Tanda Nomor Kendaraan Bermotor Indonesia: Perbedaan antara revisi
→Kode nomor polisi: Di wilayah hukum Polresta Bandung, pengurusan pajak kendaraan dilakukan di dua tempat yakni Samsat Soreang dan Samsat Rancaekek Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(44 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 74: | Baris 74: | ||
Tanda Nomor Kendaraan Bermotor berbentuk pelat aluminium dengan cetakan tulisan dua baris. |
Tanda Nomor Kendaraan Bermotor berbentuk pelat aluminium dengan cetakan tulisan dua baris. |
||
* Baris pertama menunjukkan: kode wilayah (huruf), nomor polisi (angka), dan kode/huruf seri wilayah (huruf), dikenal dengan istilah '''nomor registrasi kendaraan bermotor (NRKB)'''. |
* Baris pertama menunjukkan: kode wilayah (huruf), nomor polisi (angka), dan kode/huruf seri wilayah (huruf), dikenal dengan istilah '''nomor registrasi kendaraan bermotor (NRKB)'''. |
||
* Baris kedua menunjukkan bulan dan tahun masa berlaku, masing-masing dua digit (misalnya ''' |
* Baris kedua menunjukkan bulan dan tahun masa berlaku, masing-masing dua digit (misalnya '''01•29''' berarti berlaku hingga '''Januari 2029''') |
||
*Pelat TNKB dicetak menggunakan mesin pres otomatis,<ref>{{Cite news|last=Agusta|first=Hendra|title=Mesin untuk mencetak plat nomor polisi ditambah SAMSAT Palembang|url=https://sumbar.antaranews.com/berita/223584/mesin-untuk-mencetak-plat-nomor-polisi-ditambah-samsat-palembang|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2021-10-28}}</ref> dan menggunakan rupa huruf yang sama untuk seluruh Samsat. |
*Pelat TNKB dicetak menggunakan mesin pres otomatis,<ref>{{Cite news|last=Agusta|first=Hendra|title=Mesin untuk mencetak plat nomor polisi ditambah SAMSAT Palembang|url=https://sumbar.antaranews.com/berita/223584/mesin-untuk-mencetak-plat-nomor-polisi-ditambah-samsat-palembang|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2021-10-28}}</ref> dan menggunakan rupa huruf yang sama untuk seluruh Samsat. |
||
* Lambang Korlantas Polri dicetak satu di pojok kiri bawah, dan dua tulisan "Korlantas Polri" di pojok kiri atas dan kanan bawah. |
* Lambang Korlantas Polri dicetak satu di pojok kiri bawah, dan dua tulisan "Korlantas Polri" di pojok kiri atas dan kanan bawah. |
||
=== Warna === |
=== Warna === |
||
[[Berkas:2022 indonesian plate general.png|jmpl|Format plat nomor kendaraan pribadi sejak Juni hingga akhir November 2022. Warna dasar diubah dari hitam dengan tulisan putih menjadi warna dasar putih dengan tulisan hitam.<ref name=":2" />]] |
[[Berkas:2022 indonesian plate general.png|jmpl|Format plat nomor kendaraan pribadi sejak Juni hingga akhir November 2022. Warna dasar diubah dari hitam dengan tulisan putih menjadi warna dasar putih dengan tulisan hitam.<ref name=":2" /> (Saat ini masih digunakan untuk sepeda motor)]] |
||
[[Berkas:2022 indonesian plate customized.png|jmpl|Format plat nomor kendaraan pribadi '''khusus untuk plat dengan nomor registrasi pilihan (plat nomor cantik) sejak Juni 2022''' dan untuk '''kendaraan dengan nomor registrasi biasa (plat nomor biasa) sejak akhir November 2022'''. Warna dasar diubah dari hitam dengan tulisan putih menjadi warna dasar putih dengan tulisan hitam serta penggunaan tulisan jenis [[FE-Schrift]] ([https://en.m.wiki-indonesia.club/wiki/FE-Schrift en]).]] |
[[Berkas:2022 indonesian plate customized.png|jmpl|Format plat nomor kendaraan pribadi '''khusus untuk plat dengan nomor registrasi pilihan (plat nomor cantik) sejak Juni 2022''' dan untuk '''kendaraan dengan nomor registrasi biasa (plat nomor biasa) sejak akhir November 2022'''. Warna dasar diubah dari hitam dengan tulisan putih menjadi warna dasar putih dengan tulisan hitam serta penggunaan tulisan jenis [[FE-Schrift]] ([https://en.m.wiki-indonesia.club/wiki/FE-Schrift en]).]] |
||
Baris 95: | Baris 95: | ||
==== Warna TNKB khusus kendaraan bermotor listrik ==== |
==== Warna TNKB khusus kendaraan bermotor listrik ==== |
||
[[Berkas:Indonesian personalized electric vehicle numberplate white.jpg|jmpl|Ilustrasi TNKB khusus [[kendaraan listrik]] dengan standar baru (warna dasar putih) dan Nomor Registrasi Pilihan (Plat nomor cantik). Penempatan lis biru di bagian samping kanan TNKB dan penggunaan tulisan jenis [[FE-Schrift]] [https://en.m.wiki-indonesia.club/wiki/FE-Schrift en] '''hanya untuk plat nomor dengan Nomor registrasi pilihan (Plat Nomor Cantik)''']] |
[[Berkas:Indonesian personalized electric vehicle numberplate white.jpg|jmpl|Ilustrasi TNKB khusus [[kendaraan listrik]] dengan standar baru (warna dasar putih) dan Nomor Registrasi Pilihan (Plat nomor cantik). Penempatan lis biru di bagian samping kanan TNKB dan penggunaan tulisan jenis [[FE-Schrift]] [https://en.m.wiki-indonesia.club/wiki/FE-Schrift en] '''hanya untuk plat nomor dengan Nomor registrasi pilihan (Plat Nomor Cantik)''']] |
||
[[Berkas:Indonesian electric vehicle registration plate in usage.jpg|jmpl|Pelat nomor kendaraan bermotor listrik perseorangan.]] |
|||
Sesuai perkembangan zaman, maka [[Kepolisian Negara Republik Indonesia|POLRI]] menetapkan TNKB khusus '''Kendaraan Bermotor Listrik (KBL)''' dengan tambahan lis biru di baris bulan dan tahun berakhirnya TNKB sesuai dengan peraturan yang tertuang dalam Keputusan Kepala Korps Lalu Lintas Polri Nomor 5 Tahun 2020.<ref>https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20200128155325-384-469454/pelat-nomor-biru-berlaku-buat-mobil-dan-motor-listrik</ref><ref>https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/29/074200915/resmi-pelat-nomor-kendaraan-listrik-berwarna-biru</ref> |
Sesuai perkembangan zaman, maka [[Kepolisian Negara Republik Indonesia|POLRI]] menetapkan TNKB khusus '''Kendaraan Bermotor Listrik (KBL)''' dengan tambahan lis biru di baris bulan dan tahun berakhirnya TNKB sesuai dengan peraturan yang tertuang dalam Keputusan Kepala Korps Lalu Lintas Polri Nomor 5 Tahun 2020.<ref>https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20200128155325-384-469454/pelat-nomor-biru-berlaku-buat-mobil-dan-motor-listrik</ref><ref>https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/29/074200915/resmi-pelat-nomor-kendaraan-listrik-berwarna-biru</ref> |
||
Baris 115: | Baris 116: | ||
|1 |
|1 |
||
|1 s.d. 1999 |
|1 s.d. 1999 |
||
|Mobil |
|Mobil penumpang |
||
|- |
|- |
||
|2 |
|2 |
||
|2000 s.d. 6999 |
|2000 s.d. 6999 |
||
|Sepeda |
|Sepeda motor |
||
|- |
|- |
||
|3 |
|3 |
||
|7000 s.d. 7999 |
|7000 s.d. 7999 |
||
| |
|Bus |
||
|- |
|- |
||
|4 |
|4 |
||
|8000 s.d. 8999 |
|8000 s.d. 8999 |
||
|Truk barang |
|||
|Mobil Barang |
|||
|- |
|- |
||
|5 |
|5 |
||
|9000 s.d. 9999 |
|9000 s.d. 9999 |
||
|Kendaraan |
|Kendaraan khusus |
||
|} |
|} |
||
Khusus untuk wilayah hukum Polda Metro Jaya, nomor urut registrasi dialokasikan sebagai berikut: |
Khusus untuk wilayah hukum Polda Metro Jaya, nomor urut registrasi dialokasikan sebagai berikut: |
||
Baris 140: | Baris 141: | ||
|- |
|- |
||
|1 |
|1 |
||
|1 s.d. 2999 |
|1 s.d. 2999 dan 8000 s.d. 8999 |
||
|Mobil |
|Mobil penumpang |
||
|- |
|- |
||
|2 |
|2 |
||
|3000 s.d. 6999 |
|3000 s.d. 6999 |
||
|Sepeda |
|Sepeda motor |
||
|- |
|- |
||
|3 |
|3 |
||
|7000 s.d. 7999 |
|7000 s.d. 7999 |
||
| |
|Bus |
||
|- |
|- |
||
|4 |
|4 |
||
|8000 s.d. 8999 |
|||
|Mobil Penumpang |
|||
|- |
|||
|5 |
|||
|9000 s.d. 9999 |
|9000 s.d. 9999 |
||
| |
|Truk dan kendaraan khusus |
||
|} |
|} |
||
Baris 172: | Baris 169: | ||
* '''Warna dasar putih dengan tulisan berwarna merah'''. Format ini tidak memliki angka masa berlaku TNKB di bagian bawah plat nomor. |
* '''Warna dasar putih dengan tulisan berwarna merah'''. Format ini tidak memliki angka masa berlaku TNKB di bagian bawah plat nomor. |
||
* Format yang sama dengan format plat nomor kendaraan pribadi permanen, yakni '''warna dasar putih dengan tulisan berwarna hitam, ditambah kode akhiran "SS"''' (Sifat Sementara). Contohnya adalah: '''B 1409 |
* Format yang sama dengan format plat nomor kendaraan pribadi permanen, yakni '''warna dasar putih dengan tulisan berwarna hitam, ditambah kode akhiran "SS"''' (Sifat Sementara). Contohnya adalah: '''B 1409 SSL''', huruf "'''SS'''" merupakan kesingkatan dari "sifat sementara" dan huruf "'''L'''" adalah huruf acak. Pada format ini terdapat angka masa berlaku TNKB di bagian bawah plat nomor, seperti TNKB yang sudah bersifat permanen, dan mulai Januari 2024 Polda Metro Jaya resmi mengganti akhiran plat sementara menjadi berakhiran '''LK''' dari sebelumnya berakhiran '''SS''', contoh: '''B 1634 LKU'''. Namun pada akhir Februari 2024 Polda Metro Jaya kembali mengganti kode plat sementara dengan akhiran '''AZ''', menggantikan akhiran '''LK''' yang hanya bertahan terhitung satu bulan sejak dikeluarkan, contoh: '''B 1412 AZC'''. |
||
==== TNRP (Tanda Nomor Registrasi Pengoperasian) ==== |
==== TNRP (Tanda Nomor Registrasi Pengoperasian) ==== |
||
Baris 207: | Baris 204: | ||
| '''[[Sumatera Utara|BK]]''' || Sumatera Utara bagian Timur ([[Keresidenan Sumatra Timur|pesisir Timur]]):<br> [[Kota Medan]] dan [[Kabupaten Deli Serdang|Deli Serdang]] di wilayah hukum Polrestabes Medan (BK xxxx A**/B*/C*/D*/E*/F*/G*/H*/I*/K**/L**)<br> [[Kabupaten Labuhanbatu Utara|Labuhanbatu Utara]] (BK xxxx J**)<br> [[Kabupaten Deli Serdang|Deli Serdang]] di wilayah hukum Polresta Deli Serdang (BK xxxx M**)<br> [[Kota Tebing Tinggi]] dan [[Kabupaten Serdang Bedagai|Serdang Bedagai]] di wilayah hukum Polres Tebing Tinggi (BK xxxx N**)<br> [[Kabupaten Batubara|Batubara]] (BK xxxx O**)<br> [[Kabupaten Langkat|Langkat]] (BK xxxx P**)<br> [[Kota Tanjung Balai]] (BK xxxx Q**)<br> [[Kota Binjai]] (BK xxxx R**)<br> [[Kabupaten Karo|Karo]] (BK xxxx S**)<br> [[Kabupaten Simalungun|Simalungun]] (BK xxxx T**/U*)<br> [[Kabupaten Asahan|Asahan]] (BK xxxx V**)<br>[[Kota Pematang Siantar]] (BK xxxx W**)<br> [[Kabupaten Serdang Bedagai|Serdang Bedagai]] di wilayah hukum Polres Serdang Bedagai (BK xxxx X**)<br> [[Kabupaten Labuhanbatu|Labuhanbatu]] (BK xxxx Y**)<br> [[Kabupaten Labuhanbatu Selatan|Labuhanbatu Selatan]] (BK xxxx Z**) ||[[File:Plat nomor BK.jpg|pus|150px]] |
| '''[[Sumatera Utara|BK]]''' || Sumatera Utara bagian Timur ([[Keresidenan Sumatra Timur|pesisir Timur]]):<br> [[Kota Medan]] dan [[Kabupaten Deli Serdang|Deli Serdang]] di wilayah hukum Polrestabes Medan (BK xxxx A**/B*/C*/D*/E*/F*/G*/H*/I*/K**/L**)<br> [[Kabupaten Labuhanbatu Utara|Labuhanbatu Utara]] (BK xxxx J**)<br> [[Kabupaten Deli Serdang|Deli Serdang]] di wilayah hukum Polresta Deli Serdang (BK xxxx M**)<br> [[Kota Tebing Tinggi]] dan [[Kabupaten Serdang Bedagai|Serdang Bedagai]] di wilayah hukum Polres Tebing Tinggi (BK xxxx N**)<br> [[Kabupaten Batubara|Batubara]] (BK xxxx O**)<br> [[Kabupaten Langkat|Langkat]] (BK xxxx P**)<br> [[Kota Tanjung Balai]] (BK xxxx Q**)<br> [[Kota Binjai]] (BK xxxx R**)<br> [[Kabupaten Karo|Karo]] (BK xxxx S**)<br> [[Kabupaten Simalungun|Simalungun]] (BK xxxx T**/U*)<br> [[Kabupaten Asahan|Asahan]] (BK xxxx V**)<br>[[Kota Pematang Siantar]] (BK xxxx W**)<br> [[Kabupaten Serdang Bedagai|Serdang Bedagai]] di wilayah hukum Polres Serdang Bedagai (BK xxxx X**)<br> [[Kabupaten Labuhanbatu|Labuhanbatu]] (BK xxxx Y**)<br> [[Kabupaten Labuhanbatu Selatan|Labuhanbatu Selatan]] (BK xxxx Z**) ||[[File:Plat nomor BK.jpg|pus|150px]] |
||
|- |
|- |
||
| '''[[BL]]''' || [[Aceh]]:<br> [[Kota Banda Aceh]] dan [[Kabupaten Aceh Besar|Aceh Besar]] di wilayah hukum Polresta Banda Aceh (BL xxxx A**/J**)<br> [[Kabupaten |
| '''[[BL]]''' || [[Aceh]]:<br> [[Kota Banda Aceh]] dan [[Kabupaten Aceh Besar|Aceh Besar]] di wilayah hukum Polresta Banda Aceh (BL xxxx A**/J**)<br> [[Kabupaten Gayo Lues|Gayo Lues]] (BL xxxx B**)<br> [[Kabupaten Aceh Barat Daya|Aceh Barat Daya]] (BL xxxx C**)<br> [[Kabupaten Aceh Timur|Aceh Timur]] di wilayah hukum Polres Aceh Timur (BL xxxx D**)<br> [[Kabupaten Aceh Barat|Aceh Barat]] (BL xxxx E**)<br> [[Kota Langsa]], [[Kabupaten Aceh Timur|Aceh Timur]] dan [[Kabupaten Aceh Tamiang|Aceh Tamiang]] di wilayah hukum Polres Langsa (BL xxxx F**)<br> [[Kabupaten Aceh Tengah|Aceh Tengah]] (BL xxxx G**)<br> [[Kabupaten Aceh Tenggara|Aceh Tenggara]] (BL xxxx H**)<br> [[Kota Subulussalam]] (BL xxxx I**)<br> [[Kabupaten Aceh Utara|Aceh Utara]] di wilayah hukum Polres Aceh Utara (BL xxxx K**/Q**)<br> [[Kabupaten Aceh Besar|Aceh Besar]] di wilayah hukum Polres Aceh Besar (BL xxxx L**)<br> [[Kota Sabang]] (BL xxxx M**)<br> [[Kota Lhokseumawe]] dan [[Kabupaten Aceh Utara|Aceh Utara]] di wilayah hukum Polres Lhokseumawe (BL xxxx N**)<br> [[Kabupaten Pidie Jaya|Pidie Jaya]] (BL xxxx O**)<br> [[Kabupaten Pidie|Pidie]] (BL xxxx P**)<br> [[Kabupaten Aceh Singkil|Aceh Singkil]] (BL xxxx R**)<br> [[Kabupaten Simeulue|Simeulue]] (BL xxxx S**)<br> [[Kabupaten Aceh Selatan|Aceh Selatan]] (BL xxxx T**)<br> [[Kabupaten Aceh Tamiang|Aceh Tamiang]] di wilayah hukum Polres Aceh Tamiang (BL xxxx U**)<br> [[Kabupaten Nagan Raya|Nagan Raya]] (BL xxxx V**)<br> [[Kabupaten Aceh Jaya|Aceh Jaya]] (BL xxxx W**)<br> [[Kabupaten Bener Meriah|Bener Meriah]] (BL xxxx Y**)<br> [[Kabupaten Bireuen|Bireuen]] (BL xxxx Z**) || [[File:Plat BL.png|pus|150px]] |
||
|- |
|- |
||
| '''[[BM]]''' || [[Riau]]:<br> [[Kota Pekanbaru]] (BM xxxx A**/J*/L**/N*/O*/Q*/T*/V*)<br> [[Kabupaten Indragiri Hulu|Indragiri Hulu]] (BM xxxx B**)<br> [[Kabupaten Pelalawan|Pelalawan]] (BM xxxx C**/I**)<br> [[Kabupaten Bengkalis|Bengkalis]] (BM xxxx D**/E**)<br>[[Kabupaten Kampar|Kampar]] (BM xxxx F**/Z**)<br> [[Kabupaten Indragiri Hilir|Indragiri Hilir]] (BM xxxx G**)<br> [[Kota Dumai]] (BM xxxx H**/R**)<br> [[Kabupaten Kuantan Singingi|Kuantan Singingi]] (BM xxxx K**/XK-XZ)<br> [[Kabupaten Rokan Hulu|Rokan Hulu]] (BM xxxx M**/U**)<br> [[Kabupaten Rokan Hilir|Rokan Hilir]] (BM xxxx P**/W**)<br> [[Kabupaten Siak|Siak]] (BM xxxx S**/Y**)<br> [[Kabupaten Kepulauan Meranti|Kepulauan Meranti]] (BM xxxx XA-XJ) ||[[Berkas:Plat nomor BM.png|pus|150x150px]] |
| '''[[BM]]''' || [[Riau]]:<br> [[Kota Pekanbaru]] (BM xxxx A**/J*/L**/N*/O*/Q*/T*/V*)<br> [[Kabupaten Indragiri Hulu|Indragiri Hulu]] (BM xxxx B**)<br> [[Kabupaten Pelalawan|Pelalawan]] (BM xxxx C**/I**)<br> [[Kabupaten Bengkalis|Bengkalis]] (BM xxxx D**/E**)<br>[[Kabupaten Kampar|Kampar]] (BM xxxx F**/Z**)<br> [[Kabupaten Indragiri Hilir|Indragiri Hilir]] (BM xxxx G**)<br> [[Kota Dumai]] (BM xxxx H**/R**)<br> [[Kabupaten Kuantan Singingi|Kuantan Singingi]] (BM xxxx K**/XK-XZ)<br> [[Kabupaten Rokan Hulu|Rokan Hulu]] (BM xxxx M**/U**)<br> [[Kabupaten Rokan Hilir|Rokan Hilir]] (BM xxxx P**/W**)<br> [[Kabupaten Siak|Siak]] (BM xxxx S**/Y**)<br> [[Kabupaten Kepulauan Meranti|Kepulauan Meranti]] (BM xxxx XA-XJ) ||[[Berkas:Plat nomor BM.png|pus|150x150px]] |
||
Baris 218: | Baris 215: | ||
* Untuk Kabupaten Kepulauan Meranti, huruf belakang X dimulai dari XA hingga XJ, sementara untuk Kabupaten Kuantan Singingi, huruf belakang X dimulai dari XK hingga XZ. |
* Untuk Kabupaten Kepulauan Meranti, huruf belakang X dimulai dari XA hingga XJ, sementara untuk Kabupaten Kuantan Singingi, huruf belakang X dimulai dari XK hingga XZ. |
