/news/2017/09/20/state-run-commuter-line-operator-pt-kcj-transforms-into-pt-kci.html ''State Run Commuter Line Operator PT KCJ Transform Into PT KCI''] The Jakarta Post, 20 September 2017</ref> seiring dengan rencana perluasan wilayah kerja yang akan dilakukannya.<ref>[https://metro.sindonews.com/read/1241357/170/tugas-lebih-luas-pt-kcj-berubah-nama-menjadi-pt-kci-1505885385 Tugas Lebih Luas, PT KCJ Berubah Nama Menjadi PT KCI]</ref> Pada bulan Oktober 2017, perusahaan ini mulai mengoperasikan Commuter Line hingga Stasiun Cikarang. Pada bulan Februari 2018, perusahaan ini mulai mengoperasikan bangunan baru [[Stasiun Cisauk]]. Pada bulan November 2018, perusahaan ini mendapat izin dari Bank Indonesia untuk mengelola [[uang elektronik]]. |
|||
Jalur ini melingkari pusat kota (''downtown'') Jakarta yang menghubungkan stasiun Manggarai, Sudirman, Tanah Abang, Duri, Kampung Bandan, Kemayoran, Pasar Senen, Jatinegara, hingga kembali ke Manggarai. |
|||
Pada bulan Juni 2020, [[Daftar Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia|Menteri BUMN]] [[Erick Thohir]], [[Daftar Menteri Perhubungan Indonesia|Menteri Perhubungan]] [[Budi Karya Sumadi]], dan [[Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Gubernur DKI Jakarta]] [[Anies Baswedan]] meresmikan [[Stasiun Tanah Abang]], [[Stasiun Sudirman|Sudirman]], [[Stasiun Juanda|Juanda]], dan [[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]] sebagai stasiun integrasi. Pada bulan Oktober 2020, Kereta Api Indonesia mengalihkan pengelolaan [[kereta api Lokal Merak]] di Daop I Jakarta dan [[Kereta api Prambanan Ekspres]] di Daop VI Yogyakarta ke perusahaan ini.<ref>{{Cite web|date=2020-07-10|title=KCI Dapatkan Izin Operasi KA Lokal Merak dan Prameks|url=https://www.beritasatu.com/yudo-dahono/nasional/654115/kci-dapatkan-izin-operasi-ka-lokal-merak-dan-prameks|website=Berita Satu|language=id-ID|access-date=}}</ref><ref>{{Cite web|date=2020-09-30|title=Oktober, KCI Jalankan KA Prameks Solo-Yogyakarta|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20200930/98/1298839/oktober-kci-jalankan-ka-prameks-solo-yogyakarta|website=Bisnis.com|language=id-ID|access-date=}}</ref> Pada tahun 2021, perusahaan ini mulai mengoperasikan Commuter Line relasi Yogyakarta–Solo Balapan pp dan [[Kereta api Prambanan Ekspres|Prambanan Ekspres]] relasi Yogyakarta–Kutoarjo pp. Pada bulan Maret 2021, Presiden [[Joko Widodo]] meresmikan pengoperasian Commuter Line relasi Yogyakarta–Solo Balapan pp. |
|||
KRL yang melayani jalur ini: |
|||
Pada bulan Desember 2021, Gubernur Jawa Barat [[Ridwan Kamil]] dan Wali Kota Bogor [[Bima Arya Sugiarto|Bima Arya]] meresmikan Alun-Alun Bogor yang terintegrasi dengan pintu timur Stasiun Bogor.<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|title=Sekilas Perusahaan|url=https://commuterline.id/tentang-kami/informasi-umum|publisher=PT Kereta Commuter Indonesia|language=id|access-date=5 Agustus 2023}}</ref> Pada bulan April 2022, Kereta Api Indonesia mengalihkan pengelolaan kereta api lokal dan kereta api komuter di Daop II Bandung dan VIII Surabaya ke perusahaan ini.<ref>{{Cite news|last=Abraham|first=Willy|date=2022-04-01|title=Mulai 1 April 2022, Operator Kereta Api Lokal di Stasiun Indro Kabupaten Gresik Berganti|url=https://surabaya.tribunnews.com/2022/04/01/mulai-1-april-2022-operator-kereta-api-lokal-di-stasiun-indro-kabupaten-gresik-berganti|newspaper=Harian Surya|publisher=[[KG Media]]|location=Surabaya}}</ref> Pada bulan Mei 2022, seiring dengan perubahan sistem persinyalan di [[Stasiun Manggarai]], [[Lin Lingkar (KRL Commuter Line)|Lin Lingkar]] pun dinonaktifkan, sementara [[Lin Cikarang (KRL Commuter Line)|Lin Cikarang]] dan [[Lin Sentral (KRL Commuter Line)|Lin Sentral]] diubah menjadi sistem [[petak balon|balon]], yakni melalui [[Stasiun Cikarang|Cikarang–]][[Stasiun Tanah Abang|Tanah Abang–]][[Stasiun Kampung Bandan|Kampung Bandan–]]Cikarang dan percabangan ke [[Stasiun Nambo]]. Walaupun begitu, lin lainnya, seperti Lin Sentral antara [[Stasiun Bogor|Bogor]] dan [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]] di jalur utama, [[Lin Tangerang (KRL Commuter Line)|Tangerang]], [[Lin Tanjung Priok (KRL Commuter Line)|Tanjung Priuk]] dan [[Lin Rangkasbitung (KRL Commuter Line)|Rangkasbitung]] tidak mengalami perubahan.<ref>{{Cite news|title=Mulai 28 Mei KRL Bogor hanya ke Jakarta Kota, Rute Bekasi ke Tanah Abang|url=https://kumparan.com/kumparanbisnis/mulai-28-mei-krl-bogor-hanya-ke-jakarta-kota-rute-bekasi-ke-tanah-abang-1y7DhZ12nl5|author=Ema Fitriyani|work=Kumparan|language=id-ID|access-date=2022-05-21}}</ref> |
|||
