Lompat ke isi

Pegunungan Menoreh

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 15 Februari 2016 10.40 oleh Itox (bicara | kontrib) (menjelaskan kondisi geomorfologis menoreh)

Pegunungan Menoreh adalah kawasan pegunungan/perbukitan yang membentang di wilayah barat Kabupaten Kulon Progo, sebelah timur Kabupaten Purworejo, dan sebagian Kabupaten Magelang; sekaligus menjadi batas alamiah bagi ketiga kabupaten tersebut.

Daerah Pegunungan Menoreh secara geomorfologis mempunyai bentuklahan yang kompleks. Kompleksnya kondisi fisik daerah Pegunungan Menoreh adalah adanya proses endogenik dan eksogenik yang bekerja pada berbagai batuan hingga membentuk bentanglahan yang ada saat ini. Beberapa batuan ditemukan antara lain: batu pasir, napal pasiran, batu lempung, dan batu gamping pada Eosen Tengah; batuan andesit, breksi andesit dan tuff yang merupakan hasil aktivitas Gunungapi Menoreh pada Oligosen; batu gamping dan koral yang terendapkan pada Miosen Bawah; dan material koluvium yang terendapkan pada Zaman Quarter.

Perbukitan Menoreh dikenal dalam sejarah sebagai basis pertahanan Pangeran Diponegoro bersama para pengikutnya dalam Perang Jawa (1825–1830) melawan Hindia-Belanda. Salah satu puteranya yang bernama Bagus Singlon atau Raden Mas Sodewo (putera Pangeran Diponegoro dengan R.Ay. Mangkorowati) memimpin perlawanan di wilayah ini. Raden Mas Sodewo atau Ki Sodewo bertempur di wilayah Kulonprogo mulai dari pesisir selatan sampai ke Bagelen dan Samigaluh.

Pegunungan Menoreh juga sebagai sumber inspirasi dari nama kereta api Menoreh, KA ekonomi AC yang melayani Pasar Senen-Semarang Tawang.

Jika dilihat dari Candi Borobudur, bentuk pegunungan Menoreh diyakini membentuk sosok yang sedang tidur di atas pegunungan, yang diyakini sebagai Gunadharma, yang dianggap sebagai arsitek Candi Borobudur.[1]

Referensi

  1. ^ Maryanto, Daniel Agus. 2007. Candi Borobudur. Yogyakarta: Citra Aji Parama.

Pranala luar