||
* Kendaraan yang dimutasi |
* Kendaraan yang dimutasi |
||
** Dari wilayah hukum Polda Aceh, Polda Sumut, Polda Riau, Polda Jambi, Polda Sumsel, Polda Babel dan Polda Bengkulu menggunakan kode registrasi L*. Contoh: BK 7245 LD (asal Kota Medan) |
** Dari wilayah hukum Polda Aceh, Polda Sumut, Polda Riau, Polda Jambi, Polda Sumsel, Polda Babel dan Polda Bengkulu menggunakan kode registrasi L*. Contoh: BK 7245 LD (asal Kota Medan atau Deli Serdang di wilayah hukum Polrestabes Medan) |
||
** Dari wilayah hukum Polda Sumatera Barat, menggunakan kode R*. Contoh: BA 7437 RL (asal Bukittinggi atau Agam di wilayah hukum Polresta Bukittinggi) |
** Dari wilayah hukum Polda Sumatera Barat, menggunakan kode R*. Contoh: BA 7437 RL (asal Bukittinggi atau Agam di wilayah hukum Polresta Bukittinggi) |
||
** Dari wilayah hukum Polda Lampung dan Polda Kepri, menggunakan kode Y* atau *Y (khusus wilayah hukum Polda Kepri). Contoh: BE 9712 YD (asal Lampung Selatan) dan BP 1710 AY (asal Tanjungpinang) |
** Dari wilayah hukum Polda Lampung dan Polda Kepri, menggunakan kode Y* atau *Y (khusus wilayah hukum Polda Kepri). Contoh: BE 9712 YD (asal Lampung Selatan) dan BP 1710 AY (asal Tanjungpinang) |
||
Baris 225: | Baris 222: | ||
** Wilayah hukum Polda Riau menggunakan kode registrasi *U dan *O dan *Y (khusus di wilayah hukum Polres Dumai). |
** Wilayah hukum Polda Riau menggunakan kode registrasi *U dan *O dan *Y (khusus di wilayah hukum Polres Dumai). |
||
** Wilayah hukum Polda Kepulauan Riau menggunakan kode registrasi *U dan U*. |
** Wilayah hukum Polda Kepulauan Riau menggunakan kode registrasi *U dan U*. |
||
** Wilayah hukum Polda Bengkulu, Polda Jambi dan Polda Sumatera Barat menggunakan kode registrasi *U. |
** Wilayah hukum Polda Bengkulu, Polda Jambi, Polda Kepulauan Bangka Belitung, Polda Lampung dan Polda Sumatera Barat menggunakan kode registrasi *U. |
||
⚫ | |||
** Wilayah hukum Polda Sumatera Utara menggunakan kode registrasi U* |
** Wilayah hukum Polda Sumatera Utara menggunakan kode registrasi U* |
||
* Kendaraan Dinas |
* Kendaraan Dinas |
||
** Wilayah hukum Polda Riau menggunakan kode Registrasi *P (sama seperti Jawa Timur) |
** Wilayah hukum Polda Riau menggunakan kode Registrasi *P (sama seperti Jawa Timur) |
||
** Wilayah hukum Polda Sumatera Selatan dan Polda Kepulauan Bangka Belitung menggunakan kode Registrasi *Z. |
** Wilayah hukum Polda Sumatera Selatan, Polda Jambi dan Polda Kepulauan Bangka Belitung menggunakan kode Registrasi *Z. |
||
** Pemprov Kepulauan Riau menggunakan kode Registrasi A dan AA. |
** Pemprov Kepulauan Riau menggunakan kode Registrasi A dan AA. |
||
** Wilayah hukum Polda Bengkulu menggunakan kode Registrasi *Y dan sebagian yang lama menggunakan kode Registrasi *Z (sama seperti di wilayah hukum Polda Sumsel dan Polda Babel). |
** Wilayah hukum Polda Bengkulu menggunakan kode Registrasi *Y dan sebagian yang lama menggunakan kode Registrasi *Z (sama seperti di wilayah hukum Polda Sumsel dan Polda Babel). |
||
Baris 237: | Baris 235: | ||
'''Contoh:''' |
'''Contoh:''' |
||
* BA 9224 '''N'''D adalah pelat nomor angkutan barang asal Kota Padang Panjang atau |
* BA 9224 '''N'''D adalah pelat nomor angkutan barang asal Kota Padang Panjang atau Tanah Datar di wilayah hukum Polres Padang Panjang. |
||
* BB 8330 '''K'''B adalah pelat nomor angkutan barang asal Padang Lawas. |
* BB 8330 '''K'''B adalah pelat nomor angkutan barang asal Padang Lawas. |
||
* BD 3714 '''W'''T adalah pelat nomor sepeda motor asal Kaur. |
* BD 3714 '''W'''T adalah pelat nomor sepeda motor asal Kaur. |
||
Baris 243: | Baris 241: | ||
* BG 2941 '''A'''EG adalah pelat nomor sepeda motor asal Kota Palembang. |
* BG 2941 '''A'''EG adalah pelat nomor sepeda motor asal Kota Palembang. |
||
* BH 4693 '''M'''T adalah pelat nomor sepeda motor asal Kota Jambi. |
* BH 4693 '''M'''T adalah pelat nomor sepeda motor asal Kota Jambi. |
||
* BK 1927 '''A'''CL adalah pelat nomor angkutan penumpang asal Kota Medan atau |
* BK 1927 '''A'''CL adalah pelat nomor angkutan penumpang asal Kota Medan atau Deli Serdang di wilayah hukum Polrestabes Medan. |
||
* BL 7998 '''A'''A adalah pelat nomor bus asal Kota Banda Aceh atau Kabupaten Aceh Besar di wilayah hukum Polresta Banda Aceh. |
* BL 7998 '''A'''A adalah pelat nomor bus asal Kota Banda Aceh atau Kabupaten Aceh Besar di wilayah hukum Polresta Banda Aceh. |
||
* BM 3282 '''B'''CD adalah pelat nomor sepeda motor asal Indragiri Hulu. |
* BM 3282 '''B'''CD adalah pelat nomor sepeda motor asal Indragiri Hulu. |
||
Baris 258: | Baris 256: | ||
[[File:Plat Nomor Kabupaten Tangerang.jpg|pus|150px]] |
[[File:Plat Nomor Kabupaten Tangerang.jpg|pus|150px]] |
||
|- |
|- |
||
| '''[[Jadetabek|B]]''' ||[[Jadetabek|Jakarta Raya]]:<br> [[Kota Administrasi Jakarta Pusat]] (B xxxx A**/P**)<br> [[Kota Administrasi Jakarta Barat]] (B xxxx B**/H**)<br> |
| '''[[Jadetabek|B]]''' ||[[Jadetabek|Jakarta Raya]]:<br> [[Kota Administrasi Jakarta Pusat]] (B xxxx A**/P**)<br> [[Kota Administrasi Jakarta Barat]] (B xxxx B**/H**)<br>[[Kota Administrasi Jakarta Utara]] dan [[Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu]] (B xxxx Q**/U**)<br> [[Kota Administrasi Jakarta Timur]] (B xxxx I**/R**/T**)<br> [[Kota Administrasi Jakarta Selatan]] (B xxxx D**/S**)<br> [[Kota Tangerang]] dan [[Kabupaten Tangerang|Tangerang]] di wilayah hukum Polres Metro Tangerang Kota (B xxxx C**/G**/L**/O**/V**)<br> [[Kota Depok]] dan [[Kabupaten Bogor|Bogor]] di wilayah hukum Polres Metro Depok (B xxxx E**/Z**)<br> [[Kabupaten Bekasi|Bekasi]] (B xxxx F**/M**/X**)<br> [[Kota Bekasi]] (B xxxx K**/Y**)<br>[[Kota Tangerang Selatan]] di wilayah hukum Samsat Serpong (B xxxx N**)<br>Kota Tangerang Selatan di wilayah hukum Samsat Ciputat (B xxxx W**)<br>Tangerang di wilayah hukum Polres Tangerang Selatan (B xxxx J**) |
||
|[[Berkas:Current vehicle plate number design of Indonesia.jpg|pus|150px]] |
|[[Berkas:Current vehicle plate number design of Indonesia.jpg|pus|150px]] |
||
|- |
|- |
||
| '''[[Keresidenan Priangan|D]]''' || Bandung Raya (eks [[Priangan Tengah|Keresidenan Priangan]]) bagian tengah:<br> [[Kota Bandung]] (D xxxx A**/B*/C*/D**/E**/F**/G**/H**/I**/J**/K**/L**/M**/N**/O*/P**/Q**/R**)<br> [[Kota Cimahi]], [[Kabupaten Bandung|Bandung]], dan [[Kabupaten Bandung Barat|Bandung Barat]] di wilayah hukum Samsat Cimahi (D xxxx S**/T**)<br> |
| '''[[Keresidenan Priangan|D]]''' || Bandung Raya (eks [[Priangan Tengah|Keresidenan Priangan]]) bagian tengah:<br> [[Kota Bandung]] (D xxxx A**/B*/C*/D**/E**/F**/G**/H**/I**/J**/K**/L**/M**/N**/O*/P**/Q**/R**)<br> [[Kota Cimahi]], [[Kabupaten Bandung|Bandung]], dan [[Kabupaten Bandung Barat|Bandung Barat]] di wilayah hukum Samsat Cimahi (D xxxx S**/T**)<br> Bandung Barat di wilayah hukum Samsat Cimareme (D xxxx U**/X**)<br>Bandung di wilayah hukum Samsat Soreang dan Samsat Rancaekek (D xxxx V**/W**/Y**/Z**) ||[[Berkas:Plat D.jpg|pus|150px]] |
||
|- |
|- |
||
| '''[[Keresidenan Cirebon|E]]''' || Cirebon Raya (eks [[Keresidenan Cirebon]]):<br> [[Kota Cirebon]] dan [[Kabupaten Cirebon|Cirebon]] di wilayah hukum [[Kepolisian Resor Cirebon Kota|Polres Cirebon Kota]] (E xxxx A*/B**/C*/D*/E*/F*/G*)<br> |
| '''[[Keresidenan Cirebon|E]]''' || Cirebon Raya (eks [[Keresidenan Cirebon]]):<br> [[Kota Cirebon]] dan [[Kabupaten Cirebon|Cirebon]] di wilayah hukum [[Kepolisian Resor Cirebon Kota|Polres Cirebon Kota]] (E xxxx A*/B**/C*/D*/E*/F*/G*)<br> Cirebon di wilayah hukum [[Kepolisian Resor Kota Cirebon|Polresta Cirebon]] (E xxxx H*/I*/J*/K*/L*/M*/N*/O*)<br> [[Kabupaten Indramayu|Indramayu]] (E xxxx P**/Q**/R**/S**/T*)<br> [[Kabupaten Majalengka|Majalengka]] (E xxxx U*/V*/W**/X*)<br> [[Kabupaten Kuningan|Kuningan]] (E xxxx Y**/Z**) ||[[File:Plat Nomor E.jpg|pus|150px]] |
||
|- |
|- |
||
| '''[[Keresidenan Bogor|F]]''' || Bogor Raya (eks [[Keresidenan Bogor]]) dan [[Keresidenan Priangan]] bagian barat (tidak termasuk Depok):<br> [[Kota Bogor]] (F xxxx A**/B*/C*/D*/E*)<br> [[Kabupaten Bogor|Bogor]] di wilayah hukum Polres Bogor (F xxxx F**/G*/H*/I*/J*/K*/L*/M*/N**/P*/R**)<br> [[Kota Sukabumi]] (F xxxx O**/S**/T**)<br> [[Kabupaten Sukabumi|Sukabumi]] (F xxxx Q**/U**/V**)<br> [[Kabupaten Cianjur|Cianjur]] (F xxxx W**/X**/Y**/Z**) ||[[File:Contoh plat nomor Karesidenan Bogor 2.jpg|pus|150px]] |
| '''[[Keresidenan Bogor|F]]''' || Bogor Raya (eks [[Keresidenan Bogor]]) dan [[Keresidenan Priangan]] bagian barat (tidak termasuk Depok):<br> [[Kota Bogor]] (F xxxx A**/B*/C*/D*/E*)<br> [[Kabupaten Bogor|Bogor]] di wilayah hukum Polres Bogor (F xxxx F**/G*/H*/I*/J*/K*/L*/M*/N**/P*/R**)<br> [[Kota Sukabumi]] (F xxxx O**/S**/T**)<br> [[Kabupaten Sukabumi|Sukabumi]] (F xxxx Q**/U**/V**)<br> [[Kabupaten Cianjur|Cianjur]] (F xxxx W**/X**/Y**/Z**) ||[[File:Contoh plat nomor Karesidenan Bogor 2.jpg|pus|150px]] |
||
Baris 270: | Baris 268: | ||
[[File:Plat Nomor T.jpg|pus|150px]] |
[[File:Plat Nomor T.jpg|pus|150px]] |
||
|- |
|- |
||
| '''[[Keresidenan Priangan|Z]]''' || eks [[Keresidenan Priangan]] bagian timur:<br> [[Kabupaten Sumedang|Sumedang]] (Z xxxx A**/B**/C**)<br> [[Kabupaten Garut|Garut]] (Z xxxx D**/E**/F**/G**)<br> [[Kota Tasikmalaya]] dan [[Kabupaten Tasikmalaya|Tasikmalaya]] di wilayah hukum Polres Tasikmalaya Kota (Z xxxx H**/I*/J*/K*/L*/M*)<br> |
| '''[[Keresidenan Priangan|Z]]''' || eks [[Keresidenan Priangan]] bagian timur:<br> [[Kabupaten Sumedang|Sumedang]] (Z xxxx A**/B**/C**)<br> [[Kabupaten Garut|Garut]] (Z xxxx D**/E**/F**/G**)<br> [[Kota Tasikmalaya]] dan [[Kabupaten Tasikmalaya|Tasikmalaya]] di wilayah hukum Polres Tasikmalaya Kota (Z xxxx H**/I*/J*/K*/L*/M*)<br> Tasikmalaya di wilayah hukum Polres Tasikmalaya (Z xxxx N*/O*/P*/Q*/R*/S*)<br> [[Kabupaten Ciamis|Ciamis]] (Z xxxx T**/V**/W**)<br> [[Kabupaten Pangandaran|Pangandaran]] (Z xxxx U**)<br> [[Kota Banjar]] (Z xxxx X**/Y**/Z**) ||[[File:Plat nomor Z.jpg|pus|150px]] |
||
|- |
|- |
||
| colspan="3" |'''Catatan:''' |
| colspan="3" |'''Catatan:''' |
||
* Kendaraan |
* Kendaraan dinas |
||
** Wilayah |
** Wilayah hukum Polda Metro Jaya menggunakan kode registrasi sesuai dengan instansinya. Contoh: B 2131 TIX (Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta) dan B 1432 PIB (PT Jakarta Propertindo). |
||
** Wilayah |
** Wilayah hukum Polda Jawa Barat dan Polda Banten menggunakan kode registrasi satu huruf (milik Pemkot dan Pemkab) atau tidak menggunakan kode registrasi sama sekali (milik Pemprov). Contoh: D 1604 A (milik Pemkot Bandung), A 7002 (milik Pemprov Banten) |
||
* Angkutan umum mobil penumpang di wilayah hukum Polda Metro Jaya menggunakan angka 1000–2999. Contoh: B 1536 WT (angkutan Mikrotrans milik PT [[Transjakarta|Transportasi Jakarta]] di wilayah hukum Polres Tangerang Selatan) |
|||
⚫ | |||
* Angkutan umum bus penumpang di wilayah hukum Polda Metro Jaya menggunakan angka 7000–7999. Contoh: B 7128 PGA (angkutan bus BRT milik PT Transportasi Jakarta di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Pusat) |
|||
⚫ | * Untuk Wilayah Bandung Raya (Pelat D) menerapkan pelat nomor sementara untuk kendaraan roda empat (R4) dan roda dua (R2) yang berlaku hanya sebulan hingga pelat nomor tetap resmi diterbitkan. Wilayah Kota Bandung berakhiran QZZ/ QZX/ QXX/ QXZ/ QGK (R4) dan RZZ/ RZX/ RXX/ RXZ (R2). Wilayah Bandung berakhiran YXX/ YYX/ ZXX (R4 dan R2). Wilayah Kota Cimahi dan Bandung Barat berakhiran TXX dan TXY (R4 dan R2). |
||
* Angkutan umum mobil penumpang di wilayah hukum Polda Jawa Barat dan Polda Banten menggunakan angka 1900-1999. Contoh: D 1947 VC (angkutan umum asal Bandung di wilayah hukum Polresta Bandung), A 1995 ZY (angkutan umum asal Tangerang di wilayah hukum Polresta Tangerang) |
|||
⚫ | * Wilayah Kota Depok dan Bogor di wilayah hukum Polres Metro Depok telah menggunakan kode baru '''Z**''' setelah '''ERZ''' habis, namun langsung dimulai dari '''ZRA''', bukan dari '''ZZA''', dikarenakan kode ZZA - ZZZ sudah dipakai sebagai kode pelat dinas yang hanya berlaku 1 (satu) tahun sekali sejak dikeluarkan. |
||
⚫ | * Untuk Wilayah Bandung Raya (Pelat D) menerapkan pelat nomor sementara untuk kendaraan roda empat (R4) dan roda dua (R2) yang berlaku hanya sebulan hingga pelat nomor tetap resmi diterbitkan. Wilayah Kota Bandung berakhiran QZZ/ QZX/ QXX/ QXZ/ QGK/ JXX (R4) dan RZZ/ RZX/ RXX/ RXZ (R2). Wilayah Bandung berakhiran YXX/ YYX/ ZXX (R4 dan R2). Wilayah Kota Cimahi dan Bandung Barat berakhiran TXX dan TXY (R4 dan R2). |
||
'''Contoh:''' |
'''Contoh:''' |
||
* A |
* A 1139 '''S'''K adalah pelat nomor angkutan penumpang asal Kota Cilegon. |
||
* B |
* B 2410 '''P'''JB adalah pelat nomor angkutan penumpang asal Kota Administrasi Jakarta Pusat. |
||
* D |
* D 1617 '''A'''LB adalah pelat nomor angkutan penumpang asal Kota Bandung. |
||
* E 2187 '''Y'''BF adalah pelat nomor sepeda motor asal Kuningan. |
* E 2187 '''Y'''BF adalah pelat nomor sepeda motor asal Kuningan. |
||
* F 4556 '''F'''IK adalah pelat nomor sepeda motor asal Bogor di wilayah hukum Polres Bogor. |
* F 4556 '''F'''IK adalah pelat nomor sepeda motor asal Bogor di wilayah hukum Polres Bogor. |
||
Baris 292: | Baris 293: | ||
! colspan="3" |Jawa Tengah dan DI Yogyakarta |
! colspan="3" |Jawa Tengah dan DI Yogyakarta |
||
|- |
|- |
||
|| '''[[Keresidenan Pekalongan|G]]''' || eks [[Keresidenan Pekalongan]]:<br> [[Kota Pekalongan]] dan [[Kabupaten Pekalongan|Pekalongan]] di wilayah hukum Polres Pekalongan Kota (G xxxx *A/*H/*S)<br> |
|| '''[[Keresidenan Pekalongan|G]]''' || eks [[Keresidenan Pekalongan]]:<br> [[Kota Pekalongan]] dan [[Kabupaten Pekalongan|Pekalongan]] di wilayah hukum Polres Pekalongan Kota (G xxxx *A/*H/*S)<br> Pekalongan di wilayah hukum Polres Pekalongan (G xxxx **B/*K/*O/*T)<br> [[Kabupaten Batang|Batang]] (G xxxx **C/*L/*V)<br> [[Kabupaten Pemalang|Pemalang]] (G xxxx **D/*I/*M/*W)<br> [[Kota Tegal]] (G xxxx **E/*N/*Y)<br> [[Kabupaten Tegal|Tegal]] (G xxxx **F/*P/*Q/*Z)<br> [[Kabupaten Brebes|Brebes]] (G xxxx **G/*J/*R/*U) ||[[File:Plat nomor G.jpg|pus|150px]] |
||
|- |
|- |
||
| '''[[Keresidenan Semarang|H]]''' || Semarang Raya (eks [[Keresidenan Semarang]]):<br> [[Kota Semarang]] (H xxxx *A/*F/**G/*H/*P/*Q/*R/*S/**W/*Y/*Z)<br> [[Kota Salatiga]] (H xxxx **B/*K/*O/*T)<br> [[Kabupaten Semarang|Semarang]] (H xxxx **C/*I/*L/*V)<br> [[Kabupaten Kendal|Kendal]] (H xxxx **D/*M/*U)<br> [[Kabupaten Demak|Demak]] (H xxxx **E/*J/*N) ||[[File:Plat nomor kendaraan Semarang.jpg|pus|150px]] |
| '''[[Keresidenan Semarang|H]]''' || Semarang Raya (eks [[Keresidenan Semarang]]):<br> [[Kota Semarang]] (H xxxx *A/*F/**G/*H/*P/*Q/*R/*S/**W/*Y/*Z)<br> [[Kota Salatiga]] (H xxxx **B/*K/*O/*T)<br> [[Kabupaten Semarang|Semarang]] (H xxxx **C/*I/*L/*V)<br> [[Kabupaten Kendal|Kendal]] (H xxxx **D/*M/*U)<br> [[Kabupaten Demak|Demak]] (H xxxx **E/*J/*N) ||[[File:Plat nomor kendaraan Semarang.jpg|pus|150px]] |
||
Baris 302: | Baris 303: | ||