* KRL Ekonomi AC Ciliwung beroperasi sejak 30 November 2007 yang berhenti di setiap stasiun. Pada tahap awal dijalankan untuk jalur lingkar kanan (searah jarum jam) dari Manggarai, Sudirman, Tanah Abang, Duri, Kampung Bandan, Kemayoran, Pasar Senen, Jatinegara, hingga kembali ke Manggarai. Jalur ini dilayani oleh KRLI buatan PT Inka yang dahulu digunakan untuk rute Bogor dan Bekasi. |
|||
Harga karcis untuk satu putaran ataupun satu stasiun (tarif rata) adalah Rp 3.500. |
|||
Per 1 Januari 2023, [[KAI Commuter]] resmi mengakuisisi layanan KRL Bandara Soekarno-Hatta dari KAI Bandara dengan ditekennya dokumen peralihan operator pelayanan operasional dan akta jual beli pada 30 Desember 2022.<ref>{{Cite web|first=Humas KAI Commuter Indonesia|date=1 Januari 2023|title=KAI Commuter Kelola Kereta Bandara Soekarno-Hatta|url=https://commuterline.id/informasi-publik/berita/kai-commuter-kelola-kereta-bandara-soekarno-hatta|website=Commuterline|access-date=10 Oktober 2024}}</ref> |
|||
=== Rute Selatan === |
|||
== Layanan == |
|||
Jalur ini menghubungkan stasiun Jakarta Kota/Tanah Abang ke stasiun Depok hingga stasiun Bogor, dan melewati beberapa stasiun seperti stasiun Juanda, Gambir, Manggarai, Pasar Minggu, Citayam, dan Bojong Gede. |
|||
Sejak pemberlakuan Gapeka 2023, seluruh layanan kereta api [[kereta komuter|komuter]], [[kereta api lokal|lokal]] dan [[kereta api bandara|bandara]] (hanya untuk tujuan [[Bandara Soekarno-Hatta]]) yang dikelola KAI Commuter menggunakan nama ''Commuter Line''.<ref>{{cite document|title=Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Perkeretaapian No. KP-DJKA/67/2023 tentang Gapeka 2023|url=https://djka.dephub.go.id/uploads/202305/KP-DJKA_67_TAHUN_2023_GAPEKA_JAWA_2023.pdf|access-date=2023-06-01|page=I-1B}}</ref> |
|||
=== KAI Commuter Wilayah I Jabodetabek dan Banten<ref name="wilayahKCI">{{Cite tweet|author=KAI Commuter|author-link=KAI Commuter|user=CommuterLine|number=1570396822887337984|date=15 September 2022|title=Hooraay!<br>14 tahun KAI Commuter telah melayani #RekanCommuters di Jabodetabek, Wilayah 1 Banten, Wilayah 2 Bandung, Wilayah 6 Yogyakarta - Solo, dan juga Wilayah 8 Surabaya kepada #RekanCommuters semua dengan penuh dedikasi dan rasa bangga dalam melayani perjalanan <nowiki>|</nowiki>1|access-date=15 September 2022|archive-url=https://web.archive.org/web/20220915132704/https://twitter.com/CommuterLine/status/1570396822887337984|archive-date=15 September 2022}}</ref> === |
|||
Beberapa KRL yang melayani jalur ini: |
|||
{| class="wikitable" |
|||
* KRL Ekonomi Jakarta Kota/Tanah Abang-Bogor yang berhenti di setiap stasiun kecuali stasiun Gambir. |
|||
|- |
|||
Harga karcis untuk jarak terjauh (Bogor-Jakarta Kota) sebesar Rp 2.500 dan abodemen Rp 60.000, sedangkan tarif Depok-Jakarta Kota hanya sebesar Rp 1.500 |
|||
! Nama kereta api |
|||
* [[Kereta api Pakuan Ekspres|KRL Pakuan Ekspres]] Jakarta Kota/Tanah Abang-Bogor yang berhenti di beberapa stasiun seperti stasiun Juanda, Gambir, Gondangdia, Depok (tidak setiap rangkaian), Bojong Gede, dan Bogor. |
|||
! colspan=2 | Relasi perjalanan |
|||
Harga karcis adalah Rp 11.000 dan KTB Rp 450.000 |
|||
|- |
|||
* [[Kereta api Depok Ekspres|KRL Depok Ekspres]] Jakarta Kota-Depok yang berhenti di beberapa stasiun seperti stasiun Juanda, Gambir, Gondangdia, Depok Baru (tidak setiap rangkaian), dan berakhir di stasiun Depok. |
|||
! align=center colspan=4 | Kereta api bandara |
|||
Harga karcis adalah Rp 9.000 |
|||
|- |
|||
* KRL Ekonomi AC relasi Bogor-Jakarta Kota/Tanah Abang yang berhenti di setiap stasiun kecuali di stasiun Gambir (berjalan langsung). |
|||
| {{Rint|Jakarta|A}} [[Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta|Commuter Line Basoetta]] |
|||
Harga karcis adalah Rp 5.500 dan KTB Rp 185.000 |
|||
| {{sta|Manggarai}} |
|||
| {{sta|Bandara Soekarno-Hatta}} |
|||
|- |
|||
! align=center colspan=4 | Kereta api lokal |
|||
|- |
|||
| {{Rint|Jakarta|LM}} [[Commuter Line Merak]] |
|||
| {{sta|Rangkasbitung}} |
|||
| {{sta|Merak}} |
|||
|- |
|||
! align=center colspan=4 | Kereta api komuter |
|||
|- |
|||
| Rowspan="2"|{{Rint|Jakarta|red}} [[Commuter Line Bogor]] |
|||
| Rowspan="2"|{{sta|Jakarta Kota}} |
|||
| {{sta|Bogor}} |
|||
|- |
|||
| {{sta|Nambo}} |
|||
|- |
|||
| rowspan="2" |{{Rint|Jakarta|blue}} [[Commuter Line Cikarang]] |
|||
| rowspan="2" |{{sta|Cikarang}} |
|||
| {{sta|Angke}} |
|||
|- |
|||
| {{sta|Kampung Bandan}} |
|||
|- |
|||
| {{Rint|Jakarta|green}} [[Commuter Line Rangkasbitung]] |
|||
| {{sta|Tanah Abang}} |
|||
| {{sta|Rangkasbitung}} |
|||
|- |
|||
| {{Rint|Jakarta|brown}} [[Commuter Line Tangerang]] |
|||
| {{sta|Duri}} |
|||