| '''[[Keresidenan Kedu|AA]]''' || eks [[Keresidenan Kedu]]:<br> [[Kota Magelang]] (AA xxxx *A/*H/*S/*U)<br> [[Kabupaten Magelang|Magelang]] (AA xxxx **B/*G/*K/*O/*T)<br> [[Kabupaten Purworejo|Purworejo]] (AA xxxx **C/*L/*Q/*V)<br> [[Kabupaten Kebumen|Kebumen]] (AA xxxx **D/*J/**M/*W)<br> [[Kabupaten Temanggung|Temanggung]] (AA xxxx **E/*N/*Y)<br> [[Kabupaten Wonosobo|Wonosobo]] (AA xxxx **F/*P/*Z) ||[[Berkas:Plat nomor AA.jpg|pus|150px]] |
| '''[[Keresidenan Kedu|AA]]''' || eks [[Keresidenan Kedu]]:<br> [[Kota Magelang]] (AA xxxx *A/*H/*S/*U)<br> [[Kabupaten Magelang|Magelang]] (AA xxxx **B/*G/*K/*O/*T)<br> [[Kabupaten Purworejo|Purworejo]] (AA xxxx **C/*L/*Q/*V)<br> [[Kabupaten Kebumen|Kebumen]] (AA xxxx **D/*J/**M/*W)<br> [[Kabupaten Temanggung|Temanggung]] (AA xxxx **E/*N/*Y)<br> [[Kabupaten Wonosobo|Wonosobo]] (AA xxxx **F/*P/*Z) ||[[Berkas:Plat nomor AA.jpg|pus|150px]] |
||
|- |
|- |
||
| '''[[Daerah Istimewa Yogyakarta|AB]]''' || [[Daerah Istimewa |
| '''[[Daerah Istimewa Yogyakarta|AB]]''' || [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] (sebelumnya bernama [[Keresidenan Yogyakarta]]):<br> [[Kota Yogyakarta]] (AB xxxx *A/*F/*H/*I/*S)<br> [[Kabupaten Bantul|Bantul]] (AB xxxx *B/*G/*J/*K/*T)<br> [[Kabupaten Kulon Progo|Kulon Progo]] (AB xxxx *C/*L/*O/*P/*V)<br> [[Kabupaten Gunungkidul|Gunungkidul]] (AB xxxx *D/*M/*R/*W)<br> [[Kabupaten Sleman|Sleman]] (AB xxxx *E/*N/*Q/*U/*X/*Y/*Z) || [[Berkas:Example design of vehicle license plate of Yogyakarta (September 2013).JPG|pus|150px]] |
||
|- |
|- |
||
| '''[[Keresidenan Surakarta|AD]]''' || Solo Raya (eks [[Keresidenan Surakarta]]):<br> [[Kota Surakarta]] (AD xxxx *A/*H/*S/*U)<br> [[Kabupaten Sukoharjo|Sukoharjo]] (AD xxxx **B/*K/*O/*T)<br> [[Kabupaten Klaten|Klaten]] (AD xxxx **C/*J/*L/*Q/*V)<br> [[Kabupaten Boyolali|Boyolali]] (AD xxxx **D/*M/*W)<br> [[Kabupaten Sragen|Sragen]] (AD xxxx **E/*N/*Y)<br> [[Kabupaten Karanganyar|Karanganyar]] (AD xxxx **F/*P/*Z)<br> [[Kabupaten Wonogiri|Wonogiri]] (AD xxxx **G/*I/*R) ||[[File:Contoh Plat nomor Karesidenan Surakarta.jpg|pus|150px]] |
| '''[[Keresidenan Surakarta|AD]]''' || Solo Raya (eks [[Keresidenan Surakarta]]):<br> [[Kota Surakarta]] (AD xxxx **A/*H/*S/*U)<br> [[Kabupaten Sukoharjo|Sukoharjo]] (AD xxxx **B/*K/*O/*T)<br> [[Kabupaten Klaten|Klaten]] (AD xxxx **C/*J/*L/*Q/*V)<br> [[Kabupaten Boyolali|Boyolali]] (AD xxxx **D/*M/*W)<br> [[Kabupaten Sragen|Sragen]] (AD xxxx **E/*N/*Y)<br> [[Kabupaten Karanganyar|Karanganyar]] (AD xxxx **F/*P/*Z)<br> [[Kabupaten Wonogiri|Wonogiri]] (AD xxxx **G/*I/*R) ||[[File:Contoh Plat nomor Karesidenan Surakarta.jpg|pus|150px]] |
||
|- |
|- |
||
| colspan="3" |'''Catatan:''' |
| colspan="3" |'''Catatan:''' |
||
Baris 311: | Baris 312: | ||
* Kendaraan mutasi di wilayah hukum Polda DI Yogyakarta menggunakan kode XX, XY dan YY. |
* Kendaraan mutasi di wilayah hukum Polda DI Yogyakarta menggunakan kode XX, XY dan YY. |
||
* Khusus penomoran di wilayah hukum Polda Jawa Tengah yang baru, untuk kendaraan pelat kuning menggunakan kode Ø* sedangkan pelat merah menggunakan kode X*, dan sepeda motor pelat merah menggunakan penomoran 6000-6999. Sedangkan huruf Ø dan X (kecuali untuk penomoran 2000-5999) tidak diperuntukan untuk kendaraan pribadi/pelat hitam karena sudah dipakai untuk pelat kuning dan pelat merah. |
* Khusus penomoran di wilayah hukum Polda Jawa Tengah yang baru, untuk kendaraan pelat kuning menggunakan kode Ø* sedangkan pelat merah menggunakan kode X*, dan sepeda motor pelat merah menggunakan penomoran 6000-6999. Sedangkan huruf Ø dan X (kecuali untuk penomoran 2000-5999) tidak diperuntukan untuk kendaraan pribadi/pelat hitam karena sudah dipakai untuk pelat kuning dan pelat merah. |
||
* Mulai Februari 2020, Polda Jawa Tengah telah resmi mengubah penomoran kendaraan khusus sepeda motor, bus, angkutan barang, angkutan penumpang dan angkutan umum (registrasi ulang/registrasi nopol baru. |
* Mulai Februari 2020, Polda Jawa Tengah telah resmi mengubah penomoran kendaraan khusus sepeda motor, bus, angkutan barang, angkutan penumpang dan angkutan umum (registrasi ulang/registrasi nopol baru). |
||
* Mulai November 2020, kode registrasi belakang wilayah DI Yogyakarta yang semula terletak paling belakang resmi berpindah ke depan. |
* Mulai November 2020, kode registrasi belakang wilayah DI Yogyakarta yang semula terletak paling belakang resmi berpindah ke depan. |
||
* Pelat warna dasar kuning (angkutan umum dan angkutan barang berpelat kuning) di wilayah hukum Polda DI Yogyakarta menggunakan format huruf depan *A - *Z (kecuali * adalah U), dengan tanda (*) menunjukkan kode wilayah registrasi. Contoh: AB 7028 ZR (asal Sleman) |
|||
* Angkutan Umum di wilayah hukum Polda DI Yogyakarta dengan membalik kode registrasi (*) dari depan ke belakang. |
|||
* Pelat warna dasar merah (kendaraan dinas) di wilayah hukum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan format huruf belakang U*, dengan tanda (*) menunjukkan kode wilayah registrasi. Contoh: AB 1230 UB (milik Pemkab Bantul) |
|||
'''Contoh:''' |
'''Contoh:''' |
||
Baris 331: | Baris 333: | ||
| '''[[Pulau Madura|M]]''' || eks [[Keresidenan Madura]]:<br> [[Kabupaten Pamekasan|Pamekasan]] (M xxxx A*/B*/C*/D*/E*/F*)<br> [[Kabupaten Bangkalan|Bangkalan]] (M xxxx G*/H*/I*/J*/K*/L*/M*)<br> [[Kabupaten Sampang|Sampang]] (M xxxx N*/O*/P*/Q*/R*/S*)<br> [[Kabupaten Sumenep|Sumenep]] (M xxxx T*/U*/V*/W*/X*/Y*/Z*) ||[[File:Plat nomor Madura.jpg|pus|150x150px]] |
| '''[[Pulau Madura|M]]''' || eks [[Keresidenan Madura]]:<br> [[Kabupaten Pamekasan|Pamekasan]] (M xxxx A*/B*/C*/D*/E*/F*)<br> [[Kabupaten Bangkalan|Bangkalan]] (M xxxx G*/H*/I*/J*/K*/L*/M*)<br> [[Kabupaten Sampang|Sampang]] (M xxxx N*/O*/P*/Q*/R*/S*)<br> [[Kabupaten Sumenep|Sumenep]] (M xxxx T*/U*/V*/W*/X*/Y*/Z*) ||[[File:Plat nomor Madura.jpg|pus|150x150px]] |
||
|- |
|- |
||
| '''[[Keresidenan Malang|N]]''' || eks [[Keresidenan Pasuruan]]-[[Keresidenan Malang|Malang]]:<br> [[Kota Malang]] (N xxxx A**/B**/C**/D**)<br> [[Kabupaten Malang|Malang]] di wilayah hukum [[Kepolisian Resor Malang|Polres Malang]] (N xxxx E**/F*/G**/H**/I*)<br> [[Kota Batu]] dan |
| '''[[Keresidenan Malang|N]]''' || eks [[Keresidenan Pasuruan]]-[[Keresidenan Malang|Malang]]:<br> [[Kota Malang]] (N xxxx A**/B**/C**/D**)<br> [[Kabupaten Malang|Malang]] di wilayah hukum [[Kepolisian Resor Malang|Polres Malang]] (N xxxx E**/F*/G**/H**/I*)<br> [[Kota Batu]] dan Malang di wilayah hukum Polres Batu (N xxxx J*/K*/L*)<br> [[Kabupaten Probolinggo|Probolinggo]] di wilayah hukum Polres Probolinggo (N xxxx M*/N*/O*)<br> [[Kabupaten Pasuruan|Pasuruan]] di wilayah hukum Polres Pasuruan (N xxxx S*/T**)<br> Probolinggo dan [[Kota Probolinggo]] di wilayah hukum Polres Probolinggo Kota (N xxxx P**/Q*/R*)<br> [[Kabupaten Lumajang|Lumajang]] (N xxxx U*/Y**/Z*)<br> Pasuruan dan [[Kota Pasuruan]] di wilayah hukum Polres Pasuruan Kota (N xxxx V**/W*/X*) ||[[File:Plat nomor N.jpg|pus|150px]] |
||
|- |
|- |
||
| '''[[Keresidenan Besuki|P]]''' || eks [[Keresidenan Besuki]]:<br> [[Kabupaten Bondowoso|Bondowoso]] (P xxxx A*/B*/C*)<br> [[Kabupaten Situbondo|Situbondo]] (P xxxx D*/E*/F*)<br> [[Kabupaten Jember|Jember]] (P xxxx G*/H*/I*/J*/K*/L*/M*/N*/O*/P*)<br> [[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]] (P xxxx Q**/R*/S*/T*/U*/V**/W*/X*/Y*/Z*) ||[[File:Plat nomor P.jpg|pus|150px]] |
| '''[[Keresidenan Besuki|P]]''' || eks [[Keresidenan Besuki]]:<br> [[Kabupaten Bondowoso|Bondowoso]] (P xxxx A*/B*/C*)<br> [[Kabupaten Situbondo|Situbondo]] (P xxxx D*/E*/F*)<br> [[Kabupaten Jember|Jember]] (P xxxx G*/H*/I*/J*/K*/L*/M*/N*/O*/P*)<br> [[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]] (P xxxx Q**/R*/S*/T*/U*/V**/W*/X*/Y*/Z*) ||[[File:Plat nomor P.jpg|pus|150px]] |
||
|- |
|- |
||
| '''[[Keresidenan Bojonegoro|S]]''' || eks [[Keresidenan Bojonegoro]], Mojokerto, dan Jombang:<br> [[Kabupaten Bojonegoro|Bojonegoro]] (S xxxx A**/B*/C*/D*)<br> [[Kabupaten Tuban|Tuban]] (S xxxx E**/F*/G*/H*/I*)<br> [[Kabupaten Lamongan|Lamongan]] (S xxxx J**/K*/L*/M*)<br> [[Kabupaten Mojokerto|Mojokerto]] di wilayah hukum Polres Mojokerto (S xxxx N**/P*/Q*/R*)<br> [[Kabupaten Jombang|Jombang]] (S xxxx O**/W**/X*/Y*/Z*)<br> |
| '''[[Keresidenan Bojonegoro|S]]''' || eks [[Keresidenan Bojonegoro]], Mojokerto, dan Jombang:<br> [[Kabupaten Bojonegoro|Bojonegoro]] (S xxxx A**/B*/C*/D*)<br> [[Kabupaten Tuban|Tuban]] (S xxxx E**/F*/G*/H*/I*)<br> [[Kabupaten Lamongan|Lamongan]] (S xxxx J**/K*/L*/M*)<br> [[Kabupaten Mojokerto|Mojokerto]] di wilayah hukum Polres Mojokerto (S xxxx N**/P*/Q*/R*)<br> [[Kabupaten Jombang|Jombang]] (S xxxx O**/W**/X*/Y*/Z*)<br>Mojokerto dan [[Kota Mojokerto]] di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota (S xxxx S*/T*/U*/V*) ||[[Berkas:License Plat of Jombang Regency.jpg|pus|150x150px]] |
||
|- |
|- |
||
| '''[[Keresidenan Surabaya|W]]''' || [[Kabupaten Gresik|Gresik]] (W xxxx A*/B*/C*/D*/E*/F*/G*/H*/I*/J*/K*/L*/M*)<br> [[Kabupaten Sidoarjo|Sidoarjo]] (W xxxx N**/O*/P*/Q*/R*/S*/T*/U*/V*/W*/X*/Y*/Z*) || [[Berkas:Plat Nomor Kab.Sidoarjo.jpg|al=Pelat Nomor Sidoarjo (3 Huruf)|pus|150px]] |
| '''[[Keresidenan Surabaya|W]]''' || [[Kabupaten Gresik|Gresik]] (W xxxx A*/B*/C*/D*/E*/F*/G*/H*/I*/J*/K*/L*/M*)<br> [[Kabupaten Sidoarjo|Sidoarjo]] (W xxxx N**/O*/P*/Q*/R*/S*/T*/U*/V*/W*/X*/Y*/Z*) || [[Berkas:Plat Nomor Kab.Sidoarjo.jpg|al=Pelat Nomor Sidoarjo (3 Huruf)|pus|150px]] |
||
|- |
|- |
||
| '''[[Keresidenan Madiun|AE]]''' || eks [[Keresidenan Madiun]]:<br> [[Kota Madiun]] dan [[Kabupaten Madiun|Madiun]] di wilayah hukum Polres Madiun Kota (AE xxxx A*/B*/C*/D*)<br> |
| '''[[Keresidenan Madiun|AE]]''' || eks [[Keresidenan Madiun]]:<br> [[Kota Madiun]] dan [[Kabupaten Madiun|Madiun]] di wilayah hukum Polres Madiun Kota (AE xxxx A*/B*/C*/D*)<br>Madiun di wilayah hukum [[Kepolisian Resor Madiun|Polres Madiun]] (AE xxxx E*/F*/G*/H*/I*)<br> [[Kabupaten Ngawi|Ngawi]] (AE xxxx J**/K*/L*/M*)<br> [[Kabupaten Magetan|Magetan]] (AE xxxx N*/O*/P*/Q*/R*)<br> [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]] (AE xxxx S**/T*/U*/V*/W*)<br> [[Kabupaten Pacitan|Pacitan]] (AE xxxx X*/Y*/Z*) ||[[Berkas:Plat AE Ngawi 2019.jpg|pus|150px]] |
||
|- |
|- |
||
| '''[[Keresidenan Kediri|AG]]''' || eks [[Keresidenan Kediri]]:<br> [[Kabupaten Kediri|Kediri]] dan [[Kota Kediri]] di wilayah hukum Polres Kediri Kota (AG xxxx A**/B*/C*)<br> |
| '''[[Keresidenan Kediri|AG]]''' || eks [[Keresidenan Kediri]]:<br> [[Kabupaten Kediri|Kediri]] dan [[Kota Kediri]] di wilayah hukum Polres Kediri Kota (AG xxxx A**/B*/C*)<br>Kediri di wilayah hukum Polres Kediri (AG xxxx D*/E**/F*/G*/H*/I*/J*/O*)<br> [[Kabupaten Blitar|Blitar]] di wilayah hukum Polres Blitar (AG xxxx K**/L*/M*/N*/O**)<br> [[Kota Blitar]] dan Blitar di wilayah hukum Polres Blitar Kota (AG xxxx P**/Q*)<br> [[Kabupaten Tulungagung|Tulungagung]] (AG xxxx R**/S*/T*)<br> [[Kabupaten Nganjuk|Nganjuk]] (AG xxxx U*/V**/W*/X*)<br> [[Kabupaten Trenggalek|Trenggalek]] (AG xxxx Y**/Z*) ||[[Berkas:Plat Nomor Nganjuk (3 Huruf).jpg|al=Pelat Nomor Nganjuk (3 Huruf)|pus|150px]] |
||
|- |
|- |
||
| colspan="3" |'''Catatan:''' |
| colspan="3" |'''Catatan:''' |
||
* Pelat warna dasar kuning (angkutan umum dan angkutan barang berpelat kuning) menggunakan format huruf belakang U*, sedangkan penggunaan pelat warna dasar merah (kendaraan dinas) menggunakan format huruf belakang *P, dengan tanda (*) menunjukkan kode wilayah registrasi. Khusus kendaraan angkutan umum seperti angkot, hanya menggunakan angka 300-1999 saja. Contoh : '''AG 1980 U'''J ( |
* Pelat warna dasar kuning (angkutan umum dan angkutan barang berpelat kuning) menggunakan format huruf belakang U*, sedangkan penggunaan pelat warna dasar merah (kendaraan dinas) menggunakan format huruf belakang *P, dengan tanda (*) menunjukkan kode wilayah registrasi. Khusus kendaraan angkutan umum seperti angkot, hanya menggunakan angka 300-1999 saja. Contoh : '''AG 1980 U'''J'''''' (asal Kediri di wilayah hukum Polres Kediri) dan '''AE 1670 '''F''' P''' (kendaraan dinas milik Pemkab Madiun) |
||
⚫ | |||
* Kode nomor polisi L adalah satu-satunya kode wilayah yang hanya dimiliki oleh satu daerah setingkat kabupaten/kota. |
* Kode nomor polisi L adalah satu-satunya kode wilayah yang hanya dimiliki oleh satu daerah setingkat kabupaten/kota. |
||
* Pelat L menerapkan pelat bantuan dengan format '''US'''* atau '''UU'''*, berlaku satu bulan sejak dikeluarkan sambil menunggu STNK baru selesai. (contoh: L 1598 USK) |
* Pelat L menerapkan pelat bantuan dengan format '''US'''* atau '''UU'''*, berlaku satu bulan sejak dikeluarkan sambil menunggu STNK baru selesai. (contoh: L 1598 USK) |
||
Baris 354: | Baris 355: | ||
'''Contoh:''' |
'''Contoh:''' |
||
* L 1246 |
* L 1246 '''C'''AV adalah pelat nomor kendaraan pribadi asal wilayah Kota Surabaya. |
||
* M 9723 '''N'''C adalah pelat nomor kendaraan angkutan barang pribadi asal wilayah Sampang. |
* M 9723 '''N'''C adalah pelat nomor kendaraan angkutan barang pribadi asal wilayah Sampang. |
||
* N 2553 '''E'''FB adalah pelat nomor sepeda motor pribadi asal Kabupaten Malang di wilayah hukum Polres Malang. |
* N 2553 '''E'''FB adalah pelat nomor sepeda motor pribadi asal Kabupaten Malang di wilayah hukum Polres Malang. |
||
Baris 360: | Baris 361: | ||
* S 1065 '''N'''P merupakan pelat nomor mobil dinas milik Pemkab Mojokerto. |
* S 1065 '''N'''P merupakan pelat nomor mobil dinas milik Pemkab Mojokerto. |
||
* W 9804 U'''H''' adalah pelat nomor angkutan barang umum asal wilayah Gresik. |
* W 9804 U'''H''' adalah pelat nomor angkutan barang umum asal wilayah Gresik. |
||
* AE 2156 ''' |
* AE 2156 '''J'''BC adalah pelat nomor sepeda motor pribadi asal wilayah Ngawi. |
||
* AG 1695 '''C'''N adalah pelat nomor mobil pribadi asal Kota Kediri atau Kabupaten Kediri di wilayah hukum Polres Kediri Kota. |
* AG 1695 '''C'''N adalah pelat nomor mobil pribadi asal Kota Kediri atau Kabupaten Kediri di wilayah hukum Polres Kediri Kota. |
||
|- |
|- |
||
Baris 379: | Baris 380: | ||
|- |
|- |
||
| colspan="3" |'''Catatan:''' |
| colspan="3" |'''Catatan:''' |
||
* Angkutan umum mobil penumpang di wilayah hukum Polda Nusa Tenggara Barat menggunakan angka 1900-1999. Contoh: DR 1947 AC (asal Mataram), EA 1942 S (asal Kota Bima) |
|||
* Mulai Februari 2017, Provinsi Bali menggunakan tiga huruf di belakang untuk semua jenis kendaraan bermotor. |
|||
* Kendaraan dinasː |
* Kendaraan dinasː |
||
** Pemkab Bangliː DK 1-100 P<ref name="Bangli">Peraturan Bupati Bangli Nomor 35 Tahun 2018.</ref> |
** Pemkab Bangliː DK 1-100 P<ref name="Bangli">Peraturan Bupati Bangli Nomor 35 Tahun 2018.</ref> |
||
'''Contoh:''' |
'''Contoh:''' |
||
* DK 2026 '''A''' |
* DK 2026 '''A'''EI adalah pelat nomor sepeda motor asal Kota Denpasar atau Badung di wilayah hukum Polresta Denpasar. |
||
* DH 8712 '''H''' adalah pelat nomor pickup bak terbuka baru asal Kota Kupang. |
* DH 8712 '''H''' adalah pelat nomor pickup bak terbuka baru asal Kota Kupang. |
||
* DR 1922 '''A'''R adalah pelat nomor taksi pelat kuning asal Kota Mataram. |