| {{sta|Tangerang}} |
|||
|- |
|||
| {{Rint|Jakarta|Pink}} [[Commuter Line Tanjung Priuk]] |
|||
| {{sta|Jakarta Kota}} |
|||
| {{sta|Tanjung Priuk}} |
|||
|- |
|||
|} |
|||
=== KAI Commuter Wilayah II Bandung<ref name="wilayahKCI"/> === |
|||
=== Rute Timur === |
|||
{| class="wikitable" |
|||
Jalur ini menghubungkan stasiun Jakarta Kota/Tanah Abang/Tanjung Priok ke stasiun Bekasi hingga stasiun Cikarang, dan melewati beberapa stasiun seperti stasiun Kemayoran, Pasar Senen, Jatinegara, Klender, Cakung, Kranji, Tambun, dan Cibitung. |
|||
|- |
|||
! Nama kereta api |
|||
! colspan=2 | Relasi perjalanan |
|||
|- |
|||
! align=center colspan=4 | Kereta api lokal |
|||
|- |
|||
| {{Rint|jakarta|lj}} [[Commuter Line Walahar dan Jatiluhur|Commuter Line Jatiluhur]] |
|||
| Rowspan="2"|{{sta|Cikarang}} |
|||
| {{sta|Cikampek}} |
|||
|- |
|||
| {{Rint|jakarta|lw}} [[Commuter Line Walahar dan Jatiluhur|Commuter Line Walahar]] |
|||
| {{sta|Purwakarta}} |
|||
|- |
|||
| {{rint|bandung|b}} [[Commuter Line Bandung Raya|Commuter Line Bandung Raya]] |
|||
| Rowspan="3" |{{sta|Purwakarta}}/{{sta|Padalarang}} |
|||
| {{sta|Cicalengka}} |
|||
|- |
|||
| Rowspan="2"|{{rint|bandung|c}} [[Commuter Line Garut|Commuter Line Garut]] |
|||
| {{sta|Garut}} |
|||
|- |
|||
| {{sta|Cibatu}} |
|||
|} |
|||
=== KAI Commuter Wilayah VI Yogyakarta<ref name="wilayahKCI"/> === |
|||
Beberapa KRL yang melayani jalur ini: |
|||
{| class="wikitable" |
|||
* KRL Ekonomi Jakarta Kota-Bekasi yang berhenti di setiap stasiun, dengan jurusan: |
|||
|- |
|||
** Jakarta Kota-Bekasi via Pasar Senen |
|||
! Nama kereta api |
|||
** Jakarta Kota-Bekasi via Juanda |
|||
! colspan=2 | Relasi perjalanan |
|||
** Jakarta Kota-Bekasi via Tanah Abang |
|||
|- |
|||
Harga karcis untuk jarak terjauh (Jakarta Kota-Bekasi) adalah Rp 1.500 dan abodemen Rp 45.000, sedangkan tarif Jakarta Kota-Klender Baru hanya sebesar Rp 1.000 |
|||
! align=center colspan=4 | Kereta api komuter |
|||
* KRL Ekonomi Jakarta Kota-Cikarang yang berhenti di setiap stasiun. |
|||
|- |
|||
Harga karcis untuk jarak terjauh (Jakarta Kota-Cikarang) adalah Rp 2.000 dan abodemen Rp 45.000 |
|||
| {{Rint|Yogyakarta|red}} [[Commuter Line Yogyakarta|Commuter Line Yogyakarta]] |
|||
* KRL Ekonomi AC Jakarta Kota/Tanjung Priok-Bekasi yang berhenti di setiap stasiun. |
|||
| {{sta|Yogyakarta}} |
|||
Harga karcis adalah Rp 4.500 |
|||
| {{sta|Palur}} |
|||
* [[kereta api Bekasi Ekspres|KRL Bekasi Ekspres]] Jakarta Kota/Tanah Abang-Bekasi, dengan jurusan: |
|||
|- |
|||
** Jakarta Kota-Bekasi, yang berhenti di stasiun Juanda, Gambir, Gondangdia, Klender Baru, Cakung (tidak setiap rangkaian), Kranji, dan Bekasi. |
|||
| {{Rint|Yogyakarta|blue}} [[Commuter Line Prambanan Ekspres|Commuter Line Prameks]] |
|||
** Tanah Abang-Bekasi, yang berhenti di stasiun Sudirman, Klender Baru, Kranji dan Bekasi. |
|||
| {{sta|Kutoarjo}} |
|||
Harga karcis adalah Rp 9.000 |
|||
| {{sta|Yogyakarta}} |
|||
|} |
|||
=== KAI Commuter Wilayah VIII Surabaya<ref name="wilayahKCI"/> === |
|||
=== Rute Barat Daya === |
|||
{| class="wikitable" |
|||
Jalur ini menghubungkan stasiun Tanah Abang/Manggarai ke stasiun Serpong, dan melewati beberapa stasiun seperti stasiun Sudirman, Palmerah, Kebayoran, Pondok Ranji, Sudimara, dan Rawa Buntu. |
|||
|- |
|||
! Nama kereta api |
|||
Beberapa KRL yang melayani jalur ini: |
|||
! colspan=2 | Relasi perjalanan |
|||
|- |
|||
* KRL Ekonomi Serpong-Tanah Abang yang berhenti di setiap stasiun. |
|||
! align=center colspan=3 | Kereta api lokal |
|||
* KRL Sudirman Ekspres Manggarai-Serpong yang berhenti di beberapa stasiun seperti stasiun Sudirman, Palmerah (tidak setiap rangkaian), Pondok Ranji, Sudimara, dan Serpong. |
|||
|- |
|||
Harga karcis sebesar Rp 8.000 (2007) |
|||
| {{rint|surabaya|dh}} [[Commuter Line Dhoho, Penataran, dan Tumapel|Commuter Line Dhoho]] |
|||
* KRL Ekonomi AC (Ciujung) Tanah Abang-Serpong yang berhenti di setiap stasiun. |
|||
| Rowspan="4"|{{sta|Surabaya Kota}} |
|||
Harga karcis sebesar Rp 4.500 |
|||
| {{sta|Blitar}} Via {{sta|Kertosono}} |
|||
|- |
|||
Selain itu, jalur ini juga dilayani oleh KRD ekonomi dan KRD patas dengan tujuan Jakarta Kota/Tanah Abang - Rangkasbitung. |
|||
| {{rint|surabaya|pe}} [[Commuter Line Dhoho, Penataran, dan Tumapel|Commuter Line Penataran]] |
|||
| {{sta|Blitar}} Via {{sta|Malang}} |
|||
=== Rute Barat === |
|||
|- |
|||
| {{rint|surabaya|t}} [[Commuter Line Dhoho, Penataran, dan Tumapel|Commuter Line Tumapel]] |
|||
Beberapa KRL yang melayani jalur ini: |
|||
| {{sta|Malang}} |
|||
|- |
|||
* KRL Ekonomi Jakarta Kota-Tangerang yang berhenti di setiap stasiun. |
|||
| {{rint|surabaya|sp}} [[Kereta api lokal Jawa Timur#Supas|Commuter Line Supas]] |
|||
* KRL Benteng Ekspres Jakarta Kota/Manggarai-Tangerang yang berhenti di beberapa stasiun seperti stasiun Kampung Bandan, Duri, Sudirman, dan Poris. |
|||
| {{sta|Pasuruan}} |
|||
|- |
|||
== Armada KRL == |
|||
| rowspan=3 | {{rint|surabaya|b}}[[Kereta api lokal Jawa Timur#Arjonegoro|Commuter Line Arjonegoro]] |
|||
[[Berkas:Kereta_Pakuan_Bogor.jpg|thumb|left|KRL Ekonomi Holec (1994)]] |
|||
| {{sta|Surabaya Pasarturi}} |
|||
Jalur Commuter Jabotabek dilayani oleh beberapa tipe rangkaian. Selain KRL Ekonomi buatan Jepang dan Belanda, jalur ini pun dilayani dengan beberapa rangkaian bekas yang berasal dari Jepang. Biasanya, Jalur Commuter Jabotabek dilayani kereta berlokomotif listrik. |
|||
| rowspan=2 | {{sta|Babat}} |
|||
|- |
|||
=== KRL Ekonomi Holec === |
|||
| {{sta|Sidoarjo}} |
|||
KRL Holec adalah unit tertua yang masih digunakan (meski tidak sebanyak dulu). KRL ini dibuat oleh Belanda dan melayani rute Ekonomi. Dari seluruh rangkaian ekonomi yang ada, KRL Holec tergolong paling sulit dirawat. Selain karena masalah suku cadang yang susah dicari (pabriknya sendiri sudah lama tutup), KRL ini pun juga sering mengalami mogok. Sehingga banyak KRL eks Holec yang rusak, dijadikan KRDE (Kereta Rel Diesel Elektrik) yang dioperasikan di beberapa kota di luar Jakarta. Salah satu contoh "rekondisi" KRL Holec adalah KRDE yang dioperasikan di rute Yogyakarta-Solo ([[Kereta api Prambanan Ekspres|Prameks]]). |
|||
|- |
|||
| {{sta|Sidoarjo}} |
|||
=== KRL Ekonomi Rheostat (seri KL3) === |
|||
| {{sta|Bojonegoro}} |
|||
[[Berkas:KRL_Ekonomi_Rheostat.jpg|thumb|KRL Ekonomi Rheostat di stasiun Jakarta Kota.]] |
|||
|- |
|||
Sebagian besar rangkaian yang digunakan adalah buatan Jepang dari tahun 1976 sampai tahun 1986 dengan teknologi [[rheostat]]. Umumnya, KRL ini dibuat oleh perusahaan Nippon Sharyo, Hitachi dan Kawasaki dari Jepang, untuk melayani kelas KRL Ekonomi. |
|||
| {{rint|surabaya|c}} [[Kereta api lokal Jawa Timur#Blorasura|Commuter Line Blorasura]] |
|||
| {{sta|Surabaya Pasarturi}} |
|||
=== KRL eks Toei (seri 6000) === |
|||
| {{sta|Cepu}} |
|||
[[Berkas:KRL_Hibah.jpg|thumb|left|KRL eks Toei seri 6000 di stasiun Jakarta Kota]] |
|||
|- |
|||
KRL ini adalah KRL yang diimpor dari perusahaan KA milik Pemkot Tokyo (Toei) melalui jalur hibah. Meramaikan jalur Jabotabek mulai tahun 2000, dioperasikan di sebagian besar rute untuk layanan ekspres dengan tambahan pendingin udara (AC). Karena asalnya, KRL ini sering disebut sebagai KRL hibah. |
|||
! align=center colspan=3 | Kereta api komuter |
|||
|- |
|||
KRL hibah ini dikenal memiliki AC yang kurang dingin, dan akibat kesalahan perawatan, seringkali bermasalah. |
|||
| rowspan=2 | {{rint|surabaya|si}} [[Kereta api lokal Jawa Timur#Sindro|Commuter Line Sindro]] |
|||
Pada mulanya, didatangkan 72 gerbong hibah dari Jepang dengan masing-masing rangkaian terdiri dari 8 gerbong.Namun, pada akhirnya hanya sebanyak 3 rangkaianlah yang memiliki 8 gerbong (6121F, 6161F, 6171F), sedangkan sisanya dijadikan enam gerbong per rangkaiannya. Ini berlaku untuk kedua macam model baik seri 61xx ataupun seri 62xx. |
|||
| rowspan=3 | {{sta|Sidoarjo}} |
|||
| {{sta|Indro}} |
|||
=== KRL eks Tōkyū === |
|||
|- |
|||
[[Berkas:KRL_Tokyu_8513F.jpg|thumb|KRL eks Tōkyū seri 8500 (8513F Jalita) di stasiun Bogor]] [[Berkas:Pakuan_express.JPG|thumb|left|KRL eks Tōkyū seri 8500 ([[Kereta api Pakuan Ekspres|Pakuan Ekspres]])]] |
|||
| {{sta|Surabaya Pasarturi}} |
|||
KRL eks Tōkyū Railway mulai meramaikan Commuter Jabodetabek sejak masuknya rangkaian seri 8000, 8500, 1000, dan 5000. |
|||
|- |
|||
KRL ini diimpor dari Jepang dengan harga sekitar 800 juta per gerbong, atau sekitar 6,5 miliar per rangkaian dengan 8 gerbong. Berkat perawatan yang baik, KRL Tōkyū selama ini jarang bermasalah dan dapat dioperasikan sampai sepuluh tahun mendatang di Indonesia. |
|||
| rowspan=3 | {{rint|surabaya|j}} [[Kereta api lokal Jawa Timur#Jenggala|Commuter Line Jenggala]] |
|||
| {{sta|Mojokerto}} |
|||
Rincian: |
|||
|- |
|||
| {{sta|Surabaya Kota}} |
|||
* Tōkyū seri 8000 (8003F, 8007F, 8039F) masing-masing dengan delapan gerbong. |
|||
| {{sta|Mojokerto}} |
|||
* Tōkyū seri 8500 (8504F, 8507F, 8508F, 8510F, 8511F, 8512F, 8513F (Jalita), 8518F) masing-masing dengan delapan gerbong. |
|||
|} |
|||
=== KRL eks JR East seri 103 === |
|||
[[Berkas:Depok_Express.JPG|thumb|Depok Ekspres JR East seri 103]] |
|||
Selain KRL eks Tokyu dan Toei, juga ada KRL lain yang didatangkan dari Jepang, yaitu: |
|||