* DR 1922 '''A'''R adalah pelat nomor taksi pelat kuning asal Kota Mataram. |
||
* EA |
* EA 1214 '''H'''A adalah pelat nomor mobil baru asal Sumbawa Barat. |
||
* EB 7212 '''P'''A adalah pelat nomor bus baru asal Manggarai Timur. |
* EB 7212 '''P'''A adalah pelat nomor bus baru asal Manggarai Timur. |
||
* ED 8044 '''C''' adalah pelat nomor angkutan barang baru asal Sumba Barat Daya. |
* ED 8044 '''C''' adalah pelat nomor angkutan barang baru asal Sumba Barat Daya. |
||
* DK |
* DK 1907 '''F'''BX adalah pelat nomor mobil baru asal Badung di wilayah hukum Polres Badung. |
||
* DH |
* DH 1849 '''G''' adalah pelat nomor mobil baru asal Rote Ndao. |
||
* DR 1184 '''D'''P adalah pelat nomor mobil baru asal Lombok Utara. |
* DR 1184 '''D'''P adalah pelat nomor mobil baru asal Lombok Utara. |
||
* EA 9017 '''S'''T adalah pelat nomor ambulans asal Kota Bima. |
* EA 9017 '''S'''T adalah pelat nomor ambulans asal Kota Bima. |
||
Baris 402: | Baris 403: | ||
| '''[[Kalimantan Selatan|DA]]''' || [[Kalimantan Selatan]]:<br> [[Kota Banjarmasin]] (DA xxxx A**/C**/I**/J**/N**/S**/T**/V**/X*)<br> [[Kabupaten Banjar|Banjar]] (DA xxxx B**/O**/Q**)<br>[[Kabupaten Hulu Sungai Selatan|Hulu Sungai Selatan]] (DA xxxx D**)<br>[[Kabupaten Hulu Sungai Tengah|Hulu Sungai Tengah]] (DA xxxx E**)<br>[[Kabupaten Hulu Sungai Utara|Hulu Sungai Utara]] (DA xxxx F**)<br>[[Kabupaten Kota Baru|Kota Baru]] (DA xxxx G**)<br>[[Kabupaten Tabalong|Tabalong]] (DA xxxx H**/U**)<br>[[Kabupaten Tapin|Tapin]] (DA xxxx K**)<br>[[Kabupaten Tanah Laut|Tanah Laut]] (DA xxxx L**)<br>[[Kabupaten Barito Kuala|Barito Kuala]] (DA xxxx M**)<br>[[Kota Banjarbaru]] (DA xxxx P**/R**/W**)<br>[[Kabupaten Balangan|Balangan]] (DA xxxx Y**)<br>[[Kabupaten Tanah Bumbu|Tanah Bumbu]] (DA xxxx Z**) ||[[Berkas:South Kalimantan License Plate.jpg|pus|150px]] |
| '''[[Kalimantan Selatan|DA]]''' || [[Kalimantan Selatan]]:<br> [[Kota Banjarmasin]] (DA xxxx A**/C**/I**/J**/N**/S**/T**/V**/X*)<br> [[Kabupaten Banjar|Banjar]] (DA xxxx B**/O**/Q**)<br>[[Kabupaten Hulu Sungai Selatan|Hulu Sungai Selatan]] (DA xxxx D**)<br>[[Kabupaten Hulu Sungai Tengah|Hulu Sungai Tengah]] (DA xxxx E**)<br>[[Kabupaten Hulu Sungai Utara|Hulu Sungai Utara]] (DA xxxx F**)<br>[[Kabupaten Kota Baru|Kota Baru]] (DA xxxx G**)<br>[[Kabupaten Tabalong|Tabalong]] (DA xxxx H**/U**)<br>[[Kabupaten Tapin|Tapin]] (DA xxxx K**)<br>[[Kabupaten Tanah Laut|Tanah Laut]] (DA xxxx L**)<br>[[Kabupaten Barito Kuala|Barito Kuala]] (DA xxxx M**)<br>[[Kota Banjarbaru]] (DA xxxx P**/R**/W**)<br>[[Kabupaten Balangan|Balangan]] (DA xxxx Y**)<br>[[Kabupaten Tanah Bumbu|Tanah Bumbu]] (DA xxxx Z**) ||[[Berkas:South Kalimantan License Plate.jpg|pus|150px]] |
||
|- |
|- |
||
| '''[[Kalimantan Barat|KB]]''' || [[Kalimantan Barat]]:<br> [[Kota Pontianak]] (KB xxxx A*/H |
| '''[[Kalimantan Barat|KB]]''' || [[Kalimantan Barat]]:<br> [[Kota Pontianak]] (KB xxxx A*/H*/O*/Q*/S**/W*)<br> [[Kabupaten Mempawah|Mempawah]] (KB xxxx B*)<br>[[Kota Singkawang]] (KB xxxx C*/Y*)<br>[[Kabupaten Sanggau|Sanggau]] (KB xxxx D*/U*)<br>[[Kabupaten Sintang|Sintang]] (KB xxxx E*)<br>[[Kabupaten Kapuas Hulu|Kapuas Hulu]] (KB xxxx F*)<br>[[Kabupaten Ketapang|Ketapang]] (KB xxxx G*)<br>[[Kabupaten Melawi|Melawi]] (KB xxxx J*)<br>[[Kabupaten Bengkayang|Bengkayang]] (KB xxxx K*)<br>[[Kabupaten Landak|Landak]] (KB xxxx L*)<br>[[Kabupaten Kubu Raya|Kubu Raya]] (KB xxxx M*/N*)<br>[[Kabupaten Sambas|Sambas]] (KB xxxx P*/T*)<br>[[Kabupaten Sekadau|Sekadau]] (KB xxxx V*)<br>[[Kabupaten Kayong Utara|Kayong Utara]] (KB xxxx Z*) ||[[Berkas:West-Borneo Kfzkennzeichen.png|pus|150px]] |
||
|- |
|- |
||
| '''[[Kalimantan Tengah|KH]]''' || [[Kalimantan Tengah]]:<br>[[Kota Palangkaraya]] (KH xxxx A*/T*/Y*)<br>[[Kabupaten Kapuas|Kapuas]] (KH xxxx B*/C*/U*)<br>[[Kabupaten Barito Selatan|Barito Selatan]] (KH xxxx D*)<br>[[Kabupaten Barito Utara|Barito Utara]] (KH xxxx E*)<br>[[Kabupaten Kotawaringin Timur|Kotawaringin Timur]] (KH xxxx F*/L*/W*)<br>[[Kabupaten Kotawaringin Barat|Kotawaringin Barat]] (KH xxxx G*/V*)<br>[[Kabupaten Gunung Mas|Gunung Mas]] (KH xxxx H*)<br>[[Kabupaten Pulang Pisau|Pulang Pisau]] (KH xxxx J*)<br>[[Kabupaten Barito Timur|Barito Timur]] (KH xxxx K*)<br>[[Kabupaten Murung Raya|Murung Raya]] (KH xxxx M*)<br>[[Kabupaten Katingan|Katingan]] (KH xxxx N*)<br>[[Kabupaten Seruyan|Seruyan]] (KH xxxx P*)<br>[[Kabupaten Lamandau|Lamandau]] (KH xxxx R*)<br>[[Kabupaten Sukamara|Sukamara]] (KH xxxx S*) ||[[File:Plat Nomor KH.jpg|pus|150px]] |
| '''[[Kalimantan Tengah|KH]]''' || [[Kalimantan Tengah]]:<br>[[Kota Palangkaraya]] (KH xxxx A*/Q*/T*/Y*)<br>[[Kabupaten Kapuas|Kapuas]] (KH xxxx B*/C*/U*)<br>[[Kabupaten Barito Selatan|Barito Selatan]] (KH xxxx D*)<br>[[Kabupaten Barito Utara|Barito Utara]] (KH xxxx E*)<br>[[Kabupaten Kotawaringin Timur|Kotawaringin Timur]] (KH xxxx F*/L*/W*)<br>[[Kabupaten Kotawaringin Barat|Kotawaringin Barat]] (KH xxxx G*/V*)<br>[[Kabupaten Gunung Mas|Gunung Mas]] (KH xxxx H*)<br>[[Kabupaten Pulang Pisau|Pulang Pisau]] (KH xxxx J*)<br>[[Kabupaten Barito Timur|Barito Timur]] (KH xxxx K*)<br>[[Kabupaten Murung Raya|Murung Raya]] (KH xxxx M*)<br>[[Kabupaten Katingan|Katingan]] (KH xxxx N*)<br>[[Kabupaten Seruyan|Seruyan]] (KH xxxx P*)<br>[[Kabupaten Lamandau|Lamandau]] (KH xxxx R*)<br>[[Kabupaten Sukamara|Sukamara]] (KH xxxx S*) ||[[File:Plat Nomor KH.jpg|pus|150px]] |
||
|- |
|- |
||
| '''[[Kalimantan Timur|KT]]''' || [[Kalimantan Timur]]:<br> [[Kota Balikpapan]] (KT xxxx A**/H*/K*/L*/Y*/Z*)<br>[[Kota Samarinda]] (KT xxxx B**/F*/I*/M*/N*/S*/W*/X*)<br>[[Kabupaten Kutai Kartanegara|Kutai Kartanegara]] (KT xxxx C**/J*/O*/S*/U*)<br>[[Kota Bontang]] (KT xxxx D**/Q*)<br>[[Kabupaten Paser|Paser]] (KT xxxx E**/J*/S*)<br>[[Kabupaten Berau|Berau]] (KT xxxx G**)<br>[[Kabupaten Kutai Timur|Kutai Timur]] (KT xxxx J*/R**/S*)<br>[[Kabupaten Kutai Barat|Kutai Barat]] (KT xxxx P**)<br>[[Kabupaten Mahakam Ulu|Mahakam Ulu]] (KT xxxx T*)<br>[[Kabupaten Penajam Paser Utara|Penajam Paser Utara]] (KT xxxx V*) ||[[Berkas:East Kalimantan License Plate.jpg|pus|150px]] |
| '''[[Kalimantan Timur|KT]]''' || [[Kalimantan Timur]]:<br> [[Kota Balikpapan]] (KT xxxx A**/H*/K*/L*/Y*/Z*)<br>[[Kota Samarinda]] (KT xxxx B**/F*/I*/M*/N*/S*/W*/X*)<br>[[Kabupaten Kutai Kartanegara|Kutai Kartanegara]] (KT xxxx C**/J*/O*/S*/U*)<br>[[Kota Bontang]] (KT xxxx D**/Q*)<br>[[Kabupaten Paser|Paser]] (KT xxxx E**/J*/S*)<br>[[Kabupaten Berau|Berau]] (KT xxxx G**)<br>[[Kabupaten Kutai Timur|Kutai Timur]] (KT xxxx J*/R**/S*)<br>[[Kabupaten Kutai Barat|Kutai Barat]] (KT xxxx P**)<br>[[Kabupaten Mahakam Ulu|Mahakam Ulu]] (KT xxxx T*)<br>[[Kabupaten Penajam Paser Utara|Penajam Paser Utara]] (KT xxxx V*) ||[[Berkas:East Kalimantan License Plate.jpg|pus|150px]] |
||
Baris 412: | Baris 413: | ||
|- |
|- |
||
| colspan="3" |'''Catatan:''' |
| colspan="3" |'''Catatan:''' |
||
* Angkutan Umum |
|||
* Untuk pelat nomor Kalimantan Timur, angka 7000-7999 dan 9000-9999 digunakan untuk mobil bus. |
|||
** Wilayah hukum Polda Kalimantan Timur dan Polda Kalimantan Utara menggunakan kode registrasi *U |
|||
* Untuk Kutai Timur, huruf belakang J dimulai dari JG hingga JM, sementara untuk huruf belakang S dimulai dari SN hingga SR. |
* Untuk Kutai Timur, huruf belakang J dimulai dari JG hingga JM, sementara untuk huruf belakang S dimulai dari SN hingga SR. |
||
* Untuk Kutai Kartanegara, huruf belakang J dimulai dari JN hingga JZ, sementara untuk huruf belakang S dimulai dari SI, SJ dan SK. |
* Untuk Kutai Kartanegara, huruf belakang J dimulai dari JN hingga JZ, sementara untuk huruf belakang S dimulai dari SI, SJ dan SK. |
||
Baris 418: | Baris 420: | ||
* Kota Samarinda menggunakan kode S sampai dengan SD, lalu SY dan SZ. |
* Kota Samarinda menggunakan kode S sampai dengan SD, lalu SY dan SZ. |
||
* DA dipakai di Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah sebelum pembagian provinsi, sedangkan BR dipakai di Kalimantan Barat saja sebelum diganti menjadi KB<ref>{{citenews|url=https://jejakrekam.com/2018/04/04/mengapa-plat-kendaraan-bermotor-kalsel-harus-da-inilah-catatan-sejarahnya/|date=2018-04-04|accessdate=2018-04-04}}</ref>. |
* DA dipakai di Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah sebelum pembagian provinsi, sedangkan BR dipakai di Kalimantan Barat saja sebelum diganti menjadi KB<ref>{{citenews|url=https://jejakrekam.com/2018/04/04/mengapa-plat-kendaraan-bermotor-kalsel-harus-da-inilah-catatan-sejarahnya/|date=2018-04-04|accessdate=2018-04-04}}</ref>. |
||
* |
* Kendaraan yang dimutasi ke wilayah hukum Polda Kalimantan Selatan menggunakan kode T* dengan (*) sebagai kode wilayah registrasi. Contoh: '''DA 8564 TJB''' adalah pelat nomor angkutan barang mutasi ke wilayah Kota Banjarmasin. |
||
⚫ | |||
* Untuk Kalimantan Timur, kendaraan yang dimutasi menggunakan kode X* atau *X dengan (*) sebagai kode wilayah registrasi. Contoh: '''KT 1945 XC''' adalah pelat nomor mobil mutasi dari Kab. Kutai Kartanegara dan '''KT 5226 '''I'''X''' adalah pelat nomor motor mutasi dari Kota Samarinda. |
* Untuk Kalimantan Timur, kendaraan yang dimutasi menggunakan kode X* atau *X dengan (*) sebagai kode wilayah registrasi. Contoh: '''KT 1945 XC''' adalah pelat nomor mobil mutasi dari Kab. Kutai Kartanegara dan '''KT 5226 '''I'''X''' adalah pelat nomor motor mutasi dari Kota Samarinda. |
||
* Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan untuk semua jenis kendaraan bermotor menggunakan tiga kode registrasi belakang. Dua kode registrasi masih berlaku selama masih ada tersedia. |
* Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan untuk semua jenis kendaraan bermotor menggunakan tiga kode registrasi belakang. Dua kode registrasi masih berlaku selama masih ada tersedia. |
||
Baris 426: | Baris 429: | ||
'''Contoh:''' |
'''Contoh:''' |
||
* DA 7118 '''T'''HK adalah pelat nomor |
* DA 7118 '''T'''HK adalah pelat nomor bus mutasi ke wilayah Tabalong. |
||
* KB 1187 '''G'''R adalah pelat nomor mobil baru asal Ketapang. |
* KB 1187 '''G'''R adalah pelat nomor mobil baru asal Ketapang. |
||
* KH 2948 '''J'''A adalah pelat nomor motor baru asal Pulang Pisau. |
* KH 2948 '''J'''A adalah pelat nomor motor baru asal Pulang Pisau. |
||
Baris 435: | Baris 438: | ||
! colspan="3" |Sulawesi |
! colspan="3" |Sulawesi |
||
|- |
|- |
||
| '''[[Sulawesi Utara|DB]]''' || [[Sulawesi Utara]] (Daratan):<br> [[Kota Manado]] (DB xxxx A*/L*/M*/R*/T*/V*)<br>[[Kabupaten Minahasa|Minahasa]] (DB xxxx B*/Q*)<br>[[Kota Bitung]] (DB xxxx C*)<br>[[Kabupaten Bolaang Mongondow|Bolaang Mongondow]] (DB xxxx D*)<br>[[Kabupaten Minahasa Selatan|Minahasa Selatan]] (DB xxxx E*)<br>[[Kabupaten Minahasa Utara|Minahasa Utara]] (DB xxxx F*/W*)<br>[[Kota Tomohon]] (DB xxxx G*)<br>[[Kabupaten Bolaang Mongondow Utara|Bolaang Mongondow Utara]] (DB xxxx H*)<br>[[Kabupaten Minahasa Tenggara|Minahasa Tenggara]] (DB xxxx J*)<br>[[Kota Kotamobagu]] (DB xxxx K*)<br>[[Kabupaten Bolaang Mongondow Timur|Bolaang Mongondow Timur]] (DB xxxx N*)<br>[[Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan|Bolaang Mongondow Selatan]] (DB xxxx P*) ||[[Berkas:Plat Nomor DB.png|pus|147x147px]] |
| '''[[Sulawesi Utara|DB]]''' || [[Sulawesi Utara]] (Daratan):<br> [[Kota Manado]] (DB xxxx A*/L*/M*/R*/T*/V*)<br>[[Kabupaten Minahasa|Minahasa]] (DB xxxx B*/Q*)<br>[[Kota Bitung]] (DB xxxx C*/O*)<br>[[Kabupaten Bolaang Mongondow|Bolaang Mongondow]] (DB xxxx D*)<br>[[Kabupaten Minahasa Selatan|Minahasa Selatan]] (DB xxxx E*)<br>[[Kabupaten Minahasa Utara|Minahasa Utara]] (DB xxxx F*/W*)<br>[[Kota Tomohon]] (DB xxxx G*)<br>[[Kabupaten Bolaang Mongondow Utara|Bolaang Mongondow Utara]] (DB xxxx H*)<br>[[Kabupaten Minahasa Tenggara|Minahasa Tenggara]] (DB xxxx J*)<br>[[Kota Kotamobagu]] (DB xxxx K*)<br>[[Kabupaten Bolaang Mongondow Timur|Bolaang Mongondow Timur]] (DB xxxx N*)<br>[[Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan|Bolaang Mongondow Selatan]] (DB xxxx P*) ||[[Berkas:Plat Nomor DB.png|pus|147x147px]] |
||
|- |
|- |
||
| '''[[Sulawesi Barat|DC]]''' || [[Sulawesi Barat]]:<br> [[Kabupaten Mamuju|Mamuju]] (DC xxxx A*/G*/L*/P*)<br> [[Kabupaten Majene|Majene]] (DC xxxx B*/Q*)<br> [[Kabupaten Polewali Mandar|Polewali Mandar]] (DC xxxx C*/N*)<br> [[Kabupaten Mamasa|Mamasa]] (DC xxxx D*)<br> [[Kabupaten Pasangkayu|Pasangkayu]] (DC xxxx E*/X*)<br> [[Kabupaten Mamuju Tengah|Mamuju Tengah]] (DC xxxx F*) || [[File:Plat DC.png|pus|150px]] |
| '''[[Sulawesi Barat|DC]]''' || [[Sulawesi Barat]]:<br> [[Kabupaten Mamuju|Mamuju]] (DC xxxx A*/G*/L*/P*)<br> [[Kabupaten Majene|Majene]] (DC xxxx B*/Q*)<br> [[Kabupaten Polewali Mandar|Polewali Mandar]] (DC xxxx C*/N*)<br> [[Kabupaten Mamasa|Mamasa]] (DC xxxx D*)<br> [[Kabupaten Pasangkayu|Pasangkayu]] (DC xxxx E*/X*)<br> [[Kabupaten Mamuju Tengah|Mamuju Tengah]] (DC xxxx F*) || [[File:Plat DC.png|pus|150px]] |
||
Baris 441: | Baris 444: | ||
| '''[[Sulawesi Barat|DD]]''' || [[Sulawesi Selatan]] (bagian selatan):<br> [[Kota Makassar]] (DD xxxx A**/I*/K*/M*/O*/Q*/R*/S**/U*/V*/X**)<br> [[Kabupaten Gowa|Gowa]] (DD xxxx B*/L*/N*/Y*)<br> [[Kabupaten Takalar|Takalar]] (DD xxxx C*/P*)<br> [[Kabupaten Maros|Maros]] (DD xxxx D*/T*)<br> [[Kabupaten Pangkajene Kepulauan|Pangkajene Kepulauan]] (DD xxxx E*/W*)<br> [[Kabupaten Bantaeng|Bantaeng]] (DD xxxx F*)<br> [[Kabupaten Jeneponto|Jeneponto]] (DD xxxx G*)<br> [[Kabupaten Bulukumba|Bulukumba]] (DD xxxx H*/Z*)<br> [[Kabupaten Selayar|Selayar]] (DD xxxx J*) ||[[File:Plat nomor Kota Makassar.jpg|pus|150px]] |
| '''[[Sulawesi Barat|DD]]''' || [[Sulawesi Selatan]] (bagian selatan):<br> [[Kota Makassar]] (DD xxxx A**/I*/K*/M*/O*/Q*/R*/S**/U*/V*/X**)<br> [[Kabupaten Gowa|Gowa]] (DD xxxx B*/L*/N*/Y*)<br> [[Kabupaten Takalar|Takalar]] (DD xxxx C*/P*)<br> [[Kabupaten Maros|Maros]] (DD xxxx D*/T*)<br> [[Kabupaten Pangkajene Kepulauan|Pangkajene Kepulauan]] (DD xxxx E*/W*)<br> [[Kabupaten Bantaeng|Bantaeng]] (DD xxxx F*)<br> [[Kabupaten Jeneponto|Jeneponto]] (DD xxxx G*)<br> [[Kabupaten Bulukumba|Bulukumba]] (DD xxxx H*/Z*)<br> [[Kabupaten Selayar|Selayar]] (DD xxxx J*) ||[[File:Plat nomor Kota Makassar.jpg|pus|150px]] |
||
|- |
|- |
||
| '''[[Kabupaten Kepulauan Talaud|DL]]''' || [[Sulawesi Utara]] (Kepulauan):<br> [[Kabupaten Kepulauan Sangihe|Kepulauan Sangihe]] (DL xxxx A*)<br> [[Kabupaten Kepulauan Talaud|Kepulauan Talaud]] (DL xxxx B*)<br> [[Kabupaten Kepulauan Sitaro|Kepulauan Sitaro]] (DL xxxx C*) || [[File:Plat DL.png|pus|150px]] |
| '''[[Kabupaten Kepulauan Talaud|DL]]''' || [[Sulawesi Utara]] (Kepulauan):<br> [[Kabupaten Kepulauan Sangihe|Kepulauan Sangihe]] (DL xxxx A*)<br> [[Kabupaten Kepulauan Talaud|Kepulauan Talaud]] (DL xxxx B*)<br> [[Kabupaten Kepulauan Sitaro|Kepulauan Sitaro (Siau Tagulandang Biaro)]] (DL xxxx C*) || [[File:Plat DL.png|pus|150px]] |
||
|- |
|- |
||