JR 103 adalah salah satu rangkaian yang mulanya digunakan untuk layanan Bojonggede Ekspres dan Depok Ekspres. Akibat bertambahnya penumpang, KRL ini pun diganti dengan unit Tokyu yang memiliki 8 gerbong, KRL ini pun kini difungsikan di rute Tangerang yang jumlah penumpangnya tidak terlalu banyak. |
|||
Selain itu, KRL ini berada di bawah alokasi depo Depok, dan dioperasikan untuk layanan Ekonomi AC Depok. |
|||
KRL ini masing-masing rangkaiannya terdiri dari 4 gerbong (1 set), dan menjadi salah satu rangkaian KRL dengan AC terdingin di Jabodetabek. |
|||
Unit yang masuk ke Indonesia sebanyak 4 set, masing-masing dengan 4 gerbong. |
|||
Rincian: |
|||
* 103-815F (103-815,103-752,102-2009,103-822) |
|||
* 103-105F (103-105,102-231,103-246,103-359) |
|||
* 103-597F (103-597,103-654,102-810,103-632) |
|||
* 103-153F (103-153,102-321,103-210,103-384) |
|||
Tergantung daripada PT KCJ, susunan rangkaian dapat saja berbeda. |
|||
=== KRL eks-Jepang lainnya === |
|||
[[Berkas:Toyo1000-kawasakicitypier-20070114.jpg|thumb|Tōyō Rapid seri 1000 di [[Jepang]]]] [[Berkas:Model_5000-Chiyoda_of_Teito_Rapid_Transit_Authority.JPG|thumb|left|Tōkyō Metro seri 5000 di [[Jepang]]]] |
|||
Selain KRL eks Tokyu dan Toei, juga ada KRL lain yang didatangkan dari Jepang, yaitu: |
|||
* KRL eks Tōyō Rapid Railway 1000 (1091F, 1081F, 1061F) masing-masing dengan sepuluh gerbong, namun hanya dioperasikan dengan delapan gerbong akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya. |
|||
* KRL eks Tōkyō Metro 5000 (5809F, 5816F, 5817F) masing-masing dengan sepuluh gerbong, namun hanya dioperasikan dengan delapan gerbong akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya. |
|||
=== KRLI (INKA) === |
|||
[[Berkas:KRLI.jpg|thumb|KRLI di stasiun Manggarai.]] |
|||
KRLI dibuat tahun 2000, sebagai hasil produk [[Industri Kereta Api|PT Inka]] yang merupakan pabrik kereta api nasional. Dengan alasan biaya pengadaan yang terlalu tinggi dan sering bermasalah, tidak banyak KRLI yang digunakan. Pada masa pendesain, KRL ini disebut sebagai [[Kereta api Prajayana|KRL Prajayana]]. |
|||
KRLI yang digunakan oleh PTKA pada awalnya terdiri dari 2 rangkaian, masing-masing dengan empat gerbong. Namun, KRLI generasi pertama (yang menggunakan warna oranye) dikembalikan lagi ke INKA oleh PTKA akibat sering mogok dan bermasalah. Kini, KRLI yang digunakan adalah KRL dengan warna hijau dan ungu (batch 2). |
|||
== Stasiun == |
|||
Selain sebagai tempat tunggu penumpang, pengelola kereta komuter akan mengembangkan setiap stasiun menjadi tempat komersial. Sehingga di dalam stasiun nantinya juga terdapat restoran, toko sovenir, dan ATM bank. Saat ini baru stasiun besar seperti Jakarta Kota, Gambir, Pasar Senen, dan Jatinegara yang sudah dikembangkan menjadi tempat komersial. Sedangkan stasiun Sudirman masih dalam proses pembangunan. Pada ruas jalur Manggarai-Jakarta Kota yakni dari stasiun Cikini sampai Jayakarta, stasiun dibangun dalam tiga lantai. Lantai 1 dan 2 diperuntukan sebagai tempat komersial, dan lantai 3 sebagai tempat tunggu penumpang. |
|||
== Kereta Wisata == |
|||
Sejak Juli 2005, PT KAI Commuter Jabotabek bekerjasama dengan PT Taman Impian Jaya Ancol menyediakan kereta wisata pada hari minggu dan libur. Kereta wisata ini berangkat dari Bogor, Bekasi, Serpong, dan Tangerang dengan tujuan akhir Ancol. Harga tiket Rp 22.500 untuk pulang-pergi ditambah tiket masuk Ancol.<ref>{{id}} [http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2006/10/25/brk,20061025-86579,id.html Tempo interaktif]</ref> |
|||
== Masalah Umum == |
|||
[[Berkas:Commuter_train_KRL.JPG|thumb|left|200px|Tipikal keadaan KRL Ekonomi yang sedang penuh penumpang.]] |
|||
KRL Ekonomi adalah salah satu kereta paling sibuk di Indonesia, dengan jadwal komuter yang biasa dipenuhi oleh penumpang karena tarifnya lebih murah dibanding KRL kelas Ekspres / Eksekutif (lihat gambar). Penumpang bergelantungan di pintu gerbong, di sambungan antar gerbong, dan di atas gerbong yang tentu membahayakan nyawa mereka, demi untuk terhindar dari petugas pengecek karcis. Tidak jarang penumpang KRL Ekonomi tewas karena melakukan hal-hal tersebut. Selain itu, di KRL Ekonomi juga banyak sekali pencopet dan pedagang asongan yang menggangu. |
|||
Sementara, masalah lainnya adalah kurangnya perawatan terhadap unit kereta. Fasilitas penunjang seperti palang pintu perlintasan pun kadang sudah rusak, sehingga tidak bisa menutup. Kurangnya disiplin para pengendara kendaraan bermotor mengakibatkan banyak mobil atau motor pribadi ditabrak oleh kereta. Kelalaian petugas atau masinis juga kadang membahayakan kereta dan juga pengendara kendaraan bermotor. Contohnya lupa menutup palang perlintasan kereta, ataupun pelanggaran sinyal. |
|||
Fasilitas stasiun seperti tempat duduk, penerangan, dan keamanan sangat tidak memadai. Pada jam-jam sibuk di pagi dan sore hari, banyak penumpang yang berdiri. Selain itu, stasiun juga sering dipenuhi oleh warga tuna wisma yang memanfaatkan stasiun sebagai tempat tinggal mereka. Banyaknya stasiun yang tidak berpagar serta tidak adanya petugas yang memeriksa penumpang di pintu masuk/keluar stasiun, mengakibatkan banyaknya penumpang KRL yang tidak membeli karcis. Banyak stasiun di jalur [[Jatinegara]]-[[Jakarta Kota]] tidak memiliki peron yang cukup tinggi sehingga menyulitkan penumpang untuk menaiki kereta. Seperti di stasiun [[Stasiun Rajawali|Rajawali]], [[Stasiun Gang Sentiong|Gang Sentiong]], dan [[Stasiun Pondokjati|Pondokjati]]. |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
Baris 149: | Baris 240: | ||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
{{Portal|Perkeretaapian Indonesia}} |
|||
{{commonscat|Rail_transport_in_Indonesia}} |
|||
* {{id}} {{resmi}} |
|||
*{{id}} [http://www.krl.co.id/ Situs resmi KA Commuter Jabotabek] |
|||
*{{ja}} |
* {{ja}} {{url|http://www2.ocn.ne.jp/~jbtbk/index.html|JABOTABEK RAILNEWS - Informasi tentang KRL Jabotabek}}{{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071217163819/http://www2.ocn.ne.jp/~jbtbk/index.html |date=2007-12-17 }} |
||
*{{id}} [http://www.krlmania.com/ KRL-Mania - Situs Komunitas Pengguna KRL Jabotabek] |
|||
{{transportasi-stub}} |
|||
{{Kereta Api Indonesia}} |
|||
{{KAI Commuter}} |
|||
[[Kategori:Transportasi di Jakarta]] |
|||
{{Stasiun KAI Commuter}} |
|||
{{Navboxes |list = |
|||
{{Angkutan Umum Jakarta}} |
|||
{{Transportasi umum di Bandung}} |
|||
{{Sarana Transportasi Umum di Kota Surabaya}} |
|||
}} |
|||
[[Kategori:KAI Commuter| ]] |
|||
[[en:KRL Jabotabek]] |
|||
[[Kategori:Perusahaan kereta api Indonesia]] |
|||
[[fr:KRL Jabotabek]] |
|||
[[Kategori:Kereta Api Indonesia|Commuter]] |
|||
[[ja:KRLジャボタベック]] |
|||
[[Kategori:Pendirian tahun 2008 di Indonesia]] |
|||
[[vi:KRL Jabotabek]] |
|||
[[Kategori:Perusahaan yang didirikan tahun 2008]] |
Revisi terkini sejak 10 Oktober 2024 05.52
Ikhtisar | |
---|---|
Wilayah utama | Lintas pelayanan komuter KAI di:
|
Perusahaan induk | Kereta Api Indonesia (99,78%) |
Kantor pusat | Stasiun Juanda, Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat |
Tokoh penting | Asdo Artriviyanto[1] (Plt. Direktur Utama) Edy Widyaya[2] (Komisaris Utama) |
Tanggal beroperasi | 15 September 2008 | –sekarang
Pendahulu | Kereta Api Indonesia – Divisi Angkutan Perkotaan Jabodetabek |
Teknis | |
Lebar sepur | 1.067 mm (3 ft 6 in) |
Elektrifikasi | 1.500 V DC listrik aliran atas (KRL Commuter Line) |
Panjang jalur | 418 km (260 mi)[3] |
Kelajuan operasi | 40–95 km/h (25–59 mph) |
Lain-lain | |
Perusahaan | |
KAI Commuter | |
Sebelumnya | PT KAI Commuter Jabodetabek (2008 - 2017) |
Perseroan terbatas | |
Industri | Perkeretaapian |
Produk | Kereta api komuter, Kereta api bandara dan kereta api lokal |
Merek |
|
Pendapatan | Rp 2,399 triliun (2021)[4] |
Rp 379,563 milyar (2021)[4] | |
Rp 285,192 milyar (2021)[4] | |
Total aset | Rp 2,305 triliun (2021)[4] |
Total ekuitas | Rp 1,298 triliun (2021)[4] |
Karyawan | 2.580 (2021)[4] |
Situs web | commuterline |
PT Kereta Commuter Indonesia (berbisnis dengan nama KAI Commuter)[5] adalah anak usaha dari Kereta Api Indonesia yang bergerak di bidang pengoperasian kereta api komuter, kereta api bandara dan kereta api lokal. Sepanjang tahun 2023, perusahaan ini berhasil mengangkut sebanyak 331,895 juta penumpang di seluruh wilayah operasionalnya.[6]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Perusahaan ini memulai sejarahnya sebagai Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek dari Kereta Api Indonesia yang bertugas untuk mengoperasikan KRL di Jabodetabek, sementara kereta api jarak jauh dan kereta api Lokal di Jabodetabek tetap dioperasikan oleh Daerah Operasi (Daop) I Jakarta. Pada bulan September 2008, divisi tersebut resmi dipisah menjadi sebuah perusahaan tersendiri dengan nama PT KAI Commuter Jabodetabek.[7] Pada bulan Maret 2009, perusahaan ini mendatangkan 8 unit KRL seri 8500 Tokyu dan kemudian mengoperasikannya dengan nama Jalita (Jalan-Jalan Lintas Jakarta). Pada bulan Mei 2009, Menteri BUMN Sofyan Djalil dan Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal meresmikan perusahaan ini. Pada bulan Agustus 2010, Menteri Perhubungan Freddy Numberi dan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Anak Linda Amalia Sari meresmikan kereta khusus wanita di kereta pertama dan terakhir pada tiap rangkaian KRL.