| '''[[Gorontalo|DM]]''' || [[Gorontalo]]:<br> [[Kota Gorontalo]] (DM xxxx A*/J*/X*)<br> [[Kabupaten Gorontalo|Gorontalo]] (DM xxxx B*/H*)<br> [[Kabupaten Boalemo|Boalemo]] (DM xxxx C*)<br> [[Kabupaten Pohuwato|Pohuwato]] (DM xxxx D*)<br> [[Kabupaten Bone Bolango|Bone Bolango]] (DM xxxx E*)<br> [[Kabupaten Gorontalo Utara|Gorontalo Utara]] (DM xxxx F*) ||[[File:Plat nomor DM.jpg|pus|150px]] |
| '''[[Gorontalo|DM]]''' || [[Gorontalo]]:<br> [[Kota Gorontalo]] (DM xxxx A*/J*/X*)<br> [[Kabupaten Gorontalo|Gorontalo]] (DM xxxx B*/H*)<br> [[Kabupaten Boalemo|Boalemo]] (DM xxxx C*)<br> [[Kabupaten Pohuwato|Pohuwato]] (DM xxxx D*)<br> [[Kabupaten Bone Bolango|Bone Bolango]] (DM xxxx E*)<br> [[Kabupaten Gorontalo Utara|Gorontalo Utara]] (DM xxxx F*) ||[[File:Plat nomor DM.jpg|pus|150px]] |
||
Baris 454: | Baris 457: | ||
|- |
|- |
||
| colspan="3" |'''Catatan:''' |
| colspan="3" |'''Catatan:''' |
||
* Angkutan Umum |
|||
⚫ | |||
** Wilayah hukum Polda Sulawesi Tenggara menggunakan kode registrasi U* (seperti Jawa Timur) dengan tanda (*) menunjukkan kode wilayah registrasi. Contoh : '''DT 1925 UE''' (asal Kota Kendari). |
|||
⚫ | |||
* Huruf paling belakang pada pelat-pelat nomor Sulawesi Tenggara merupakan kode wilayah registrasi (seperti Jawa Tengah). |
* Huruf paling belakang pada pelat-pelat nomor Sulawesi Tenggara merupakan kode wilayah registrasi (seperti Jawa Tengah). |
||
Baris 461: | Baris 466: | ||
* DB 9422 '''H'''K adalah pelat nomor angkutan barang baru asal Bolaang Mongondow Utara. |
* DB 9422 '''H'''K adalah pelat nomor angkutan barang baru asal Bolaang Mongondow Utara. |
||
* DC 1339 '''X'''G adalah pelat nomor mobil baru asal Pasangkayu. |
* DC 1339 '''X'''G adalah pelat nomor mobil baru asal Pasangkayu. |
||
* DD 1025 '''X''' |
* DD 1025 '''X'''BA adalah pelat nomor mobil baru asal Kota Makassar. |
||
* DL 6166 '''A'''T adalah pelat nomor motor baru asal Kepulauan Sangihe. |
* DL 6166 '''A'''T adalah pelat nomor motor baru asal Kepulauan Sangihe. |
||
* DM 5689 '''J'''R adalah pelat nomor motor baru asal Kota Gorontalo. |
* DM 5689 '''J'''R adalah pelat nomor motor baru asal Kota Gorontalo. |
||
Baris 474: | Baris 479: | ||
| '''[[Maluku|DE]]''' || [[Maluku]]:<br> [[Kota Ambon]] (DE xxxx A*/L*/N*)<br> [[Kabupaten Maluku Tengah|Maluku Tengah]] (DE xxxx B*)<br> [[Kabupaten Maluku Tenggara|Maluku Tenggara]] (DE xxxx C*)<br> [[Kabupaten Buru|Buru]] (DE xxxx D*)<br> [[Kabupaten Kepulauan Tanimbar|Kepulauan Tanimbar]] (DE xxxx E*)<br> [[Kabupaten Kepulauan Aru|Kepulauan Aru]] (DE xxxx F*)<br> [[Kabupaten Seram Bagian Barat|Seram Bagian Barat]] (DE xxxx G*/O*)<br> [[Kabupaten Seram Bagian Timur|Seram Bagian Timur]] (DE xxxx H*)<br> [[Kota Tual]] (DE xxxx I*)<br> [[Kabupaten Maluku Barat Daya|Maluku Barat Daya]] (DE xxxx J*)<br> [[Kabupaten Buru Selatan|Buru Selatan]] (DE xxxx K*) ||[[File:Plat nomor DE.jpg|pus|150px]] |
| '''[[Maluku|DE]]''' || [[Maluku]]:<br> [[Kota Ambon]] (DE xxxx A*/L*/N*)<br> [[Kabupaten Maluku Tengah|Maluku Tengah]] (DE xxxx B*)<br> [[Kabupaten Maluku Tenggara|Maluku Tenggara]] (DE xxxx C*)<br> [[Kabupaten Buru|Buru]] (DE xxxx D*)<br> [[Kabupaten Kepulauan Tanimbar|Kepulauan Tanimbar]] (DE xxxx E*)<br> [[Kabupaten Kepulauan Aru|Kepulauan Aru]] (DE xxxx F*)<br> [[Kabupaten Seram Bagian Barat|Seram Bagian Barat]] (DE xxxx G*/O*)<br> [[Kabupaten Seram Bagian Timur|Seram Bagian Timur]] (DE xxxx H*)<br> [[Kota Tual]] (DE xxxx I*)<br> [[Kabupaten Maluku Barat Daya|Maluku Barat Daya]] (DE xxxx J*)<br> [[Kabupaten Buru Selatan|Buru Selatan]] (DE xxxx K*) ||[[File:Plat nomor DE.jpg|pus|150px]] |
||
|- |
|- |
||
| '''[[Maluku Utara|DG]]''' || [[Maluku Utara]]:<br> [[Kota Ternate]] (DG xxxx A*/K*/Q*)<br> [[Kota Tidore Kepulauan]] (DG xxxx B*/L*)<br> [[Kabupaten |
| '''[[Maluku Utara|DG]]''' || [[Maluku Utara]]:<br> [[Kota Ternate]] (DG xxxx A*/K*/Q*)<br> [[Kota Tidore Kepulauan]] (DG xxxx B*/L*)<br> [[Kabupaten Pulau Taliabu|Pulau Taliabu]] (DG xxxx H*)<br> [[Kabupaten Pulau Morotai|Pulau Morotai]] (DG xxxx J*)<br> [[Kabupaten Halmahera Barat|Halmahera Barat]] (DG xxxx M*)<br> [[Kabupaten Halmahera Utara|Halmahera Utara]] (DG xxxx N*)<br> [[Kabupaten Halmahera Selatan|Halmahera Selatan]] (DG xxxx P*)<br> [[Kabupaten Kepulauan Sula|Kepulauan Sula]] (DG xxxx R*)<br> [[Kabupaten Halmahera Tengah|Halmahera Tengah]] (DG xxxx S*)<br> [[Kabupaten Halmahera Timur|Halmahera Timur]] (DG xxxx T*) || [[Berkas:Plat DG.jpg|pus|150x150px]] |
||
|- |
|- |
||
| '''[[Papua|PA]]''' || [[Papua]], [[Papua Selatan]], [[Papua Tengah]], dan [[Papua Pegunungan]]:<br> [[Kota Jayapura]] (PA xxxx A*/F*/R*)<br> [[Kabupaten Jayawijaya|Jayawijaya]], [[Kabupaten Mamberamo Tengah|Mamberamo Tengah]], [[Kabupaten Nduga|Nduga]], [[Kabupaten Pegunungan Bintang|Pegunungan Bintang]], [[Kabupaten Yahukimo|Yahukimo]], dan [[Kabupaten Yalimo|Yalimo]] (PA xxxx B*/Y*)<br> [[Kabupaten Biak Numfor|Biak Numfor]] (PA xxxx C*)<br> [[Kabupaten Mimika|Mimika]] (PA xxxx D*/H*/M*)<br> [[Kabupaten Paniai|Paniai]] dan [[Kabupaten Deiyai|Deiyai]] (PA xxxx E*)<br> [[Kabupaten Merauke|Merauke]] dan [[Kabupaten Asmat|Asmat]] (PA xxxx G*)<br> [[Kabupaten Jayapura|Jayapura]] (PA xxxx J*)<br> [[Kabupaten Nabire|Nabire]], [[Kabupaten Dogiyai|Dogiyai]], dan [[Kabupaten Intan Jaya|Intan Jaya]] (PA xxxx K*)<br> [[Kabupaten Kepulauan Yapen|Kepulauan Yapen]] (PA xxxx L*)<br> [[Kabupaten Waropen|Waropen]] (PA xxxx N*)<br> [[Kabupaten Puncak Jaya|Puncak Jaya]] dan [[Kabupaten Puncak|Puncak]] (PA xxxx P*)<br> [[Kabupaten Keerom|Keerom]] (PA xxxx Q*)<br> [[Kabupaten Sarmi|Sarmi]] (PA xxxx S*)<br> [[Kabupaten Mappi|Mappi]] (PA xxxx T*)<br> [[Kabupaten Supiori|Supiori]] (PA xxxx U*)<br>[[Kabupaten Boven Digoel|Boven Digoel]] (PA xxxx V*)<br>[[Kabupaten Mamberamo Raya|Mamberamo Raya]] (PA xxxx X*)<br>[[Kabupaten Tolikara|Tolikara]] dan [[Kabupaten Lanny Jaya|Lanny Jaya]] (PA xxxx Z*) ||[[Berkas:Plat Nomor PA.png|pus|150x150px]] |
| '''[[Papua|PA]]''' || [[Papua]], [[Papua Selatan]], [[Papua Tengah]], dan [[Papua Pegunungan]]:<br> [[Kota Jayapura]] (PA xxxx A*/F*/R*)<br> [[Kabupaten Jayawijaya|Jayawijaya]], [[Kabupaten Mamberamo Tengah|Mamberamo Tengah]], [[Kabupaten Nduga|Nduga]], [[Kabupaten Pegunungan Bintang|Pegunungan Bintang]], [[Kabupaten Yahukimo|Yahukimo]], dan [[Kabupaten Yalimo|Yalimo]] (PA xxxx B*/Y*)<br> [[Kabupaten Biak Numfor|Biak Numfor]] (PA xxxx C*)<br> [[Kabupaten Mimika|Mimika]] (PA xxxx D*/H*/M*)<br> [[Kabupaten Paniai|Paniai]] dan [[Kabupaten Deiyai|Deiyai]] (PA xxxx E*)<br> [[Kabupaten Merauke|Merauke]] dan [[Kabupaten Asmat|Asmat]] (PA xxxx G*)<br> [[Kabupaten Jayapura|Jayapura]] (PA xxxx J*)<br> [[Kabupaten Nabire|Nabire]], [[Kabupaten Dogiyai|Dogiyai]], dan [[Kabupaten Intan Jaya|Intan Jaya]] (PA xxxx K*)<br> [[Kabupaten Kepulauan Yapen|Kepulauan Yapen]] (PA xxxx L*)<br> [[Kabupaten Waropen|Waropen]] (PA xxxx N*)<br> [[Kabupaten Puncak Jaya|Puncak Jaya]] dan [[Kabupaten Puncak|Puncak]] (PA xxxx P*)<br> [[Kabupaten Keerom|Keerom]] (PA xxxx Q*)<br> [[Kabupaten Sarmi|Sarmi]] (PA xxxx S*)<br> [[Kabupaten Mappi|Mappi]] (PA xxxx T*)<br> [[Kabupaten Supiori|Supiori]] (PA xxxx U*)<br>[[Kabupaten Boven Digoel|Boven Digoel]] (PA xxxx V*)<br>[[Kabupaten Mamberamo Raya|Mamberamo Raya]] (PA xxxx X*)<br>[[Kabupaten Tolikara|Tolikara]] dan [[Kabupaten Lanny Jaya|Lanny Jaya]] (PA xxxx Z*) ||[[Berkas:Plat Nomor PA.png|pus|150x150px]] |
||
Baris 481: | Baris 486: | ||
|- |
|- |
||
| colspan="3" |'''Catatan:''' |
| colspan="3" |'''Catatan:''' |
||
* Angkutan Umum |
|||
⚫ | |||
** Wilayah hukum Polda Maluku menggunakan kode registrasi *U. Contoh: '''DE 1009 JU''' (asal Maluku Barat Daya) |
|||
⚫ | * |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | <ref>{{citenews|url=http://rimanews.com/nasional/peristiwa/read/20160625/289188/TNKB-Papua-Berubah-Jadi-PA-Mulai-Awal-Juli|title=TNKB Papua Berubah Jadi PA Mulai Awal Juli|date=2016-06-25|accessdate=2016-06-27|archive-date=2016-06-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20160626134419/http://rimanews.com/nasional/peristiwa/read/20160625/289188/TNKB-Papua-Berubah-Jadi-PA-Mulai-Awal-Juli|dead-url=yes}}</ref> |
||
* Kendaraan Dinas |
* Kendaraan Dinas |
||
** Wilayah hukum Polda Maluku menggunakan kode Registrasi *M. Contoh: '''DE 1755 FM''' (asal Kepulauan Aru). |
|||
⚫ | ** Wilayah hukum Polda Maluku Utara menggunakan kode Registrasi *# dengan tanda (*) dan (#) menunjukkan inisial kabupaten/kota (kecuali Ternate). Contoh: '''DG 1073 '''K'''T''' (asal Ternate), '''DG 5332 MU''' (asal Ternate), '''DG 1332 TK''' (asal Tidore Kepulauan), '''DG 8001 HU''' (asal Halmahera Utara), '''DG 2972 HG''' (asal Halmahera Tengah), '''DG 3206 HT''' (asal Halmahera Timur), '''DG 3272 PM''' (asal Pulau Morotai). |
||
** Wilayah hukum Polda Papua menggunakan kode Registrasi *Z, contoh: '''PA 1310 '''R'''Z''' (Kota Jayapura). |
** Wilayah hukum Polda Papua menggunakan kode Registrasi *Z, contoh: '''PA 1310 '''R'''Z''' (Kota Jayapura). |
||
** Wilayah hukum Polda Papua Barat menggunakan Angka 5000-5999, contoh: PB 5023 '''P''' (Kabupaten Tambrauw). |
** Wilayah hukum Polda Papua Barat menggunakan Angka 5000-5999, contoh: PB 5023 '''P''' (Kabupaten Tambrauw). |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | <ref>{{citenews|url=http://rimanews.com/nasional/peristiwa/read/20160625/289188/TNKB-Papua-Berubah-Jadi-PA-Mulai-Awal-Juli|title=TNKB Papua Berubah Jadi PA Mulai Awal Juli|date=2016-06-25|accessdate=2016-06-27|archive-date=2016-06-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20160626134419/http://rimanews.com/nasional/peristiwa/read/20160625/289188/TNKB-Papua-Berubah-Jadi-PA-Mulai-Awal-Juli|dead-url=yes}}</ref> |
||
'''Contoh:''' |
'''Contoh:''' |
||
Baris 846: | Baris 853: | ||
== Pelat nomor cantik == |
== Pelat nomor cantik == |
||
[[Berkas:Customized Indonesian License Plate.jpg|jmpl|Contoh TNKB Pilihan (plat nomor cantik) sesudah menggunakan format baru dengan tulisan jenis [[FE-Schrift]] [https://en.m.wiki-indonesia.club/wiki/FE-Schrift en] pada Agustus 2019.<ref name=":3" />]]Bagi seseorang pemilik kendaraan yang berpelat nomor cantik biasanya berani membayar pajak kendaraan bermotor yang mahal. Pelat-pelat nomor cantik tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan sifat-sifat pribadi seseorang, bisa berupa inisial, singkatan nama, kesenangan/hobi, atau jenis mobil yang digunakan. Pelat nomor cantik pada umumnya mempergunakan kombinasi huruf dan angka untuk membentuk suatu kata. Contohnya seperti B 74 NT, B 911 FTS, B 1997 HAR, B 228 NNC, B 246 MHN, B 773 YTI, B 50 PUL, B 77 RSL, D 1 OSA, D 777 DDG, D 24 JAM, D 457 RO, B 745 AHS, B 100 UTI, B 660 HND, D 64 TRA, B 335 MUH, B 108 FIT, B 121 LLO, B 783 RIA, B 29 WEN, B 1113 CCA, B 800 ST, B 373 UT, F 1 PUL, B 223 ADE, S 44 HJ, AG 2 R, AG 1 A, L 181 V, L 1 NDA, N 965 TZ, AE 7 JJ, AA 434 S, E 6 RA, DR 1 SD, EA 72 B, DG 888 KH, B 8845 BBM, B 151 KWH, H 1 YA, PA 63 C, KH 412 IF, PB 838 SG, PA 80 SS, B 99 JRG, N 99 JRG, B 357 GR, B 16 WRC, L 12 TTA, B 537 RUM, T 35 SA dsb. |
[[Berkas:Customized Indonesian License Plate.jpg|jmpl|Contoh TNKB Pilihan (plat nomor cantik) sesudah menggunakan format baru dengan tulisan jenis [[FE-Schrift]] [https://en.m.wiki-indonesia.club/wiki/FE-Schrift en] pada Agustus 2019.<ref name=":3" />]]Bagi seseorang pemilik kendaraan yang berpelat nomor cantik biasanya berani membayar pajak kendaraan bermotor yang mahal. Pelat-pelat nomor cantik tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan sifat-sifat pribadi seseorang, bisa berupa inisial, singkatan nama, kesenangan/hobi, atau jenis mobil yang digunakan. Pelat nomor cantik pada umumnya mempergunakan kombinasi huruf dan angka untuk membentuk suatu kata. Contohnya seperti B 74 NT, B 911 FTS, B 1997 HAR, B 228 NNC, B 246 MHN, B 773 YTI, B 50 PUL, B 77 RSL, D 1 OSA, D 777 DDG, D 24 JAM, D 457 RO, B 745 AHS, B 100 UTI, B 660 HND, D 64 TRA, B 335 MUH, B 108 FIT, B 121 LLO, B 783 RIA, B 29 WEN, B 1113 CCA, B 800 ST, B 373 UT, F 1 PUL, B 223 ADE, S 44 HJ, AG 2 R, AG 1 A, L 181 V, L 1 NDA, N 965 TZ, AE 7 JJ, AA 434 S, E 6 RA, DR 1 SD, EA 72 B, DG 888 KH, B 8845 BBM, B 151 KWH, H 1 YA, PA 63 C, KH 412 IF, PB 838 SG, PA 80 SS, B 99 JRG, N 99 JRG, B 357 GR, B 16 WRC, L 12 TTA, B 537 RUM, T 35 SA, AD 22 SHA, AD 12 RHI, DD 9 EDY, DD 8 EDY, DD 1 EDY, B 2727 FIT, B 17 WRX, dsb. |
||
Pemilik kendaraan juga dapat memesan pelat nomor tanpa disertai kode wilayah registrasi baik untuk kendaraan umum ataupun pribadi. Contohnya seperti BK 9000, BM 2200, B 8977, B 1534, B 8254, D 6609, W 576, B 1971, PA 8888, ED 9777, BG 1900, dsb. |
Pemilik kendaraan juga dapat memesan pelat nomor tanpa disertai kode wilayah registrasi baik untuk kendaraan umum ataupun pribadi. Contohnya seperti BK 9000, BM 2200, B 8977, B 1534, B 8254, D 6609, W 576, B 1971, PA 8888, ED 9777, BG 1900, dsb. |
Revisi per 21 April 2024 22.46
Penyuntingan Artikel oleh pengguna baru atau anonim untuk saat ini tidak diizinkan. Lihat kebijakan pelindungan dan log pelindungan untuk informasi selengkapnya. Jika Anda tidak dapat menyunting Artikel ini dan Anda ingin melakukannya, Anda dapat memohon permintaan penyuntingan, diskusikan perubahan yang ingin dilakukan di halaman pembicaraan, memohon untuk melepaskan pelindungan, masuk, atau buatlah sebuah akun. |
Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) atau juga sering disebut pelat nomor atau nopol (singkatan dari nomor polisi) adalah pelat aluminium tanda nomor kendaraan bermotor di Indonesia yang telah didaftarkan pada Kantor Bersama Samsat. Di bawah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009, TNKB beserta STNK dan juga BPKB, merupakan bagian dari registrasi dan identifikasi kendaraan (Regident), serta bukti kepemilikan kendaraan bermotor yang sah.
Pelat nomor Indonesia dikeluarkan oleh Korps Lalu Lintas (Korlantas Polri), memiliki lambang dan juga tulisan "Korlantas Polri" sebagai tanda pengaman. Pelat nomor yang tidak dikeluarkan oleh Korlantas Polri dianggap tidak sah dan penggunanya dapat dikenakan tilang.
Setiap jenis kendaraan memiliki warna pelat nomor yang disesuaikan dengan fungsinya. Kendaraan pribadi, menggunakan pelat nomor warna hitam dengan tulisan putih. Kendaraan dinas menggunakan warna merah dengan tulisan putih, sedangkan kendaraan umum menggunakan warna kuning dengan tulisan putih. Berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2021, kendaraan pribadi secara bertahap menggunakan pelat warna putih dengan tulisan hitam.
Penggunaan tanda nomor kendaraan bermotor di Indonesia, terutama di Jawa, merupakan warisan sejak zaman Hindia Belanda, yang menggunakan kode wilayah berdasarkan pembagian wilayah keresidenan. Di luar Jawa, pembagian kode wilayah dilakukan baik menurut keresidenan, kewilayahan, maupun provinsi. Sebagai contoh, kode pelat nomor BL berlaku di seluruh Aceh, tetapi Sulawesi Selatan menggunakan tiga kode wilayah yang berbeda: DP, DD, dan DW.
Ada beberapa daerah yang mewajibkan Regident untuk kendaraan tidak bermotor. Sebagai contoh, Yogyakarta meregistrasi becak dengan kode wilayah YB. Regident ini dikelola oleh pemerintah daerah tetapi tidak dikelola oleh Korlantas.