Pada bulan Juli 2011, perusahaan ini menyederhanakan jumlah rute utamanya menjadi hanya lima rute, menghapus KRL Ekspres, dan mengubah nama KRL Ekonomi AC menjadi Commuter Line. Pada bulan Februari 2012, perusahaan ini mengganti Kartu Trayek Bulanan (KTB) dan Kartu Langganan Sekolah (KLS) dengan kartu elektronik Commet yang memiliki masa aktif satu bulan dalam satu kali pembayaran. Pada bulan Desember 2012, perusahaan ini menghapus kartu elektronik Commet, sehingga hanya tersedia tiket harian untuk satu kali perjalanan. Pada bulan Juli 2013, perusahaan ini mulai menerapkan sistem tiket elektronik (Tiket Harian Berjaminan dan Kartu Multi-Trip) dan sistem tarif progresif per stasiun, serta menghapus Commuter Line Ekonomi, sehingga hanya tersedia satu kelas Commuter Line. Pada bulan Desember 2013, perusahaan ini mulai memberlakukan Tiket Harian Berjaminan (THB) untuk satu kali perjalanan dengan jaminan kartu sebesar Rp5.000.
Pada bulan Januari 2014, Kereta Api Indonesia mengalihkan pengelolaan pegawainya yang berhubungan langsung dengan operasional KRL ke perusahaan ini. Pada bulan Maret 2014, perusahaan ini mulai mengoperasikan Commuter Linedengan stamformasi 10 kereta (SF10) di lintas Bogor. Pada bulan Juni 2014, perusahaan ini meluncurkan integrasi kartu uang elektronik terbitan BRI, BNI, dan Mandiri sebagai alat pembayaran tiket Commuter Line. Pada bulan April 2015, perusahaan ini mulai menerapkan tarif progresif per kilometer jarak tempuh. Kereta Api Indonesia juga mengalihkan pengelolaan sebagian Balai Yasa Manggarai yang digunakan untuk perawatan tahunan Commuter Line ke perusahaan ini. Pada bulan September 2015, perusahaan ini mulai mengoperasikan Commuter Line dengan stamformasi 12 kereta (SF12) di lintas Bogor. Pada bulan Desember 2015, perusahaan ini mulai mengoperasikan Commuter Line relasi Tanjung Priok–Jakarta Kota pp. dan mesin tiket Stasiun Jakarta Kota dan Stasiun Sudirman.
Pada bulan Januari 2016, perusahaan ini meluncurkan integrasi antara Commuter Line dengan Transjakarta di Stasiun Tebet, Manggarai, dan Palmerah. Pada bulan Juli 2016, perusahaan ini meluncurkan aplikasi KRL Access. Pada bulan April 2017, perusahaan ini mulai mengoperasikan Commuter Line hingga Stasiun Rangkasbitung, membuka Stasiun Citeras, dan membuka kembali Stasiun Angke. Pada bulan September 2017, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang,[8] seiring dengan rencana perluasan wilayah kerja yang akan dilakukannya.[9] Pada bulan Oktober 2017, perusahaan ini mulai mengoperasikan Commuter Line hingga Stasiun Cikarang. Pada bulan Februari 2018, perusahaan ini mulai mengoperasikan bangunan baru Stasiun Cisauk. Pada bulan November 2018, perusahaan ini mendapat izin dari Bank Indonesia untuk mengelola uang elektronik.
Pada bulan Juni 2020, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Stasiun Tanah Abang, Sudirman, Juanda, dan Pasar Senen sebagai stasiun integrasi. Pada bulan Oktober 2020, Kereta Api Indonesia mengalihkan pengelolaan kereta api Lokal Merak di Daop I Jakarta dan Kereta api Prambanan Ekspres di Daop VI Yogyakarta ke perusahaan ini.[10][11] Pada tahun 2021, perusahaan ini mulai mengoperasikan Commuter Line relasi Yogyakarta–Solo Balapan pp dan Prambanan Ekspres relasi Yogyakarta–Kutoarjo pp. Pada bulan Maret 2021, Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian Commuter Line relasi Yogyakarta–Solo Balapan pp.