Sejarah
Pelat nomor mulai diperkenalkan pada tahun 1900, tetapi saat itu bentuknya masih sederhana; hanya mencantumkan kode daerah dan dan nomor registrasi kendaraan, tanpa adanya pembakuan resmi. Pelat juga tidak selalu dipasang di bagian depan dan belakang. Beberapa ada yang memasangnya di bagian samping kendaraan. Sebagai contoh, CH (Cirebon), kemudian SB (Surabaya), atau SOK (Pantai Timur Sumatra). Untuk keperluan internasional, Hindia Belanda memperkenalkan kode IN untuk kendaraan kenegaraan mereka. Pelat IN berbentuk elips, tetapi nomor registrasi di bawahnya berbentuk persegi panjang.[1]
Sistem yang lebih terstruktur kemudian diperkenalkan pada tahun 1917 dengan berlakunya Voorschriften omtrent den inhoud der aanvragen om nummer- en rijbewijzen, het opgeven nummers en letters, de modellen van nummer- en rijbewijzen, het aanleggen van registers van houders der bewijzen en het bekend maken van den inhoud der registers (Undang-undang tentang registrasi pelat nomor dan SIM, spesifikasi angka dan huruf, model pelat nomor dan SIM, penetapan daftar pemegang SIM, dan penerbitannya). Undang-undang ini menjadi yang pertama kalinya mewajibkan registrasi kendaraan secara nasional. Sistem berbasis keresidenan ini pertama kali mulai berlaku di Jawa dan kemudian disebar ke luar Jawa. Pada saat itu huruf-huruf yang digunakan sebagai kode wilayah adalah:[2]
- A: Banten
- B: Batavia
- D: Priangan
- E: Cirebon
- G: Pekalongan
- H: Semarang
- K: Rembang
- L: Surabaya
- M: Madura
- N: Pasuruan
- P: Besuki
- R: Banyumas
- T: Karawang
- AA: Kedu
- AB: Yogyakarta
- AD: Surakarta
- AE: Madiun
- AG: Kediri
- BA: Pantai Barat Sumatra
- BB: Tapanuli
- BD: Bengkulu
- BE: Lampung
- BG: Palembang
- BH: Jambi
- BK: Sumatra Timur
- BL: Aceh
- BM: Riau
- BN: Bangka
- BP: Belitung
- BR: Kalimantan Barat
- DA: Kalimantan Selatan dan Timur
- DB: Manado
- DD: Sulawesi
- DE: Ambon
- DG: Ternate
- DH: Timor
- DK: Bali dan Lombok
Hingga dekade 1920-an, kode kewilayahan pelat nomor bertambah seiring pemekaran wilayah keresidenan. Contohnya, Bogor menggunakan kode pelat F, Bojonegoro menggunakan kode pelat S, dan wilayah Papua bagian barat menggunakan kode pelat DS.[1][3]
Pada mulanya, desain pelat nomor Hindia Belanda dan Indonesia hanya berupa kode kewilayahan dan nomor registrasi. Memasuki dekade 1980-an, masa berlaku pelat nomor dihadirkan dengan format bulan dan tahun, dipisahkan dengan tanda pisah atau titik tengah. Desain ini kemudian ditingkatkan, dengan memberi warna berbeda pada bagian masa berlaku, hingga dekade 1990-an. Huruf-huruf yang digunakan adalah huruf-huruf embos. Dua variasi dari pelat nomor era Orde Baru adalah, masa berlaku dapat ditempatkan di atas maupun di bawah nomor polisi.[3][4]
Abad ke-21
Seiring dengan bertambahnya jumlah kendaraan, desain dan spesifikasi teknis Tanda Nomor Kendaraan Bermotor mulai diatur dimensinya oleh Direktorat Lalu Lintas Polri (Ditlantas Polri). Ukuran TNKB pada dekade 2000-an adalah 395 × 135 mm (roda empat atau lebih) atau 250 × 105 mm (roda dua atau tiga), dengan huruf lebar dan antara nomor registrasi dan masa berlaku dipisahkan dengan garis.[5] Pada sudut kiri bawah dan kanan atas terdapat lambang Polisi Lalu Lintas; sedangkan sisi kanan bawah dan kiri atas terdapat tulisan "Ditlantas Polri" (ditulis dengan huruf kapital semua). Simbol ini menjadi tanda pengaman dan juga difungsikan untuk membuktikan keaslian TNKB.
Pada April 2011, desain TNKB diubah total. Ukurannya sedikit lebih panjang 5 cm untuk mengakomodasi jumlah huruf yang lebih banyak. Huruf-huruf yang digunakan juga langsing. Selain ukurannya yang sedikit lebih panjang ini, Korlantas Polri juga memperkenalkan lambang mereka yang lebih lengkap. Frasa "Ditlantas" digantikan dengan "Korlantas". Bahan baku TNKB adalah alumnium dengan tebal 1 mm, dengan garis tepi yang warnanya sama dengan warna tulisan. Ukuran TNKB untuk kendaraan roda dua atau tiga sekarang menjadi 275 mm dengan lebar 110 mm, sedangkan untuk kendaraan roda empat atau lebih adalah panjang 430 mm dengan lebar 135 mm.[7][8]
Pada Juni 2022, Korlantas POLRI mengubah skema warna TNKB untuk kendaraan pribadi dan persewaan yang sebelumnya menggunakan warna dasar hitam dengan tulisan putih, menjadi warna dasar putih dengan tulisan hitam. Penggunaan skema warna baru tersebut diberlakukan untuk memudahkan deteksi pelanggaran lalu lintas dengan kamera tilang elektronik.[9] Perubahan ini dianggap sebagai perubahan signfikan pada TNKB di Indonesia sejak era kolonial Belanda.[4]
Spesifikasi teknis
Desain
Tanda Nomor Kendaraan Bermotor berbentuk pelat aluminium dengan cetakan tulisan dua baris.
- Baris pertama menunjukkan: kode wilayah (huruf), nomor polisi (angka), dan kode/huruf seri wilayah (huruf), dikenal dengan istilah nomor registrasi kendaraan bermotor (NRKB).
- Baris kedua menunjukkan bulan dan tahun masa berlaku, masing-masing dua digit (misalnya 01•29 berarti berlaku hingga Januari 2029)
- Pelat TNKB dicetak menggunakan mesin pres otomatis,[10] dan menggunakan rupa huruf yang sama untuk seluruh Samsat.
- Lambang Korlantas Polri dicetak satu di pojok kiri bawah, dan dua tulisan "Korlantas Polri" di pojok kiri atas dan kanan bawah.
Warna
Warna TNKB (tanda nomor kendaraan bermotor) ditetapkan sebagai berikut:
- Kendaraan bermotor perseorangan dan sewa: warna dasar hitam dengan tulisan berwarna putih.
- Terkait dengan pemberlakuan Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2021, kendaraan bermotor perorangan dan sewa menggunakan warna putih dengan tulisan hitam. Tujuan dari penggunaan warna tersebut adalah untuk memudahkan deteksi perilaku pengguna jalan menggunakan Kamera tilang elektronik.[9]
- Kendaraan bermotor angkutan umum: warna dasar kuning dengan tulisan berwarna hitam.
- Kendaraan bermotor sebagai kendaraan dinas pemerintah: warna dasar merah dengan tulisan berwarna putih.
- Kendaraan bermotor korps diplomatik negara asing: warna dasar putih dengan tulisan berwarna biru.
- Kendaraan bermotor staf operasional korps diplomatik negara asing: warna dasar hitam dengan tulisan berwarna putih serta terdiri dari lima angka dan kode angka negara yang dicetak lebih kecil dengan format sub-bagian.
- Kendaraan bermotor di kawasan perdagangan bebas (Free Trade Zone) yang mendapatkan fasilitas pembebasan bea masuk (berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan, kendaraan bermotor ini tidak boleh dioperasionalkan/dimutasikan ke wilayah Indonesia lainnya): warna dasar hijau dengan tulisan hitam.
Warna TNKB khusus kendaraan bermotor listrik
Sesuai perkembangan zaman, maka POLRI menetapkan TNKB khusus Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) dengan tambahan lis biru di baris bulan dan tahun berakhirnya TNKB sesuai dengan peraturan yang tertuang dalam Keputusan Kepala Korps Lalu Lintas Polri Nomor 5 Tahun 2020.[11][12]
- Kendaraan bermotor listrik perseorangan dan sewa: warna dasar hitam dengan tulisan berwarna putih lis warna biru.
- Kendaraan bermotor listrik angkutan umum: warna dasar kuning dengan tulisan berwarna hitam lis warna biru.
- Kendaraan bermotor listrik sebagai kendaraan dinas pemerintah: warna dasar merah dengan tulisan berwarna putih lis warna biru.
- Kendaraan bermotor listrik korps diplomatik negara asing: warna dasar putih dengan tulisan berwarna biru lis warna biru.
- Kendaraan bermotor listrik di kawasan perdagangan bebas (Free Trade Zone) yang mendapatkan fasilitas pembebasan bea masuk (berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan, kendaraan bermotor ini tidak boleh dioperasionalkan/dimutasikan ke wilayah Indonesia lainnya): warna dasar hijau dengan tulisan hitam lis warna biru.[13]
Nomor polisi
Nomor polisi diberikan sesuai dengan urutan pendaftaran kendaraan bermotor. Nomor urut tersebut terdiri dari satu hingga empat angka, dan ditempatkan setelah kode wilayah pendaftaran. Apabila nomor urut pendaftaran yang telah dialokasikan habis digunakan, maka nomor urut pendaftaran berikutnya kembali ke nomor awal yang telah dialokasikan dengan diberi tanda pengenal huruf seri A-Z di belakang angka pendaftaran.
Penentuan nomor urut registrasi dialokasikan sesuai jenis kendaraan bermotor sesuai Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2021 yaitu:
No. | Nomor Urut Registrasi | Jenis Kendaraan Bermotor |
---|---|---|
1 | 1 s.d. 1999 | Mobil penumpang |
2 | 2000 s.d. 6999 | Sepeda motor |
3 | 7000 s.d. 7999 | Bus |
4 | 8000 s.d. 8999 | Truk barang |
5 | 9000 s.d. 9999 | Kendaraan khusus |
Khusus untuk wilayah hukum Polda Metro Jaya, nomor urut registrasi dialokasikan sebagai berikut:
No. | Nomor Urut Registrasi | Jenis Kendaraan Bermotor |
---|---|---|
1 | 1 s.d. 2999 dan 8000 s.d. 8999 | Mobil penumpang |
2 | 3000 s.d. 6999 | Sepeda motor |
3 | 7000 s.d. 7999 | Bus |
4 | 9000 s.d. 9999 | Truk dan kendaraan khusus |
Pelat nomor terkait
TCKB (Tanda Coba Kendaraan Bermotor)
Tanda Coba Kendaraan Bermotor digunakan pada kendaraan bermotor untuk transportasi dealer (pengiriman dari perakitan ke dealer, dealer ke dealer, test drive, riset otomotif, dan pengiriman ke konsumen) dan hanya berlaku selama 30 hari. Ada dua format yang digunakan, yakni:[14]
- Warna dasar putih dengan tulisan berwarna merah. Format ini tidak memliki angka masa berlaku TNKB di bagian bawah plat nomor.
- Format yang sama dengan format plat nomor kendaraan pribadi permanen, yakni warna dasar putih dengan tulisan berwarna hitam, ditambah kode akhiran "SS" (Sifat Sementara). Contohnya adalah: B 1409 SSL, huruf "SS" merupakan kesingkatan dari "sifat sementara" dan huruf "L" adalah huruf acak. Pada format ini terdapat angka masa berlaku TNKB di bagian bawah plat nomor, seperti TNKB yang sudah bersifat permanen, dan mulai Januari 2024 Polda Metro Jaya resmi mengganti akhiran plat sementara menjadi berakhiran LK dari sebelumnya berakhiran SS, contoh: B 1634 LKU. Namun pada akhir Februari 2024 Polda Metro Jaya kembali mengganti kode plat sementara dengan akhiran AZ, menggantikan akhiran LK yang hanya bertahan terhitung satu bulan sejak dikeluarkan, contoh: B 1412 AZC.
TNRP (Tanda Nomor Registrasi Pengoperasian)
Tanda Nomor Registrasi Pengoperasian digunakan pada kendaraan asing non-diplomat, terutama untuk angkutan antarnegara dan kegiatan internasional: warna dasar putih dengan tulisan biru.
TNKB Bantuan
TNKB Bantuan digunakan untuk kendaraan bermotor yang belum memiliki BPKB dan STNK selama satu bulan pelat nomornya belum turun dari UPT dan Samsat sebagai tanda bahwa surat-surat sedang dalam proses pengurusan.
Kendaraan tidak bermotor
Kendaraan tidak bermotor di Surabaya: warna dasar biru dengan tulisan putih.
Kode nomor polisi
Kewilayahan
Berikut kode wilayah pendaftaran kendaraan bermotor ditetapkan sebagai Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2021.
Huruf | Wilayah | Gambar |
---|---|---|
Pulau Sumatra | ||
BA | Sumatera Barat: Kota Padang (BA xxxx A**/B**/O**/Q**/R**) Lima Puluh Kota (BA xxxx C**/X**) Pasaman (BA xxxx D**) Tanah Datar di wilayah hukum Polres Tanah Datar (BA xxxx E**) Padang Pariaman di wilayah hukum Polres Padang Pariaman (BA xxxx F**) Pesisir Selatan (BA xxxx G**/I**) Solok di wilayah hukum Polres Solok (BA xxxx H**) Sawahlunto (BA xxxx J**) Sijunjung (BA xxxx K**) Kota Bukittinggi dan Agam di wilayah hukum Polresta Bukittinggi (BA xxxx L**) Kota Payakumbuh (BA xxxx M**) Kota Padang Panjang dan Tanah Datar di wilayah hukum Polres Padang Panjang (BA xxxx N**) Kota Solok dan Solok di wilayah hukum Polres Solok Kota (BA xxxx P**) Pasaman Barat (BA xxxx S**) Agam di wilayah hukum Polres Agam (BA xxxx T**/Z**) Kepulauan Mentawai (BA xxxx U**) Dharmasraya (BA xxxx V**) Kota Pariaman dan Padang Pariaman di wilayah hukum Polres Pariaman (BA xxxx W**) Solok Selatan (BA xxxx Y**) |
|
BB | Sumatera Utara bagian Barat (Tapanuli): Kota Sibolga (BB xxxx A*/L*/N*) Tapanuli Utara (BB xxxx B*) Samosir (BB xxxx C*) Humbang Hasundutan (BB xxxx D*) Toba (BB xxxx E*) Kota Padang Sidempuan (BB xxxx F*/H*) Tapanuli Selatan (BB xxxx G*) Padang Lawas Utara (BB xxxx J*) Padang Lawas (BB xxxx K*) Tapanuli Tengah (BB xxxx M*) Nias Utara (BB xxxx Q*) Mandailing Natal (BB xxxx R*) Kota Gunungsitoli (BB xxxx T*) Nias Barat (BB xxxx U*) Nias (BB xxxx V*) Nias Selatan (BB xxxx W*) Dairi (BB xxxx Y*) Pakpak Bharat (BB xxxx Z*) |
|
BD | Bengkulu: Kota Bengkulu (BD xxxx A*/C*/E*/I*/L*/U*/V*) Bengkulu Selatan (BD xxxx B*/M*) Bengkulu Utara (BD xxxx D*/S*) Rejang Lebong (BD xxxx F*/K*) Kepahiang (BD xxxx G*) Lebong (BD xxxx H*) Muko Muko (BD xxxx N*) Seluma (BD xxxx P*/R*) Kaur (BD xxxx W*) Bengkulu Tengah (BD xxxx Y*) |
|
BE | Lampung: Kota Bandar Lampung (BE xxxx A**/B*/C*/Y*) Lampung Selatan (BE xxxx D**/E*/O*) Kota Metro (BE xxxx F**) Lampung Tengah (BE xxxx G**/H*/I*) Lampung Utara (BE xxxx J**/K*) Mesuji (BE xxxx L**) Lampung Barat (BE xxxx M**) Lampung Timur (BE xxxx N**/P*) Tulang Bawang Barat (BE xxxx Q**) Pesawaran (BE xxxx R**) Tulang Bawang (BE xxxx S**/T*) Pringsewu (BE xxxx U**) Tanggamus (BE xxxx V**/Z*) Way Kanan (BE xxxx W**) Pesisir Barat (BE xxxx X**) |
|
BG | Sumatera Selatan: Kota Palembang (BG xxxx A**/I*/L**/M*/N*/O*/U*/X*/Z*) Musi Banyuasin (BG xxxx B**) Kota Prabumulih (BG xxxx C*) Muara Enim (BG xxxx D**) Lahat (BG xxxx E**) Ogan Komering Ulu (BG xxxx F**) Musi Rawas (BG xxxx G**) Kota Lubuk Linggau (BG xxxx H**) Banyuasin (BG xxxx J**/R*) Ogan Komering Ilir (BG xxxx K**) Penukal Abab Lematang Ilir (BG xxxx P**) Musi Rawas Utara (BG xxxx Q**) Empat Lawang (BG xxxx S*) Ogan Ilir (BG xxxx T**) Ogan Komering Ulu Selatan (BG xxxx V*) Kota Pagaralam (BG xxxx W**) Ogan Komering Ulu Timur (BG xxxx Y**) |
|
BH | Jambi: Kota Jambi (BH xxxx A*/H*/L*/M*/N*/Y*/Z*) Batanghari (BH xxxx B*/V*) Tebo (BH xxxx C*/W*) Kerinci (BH xxxx D*) Tanjung Jabung Barat (BH xxxx E*/O*) Merangin (BH xxxx F*/P*/X*) Muaro Jambi (BH xxxx G*/I*) Tanjung Jabung Timur (BH xxxx J*/T*) Bungo (BH xxxx K*/U*) Sarolangun (BH xxxx Q*/S*) Kota Sungai Penuh (BH xxxx R*) |
|
BK | Sumatera Utara bagian Timur (pesisir Timur): Kota Medan dan Deli Serdang di wilayah hukum Polrestabes Medan (BK xxxx A**/B*/C*/D*/E*/F*/G*/H*/I*/K**/L**) Labuhanbatu Utara (BK xxxx J**) Deli Serdang di wilayah hukum Polresta Deli Serdang (BK xxxx M**) Kota Tebing Tinggi dan Serdang Bedagai di wilayah hukum Polres Tebing Tinggi (BK xxxx N**) Batubara (BK xxxx O**) Langkat (BK xxxx P**) Kota Tanjung Balai (BK xxxx Q**) Kota Binjai (BK xxxx R**) Karo (BK xxxx S**) Simalungun (BK xxxx T**/U*) Asahan (BK xxxx V**) Kota Pematang Siantar (BK xxxx W**) Serdang Bedagai di wilayah hukum Polres Serdang Bedagai (BK xxxx X**) Labuhanbatu (BK xxxx Y**) Labuhanbatu Selatan (BK xxxx Z**) |
|
BL | Aceh: Kota Banda Aceh dan Aceh Besar di wilayah hukum Polresta Banda Aceh (BL xxxx A**/J**) Gayo Lues (BL xxxx B**) Aceh Barat Daya (BL xxxx C**) Aceh Timur di wilayah hukum Polres Aceh Timur (BL xxxx D**) Aceh Barat (BL xxxx E**) Kota Langsa, Aceh Timur dan Aceh Tamiang di wilayah hukum Polres Langsa (BL xxxx F**) Aceh Tengah (BL xxxx G**) Aceh Tenggara (BL xxxx H**) Kota Subulussalam (BL xxxx I**) Aceh Utara di wilayah hukum Polres Aceh Utara (BL xxxx K**/Q**) Aceh Besar di wilayah hukum Polres Aceh Besar (BL xxxx L**) Kota Sabang (BL xxxx M**) Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara di wilayah hukum Polres Lhokseumawe (BL xxxx N**) Pidie Jaya (BL xxxx O**) Pidie (BL xxxx P**) Aceh Singkil (BL xxxx R**) Simeulue (BL xxxx S**) Aceh Selatan (BL xxxx T**) Aceh Tamiang di wilayah hukum Polres Aceh Tamiang (BL xxxx U**) Nagan Raya (BL xxxx V**) Aceh Jaya (BL xxxx W**) Bener Meriah (BL xxxx Y**) Bireuen (BL xxxx Z**) |
|
BM | Riau: Kota Pekanbaru (BM xxxx A**/J*/L**/N*/O*/Q*/T*/V*) Indragiri Hulu (BM xxxx B**) Pelalawan (BM xxxx C**/I**) Bengkalis (BM xxxx D**/E**) Kampar (BM xxxx F**/Z**) Indragiri Hilir (BM xxxx G**) Kota Dumai (BM xxxx H**/R**) Kuantan Singingi (BM xxxx K**/XK-XZ) Rokan Hulu (BM xxxx M**/U**) Rokan Hilir (BM xxxx P**/W**) Siak (BM xxxx S**/Y**) Kepulauan Meranti (BM xxxx XA-XJ) |