Pada bulan Desember 2021, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Bogor Bima Arya meresmikan Alun-Alun Bogor yang terintegrasi dengan pintu timur Stasiun Bogor.[4][12] Pada bulan April 2022, Kereta Api Indonesia mengalihkan pengelolaan kereta api lokal dan kereta api komuter di Daop II Bandung dan VIII Surabaya ke perusahaan ini.[13] Pada bulan Mei 2022, seiring dengan perubahan sistem persinyalan di Stasiun Manggarai, Lin Lingkar pun dinonaktifkan, sementara Lin Cikarang dan Lin Sentral diubah menjadi sistem balon, yakni melalui Cikarang–Tanah Abang–Kampung Bandan–Cikarang dan percabangan ke Stasiun Nambo. Walaupun begitu, lin lainnya, seperti Lin Sentral antara Bogor dan Jakarta Kota di jalur utama, Tangerang, Tanjung Priuk dan Rangkasbitung tidak mengalami perubahan.[14]
Per 1 Januari 2023, KAI Commuter resmi mengakuisisi layanan KRL Bandara Soekarno-Hatta dari KAI Bandara dengan ditekennya dokumen peralihan operator pelayanan operasional dan akta jual beli pada 30 Desember 2022.[15]
Layanan
[sunting | sunting sumber]Sejak pemberlakuan Gapeka 2023, seluruh layanan kereta api komuter, lokal dan bandara (hanya untuk tujuan Bandara Soekarno-Hatta) yang dikelola KAI Commuter menggunakan nama Commuter Line.[16]
KAI Commuter Wilayah I Jabodetabek dan Banten[17]
[sunting | sunting sumber]Nama kereta api | Relasi perjalanan | ||
---|---|---|---|
Kereta api bandara | |||
Commuter Line Basoetta | Manggarai | Bandara Soekarno-Hatta | |
Kereta api lokal | |||
LM Commuter Line Merak | Rangkasbitung | Merak | |
Kereta api komuter | |||
Commuter Line Bogor | Jakarta Kota | Bogor | |
Nambo | |||
Commuter Line Cikarang | Cikarang | Angke | |
Kampung Bandan | |||
Commuter Line Rangkasbitung | Tanah Abang | Rangkasbitung | |
Commuter Line Tangerang | Duri | Tangerang | |
Commuter Line Tanjung Priuk | Jakarta Kota | Tanjung Priuk |
KAI Commuter Wilayah II Bandung[17]
[sunting | sunting sumber]Nama kereta api | Relasi perjalanan | ||
---|---|---|---|
Kereta api lokal | |||
LJ Commuter Line Jatiluhur | Cikarang | Cikampek | |
LW Commuter Line Walahar | Purwakarta | ||
B Commuter Line Bandung Raya | Purwakarta/Padalarang | Cicalengka | |
C Commuter Line Garut | Garut | ||
Cibatu |
KAI Commuter Wilayah VI Yogyakarta[17]
[sunting | sunting sumber]Nama kereta api | Relasi perjalanan | ||
---|---|---|---|
Kereta api komuter | |||
Y Commuter Line Yogyakarta | Yogyakarta | Palur | |
P Commuter Line Prameks | Kutoarjo | Yogyakarta |
KAI Commuter Wilayah VIII Surabaya[17]
[sunting | sunting sumber]Nama kereta api | Relasi perjalanan | |
---|---|---|
Kereta api lokal | ||
D Commuter Line Dhoho | Surabaya Kota | Blitar Via Kertosono |
P Commuter Line Penataran | Blitar Via Malang | |
T Commuter Line Tumapel | Malang | |
SP Commuter Line Supas | Pasuruan | |
ACommuter Line Arjonegoro | Surabaya Pasarturi | Babat |
Sidoarjo | ||
Sidoarjo | Bojonegoro | |
B Commuter Line Blorasura | Surabaya Pasarturi | Cepu |
Kereta api komuter | ||
SI Commuter Line Sindro | Sidoarjo | Indro |
Surabaya Pasarturi | ||
J Commuter Line Jenggala | Mojokerto | |
Surabaya Kota | Mojokerto |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Dewan Direksi". PT Kereta Commuter Indonesia. Diakses tanggal 5 Agustus 2023.
- ^ "Dewan Komisaris". PT Kereta Commuter Indonesia. Diakses tanggal 5 Agustus 2023.
- ^ "New Cikarang Line Will Start Operating on Sunday". Jakarta Globe. Diakses tanggal 7 October 2017.
- ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2021" (PDF). PT Kereta Commuter Indonesia. Diakses tanggal 5 Agustus 2023.
- ^ Tri, Rahma (2020-10-01). "PT KAI Limpahkan Pengelolaan Kereta Api Lokal di Yogya dan Jakarta ke KCI". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-02.
- ^ antaranews.com (2024-01-11). "KAI Commuter layani 331 juta penumpang selama 2023". Antara News. Diakses tanggal 2024-10-10.
- ^ "Sekilas KRL". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-06-02. Diakses tanggal 2010-06-21.
- ^ State Run Commuter Line Operator PT KCJ Transform Into PT KCI The Jakarta Post, 20 September 2017
- ^ Tugas Lebih Luas, PT KCJ Berubah Nama Menjadi PT KCI
- ^ "KCI Dapatkan Izin Operasi KA Lokal Merak dan Prameks". Berita Satu. 2020-07-10.
- ^ "Oktober, KCI Jalankan KA Prameks Solo-Yogyakarta". Bisnis.com. 2020-09-30.
- ^ "Sekilas Perusahaan". PT Kereta Commuter Indonesia. Diakses tanggal 5 Agustus 2023.
- ^ Abraham, Willy (2022-04-01). "Mulai 1 April 2022, Operator Kereta Api Lokal di Stasiun Indro Kabupaten Gresik Berganti". Harian Surya. Surabaya: KG Media.
- ^ Ema Fitriyani. "Mulai 28 Mei KRL Bogor hanya ke Jakarta Kota, Rute Bekasi ke Tanah Abang". Kumparan. Diakses tanggal 2022-05-21.
- ^ "KAI Commuter Kelola Kereta Bandara Soekarno-Hatta". Commuterline. 1 Januari 2023. Diakses tanggal 10 Oktober 2024.
- ^ "Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Perkeretaapian No. KP-DJKA/67/2023 tentang Gapeka 2023" (PDF): I-1B. Diakses tanggal 2023-06-01.
- ^ a b c d KAI Commuter [@CommuterLine] (15 September 2022). "Hooraay!
14 tahun KAI Commuter telah melayani #RekanCommuters di Jabodetabek, Wilayah 1 Banten, Wilayah 2 Bandung, Wilayah 6 Yogyakarta - Solo, dan juga Wilayah 8 Surabaya kepada #RekanCommuters semua dengan penuh dedikasi dan rasa bangga dalam melayani perjalanan |1" (Tweet). Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 September 2022. Diakses tanggal 15 September 2022 – via Twitter.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Situs web resmi
- (Jepang) JABOTABEK RAILNEWS - Informasi tentang KRL JabotabekDiarsipkan 2007-12-17 di Wayback Machine.