|
BN | Kepulauan Bangka Belitung: Kota Pangkal Pinang (BN xxxx A*/P*) Bangka (BN xxxx B*/Q*) Bangka Tengah (BN xxxx C*/T*) Bangka Barat (BN xxxx D*/R*) Bangka Selatan (BN xxxx E*/V*) Belitung (BN xxxx F*/W*) Belitung Timur (BN xxxx G*/X*) |
|
BP | Kepulauan Riau: Kota Tanjung Pinang (BP xxxx A*/P*/T*/*T/W*/*W) Bintan (BP xxxx B*/*B) Kota Batam (BP xxxx C*/D*/E*/F*/G*/H*/I*/J*/M*/O*/Q*/R*/U*/V*/*V/X*/Y*/Z*/*Z) Karimun (BP xxxx K*/*K) Lingga (BP xxxx L*) Natuna (BP xxxx N*) Kepulauan Anambas (BP xxxx S*) |
|
Catatan:
Contoh:
| ||
Pulau Jawa | ||
DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat | ||
A | Banten (sebelumnya bernama Keresidenan Banten): Kota Serang dan Serang di wilayah hukum Polresta Serang Kota (A xxxx A*/B*/C*/D*) Serang di wilayah hukum Polres Serang (A xxxx E*/F*/G*/H*/I*) Pandeglang (A xxxx J*/K*/L*/M*) Lebak (A xxxx N*/O*/P*/Q*) Kota Cilegon dan Serang di wilayah hukum Polres Cilegon (A xxxx R*/S*/T*/U*) Tangerang di wilayah hukum Polresta Tangerang (A xxxx V**/W**/X**/Y**/Z**) |
|
B | Jakarta Raya: Kota Administrasi Jakarta Pusat (B xxxx A**/P**) Kota Administrasi Jakarta Barat (B xxxx B**/H**) Kota Administrasi Jakarta Utara dan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu (B xxxx Q**/U**) Kota Administrasi Jakarta Timur (B xxxx I**/R**/T**) Kota Administrasi Jakarta Selatan (B xxxx D**/S**) Kota Tangerang dan Tangerang di wilayah hukum Polres Metro Tangerang Kota (B xxxx C**/G**/L**/O**/V**) Kota Depok dan Bogor di wilayah hukum Polres Metro Depok (B xxxx E**/Z**) Bekasi (B xxxx F**/M**/X**) Kota Bekasi (B xxxx K**/Y**) Kota Tangerang Selatan di wilayah hukum Samsat Serpong (B xxxx N**) Kota Tangerang Selatan di wilayah hukum Samsat Ciputat (B xxxx W**) Tangerang di wilayah hukum Polres Tangerang Selatan (B xxxx J**) |
|
D | Bandung Raya (eks Keresidenan Priangan) bagian tengah: Kota Bandung (D xxxx A**/B*/C*/D**/E**/F**/G**/H**/I**/J**/K**/L**/M**/N**/O*/P**/Q**/R**) Kota Cimahi, Bandung, dan Bandung Barat di wilayah hukum Samsat Cimahi (D xxxx S**/T**) Bandung Barat di wilayah hukum Samsat Cimareme (D xxxx U**/X**) Bandung di wilayah hukum Samsat Soreang dan Samsat Rancaekek (D xxxx V**/W**/Y**/Z**) |
|
E | Cirebon Raya (eks Keresidenan Cirebon): Kota Cirebon dan Cirebon di wilayah hukum Polres Cirebon Kota (E xxxx A*/B**/C*/D*/E*/F*/G*) Cirebon di wilayah hukum Polresta Cirebon (E xxxx H*/I*/J*/K*/L*/M*/N*/O*) Indramayu (E xxxx P**/Q**/R**/S**/T*) Majalengka (E xxxx U*/V*/W**/X*) Kuningan (E xxxx Y**/Z**) |
|
F | Bogor Raya (eks Keresidenan Bogor) dan Keresidenan Priangan bagian barat (tidak termasuk Depok): Kota Bogor (F xxxx A**/B*/C*/D*/E*) Bogor di wilayah hukum Polres Bogor (F xxxx F**/G*/H*/I*/J*/K*/L*/M*/N**/P*/R**) Kota Sukabumi (F xxxx O**/S**/T**) Sukabumi (F xxxx Q**/U**/V**) Cianjur (F xxxx W**/X**/Y**/Z**) |
|
T | eks Keresidenan Karawang: Purwakarta (T xxxx A*/B*/C*/I*/J*/Q*) Karawang (T xxxx D*/E*/F*/G*/H*/K*/L*/M*/N*/O*/P*/R*/S**) Subang (T xxxx T**/U*/V*/W*/X*/Y*/Z*) |
|
Z | eks Keresidenan Priangan bagian timur: Sumedang (Z xxxx A**/B**/C**) Garut (Z xxxx D**/E**/F**/G**) Kota Tasikmalaya dan Tasikmalaya di wilayah hukum Polres Tasikmalaya Kota (Z xxxx H**/I*/J*/K*/L*/M*) Tasikmalaya di wilayah hukum Polres Tasikmalaya (Z xxxx N*/O*/P*/Q*/R*/S*) Ciamis (Z xxxx T**/V**/W**) Pangandaran (Z xxxx U**) Kota Banjar (Z xxxx X**/Y**/Z**) |
|
Catatan:
Contoh:
| ||
Jawa Tengah dan DI Yogyakarta | ||
G | eks Keresidenan Pekalongan: Kota Pekalongan dan Pekalongan di wilayah hukum Polres Pekalongan Kota (G xxxx *A/*H/*S) Pekalongan di wilayah hukum Polres Pekalongan (G xxxx **B/*K/*O/*T) Batang (G xxxx **C/*L/*V) Pemalang (G xxxx **D/*I/*M/*W) Kota Tegal (G xxxx **E/*N/*Y) Tegal (G xxxx **F/*P/*Q/*Z) Brebes (G xxxx **G/*J/*R/*U) |
|
H | Semarang Raya (eks Keresidenan Semarang): Kota Semarang (H xxxx *A/*F/**G/*H/*P/*Q/*R/*S/**W/*Y/*Z) Kota Salatiga (H xxxx **B/*K/*O/*T) Semarang (H xxxx **C/*I/*L/*V) Kendal (H xxxx **D/*M/*U) Demak (H xxxx **E/*J/*N) |
|
K | Muria Raya (eks Keresidenan Pati): Pati (K xxxx **A/*G/*H/*S/*U) Kudus (K xxxx **B/*K/*O/*R/*T) Jepara (K xxxx **C/*L/*Q/*V) Rembang (K xxxx **D/*I/*M/*W) Blora (K xxxx **E/*N/*X/*Y) Grobogan (K xxxx **F/*J/*P/*Z) |
|
R | eks Keresidenan Banyumas: Banyumas (R xxxx *A/*E/*G/*H/*J/*R/*S) Cilacap (R xxxx **B/*F/*K/*N/*P/*T) Purbalingga (R xxxx **C/*L/*Q/*U/*V/*Z) Banjarnegara (R xxxx **D/*I/*M/*O/*W/*Y) |
|
AA | eks Keresidenan Kedu: Kota Magelang (AA xxxx *A/*H/*S/*U) Magelang (AA xxxx **B/*G/*K/*O/*T) Purworejo (AA xxxx **C/*L/*Q/*V) Kebumen (AA xxxx **D/*J/**M/*W) Temanggung (AA xxxx **E/*N/*Y) Wonosobo (AA xxxx **F/*P/*Z) |
|
AB | Daerah Istimewa Yogyakarta (sebelumnya bernama Keresidenan Yogyakarta): Kota Yogyakarta (AB xxxx *A/*F/*H/*I/*S) Bantul (AB xxxx *B/*G/*J/*K/*T) Kulon Progo (AB xxxx *C/*L/*O/*P/*V) Gunungkidul (AB xxxx *D/*M/*R/*W) Sleman (AB xxxx *E/*N/*Q/*U/*X/*Y/*Z) |
|
AD | Solo Raya (eks Keresidenan Surakarta): Kota Surakarta (AD xxxx **A/*H/*S/*U) Sukoharjo (AD xxxx **B/*K/*O/*T) Klaten (AD xxxx **C/*J/*L/*Q/*V) Boyolali (AD xxxx **D/*M/*W) Sragen (AD xxxx **E/*N/*Y) Karanganyar (AD xxxx **F/*P/*Z) Wonogiri (AD xxxx **G/*I/*R) |
|
Catatan:
Contoh:
| ||
Jawa Timur | ||
L | Kota Surabaya | |
M | eks Keresidenan Madura: Pamekasan (M xxxx A*/B*/C*/D*/E*/F*) Bangkalan (M xxxx G*/H*/I*/J*/K*/L*/M*) Sampang (M xxxx N*/O*/P*/Q*/R*/S*) Sumenep (M xxxx T*/U*/V*/W*/X*/Y*/Z*) |
|
N | eks Keresidenan Pasuruan-Malang: Kota Malang (N xxxx A**/B**/C**/D**) Malang di wilayah hukum Polres Malang (N xxxx E**/F*/G**/H**/I*) Kota Batu dan Malang di wilayah hukum Polres Batu (N xxxx J*/K*/L*) Probolinggo di wilayah hukum Polres Probolinggo (N xxxx M*/N*/O*) Pasuruan di wilayah hukum Polres Pasuruan (N xxxx S*/T**) Probolinggo dan Kota Probolinggo di wilayah hukum Polres Probolinggo Kota (N xxxx P**/Q*/R*) Lumajang (N xxxx U*/Y**/Z*) Pasuruan dan Kota Pasuruan di wilayah hukum Polres Pasuruan Kota (N xxxx V**/W*/X*) |
|
P | eks Keresidenan Besuki: Bondowoso (P xxxx A*/B*/C*) Situbondo (P xxxx D*/E*/F*) Jember (P xxxx G*/H*/I*/J*/K*/L*/M*/N*/O*/P*) Banyuwangi (P xxxx Q**/R*/S*/T*/U*/V**/W*/X*/Y*/Z*) |
|
S | eks Keresidenan Bojonegoro, Mojokerto, dan Jombang: Bojonegoro (S xxxx A**/B*/C*/D*) Tuban (S xxxx E**/F*/G*/H*/I*) Lamongan (S xxxx J**/K*/L*/M*) Mojokerto di wilayah hukum Polres Mojokerto (S xxxx N**/P*/Q*/R*) Jombang (S xxxx O**/W**/X*/Y*/Z*) Mojokerto dan Kota Mojokerto di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota (S xxxx S*/T*/U*/V*) |
|
W | Gresik (W xxxx A*/B*/C*/D*/E*/F*/G*/H*/I*/J*/K*/L*/M*) Sidoarjo (W xxxx N**/O*/P*/Q*/R*/S*/T*/U*/V*/W*/X*/Y*/Z*) |
|
AE | eks Keresidenan Madiun: Kota Madiun dan Madiun di wilayah hukum Polres Madiun Kota (AE xxxx A*/B*/C*/D*) Madiun di wilayah hukum Polres Madiun (AE xxxx E*/F*/G*/H*/I*) Ngawi (AE xxxx J**/K*/L*/M*) Magetan (AE xxxx N*/O*/P*/Q*/R*) Ponorogo (AE xxxx S**/T*/U*/V*/W*) Pacitan (AE xxxx X*/Y*/Z*) |
|
AG | eks Keresidenan Kediri: Kediri dan Kota Kediri di wilayah hukum Polres Kediri Kota (AG xxxx A**/B*/C*) Kediri di wilayah hukum Polres Kediri (AG xxxx D*/E**/F*/G*/H*/I*/J*/O*) Blitar di wilayah hukum Polres Blitar (AG xxxx K**/L*/M*/N*/O**) Kota Blitar dan Blitar di wilayah hukum Polres Blitar Kota (AG xxxx P**/Q*) Tulungagung (AG xxxx R**/S*/T*) Nganjuk (AG xxxx U*/V**/W*/X*) Trenggalek (AG xxxx Y**/Z*) |
|
Catatan:
Contoh:
| ||
Bali dan Nusa Tenggara | ||
DH | NTT (Pulau Timor): Kota Kupang (DH xxxx A*/H*/K*) Kupang (DH xxxx B*/N*) Timor Tengah Selatan (DH xxxx C*) Timor Tengah Utara (DH xxxx D*/M*) Belu (DH xxxx E*/T*) Sabu Raijua (DH xxxx F*) Rote Ndao (DH xxxx G*) Malaka (DH xxxx J*) |
|
DK | Bali: Kota Denpasar dan Badung di wilayah hukum Polresta Denpasar (DK xxxx A**/B**/C**/D**/E**/I**/X**) Badung di wilayah hukum Polres Badung (DK xxxx F**/J**/O**/Q**/Y**) Tabanan (DK xxxx G**/H**) Gianyar (DK xxxx K**/L**) Klungkung (DK xxxx M**/N**) Bangli (DK xxxx P**/R**) Karangasem (DK xxxx S**/T**) Buleleng (DK xxxx U**/V**) Jembrana (DK xxxx W**/Z**) |
|
DR | NTB (Pulau Lombok): Kota Mataram (DR xxxx A*/B*/C*/E*/F*/N*/O*/P*/R*/X*) Lombok Utara (DR xxxx D*/G*/M*) Lombok Barat (DR xxxx H*/J*/K*/T*/W*) Lombok Timur (DR xxxx L*/Q*/Y*) Lombok Tengah (DR xxxx S*/U*/V*/Z*) |
|
EA | NTB (Pulau Sumbawa): Sumbawa (EA xxxx A*/C*/D*/E*/F*/P*) Sumbawa Barat (EA xxxx H*/K*) Kota Bima (EA xxxx L*/S*) Dompu (EA xxxx M*/N*/Q*/R*/T*) Bima (EA xxxx W*/X*/Y*/Z*) |
|
EB | NTT (Pulau Flores dan kepulauan): Ende (EB xxxx A*) Sikka (EB xxxx B*) Flores Timur (EB xxxx C*) Ngada (EB xxxx D*) Manggarai (EB xxxx E*) Lembata (EB xxxx F*) Manggarai Barat (EB xxxx G*) Nagekeo (EB xxxx H*) Alor (EB xxxx J*/K*) Manggarai Timur (EB xxxx P*) |
|
ED | NTT (Pulau Sumba): Sumba Timur (ED xxxx A*) Sumba Barat (ED xxxx B*) Sumba Barat Daya (ED xxxx C*) Sumba Tengah (ED xxxx D*) |
|
Catatan:
Contoh:
| ||
Kalimantan | ||
DA | Kalimantan Selatan: Kota Banjarmasin (DA xxxx A**/C**/I**/J**/N**/S**/T**/V**/X*) Banjar (DA xxxx B**/O**/Q**) Hulu Sungai Selatan (DA xxxx D**) Hulu Sungai Tengah (DA xxxx E**) Hulu Sungai Utara (DA xxxx F**) Kota Baru (DA xxxx G**) Tabalong (DA xxxx H**/U**) Tapin (DA xxxx K**) Tanah Laut (DA xxxx L**) Barito Kuala (DA xxxx M**) Kota Banjarbaru (DA xxxx P**/R**/W**) Balangan (DA xxxx Y**) Tanah Bumbu (DA xxxx Z**) |
|
KB | Kalimantan Barat: Kota Pontianak (KB xxxx A*/H*/O*/Q*/S**/W*) Mempawah (KB xxxx B*) Kota Singkawang (KB xxxx C*/Y*) Sanggau (KB xxxx D*/U*) Sintang (KB xxxx E*) Kapuas Hulu (KB xxxx F*) Ketapang (KB xxxx G*) Melawi (KB xxxx J*) Bengkayang (KB xxxx K*) Landak (KB xxxx L*) Kubu Raya (KB xxxx M*/N*) Sambas (KB xxxx P*/T*) Sekadau (KB xxxx V*) Kayong Utara (KB xxxx Z*) |
|
KH | Kalimantan Tengah: Kota Palangkaraya (KH xxxx A*/Q*/T*/Y*) Kapuas (KH xxxx B*/C*/U*) Barito Selatan (KH xxxx D*) Barito Utara (KH xxxx E*) Kotawaringin Timur (KH xxxx F*/L*/W*) Kotawaringin Barat (KH xxxx G*/V*) Gunung Mas (KH xxxx H*) Pulang Pisau (KH xxxx J*) Barito Timur (KH xxxx K*) Murung Raya (KH xxxx M*) Katingan (KH xxxx N*) Seruyan (KH xxxx P*) Lamandau (KH xxxx R*) Sukamara (KH xxxx S*) |
|
KT | Kalimantan Timur: Kota Balikpapan (KT xxxx A**/H*/K*/L*/Y*/Z*) Kota Samarinda (KT xxxx B**/F*/I*/M*/N*/S*/W*/X*) Kutai Kartanegara (KT xxxx C**/J*/O*/S*/U*) Kota Bontang (KT xxxx D**/Q*) Paser (KT xxxx E**/J*/S*) Berau (KT xxxx G**) Kutai Timur (KT xxxx J*/R**/S*) Kutai Barat (KT xxxx P**) Mahakam Ulu (KT xxxx T*) Penajam Paser Utara (KT xxxx V*) |
|
KU | Kalimantan Utara: Bulungan (KU xxxx A*/B*) Kota Tarakan (KU xxxx G*) Tana Tidung (KU xxxx H*) Nunukan (KU xxxx N*) Malinau (KU xxxx S*) |
|
Catatan:
Contoh:
| ||
Sulawesi | ||
DB | Sulawesi Utara (Daratan): Kota Manado (DB xxxx A*/L*/M*/R*/T*/V*) Minahasa (DB xxxx B*/Q*) Kota Bitung (DB xxxx C*/O*) Bolaang Mongondow (DB xxxx D*) Minahasa Selatan (DB xxxx E*) Minahasa Utara (DB xxxx F*/W*) Kota Tomohon (DB xxxx G*) Bolaang Mongondow Utara (DB xxxx H*) Minahasa Tenggara (DB xxxx J*) Kota Kotamobagu (DB xxxx K*) Bolaang Mongondow Timur (DB xxxx N*) Bolaang Mongondow Selatan (DB xxxx P*) |
|
DC | Sulawesi Barat: Mamuju (DC xxxx A*/G*/L*/P*) Majene (DC xxxx B*/Q*) Polewali Mandar (DC xxxx C*/N*) Mamasa (DC xxxx D*) Pasangkayu (DC xxxx E*/X*) Mamuju Tengah (DC xxxx F*) |
|
DD | Sulawesi Selatan (bagian selatan): Kota Makassar (DD xxxx A**/I*/K*/M*/O*/Q*/R*/S**/U*/V*/X**) Gowa (DD xxxx B*/L*/N*/Y*) Takalar (DD xxxx C*/P*) Maros (DD xxxx D*/T*) Pangkajene Kepulauan (DD xxxx E*/W*) Bantaeng (DD xxxx F*) Jeneponto (DD xxxx G*) Bulukumba (DD xxxx H*/Z*) Selayar (DD xxxx J*) |
|
DL | Sulawesi Utara (Kepulauan): Kepulauan Sangihe (DL xxxx A*) Kepulauan Talaud (DL xxxx B*) Kepulauan Sitaro (Siau Tagulandang Biaro) (DL xxxx C*) |
|
DM | Gorontalo: Kota Gorontalo (DM xxxx A*/J*/X*) Gorontalo (DM xxxx B*/H*) Boalemo (DM xxxx C*) Pohuwato (DM xxxx D*) Bone Bolango (DM xxxx E*) Gorontalo Utara (DM xxxx F*) |
|
DN | Sulawesi Tengah: Kota Palu (DN xxxx A*/I*/N*/V*/Y*) Donggala (DN xxxx B*/J*) Banggai (DN xxxx C*/R*) Toli-Toli (DN xxxx D*) Poso (DN xxxx E*) Buol (DN xxxx F*) Morowali (DN xxxx G*) Banggai Kepulauan (DN xxxx H*) Parigi Moutong (DN xxxx K*/P*) Tojo Una-Una (DN xxxx L*) Sigi (DN xxxx M*) Banggai Laut (DN xxxx Q*) Morowali Utara (DN xxxx U*) |
|
DP | Sulawesi Selatan (bagian utara): Kota Parepare (DP xxxx A*/L*/M*) Barru (DP xxxx B*/N*/O*) Sidenreng Rappang (DP xxxx C*/P*/Q*) Pinrang (DP xxxx D*/R*/S*) Kota Palopo (DP xxxx E*/T*) Luwu (DP xxxx F*/U*) Luwu Timur (DP xxxx G*/V*) Luwu Utara (DP xxxx H*/W*) Enrekang (DP xxxx I*/X*) Tana Toraja (DP xxxx J*/Y*) Toraja Utara (DP xxxx K*/Z*) |
|
DT | Sulawesi Tenggara: Konawe (DT xxxx *A) Kolaka (DT xxxx *B) Buton (DT xxxx *C) Muna (DT xxxx *D) Kota Kendari (DT xxxx *E/*F/*I) Kota Baubau (DT xxxx *G) Konawe Selatan (DT xxxx *H) Kolaka Utara (DT xxxx *J) Bombana (DT xxxx *K) Wakatobi (DT xxxx *L) Konawe Utara (DT xxxx *M) Buton Utara (DT xxxx *N) Konawe Kepulauan (DT xxxx *O) Muna Barat (DT xxxx *R) Kolaka Timur (DT xxxx *T) Buton Selatan (DT xxxx *W) Buton Tengah (DT xxxx *Y) |
|
DW | Sulawesi Selatan (bagian tengah): Bone (DW xxxx A*/E*/F*/G*/H*) Wajo (DW xxxx B*/L*/M*/N*/O*/P*) Soppeng (DW xxxx C*/Q*/Y*) Sinjai (DW xxxx D*/V*/Z*) |
|
Catatan:
Contoh:
| ||
Maluku dan Papua | ||
DE | Maluku: Kota Ambon (DE xxxx A*/L*/N*) Maluku Tengah (DE xxxx B*) Maluku Tenggara (DE xxxx C*) Buru (DE xxxx D*) Kepulauan Tanimbar (DE xxxx E*) Kepulauan Aru (DE xxxx F*) Seram Bagian Barat (DE xxxx G*/O*) Seram Bagian Timur (DE xxxx H*) Kota Tual (DE xxxx I*) Maluku Barat Daya (DE xxxx J*) Buru Selatan (DE xxxx K*) |
|
DG | Maluku Utara: Kota Ternate (DG xxxx A*/K*/Q*) Kota Tidore Kepulauan (DG xxxx B*/L*) Pulau Taliabu (DG xxxx H*) Pulau Morotai (DG xxxx J*) Halmahera Barat (DG xxxx M*) Halmahera Utara (DG xxxx N*) Halmahera Selatan (DG xxxx P*) Kepulauan Sula (DG xxxx R*) Halmahera Tengah (DG xxxx S*) Halmahera Timur (DG xxxx T*) |
|
PA | Papua, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan: Kota Jayapura (PA xxxx A*/F*/R*) Jayawijaya, Mamberamo Tengah, Nduga, Pegunungan Bintang, Yahukimo, dan Yalimo (PA xxxx B*/Y*) Biak Numfor (PA xxxx C*) Mimika (PA xxxx D*/H*/M*) Paniai dan Deiyai (PA xxxx E*) Merauke dan Asmat (PA xxxx G*) Jayapura (PA xxxx J*) Nabire, Dogiyai, dan Intan Jaya (PA xxxx K*) Kepulauan Yapen (PA xxxx L*) Waropen (PA xxxx N*) Puncak Jaya dan Puncak (PA xxxx P*) Keerom (PA xxxx Q*) Sarmi (PA xxxx S*) Mappi (PA xxxx T*) Supiori (PA xxxx U*) Boven Digoel (PA xxxx V*) Mamberamo Raya (PA xxxx X*) Tolikara dan Lanny Jaya (PA xxxx Z*) |
|
PB | Papua Barat dan Papua Barat Daya: Sorong (PB xxxx A*) Teluk Bintuni (PB xxxx B*) Pegunungan Arfak (PB xxxx D*) Fakfak (PB xxxx F*) Manokwari (PB xxxx G*/H*/M*) Kaimana (PB xxxx K*) Manokwari Selatan (PB xxxx L*) Tambrauw (PB xxxx P*) Kota Sorong (PB xxxx Q*/S*) Raja Ampat (PB xxxx R*) Sorong Selatan (PB xxxx T*) Maybrat (PB xxxx V*) Teluk Wondama (PB xxxx W*) |
|
Catatan:
Contoh:
| ||
Tidak digunakan | ||
BR | Kalimantan Barat (telah berganti menjadi KB) [23] | |
DF | Timor Timur (telah menjadi negara sendiri) | |
DS | Papua (sebelum Juli 2016) dan Papua Barat (sebelum Mei 2013) | |
Lainnya (tidak bermotor) | ||
BS | Kota Banjarmasin: Becak (kode ini hanya dimasukkan di akhiran saja, contoh: DA 100 BS) | |
SB | Kota Surabaya: Becak (warna dasar biru dengan tulisan putih), contoh: SB 4728 AA | |
YB | DI Yogyakarta: Becak, contoh: YB 0886 KTB | |
YK | DI Yogyakarta: Kusir, contoh: YK 0255 KTB | |
KS | Kota Surakarta: Becak, Contoh: KS 001 |
Pelat nomor khusus
Presiden dan pejabat pemerintahan pusat
Mobil dinas pejabat negara memiliki pelat nomor khusus. Jika pada saat pejabat tersebut bertugas ke wilayah di luar ibu kota RI atau kunjungan dinas ke luar negeri, maka pelat nomor tersebut akan dipasangkan pada mobil yang dinaiki oleh pejabat bersangkutan.
Terdapat dua jenis TNKB pejabat pemerintahan pusat, yaitu TNKB "RI" dan TNKB "INDONESIA". TNKB "RI" selalu berwarna hitam (seperti kendaraan pribadi), sedangkan TNKB "INDONESIA" selalu berwarna merah (seperti kendaraan dinas).[24][25]
Berikut ini adalah daftar nomor polisi untuk kendaraan pejabat penting di Indonesia:
- RI 1/INDONESIA 1: Presiden Indonesia
- RI 2/INDONESIA 2: Wakil Presiden Indonesia
- RI 3: Ibu Negara Indonesia (Istri Presiden)
- RI 4: Istri Wakil Presiden Indonesia
- RI 5: Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat
- RI 6: Ketua Dewan Perwakilan Rakyat[26]
- RI 7: Ketua Dewan Perwakilan Daerah
- RI 8: Ketua Mahkamah Agung
- RI 9: Ketua Mahkamah Konstitusi
- RI 10: Ketua Badan Pemeriksa Keuangan
- RI 11: Ketua Komisi Yudisial
- RI 12: Gubernur Bank Indonesia
- RI 13: Ketua Otoritas Jasa Keuangan
- RI 14: Menteri Sekretaris Negara
- RI 15: Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
- RI 16: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian[27]
- RI 17: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
- RI 18: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya
- RI 19: Menteri Dalam Negeri
- RI 20:
- RI 21: Menteri Luar Negeri
- RI 22: Menteri Pertahanan
- RI 23: Menteri Agama
- RI 24: Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia[28]
- RI 25: Menteri Keuangan
- RI 26: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
- RI 27: Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
- RI 28: Menteri Agama[29]
- RI 29: Menteri Sosial
- RI 30: Menteri Ketenagakerjaan
- RI 31: Menteri Perindustrian
- RI 32: Menteri Perdagangan
- RI 33: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
- RI 34: Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
- RI 35: Menteri Kelautan dan Perikanan[30]
- RI 36: Menteri Komunikasi dan Informatika
- RI 37: Menteri Pertanian
- RI 38: Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
- RI 39: Menteri Kelautan dan Perikanan[31]
- RI 40: Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
- RI 41: Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
- RI 42: Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional[32]
- RI 43: Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
- RI 44: Menteri Badan Usaha Milik Negara
- RI 45: Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah[33][34]
- RI 46:
- RI 47:
- RI 48: Menteri Pemuda dan Olahraga
- RI 49:
- RI 50:
- RI 51:
- RI 52:
- RI 53: Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat[26][35]
Catatan: Nomor kendaraan Pejabat Negara / Menteri sering berganti, hal ini disesuaikan dengan jumlah anggota Kabinet. Misalnya pada Kabinet Indonesia Bersatu II (2009-2014) jabatan Sekretaris Kabinet bukan setingkat menteri, sehingga Nomor Kendaraan untuk beberapa menteri berubah. Sebagai contoh saat ini Kepala BIN menggunakan RI 49.
Dewan Perwakilan Rakyat
Pada Mei 2021, DPR meluncurkan pelat nomor khusus, yang dilengkapi dengan lencana DPR. Maksud dan tujuan dari pembuatan pelat nomor tersebut adalah untuk memudahkan dalam memantau perilaku anggota DPR saat berkendara. Per 2021, format angka pelat nomor untuk pimpinan dan anggota DPR adalah sebagai berikut:[36]
- 1-00: Ketua
- 2-00 – 5-00: Wakil Ketua
- 6-xx: Ketua Fraksi
- 7-xx: Sekretaris Fraksi
- 8-xx: Bendahara Fraksi
- xx-01: Fraksi PDIP
- xx-02: Fraksi Partai Golkar
- xx-03: Fraksi Partai Gerindra
- xx-04: Fraksi Partai NasDem
- xx-05: Fraksi PKB
- xx-06: Fraksi Partai Demokrat
- xx-07: Fraksi PKS
- xx-08: Fraksi PAN
- xx-09: Fraksi PPP
- 6-I – 6-XI: Ketua Komisi I–XI
- (7-10)–(I-XI): Wakil Ketua Komisi I–XI
- xx-XII: Mahkamah Kehormatan Dewan
- xx-XIII: Badan Legislasi
- xx-XIV: Badan Kerja Sama Antarparlemen
- xx-XV: Badan Urusan Rumah Tangga
- xx-XVI: Badan Anggaran
- xx-XVII: Badan Akuntabilitas Keuangan Negara
- xx-XVIII: Sekretariat Jenderal
- 6-XVIII: Sekjen
- 7-XVIII: Kepala Badan Keahlian
- 8-XVIII: Deputi Persidangan
- 9-XVIII: Deputi Administrasi
- 10-XVIII: Inspektur Utama
- 11-XVIII: Kepala Biro Umum
- (nomor anggota)-(nomor fraksi): Anggota DPR
Begitu pelat nomor ini diluncurkan, pelat nomor ini dikritik oleh Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) karena dianggap sebagai bentuk "kemunduran". Seorang peneliti Formappi bernama Lucius Karus menganggap bahwa anggota DPR yang menggunakan pelat nomor DPR merasa "ingin lebih dikenal publik."[37]
Penggunaan pelat nomor tersebut juga menuai kontroversi, karena ada seorang polisi yang mencoba menangkap kendaraan yang dipasangi pelat nomor DPR. Menurut petugas tersebut, penggunaan pelat nomor DPR tersebut belum disosialisasikan sampai kepada petugas yang bersangkutan.[38]
Angkatan bersenjata
Berikut ini adalah daftar kode registrasi TNI dan POLRI di Indonesia:
- TNI
- -00 :Markas Besar TNI
- -01 :Sekolah Staf dan Komando TNI
- -02 :Akademi TNI
- -09 :Badan Pembinaan Hukum TNI
- -10 :Badan Perbekalan TNI
- -14 :Pasukan Pengamanan Presiden
- TNI AD
- -00 :Markas Besar TNI AD
- -01 :Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat
- -02 :Komando Pasukan Khusus
- -03 :Komando Daerah Militer Jayakarta
- -04 :Komando Pendidikan Dan Latihan Angkatan Darat
- -05 :Komando Daerah Militer Iskandar Muda
- -10 :Akademi Militer
- -20 :Sekolah Staf Dan Komando Angkatan Darat
- -30 :Pusat Teritorial
- -31 :Pusat Kesenjataan Infanteri
- -32 :Pusat Kesenjataan Kavaleri
- -33 :Pusat Kesenjataan Artileri
- -34 :Pusat Polisi Militer
- -41 :Pusat Zeni
- -42 :Pusat Perhubungan
- -43 :Pusat Peralatan
- -44 :Pusat Perbekalan dan Angkutan
- -45 :Pusat Kesehatan
- -46 :Direktorat Ajudan Jenderal
- -47 :Direktorat Topografi
- -48 :Direktorat Keuangan
- -49 :Direktorat Hukum
- -51 :Dinas Penerangan
- -52 :Dinas Pembinaan Mental
- -53 :Dinas Psikologi
- -54 :Dinas Penelitian Dan Pengembangan
- -55 :Dinas Informasi Dan Pengolahan Data
- -56 :Pusat Penerbangan
- -57 :Dinas Pengadaan
- -58 :Dinas Jasmani Militer
- -I~VI dan -XII~XVIII :Milik Kodam se-Indonesia
- TNI AL
- -00 :Markas Besar TNI AL/Koarmada RI
- -01 :Komando Armada I
- -02 :Komando Armada II
- -03 :Komando Armada III
- -04 :Komando Lintas Laut Militer
- -05 :Korps Marinir Republik Indonesia
- -08 :Sekolah Staf dan Komando
- -I~XIV :Milik Lantamal se-Indonesia
- TNI AU
- -00 :Markas Besar TNI AU/Koopsudnas
- -01 :Komando Operasi Udara I
- -02 :Komando Operasi Udara II
- -03 :Komando Operasi Udara III
- -04 :Komando Pemelihara dan Materiil
- -05 :Komando Pendidikan dan Latihan
- -10 :Komando Pasukan Gerak Cepat
- Kementerian Pertahanan RI
- -00 :Kementerian Pertahanan
- -02 :Lembaga Ketahanan Nasional
- -05 :Direktorat Jenderal Material, Fasilitas dan Jasa
- POLRI
- -00 :Markas Besar POLRI
- -I :Polda Aceh
- -II :Polda Sumatera Utara
- -III :Polda Sumatera Barat
- -IV :Polda Riau
- -V :Polda Sumatera Selatan
- -VI :Polda Kalimantan Barat
- -VII :Polda Metro Jaya
- -VIII :Polda Jawa Barat
- -IX :Polda Jawa Tengah
- -X :Polda Jawa Timur
- -XI :Polda Bali
- -XII :Polda Kalimantan Timur
- -XIII :Polda Kalimantan Selatan
- -XIV :Polda Sulawesi Selatan
- -XV :Polda Sulawesi Utara
- -XVI :Polda Maluku
- -XVII :Polda Papua
- -XVIII :Polda Kalimantan Tengah
- -XIX :Polda Sulawesi Tengah
- -XX :Polda Sulawesi Tenggara
- -XXI :Polda NTB
- -XXII :Polda NTT
- -XXIII :Polda Banten
- -XXIV :Polda DIY
- -XXV :Polda Lampung
- -XXVI :Polda Jambi
- -XXVII :Polda Bengkulu
- -XXVIII :Polda Bangka Belitung
- -XXIX :Polda Gorontalo
- -XXX :Polda Maluku Utara
- -XXXI :Polda Kepulauan Riau
- -XXXII :Polda Papua Barat
- -XXXIII :Polda Sulawesi Barat
- -XXXIV :Polda Kalimantan Utara
Korps diplomatik dan konsuler
Mobil milik korps diplomatik (perwakilan negara asing maupun organisasi internasional) memiliki kode registrasi CD untuk Korps Diplomatik, CC untuk Korps Konsulat, dan CH untuk Konsul Kehormatan, diikuti dengan kode negara dan nomor urut. Untuk mendapatkan BPKB dan STNK, haruslah mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
Berikut ini adalah tabel nomor polisi untuk korps diplomatik di Indonesia:
Mobil operasional staf korps diplomatik memiliki nomor polisi serupa dengan kendaraan pribadi (dasar putih dengan tulisan hitam) namun dengan format khusus yakni memiliki lima angka dan kode angka negara dicetak lebih kecil dengan format sub-bagian.
Contoh: "B 23380 29" berarti mobil ini adalah kendaraan operasional staff korps diplomatik Republik Arab Mesir.
Pelat nomor cantik
Bagi seseorang pemilik kendaraan yang berpelat nomor cantik biasanya berani membayar pajak kendaraan bermotor yang mahal. Pelat-pelat nomor cantik tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan sifat-sifat pribadi seseorang, bisa berupa inisial, singkatan nama, kesenangan/hobi, atau jenis mobil yang digunakan. Pelat nomor cantik pada umumnya mempergunakan kombinasi huruf dan angka untuk membentuk suatu kata. Contohnya seperti B 74 NT, B 911 FTS, B 1997 HAR, B 228 NNC, B 246 MHN, B 773 YTI, B 50 PUL, B 77 RSL, D 1 OSA, D 777 DDG, D 24 JAM, D 457 RO, B 745 AHS, B 100 UTI, B 660 HND, D 64 TRA, B 335 MUH, B 108 FIT, B 121 LLO, B 783 RIA, B 29 WEN, B 1113 CCA, B 800 ST, B 373 UT, F 1 PUL, B 223 ADE, S 44 HJ, AG 2 R, AG 1 A, L 181 V, L 1 NDA, N 965 TZ, AE 7 JJ, AA 434 S, E 6 RA, DR 1 SD, EA 72 B, DG 888 KH, B 8845 BBM, B 151 KWH, H 1 YA, PA 63 C, KH 412 IF, PB 838 SG, PA 80 SS, B 99 JRG, N 99 JRG, B 357 GR, B 16 WRC, L 12 TTA, B 537 RUM, T 35 SA, AD 22 SHA, AD 12 RHI, DD 9 EDY, DD 8 EDY, DD 1 EDY, B 2727 FIT, B 17 WRX, dsb.
Pemilik kendaraan juga dapat memesan pelat nomor tanpa disertai kode wilayah registrasi baik untuk kendaraan umum ataupun pribadi. Contohnya seperti BK 9000, BM 2200, B 8977, B 1534, B 8254, D 6609, W 576, B 1971, PA 8888, ED 9777, BG 1900, dsb.
Tokoh-tokoh yang pernah menggunakan pelat nomor cantik seperti (alm) Idris Sardi, yang menggunakan pelat B 10 LA yang dieja sebagai biola sebagai alat musik yang dicintainya.[39] Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri yang menggunakan pelat M 3 GA, yang berarti "Mega", nama panggilan dia, semasa menjabat sebagai Wapres tahun 2001. (Dicatat bahwa M merupakan pelat nomor daerah Madura)[40] Syahrini juga pernah memiliki pelat nomor cantik B 1 SYR yang berarti inisial Syahrini sendiri, dan dipasang pada mobil Lamborghini-nya.[41] Prilly Latuconsina juga menggunakan pelat B 15 PRL yang berarti namanya sendiri.[42]
Galeri
-
Plat nomor pada angkutan umum penumpang maupun barang, seperti Angkutan Kota, Bus, dan Truk menggunakan plat berwarna dasar uning dengan tulisan hitam. Namun ada pula Angkutan Barang Bukan Umum dengan Plat Nomor warna dasar hitam dengan tulisan putih.
-
Untuk kendaraan roda dua maupun roda empat pribadi menggunakan plat berwarna dasar hitam dengan tulisan putih yang berlaku hingga Juni 2022
-
Format plat nomor kendaraan pribadi khusus sepeda motor sejak Juni 2022.
-
Contoh TNKB Pilihan (plat nomor cantik) sebelum menggunakan format baru dengan tulisan jenis FE-Schrift (en) pada Agustus 2019
Lihat juga
Referensi
- ^ a b "Kentekens in Nederlands-Indië". www.conam.info. Diakses tanggal 2021-10-28.
- ^ Handboek automobilisten en motorwielrijders (PDF). Java Motor Club. 1925.
- ^ a b "License Plates of Indonesia". www.worldlicenseplates.com. Diakses tanggal 2021-10-28.
- ^ a b Sudjatmiko, Suryo. "Plat Nomor Putih, Perubahan Paling Signifikan Sejak Jaman Kolonial". Oto Driver. Diakses tanggal 2021-10-28.
- ^ Billy. "Bracket Plat Nomor Polisi, Maaf Masih Terbatas! - GridOto.com". otomotifnet.gridoto.com. Diakses tanggal 2021-10-28.
- ^ a b Maulana, Aditya, ed. (2019-09-01). "Polri Ubah Jenis Huruf dan Angka pada Plat Nomor Cantik". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-11-05.
- ^ "Pelat Nomor Baru Kendaraan Lebih Panjang 5 Cm". 2011-05-09. Diakses tanggal 2011-06-04.
- ^ "Ini Dia, Desain Baru Pelat Nomor Kendaraan". detikcom. Diakses tanggal 2021-10-28.
- ^ a b c d Nanda, Aprida Mega (2022-02-03). Ferdian, Azwar, ed. "Perubahan Pelat Nomor Warna Putih Mempermudah Sistem ETLE". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-08-15.
- ^ Agusta, Hendra. "Mesin untuk mencetak plat nomor polisi ditambah SAMSAT Palembang". ANTARA News. Diakses tanggal 2021-10-28.
- ^ https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20200128155325-384-469454/pelat-nomor-biru-berlaku-buat-mobil-dan-motor-listrik
- ^ https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/29/074200915/resmi-pelat-nomor-kendaraan-listrik-berwarna-biru
- ^ https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20200127182035-384-469168/detail-warna-biru-desain-pelat-nomor-kendaraan-listrik?
- ^ SEVA, Tim Konten (2022-09-22). "Bedanya Plat Nomor Sementara Warna Hitam dan Plat Putih". SEVA. Diakses tanggal 2022-12-03.
- ^ Peraturan Bupati Aceh Selatan Nomor 4 Tahun 2021.
- ^ https://sumbar.suara.com/read/2022/05/25/185743/seri-tiga-huruf-plat-nomor-kendaraan-mulai-berlaku-di-sumbar-ini-kata-polisi
- ^ Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 7 Tahun 2021.
- ^ Peraturan Walikota probolinggo Nomor 8 Tahun 2014.
- ^ Peraturan Bupati Bangli Nomor 35 Tahun 2018.
- ^ . 2018-04-04 https://jejakrekam.com/2018/04/04/mengapa-plat-kendaraan-bermotor-kalsel-harus-da-inilah-catatan-sejarahnya/. Diakses tanggal 2018-04-04. Tidak memiliki atau tanpa
|title=
(bantuan) - ^ http://kaltara.prokal.co/read/news/10885-banjir-selfie-ini-penampakan-mobil-pertama-di-kaltara-yang-pakai-pelat-ku.html
- ^ "TNKB Papua Berubah Jadi PA Mulai Awal Juli". 2016-06-25. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-06-26. Diakses tanggal 2016-06-27.
- ^ . 2018-04-04 https://jejakrekam.com/2018/04/04/mengapa-plat-kendaraan-bermotor-kalsel-harus-da-inilah-catatan-sejarahnya/. Diakses tanggal 2018-04-04. Tidak memiliki atau tanpa
|title=
(bantuan) - ^ Mutiara, Dian Anditya. "Ini Arti Nomor Plat Kendaraan Pejabat Negara Termasuk Presiden, Menteri dan Polisi". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-06-27.
- ^ Romadoni, Ahmad (2017-03-22). Hatta, Raden Trimutia; Rinaldo; Nurdiarsih, Fadjriah, ed. "Jokowi dan Mobil Tua Presiden". Liputan6.com. Diakses tanggal 2020-06-27.
- ^ a b "Jelang Pengumuman Menteri, RI 6 Merapat ke Istana". 26 Oktober 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-29. Diakses tanggal 24 November 2014.
- ^ "Datangi KPK, Menko Perekonomian Laporkan Harta Kekayaannya". 6 November 2014. Diakses tanggal 24 November 2014.
- ^ "Hari Pertama Kerja, Laoly Gelar Rapat Konsolidasi Internal". 28 Oktober 2014. Diakses tanggal 24 November 2014.
- ^ "Senyum Prabowo Saat Hadiri Pelantikan Jokowi-JK". 20-10-2014. Diakses tanggal 24-11-2014.
- ^ "Susi Pudjiastuti Hadiri Rapat Koordinasi di Menko Perekonomian". 28 Oktober 2014. Diakses tanggal 24 November 2014.
- ^ "Menteri Susi Nyekar ke Makam Orang Tua Pakai Heli". 1 November 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-10. Diakses tanggal 24 November 2014.
- ^ "Pimpin Bappenas, Andrinof Merasa Happy Dikelilingi Ahli". 27 Oktober 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-05. Diakses tanggal 24 November 2014.
- ^ "Menteri Puspayoga Biasa Pakai Innova". 31 Oktober 2014. Diakses tanggal 24 November 2014.
- ^ "Menteri Ini Enggan Pakai Kendaraan Dinas". 28 Oktober 2014. Diakses tanggal 24 November 2014.
- ^ "Wakil Ketua DPR Fadli Zon Dengarkan Curhat Ibu Penghina Jokowi". 31 Oktober 2014. Diakses tanggal 24 November 2014.
- ^ "Arti dan Cara Membaca Pelat Nomor Mobil Anggota DPR". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2023-05-31.
- ^ Aszhari, A. (2021-05-26). "Melihat Lebih Dekat Plat Nomor Khusus Anggota DPR RI". liputan6.com. Diakses tanggal 2023-05-31.
- ^ Andika, M. Luthfi. "Nah Lho, Mobil Pakai Pelat Nomor Khusus Kendaraan DPR Diamankan Polisi". detikoto. Diakses tanggal 2023-05-31.
- ^ Tribun: B 10 LA, Nomor Cantik Plat Mobil Almarhum Idris Sardi
- ^ Tribun: Fenomena Kalangan Elite Ibu kota Mengendarai Mobil Mewah (2)
- ^ Liputan6.com: Plat Nomor B 1 SYR Lamborghini Syahrini Hanya Tempelan
- ^ Putih hitam Mobil kapel B 626 ALI.B 15 PRL
Pranala luar
- (Indonesia) Peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Regident Kendaraan Bermotor.pdf[pranala nonaktif permanen]
- (Indonesia) Perubahan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor di Sulawesi Selatan.
- (Indonesia) Penggantian Plat Nomor DS Menjadi PB di Papua Barat
- (Indonesia) Plat N Sudah Mulai Menggunakan 3 Huruf Sejak 2013
- (Indonesia) Nomor plat motor tiga huruf berlaku di Kutai Timur Diarsipkan 2014-12-17 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Cara Membawa Mobil Bekas Batam Bisa Keluar Batam